Ditemukan 121011 dokumen yang sesuai dengan query
Scholastica Gerintya Saraswati
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kritik sosial terhadap pejabat publik direpresentasikan dalam meme. Analisis teks menggunakan semiotika Roland Barthes. Meme yang diteliti adalah meme yang membahas tentang pejabat publik, mengandung kritik, dan populer pada kurun waktu tertentu. Analisis pembahasan diperkuat dengan menggunakan konsep meme dan mitos dalam Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media massa dianggap tidak lagi mampu menyuarakan kritik sosial, sehingga masyarakat memanfaatkan meme sebagai media alternatif penyampaian kritik. Temuan lainnya adalah bahwa mitos di dalam meme memperkuat gambaran pejabat di benak masyarakat. Pemilihan dan penempatan teks di dalam meme adalah hasil dari framing yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dalam upayanya untuk menyampaikan kritik. Tanpa mitos, fungsi meme sebagai media penyampaian pesan tidak akan kuat.
The purpose of this research is to find out how social critics on public officials is represented through a meme. Text analysis is done using Ronald Barthes' semiotics. The memes being researched are the ones mentioning public officials, which contains critics, and also popular within a certain period of time. The analysis discussion is then strengthened by Barthes' concepts of meme and myth. The findings shows that mass media is no longer considered capable of expressing social criticism, therefore the society then uses memes as an alternative media to express their critics. Other findings suggest that myths within memes strengthens the image of public officials in the minds of society. The text selection and placement inside memes are a result of framings that are done by certain parties in their effort to express critics."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65225
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aisha Andari Rahmiputri
"Kajian Budaya Penelitian ini merupakan sebuah kajian budaya yang membahas tentang pemaknaan ldquo;Ice Bucket Challenge rdquo; pada meme dan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tantangan ini dimaknai oleh pengguna internet dan bagaimana komentar mengenai tantangan ini direpresentasikan. Penelitian berjenis kualitatif ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis wacana, serta pendekatan linguistik. Korpus yang dipilih adalah meme dan komentar yang ditemukan di media sosial Twitter berbahasa Inggris. Penelitian ini menemukan bahwa komentar maupun meme disampaikan dengan cara yang berbeda-beda yaitu dengan menyindir, terang - terangan, emosional atau ketika kita bisa mengetahui perasaan sebenarnya dari pengirim terhadap tantangan ini, atau bahkan hanya sebagai guyonan. Bersamaan dengan bermacam-macam cara penyampaian, dalam menanggapi tantangan ini masyarakat juga membawa isu-isu tertentu yang disampaikan baik lewat meme maupun lewat komentar seperti kelangkaan air, slacktivism, bahkan anggapan bahwa tantangan ini merupakan hal yang bodoh.
This research is a cultural studies which discuss about how people see the Ice Bucket Challenge in the internet meme and social media. It aims to see how far this challenge is understood by a netizen and how those comments regarding the Ice Bucket Challenge are being represented. This research is a quantitative research using discourse analysis and linguistic approach. The corpuses are meme and comments in English found in social media Twitter. This research find that comments or meme are delivered in different ways such as teasingly, to the point, emotionally, where we can the real feeling of these people towards the challenge, or only as a joke. Along with different ways of delivering comments, there are some issues related to this challenge that the netizens posted in their comments or meme like slacktivism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aisha Andari Rahmiputra
"Penelitian ini merupakan sebuah kajian budaya yang membahas tentang pemaknaan "Ice Bucket Challenge" pada meme dan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tantangan ini dimaknai oleh pengguna internet dan bagaimana komentar mengenai tantangan ini direpresentasikan. Penelitian berjenis kualitatif ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis wacana, serta pendekatan linguistik. Korpus yang dipilih adalah meme dan komentar yang ditemukan di media sosial Twitter berbahasa Inggris.
