Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184496 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Mustika
"Periode pemberian makanan pendamping ASI merupakan waktu meningkatnya jumlah prevalensi gizi kurang yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan yang buruk pada anak. Menurut Riskesdas tahun 2013, prevalensi stunting di Indonesia sekitar 35-40% dan underweight 15-20% untuk anak usia bawah 5 tahun. Pada negara berkembang, praktik pemberian MP ASI masih bermasalah dalam ketidakcukupan jumlah zat gizi makro dan mikro, frekuensi makan yang sedikit, dan rendahnya kemampuan serta variasi bahan lokal yang digunakan untuk MP ASI. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alternatif MP ASI dan mengetahui kualitas organoleptik cookies panambahan tepung tulang ceker ayam dan tepung ampas tahu. Penelitian dengan desain eksperimental yang dilakukan dengan membuat enam formulasi yaitu satu kontrol dan lima cookies formulasi. Pembuatan tepung dengan ukuran partikel 100 mesh dan dilakukan analisis kandungan gizi tepung dan cookies. Uji hedonik dilakukan pada 50 panelis yaitu ibu yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan di Depok untuk melihat pengaruh rasa, aroma, warna, tekstur, after taste, dan keseluruhan cookies. Penelitian membuktikan adanya perbedaan signifikan terkait penilaian warna, aroma, rasa, after taste, dan keseluruhan cookies (p < 0,05) namun tidak pada variabel tekstur (p > 0,05). Cookies formulasi yang paling disukai adalah cookies 849 dengan komposisi 12 gram tepung tulang ceker ayam dan 28 gram tepung ampas tahu. Penambahan tepung tersebut memberikan peningkatan kandungan protein, kalsium, air, abu, dan zat besi.
Infants complementary feeding period can determine undernutrition prevalence for children in the future which later can lead to poor growth and development. Based on data RISKESDAS 2013, Indonesia has 35 ? 40% occurrence in stunting and 15?20% in underweight among children aged under 5 years old. In developing countries, most of complementary feeding practice still lacks in micronutrients and macronutrients adequacy, eating frequencies, and the use of local food variations. This study aims to made an alternative complementary food and determine the organoleptic quality of the cookies by adding of chicken feet bone flour and tofu waste flour. Research with experimental design were done by making six formulations: one control and five formulations cookies. Manufacture of flour with a particle size of 100 mesh and analysis of the nutrient content of the flour and cookies is done. The hedonic test conducted on 50 panelists are mothers with babies aged 6-12 months in Depok to see the effect of flavor, aroma, color, texture, after-taste, and overall cookies. Research shows significant differences related to the assessment of color, aroma, taste, after-taste, and overall cookies (p<0.05) but not in the variable texture (p>0.05). Most-favored formulation is found in code 849 cookies which contains 12 grams of chicken feet bone flour and 28 grams of tofu waste flour. The addition of chicken feet bone flour and tofu waste flour can improve the content of protein, calcium, water, ash, and iron.;;;"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Wulan Anggareni
"Kebutuhan zat gizi pada ibu menyusui cenderung tidak terpenuhi sehingga memengaruhi produksi air susu ibu (ASI). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk dengan berbahan dasar tepung kacang merah dan tepung daun katuk sebagai makanan alternatif berupa cookies untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu menyusui. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan acak lengkap. Panelis dalam penelitian ini adalah 50 ibu menyusui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cookies yang paling disukai oleh panelis adalah cookies 473 dengan subtitusi 30% tepung kacang merah dan 20% tepung daun katuk. Berdasarkan hasil uji laboratorium, per 100 g cookies 473 mengandung 499,44 kkal energi; 51,96 g karbohidrat;11,42 g protein; 27,32 g lemak; dan 6,91 g serat pangan. Subtitusi tepung kacang merah dan tepung daun katuk pada cookies formulasi meningkatkan kandungan energi, protein, lemak dan abu.

