Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7988 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inez Priscilla Aisha
"ABSTRAK
Pertumbuhan komoditas kopi di Indonesia membuat kesempatan kerja yang baru. Hal ini menciptakan peluang bagi perempuan untuk bekerja di industri kopi yang meliputi berbagai macam profesi. Fenomena ini membuktikan bahwa perempuan dapat memberdayakan diri mereka dalam industri yang dulu identik dengan maskulinitas. Di satu sisi anak muda di Indonesia saat ini banyak menghabiskan waktu menonton video online. Sementara itu tayangan online online dalam bentuk web series turut berkembang di internet. Akan tetapi tayangan dokumenter masih kurang populer di internet karena kurangnya jumlah konten tersebut. Oleh karena itu program ini dibuat dalam bentuk dokumenter dengan format web series dan disebarkan melalui Youtube.
Tujuan dari program ini adalah untuk menambah tayangan dokumenter lokal di internet serta meningkatkan minat anak muda terhadap tayangan dokumenter Program ini membahas kehidupan perempuan pekerja kopi dengan menggunakan pendekatan feminis dan diproduksi dengan tehnik verite.

ABSTRACT
The growth of coffee comodity in Indonesia opens new working opportunities. This creates a chance for women to work in the coffee industry that covers a wide range of professions and requires skills. This phenomenon proves that women can empower themselves in an industry that rhymed with masculinity On the other hand youngsters in Indonesia spends a lot of time watching online videos. Meanwhile online videos in the form of web series are growing on the internet However documentary is still less popular on the internet due to the small numbers of documentaries available. Therefore this programme is made as a documentary in the form of web series and shared via Youtube.
The purpose of this program is to create more local documentary programme on the internet and to raise youngsters rsquo interest in documentary This programme will tell the lives of women coffee workers using feminism approach and will be produced with verite technique.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Wasilia
"ABSTRAK
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAGIAN 1 Analisis Situasi
Pengabdian masyarakat merupakan salah satu butir Tridharma Perguruan Tinggi yang harus dipahami dan diamalkan oleh mahasiswa. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki ketertarikan untuk ikut serta dan aktif dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat yang ada di kampusnya. Oleh karena itu, dibutuhkan media untuk mengenalkan kegiatan pengabdian masyarakat untuk memicu khalayak terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
BAGIAN 2 Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Manfaat dari program ini adalah memberikan informasi mengenai kegiatan pengabdian masyarakat yang ada di kampus UI sehingga khalayak dapat terpicu untuk terlibat di dalam kegiatan pengabdian masyarakat sehingga berkontribusi dalam menebar manfaat kepada masyarakat.
BAGIAN 3 Prototipe yang Dikembangkan
Program ini adalah program dokumenter televisi berjudul ldquo;Kita Mengabdi rdquo; berdurasi 24 menit. Program ini mengangkat kegiatan pengabdian masyarakat dalam berbagai bidang. Rencana tayang di Maka Internet TV hari Minggu pukul 19.00, sebulan sekali. Target khalayak primer adalah pemuda usia 18-29 tahun yang berprofesi sebagai mahasiswa.
BAGIAN 4 Evaluasi
Pre-test dan evaluasi dilakukan dengan metode focus group discussion FGD serta youtube analytics.
BAGIAN 5 Anggaran
Realisasi anggaran pembuatan prototipe program dokumenter `Kita Mengabdi ` ini sebesar Rp 650.000,-. Untuk Rancangan Anggaran pembuatan per episodenya adalah Rp 500.000,- Jabodetabek dan Rp 1.790.000,- Luar Jabodetabek dan rencana pemasukan sebesar Rp 978.630,- Jabodetabek dan Rp 1.378.630,- Luar Jabodetabek. Untuk anggaran evaluasi sebesar Rp 240.000,-
ABSTRAK
EXCECUTIVE SUMMARY
PART 1 Situation Analysis
Community service is one of the points of Tridharma Perguruan Tinggi that must be understood and practiced by the students. However, not all students have an interest to participate and active in various community service activities on their campus. Therefore, it takes media to introduce community service activities to trigger audiences involved in community service activities.
