Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143963 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marlina Ayuningtias
"ABSTRAK
Skripsi ini akan membahas pola pembentukan alur dalam 16 dongeng-dongeng Jepang (setsuwa) dengan meninjau tindakan-tindakan tokoh melalui teori fungsi Vladimir Propp. Propp mengemukakan 31 fungsi yang menggambarkan tindakan tokoh dalam setiap dongeng. Dengan menganalisis tindakan-tindakan tokoh dalam setsuwa dapat diidentifikasi kecenderungan-kecenderungan pembentukan alur dalam setsuwa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan alur dalam setsuwa cenderung sederhana. Selain itu kemunculan fungsi wedding yang menunjukkan konsep ongaeshi atau balas budi dalam budaya Jepang cenderung dominan. Dapat disimpulkan bahwa setsuwa cenderung menunjukkan tokoh-tokoh dengan peran baik yang menjadi panutan bagi pembaca.

ABSTRACT
This thesis discusses the patern of formation of plots in 16 folktales of Japan (setsuwa) by reviewing the actions of characters through the theory of functions of Vladimir Propp. Propp proposed 31 functions that describe the actions of the characters in folktale. By analyzing the actions of the characters in setsuwa, can be identified the tendency of the plots formation in setsuwa. These results indicate that the formation of plots in setsuwa tend to be simple. In addition the appearance of ‘wedding’ function which shows the concept ongaeshi or reciprocation in Japanese culture tends to be dominant. It can be concluded that setsuwa figures tend to show a role model for the reader.
"
2015
S62169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina Ayuningtias
"ABSTRAK
Skripsi ini akan membahas pola pembentukan alur dalam 16 dongeng-dongeng
Jepang (setsuwa) dengan meninjau tindakan-tindakan tokoh melalui teori fungsi
Vladimir Propp. Propp mengemukakan 31 fungsi yang menggambarkan tindakan
tokoh dalam setiap dongeng. Dengan menganalisis tindakan-tindakan tokoh dalam
setsuwa dapat diidentifikasi kecenderungan-kecenderungan pembentukan alur
dalam setsuwa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan alur dalam
setsuwa cenderung sederhana. Selain itu kemunculan fungsi wedding yang
menunjukkan konsep ongaeshi atau balas budi dalam budaya Jepang cenderung
dominan. Dapat disimpulkan bahwa setsuwa cenderung menunjukkan tokoh-tokoh
dengan peran baik yang menjadi panutan bagi pembaca

ABSTRACT
This thesis discusses the patern of formation of plots in 16 folktales of Japan
(setsuwa) by reviewing the actions of characters through the theory of functions of
Vladimir Propp. Propp proposed 31 functions that describe the actions of the
characters in folktale. By analyzing the actions of the characters in setsuwa, can
be identified the tendency of the plots formation in setsuwa. These results indicate
that the formation of plots in setsuwa tend to be simple. In addition the
appearance of ?wedding? function which shows the concept ongaeshi or
reciprocation in Japanese culture tends to be dominant. It can be concluded that
setsuwa figures tend to show a role model for the reader."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutyaningsih
"Kajii Motojiro adalah seorang pengarang zaman Tai_sho yang mengidap suatu penyakit kronis yang cukup meng_khawatirkan. Karya-karyanya sebagian besar berisi catat_an pribadinya ketika ia berada di suatu tempat atau keti_ka ia sedang mengadakan suatu perjalanan. Nove1nya yang berjudul Fuyu no Hae, Yami no Emaki dan Kobi merupakan karya-karya Kajii Motojiro yang men_jadi bahan penelitian penulis dalam skripsi ini. Fuyu no Hae, Yami no Emaki dan Kobi banyak mence_ritakan tentang gelap atau kegelapan yang selalu dialami pengarang ketika ia sedang berjaian-jalan pada senja atau malam hari di suatu tempat yang umumnya sunyi. Unsur gelap yang terkandung di dalam ketiganya itu ternyata berhubungan erat dengan kesunyian hidup yang dialami pengarang atau Kajii Motojiro sebagai seorang penderita penyakit TBC atau paru-paru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Handayani Hasan
"Penelitian ini mengkaji morfologi cerita rakyat Ikan Lompa berdasarkan teori Struktur Propp. Cerita rakyat Ikan Lompa merupakan cerita rakyat yang sangat populer di masyarakat Negeri Haruku. Cerita ini juga memiliki struktur yang unik dan akan sangat menarik jika dibahas menggunakan teori Vladimir Propp. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu apa saja fungsi atau tindakan tokoh yang termasuk dalam teori Vladimir Propp pada mitos ikan Lompa, dan Termasuk dalam jenis manakah tokoh-tokoh yang terdapat dalam mitos ikan Lompa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa cerita rakyat Ikan Lompa memiliki 4 (empat) lingkaran tindakan yang memiliki 19 (Sembilan belas) fungsi naratif, dan 3 (tiga) jenis pelaku.