Inadequate nutrient intake for nursing mothers can affecting the production of breast milk. The main goals from this research are to make innovative product, especially cookies, that made from red bean and merr leaf flour and also to know the acceptance for this product for nursing mothers. This research is an experimental research that using completely randomized design method. Panelists for hedonic test in this research are 50 nursing mothers. The result of this research shows that the favorite cookies is cookies 473 that substituted by 30% red bean flour and 20% merr leaf flour. Based on laboratorium analysis, the nutrient contents per 100 g of cookies 473 are 499,44 kcal of energy; 27,32 gram of fat; 11,42 gram of protein; 51,96 gram of carbohydrate; and 6,91 gram of dietary fiber. Subtitution of red bead flour and merr leaf flour can increase the content of energy, protein, fat, and ash.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Iriana
"ABSTRAK
Diabetes melitus DM masih menjadi masalah yang belum dapat diselesaikan karena kejadiannya terus meningkat, baik di Indonesia maupun dunia. Makanan selingan adalah makanan dengan porsi kecil yang dapat mengendalikan kadar gula darah antarwaktu makan besar. Terdapat serealia yakni sorgum memiliki pengaruh positif terhadap DM karena memiliki indeks glikemik dan energi yang rendah, sifat antioksidan yang stabil, dan tinggi kandungan tanin. Namun, tanin dalam sorgum menyebabkan rasa dan daya terimanya rendah. Tujuan penelitian ini adalah membuat makanan selingan untuk diabetesi dan mengetahui daya terima cookies berbahan dasar tepung sorgum. Penelitian dengan desain eksperimental dilakukan dengan membuat tiga formulasi yang terdiri atas satu cookies kontrol 100:0 dan dua cookies formulasi 90:10 80:20 . Uji hedonik dilakukan pada 30 panelis dewasa >25 tahun yakni karyawan FKM UI. Hasil penelitian menunjukkan cookies formulasi yang paling disukai adalah cookies 750 80:20 . Penelitian ini membuktikan adanya perbedaan signifikan terhadap tekstur pada ketiga cookies dan terdapat perbedaan signifikan terhadap tekstur, rasa, dan aftertaste antara cookies kontrol dan cookies terpilih.

ABSTRACT
Diabetes melitus DM is a problem and hasn rsquo t be solved because the prevalence increased, both in Indonesia and the world. Snack can control blood sugar levels between meals. There is one of cereal called sorghum that has a positive effect on DM because its low glycemic index and energy, stable antioxidant, and high tannin content. However, tannins in sorghum cause bad taste and low acceptance. The objective of this study is to make snack for diabetics and measure the acceptance of sorghum cookies. This study has two formulation cookies 90 10 80 20 and control 100 0 . Hedonic test was conducted on 30 adult panelists 25 years . The result shows cookies 750 80 20 is most selected. This study indicates significant differences in texture on all cookies and significant differences in texture, taste, and aftertaste between control and selected cookies."
2017
S67621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Nadya Puspasari
"Kejadian diabetes di dunia pada tahun 2008 adalah 347 juta orang, dan pada tahun 2030 diperkirakan prevalensinya naik sebesar 69% pada negara berkembang. Ditemukan bahwa pengkonsumsian antioksidan contohnya kulit buah manggis dapat melawan stress oksidatif penderita diabetes. Selain itu, mengkonsumsi makanan kaya serat contohnya ampas kelapa sangat dibutuhkan untuk mencegah komplikasi diabetes lainnya. Tujuan penelitian adalah membuat formula, uji hedonik, dan analisis kandungan zat gizi cookies tepung ampas kelapa dan tepung kulit buah manggis. Penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan tepung, optimasi formula cookies dengan piranti lunak Design Expert ® , uji hedonik, dan analisis kandungan gizi cookies.
Terdapat perbedaan kesukaan responden penderita DM yang signifikan (p value < 0.05) pada respon warna, rasam dan tekstur cookies. Optimasi formula yang didapatkan adalah komposisi tepung terigu : tepung ampas kelapa : tepung kulit buah manggis sebesar 21.286 : 14.128 : 4.586 gram dengan nilai desirability 79.7%. Kandungan gizi cookies kadar air 4.08%, kadar abu 1.79%, lemak total 31.87%, protein 4.35%, karbohidrat total 57.91%, serat kasar 5.04%, gula total 18.93%, Jumlah energi cookies adalah 536 kkal/100gram dan cookies mengandung aktivitas antioksidan 2903.78 mg AAE/g. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dilakukan Uji Indeks Glikemik cookies dan pengembangan dalam berbagai produk lainnya.

The occurence of diabetes in the year 2008 in the world is 347 million people, and in 2030 the prevalence is estimated to rise by 69% in developing countries. It was found that the consumption of antioxidant such as mangosteen skin could lessen the oxydative stress that the diabetics suffer from. Consuming foods rich in fiber such as coconut’s waste is really essential to prevent another diabetes complication. The purpose of this research is to determine the formula, to test the hedonic, and also to analize the amount of nutrition within this type of cookies. Research which has been done included flour making, optimizing cookie’s formula with Design Expert ® software, hedonic test, and analizing the cookie’s amount of nutrition.