PART 2 Advantages and Purposes Of Prototype Development
The benefits of this program is to provide information about community service activities in campus UI so that the audience can be triggered to engage in community service activities so as to contribute in spreading the benefits to the community.
PART 3Developing Prototype
This program is a 24-minute television program titled Kita Mengabdi . This program promotes community service activities in various fields. Plans aired on Maka Internet TV Sunday at 19:00, once a week. The primary target audience is young people aged 18-29 years who work as college students.
PART 4 Evaluation
Pre-test and evaluation are done by focus group discussion FGD method and youtube analytics.
PART 5 BUDGETING
The realization of prototype budget of documentary program Kita Mengabdi is Rp 650.000, -. For the draft budget per episode is Rp 500.000, - Jabodetabek and Rp 1.790.000, - Outside Jabodetabek and income plan of Rp 978.630, - Jabodetabek and Rp 1.378.630, - outside Jabodetabek. For an evaluation budget of Rp 240,000, - "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Maharetsi
"Perkembangan tren vaporizer di Indonesia sudah menjamur dimana-mana. Namun, sebagai tren yang menghasilkan uang jutaan rupiah, pemerintah ingin memberikan payung hukum dalam bentuk penerapan nilai cukai sebesar 57%. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk mengedukasi masyarakat luas terhadap tren vaporizer, dan menjadi alternative hiburan bagi para penonton. Program dokumenter ini akan menayangkan dunia rokok elektrik dan perspektif para narasumber yang terkait. Durasi dari program dokumenter ini kurang lebih 24 menit.

Vaporizer has been a trend in Indonesia lately. As a trend that generates millions of Rupiahs, the government wants to regulate this trend by applying an excise tax of 57 . The purpose of this documentary program is to educate the society about the vaporizer trend in Indonesia and being able to serve the society with an alternative form of entertainment. This program will bring you into the world of vaporizer with the perspective of interviewees related to this topic. The duration of this program is approximately 24 minutes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christa Elizabeth P.
"Musik dinikmati oleh siapa saja, dimana saja. Musik tak hanya didengarkan, tetapi juga diapresiasi melalui program tayangan. Kini, tampak adanya keseragaman konten musik pada program tayangan musik di media konvensional. Padahal, masih banyak aspek menarik lainnya dari musik yang dapat diulas. Riset menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan akan progam tayangan musik serupa magazine show dengan konten yang tidak mainstream.
Manfaat dari program tayangan ini adalah memberikan hiburan yang informatif, sesuai karakteristik program tayangan musik yang diinginkan khalayak. Sementara itu, tujuan program tayangan ini adalah untuk membuka cakrawala khalayak akan musik populer yang berkualitas dan menginspirasi.
Prototype yang dikembangkan adalah sebuah web series musik yang akan tayang di YouTube dan Tumblr. Pada episode pertama ini, diangkat tema mash up dengan format penampilan show choir.

We enjoyed music anywhere and anytime. We don‟t just listen to it, but also aprreciate it by watching music shows from TV, the internet, etc. Unfortunately, there is a uniformity of music content of traditional media.In fact, there are many other interesting aspects of music to be reviewed. Research shows that there is a need for non-mainstream music show, released through an internet based platform.
The benefit of the program is to provide an informative entertainment music show, as desired by the audience. The goal of this program is to broaden the audience‟ insight of high quality and inspiring popular music.
