Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125818 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosdiana Diah Paramita
"Kualitas tidur merupakan hal yang penting pada pasien yang akan menjalani pembedahan. Kualitas tidur yang buruk pada masa pra pembedahan dapat meningkatkan potensial masalah pascabedah seperti nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada pasien prabedah. Penelitian ini bersifat cross-sectional dengan 42 responden. Penelitian ini menggunakan St. Mary Hospital Sleep Questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang akan menjalani pembedahan memiliki skor rata-rata kualitas tidur 17,57 ± 5,402 dari skor total 30 (95% CI, 15,89:19,25). Sebanyak 52,4% responden mengalami kualitas tidur yang buruk pada fase pra pembedahan. Pasien yang menjalani pembedahan diagnostik, menginap di rumah sakit <3 hari, dan mengalami penundaan jadwal pembedahan memiliki kualitas tidur yang lebih buruk. Variabel yang memiliki korelasi yang signifikan terhadap penurnan kualitas tidur yaitu nyeri (p=0,048) dan adanya penundaan jadwal (p=0,008). Pengkajian dan intervensi keperawatan mengenai kualitas tidur pasien prabedah sangat penting dilakukan untuk mencegah dampak dari kualitas tidur yang buruk pada proses penyembuhan di fase postoperatif.

Sleep quality is a noteworthy needs for patients who will undergo surgery. In preoperative period, bad sleep quality can make possibility of postoperative complications such as pain and risk of infection higher. This research aimed to identify preoperative sleep quality in surgical patients. With cross-sectional method, patients (n=42) who will undergo surgery were recruited and successfully completed the St. Mary Hospital Sleep Questionnaire. The result showed that preoperative sleep quality in this research had average score of 17,57 ± 5,402 with total score of 30 (95% CI, 15,89:19,25). About 52,4% respondents became a poor sleeper, which had a bad sleep quality in preoperative period. Patients who planned to undergo diagnostic surgery, had length of stay <3 days and whose operations were postponed had poorer quality of sleep. Variables which has significant correlation with sleep quality are pain (p=0,048) and postponed schedule of surgery (p=0,008). Nursing assessment and interventions about sleeping needs fulfillment in surgical patients is needed to prevent adverse effects of bad sleep quality in patient's recovery process in postoperative period.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zara Dwi Putri
"Pendahuluan: Gangguan tidur pada pasien stroke post Digital Subtraction Angiography (DSA) dapat memengaruhi pemulihan, namun penelitian mengenai hal ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas tidur pasien stroke setelah prosedur DSA di RSPAD Gatot Soebroto. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 150 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dan data dikumpulkan dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil: Mayoritas responden berusia rata-rata 50,47 tahun, perempuan (58,7%), berpendidikan universitas (58,7%), dan menikah (86,7%). Hasil penelitian menunjukkan 76% responden memiliki kualitas tidur buruk, dengan 56% melaporkan kualitas tidur subjektif yang cukup baik, hanya 14,7% mencapai durasi tidur optimal, dan 88% mengalami disfungsi siang hari. Kesimpulan: Pasien stroke yang telah menjalani prosedur DSA lebih dari 1 bulan cenderung memiliki kualitas tidur yang buruk. Rekomendasi: Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengembangan intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas tidur pasien stroke post-DSA.

Introduction: Sleep disturbances in post-stroke patients after Digital Subtraction Angiography (DSA) can impact recovery, yet research on this issue remains limited. This study aims to describe the sleep quality of stroke patients post-DSA at RSPAD Gatot Soebroto. Methods: This study employed a descriptive quantitative design with a cross-sectional approach. A total of 150 respondents were selected using purposive sampling, and data were collected using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. Results: The majority of respondents were aged an average of 50.47 years, female (58.7%), university-educated (58.7%), and married (86.7%). The findings revealed that 76% of respondents had poor sleep quality, with 56% reporting "fairly good" subjective sleep quality, only 14.7% achieving optimal sleep duration, and 88% experiencing daytime dysfunction. Conclusion: Stroke patients who have undergone DSA for more than one month tend to have poor sleep quality. Recommendations: The findings of this study can serve as a basis for the development of nursing interventions to improve sleep quality in post-DSA stroke patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Dewi Rahmayanti
"ABSTRAK
Kemoterapi sebagai terapi pengobatan kanker diyakini efektif dalam menghambat
pertumbuhan sel kanker. Namun terapi ini juga menimbulkan efek samping bagi
penderita kanker, salah satunya yaitu gangguan pemenuhan kebutuhan tidur.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang gambaran kualitas
tidur pada anak usia sekolah yang sedang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit
Kanker Dharmais. Penelitian ini bersifat cross-sectional dengan melibatkan 40
responden yang diambil dengan teknik total sampling. Responden mengisi
kuesioner berupa data demografi dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index
(PSQI). Penelitian ini dianalisis menggunakan uji univariat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rerata skor PSQI 7 dari maksimal 21 (95% CI, 6,24;7,76)
yang berarti responden memiliki kualitas tidur buruk. Tenaga kesehatan
(khususnya perawat) diharapkan dapat melakukan monitoring untuk evaluasi
pemenuhan kebutuhan tidur anak kanker.

