Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186273 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zakiyah
"ABSTRAK
Stres, ansietas, dan depresi merupakan bentuk gangguan mental emosional yang sering terjadi pada mahasiswa. Bila tidak ditangani dapat mengarah pada panik atau bahkan bunuh diri. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh progressive muscle relaxation (PMR) terhadap tingkat stress, ansietas, dan depresi pada mahasiswa keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi di wilayah Jakarta.
Metode yang digunakan Quasi experiment pre-post test with control group. Sampel penelitian adalah mahasiswa keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi sebanyak 50 responden melalui total sampling (25=intervensi, 25= kontrol). Data dianalisis dengan uji Marginal Homogeneity dan Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan tingkat stress, ansietas, dan depresi pada kelompok intervensi signifikan setelah diberikan PMR (Pvalue < 0,005). Latihan PMR yang teratur dan sistematis mampu menghasilkan kondisi relaksasi pada mahasiswa.
Penelitian ini juga merekomendasikan pelayanan kesehatan jiwa khususnya institusi pendidikan keperawatan untuk menerapkan PMR dalam menurunkan tingkat stres, ansietas, dan depresi yang dialami mahasiswa.

ABSTRACT
Stress, anxiety and depression are types of mental emotional disorder that often experienced by the students at universities. This condition can cause panic and suicide if these problems don?t get treatment.
The purpose of this research is to identify effect of progressive muscle relaxation (PMR) to level of stress, anxiety and depression in nursing students that doing thesis in Jakarta.
This research used Quasy experiment pre-post test with control group. Sample of this research are 50 respondents (25 intervention group and 25 control group). All of variables were analyzed with Marginal Homogeneity and Chi-Square Test.
The result of this research showed that progressive muscle relaxation has significant effect to decreased level of stress, anxiety and depression (P value < 0, 05). Regular PMR exercise can increase relaxation condition in student.
This study recommend to the mental health provider especially nursing academic institution to implement PMR to decrease level of stress, anxiety, and depression of student.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wetik, Syenshie Virgini
"Ansietas merupakan masalah psikososial yang paling banyak dialami klien hipertensi. Hal ini terkait dengan respon klien terhadap kondisi kronis kesehatannya. Dampak dari ansietas akan mengganggu produktivitas dan kualitas hidup jika tidak dilakukan penatalaksanaan sedini mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PMR dan CBT terhadap ansietas klien hipertensi, Desain penelitian quasi experimental pre-test dan post-test with control group dengan jumlah sampel 64 responden. Hasilnya adalah penurunan ansietas, peningkatan kemampuan relaksasi serta kemampuan mengubah pikiran dan perilaku negatif pada kelompok yang mendapatkan PMR dan CBT p value < 0.05 . PMR dan CBT direkomendasikan sebagai terapi spesialis keperawatan pada ansietas klien hipertensi.

Anxiety is the most widely psychosocial problems experienced in people with hypertension. The impact arising from the anxiety would interfere with productivity and quality of life. This study aims to determine the effect of PMR and CBT for anxiety clients with hypertension. Quasi experimental research design pre test and post test with control group with a sample of 64 respondents. The results is decrease in anxiety, increase relaxation capability and the ability to change negative thoughts and behaviors that are in the group of clients who get PMR and CBT p value."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bertylia
"Hipertensi adalah masalah fisik yang banyak dialami masyarakat. Masalah kesehatan ini menyerang lebih banyak pada usia lansia. Lansia adalah kelompok umur yang masuk dalam kelompok rentan, sehingga memerlukan penanganan lebih komprehensif karena lansia mulai mengalami kemunduran fungsi fisiologis dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas. Lansia selain rentan mengalami masalah fisik, rentan untuk mengalami masalah psikososial salah satunya adalah ansietas. Penanganan ansietas dapat dilakukan dengan memberikan terapi relaksasi otot progresif. Keberhasilan dari terapi relaksasi otot progresif ini dipengaruhi oleh konsistensi lansia melakukan latihan, adanya media yang dapat membantu lansia dalam mengingat dan mempraktikkan, dan dukungan keluarga. Hasil dari terapi ini, tidak hanya mengatasi masalah ansietas, relaksasi otot progresif bisa juga menurunkan tanda gejala hipertensi, dan keluhan fisik lain yang dialami oleh lansia.