The developing prototype is a music web series which will be released through YouTube and Tumblr. The subject of the first episode is mash up, with a show choir performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hollander, Charles
London: Sweet & Maxwell, 2012
346.710 6 HOL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: ICC Indonesia, 2007
332.7 ICC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Susilo
"Analisis SituasiFilm dapat dinikmati dari berbagai kalangan dengan latar belakang usia maupun status. Keberadaan film begitu magis karena kekuatannya yang mampu menggambarkan realitas masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Effendi, film diartikan sebagai hasil budaya dan alat ekspresi kesenian. Sebagian dari mereka yang membuat film masih berpatron pada produk budaya dan industri, yang artinya selain film dibuat sebagai medium penyalur gagasan, tujuan utama film dibuat adalah sebagai sarana hiburan bagi penontonnya yang juga mempertimbangkan sisi ekonomi komersil . Dari segi media ekspresi, sineas menarik diri dari kebutuhan penonton akan hiburan. Mereka membuat film dengan dasar panggilan jiwa yang melihat realitas kehidupan masyarakat yang dinamis dan terlepas dari faktor komersil industri. Dari sini kita bisa melihat dualisme ideologi para pembuat film tentang tujuan mereka, yaitu film sebagai produk hiburan yang komersil, serta film sebagai medium ekspresi realitas. Jika selama ini film hiburan yang komersil merajahi layar bioskop, maka pertanyaannya adalah kemana film yang lebih mengangkat ekspresi realitas alternatif dipertontonkan ?Pernyataan KebutuhanMeski sudah sepuluh tahun berdiri dan kini dikelola secara lebih professional, masih banyak perbaikan yang harus dilakukan oleh Kineforum demi mencapai tujuan luhurnya. Salah satu yang menjadi pekerjaan banyak pihak adalah kesadaran masyarakat akan keberadaan ruang ini. Dalam pengelolannya, Kineforum mendapat bantuan dari pemerintah provinsi DKI Jakarta yang artinya masyarakat juga turut andil dalam membuat Kineforum bisa hidup. Namun kenyataannya, Kineforum masih dianggap menjadi tempat berkumpulnya mereka yang memang sudah paham tentang film sehingga terkesan sangat eksklusif. Maka dari itu film pendek ini secara tidak langsung menyoroti tentang bagaimana Kineforum ini dibentuk, lalu juga melihat apa yang sedang dihadapi sekarang dan tantangan yang akan datang. Sehingga diharapkan khalayak sasaran utamanya disini adalah masyarakat Jakarta dari kalangan anak muda, dapat memiliki rasa memiliki terhadap Kineforum dan turut serta untuk mengembangkannya.Maksud dan TujuanTujuan utama dalam pembuatan karya ini adalah ingin memberikan pengenalan tentang Ruang Putar Alternatif, sehingga penonton memiliki pilihan/referensi untuk budaya menonton yang tidak hanya di bioskop. Selain itu, berdasarkan riset awal yang sudah dilakukan, masih belum ada arsip digital seperti film yang mengangkat seputar Ruang Putar Alternatif, meskipun sudah cukup banyak tulisan yang mengangkat seputar Ruang Putar Alternatif. Itulah mengapa meskipun manfaat yang didapat cukup beragam, akan tetapi masih sedikit minat penonton.Sasaran KhalayakSasaran khalayak primer dari film ini adalah laki-laki dan perempuan berusia 16-24 tahun yang masih memiliki status sebagai pelajar, mahasiswa, atau karyawan pekerja. Aspek geografisnya tinggal di wilayah Jabodetabek dengan akses ke bioskop baik komersil ataupun Kineforum lebih dekat. Aspek psikografisnya memiliki ketertarikan tinggi terhadap film dan suka menonton. Secara status sosial ekonomi, terbuka untuk semua kalangan yang memiliki daya beli terhadap tiket bioskop.Ide DasarMembuat film dokumenter yang tujuannya untuk mengenalkan ruang putar alternatif utamanya Kineforum kepada khalayak sasaran, sehingga memiliki referensi dalam budaya menonton yang tak hanya di bioskop.Pendekatan Struktur dan Gaya PenulisanStruktur yang digunakan dalam film ini adalah kronologis dengan pendekatan gaya penuturan sejarah profil. Menampilkan ulasan tentang perjalanan berdirinya Kineforum dan juga bagaimana perkembangannya, lalu dilanjutkan ke bagian pengelolaannya sekarang serta sistem programasi yang digunakan.SinopsisRuang putar film di Indonesia didominasi oleh bioskop komersil yang notabene hanya memutarkan film-film tertentu. Film alternatif, film indie, maupun film pendek jarang mendapat tempat di layar lebar. Oleh karena itu, Kineforum lahir sebagai sebuah ruang putar alternatif yang menjadi wadah bagi film-film yang tidak terjamah bioskop arus utama.Anggaran DanaPra Produksi : Rp. 675.000Produksi : Rp. 675.000Pasca Produksi : Rp. 460.000 Total Biaya Produksi : Rp. 1.810.000