This research discusses about morphology of Ikan Lompa folktale based on Propp theory. Ikan Lompa folktale was the famous folktale in Haruku’s people. It has the unique structure and very interesting when it is discussed using Vladimir Propp theory. The Issues will discussed were about what the Ikan Lompa’s folk taleactor’s function or action in Vladimir Propp theory and which types of the actors. This research used qualitative method. The data collection technique was library research. The results of this research were Ikan Lompa Folktale has 4 (four) sphere action which include 19 (nineteen) naratif function, and 3 (three) types actors."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Kiasatina
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas penggunaan ?te iku dan ?te kuru dalam novel Gingatetsudō no Yoru berdasarkan pendapat Sunagawa dan Iori Isao. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan penggunaan ?te iku dan ?te kuru sehingga perbedaannya dapat dimengerti. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan ?te iku dapat dibagi menjadi perpindahan menjauh, cara perpindahan, perpindahan yang dilakukan dalam keadaan V1, tindakan berurutan, perubahan berkelanjutan, perubahan menghilang. Penggunaan ?te kuru dibagi menjadi perpindahan mendekat, cara perpindahan, tindakan yang dilakukan dalam keadaan V1, tindakan berurutan, tindakan mendekat, perubahan berkelanjutan, perubahan kemunculan, perubahan permulaan. Ditemukan pula variasi kecenderungan V1 yang dipakai.

ABSTRACT
This research discusses the use of ?te iku and ?te kuru in Gingatetsudō no Yoru novel based on Sunagawa and Iori Isao?s theory. The objective of this research is to explain the use of ?te iku and ?te kuru so learners can understand comprehensively. The method applied is descriptive-analytic. The result shows the use of ?te iku can be divided into parting movement, movement method, movement in V1 condition, occurring in succession, continuous change, disappearing change. Meanwhile ?te kuru can be divided into approaching movement, movement method, movement in V1 condition, occurring in succession, approaching action, continuous change, appearing change, starting change. Various V1 were also found.
"
2015
S60091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsuboi, Sakae
"Sebagai guru baru, Bu Guru Oishi ditugaskan mengajar di sebuah desa nelayan yang miskin. Di sana dia belajar memahami kehidupan sederhana dan kasih sayang yang ditunjukkan murid-muridnya. Sementara waktu berlalu, tahun-tahun yang bagai impian itu disapu oleh kenyataan hidup yang sangat memilukan. Perang memorak-porandakan semuanya, dan anak-anak ini beserta guru mereka mesti belajar menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
"
Jakarta: PT Gramedia, 2024
895.6 TSU d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Ibnu Ghani
"Penelitian ini menganalisis tuturan berbelanja yang digunakan oleh anak-anak Jepang di rentang usia 2 hingga 5 tahun dalam reality show "Hajimete no Otsukai" yang tayang mulai tahun 2022 di Netflix. Penelitian ini berfokus pada penggunaan bahasa Jepang oleh anak-anak dalam konteks berbelanja di pasar dengan cara mengidentifikasi tuturan yang digunakan dalam konteks menanyakan letak barang, menyebutkan barang yang ingin dibeli, menjawab pertanyaan penjual, dan menyatakan alasan membeli barang. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah episode-episode dari reality show "Hajimete no Otsukai”. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur Austin yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi dan teori kesantunan. Analisis dilakukan dengan cara mengidentifikasi tuturan anak saat berbelanja dan mengidentifikasi pola-pola tuturan yang muncul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak menggunakan piranti linguistik berupa ragam santun dengan menggunakan format verba-masu, verba-masu ka, dan verba-n desuka serta ragam biasa dengan menggunakan format verba+yo dan verba+ta.