Penelitian ini menemukan bahwa komentar maupun meme disampaikan dengan cara yang berbeda-beda yaitu dengan menyindir, terang - terangan, emosional atau ketika kita bisa mengetahui perasaan sebenarnya dari pengirim terhadap tantangan ini, atau bahkan hanya sebagai guyonan. Bersamaan dengan bermacam-macam cara penyampaian, dalam menanggapi tantangan ini masyarakat juga membawa isu-isu tertentu yang disampaikan baik lewat meme maupun lewat komentar seperti kelangkaan air, slacktivism, bahkan anggapan bahwa tantangan ini merupakan hal yang bodoh."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S63166
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Chandra Kirana Ishafira Rullinda
"Perkembangan penggunaan media hingga saat ini telah melahirkan sebuah budaya populer, salah satunya meme yang digunakan sebagai media ekspresi yang bersifat jenaka. Akan tetapi, dalam dekade terakhir meme tidak hanya digunakan untuk tujuan komedi, namun juga sebagai pemicu percakapan dengan topik apapun. Beberapa perusahaan kemudian diamati memanfaatkan meme dalam strategi pemasarannya. Tinjauan literatur ini dilakukan untuk menelaah lebih dalam mengenai alasan di balik implementasi meme marketing dalam strategi pemasaran digital dan faktor-faktor yang bisa mendorong kesuksesan meme marketing itu sendiri. Dalam mengkaji sepuluh literatur, ditemukan bahwa implementasi meme marketing yang didasari atas tiga faktor—isi konten, konsumen, dan media—dalam media sosial bisa meningkatkan brand recall dan customer engagement.
The advancement of the usage of media today has given birth to mass popular culture, one of which is the existence of memes that have been used as a humorous medium of self-expression. However, in the last decade, memes have not only been used for comedic purposes, but also used as a trigger for conversation-starters in any kind of topic. Several companies were then observed utilizing memes in their marketing strategies. This literature review was conducted to examine more deeply the reason behind meme marketing implementation as digital marketing strategy and the factors that can elevate the success of meme marketing itself. By reviewing ten sources, it was found that implementing meme marketing based on content-related factors, customer-related factors, and media-related factors in social media can significantly increase brand recall and customer engagement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ayshabella Rifdah Shelia
"Penelitian ini membahas tentang analisis semiotik meme tanpa konteks pada akun Twitter No context Russia dengan menggunakan teori semiotik oleh Roland Barthes. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna yang terkandung dalam unggahan meme pada akun Twitter Russia_NC. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mencapai tujuan penelitian. Penulis menganalisis sepuluh buah data berupa meme dari twit pada akun Russia_NC. Pengambilan sumber data dilakukan dengan dokumentasi unggahan berupa gambar pada akun Twitter Russia_NC dan studi pustaka. Dari hasil analisis, penulis menemukan makna denotasi dan konotasi yang terkandung dalam unggahan meme pada akun Twitter No context Russia. Dengan demikian, penulis berharap penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan studi semiotik dan secara khusus menambah informasi tambahan terkait meme Rusia.
This study discusses the semiotic analysis of memes without context on the No context Russia Twitter account by using the semiotic theory by Roland Barthes. This study aims to identify the meaning contained in postings of memes on the Russia_NC Twitter account. This study uses a qualitative descriptive method to achieve the research objectives. The author analyzes ten pieces of data in the form of memes from tweets on the Russia_NC account. Data source retrieval was carried out by documentation of postings in the form of images on the Russia_NC Twitter account and literature studies. From the results of the analysis, the author has found the meaning of denotation and connotation contained in postings of memes on the Twitter account No context Russia. Thus, the author hopes that this research contributes to the development of semiotic studies and especially adds additional information related to Russian memes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nadia Farah Lutfiputri
