Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202262 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisantyas Nugraheny
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penyaluran dana bank kepada konsumen yang dicerminkan oleh karakteristik bank seperti loan growth rate (LGR), ukuran bank (SIZE), equity ratio (ER), capital adequacy ratio (CAR), dan deposit growth rate (DGR) terhadap non-performing loan (NPL) pada bank umum konvensional di Indonesia periode 2009-2014. Pengujian dilakukan dengan model regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LGR, SIZE, dan CAR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap NPL, sedangkan ER dan DGR tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

This study aims to analyze of bank lending to consumer through bank?s characteristic, such as loan growth rate (LGR), bank?s size (SIZE), equity ratio (ER), capital adequacy ratio (CAR), and deposit growth rate (DGR) towards non-performing loan (NPL). The test were conducted with regression of panel data. The regression results indicate significance for LGR, SIZE, and CAR. There were no significance was found for ER and DGR.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwike Novellyni
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh non-performing loan terhadap lending behaviour bank-bank konvensional di Indonesia dengan periode kuartal dari tahun 2006-2015. Selain itu, penelitian ini ingin menguji bagaimana keputusan memberikan pinjaman tersebut kaitannya dengan masalah moral hazard. Dengan metode Threshold Regression oleh Hansen (1999), dan menggunakan rasio Non-Performing Loan sebelumnya sebagai threshold variable, peneliti menemukan adanya masalah moral hazard dimana bank justru meningkatkan pinjaman ketika rasio NPL bank sudah diatas 5,29%. Sementara itu, determinan rasio non-performing loan di Indonesia yaitu tingkat pertumbuhan kredit (LGR), tingkat pertumbuhan kredit periode sebelumnya (l.LGR), rasio modal terhadap total aset (ER), ukuran bank (Size) dan tren waktu (dummy year).

This research aims to analyze the effects of non-performing loan towards lending behaviour in conventional banks in Indonesia in the period of 2006-2015, and it also investigating the relation between lending behaviour and moral hazard. By applying the Threshold Regression method from Hansen (1999) and applying the most recent non-performing loan ratio as the threshold variable, the researcher has found that the moral hazard problem is exist when the NPL ratio exceed 5,29%. The determinants of the non-performing loan ratio in Indonesia are loan growth rate (LGR), last period loan growth rate (1.LGR), equity to total asset ratio (ER), bank size (Size) and dummy year.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nevya Wulandary
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi penjaminan simpanan, rasio kecukupan modal (CAR) dan non performing loan (NPL) terhadap tingkat deposit, risiko moral hazard dan net interest margin (NIM) bank umum di Indonesia periode 2000-2012. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel.Hasil dari penelitian ini menunjukkan implementasi penjaminan simpanan, CAR dan NPL mempengaruhi tingkat deposit bank umum secara negatif. Implementasi penjaminan simpanan terbukti signifikan meningkatkan risiko moral hazard sementara variabel CAR dan NPL berpengaruh negatif terhadap risiko moral hazard. Temuan lain menunjukkan NIM dipengaruhi positif oleh implementasi penjaminan simpanan dan CAR, tetapi dipengaruhi negatif oleh NPL.

