Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130678 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzia Khairunnisa
"Kelancaran proses produksi sangat ditentukan oleh tersedianya bahan baku dalam jumlah dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini disebabkan karena bahan baku merupakan faktor utama dalam pelaksanaan proses produksi pada suatu perusahaan. Pengendalian persediaan bahan baku diperlukan untuk merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan baku guna menunjang kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan secara efisien. Tingginya tingkat persediaan bahan baku terutama bahan baku spunlace dan talc di dalam gudang penyimpanan bahan baku merupakan masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan FMCG ini sehingga menyebabkan bahan baku harus tersimpan di luar gudang karena tingkat persediaan melebihi kapasitas yang ada.
Untuk mengurangi tingkat persediaan bahan baku tersebut maka perlu ditentukan kebijakan persediaan menggunakan metode Fixed-order Quantity (Q-model) dan Fixed-time Period (P-model) untuk menentukan beberapa parameter kebijakan persediaan seperti kuantitas pembelian, persediaan pengaman (safety stock), dan titik pemesanan kembali (reorder point). Hasil yang diperoleh dari kebijakan persediaan bahan baku dengan metode Q-model adalah average inventory mengalami penurunan mencapai 45% atau sebesar 407ton serta dapat menghemat total biaya persediaan sebesar Rp575.590.409 per tahun.

Smooth production process is largely determined by the availability of raw materials in numbers and size according to the needs of the company. This is because raw material is a major factor in the implementation of the production process in the company. Inventory control of raw materials is needed to plan and control the inventory of raw materials to support activities in the company efficiently. The high level of inventory of raw materials, especially spunlace and talc raw materials in the warehouse of raw materials is a problem that must be faced by the FMCG company is causing the raw materials must be stored outside the warehouse because the inventory level exceeds the capacity.
To reduce inventory level of raw materials is then necessary to determine the inventory policies using Fixed-order Quantity (Q-model) and Fixed-time Period (P-model) to determine some parameters of the inventory policies such as purchase quantity, safety stock, and reorder point. Results obtained from the inventory policy of raw materials with Q-model method are average inventory decreased by 45% or by 407tons and also can save total cost of inventory by Rp575.590.409 per year.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Miryam
"Didalam usaha untuk menghindari kemacetan produksi karena terlambatnya pasokan bahan baku/pembantu dan turunnya mutu dari bahan baku, maka diperlukan pengelolaan bahan baku/pembantu yang efektif. Dengan pengelolaan bahan baku/pembantu yang baik, meliputi perencanaan dan pengendalian bahan baku/pembantu yang baik pada tingkat jumlah sediaan bahan baku/pembantu dapat tersedia sesuai rencana dan tepat waktu guna memenuhi kebutuhan produksi. Dengan usul penerapan sistem Just-in-Time (JlT), maka pengembangan pengelolaan sediaan bahan baku/pembantu atas perencanaan bahan baku/pembantu dan membuat produk dapat Iebih efektif dibandingkan sistem lama, sehingga perencanaan bahan baku/pembantu dan pembuatan produk dapat direncanakan sesuai kebutuhan dan biaya sediaan dapat diminimumkan.
Metode yang digunakan yaitu analisis dan parameter kinerja perusahaan, khususnya pabrik Tabung Elfiji (PTE) - Plumpang yang diamati adalah program dan realiasasi tabung elfiji ukuran 12 Kg , data dari laporan bulanan, data penyebab tidak tercapainya produksi dengan data sekunder dari tahun 1997/1998 dan 1996/1999. Sedangkan alat yang digunakan untuk menganalisa permasalahan adalah metode kualitatif dengan metode Diagram Sebab Akibat (diagram SA) Faktorfaktor yang mempengaruhi Kualitas Bahan dan metode kuantitatif dengan mengukur waktu sejumlah siklus yang cukup memadai dari populasi statistik darimana ditarik nilai-nilal yang bersangkutan (rumus Mundel) serta menghitung waktu standar dan waktu normal dengan memperhitungkan kelonggaran-kelonggaran (penyisihan waktu).
