Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164716 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dela Riadi
"Jajanan anak sekolah adalah makanan dan minuman jajanan yang dijual di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Anak Sekolah Dalam Memilih Jajanan di SDN Beji 8 Kecamatan Beji Kota Depok tahun 2016. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan daftar tilik. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 82 responden. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara ketersediaan jajanan dengan Perilaku Anak Sekolah Dalam Memilih Jajanan di SDN Beji 8 Depok 2016. Maka perlu dilakukan pemantauan ketersediaan jajanan dan membuat regulasi mengenai jenis makanan dan minuman yang boleh diperjual belikan di SDN Beji 8 Kecamatan Beji Kota Depok.

Snacks school children is food and beverage snacks sold in school environments . The purpose of this study is to describe and factors relating to the snacks consumption behavior of school children at SDN Beji 8 Sub-Districts Beji Depok of 2016. This study was a cross sectional study using instruments such as questionnaires and checklists. Total sample used in this study were 82 respondents. The results in this study is a correlation between availability of snacks with behavior of school children in choosing snack at SDN Beji, Depok 8 of 2016. So need to monitoring availability of snacks and making regulation about availability of snacks at SDN Beji 8 Sub-Districts Beji Depok of 2016.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emalia Suryani
"Rekomendasi angka kecukupan gizi menunjukan lebih tingginya kebutuhanenergi dan protein saat laktasi dibandingkan saat hamil. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi energi danprotein pada ibu menyusui di Kecamatan Beji Depok tahun 2016. Penelitian inimenggunakan data sekunder dari studi intervensi gizi Fikawati, 2015 yangmenggunakan design penelitian kohort prospective pada ibu menyusui di KotaDepok. Sampel penelitian berjumlah 201 ibu menyusui yang dipantau hingga 6bulan postpartum sejak Juni 2015-Juli 2016.
Penelitian ini dilakukan secara crosssectional menggunakan analisis uji chi-square. Variabel yang diteliti adalah usiaibu, paritas, jumlah balita, frekuensi menyusui, konsumsi energi ibu saat hamil,status gizi ibu postpartum, pendidikan, status bekerja ibu, dan pengeluaran biayamakanan keluarga.
Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan bermaknaantara konsumsi energi ibu hamil dengan konsumsi ibu menyusui dan konsumsiprotein ibu hamil dengan konsumsi ibu menyusui. Ibu yang konsumsi energi saathamilnya rendah beresiko 6 kali lebih besar untuk mengonsumsi energi yangrendah selama menyusui setelah dikontrol dengan variabel status gizi ibupostpartum dan status ibu bekerja ibu yang konsumsi protein saat hamilnyarendah beresiko 2 kali lebih besar untuk mengonsumsi protein yang rendahselama menyusui.
Direkomendasikan perlunya informasi kepada ibu tentangpentingnya konsumsi energi dan protein saat menyusui karena kebutuhannya yangtinggi penting dalam produksi ASI selama periode menyusui.