This study aims to determine the effect of the implementation of deposit insurance, capital adequacy ratio (CAR) and non-performing loan (NPL) towards deposit, moral hazard risk and net interest margin (NIM) of commercial banks in Indonesia from 2000 to 2012. This study uses panel data regression method. The results of this study demonstrate the implementation of deposit insurance, CAR and NPL affects commercial bank deposits negatively. Implementation of deposit insurance were proven significantly increases moral hazard risk while the variable CAR and NPL negatively affect moral hazard risk. Other findings showed NIM is affected positively by the implementation of deposit insurance and the CAR, but negatively affected by the NPL.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Hanifah
"Non-Performing Loan (NPL) merupakan indikator penting yang mencerminkan peran kredit bank dalam pertumbuhan ekonomi di dalam suatu negara. Pemerintah dan regulator menginginkan NPL yang rendah dan tingkat pertumbuhan kredit yang tinggi, sebagai sasaran untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inflasi yang rendah. Sektor keuangan Indonesia yang sedang menghadapi resesi ekonomi tentunya akan berdampak pada kinerja bank, terutama dalam hal pencapaian NPL. Skripsi ini mengkaji NPL perbankan nasional selama 2015 – 2020, serta menyusun model empiris yang dapat digunakan untuk memproyeksikan NPL di masa mendatang. Unit sampling adalah bank yang tergabung dalam kategori bank umum konvensional yang berjumlah sebanyak 104 bank. Data yang digunakan adalah data time series untuk variabel penelitian tahun 2015 – 2020, dan teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi time series dengan model estimasi Ordinary Least Square (OLS). Hasil empiris menunjukkan bahwa variabel makroekonomi suku bunga, tingkat inflasi, nilai tukar, dan US Prime Rate berpengaruh signifikan secara parsial terhadap NPL, sedangkan PDB berpengaruh negatif dan tidak signifikan secara parsial terhadap NPL. Namun demikian, suku bunga, tingkat inflasi, PDB, nilai tukar, dan US Prime Rate berpengaruh signifikan dan positif terhadap NPL secara simultan. Peneliti menemukan bahwa proyeksi NPL untuk tahun 2021: untuk skenario pesimis NPL tetap pada 5,08%, pada skenario optimis NPL akan turun menjadi 3,77%, dan pada skenario moderat NPL juga diprediksi akan turun menjadi 4,43%.

Non-Performing Loan (NPL) is an important indicator reflecting the role of bank credit in a country's economic growth. The government and regulators want low NPL and high credit growth rates, as intermediate targets to achieve high economic growth and low inflation. The Indonesian financial sector, which is facing an economic recession, will certainly have an impact on banking performance, especially in terms of achieving NPL. This thesis reviews the NPL of national banks during 2015 – 2020, as well as developing an empirical model that can be used to project NPL in the future. The sampling unit is banks that are incorporated into conventional commercial banks, of which the total number is 104 banks. The data used are time series data for the studying variables of years 2015 – 2020 which are observed, and the analysis technique in this study used time series regression analysis with the estimation model is Ordinary Least Square (OLS). The empirical results indicate that the macroeconomic variables exerting significant influence partially to NPL are interest rate, inflation rate, exchange rate, and US Prime Rate, while GDP has a negative and insignificant effect partially both on NPL. However, the effect of interest rate, inflation rate, GDP, and also exchange rate and US Prime Rate simultaneously to NPL is significant and positive. Projecting NPL in 2021 the research found that in the pessimistic scenario, NPL remains 5.08%, in the optimistic scenario, NPL will decrease to 3.77%, and in the moderate scenario, NPL is also predicted that it will decrease to be 4.43%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imanuella Chelsea Sutantio
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh non-performing loan dan turnover direksi serta variabel kontrol terhadap kinerja perbankan. Hipotesis dan model pada penelitian ini dibangun dan diujikan pada 43 bank di Indonesia yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2018. Jenis data yang digunakan adalah data unbalanced panel data dengan menggunakan metode regresi Fixed-Effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa non-performing loan dan turnover direksi secara paksa memiliki pengaruh secara negatif terhadap ROA. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan non-performing loan bersamaan dengan turnover direksi secara paksa akan memberikan dampak buruk terhadap kinerja bank. Penemuan ini menyoroti bahwa nilai dan kompetensi kinerja direksi sangat penting serta memberikan bukti pentingnya menjaga keseimbangan antara tujuan keuangan dan non keuangan pada perbankan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan referensi bagi akademisi, perbankan, regulator, dan pihak lain.

ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of non-performing loan and director turnovers with control variables on bank performance.The hypotheses and models in this study were built and tested on 43 banks in Indonesia which are listed on the Indonesia Stock Exchange in period 2010-2018. The type of data used is unbalanced panel data using the Fixed-Effect regression method. The results of this study indicate that non-performing loans and director turnovers by force have a negative influence on ROA. This indicates that the increase in non-performing loans together with the turnover of directors by force will have a negative impact on bank performance. This finding highlight that the directors' value and performance competency is very important and provides evidence of the importance of maintaining a balance between financial and non-financial goals for banks. The results of this study are expected to provide insights and references for academics, banks, regulators, and other parties."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endriyanto Mega Cita Hantara
"Penelitian ini meneliti pengaruh faktor makroekonomi; yaitu perubahan GDP, perubahan real lending rate (BI rate), dan perubahan sovereign debt to GDP; dan pengaruh faktor spesifik bank, yaitu bad management, skimping, diversification opportunity, too big to fail, bad management II, procyclical credit policy, tight control terhadap perubahan NPL di Indonesia. Observasi dilakukan terhadap 105 bank umum yang diakui oleh BI di Indonesia selama kurun waktu 2003-2011 secara kuartal. Data yang digunakan merupakan data panel yang bersumber dari Datastream, Eikon, dan laporan keuangan perusahaan. Dengan menggunakan model estimasi First Difference Generalized Method of Moment (GMM), didapatkan hasil bahwa perubahan GDP, perubahan sovereign debt to GDP, skimping, diversification opportunity, bad management II, dan tight control (untuk ownership concentration lebih dari 25% hingga 50%) secara signifikan berpengaruh negatif terhadap perubahan NPL. Di sisi lain perubahan real lending rate (BI rate), too big to fail, dan tight control (untuk ownership concentration lebih dari 10% hingga 25% dan lebih dari 50%) secara signifikan berpengaruh positif terhadap perubahan NPL. Sedangkan bad management dan procyclical credit policy tidak secara signifikan berpengaruh terhadap perubahan NPL.