ABSTRACT
Chemotherapy as a cancer treatment is believed to be effective in inhibiting
cancer cell’s growth. However, this therapy has side effects for cancer patients,
one of them is sleeping needs disturbance. This study aims to get information
about the status of sleep quality in school-age children whom are undergoing
chemotherapy at “Dharmais” Cancer Hospital, Jakarta. This study used cross
sectional with 40 participants using total sampling technique. Participants filled
out questionnaire consisting of demographic data and the Pittsburgh Sleep Quality
Index (PSQI). This study was analyzed using univariate test. The result showed
that participants have quality sleep index with average score 7 from total 21 (95%
CI, 6,24;7,76). It’s indicated that participants have poor sleep quality. Health
provider (especially nurse) are expected to conduct monitoring to evaluate sleep
quality in children with cancer."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ardita Putri Ayuwardhani
"Ibu pasca melahirkan seringkali mengalami gangguan tidur akibat perubahan fisiologis dan psikologis. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan dan pemulihan pasca melahirkan secara keseluruhan. Intervensi yang diberikan pada pasien post partum di rumah sakit dalam projek kali ini adalah dengan penerapan sleep hygiene. Pasien dalam projek ini berjumlah tiga orang, ketiga pasien memiliki masalah kualitas tidur yang buruk dibuktikan dengan skor Richard Campbell Sleep Questionnaire (RCSQ) yang rendah yaitu 32, 42, dan 42. Projek ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana penerapan praktik sleep hygiene, seperti jadwal tidur yang teratur, lingkungan yang nyaman, dan teknik relaksasi yang dapat meningkatkan kualitas tidur pada pasien post partum. Penulis memberikan intervensi berupa penerapan sleep hygiene kepada pasien bekerja sama dengan perawat selama 3 hari di rumah sakit.  Intervensi yang dilakukan adalah dengan mengkaji sleep hygiene pada pasien, memberikan edukasi terkait dengan tidur yang cukup, memberikan saran untuk memakai eye mask dan/atau ear plug. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip sleep hygiene secara signifikan meningkatkan kualitas tidur pada wanita pasca melahirkan, yang berdampak positif terhadap pemulihan pasca melahirkan. Hal ini menyoroti pentingnya mengintegrasikan sleep hygiene ke dalam asuhan keperawatan bagi pasien post partum.

Postpartum mothers often experience sleep disturbances due to physiological and psychological changes. This can have an impact on overall health and postpartum recovery. The intervention given to postpartum patients in the hospital in this project is the implementation of sleep hygiene. There were three patients in this project, all three patients had poor sleep quality problems as evidenced by low Richard Campbell Sleep Questionnaire (RCSQ) scores of 32, 42, and 42. This project aims to evaluate how the implementation of sleep hygiene practices, such as regular sleep schedules, a comfortable environment, and relaxation techniques can improve sleep quality in postpartum patients. The author provided an intervention in the form of implementing sleep hygiene to patients in collaboration with nurses for 3 days in the hospital. The intervention carried out was to assess sleep hygiene in patients, provide education related to adequate sleep, and provide advice on wearing eye masks and/or ear plugs. The results showed that the implementation of sleep hygiene principles significantly improved sleep quality in postpartum women, which had a positive impact on postpartum recovery. This highlights the importance of integrating sleep hygiene into nursing care for postpartum patients. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marselina
"Klien dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) positif sering mengalami masalah tidur yang berdampak terhadap kualitas tidur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada klien dengan HIV positif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional dan pengambilan sampel dengan metode accidental convenient sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 76 orang (65.8% laki-laki, 34.2% perempuan), berusia antara 22 sampai 52 (mean= 33.12; SD=6.053). Instrumen yang digunakan adalah Pittsburg Sleep Quality Index. Hasil penelitian ini adalah mayoritas (76.3%; n=76) klien dengan HIV positif memiliki kualitas tidur yang buruk. Rekomendasi penelitian ini adalah untuk petugas kesehatan, khususnya perawat agar melakukan deteksi dini masalah tidur pada klien dengan HIV positif sehingga apabila ditemukan adanya masalah tidur dapat diberikan intervensi yang sesuai berdasarkan informasi yang diperoleh agar tercapai kualitas tidur yang baik.

