Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100536 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khadidiatou Amirou
"ABSTRAK
Keberadaan sinisme perubahan organisasi diantisipasi sebagai hambatan yang akan muncul dalam menjalankan proses perubahan organisasi. Untuk itu, perlu diketahui apa saja faktor yang mempengaruhi sikap ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sikap percaya pada organisasi terhadap sinisme perubahan organisasi. Sampel penelitian terdiri atas 276 karyawan yang diambil dari dua lembaga keuangan BUMN dan dua lembaga keuangan perusahaan swasta. Sikap percaya pada organisasi diukur dengan Organizational Trust Index (OTI) dan sinisme perubahan organisasi diukur dengan Cynicism About Organizational Change Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sikap percaya pada organisasi terhadap sinisme perubahan organisasi, dengan dimensi keandalan sebagai dimensi yang memiliki efek terbesar.

ABSTRACT
The existence of cynicism about organizational change was predicted to be an obstacle during organizational change process. Thus, it was crucial to know what factors affected this attitude. The purpose of the current research was to investigate the effect of organizational trust on cynicism about organizational change. The research sample consisted of 276 employees obtained from two public and two private financial institutions. Organizational trust was measured with Organizational Trust Index (OTI), while cynicism about organizational change was measured with Cynicism About Organizational Change Scale. Results from the research showed that organizational trust predicted cynicism about organizational change, with the reliability dimension showing the biggest effect size.;"
2016
S65066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dana Andriana
"Salah satu reaksi karyawan yang muncul ketika dihadapkan dengan perubahan adalah sikap sinis (Wanous, Reichers, & Austin, 2000). Sinisme perlu ditanggulangi agar perubahan dapat dijalankan sebagaimana mestinya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Penelitian ini menguji apakah efektivitas pemimpin merupakan salah satu faktor yang berkontribusi dalam memprediksi munculnya sinisme karyawan terhadap perubahan organisasi dan seberapa besar pengaruhnya. Efektivitas pemimpin diukur menggunakan Leader Effectiveness Scale (DeGroot dkk., 2011) dan sinisme karyawan terhadap perubahan organisasi diukur menggunakan alat ukur Cynicism About Organizational Change (Wanous dkk., 2000). Hasil penelitian pada 284 karyawan di empat lembaga keuangan di Jakarta dan Tangerang menemukan bahwa efektivitas pemimpin memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap sinisme karyawan mengenai perubahan organisasi (β = -.278, p = .000, p<.01). Dengan kata lain, efektivitas pemimpin dapat berkontribusi menjadi prediktor dari kemunculan sinisme karyawan terhadap perubahan organisasi. Peneliti merekomendasikan penelitian selanjutnya dapat menganalisis tipe organisasi untuk dijadikan variabel moderator.

One of common reactions from any employees when they are dealing with organizational change is cynicism (Wanous, Reichers, & Austin, 2000). Cynicism has to be overcome in order for changes to be implemented so organization?s goal can be achieved. This study examined that leader?s effectiveness is indeed one of the contributing factors that predicts cynicism about organizational change and how far its affect. Leader?s effectiveness was measured by Leader Effectiveness Scale (DeGroot et al., 2011) and employee cynicism about organizational change was measured by Cynicism About Organizational Change instrument (Wanous et al., 2000). The results carried out among 284 employees from four financial institutions in Jakarta and Tangerang found that there was a negative and significant effect between leader?s effectiveness and employee cynicism about organizational change (β = -.278, p = .000, p<.01). In other words, leader?s effectiveness has proven to be one of employee cynicism about organizational change?s predictor. Researcher recommends that future research can be done by examining type of organization as a moderator variable."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S62831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisya Rachma Dieny
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh iklim organisasi terhadap organizational citizenship behavior OCB pada karyawan perusahaan bank syariah. Pengukuran pengaruh OC ini dilakukan menggunakan alat ukur organizational climate yang dikembangkan oleh Stringer 2002 dengan nilai reliabilitas sebesar .77. Pengukuran untuk tingkat OCB pada karyawan menggunakan alat ukur organizational citizenship behavior questionnaire yang dikembangkan oleh Lee dan Allen di tahun 2002. Alat ukur ini memiliki nilai reliabilitas sebesar .91. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa OC memiliki hubungan yang positif dan signifikan r = .277, p < .001 terhadap OCB yang menyatakan bahwa semakin baik persepsi karyawan terhadap iklim organisasinya maka akan semakin tinggi tingkat OCB yang dimilikinya.