This research examines the effect of macroeconomic factors, such as GDP growth, real lending rate (BI rate) growth, and change in sovereign debt to GDP; and the effect of bank-specific factors, such as bad management, skimping, diversification opportunity, too big to fail, bad management II, procyclical credit policy, tight control to the change of NPL in Indonesia. Observation is done to 105 bank in Indonesia within period of 2003-2011. By using panel data of macroeconomic and bank-specific factors from Datastream, Eikon, and financial report. By using First Difference Generalized Method of Moment (GMM) estimation model, research finds that GDP growth, change in sovereign debt to GDP, skimping, diversification, bad management II, dan tight control (for ownership concentration more than 25% until 50%) has negative effect on the change in NPL. In other side, real lending rate (BI rate) growth, too big to fail, and tight control (for ownership concentration more than 10% until 25% and more than 50%) has positive effect on the change in NPL. It also discovers that bad management and procyclical credit policy has no effect on the change in NPL.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Rudi
"ABSTRAK
Krisis moneter yang melanda Indonesia yang dimulai pada pertengahan tahun 1997
antara lain disebabkan lemahnya fundamental mikro ekonomi yang tercermin pada
kerapuhan (fragility) yang terdapat dalam sektor keuangan, khususnya pada sektor
perbankan. Sebagian dari kerapuhan tersebut terkait dengan kondisi makro ekonomi yang
kurang stabil terutama berupa gejolak nilai tukar rupiah dan tingginya suku bunga.
Ketidakstabilan makro ekonomi dan respons kebijakan yang diambil pemerintah
menyebabkan bank sangat sulit untuk menilai secara akurat resiko kredit dan resiko
pasar. Sebagian besar lainnya terkait dengan kondisi perbankan nasional yang memiliki
kelemahan dan rentan terhadap gejolak ekonomi.
Krisis moneter yang menyebabkan menurunnya kapasitas usaha dan finansial para
debitur bank, sehingga para debitur tersebut tidak sanggup membayar kewajibannya. Hal
tersebut semakin memperbesar potensi timbulnya kredit bermasalah (Non Performing
Loan) dan menurunnya pendapatan bunga yang akan diterima oleh bank yang akhirnya
akan bermuara pada menurunnya kualitas aktiva produktif(kredit)
Guna meningkatkan kualitas kredit serta dalam rangka mempertahankan pangsa pasar
kredit terutama debitur yang masih mempunyai prospek usaha yang baik maka bank -
bank melakukan restrukturisasi terhadap Non Performing Loan (NPL).
Secara umum NPL diartikan sebagai suatu kredit dimana sistem pembayaran yang
dilakukan tersendat-sendat dan tidak mencukupi kewajiban minimum yang ditetapkan
sampai dengan kredit yang sulit untuk memperoleh pelunasan atau bahkan tidak dapat
ditagih. Apabila dikaitkan dengan kollektibiliti kredit, maka NPL adalah kredit dengan
kualitas kurang Iancar, diragukan dan macet.
Upaya penyelamatan NPL dilakukan bilamana bank melihat ada kemungkinan untuk
memperbaiki kondisi usaha dan keuangan debitur. Upaya penyelamatan tersebut
ditetapkan dalam suatu rencana dan strategi terpadu yang pelaksanaannya dilakukan oleh
suati organisasi khusus yang terpisah dengan organisasi yang memberikan kredit.
Dalam. upaya penyelamatan kredit ada beberapa alternatif yang lazim dipraktikkan di
Iingkungan perbankan yaitu melalui pendekatan 3R (Rescheduiing Reconditioning dan
Restructuring). Di tengah krisis perbankan pada saat ini, bank melakukan restrukturisasi
kredit untuk debitur yang memiliki prospek usaha tetapi diperkirakan akan mengalami
kesulitan dalarn pembayaran pokok dan bunga kredit. Usaha restrukturisasi kredit
tersebut merupakan kombinasi 3R ditambah dengan fasilitas pengurangan tunggakan
pokok dan tunggakan bunga kredit.
Pada umumnya bank akan melakukan hapus buku terhadap NPL apabila jumlah NPL
yang dimiliki sudah sangat besar dan mengganggu kelangsungan usahanya. Salah satu
pertimbangan untuk melakukan hapus buku terhadap NPL adalah karena kredit tersebut
sudah dinyatakan macet dan tidak ada harapan lagi untuk menagihnya secara normal.
Berdasarkan diagnosis penyebab NPL di Bank X, terdapat 3 (tiga) faktor penyebabnya,
yaitu dari luar pihak bank dan debitur; dan pihak debitur dan dari pihak bank. Faktor dari
luar pihak bank dan debitur adalah faktor-faktor di luar kendali bank dan debitur antara
lain situasi perekonomian dan politik negara. Faktor dan debitur antara lain adanya
debitur yang mempunyai itikad tidak baik, debitur yang nakal dan kekurang pahaman
debitur dalam menjalankan usaha dan rnenggunakan fasilitas kreditnya. Faktor dari intern
bank antara lain adanya petugas bank yang mempunyai itikad kurang baik,
kekurangpahaman petugas bank dalam menganalisa kredit debitur dan administrasi serta
sistem informasi kredit yang lemah.
Untuk dapat mengelola NPL secara efektif diperlukan dukungan sistem kiasifikasi NPL
berdasafkan inti permasalahannya secara konsisten, konsekuen dan transparan sehingga
dapat menunjang penyusunan action plan yang tepat dan akurat secara kasus per kasus
untuk setiap debitur NPL.
Dalam rangka meningkatkan fungsi pengelolaan NPL dan menunjang program
pengelolaan kredit serta untuk memenuhi ketentuan BI mengenai pelaksanaan
restrukturisasi kredit, maka Bank X membentuk satuan kerja khusus yang dalam
penulisan ini disebut Tim Khusus NPL (TKN).
Tolak ukur untuk melihat keberhasilan program restrukturisasi NPL Bank X adalah
berdasarkan kualitas kredit setelah dilakukan restrukturisasì. Berdasarkan laporan
kollektibiliti kredit Bank X diketahui bahwa penurunan NPL mayoritas disebabkan
adanya hapus buku kredìt macet yang dilaksanakan pada bulan Juni 1999, yaitu pada
awal pelaksanaan program restrukturisasi NPL. Penurunan NPL sebagai hasil kinerja
program restrukturisasi baru terjadi pada bulan Mei 2000. Bank tidak dapat melakukan
hapus buku terhadap keseiuruhan kredit macet yang dimiliki karena ada beberapa
kendala antara lain keterbatasan jumLah PPAP dan kesulitan menghapusbukukan kredit
macet debitur terkait karena bernuansa politis. Walaupun telah dilakukan hapus buku,
namun hapus buku tersebut masih meningggalkan sisa pekerjaan yang cukup berat bagi
Perusahaan karena jumlah NPL yang tersisa masih cukup besar.
"
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Novirianti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara pengaruh variabel variabel makroekonomi dan mikroekonomi terhadap kualitas kredit khususnya kredit bermasalah pada Bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan data historis triwulanan periode 2010 sampai dengan 2014 Variabel variabel yang diuji meliputi tingkat suku bunga BI rate inflasi produk domestik bruto capital adequacy ratio loan to deposit ratio dan bank size Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan tingkat suku bunga BI rate produk domestik bruto dan capital adequacy ratio memiliki hubungan negatif yang signifikan sedangkan variabel inflasi loan to deposit ratio dan bank size memiliki hubungan positif terhadap non performing loan namun hanya variabel produk domestik bruto dan loan to deposit ratio saja yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap NPL.