Dari hasil analisa dengan kedua metode fersebut permasalahan yang ada dikarenakan kinerja yang kurang baik disebabkan oleh kesalahan manajemen bukan oleh si pekerja dan dari hasil evaluasi diagram hubungan diketahui penyebabnya adalah proses pengadaan kurang optimal, proses administrasi yang panjang dan tersentralisasi, kurangnya kualitas pemasok, Sumber Daya Manusia (SDM)/tenaga kerja yang kurang profesional/memadai.
Usul penerapan sistem Just-In-Time meliputi pengembangan pengelolaan sediaan bahan baku/pembantu dibatasi pada membuat waktu standar untuk pembuatan tabung LPG, perencanaan dari siklus waktu material yang mengacu pada permintaan total, dan membuat produk dengan sistem tarik (pull system) menggunakan kartu kanban.
Hasil evaluasi usul penerapan sistem Just-In-time ini dapat menghitung perencanaan harian dan siklus waktu bahan baku/pembantu (material) tabung LPG dengan konsep zero inventory sebagai kondisi ideal dari sistem JIT, dan membuat produk dengan sistem Just-In-Time menggunakan kanban sesuai kebutuhan, serta membuat waktu standar sehingga perusahaan dapat mengetahui pada tingkat produktivitas mana perusahaan itu beroperasi, agar dapat membandingkan dengan produktivitas standar yang telah ditetapkan manajemen, mengukur tingkat perbaikan produktivitas dari waktu ke waktu dan membandingkan dengan produktivitas industri sejenis yang menghasilkan produk serupa. Hal ini panting agar perusahaan dapat meningkatkan daya saing (kinerja) dari produk yang dihasilkannya di pasar global yang sanget kompetitif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Reinhold, 1956
338 ECO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Ayu Lestari
"Adanya pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020 menyebabkan permintaan produksi obat meningkat, hal ini juga dirasakan oleh PT. XYZ yang merupakan sebuah industri farmasi multinasional yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. Adanya kenaikan produksi obat ini berimbas pada kenaikan jumlah sampel bahan baku yang diterima oleh laboratorium Quality Control PT. XYZ hingga 14,6%. Kenaikan jumlah sampel ini tidak diimbangi dengan kenaikan personil laboratorium divisi analisis bahan baku. Untuk itu, dianggap perlu untuk menerapkan prinsip lean agar didapatkan proses analisis bahan baku yang efisien secara waktu dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan lean operations di laboratorium Quality Control divisi analisis bahan baku PT. XYZ menggunakan metode value stream mapping, mengidentifikasi aktivitas yang memberikan value dan tidak memberikan value pada proses analisis bahan baku dengan metode war of waste, dan menghitung efisiensi waktu dan biaya dari perbaikan proses yang didapat dari kedua metode tersebut. Efisiensi dari penerapan lean operations ini diukur dengan adanya penurunan throughput time analisis sebelum dan sesudah penerapan lean operations. Adanya penurunan throughput time tersebut kemudian akan dikonversi ke efisiensi biaya labor analis bahan baku. Hasil dari value stream mapping menunjukkan penurunan throughput time analisis sebesar 42,7% untuk enam parameter analis yang paling sering dilakukan di laboratorium. Selain itu didapatkan total efisiensi biaya labor analis bahan baku sebesar Rp 84.401.977. Adanya hasil ini membuktikan bahwa lean operations juga penting untuk diimplementasikan di laboratorium agar dapat membantu industri farmasi untuk menghasilkan produk obat yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.