Clients with positive Human Immunodeficiency Virus (HIV) common had sleep disturbance that causing poor quality of sleep. The purpose of this study was to determine the quality of sleep in clients with HIV-positive. This research was conducted using descriptive study with cross-sectional design and sampling by accidental convenient sampling method. Respondents in this study amounted to 76 people (65.8% male, 34.2% female), ages ranged from 22 to 52 (mean = 33.12; SD = 6,053). The instrument used was Pittsburg Sleep Quality Index. The results of this study was majority (76.3%; n=76) of HIV-positive clients had poor sleep quality. Results of this study recommended that health workers, especially nurses, have to make an early detection of sleep problems in HIV-positive clients and than provided effective treatment to improved the quality of sleep."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Ariadi
"Pandemi penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) dapat memberikan dampak buruk pada kualitas tidur pasien Covid-19 sehingga dapat mempengaruhi kesehatan pasien Covid-19, baik fisik dan psikologis. Oleh karena itu artikel ini menjelaskan tentang cara meningkatkan kualitas tidur pada pasien Covid-19 dengan teknik guided imagery kombinasi instrumen musik. Pada artikel ini metode yang digunakan adalah case report tujuannya agar pasien dapat menggunakan teknik ini dan dapat meningkatkan kualitas tidur selain itu juga dapat mengurangi kecemasan pasien Covid-19. Pasien yang diberikan intervensi adalah pasien Covid-19 yang kooperatif dengan derajat ringan atau sedang serta tidak mengalami sesak ataupun nyeri berat. Intervensi dilakukan selama seminggu dengan cara membayangkan suasana yang nyaman dan indah diikuti menutup mata, kemudian diperdengarkan menggunakan audiospeaker dengan instrumen musik yang tenang dan nyaman. Evaluasi pada kasus dilakukan sesuai dengan respon pasien yang telah diberikan intervensi menggunakan dua alat ukur yaitu Pitsburg Sleep Quality Index (PSQI) dan Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) didapatkan bahwa ada pengaruh peningkatan kualitas tidur dan pengurangan kecemasan pada pasien Covid-19 di ruangan isolasi. Sehingga artikel ini dapat menjadi dasar inovasi untuk dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya agar menjadi pertimbangan dalam menilai evaluasi dengan alat ukur yang aplikatif untuk digunakan di ruangan rawat.