There are specific different on respondent’s preferness who suffer DM in significant value (p value < 0.05) on the respond of color, flavor and the texture of the cookies. The optimizing of this formula is achieved by the compotition of flour, coconut’s waste flour, and also mangosteen skin flour in amount of 21.286 : 14.128 : 4.586 with the desirability of 79.7%. The nutrition amount of cookies are 4.08% of water, 1.79% of ash, 31.87% of total fat, 4.35% of protein, 57.91% of total carbohydrate, 5.04% of crude fiber, and 18.93% of total sugar. The energy amount is 536 kcal of energy and the cookies contain 2903.78 mg AAE/g of total antioxidant activity. For further research, Glicemic Indeks Test and development in any other products are expected to be concluded.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Energi dan protein merupakan zat gizi yang penting selama pertumbuhan. Apabila pada masa anak-anak asupan protein kurang dari yang dibutuhkan, maka akan terjadi penurunan berat badan dan gangguan fungsional hingga akhirnya mengganggu kesehatan, menghambat pertumbuhan, dan pada tahap yang parah dapat berakibat terhentinya pertumbuhan anak (Jackson dan Truswell, 2012). Prevalensi berat-kurang di Jawa barat berada pada posisi kelima, lebih besar daripada DKI Jakarta yang berada pada posisi kedua berdasarkan rendahnya kejadian berat-kurang. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis kandungan zat gizi cookies sumber protein serta daya terima cookies pada ibu yang memiliki batita di Kota Bandung tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode rancang acak lengkap dengan pola satu arah. Perbandingan formula tepung kacang hijau dan tepung ikan yang digunakan adalah (60%:40%, 50%:50%, dan 40%:60%). Panelis dalam uji hedonik berjumlah 30 orang. Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa kandungan gizi yang terkandung dalam cookies sumber protein memenuhi kebutuhan protein selingan batita. Cookies yang paling disukai berdasarkan penilaian aroma, rasa, tekstur, dan warna adalah cookies dengan perbandingan tepung kacang dan tepung ikan sebesar 50%:50%. Kandungan gizinya adalah air 3,35%, abu 4,27%, protein 13,52%, lemak 8,25%, dan karbohidrat 69,57%. Perlakuan cookies terbaik berdasarkan kadar protein adalah cookies dengan perbandingan tepung kacang hijau dan ikan sebesar 40%:60%., Energy and Protein is a nutrition that is essensial for growth. If children’s protein intake is less than the required, there will be weight loss and functional impairment, and eventually will harm the health, inhibit the growth, and in the severe stage would result in atrophy of children (Jakson dan Truswell, 2012). Prevalence for underweight in West Java is in fifth position meanwhile in Jakarta is in second position based on low prevalence of underweight. The main goals for this research are to know the result of nutrition analysis for protein source cookies and to know the acceptance for these cookies in mothers with toddler at Bandung on 2015. This research is an experimental research which use completely randomized design method. The formulas ratio for mung bean flour and fish flour are 60%:40%, 50%:50%, and 40%60%. Panelists for hedonic test are 30 peole. The results of this research shows that the nutrition content in protein source cookies have met daily needs of protein for snack. The most preferred cookies based on aroma, flavour, texture, and colour test is cookie with mung bean flour and fish flour ratio by 50%:50%, the nutrients are 3,35% water, 4,27% ash, 13,52% protein, 8,25% fat, and 69,57% carbohydrate. Cookies with the best treatment based on its protein is cookies with mung bean flour and fish flour ratio by 40%:60%.]"
Universitas Indonesia, 2015
S59510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahidah Asma Amani
"ABSTRAK
Solusi bagi permasalahan kekurangan gizi pada balita di Indonesia berbasis makanan adalah pemberiaan cookies. Salah satunya dengan cookies dalam formula pati ganyong dan tepung ikan teri. Formula ini terdiri dari lima resep, resep 543 (plain) dan 316 (kontrol pati ganyong), resep 629 (9,4% tepung ikan teri : 90,6% pati ganyong), resep 862 (12,5% tepung ikan teri : 87,5% pati ganyong) dan resep 714 (15,6% tepung ikan teri : 84,4% pati ganyong). Penelitian eksperimental ini bertujuan mengetahui gambaran kandungan gizi dan hasil uji kesukaan cookies pada 30 orang ibu yang mempunyai balita di Kelurahan Cibadak, Sukadamai dan Kencana sebagai responden. Data meliputi data analisis kandungan zat gizi cookies (karbohidrat, lemak, protein, kalsium, kadar air dan kadar abu) di Laboratorium Saraswanti Bogor dan data uji organoleptik menggunakan uji hedonik. Data dianalisis menggunakan uji univariat. Lama penelitian dari bulan Mei hingga bulan Juni 2015.