"Pada saat ini, di media sosial Instagram terdapat sejumlah akun yang secara aktif mengunggah meme tentang budaya kerja di startup Indonesia, yang salah satunya adalah @ecommurz. Bermula dari akun meme, Ecommurz telah menjelma menjadi sebuah komunitas virtual di mana para pekerja startup saling berjejaring, berinteraksi, dan membantu sama lain. Dengan mengacu pada konsep connective action oleh Bennett & Segerberg (2012), penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana sebuah aksi kolektif di antara para pekerja startup dapat terbentuk melalui media sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dilakukan dengan metode etnografi virtual, dan didukung oleh observasi mendalam, analisis retorika visual untuk mengungkap makna di balik meme yang diunggah dan analisis tekstual terhadap kolom komentar pada unggahan tersebut. Penelitian ini mengungkap bahwa melalui meme-meme yang bernuansa humor, satir, dan bergaya bahasa kasual, Ecommurz telah mendemokratisasi pembicaraan mengenai isu dan permasalahan yang dihadapi banyak pekerja di lingkungan startup. Hasilnya adalah terciptanya ikatan kolektif di antara para pekerja startup yang merasa relevan dengan meme yang diunggah dan memiliki kesamaan tujuan. Connective action yang terbentuk bermula dari aksi personal sekelompok orang, dan sepenuhnya terjadi secara organik melalui media sosial, Meskipun Ecommurz berperan besar sebagai yang memotori gerakan, tapi perkembangan pesat dan influence (pengaruh) kuat yang mereka miliki tidak akan tercipta tanpa adanya solidaritas dan partisipasi aktif di antara para pengikutnya. Hingga pada akhirnya, dampak dari gerakan yang mereka lakukan dapat turut menghasilkan perubahan atau mempengaruhi apa yang terjadi di kehidupan nyata (offline).
Currently, there are a number of Instagram accounts that are actively uploading memes concerning work culture at Indonesian startups, one of which is @ecommurz. Ecommurz began as a meme account and has evolved into a virtual community where startup workers network, connect, and help one another. This study tries to examine how connective action among startup employees can be formed through social media by referring to Bennett and Segerberg's (2012) concept of connective action. This is a qualitative research project using the virtual ethnography method, with in-depth observations, visual rhetorical analysis to uncover the meaning behind the uploaded memes, and textual analysis of the comments column. This study reveals that Ecommurz has democratized conversations regarding the concerns and problems experienced by many employees in the startup environment by using memes that are humorous, satirical, and casual in tone. As a result, a collective tie is formed among startup company employees who relate to the published memes and share similar objectives. The establishment of a connective action begins with the personal action of a group of people and occurs fully organically through social media. Even if Ecommurz is the movement's driving force, their rapid growth and great influence cannot be achieved without solidarity and active engagement among their followers. In the end, the impact of their movements can produce changes or influence what happens in real life (offline)."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Alvin Dwi Saputra
"Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk nrengetahui bagaimana para pelaku culture jamming Dewan Kesepian Jakarta memandang meme sebagai bentuk pembelajaran kritis publik. Meme yang diteliti maknanya ialah meme yang bertemakan politik. Penelitian berusaha meneliti pandangan para pelaku culture jamming Dewan Kesepian Jakarta dengan metode wawancara mendalam. Hasil penelitian mengemukakan bahwa Dewan Kesepian Jakarta melakukan culture jamming karena dipengaruhi oleh pendidikan dan pengalamannya. Meme yang dibagikan oleh Dewan Kesepian Jakarta merupakan ubahan dari produk budaya sebelumnya. Tindakan culture jamming yang dilakukan oleh Dewan Kesepian Jakarta hanya berupaya untuk mengkritik kebijakan aktor politik formal dan Pemerintah. Para pelaku culture jamming mempercayai bahwa meme dapat menjadi pembelajaran kritis publik meski masih berada dalam ranah dunia maya.