The 2019 Coronavirus disease (COVID-19) pandemic can have a negative impact on the sleep quality of Covid-19 patients so that it can affect the health of Covid-19 patients, both physically and psychologically. Therefore, this article describes how to improve sleep quality in Covid-19 patients with the guided imagery technique of a combination of musical instruments. In this article, the method used is a case report, the goal is that patients can use this technique and can improve sleep quality while also reducing the anxiety of Covid-19 patients. Patients who were given the intervention were cooperative Covid-19 patients with mild or moderate degrees and did not experience shortness of breath or severe pain. The intervention was carried out for a week by imagining a comfortable and beautiful atmosphere followed by closing your eyes, then playing it using an audiospeaker with quiet and comfortable musical instruments. Evaluation of the case was carried out according to the response of patients who had been given intervention using two measuring instruments, namely the Pitsburg Sleep Quality Index (PSQI) and Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS). isolation. So that this article can be the basis for innovation to be carried out by further researchers so that it becomes a consideration in assessing evaluations with applicable measuring instruments for use in the treatment room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suhirman
"Penyakit gagal ginjal dapat menyebabkan dampak buruk pada kualitas tidur pasien sehingga dapat mempengaruhi kesehatan, baik secarafisik maupun psikologis. Oleh karena itu artikel ini menjelaskan tentang cara meningkatkan kualitas tidur pada pasien CKD dengan terapi dzikir sebagai bentuk pasrah atau menyerahkan diri kepada Allah SWT dan dikombinasi dengan instrumen musik. Pada artikel ini metode yang digunakan adalah case report tujuannya agar pasien dapat menggunakan teknik ini dan dapat meningkatkan kualitas tidur selain itu juga dapat mengurangi kecemasan pasien CKD. Pasien yang diberikan intervensi adalah pasien CKD yang kooperatif dengan skala nyeri sedang. Intervensi dilakukan selama seminggu dengan cara berdzikir, kemudian diperdengarkan menggunakan audiospeaker dengan instrumen musik yang tenang dan nyaman. Evaluasi pada kasus dilakukan sesuai dengan respon pasien yang telah diberikan intervensi menggunakan dua alat ukur yaitu Pitsburg Sleep Quality Index (PSQI) didapatkan bahwa ada pengaruh peningkatan kualitas tidur dan pengurangan kecemasan pada pasien CKD di ruangan penyakit dalam. Sehingga artikel ini dapat menjadi dasar inspirasi untuk dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya agar menjadi bahan pertimbangan dalam menilai evaluasi dengan alat ukur yang aplikatif untuk digunakan di ruangan rawat.

Kidney failure can have a negative impact on the patient's sleep quality
that can affect health, both physically and psychologically. By Therefore, this article describes how to improve sleep quality in children CKD patients with dhikr therapy as a form of surrender or surrender to Allah SWT and combined with musical instruments. In this article The method used is a case report, the goal is that patients can using this technique and can improve sleep quality but it can also
reduce anxiety in CKD patients. Patients who were given the intervention were patients
Cooperative CKD with moderate pain scale. The intervention was carried out during a week by means of dhikr, then listened to using audiospeaker with quiet and comfortable musical instruments. Evaluation on the case
carried out according to the response of patients who have been given intervention using two measuring tools, namely the Pitsburg Sleep Quality Index (PSQI) it was found that there the effect of improving sleep quality and reducing anxiety in CKD patients in the internal medicine room. So that this article can be the basis of inspiration for can be done by further researchers so that they can be taken into consideration in assess the evaluation with applicable measuring tools for use in the inpatient room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Ariadi
"Pandemi penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) dapat memberikan dampak buruk pada kualitas tidur pasien Covid-19 sehingga dapat mempengaruhi kesehatan pasien Covid-19, baik fisik dan psikologis. Oleh karena itu artikel ini menjelaskan tentang cara meningkatkan kualitas tidur pada pasien Covid-19 dengan teknik guided imagery kombinasi instrumen musik. Pada artikel ini metode yang digunakan adalah case report tujuannya agar pasien dapat menggunakan teknik ini dan dapat meningkatkan kualitas tidur selain itu juga dapat mengurangi kecemasan pasien Covid-19. Pasien yang diberikan intervensi adalah pasien Covid-19 yang kooperatif dengan derajat ringan atau sedang serta tidak mengalami sesak ataupun nyeri berat. Intervensi dilakukan selama seminggu dengan cara membayangkan suasana yang nyaman dan indah diikuti menutup mata, kemudian diperdengarkan menggunakan audiospeaker dengan instrumen musik yang tenang dan nyaman. Evaluasi pada kasus dilakukan sesuai dengan respon pasien yang telah diberikan intervensi menggunakan dua alat ukur yaitu Pitsburg Sleep Quality Index (PSQI) dan Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) didapatkan bahwa ada pengaruh peningkatan kualitas tidur dan pengurangan kecemasan pada pasien Covid-19 di ruangan isolasi. Sehingga artikel ini dapat menjadi dasar inovasi untuk dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya agar menjadi pertimbangan dalam menilai evaluasi dengan alat ukur yang aplikatif untuk digunakan di ruangan rawat.