Recommended nutritional adequacy rates show higher energy and protein requirements during lactation than during pregnancy. In fact, lactating mothers consumed lower energy and protein. This study aims to determine factors related to energy and protein consumption in lactating mothers in Beji Depok sub districtin 2016. This study used secondary data from a nutrition intervention study Fikawati, 2015 using a prospective cohort study design in lactating mothers in Kota Depok. The sample of the study were 201 breastfeeding mothers who were monitored for up to 6 months postpartum from June 2015 July 2016.
This study was conducted cross sectional using chi square test analysis. The variables studied were maternal age, parity, number of infants, breastfeeding frequency, maternal energy consumption during pregnancy, postpartum maternal nutritional status,education, mother 39 s working status, and family food expenses.
The results showed significant relationship between energy consumption of pregnant women with the consumption of breastfeeding mothers and protein consumption of pregnant women with breastfeeding mothers consumption. Mothers with low energy consumption during pregnancy are 6 times more likely to consume low energy during breastfeeding after controlled by maternal postpartum status variables and maternal working mother status when protein consumption at low pregnancy is twice as likely to consume low protein during breastfeeding.
It is recommended that mother be informed of the importance of energy and protein consumption while breastfeeding because of the high importance of breast milk production during the breastfeeding period.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kanthi Soraca Widiatmika
"Screen time pada anak semakin meningkat seiring berkembangnya teknologi. Peningkatan screen time tersebut dapat menyebabkan sejumlah dampak, salah satunya adalah gangguan pola tidur. Penelitian ini menggambarkan hubungan screen time dengan pola tidur anak sekolah dasar di SDN Beji 1 Depok. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang. Instrumen yang digunakan adalah Sleep Disturbance Scale for Children (SDSC) yang disebar ke seluruh murid SDN Beji 1 Depok dan diisi oleh orang tua atau pengasuh dengan tingkat pendidikan minimal Sekolah Menengah Pertama. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari 183 data sehingga didapat 100 data yang dianalisis.
Hasil analisis Chi-Square menunjukkan adanya hubungan berbeda bermakna secara statistik antara screen time berlebih dengan gangguan pola tidur pada anak (p = 0,024). Anak dengan screen time berlebih memiliki peluang mengalami gangguan pola tidur 2,6 kali lebih tinggi dibandingkan anak dengan screen time tidak berlebih (OR = 2,6 dan IK 95% = 1,123-6,243). Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara screen time dengan pola tidur anak. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembatasan screen time untuk mengurangi peluang terjadinya gangguan pola tidur.