COVID-19 pandemic in early 2020 has had an impact in demand increase for drug production on pharmaceutical industries. The mentioned condition is also experienced by PT. XYZ, a multinational pharmaceutical industry located in Depok, West Java. This increase in drug production has an impact on increasing the number of raw material samples received by Quality Control laboratory of PT. XYZ up to 14.6%. Unfortunately, the increase in the number of raw material samples was not followed by an increase in the number of laboratory personnel. Thus, it is necessary to apply lean principles to obtain time and cost efficiency in raw material analysis process. This study aims to analyze the application of lean operations in raw material analysis division of Quality Control laboratory using value stream mapping method, identify added value or non-added value activities of raw material analysis process using war of waste method, and calculate time and cost efficiency of process improvements obtained from both mehods. Efficiency is measured by reducing the throughput time for raw material analysis after lean operations implementation. The throughput time reduction then converted into efficiency of labor cost. The analysis result is laboratory significantly reduces 42,7% of throughput time for top 6 parameter analysis of raw material. In addition, it reduces the cost of labor by IDR 84.401.977. These results show us the importance of implementing lean operations in laboratory to support pharmaceutical industries in producing quality and affordable drug product."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Hakim
"Laporan magang ini bertujuan untuk melakukan refleksi diri atas pengalaman magang dan mengevaluasi pengendalian internal PT KS terutama pada proses pembayaran atas persediaan bahan baku yang dilakukan. PT KS adalah salah satu anak perusahaan perusahaan transportasi darat yang bertugas untuk menunjang usaha dari perusahaan induk. Evaluasi pengendalian internal proses pembayaran atas pembelian bahan baku menggunakan komponen aktivitas pengendalian dari kerangka pengendalian internal Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Komponen aktivitas pengendalian yang dievaluasi terdiri dari verifikasi, rekonsiliasi, otorisasi dan persetujuan, pemisahan tugas, dan pengendalian supervisi. Dari evaluasi yang dilakukan, PT KS telah menjalankan pengendalian internal dengan baik. Setelah melakukan refleksi diri atas pengalaman magang, hal yang harus ditingkatkan kembali adalah kedisiplinan diri, kemampuan SAP, dan kepercayaan diri. Dengan tindak lanjut untuk melakukan perencanaan jangka panjang, mencari karir di perusahaan yang menggunakan SAP, dan memperkaya pengetahuan

This internship report discusses the self reflection upon the internship experiences and the evaluation of PT KS internal control for raw material inventories purchases. PT KS is a subsidiary of a land transportation business company in Indonesia that focuses on supporting the parent company’s main business activities. The theory used in the analysis for internal control for raw material inventories purchases was control activity component from Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) internal control framework. The component of control activity evaluated consists of verification, reconciliations, authorizations and approvals, segregation of duties, and supervisory controls. The result from the evaluation shows that the internal control conducted by PT KS has been well applied. After doing self reflection when the internship ended, the things that must be improved are self discipline, skills in using SAP, and self confidence.With a plan to do long term planning, continuing career in a company that uses SAP system, and enriching knowledge"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Arnelia Erlayas Ukurta Br
"Kekurangan persediaan bahan baku produksi dapat mengakibatkan produksi terhenti sehingga perusahaan tidak maksimal dalam menghasilkan produk. Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang mengalami hal ini akan mengambil langkah antisipasi dengan membuat sistem safety stock, namun berbeda halnya jika bahan baku tersebut memiliki karakteristik yang mudah rusak, seperti bahan yang bersifat kimiawi. Bahan baku yang bersifat kimiawi memiliki daya simpan yang singkat sehingga perusahaan harus mempertimbangkan risiko bahan baku tersebut rusak sebelum digunakan jika ingin menyediakan stok.
Penelitian ini bertujuan merancang suatu sistem yang dapat menangani permasalahan kekurangan bahan baku yang memiliki daya simpan yang singkat di pabrik pupuk NPK. Peneliti membuat sistem safety stock untuk mengantisipasi ketidakpastian kedatangan bahan baku serta merancang simulasi yang dapat membantu perusahaan dalam menentukan production rate yang terbaik untuk mengolah persediaan bahan baku sehingga dapat mencegah bahan baku menjadi rusak sebelum digunakan.
Hasil penelitian ini adalah terciptanya suatu sistem yang dapat membantu perusahaan dalam penyediaan bahan baku, mengurangi risiko kerusakan bahan baku, serta meningkatkan jumlah produksi.