Hypertension is a physical problem that many people experience. This health problem attacks more in the elderly. Elderly is an age group that is included in the vulnerable group, so it requires more comprehensive treatment because the elderly are starting to experience a decline in physiological function and limitations in carrying out activities. In addition to being vulnerable to physical problems, the elderly are prone to experiencing psychosocial problems, one of which is anxiety. Anxiety management can be done by providing progressive muscle relaxation therapy. The success of progressive muscle relaxation therapy is influenced by the consistency of the elderly doing exercise, the presence of media that can help the elderly in remembering and practicing, and family support. The results of this therapy, not only overcome anxiety problems, progressive muscle relaxation can also reduce signs of hypertension symptoms, and other physical complaints experienced by the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roosalina Wulandari
"Pendidikan merupakan hal penting bagi pemerintah Indonesia ditandai dengan tingginya anggaran belanja yang digunakan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Peningkatan kualitas pendidikan dapat meningkatkan stress akademik yang dialami siswa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat stress akademik pada remaja siswa kelas 1 di SMA Negeri 1 Depok. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif sederhana. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah responden sebesar 252 siswa. Hasil penelitian didapatkan data 51.6% siswa kelas 1 SMA Negeri Depok mengalami tingkat stress akademik tinggi sementara 48.4% mengalami tingkat stress akademik rendah. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada perawat untuk lebih memahami mengenai stress akademik pada remaja.

Education is important for Indonesia`s government which is proved by the high budget that used to improve the quality of education in Indonesia. Improving the quality of education will affect the level of academic stress for students. This research aimed to describe the level of academic stress first grade students in SMA Negeri 1 Depok. Research design that used in this research is quantitative with descriptive method. This research used total sampling method with the amount of sample were 252 respondents. The result showed 51.6% first grade students in SMA Negeri 1 Depok had high level of academic stress while 48.4% had low level of academic stress. This study provided recommendation for nurses to be able to understand about academic stress among adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi
"Pendahuluan Penyakit paru obstruktif kronik merupakan penyakit pernapasan dengan kontribusi signifikan terhadap morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. PPOK mempengaruhi kapasitas latihan dan status kesehatan pasien dari aspek fisik, sosial, dan psikologis. Kecemasan dan dispnea merupakan dua gejala utama pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang berpengaruh pada kualitas hidup. Untuk itu perlu intervensi yang dapat mengurangi kedua gejala ini. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi efektivitas kombinasi ACBT dan PMR terhadap dispnea dan kecemasan pasien PPOK di ruang rawat inap Paru.
Metode Penelitian ini menggunakan design penelitian quasi eksperimen dengan pretest posstest tanpa kelompok kontrol. Jumlah sampel sebanyak 44 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
Hasil Terdapat perbedaan selisih pretest-posttest skor dispnea dan kecemasan pada kelompok kombinasi dan kelompok ACBT, dibuktikan dengan nilai selisih pretest-posttest untuk dispnea pada kelompok kombinasi 2 dan 1 pada kelompok ACBT (p value 0,03), sedangkan untuk kecemasan pada kelompok kombinasi 3 dan 2 pada kelompok ACBT (p value 0,000). Sehingga dapat disimpulkan latihan kombinasi ACBT dan PMR lebih efektif dibanding ACBT dalam menurunkan skor dispnea dan kecemasan pada pasien PPOK (p value < 0,05).
Kesimpulan Terapi kombinasi ACBT dan PMR maupun ACBT saja efektif menurunkan dispnea dan kecemasan pada pasien PPOK. Akan tetapi kombinasi ACBT dan PMR lebih efektif menurunkan dispnea dan kecemasan.