Data hasil pengamatan responden, resep 629 merupakan pilihan terbaik dari ibu balita. Kandungan zat gizi resep 629 dari hasil pemeriksaan laboratorium adalah karbohidrat 67,35 g/100 g, protein 6,76 g/100 g, lemak total 21,33 g/100 g, kalsium 263,79 mg/100 g, kadar air 2,41 g/100 g dan kadar abu 2,15 g/100 g. Cookies dari pati ganyong dan tepung ikan teri merupakan bagian dari kearifan lokal, dengan demikian program besar diversifikasi pangan dapat diwujudkan dan dapat meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat, terutama di Indonesia bagian timur.
hr>
ABSTRACT
One of the best solution based on food for malnutrition problem of toddler
ini Indonesia is giving the cookies. One of them is the one with canna starch and
anchovy flour. The cookies formulation consists of 5 recipes, 543 (plain), 316
(canna starch?s control), 629 (9,4% anchovy flour : 90,6% canna starch), 862
(12,5% anchovy flour : 87,5% canna starch), and 714 (15,6% anchovy flour : 84,4
canna starch). This experimental research aims to describe nutritional content and
result of hedonic test on 30 toddler?s mother at Cibadak, Sukadamai and Kencana
subdistrict as respondents. This research data includes data analysis of nutritional
content (carbohydrate, protein, fat, calcium, water grade and ash grade) in Bogor
Saraswanti laboratory and result of organoleptic test using hedonic test. Those
data were analyzed by univariate test. This research was held from May to June
2015.
Observing the respondent data, cookies 629 is the most favourable cookies
with its nutrition content consists of carbohydrate 67,35 g/100 g, protein 6,76
g/100 g, total fat 21,33 g/100 g, calcium 263,79 mg/100 g, water grade 2,41 g/100
g and ash grade 2,15 g/100 g. Cookies from canna starch and anchovy flour is a
part of the local wisdom, thus great program diversification can be implemented,
especially in east of Indonesia.
"
Universitas Indonesia, 2015
S58807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumayyah
"ABSTRAK
Mengingat angka kejadian gizi buruk dan anak pendek di Indonesia serta minimnya alternatif makanan untuk anak autisme, maka penulis ingin membuat cookies non-terigu berprotein tinggi dengan memanfaatkan bahan produksi pangan Indonesia, yaitu tepung ikan teri, tepung daun kelor, dan tepung mocaf. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan acak lengkap. Panelis dalam penelitian ini adalah 45 mahasiswa FKM UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cookies yang paling disukai panelis adalah cookies 144 yang memiliki kandungan tepung mocaf sebesar 34.0 ,tepung ikan sebesar 8.5 , dan tepung daun kelor sebesar 8.5 . Penelitian membuktikan adanya perbedaan signifikan terkait penilaian warna,aroma, after taste, dan keseluruhan cookies p < 0,05 namun tidak pada variabel tekstur, dan rasa p > 0,05 . Berdasarkan hasil uji laboratarium, cookies 144 memiliki kandungan gizi yaitu energi 415,82 kkal; air 11,04 gram; abu 3,483 gram; lemak 14,78 gram; protein 11,80 gram; dan karbohidrat 58,90 gram. Penambahan tepung mocaf, tepung ikan teri, dan tepung daun kelor meningkatkan jumlah protein, lemak, karbohidrat, kadar air, dan kadar abu.