Shortage production of raw material inventory can lead to production stops, so the company was not optimal in producing the product. In general, companies that experienced this would take anticipatory steps to create a system of safety stock, but unlike the case if the raw material has characteristics that are easily damaged, such as materials that are chemical. Raw materials that are chemical has a short shelf life so the company should consider the risks of raw material is broken prior to use if we want to provide the stock.
This research aims to design a system that can handle the problems of shortage of raw materials which have a short shelf life in NPK fertilizer plant. Researchers create a system of safety stock in anticipation of the uncertainty of raw material arrival and to design simulations that can help companies determine the best production rate to process raw materials inventory in order to prevent the raw materials become damaged before use.
The results of this research is to create a system that can help companies in the supply of raw materials, reducing the risk of damage to raw materials, and increasing the amount of production.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1136
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sry Rahayu Febriani
"Menurunnya kontribusi sektor perindustrian bersamaan dengan menurunnya jumlah perusahaan di industri karena harga bahan baku yang meningkat menimbulkan dugaan bahwa harga bahan baku sebagai salah satu penyebab semakin berkurangnya kemampuan perusahaan untuk bertahan. Studi ini menguji pengaruh perubahan harga bahan baku pada kemampuan bertahan perusahaan. Meningkatnya kegiatan impor dalam dekade terakhir menunjukkan bahwa industri manufaktur tergantung pada bahan baku impor. Hal ini menyebabkan industri sangat rentan terhadap guncangan ekonomi global. Beberapa industri yang bergantung pada bahan baku impor mungkin tidak bertahan dalam periode krisis.
Dengan menggunakan data tingkat perusahaan dari Survei Tahunan Produsen untuk periode 2008-2012 dan metode estimasi probit, hasil studi menunjukkan bahwa perubahan harga bahan baku impor secara signifikan mengurangi probabilitas kelangsungan hidup perusahaan. Ukuran dan usia perusahaan masih sebagai penentu utama kemampuan bertahan perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa perusahaan yang padat sumber daya alam memiliki kemampuan bertahan yang lebih besar dibandingkan dengan industri lainnya.

The declining contribution of the industrial sector in conjunction with the declining number of companies in the industry due to increasing raw material prices leads to the expectation that the price of raw materials as one of the causes of the reduction in the company's ability to survive. This study examines the effects of changes in raw material prices on the survival of the firm. Increased imports in the past decade shows that the manufacturing industry depends on imported raw materials. It has caused the industry extremely vulnerable to global economic shocks. Some of the industries that depend on imported raw materials may not survive in the crisis period.
Using firm-level data from the Annual Survey of Manufacturers for the period 2008-2012 and probit estimation method, the results showed that changes in import prices significantly reduces the probability of firm survival The size and age of the company is still a major determinant of the firm survival consistent with previous studies. In addition, the study also found that resources intensive's firms have a greater probability to survive than others.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Manuela
"Pengujian terhadap bahan awal perlu dilakukan oleh pengawasan mutu untuk memastikan bahwa bahan baku yang dipasok adalah benar identitasnya dan sesuai dengan spesifikasi melalui analisis berbagai parameter uji. Pengujian tersebut memerlukan berbagai macam bahan analisis, waktu yang cukup lama, biaya yang tidak murah dan berpengaruh terhadap waktu tunggu penggunaan bahan sehingga perlu adanya alternatif untuk meningkatkan efisiensi, yakni dengan melakukan proses sertifikasi terhadap bahan awal sebelum digunakan. Sertifikasi bahan baku merupakan proses peningkatan status pemasok bahan baku dari “disetujui” menjadi “certified” yang menandakan bahwa pengujian terhadap beberapa parameter dari bahan tersebut dapat dikurangi. Tujuan penulisan laporan ini yaitu untuk melakukan sertifikasi bahan baku di PT Kalventis Sinergi Farma. Metode yang dilakukan adalah mengumpulkan minimal 6 bets berbeda dari tiap bahan baku, membandingkan hasil analisis, metode uji dan spesifikasi, verifikasi status audit dan Corrective Action and Preventive Action (CAPA) pemasok, menghitung Ppk atau RSD dan penurunan biaya dari parameter yang dapat dikurangi, membuat Product Technical Specification dan Change Control. Hasil menunjukkan bahwa Produk Ruahan Impor X dengan zat aktif Glimepiride dan Metformin HCl dan eksipien Stearyl Alkohol berhasil disertifikasi. Hasil uji, metode, dan spesifikasi pada CoA manufaktur dengan pengawasan mutu memiliki kesesuaian. Pengurangan pengujian yang dilakukan terhadap parameter Produk Ruahan Impor X yaitu disolusi Glimepiride dan disolusi Metformin dengan penurunan biaya Rp. 1.901.053. Pengurangan pengujian Stearyl Alkohol dilakukan terhadap parameter titik leleh, acid value, hydroxyl value, iodine value, dan saponification value dengan penurunan biaya Rp. 15.156.157. Pengujian penuh tetap dilakukan setiap 10 bets kedatangan atau satu tahun sekali.