This research is intended to see how Organizational Climate can influence Organizational Citizenship Behavior level among employees of Bank Syariah. The measurement of OC influence in this research is using Organizational Climate Questionnaire which was developed by Striger 2002 with the reliability score of .77. This research is using Organizationalal Citizenship Behavior Questionnaire by Lee and Allen 2002 to measure the level of employees rsquo OCB with the reliability score of .91. The result of this research shows that Organizational Climate has signifficanly positive effect of influencing the level of Organizational Citizenship Behavior on bank employees r .277, p .001 . This result explains that the better an employee rsquo s perceive their organizational climate, the higher his her level of OCB."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Fitraza Kosmaya
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perceived organizational support (POS) terhadap komitmen organisasi karyawan di PT XYZ. Tipe penelitian action research dengan responden sebanyak 66 karyawan. Alat ukur dalam penelitian ini adalah adaptasi dari Organizational Commitment Questionnare (Allen dan Meyer, 1997) dan Survey Perceived of Organizational Support (Eisenberger dkk., 1986).
Hasil uji regresi berganda (R2=0,208, p<0,05), menunjukkan bahwa ketiga komponen POS secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan. Adapun dimensi POS yang memiliki sumbangan terbesar terhadap ketiga komponen komitmen organisasi adalah perceived of supervisor support (PSS). Oleh karena itu, intervensi dirancang untuk meningkatkan PSS melalui pelatihan coaching terhadap atasan dan pendampingan saat atasan memberikan coaching kepada bawahannya.
Dari hasil uji signifikansi perbedaan pre-test dan post-test, diketahui bahwa intervensi yang diberikan berhasil meningkatkan POS (t=-2,899, p<0,05), namun tidak berhasil meningkatkan komitmen organisasi karyawan (t=-1,489, p>0,05). Hal ini disebabkan rendahnya pengalaman kerja responden (dibawah 2 tahun) atau jarak pengukuran pre-test dan post-test yang terlalu singkat. Dengan demikian, perusahaan perlu memberikan bentuk dukungan lain yang dapat meningkatkan komitmen organisasi, misalnya kebijakan, penghargaan, dan kondisi kerja yang dipersepsikan adil oleh karyawan.

The study was conducted to determine the effect of perceived organizational support (POS) to organizational commitment of XYZ employees. Type of action research study with the respondents as many as 66 employees. Measuring tool in the study were adapted from the Organizational Commitment Questionnare (Allen and Meyer, 1997) and the Survey of Perceived Organizational Support (Eisenberger et al., 1986).
The results of multiple regression test (R2=0,208, p<0,05), showed that all three components of POS is jointly significant effect on organizational commitment of employees. The dimensions of POS which has the largest contribution to the three components of organizational commitment is perceived supervisor support (PSS). Therefore, the interventions was designed to improve the PSS through coaching training and supervisory to superordinates.
The results of pre-test and post-test significance differences that intervention given had been able to improve POS (t=-2,899, p<0,05), but have not been able to improve organizational commitment (t=-1,489, p>0,05). This is due to lack of work experience of respondents (under 2 years) or a distance measurement of pre-test and post-test that is too short. Thus, companies need to provide other forms of support that can improve organizational commitment, such as policies, fair rewards, and working conditions are perceived by employees.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Nur Pratiwi
"Penelitian ditujukan untuk melihat hubungan antara iklim organisasi dan kebosanan kerja pada karyawan bank syariah. Pengukuran persepsi iklim organisasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur Organizational Climate Questionnaire OCQ dengan nilai reliabilitas sebesar 0,77. Pengukuran kebosanan kerja dilakukan dengan menggunakan alat ukur Dutch Boredom Scales DUBS dengan nilai reliabilitas sebesar 0,86. Kedua alat ukur diberikan kepada 93 partisipan yang merupakan karyawan bank syariah pada bank yang sama. Hasil penghitungan menggunakan korelasi pearson menunjukkan bahwa iklim organisasi memiliki hubungan negatif yang signifikan r= - 0,31, p