This study analyzes shopping utterances used by Japanese children aged 2 to 5 years old in the reality show "Hajimete no Otsukai" which airing from 2022 on Netflix. This study focuses on the use of Japanese by children in the context of shopping at the market by identifying the utterances used in the context of asking the location of goods, mentioning the goods they want to buy, answering the seller's questions, and stating the reasons for buying goods. The main data sources used in this study are episodes of the reality show "Hajimete no Otsukai". The theories used in this study are Austin's speech act theory of locution, illocution, and perlocution and politeness theory. The analysis is done by identifying children's speech during shopping and identifying the patterns of speech that appear. The results show that children use linguistic tools in the form of polite varieties using verb-masu, verb-masu ka, and verb-n desuka formats and ordinary varieties using verb+yo and verb+ta formats. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sabar Walujati
"Karya Sastra adalah suatu bentuk pengungkapan seni dengan bahasa sebagai medianya, tapi banyak peneliti sas_tra yang mengabaikan bahasa sebagai variabelnya. Oleh karena itu, saya tertarik untuk menjadikan karya sastra sebagai obyek penelitian, yang akan saya teliti dari sudut linguistik. Dalam penelitian ini, saya mengkhususkan diri pada karya sastra yang berbentuk cerpen. Dilihat dari segi gra_matikal, cerpen adalan satuan gramatikal yang terlengkap, yang dapat dibagi merijadi satuan-satuan yang lebih kecil yang d isebu t paragraf. Dilihat dari tujuannya, ada 6 jenis wacana yang kita kenal. Dari keenam jenis wacana tersebut hanya wacana tuturanlah yang akan diteliti dalam skripsi ini. Tujuan skripsi ini ialah melihat hubungan antara proposisi dalam paragraf, mencari unsur dominan yang mempersatukan paragraf tuturan, dan meneliti struktur gramatikal yang umumnya terdapat pada paragraf tuturan. Dari hasil analisis, ternyata diperolah kesimpulan bahwa (1) sebagian besar paragraf semantis mempunyai hubungan INDUK-pendukung yang non-kronologis, (2) umumnya struktur paragraf gramatikal berbentuk sub-ordinatif, de_ngan kalimat terra di awal paragraf, dan (3) keutuhan paragraf cerpen pada garis besarnya diikat oleh tokoh tematis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Herviani Putri
"Mother マザー adalah film drama Jepang berdasarkan kisah nyata yang disutradarai oleh Tatsushi Omori yang menceritakan seorang boshi-katei, Akiko, yang gemar berjudi dan memiliki seorang anak bernama Shuhei. Hubungan Akiko dan Shuhei sepanjang film tidak menunjukkan kasih sayang antara ibu dan anak, melainkan hubungan yang tampak adalah codependent. Akiko juga sering menyuruh Shuhei untuk melakukan hal yang menyimpang seperti mencuri dan membunuh demi mendapatkan uang. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan amae yang gagal oleh karakter Akiko dan Shuhei yang direpresentasikan dalam film Mother マザー. Penulis menggunakan teori amae milik Takeo Doi dan kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis yang berfokus pada berbagai adegan dan dialog. Film ini menggambarkan amae yang terwujud adalah amae yang gagal antara boshi-katei dan anaknya. Film ini juga menyoroti bagaimana amae yang terjadi memiliki kaitannya dengan on dan giri serta menjadi wacana pendukung pada realita di masyarakat Jepang kontemporer.

Mother マザー is a Japanese drama movie based on a true story directed by Tatsushi Omori that tells the story of a boshi-katei, Akiko, who likes to gamble and has a son named Shuhei. Akiko and Shuhei's relationship throughout the movie does not show the affection between mother and son, but rather a codependent relationship. Akiko also often tells Shuhei to do deviant things such as stealing and killing for money. Based on that, this study aims to describe the failed amae by the characters Akiko and Shuhei represented in the movie Mother マザー. The author uses Takeo Doi's amae theory and then analyzed using a descriptive analysis method that focuses on various scenes and dialogues. The film depicts amae that materializes as a failed amae between the boshi-katei and her son. The movie also highlights how amae that occurs has a connection with on and giri and becomes a supporting discourse on reality in contemporary Japanese society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Risca Salina
"Skripsi tentang onomatope bahasa Jepang dalam komik dilakukan dengan tujuan untuk meneliti apakah bunyi-bunyi bahasa sebagai unsur pembentuk onoatope mencerminkan makna-makna tertentu. Onomatope yang diteliti di sini ialah onomatope yang ditemukan pada komik-komik. Langkah penelitian yang dilakukan Onomatope yang berasal dari satu cerita dikelompokan dan dicari maknanya. Kemudian dilihat hubungan natara unsur-unsur pembentuk Onomatope dan makna dari kata Onomatope tersebut. Untuk melakukan penelitian ini digunakan teori-teori tentang onomatope. Pertama-tama diperkenalkan teori onomatope secara umum seperti teori dari J.G. Herder, Stephen Ullman, dan lain-lain. Kemudian baru diperkenalkan teori onomatope dari Otsubo Heiji. Otsubo Heiji memberi istilah Giseigo untuk mengacu makna onomatope bahasa Jepang. Teori Otsubo Heiji ini sangat berperan dalam penganalisaan masalah pada skripsi ini. Hasil analisa skripsi ini menunjukkan bahwa ternyata bunyi-bunyi bahasa sebagai unsur pembentuk onomatope mencerminkan makna-makna tertentu. Sebagian besar hasil analisa tersebut kurang lebih sama dengan hasil penelitian dari Otsubo Heiji."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>