Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4622 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Harus diakui reformasi membawa angin segar bagi setiap gerakan sosial dalam isu apapun, termasuk kelompok LGBT. Di era reformasi, publik dipaksa untuk terlibat secara aktif dalam pembangunan dengan beragam cara. Ada yang masuk ke politik formal, tetatpi ada yang memilih di luar jalur atau sistem politik. Semua peluang itu terbuka di era reformasi. Tetapi harus diakui, pada isu LGBT karena gerakan identitas masih relatif baru dalam gerakan sosial, maka peluang reformasi baru bisa ditangkap atau direspon untuk mengangkat isu LGBT dalam wacana publik. Tulisan ini menejelaskan perjalanan Suara Kita sejak berdiri sampai dengan sekarang sebagai organisasi LGBT yang konsisten menyuarakan keadilan sosial."
362 JP 20:4 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abiyoga Oksa Herdianto
"ABSTRAK
Lady Gaga adalah salah satu artis papan atas Amerika yang memiliki banyak prestasi di bidang industri musik dan memiliki banyak penggemar dari seluruh dunia. karya-karyanya sudah dikenal dan disukai oleh banyak orang sehingga penjualan albumnya menjadi album terlaris selama beberapa tahun di Amerika. Berkat itu, Lady Gaga menerima penghargaan di banyak acara penghargaan musik. Namun, ada salah satu lagunya yang menjadi kontroversi. Judul lagu tersebut adalah Born This Way . Penelitian ini akan menyorot isu korelasi antara konsep, kostum, dan simbol dengan lirik lagu yang menurut banyak orang tidak memiliki keterkaitan satu sama lain. Penelitian ini juga ingin membuktikan bahwa konsep, kostum, dan simbol yang ia gunakan dalam lagu ini, memiliki beberapa makna yang dapat merepresentasikan lirik lagu tersebut.Kata Kunci: Born This Way; kontroversi; korelasi; kostum; identitas gender; Lady Gaga; kemerdekaan LGBT; konsep video.

ABSTRACT
Lady Gaga is one of the top American artists who have many achievements in many music industries and fans from all over the world. Her works was already well known and liked by many people so that the sale of her album became the best selling album for several years in America. Thanks to it, Lady Gaga grabbed lots of awards in many music awards show. However, there is one of her song which became a controversy. The title is Born This Way . This study will throw light on the issue of the correlation between the concept, costumes, and symbols with the lyrics of the song which are not interconnected according to many people. The study also wants to prove that the concept, costumes, and symbols that she used in this song, also have some meanings that can represent the lyrics.Keywords Born This Way controversy correlation costumes gender identity Lady Gaga LGBT freedom video concept."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Najma Litany Adhyaksana
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hulya Amina Putri
"Artikel ini membahas bagaimana laki-laki menggunakan makeup dan membuat video tutorial makeup di YouTube seperti Jeffree Star dan Patrikstarrr yang menentang konsep maskulinitas tradisional dengan menggunakan makeup. Dalam studi kasus ini, media sosial, yaitu YouTube, tidak hanya berperan sebagai media ekspresi diri, namun juga sebagai media untuk memperoleh persamaan hak. Analisis Alvarez mengenai maskulinitas digunakan sebagai kerangka dalam studi ini. Dengan menggunakan analisis teks, dapat ditampilkan bahwa laki-laki yang menggunakan makeup cenderung dimarginalisasi oleh laki-laki yang berada dalam grup dominan di dalam masyarakat yang menganut sistem patriarki dimana mereka diharapkan untuk menerapkan ciri-ciri yang secara stereotipikal merepresentasikan laki-laki, seperti memiliki tubuh yang berotot dan menekan emosi yang dirasakan. Selanjutnya, artikel ini tidak hanya membahas tujuan laki-laki tersebut untuk menentang hegemoni maskulinitas dan mendapatkan persamaan hak, melainkan mereka juga memperkuat standar kecantikan bagi perempuan dengan menampilkan cara tertentu dalam mengaplikasikan makeup. Oleh karena itu, artikel ini memberikan kontribusi dalam pengetahuan mengenai laki-laki yang mengaplikasikan karakter feminin dan penggunaan media sosial yang memberikan pengaruh lebih lanjut dalam studi mengenai gender, jenis kelamin, dan identitas.