Introduction Chronic obstructive pulmonary disease is a disease with a significant contribution to morbidity and mortality worldwide. COPD affects the patient's exercise capacity and health status from physical, social, and psychological aspects. Anxiety and dyspnea are the two main symptoms in patients with chronic obstructive pulmonary disease (COPD) that affect quality of life. For this reason, interventions are needed that can reduce these two symptoms. This study aims to identify the effectiveness of the combination of ACBT and PMR on dyspnea and anxiety in COPD patients in the pulmonary care unit.
Methods This study used a quasi-experimental research design with a pretest posttest without a control group. The number of samples is 44 respondents who meet the inclusion and exclusion criteria.
Results There were differences in pretest-posttest differences in dyspnea and anxiety scores in the combination group and the ACBT group, as evidenced by the pretest-posttest difference values for dyspnea in combination groups 2 and 1 in the ACBT group (p value 0.03), while for anxiety in the combination group 3 and 2 in the ACBT group (p value 0.000). So it can be concluded that the combination of ACBT and PMR exercises is more effective than ACBT in reducing dyspnea and anxiety scores in COPD patients (p value <0.05).
Conclusion Combination therapy of ACBT and PMR as well as ACBT is effective in reducing dyspnea and anxiety in COPD patients. However, the combination of ACBT and PMR is more effective in reducing dyspnea and anxiety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Sukandar
"Masalah psikologis yang terbanyak dirasakan oleh perawat saat pandemi Covid-19 adalah ansietas. Ansietas yang dialami oleh perawat dampak dari pandemi Covid-19 yaitu ansietas ringan, ansietas sedang, dan ansietas berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap penurunan kecemasan perawat pada masa pandemi Covid-19 di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pre test-post test with control group. Sampel penelitian 64 responden perawat, 32 orang responden sebagai kelompok intervensi yang mendapatkan terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari, dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) dan 32 orang responden kelompok kontrol yang mendapatkan terapi tarik napas dalam dan hipnosis lima jari. Kriteria inklusi yaitu perawat pelaksana, bersedia menjadi responden dan menandatangani surat persetujuan, tidak sedang cutiatau libur, skor ansietas ≥ 14. Alat ukur yang digunakan kuisioner HRS-A. Analisis data menggunakan uji T. Hasil penelitian ditemukan adanya penurunan kecemasan perawat yang mendapatkan terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari, dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan terapi tarik napas dalam dan hipnosis lima jari (p value < 0,05). Terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari, dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) direkomendasikan untuk terapi keperawatan dalam mengatasi ansietas baik pada pasien atau perawat, dan dapat dijadikan sebagai evidence based dalam membandingkan keefektifan sebagai terapi yang dapat diberikan pada klien ansietas

The most psychological problem felt by nurses during the Covid-19 pandemic was anxiety. The anxiety experienced by nurses as a result of the Covid-19 pandemic is mild anxiety, moderate anxiety, and severe anxiety. This study aims to determine the effect of giving deep breathing therapy, five finger hypnosis and Progressive Muscle Relaxation (PMR) on reducing nurse anxiety during the Covid-19 pandemic at Leuwiliang Hospital, Bogor Regency. The design of this study used a quasi-experimental pre-test-post-test with control group. The research sample was 64 nurse respondents, 32 respondents as an intervention group who received deep breathing therapy, five finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) and 32 control group respondents who received deep breathing therapy and five finger hypnosis. The inclusion criteria were implementing nurses, willing to be respondents and signing a letter of agreement, not on leave or vacation, anxiety score 14. The measuring instrument used was the HRS-A questionnaire. Data analysis using T test. The results of the study found that the decrease in anxiety of nurses who received deep breathing therapy, five-finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) was greater than the group who received deep-breathing therapy and five-finger hypnosis (p value <0.05). Deep breathing therapy, five finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) are recommended for nursing therapy in overcoming anxiety in both patients and nurses, and can be used as evidence based in comparing the effectiveness of therapy that can be given to anxiety clients. The results of the study found that the decrease in anxiety of nurses who received deep breathing therapy, five-finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) was greater than the group who received deep-breathing therapy and five-finger hypnosis (p value <0.05). Deep breathing therapy, five finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) are recommended for nursing therapy in overcoming anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenni Malkis
"Pasien post-stroke dipersiapkan menjalani fase rehabilitasi untuk memperoleh kualitas hidup yang baik. Namun masih banyak pasien yang mengalami fatigue dan ini mempengaruhi proses rehabilitasi. Salah satu peran perawat adalah meningkatkan derajat kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif pada pasien, sehingga dibutuhkan sebuah intervensi keperawaatan dalam menurunkan fatigue. Kombinasi intervensi tarik napas dalam dan progressive muscle relaxation (PMR) merupakan salah satu intervensi mandiri keperawatan yang murah dan mudah diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi intervensi tarik napas dalam dan PMR terhadap fatigue pada pasien post-stroke. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen pre-post test without control. Sampel dalam penelitian ini berjumah 42 pasien post-stroke dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji independent t-test dan menunjukkan penurunan tingkat keparahan fatigue yang bermakna pada kelompok intervensi 2 setelah diberikan kombinasi intervensi tarik napas dalam dan PMR  (p value < 0,05). Penelitian ini merekomendasikan kombinasi intervensi tarik napas dalam dan PMR sebagai bentuk intervensi rehabilitatif di unit pelayanan neurorestorasi sebagai aktivitas yang dapat menstimulasi penurunan tingkat keparahan fatiguepada pasien post-stroke dengan stroke murni pada fase rehabilitasi lebih dari 14 hari tanpa underlying disease.