Screen time for children is increasing as technology develops. The increase in screen time can cause a number of impacts, one of which is a sleep pattern disorder. This study describes a screen time relationship to the sleep patterns of elementary school children at SDN Beji 1 Depok. A cross-sectional study was used for this research along with the Sleep Disturbance Scale for Children (SDSC) instrument, which was filled by parents and/or caregivers with a minimum educational background of junior high school. A total of 183 datasets collected, and 100 of those were sampled for analysis.
The results of Chi-square analysis showed a statistically significant relationship between screen time and sleep pattern disorder (p = 0.024). Children with excessive screen time have 2.6 times higher risk of having sleep pattern disorder (OR = 2.6 and IK 95% = 1.123-6.243). Based on these results, it can be concluded that there is a relationship between screen time and childrens sleep pattern. Therefore, screen time restriction is needed to reduce the chance of sleep pattern disorder.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimatussa Diah
"[Salmonella sp adalah bakteri patogen yang sering menginfeksi manusia melalui makanan dan menyebabkan gastroenteritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan Salmonella sp dalam makanan jajanan dengan kejadian gastroenteritis pada anak-anak SD di Kelurahan Beji Timur Kota Depok. Merupakan studi cross sectional pada 120 anak SD, 21 orang penjamah makanan dan 46 jenis makanan. Uji chi-square menunjukkan Salmonella sp dalam makanan jajanan mempunyai hubungan yang signifikant (P=0,005) dan berisiko
menyebabkan gastroenteritis pada anak-anak SD dengan OR: 7,857 (95% CI: 2,067–29,862). Variabel personel higiene penjamah makanan dan fasilitas sumber air bersih merupakan variabel yang ikut berpengaruh. Disarankan untuk dilakukan peningkatan personel higiene anak-anak, penjamah makanan dan penyediaan fasilitas santasi yang memenuhi syarat;Salmonella sp is a bacterial pathogen that frequently affects humans throughout food, and causes gastroenteritis. This study aimed to analyze the relationship of Salmonella sp in snacks food with the incidence of gastroenteritis in children in the village primary school East Beji Depok City. This study a cross-sectional
study on 120 primary school children, 21 food handlers and 46 kinds of food. Chisquare test showed Salmonella sp in snacks food has signifikant relationship (P = 0.005) and the risk of causing gastroenteritis in primary school children with OR: 7.857 (95% CI: 2.067 to 29.862). Variable personnel hygiene of food handlers and facilities clean water source is a variable that take effect. Personel hygiene and
source clean water facilities It was advised to improvie children’s personel hygiene, food handlers and provision of eligible sanitation facilities;Salmonella sp is a bacterial pathogen that frequently affects humans throughout
food, and causes gastroenteritis. This study aimed to analyze the relationship of
Salmonella sp in snacks food with the incidence of gastroenteritis in children in
the village primary school East Beji Depok City. This study a cross-sectional
study on 120 primary school children, 21 food handlers and 46 kinds of food. Chisquare
test showed Salmonella sp in snacks food has signifikant relationship (P =
0.005) and the risk of causing gastroenteritis in primary school children with OR:
7.857 (95% CI: 2.067 to 29.862). Variable personnel hygiene of food handlers and
facilities clean water source is a variable that take effect. Personel hygiene and
source clean water facilities It was advised to improvie children’s personel
hygiene, food handlers and provision of eligible sanitation facilities, Salmonella sp is a bacterial pathogen that frequently affects humans throughout
food, and causes gastroenteritis. This study aimed to analyze the relationship of
Salmonella sp in snacks food with the incidence of gastroenteritis in children in
the village primary school East Beji Depok City. This study a cross-sectional
study on 120 primary school children, 21 food handlers and 46 kinds of food. Chisquare
test showed Salmonella sp in snacks food has signifikant relationship (P =
0.005) and the risk of causing gastroenteritis in primary school children with OR:
7.857 (95% CI: 2.067 to 29.862). Variable personnel hygiene of food handlers and
facilities clean water source is a variable that take effect. Personel hygiene and
source clean water facilities It was advised to improvie children’s personel
hygiene, food handlers and provision of eligible sanitation facilities]"
Universitas Indonesia, 2015
T44276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Afriani
"Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi pada anak. Belum ada data yang jelas mengenai cakupan Imunisasi dasar di Puskesmas dan Posyandu Kecamatan Beji Kota Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar anak serta pengelolaan vaksin di Puskesmas dan Posyandu Kecamatan Beji Kota Depok.
Metode penelitian Cross-sectional dengan sampel sebesar 140 orang tua anak umur lebih 9 bulan, alat pengumpul data adalah kuesioner dan KMS, data dikumpulkan pada bulan Desember 2012-Mei 2013. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square dan analisis regresi logistic bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar orang tua adalah berumur <30 tahun, berpendidikan lanjutan, tidak bekerja, memiliki pengetahuan yang rendah mengenai imunisasi. Kelengkapan imunisasi dasar sebesar (82.9%), tidak lengkap terbesar pada imunisasi campak (15%). Faktor-faktor karakteristik orangtua yang diteliti menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna dengan kelengkapan imunisasi dasar anak. Pengelolaan vaksin di puskemas dan posyandu untuk penyimpanan setelah penggunaan vaksin di posyandu tidak dikembalikan ke Puskesmas, pencatatan dan pelaporan tidak dilakukan pada buku pencatatan sehingga besar kemungkinan tercecer atau hilang, penannggungjawab dan pengelola vaksin tidak dikerjanakan oleh Apoteker ataupun tenaga kefarmasian.

Immunization is an effective efforts to prevent vaccines preventable diseases. There is no clear data on the scope of the basic immunization in Beji public health care Depok. This study was to determine the related factors to the Complete of Basic Immunization on children and vaccine management at Beji public primary health care Depok.
Methods Cross-sectional study with a sample of 140 parents of children aged over 9 months, the data collection tool was a questionnaire and KMS, the data collected in December 2012-May 2013.
Data analysis was performed the largest percentage of respondents were aged <30 years, advanced education, it does not work, have a low knowledge about immunization. Completeness of basic immunization in chikdren (82.9%), incomplete biggest measles immunization (15%). With Chi-square test and logistic regression analysis of bivariate factors examined respondent characteristics there was no statisticacally significant correlation with the completeness of basic immunization in chikdren.Vaccine management for storage after use of vaccines in Posyandu not be returned to the Public Primary Health Care, recording and reporting is not done on the book of the records so that the possibility of scattered or lost, and the manager in charge of the vaccine was not done by a pharmacist or pharmacy personnel.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T36051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Ning Fitri
"Makanan jajanan merupakan salah satu jenis makanan yang sangat dikenal dan umum dikonsumsi oleh masyarakat, tidak terkecuali anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan konsumsi makanan jajanan pada siswa SDN Rawamangun 01 Pagi Jakarta Timur. Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan total sampel adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 (n=150).
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan gizi dan makanan jajanan, besar uang jajan, kebiasaan membawa bekal, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh orangtua dengan kebiasaan konsumsi makanan jajanan. Perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan terkait gizi dan makanan jajanan pada siswa dan orangtua melalui kegitan penyuluhan yang hendaknya rutin dilakukan oleh SDN Rawamangun 01 Pagi.