This study aims to analyze the relationship between the effect of macroeconomic and microeconomic variables change in credit quality particularly on non performing loans in a conventional commercial bank listed on the Indonesia Stock Exchange quarterly based on historical data from 2010 through 2014 Variables tested include interest rate BI rate inflation gross domestic product capital adequacy ratio loan to deposit ratio and bank size This study uses multiple regression analysis
The results showed that the change in interest rate BI rate gross domestic product and the capital adequacy ratio has a significant negative relationship while variable inflation loan to deposit ratio and bank size have positive relation to non performing loans but only gross domestic product and loan to deposit ratio which has significant impact on NPL.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S61358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Maloma
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluas Pengaruh efisiensi modal intelektual terhadap Non-Performing Loan perusahaan perbankan di Indonesia pada periode 2020-2023 dengan menggunakan 31 perusahaan perbankan yang dievaluasi dan diobservasi. Dalam penelitian ini Intellectual Capital diukur menggunakan Value Added Intellectual Coefficient (VAIC), Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE) dan Capital Employed Efficiency (CEE). Penelitian menggunakan GLS Random Effect analysis sebagai model analisis regresi. Dalam penelitian ini penulis menemukan pengaruh yang negatif dan signifikan variabel modal intelektual yang terintegrasi yaitu Value Added Intellectual Coeficient terhadap Non-Performing Loan. Pengaruh signifikan juga terjadi pada model yang berbeda pada penelitian ini dengan menggunakan variabel modal intelektual secara terpisah, variabel tersebut adalah Human Capital Efficiency, Structural Capital Efficiency, dan Capital Employed Efficiency dengan variabel Human Capital Efficiency yang berpengaruh secara signifikan terhadap Non-Performing Loan.

This research aims to determine the effect of Intellectual Capital efficiency on Non-Performing Loans of banking companies in Indonesia in the 2020-2023 period using 31 banking companies that were evaluated and observed. In this research, Intellectual Capital is measured using Value Added Intellectual Coefficient (VAIC), Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE) and Capital Employed Efficiency (CEE). This research used GLS Random Effect analysis as a regression analysis model. In this research, the author found a negative and significant influence of the integrated Intellectual Capital variable, namely Value Added Intellectual Coefficient, on Non-Performing Loans. Diffrent significant influence also occurs in different models in this research using Intellectual Capital variables separately, these variables are Human Capital Efficiency, Structural Capital Efficiency, and Capital Employed Efficiency with the Human Capital Efficiency variable having a significant effect on Non-Performing Loans."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Zainah
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan(NPL) dan Biaya operasional terhadap Pendapatan operasional terhadap profitabilitas usaha Bank Umum di Indonesia dengan Indikator ROA selain itu penelitian ini menguji bagaimana pengaruh CAR, LDR,NIM,NPL dan BOPO dengan indikator ROE.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Laporan Publikasi yang telah diaudit pada Sistem Pengawasan Bank Indonesia (SIMWAS). Sampel yang digunakan adalah Laporan Keuangan Bank Tahun 2002 dan 2003 dengan sampel 53 Bank Umum yang Asetnya selama 2 tahun tidak ada penurunan. Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda dengan teknik Ordinary Least Square.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ditemukan dengan indikator ROA ada pengaruh yang signifikan terhadap ratio L_CAR, LDR dan BOPO, namun untuk ratio NPL dan L_NIM tidak ada pengaruhnya terhadap ROA. Sementara itu untuk indikatornya ROE pengaruh yang signifikan pada ratio L_CAR, LDR, BOPO dan tidak berpengaruh untuk ratio NPL dan L NIM.

The purpose of this research is to know the influence of Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM) and Operational Cost to Operational Income (13OP0) to Profitability of Public in Indonesia by using Return on Asset and Return on Equity (ROE) as indicators.
The Data being used in this research is Secondary data from publication report at SIMWAS. While the sample being used Bank Financial Report Period 2002 up to 2003 from 53 public banks that asset never decrease during 2 years. This research using linear regression method with OLS.
The result from this research indicate that ROA indicator influence L_CAR, LDR dan BOPO significantly but not NPL and L_NIM. While ROE indicator influence LCAR, LDR dan BOPO significantly, but not NPL and L NIM.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>