ABSTRAK
The incidence of malnutrition and short children in Indonesia increase and the lack of alternative food for children with autism, hence the authors want to make high protein non wheat cookies by utilizing Indonesian food production which is mocaf flour, anchovy fish flour, and moringa flour. This research is an experimental research that using completely randomized design method. Panelists for hedonic test in this research are 45 students from Faculty of Public Health UI. The results showed that cookies most favored panelists were cookies 144 which contained mocaf flour by 34.0 , fish flour by 8.5 , and moringa flour by 8.5 . Studies have shown significant differences in color, aroma, after taste, and overall cookies p 0.05 . Based on laboratorium analysis, the nutrient contents of cookies 144 are 415,82 kcal of energy 11,04 gram of water 3,483 gram of ash 14,78 gram of fat 11,80 gram of protein and 58,90 gram of carbohydrate. The addition of mocaf flour, fish flour, and moringa flour can improve the content of protein, fats, carbohydrate, water, and ash. "
2017
S68778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defry Lesmana
"Hipertensi adalah suatu kondisi di mana tekanan sistole darah ≥ 140 mmHg dan diastole ≥ 90 mmHg (Schumann et al., 2011). Di Indonesia sendiri, prevalensi untuk hipertensi dinilai tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi Asia Tenggara, yaitu 30,9% (WHO, 2012). Prevalensi hipertensi di Provinsi Jawa Barat adalah 29,4%, lebih besar daripada provinsi DKI Jakarta dengan prevalensi 28,8% dan provinsi Banten dengan prevalensi 27,6%. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui hasil analisis kandungan zat gizi cookies untuk hipertensi dan daya terima dari cookies untuk hipertensi pada kalangan usia dewasa di kampus Unpas Kota Bandung tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode rancangan acak lengkap dengan pola satu arah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Juni 2013. Panelis dalam uji hedonik ini adalah 30 orang pria dan wanita dewasa dengan usia 21 tahun ke. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan gizi yang terkandung dalam cookies untuk hipertensi memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk natrium dan kalium, namun belum dapat memenuhi kebutuhan kalsium sehari untuk usia dewasa. Perlakuan cookies yang terbaik adalah perlakuan 703 dengan kandungan gizi: air 6,93%; abu 1,01%; protein 6,62%; lemak 18,60%; serat kasar 5,11%; karbohidrat 61,73%; natrium 0,08%; kalium 1,14%; dan kalsium 130,93 mg.

Hypertension is a condition which systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and diastolic ≥ 90 mmHg. Prevalence for hypertension in Indonesia is higher than South East Asia which has 30.9%. Hypertension prevalence in West java is 29.4% which higher than DKI Jakarta (28.8%) and Banten (27.6%). The main goals for this research are to know the result of nutrition analysis for cookies for hypertension and to know the acceptance for these cookies in adult-aged group at Pasundan University Bandung on 2013. This research is an experimental research which using completely randomized design method. This research was conducted on January to June 2013. Panelists for hedonic test are 30 people of men and women with age 21 or above. The result of this research shows that the nutrition content for cookies for hypertension have fulfilled the daily needs of sodium and potassium for adult-aged group but not for the daily needs of calcium. Cookies with the best treatment is cookies 703 with nutrients are: water 6,93%; ash 1,01%; protein 6,62%; fat 18,60%; crude fiber 5,11%; carbohydrate 61,73%; sodium 0,08%; potassium 1,14%; and calsium 130,93 mg.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailiyana
"ABSTRAK
Penelitian ini tentang analisis kandungan zat gizi dan uji hedonik cookies
kaya gizi pada siswi SMPN 27 Pekanbaru. Tujuan umum dari penelitian adalah untuk
mengetahui gambaran kandungan zat gizi cookies kaya gizi dan tingkat kesukaaan
remaja terhadap cookies kaya gizi. Pengumpulan data tentang kandungan zat gizi
cookies menggunakan data hasil pemeriksaan laboratorium Fakultas Teknologi
Pertanian IPB dan laboratorium gizi FKM UI Depok. Data uji hedonik cookies
diperoleh dari hasil penilaian panelis (siswi kelas VIII) dalam panel konsumen uji
hedonik yang meliputi penilaian warna, rasa, aroma dan tekstur terhadap tiga jenis
cookies yaitu cookies plain, cookies kaya gizi tuna dan cookies kaya gizi non tuna.