The 2019 Coronavirus disease (COVID-19) pandemic can have a negative impact on the sleep quality of Covid-19 patients so that it can affect the health of Covid-19 patients, both physically and psychologically. Therefore, this article describes how to improve sleep quality in Covid-19 patients with the guided imagery technique of a combination of musical instruments. In this article, the method used is a case report, the goal is that patients can use this technique and can improve sleep quality while also reducing the anxiety of Covid-19 patients. Patients who were given the intervention were cooperative Covid-19 patients with mild or moderate degrees and did not experience shortness of breath or severe pain. The intervention was carried out for a week by imagining a comfortable and beautiful atmosphere followed by closing your eyes, then playing it using an audiospeaker with quiet and comfortable musical instruments. Evaluation of the case was carried out according to the response of patients who had been given intervention using two measuring instruments, namely the Pitsburg Sleep Quality Index (PSQI) and Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS). isolation. So that this article can be the basis for innovation to be carried out by further researchers so that it becomes a consideration in assessing evaluations with applicable measuring instruments for use in the treatment room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gestana Andru
"Latar Belakang. Gangguan tidur sering dijumpai pada penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik (LES). Tidur yang buruk berdampak pada kualitas hidup yang rendah serta eksaserbasi akut dari inflamasi akibat LES. Penelitian mengenai kualitas tidur yang buruk pada pasien LES serta faktor - faktor yang berhubungan di Indonesia masih terbatas.
Tujuan. Mengetahui proporsi kualitas tidur yang buruk pada pasien LES di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan.
Metode. Metode yang digunakan adalah studi potong lintang, melibatkan 166 subjek LES berusia minimal 18 tahun yang berobat ke poliklinik Alergi Imunologi RSCM sejak Januari 2019. Subjek mengisi secara mandiri kuesioner kualitas tidur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index(PSQI) dan kuesioner gejala depresi dan ansietas menggunakan Hospital Anxiety Depression Scale(HADS). Skala nyeri dinilai mengggunakan Visual Analogue Scale(VAS), aktivitas penyakit LES dinilai menggunakan Systemic Lupus Erythematosus Disease Activity Index 2000(SLEDAI-2K). Subjek menjalani pemeriksaan imbalans otonom yang dinilai menggunakan rasio Low Frequency/High Frequency (LF/HF) dari Heart Rate Variability(HRV), dan pemeriksaan kadar high sensitivity C-Reactive Protein(hs-CRP).Analisis bivariat menggunakan uji Chi Squaredan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.
Hasil. Rerata untuk skor PSQI global pada 166 subjek sebesar 9,36 (3,61) dengan proporsi kualitas tidur buruk sebanyak 82,5%. Pada analisis bivariat didapatkan dua variabel dengan hubungan bermakna dengan kualitas tidur yang buruk yaitu gejala depresi (OR: 5,95; p: 0,03) dan gejala ansietas (OR: 2,44; p: 0,05). Regresi logistik tidak menunjukkan variabel dengan hubungan bermakna dengan kualitas tidur yang buruk.
Simpulan.Proporsi kualitas tidur buruk pada pasien LES sebesar 82,5%. Tidak terdapat faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur buruk pada LES.

Background. Sleep disturbances are often seen in systemic lupus erythematosus (SLE). Poor sleep will lead to poor quality of life and frequent exacerbations of SLE. However, studies about poor sleep quality in SLE patients as well as the contributing factors are limited.
Objectives. The aim of this study is to determine the proportion of poor sleep quality in SLE patients in Cipto Mangunkusumo National General Hospital (RSCM) and to assess its contributing factors.
Methods. This study used a cross sectional design involving 166 subjects of SLE patients from Immunology clinic since January 2019. The Pittsburgh Sleep Quality Index was used to assess sleep quality of subjects. Depression and anxiety symptoms was assesed using the Hospital Anxiety Depression Scale (HADS). Pain scale was assesed using Visual Analogue Scale (VAS) and SLE activity was assessed using Systemic Lupus Erythematosus Disease Activity Index 2000 (SLEDAI-2K). Autonomic imbalance was assesed using Low Frequency/High Frequency(LF/HF) ratio from Heart Rate Variability(HRV), and subjects went through high sensitivity C-Reactive Protein(hs-CRP) test. Bivariate analysis using Chi Square test and multivariate analysis using logistic regression.
Result.The mean global score for the PSQI among 166 subjects was 9,36 (3,61). The proportion of poor sleep quality was 82.5%. There were two variables with significant association including depressive symptoms (OR 5.95; p 0.03) and anxiety symptoms (OR 2.44; p 0.05). There were no variable with significant association through logistic regression.
Conclusion. The proportion of poor sleep quality from SLE patients in RSCM was 82.5%. This study did not find any factors associated with poor sleep quality in SLE patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>