This article investigates how men who wear and do makeup tutorial videos on YouTube like Jeffree Star and Patrickstarrr challenge the traditional concept of masculinity by wearing makeup. In the chosen case studies, social media, in this case YouTube, does not only work as a media of expression, but also as a tool to seek equality. Alvarez rsquo s analysis about masculinities is used as the framework of this study. By using textual analysis, it is shown that men who wear makeup are more likely to be marginalized by the dominant group of men in patriarchal society where men are expected to perform the traits that stereotypically represent masculinity, such as having muscular bodies and oppressing emotions. Furthermore, this article does not only discover the purpose of these men to challenge hegemonic masculinity and seek equality, this also finds that they reinforce beauty standards on women by showing the way they put on makeup. Thus, this study contributes to the knowledge about men who perform feminine traits and the use of social media which give further impacts in the study of gender, sex, and identity."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alberthiene Endah Kusumawardani
"Buku ini bercerita tentang perjalanan hidup Chrisye dalam menapaki industri musik Indonesia. Berbeda dengan memoar beberapa selebritis lainnya, Alberthiene Endah (AE) merangkai kisah Chrisye dengan fokus ke profesinya sebagai penyanyi.
Tentu tak mungkin bisa lepas dari perjalanan hidup pribadinya juga, namun buku ini membawa kita pada pemahaman bahwa dunia musik itu memang hanya akan digeluti oleh orang-orang tertentu. Ada semacam ?panggilan? di situ.
Chrisye termasuk salah satu penyanyi legendaris dengan hit-hit yang tetap enak didendangkan dan didengar sepanjang masa. Tapi popularitasnya tidak selalu sejalan dengan materi yang diperoleh. Chrisye tetap hidup bersahaja, bahkan tergolong miskin. Tapi dia memiliki prinsip yang tidak mudah digoyahkan, khususnya dalam hal musik. Bagi Chrisye, bermusik merupakan harta yang tak ternilai.
Melalui buku ini juga kita banyak tahu tentang sepak terjang para pemusik di era 70 sampai 80an. Perjuangan mereka, karya mereka, dan komitmen untuk dunia yang mereka cintai itu. Saya pikir, setiap pemusik era 2000 an perlu membaca buku ini, minimal mereka paham apa yang dinamakan bermusik dengan hati (menyontek istilahnya Chrisye). Tidak hanya modal teknologi bagus, video klip yang gaya, atau tampang ?enak dilihat?.
Selamat ?bercengkrama? dengan Chrisye?:)
---------------------------
Risensi oleh: Kalarensi Naibaho
"
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007
927.8 ALB c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Haidar Musyafa
"Autobiography of Ki Hadjar Dewantara, an Indonesian hero."
Tangerang Selatan: Imania, 2017
809.933 HAI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Westover, Tara
"Lahir dari keluarga komunitas penyintas di pegunungan Idaho, Tara Westover berusia tujuh belas tahun saat pertama kali menginjakkan kakinya di ruang kelas. Keluarganya sangat terisolasi dari masyarakat kebanyakan sehingga tidak ada yang memastikan apakah anak-anak mereka mendapatkan pendidikan, dan tidak ada yang turun tangan ketika salah seorang kakak laki-laki Tara melakukan kekerasan. Ketika seorang kakak laki-lakinya yang lain masuk perguruan tinggi, Tara memutuskan mencoba kehidupan baru. Pencariannya akan pengetahuan mengubahnya, membawanya melintasi lautan dan benua, ke Harvard dan Universitas Cambridge. Baru setelah itu dia bertanya-tanya apakah dia telah bepergian terlalu jauh, apakah masih ada jalan pulang. “Memikat dan memberi semangat… Terlepas dari keistimewaan hidup masa kecil Tara, pertanyaan yang diajukan buku ini bersifat universal: Seberapa jauh kita harus memberikan diri kita sendiri kepada orang-orang yang kita cintai? Dan seberapa jauh kita bisa menyangkal mereka agar kita bisa tumbuh dewasa?” --Vogue “Kisah yang luar biasa, dan benar-benar menginspirasi. Bahkan lebih bagus daripada yang Anda dengar.” --Bill Gates “Menyentuh hati… bukti indah akan kekuatan pendidikan untuk membuka mata dan mengubah kehidupan.” --Amy Chua, The New York Times Book Review “Westover membawa pembaca jauh ke dunianya, ke lingkungan yang biasanya tersembunyi dari orang luar.” --The Economist"
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2021
823 WES t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizki Rastra
"Penggunaan dan peran humor dalam mengekspresikan seksualitas di media audiovisual, terutama film-film Hollywood, sangat signifikan untuk diusut lebih dalam . Artikel ini berfokus pada elemen humor dalam film Sex and the City 2. Adegan-adegan jenaka terpilih dianalisis untuk melihat bagaimana humor bekerja dalam memproduksi kode-kode yang diinginkan dan maknanya dapat ditafsirkan dalam film tersebut. Tipologi humor oleh Bujzen & Valkenberg serta konsep-konsep humor yang berkaitan dengan superioritas, kelegaan, dan peremehan digunakan untuk mengetahui penggunaan dan peran humor dan bagaimana Sex and the City 2 menyampaikan hinaan seksual. Temuan penelitian memperlihatkan bagaimana film Hollywood menyisipkan nilai-nilai heteronormatif.

The uses and roles of humor in articulating sexuality in audiovisual media, specifically Hollywood films, need to be investigated thoroughly. This article focuses on the element of humor in the Sex and the City 2 the movie. Selected humorous scenes are analyzed to see how humor works to generate preferred codes producing meanings to be interpreted from the movie. Humor typology by Bujzen & Valkenberg and concepts of humor in its relation to superiority, relief, and disparagement are used to explore the uses and roles of humor and how Sex and the City 2 conveys sexual slur. Research findings reveal how the Hollywood film interjects heteronormative values."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Martin Aleida
Jakarta: Somalaing Art Studio, 2020
899.221 MAR r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Yasir Alimi
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2004
305.3 MOH d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>