Situation Anasysis Film can be consumed by audiences in various ages and status backgrounds. Its existence is magical because of its power to depict the society. According to Effendi, film can be defined as a culture produt and a device to express art. For some filmmakers, film is patronized by culture product and industry, which means film is not just be made as a medium of idea, but it also has a main goal to become a medium of entertainment for the audience that considers commercial aspect. As a medium of expression, filmmakers pull theirselves out from the audience rsquo s need of entertainment. They create film based on the calls from their hearts who see the dinamical social reality despite the commercial industry factor. From here, we can see the filmmakers rsquo ideology dualism according to their goals, which are film as commercial entertainment products, and film as media to express the reality. If nowadays commercial entertainment films dominate theaters, where films which express the reality go Question of Need Even though Kineforum has been established for ten years and has professionally been managed, Kineforum needs to do a lot of fixations to achieve its noble goals. One of the jobs is to encourage the people rsquo s awareness of Kineforum rsquo s existence. In its management, Kineforum is supported by the Governor of DKI Jakarta, which means the society can also help Kineforum to survive. However, in reality Kineforum is viewed just to be a place for people who has deep knowledge about film, so it is considered as exclusive. In response to that, this film indirectly highlights to how Kineforum was established, what is the problems it has to face, and its challenges for the future. The main aim for this film is Jakarta rsquo s young audiences, so they can have affections toward Kineforum and take parts to improve itAim and Purpose The main purpose of this project is to give an introduction to alternative theater, so the audience can have the choices or references to watching culture outside the mainstream theater. Besides, according to the early research, there is no digital archive such as film which pick up the issue related to alternative theater. That is why the benefit gained from the film is abundant, but the audience rsquo s interest is small.Audience Target The primary audience target in this film are men and women age 16 24 years old who are still having status as students, college students, or workers. The geographic aspect of the target is that the audiences live in Jabodetabek with near access to commercial theaters and Kineforum.The psychographic aspect is that the audiences have high interest in film and love to watch movies. In economic status, it is open for all people who can afford buying box office ticket.Basic idea Produce a documentary film which aim is to introduce alternative theater especially Kineforum to the audiences, so they have more references in watching culture outside the commercial theater.Structure Approach and Writing Style Structure used in this film is a set of chronology with historical profile description approach. It shows review of Kineforum rsquo s establishment and how it improves, then it continues to its managerial nowadays along with its programation system.Synopsis Theaters in Indonesia are dominated by commercial theaters which just play particular kinds of film. Alternative movies, Indie movies, or short movies are scarcely have place in the big screen. In response to that, Kineforum was born as an alternative theater which can be a place for films that do not have a place in mainstream theather.BudgetingPre Production Rp. 675.000Production Rp. 675.000Post Production Rp. 460.000 Total Budget Rp. 1.810.000 "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurzulaikha Putri
"ONE OK ROCK 18祭 ~1000人の奇跡 We are~ adalah video dokumenter yang diproduksi oleh NHK dan disiarkan pada 9 Januari 2017 di NHK TV General dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri serta semangat para remaja berusia 17 – 19 tahun. Video dokumenter ini menampilkan wawancara langsung pada remaja yang berkaitan dengan ikigai. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wujud ikigai pada remaja serta mengetahui apakah terdapat perubahan pada remaja setelah menemukan ikigai mereka. Teori yang digunakan adalah teori ikigai milik Gordon Mathews (1996) yang kemudian dianalisis dengan metode mise en scene berdasarkan tanda dalam gambar yang diambil. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kesamaan dalam memperoleh ikigai pada remaja, yaitu dengan jiko jitsugen. Kemudian ditemukan lima wujud ikigai dalam video dokumenter yang dianalisis, yaitu karir, olahraga, klub sekolah, passion, dan teman. Ditemukan juga perubahan yang terjadi pada 2 dari 7 remaja dalam video dokumenter yang dianalisis setelah mereka menemukan ikigai, yaitu remaja cenderung lebih senang, bersemangat, postur tubuh mereka tegap, dan lebih bekerja keras. Dokumenter ini tidak hanya berperan dalam membantu mengatasi hikikomori pada remaja, tetapi juga berperan sebagai motivasi untuk remaja menuju pendewasaan mereka.