Post-stroke patients are prepared to undergo a rehabilitation phase to obtain a good quality of life. But there are still many patients who experience fatigue, and this affects the rehabilitation process. One of the roles of nurses is to improve health status by maintaining adaptive behavior in patients so that nursing interventions are needed to reduce fatigue. The combination of deep breathing and progressive muscle relaxation (PMR) interventions is an independent nursing intervention that is cheap and easy to implement. The purpose of this study was to determine the effect of a combination of deep breathing and PMR interventions on fatigue in post-stroke patients. The research design uses a quasi-experimental pre-post test without control. The sample in this study was 42 post-stroke patients using the consecutive sampling technique. An independent t-test was used to analyze the data, which revealed a significant reduction in the severity of fatigue in the intervention group 2 after receiving a combination of deep breathing and PMR intervention, with a p value of 0.001 (p value 0.05). This study recommends a combination of deep breathing and PMR intervention as a form of rehabilitative intervention in the neurorestoration service unit as an activity that can stimulate a decrease in the severity of fatigue in post-stroke patients with pure stroke in the rehabilitation phase of more than 14 days without underlying disease."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael
"ABSTRAK
Penyelia dan manajer pada perusahaan farmasi memiliki beban untuk mencapai target produksi dan pemasaran secara bersamaan. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan penyelia dalam mengenali masalah kesehatan mental di tempat kerja akan meningkatkan efektivitas kerja suatu perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh intervensi psikoedukasi dan relaksasi terhadap penilaian stres kerja penyelia dan manajer. 42 penyelia dan manajer perusahaan farmasi ?X? mengikuti studi Randomized Controlled Trial. Data yang dikumpulkan meliputi data karakteristik individu, stresor kerja (menggunakan kuisioner Survey Diagnostic Stress), stresor psikososial (menggunakan kuisioner Holmes-Rahe) dan stres kerja (menggunakan Symptom Check List 90). Intervensi dilakukan secara psikoedukasi menggunakan materi pada Buku Pedoman Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan dan 5 sesi relaksasi progresif. Sebagian besar subjek penelitian memiliki tingkat stresor kerja sedang-tinggi (59,5 - 90,4%) dan stresor psikososial minor (54,8%). Pada penilaian awal stres kerja didapati bahwa 71,4% subjek mengalami gejala psikopatologi dengan gejala terbanyak adalah obsesi-kompulsif (45,2%). Intervensi tunggal psikoedukasi menunjukkan penurunan stres kerja yang bermakna dibandingkan kontrol (beda rerata psikoedukasi=-17,93+20,84, beda rerata kontrol=0,21+24.07, p=0,043), sedangkan intervensi kombinasi psikoedukasi dan relaksasi hanya bermakna pada kategori masa kerja kurang atau sama dengan 6 tahun dan ketaksaan peran rendah.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah metode intervensi tunggal psikoedukasi lebih banyak menurunkan stres kerja penyelia dan manajer daripada intervensi kombinasi psikoedukasi dan relaksasi (beda rerata psikoedukasi-relaksasi = -12,5+38,52).