Analisa data untuk kandungan zat gizi cookies menggunakan analisa deskriptif, dan
untuk uji hedonik menggunakan uji anova dan bonferroni test. Kandungan energi
cookies kaya gizi berkisar antara 497.79-501.61 kkal/100g. Takaran saji cookies kaya
gizi sebagai makanan selingan/camilan bagi remaja anemia agar memenuhi 10%
kebutuhan energi remaja (235 kkal) adalah 4 - 5 keping per saji. Kandungan zat gizi
lain dari cookies kaya gizi yang telah diketahui adalah lemak (24.47-25.41g/100g),
protein (7.50-7.70g/100g), karbohidrat (60.53-61.89g/100g), kadar air (4.96-
5.34g/100g), kadar abu (0.80-1.40g/100g), serat kasar (0.88-0.99g /100g), zat besi
(4.07-8.67mg/100g), dan kandungan vitamin C (0.25-0.68mg/100g). Hasil penilaian
hedonik dalam panel konsumen didapatkan bahwa rasa cookies kaya gizi tuna kurang
disukai. Dan hasil penilaian aroma didapatkan bahwa aroma cookies kaya gizi tuna dan
cookies kaya gizi non tuna kurang disukai. Namun secara keseluruhan baik dari segi
warna, rasa, aroma, dan tekstur cookies secara statistik tidak ada perbedaan yang
signifikan (p-value:0.330) kesukaan konsumen terhadap warna, rasa, aroma dan tekstur
dari cookies kaya gizi.

ABSTRACT
This study analyzes the content of nutrients and hedonic test of nutrient-rich
cookies to the students of 27 Junior High School, Pekanbaru. The general purpose of
this study is to describe the content of nutrients of nutrient-rich cookies and the level of
preference of teenagers to the nutrient-rich cookies. The data collection over the
nutrient content of cookies uses the data from the result of laboratory examination of
Agricultural Technology Faculty Bogor Agricultural Institute and nutrition laboratory
of Public Health Faculty University of Indonesia, Depok. The hedonic test data are
obtained from the result of panelists? assessment (eight-grade students) in the
consumer panel of hedonic test over the assessment of color, flavor, aroma, and texture
to three kinds of cookies namely plain cookies, tuna nutrient-rich cookies, and nontuna
nutrient-rich cookies. The data analysis for nutrient content of cookies uses
descriptive analysis, and for the hedonic test uses anova test and bonferroni test. The
energy content of nutritious cookies is around 497.79 ? 501.61 kkal/100 g. The serving
portion of nutrient-rich cookies as snack for teenagers suffering from anemia should
fulfill 10% of teenagers? needs of energy (235 kkal) is 4 ? 5 chips per serving. The
other nutrients contained in the nutritious cookies are fat (24.47-25.41g/100g), protein
(7.50-7.70g/100g), carbohydrate (60.53-61.89g/100g), water content (4.96-
5.34g/100g), ash content (0.80-1.40g/100g), crude fiber (0.88-0.99g /100g), iron (4.07-
8.67mg/100g), and vitamin C (0.25-0.68mg/100g). The result of hedonic test in
consumer panel states that the flavor of tuna nutrient-rich cookies is less favored. And
the result of aroma states that the aroma of tuna nutrient-rich cookies and non-tuna
nutrient-rich cookies are less favored. However, the color, flavor, aroma, and texture of
cookies statistically show no significant differences (p-value: 0.330) of the consumers?
preference to the color, flavor, aroma, and texture of nutrient-rich cookies."
2012
T30779
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riefyan Adhi
"Salah satu cara pencegahan penyakit jantung koroner dapat dilakukan dengan meningkatkan asupan serat perhari Bekatul merupakan bahan pangan lokal yang mengandung tinggi serat oleh karena itu bekatul digunakan untuk bahan substitusi dari tepung terigu dalam produk brownies kukus Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk menciptakan brownies dengan rasa yang enak dan mengandung tinggi serat Terdapat 4 perlakuan substitusi bekatul yaitu 100 70 30 dan 0 sebagai brownies kontrol Analisis zat gizi dilakukan di PT Saraswati Indo Genetech Bogor dan uji hedonik dilakukan di Perpustakaan Pusat UI dengan 40 orang panelis Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara rasa warna aroma dan keseluruhan brownies Brownies berbahan dasar bekatul mengandung memiliki serat tertinggi dengan 9 29 gr serat dalam satu kali penyajian 24 gr.

One way to prevent coronary heart disease can be done by increasing daily dietary fiber intake Rice bran is Indonesian rsquo s local food with high content of dietary fiber therefore rice bran used to substitute wheat flour in steamed brownies This experiment research purpose is to obtain delicious brownies with high fiber content There were 4 modification for rice bran substitution 100 70 30 and 0 as a control brownies Nutrition analysis took place in Saraswati Indo Genetech Laboratory and Hedonic test took place in University of Indonesia rsquo s library with 40 panelists Result for this experiment showed there is no significant difference in taste color flavor and the entirety of steamed brownies Brownies with 100 bekatul had the highest fiber with 9 29 gr dietary fiber per serving 24 gr
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>