ONE OK ROCK 18祭~1000人の奇跡 We are~ is a video documentary produced by NHK and broadcast on January 9, 2017 on NHK TV General with the aim of boosting the confidence and spirit of teenagers aged 17-19. The video documentary features live interviews with teenagers related to ikigai. Based on that, this study aims to identify the form of ikigai in teenagers and find out whether there are changes in teenagers after finding their ikigai. The theory used is Gordon Mathews' ikigai theory (1996) which is then analyzed using the mise en scene method based on the signs in the pictures taken. The results showed that there are similarities in obtaining ikigai in teenagers, namely with jiko jitsugen. Then five forms of ikigai were found in the documentary videos analyzed, namely career, sports, school clubs, passion, and friends. It was also found that changes occurred in 2 out of 7 teenagers in the documentary videos analyzed after they found ikigai, namely teenagers tend to be happier, excited, their posture is firm, and they work harder. This documentary not only plays a role in helping to overcome hikikomori in teenagers, but also serves as a motivation for teenagers towards their coming of age."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ersha Dessireeadjani
"BAB 1 Analisis Situasi. Perempuan dimombardir dengan konsep perempuan ideal dan cantik yang dikonstruksi oleh media massa. Hasil studi pustaka menunjukan banyak perempuan yang berusaha berlebihan sampai merugikan diri sendiri demi mendapatkan tubuh ideal tersebut. Maka dari itu, penulis tertarik memproduksi web series yang menginspirasi perempuan untuk mencintai diri sendiri bagaimana pun kondisinya.
BAB 2 Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe. Manfaat web series ini adalah sumber edukasi mengenai konsep kecantikan perempuan yang dibentuk media massa dan sumber pencerahan bagi perempuan yang telah terjerat stereotipe perempuan ideal. Web series ini bertujuan untuk memberikan perspektif baru dan media persuasi untuk menghargai dan mencintai diri sendiri.
BAB 3 Prototipe yang dikembangkan. Web series ini memiliki 10 episode dengan genre drama dan berdurasi 5-6 menit. Web series ini bercerita mengenai seorang mahasiswi bernama Gitta yang berprestasi di bidang tarik suara, akademis, dan kegiatan mahasiswa. Akan tetapi, dengan semua kelebihannya Gitta masih merasa kurang karena badannya yang gemuk. Akhirnya Gitta melakukan usaha yang merugikan diri sendiri untuk menurunkan berat badan secara berlebihan.
BAB 4 Evaluasi. Evaluasi akan dilakukan meliputi media pre-test dengan metode mini theater dan focus group discussion FGD dan evaluasi program dengan Youtube Analytics dan FGD. BAB 5AnggaranRealisasi pembuatan prototipe 3 episode web series adalah sebesar Rp.381.300. Anggaran produksi web series 10 episode adalah sebesar Rp.111.375.000 dan rencana pemasukan sebasar Rp.181.917.200 dari iklan dan Youtube. Pendapatan bersih berjumlah Rp.69.942.200 setelah dikurangi Rp.600.000 sebagai biaya evaluasi.