Street/snack food is one type of food is very well-known and commonly consumed by all ages, including school children. The purpose of this study was to determine the factors associated with snack food consumption behavior in students of SDN 01 Rawamangun Pagi, Jakarta Timur. Research design used in this study is a cross sectional and total sample was all students grades 4 and 5 (n=150).
Result in this study showed that there was a relationship between knowledge of nutrition and food snacks, pocket money, a packed for lunch habits, peer influence and parental influence with street/snack food consumption behavior. The researcher suggest that school should improve knowledge about nutrition and street/snack food to their student and parents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Medawati
"Data BPOM tahun 2011 menunjukkan ada 35,5% makanan jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat keamanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor ? faktor yang berhubungan dalam pemilihan pangan jajanan. Jenis penelitian adalah metode deskriptif analitik. Penelitian dilakukan pada murid kelas 4 s/d 6 di SDN Pancoran Mas 7 Kota Depok. Beberapa variabel yang berhubungan dalam pemilihan pangan jajanan anak sekolah. Variabel yang berhubungan antara lain pada faktor predisposisi: tingkatan kelas p value 0,0001, umur p value 0001, dan pada faktor pemungkin: tempat jajanan p value 0,001 dan besarnya uang jajan p value 0,042. Sebanyak (73,2%) responden berperilaku tidak baik. Disarankan perlu dibentuk komite dalam mengawasi makanan pangan jajanan anak sekolah secara rutin.

BPOM data in 2011 showed that there was 35.5% of school children hawker food does not meet the safety requirements. Research to determine the factors related to the selection of hawker food. The studies conducted with descriptive analytic method. The study was conducted on students from Grade 4 to Grade 6 at SDN Pancoran Mas 7 in Depok.There are several variables related to the selection of school children hawker food. Related variable is the predisposing factors: grade level p value 0.0001, age: p value 0001, and enabling factors: the hawker place p value 0.001 and the amount of pocket money p value 0.042. A total of (73.2%) of respondents did not behave well. Formed a committee to oversee school snack food diet routine."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Priyanto
"Penerapan PHBS siswa sekolah masih belum diterapkan secara optimal. Pengetahuan, sikap, dan tindakan PHBS sangat perlu untuk dimaksimalkan melalui berbagai sarana. Salah satunya melalui media informasi untuk membentuk perilaku kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterpaparan media informasi dengan PHBS siswa sekolah. Desain penelitian menggunakan cross-sectional dengan teknik consecutive sampling dan Uji Chi Square dengan sampel 304 siswa. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan bermakna antara paparan media informasi dengan PHBS siswa (p =0,01, α=0,05, OR=1,863). Hasil penelitian dapat dijadikan evaluasi pelaksanaan PHBS di sekolah, masukan untuk meningkatkan promosi kesehatan melalui media informasi, dan menjadi acuan untuk penelitian berikutnya.

The implementation of CHLB for school students is still not optimal. CHLB knowledge, attitudes, and actions need to be maximized through various means. One of them is through information media to shape health behavior. This study aims to determine the relationship between exposure to information media and CHLB of school students. The study design used cross-sectional with consecutive sampling technique and Chi Square test with a sample of 304 students. The results showed that there was a significant relationship between exposure to information media and students' CHLB (p = 0.01, α = 0.05, OR = 1.863). The results of the research can be used as an evaluation of the implementation of CHLB in schools, input to improve health promotion through information media and become a reference for further research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>