The aim of this research is to test the relationship between organizational climate and job boredom on Islamic bank employees. Perception of organizational climate was measured with Organizational Climate Questionnaire OCQ with reliability coefficient 0,77. Measurement of job boredom conducted with Dutch Boredom Scales DUBS with reliability coefficient 0,86. Both scales are administrated to 93 Islamic bank employess in the same bank. The result showed that organizational climate which is analyzed with Pearson Correlation had negative significant relationship with job boredom on employees r 0,31, p 0.01 . This research also analyzed demographical factors with independent sample t test and one way anova. Result showed that demographical factor including gender and educational level didn't differ significantly on both variables. Other demographical factors such as age also didn't differ significantly by mean on job boredom. Demographical factors such as length of time working and position on organizational climate also showed had no significant differences by its mean."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudis Sekar Prasasti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan organizational citizenship behavior antara Generasi X dan Y sebagai generasi yang paling banyak ditemui di dunia kerja saat ini. Menurut Organ (dalam Podsakoff, MacKenzie, Moorman, & Fetter, 1990) organizational citizenship behavior adalah tingkah laku sukarela individu yang mendukung efektivitas perusahaan namun tidak diakui secara eskplisit dalam sistem pemberian reward yang formal. Konstruk ini memiliki lima dimensi, yaitu: altruism, civic virtue, conscientiousness, courtesy dan sportmanship. Data diperoleh dari 212 responden (127 orang Generasi X dan 85 orang Generasi Y) yang mengisi Organizational Citizenship Behavior Scale. Hasil perhitungan statistik dengan teknik independent sample t-test menunjukan bahwa skor dimensi consciencetiousness lebih tinggi secara signifikan pada Generasi X (M = 5,70, SD = 0,87) dibandingkan dengan Generasi Y (M = 3,55, SD = 0,89), t(210) = 17,339, p < 0,05, d = 1,10. Penelitian selanjutnya harus menelaah kembali dimensi organizational citizenship behavior yang sesuai dengan budaya Indonesia.

ABSTRACT
This study aims to determine the differencess on organizational citizenship behavior between Generation X and Generation Y, as the biggest generation in workplace now. Theorically, Organ (in Podsakoff, MacKenzie, Moorman, & Fetter, 1990) defines organizational citizenship behavior as individual behavior that is discretionary, not directly or explicitly recognized by the formal reward system, and that in the aggregate promotes the effective functioning of the organization. This construct has five dimensions: altruism, civic virtue, conscientiousness, courtesy and sportmanship. There are 212 respondens (85 of Generation X and 127 of Generation Y) that filled out Organizational Citizenship Behavior Scale. Independent sample t-test result indicated that Generation X employees had significantly higher score (M = 5,70, SD = 0,87) than Generation Y employees (M = 3,55, SD = 0,89) in conscientiousness, t(210) = 17,339, p < 0,05, d = 1,10. Future study should examine culturaly suitable dimensions of organizational citizenship behavior in Indonesia."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Levinson, Harry
Massachusetts: Harvard University Press, 1972
658.4 LEV o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistijono
"Perkembangan bisnis atau industri telekomunikasi yang pesat dipicu karena ada perkembangan teknologi yang cepat menuntut organisasi/ perusahaan melakukan perubahan dalam dirinya guna beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang baru. Salah satu faktor yang berperan penting dalam mendukung suksesnya perubahan dalam organisasi adalah komitmen afektif untuk perubahan pada diri individu. Komitmen afektif untuk perubahan ini dipengaruhi oleh kepercayaan pada organisasi. Kepercayaan pada organisasi dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional yang ada di dalam organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi kepercayaan pada organisasi terhadap pengaruh kepemimpinan transformasional dan komitmen afekti untuk perubahan pada karyawan PT TELCO-XYZ.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh/efek terhadap komitmen afektif untuk perubahan melalui variabel kepercayaan pada organisasi dan dimensi dalam kepercayaan pada organisasi yang memiliki pengaruh pada komitmen afektif untuk perubahan adalah dimensi kemampuan/kompetensi (ability).
Rancangan program intervensi yang disusun adalah mencoba meningkatkan kepercayaan karyawan pada organisasi dengan mengoptimalkan peran pemimpin. Program intervensi dilakukan secara berjenjang, untuk level sampai dengan middle management melalui sosialisasi (workshop) dan untuk senior management menggunakan metode coaching.

Growth in telecommunication industry now is becoming faster triggered by growing in telecommunication technology. This condition forced organization must change to adapt a new business environment. One of important factor for succeeding the change management program in organization is affective commitment to change in every member of the organization. This affective commitment to change influenced by organizational trust and on the other hand organizational trust is determine by transformational leadership.
This study aims to determine the effect of transformational leadership to affective commitment to change through organizational trust as a mediator.
The result of this study revealed that there's effect of transformational leadership to affective commitment to change through organizational trust and the strongest variable in organizational trust which has significant impact to affective commitment to change is ability.
This finding becomes the basic principle to design the intervention program and the program focus on optimizing leader as a transformational leadership. The intervention program will be held through coaching and workshop to staff level to Vice President level.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46437
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Staw, Barry M.
New York : Macmillan, 1991
158.7 STA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kolb, David A.
New Jersey: Prentice-Hall, 1995
158.7 KOL o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>