BAB 1 Situation Analysis. Women are bombarded with the concept of ideal and beautiful woman, which is constructed by mass media. Researches have shown many women attempt excessively, until harming themselves, to have that ideal body. Therefore, the author wants to produce a web series which can become an inspiration for women to love themselves regardless of their condition.
BAB 2 Benefits and Goals of Prototype Development. Benefits of this web series is to be an educational source about woman beauty concept which is constructed by mass media and enlightenment for women who are consumed by ideal woman stereotype. The goals are to give new perspective and to persuade women to love themselves.
BAB 3 Developed Prototype. This web series has 10 episodes with drama genre and has 5 6 minutes duration. This web series narrates a story about a student named Gitta who is good at singing, smart academically, and good at student activities. However, she does not feel confident about herself because she is fat. Therefore, she attempts excessively to reduce her weight until she harms herself.
BAB 4 Evaluation. Evaluation will be conducted through media pre test with mini theater, YouTube Analytics, and focus group discussion.BAB 5Budgeting The budget for production of 3 episodes prototype which has been executed is Rp. 381.300. The budget for producing 10 episodes is Rp.111.375.000 and there rsquo s a plan to gain income from advertisement and YouTube. The net income will be Rp.69.917.200, after Rp.600.000 total expense for evaluation budget.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Henidar Mulyara
"ABSTRAK
Analisis Situasi: Generasi milenial dikenal dengan banyak stigma negatif. Namun, sebenarnya banyak karakteristik milenial yang dapat mempengaruhi kualitas negara dan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah kreativitas. Maka dari itu, penulis tertarik memproduksi web series mengenai proses kreativitas generasi tersebut untuk menggapai apa yang mereka inginkan, berfokus pada bidang wirausaha kuliner. Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe: Manfaatnya untuk memberikan alternatif hiburan kepada khalayak yang ingin disasar serta memberi edukasi kepada generasi milenial akan pentingnya peranan mereka pada perkembangan ekonomi kreatif. Bertujuan memberikan inspirasi untuk percaya diri dan terus mengembangkan minat dan bakat. Prototipe yang Dikembangkan: Web series ini memiliki 10 episode dengan genre drama komedi berdurasi 3 - 7 menit. Bercerita mengenai anak muda bernama Caca, Sarah dan Dewi yang memiliki semangat tinggi untuk berjuang dalam mencapai apa yang mereka suka untuk kehidupan mereka yang lebih baik. Evaluasi: Evaluasi pretest menggunakan metode mini-theater dan focus group discussion FGD serta youtube analytics. Anggaran: Realisasi anggaran terhadap 3 episode prototipe web series ini sebesar Rp. 520.000. Untuk Rancangan Anggaran 10 episode sebesar Rp. 76.100.000 dan rencana pemasukan sebesar Rp. 124.950.000. Pendapatan yang didapat dengan total Rp. 48.850.000.

ABSTRACT
Situation Analysis: Millennial generations are known for many negative stigma. However, in fact many millennial rsquo s characteristics can affect the quality of the country and the nation of Indonesia. One of them is creativity. Therefore, the author is interested in producing web series about the creativity of these generation to achieve what they want, focusing on the field of culinary entrepreneurship. Benefits and Purpose of Prototype: DevelopmentIts benefits to provide an alternative entertainment to the audience who want to target and to educate millennials the importance of their role in the development of creative economy. Aims to inspire confidence and continue to develop interests and talents. Developed Prototype: This Web series has 10 episodes with a 3 7 minutes comedy skit genre. Tells the story of a young man named Caca, Sarah and Dewi who have a high spirit to struggle to achieve what they like for their better lives. Evaluation: The pretest evaluation uses mini theater and focus group discussion FGD also Youtube analytics methods. Budgeting: Budget realization of 3 episodes prototype web series is Rp 520,000. For a10 episode Budget Plan of Rp 76.100.000 and income plan of Rp 124,950,000. Revenue earned for a total of Rp 48.850.000. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>