Raw materials testing needs to be conducted by quality control to ensure that the supplied raw materials are correct and meet the specifications. These tests require various kinds of analytical materials, take a long time, are not cheap, and have a waiting time to be used, so an alternative is needed to improve efficiency, by doing a certification process of raw material. Certification of raw materials is a process of increasing the supplier's status from "approved" to "certified" which indicates that the testing of several parameters can be reduced. This report aims to certify raw materials at PT Kalventis Sinergi Farma. The method used was data collection from at least 6 different batches of each raw material, comparison of analysis results, testing methods and specifications, verification of supplier audit and Corrective Action and Preventive Action (CAPA) status, calculation of Ppk or RSD, costs reduction, Product Technical Specifications, and Change Control. The results showed Imported Bulk Product X with the active ingredients Glimepiride and Metformin HCl and Stearyl Alcohol excipients was successfully certified. Test results, methods, and specifications on manufacturing CoA with quality control were in conformity. Reduced testing on the parameters of Imported Bulk Product X was Glimepiride dissolution and Metformin dissolution with a reduced cost of Rp. 1,901,053. Reduction of the Stearyl Alcohol test was melting point, acid value, hydroxyl value, iodine value, and saponification value with a reduction cost of Rp. 15156157. Full testing will be done every 10 arrival batches or once a year."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hananto Prabowo Hardi Putra
"ABSTRAK
Sektor industri pengolahan non-migas di Indonesia saat ini masih tergantung kepada bahan baku impor. Dalam rangka memfasilitasi perusahaan untuk dapat melakukan impor bahan baku dengan volume yang tinggi tetapi dengan biaya impor yang lebih murah, pemerintah menerbitkan beberapa kebijakan terkait dengan impor bahan baku industri, salah satunya yaitu kebijakan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Penelitian ini akan melihat dampak dari pemanfaatan BMDTP oleh 17 sektor industri terpilih terhadap produktivitas di industri-industri tersebut. Metode yang digunakan untuk mengestimasi produktivitas dari industri-industri tersebut adalah dengan menggunakan total factor productivity (TFP). Sedangkan struktur data yang digunakan adalah data panel dengan unit analisis tingkat sektor industri. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pemanfaatan BMDTP memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan produktivitas dari 17 sektor industri terpilih yang mendapatkan fasilitas tersebut. Akan tetapi, dampak yang dihasilkan terhadap pertumbuhan produktivitas di sektor tersebut tidak besar.

ABSTRACT
The non-oil and gas manufacturing sectors in Indonesia is still rely on imported raw materials. In order to facilitate the firm to import the raw materials with a large volume but at a cheaper import cost, the government issued several policies related to import of industrial raw materials, one of which is Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). This study will analyze the impact of the utilization of BMDTP by 17 selected industrial sectors on productivity in those industries. The method used to measure the productivity of these industries is to use total factor productivity (TFP). While the structure of the data used is panel data with unit analysis industrial sector. The results obtained from this study is BMDTP policy implementation have a significant impact on productivity growth of 17 selected industrial sectors. However, the magnitude of impact on productivity growth in the those sectors is not large.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>