This stucly is a qualitative research that aims to determine how culture jamming actors of Dewan Kesepian Jakarta looheci meme as a form of critical public pedagogy. Memes studied its meaning are political themed memes. The study sought to assess the viewes of the of culture jamming actors at Dewan Kesepian Jakarta with in-depth interviews. The results of the study suggested that Dewan Kesepian Jakarta did culfure jamming as it is infiltrenced by education and experience. Meme shared by Dewan Kesepian Jakarta is a major change from previous cultural products. Culture jamming actions undertaken Dewan Kesepian Jakarta only seeks to criticize the policies of the formal political actors and the Governrnent. Culture jamming acttit s believe that menles can be a critical learning public although still in the realm of cyberspace."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S65972
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M. Alfa Rizki
"Penelitian ini membahas mengenai analisis pembentukan stereotip terhadap unggahan konten meme yang diunggah oleh Redditor non-Rusia pada subreddit r/ANormalDayInRussia. Lalu, dalam membantu memahami cara unggahan-unggahan konten meme tersebut membentuk sebuah gambaran stereotip terhadap Rusia, penelitian ini menggunakan teori Media Teks oleh Tatyana Dobrosklonskaya dengan menggunakan Model Informasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis konten visual untuk mencapai tujuan penelitian. Penulis menganalisis tujuh buah data berupa unggahan konten meme berbahasa Inggris yang terdapat pada subreddit r/ANormalDayInRussia. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa terdapat beberapa representasi budaya Rusia pada unggahan-unggahan konten meme tersebut. Namun, seiring dengan hadirnya representasi budaya tersebut, juga terbentuk stereotip terhadap Rusia.
This study discusses the analysis of stereotype formation of meme content uploaded by non-Russian Redditors on the r/ANormalDayInRussia subreddit. Then, in helping to understand how these meme content uploads form a stereotypical image of Russia, this study uses the Media Text theory by Tatyana Dobrosklonskaya using the Information Model. This study used a qualitative research method using a visual content analysis approach to achieve the research objectives. The author analyzed seven pieces of data in the form of uploads of English meme content found on the r/ANormalDayInRussia subreddit. From the results of the study, it shows that there are several representations of Russian culture in the uploaded meme content. However, along with the presence of these cultural representations, stereotypes have also formed against Russia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ahmad Faisal
"Skripsi ini membahas persoalan kritik sosial dalam sejumlah cerpen rubrik Lentera dalam surat kabar Bintang Timur pada tahun 1960-an. Persoalan tersebut tidak dapat dilepaskan dari pertentangan ideologi politik yang terjadi pada paruh awal dasawarsa 1960-an. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan pendekatan sosiologi sastra.
Hasil penelitian membuktikan bahwa kritik sosial dalam sejumlah cerpen Lentera erat kaitannya dengan propaganda politik PKI pada tahun 1960-an. Kritik sosial tersebut dilatarbelakangi kedekatan pengarang cerpen Lentera dengan PKI/Lekra.
This undergraduate thesis discusses the issue of social criticism in a number of short stories in the rubric Lentera of Bintang Timur newspaper in the 1960s. These issues cannot be separated from the political ideological conflict which occurred in the early half of the 1960s. This research was conducted with qualitative methods and the sociology of literature approach. Research shows that social criticism in a number of short stories published in Lentera closely related to political propaganda of PKI in the 1960s. That social criticism motivated by the proximity of the authors of the short stories in Lentera with PKI/Lekra."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57583
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Siahaan, Dian Rizky Ariprabowo
"@kakhiel adalah akun instagram yang menyajikan kumpulan meme comic yang selalu diperbaharui setiap hari. Meme comic yang muncul memiliki gayanya masing-masing untuk menimbulkan gelak tawa pada pembacanya. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti gaya humor yang lebih spesifik, yaitu humor yang dibangun dengan adanya ambiguitas pada interpretasi oleh ejaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menjelaskan bentuk ambiguitas yang muncul pada meme comic akun instagram @kakhiel. Teori yang digunakan dalam menganalisis data adalah teori ambiguitas fonetik. Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor lain yang muncul dalam membangun humor, yakni berupa budaya yang ada di Belanda, latar dan tokoh yang ada pada meme.
@kakhiel is an Instagram account that shows a collection of meme comics that are updated every day. The meme comic that appears has its own style to make the readers laugh. This study was conducted to examine a more specific style of humor, the humor that is pointed out by the ambiguity of spelling error that appears in the meme. This study aims to examine and explain the form of ambiguity that appears in the comic meme on the instagram account of @kakhiel. The theory used to analyze the data is the theory of phonetic ambiguity and the results of the study will show other factors that arise in constructing humor factor. For example the culture of the Netherland itself, background and the characters in memes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library