ABSTRACT
Production and marketing targets are work loads to be achieved for supervisors and managers in a pharmaceutical company. Work productivity will increase if workplace mental problem can be identify by improving knowledge and skill.
This research aim to identify differences in supervisors? and managers? work stress assessment between psychoeducation intervention, relaxation intervention, and the combination of both. A randomized controlled trial study was performed to 42 supervisors and managers in ?X? pharmaceutical company. Collected data include individual characteristic, cause of work stress (using Survey Diagnostic Stress Questionnaire), psychosocial stress (using Holmes-Rahe Questionnaire), and work stress (using Symptom Check List 90). Intervention was done by using materials from Indonesia?s Ministry of Health Buku Pedoman Kesehatan Jiwa for psyhoeducation and 5 session of progressive relaxation. Most of study subject have medium-high stress level (59,5-90,4%) and minor psychosocial stress (54,8%). In early work stress assessment, 71,4% subject show psychopatology symptoms and obsessive-compulsive is the most symptoms (45,2%). A single psychoeducation intervention show significant reduction in work stress level compare to control (Mdiff psychoeducation=-17,93+20,84, Mdiff control=0,21+24.07, p=0.043). Combination psychoeducation and relaxation intervention show significant effect in subjects with work length less or equal to 6 years and low role ambiguity.
This research concludes that a single psychoeducation intervention method reduce work stress level in supervisor an manager more than combination psychoeducation and relaxation intervention (Mdiff psychoeducation-relaxation=-12,5+38,52).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davis, Martha
Oakland: New Harbinger Publications, 1988
115.904 2 DAV r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Richard S.N.
"Relaksasi merupakan salah satu mekanisme coping yang digunakan untuk menghadapi stress. Salah satu metode relaksasi yang banyak dipakai adalah aromaterapi dengan menggunakan minyak esensial. Minyak esensial yang berasal dari tanaman Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk relaksasi adalah sereh wangi, kenanga dan nilam.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas campuran minyak esensial Indonesia yang terdiri dari sereh wangi, kenanga dan nilam yang diberikan secara inhalasi terhadap relaksasi secara psikologis dengan pengukuran Visual Analog Scale (VAS) dan fisik dengan pengukuran tekanan darah (MAP), frekuensi nadi, dan frekuensi nafas serta dibandingkan dengan minyak lavender dan kontrol.
Penelitian dilakukan dengan rancangan uji klinis tersamar tunggal, before and after, dengan perlakuan intent to treat yang dilanjutkan dengan tes kejut pada 60 wanita sehat yang terdiri dari 20 subyek kelompok campuran minyak esensial Indonesia, 20 subyek kelompok lavender, dan 20 subyek kontrol.
Penelitian ini memperlihatkan hasil bahwa campuran minyak esensial Indonesia memiliki efektifitas relaksasi secara psikologis yang sama dengan minyak lavender dan kontrol tetapi memiliki kecenderungan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Sedangkan secara fisik campuran minyak esensial Indonesia memiliki efektifitas relaksasi yang lebih baik dibandingkan dengan lavender dan kecenderungan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol terutama pada parameter tekanan darah (MAP).

Relaxation is one of the coping mechanisms used to deal with stress. One method that is widely used for relaxation is aromatherapy using essential oils. The essential oil from Indonesian plants that can be used for relaxation is sereh wangi, kenanga and nilam.
This study aims to look at the effectiveness of Indonesian essential oils blend consists of sereh wangi, kenanga and nilam that are administered by inhalation to the psychological relaxation measurements of Visual Analog Scale (VAS) and physical measurements of blood pressure (MAP), pulse rate, and breathing rate and compared with lavender oil and control.
The study was conducted with the design of a single-blind clinical trials, before and after, with treatment intent to treat followed by startle test on 60 healthy women consists of 20 subjects group of Indonesian essential oils, 20 subjects group of lavender oil, and 20 subjects group of control.
This study showed that an Indonesian essensial oil blend has the effectiveness of psychological relaxation similar to lavender oil and control but have a tendency better than the controls. While the physical measurenment showed that Indonesian essential oil blend has better effectiveness on relaxation than lavender oil and has tendency better than the controls, especially on the parameters of blood pressure (MAP).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T32508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>