Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114162 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatharani Nadhira
"ABSTRAK
Anak-anak dengan autisme memiliki defisit pada kemampuan komunikasi dan interaksi sosialnya. Salah satu bentuk defisitnya bahkan tampak dalam kontak sosial sederhana yaitu kurangnya atau tidak adanya kontak mata, padahal kemampuan tersebut diketahui penting bagi anak untuk mengembangkan keterampilan lain yang lebih kompleks, seperti bahasa, kemampuan untuk memperhatikan (attending), bahkan dapat mempengaruhi edukasi dan pemahaman pelajaran anak. Penerapan prompting merupakan salah satu aplikasi modifikasi perilaku yang lazim digunakan untuk membentuk perilaku pada anak dengan autisme.
Penelitian ini bermaksud untuk melihat keberhasilan dari penerapan prompting untuk meningkatkan kontak mata pada anak laki-laki berusia 6 tahun dengan autisme. Hasil studi ini menunjukkan bahwa penerapan prompting dapat meningkatkan kontak mata anak dengan autism.

ABSTRACT
Children with autism experience deficit in social communication and interaction. One of the deficit that is visible even in basic social contact is lack of eye contact. Eye contact is known to be important for children to develop another skill that is more complex, like language, attending skills, and might influence education and understanding of subjects. Prompting is one of the basic procedure in behavior modification known to help improve children with autism, especially in improving eye contact.
Thus, this study is interested to see how the application of shaping to improve eye contact in a 6 years old boy with autism, will work. The result showed that the application prompting did improve eye contact in a child with autism.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriadara Samira
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan ketebalan kornea sentral CCT , morfologi dan kurvatura kornea penderita miopia sedang pada pemakaian extended wear EW lensa kontak lunak LKL silikon hidrogel SiH lotraficon B terhadap daily wear DW selama 1 bulan pemakaian. Uji klinik tersamar tunggal dilakukan pada 34 subjek 68 mata dengan desain 2 kelompok paralel, yaitu kelompok EW dan DW. Morfologi sel endotel dan CCT diukur menggunakan mikroskop spekular dan keratometri dengan wavelight oculyzer. Tidak didapatkan perubahan CCT, morfologi, dan kurvatura kornea pada kedua grup pasca 1 bulan pemakaian LKL. Dari segi pengaruhnya terhadap CCT, LKL ini dapat digunakan secara extended.

Purpose of this study is to know the changes of corneal thickness CCT , endothelial morphology and curvature on the use of extended wear EW versus daily wear DW lotraficon B silicon hydrogel SiH soft contact lenses SCL for 1 month on moderate myopia. A single blind randomized controlled trial on 34 subject 68 eyes design with 2 parallel groups EW and DW. Endothelial cell morphology and CCT was measured by specular microscope, Keratometry by wavelight oculyzer. There were no changes on CCT, endothelial morphology and curvature between two groups after 1 month. Viewing from the effect on corneal thickness, this SCL are possible to be used in an extended manner."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Juanita
"Penelitian dengan objek gambar papan menu coffee shop yang berbasis tulisan dengan latar papan warna hitam dan tulisan putih dilakukan dengan menggunakan alat EyeLink II Head Fixed Eye-Tracker. Pergerakan pupil mata selama melihat papan menu saat eksperimen direkam oleh eye-tracker dan dihasilkan data berupa fiksasi, saccades, durasi fiksasi, perpindahan fiksasi mata, dll. Dari data yang diperoleh, akan dilakukan pengolahan data untuk menghasilkan fixation map dan laporan lainnya dan kemudian hasil akan dianalisis. Hasil akhir penelitian ini mendapatkan sebuah pola pembacaan dan juga daerah strategis pada papan menu coffee shop.

A study of coffee shop?s menu board as the object was done using Eyelink II Head Fixed Eye-Tracker. The menu board is the one that is display written menu (white on black) and no picture. Behavior of seeing such display that is represented by the pupil movement is recorded by eye-tracker and then generate various data, such as: fixation data, saccades data, fixation duration, eye movement path, etc. Further data processing is done to generate fixation map and other reports. Analysis is done based on fixation map result and data generated by eye-tracker. The final output from this study includes information about how is the reading pattern, and the most attractive interest area in the menu board."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S162
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herlinda Ekapraja
"Initiation of joint attention merupakan kemampuan dasar yang diperlukan individu dalam berinteraksi secara sosial. Kemampuan ini melibatkan aspek bahasa, komunikasi, dan interaksi sosial, yang merupakan area defisit utama pada individu dengan Autism Spectrum Disorder (ASD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan modifikasi perilaku melalui penerapan prompting dan reinforcement oleh ayah dapat meningkatkan kemampuan initiation of joint attention pada anak dengan ASD. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah DFM, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dan duduk di kelas IV sebuah sekolah dasar negeri inklusi di Jakarta Timur. DFM didiagnosa PDD-NOS saat berusia 2,5 tahun. Program intervensi dilaksanakan dalam 23 sesi dengan terlebih dahulu melatih ayah subjek untuk menerapkan prosedur prompting dan reinforcement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program intervensi yang dijalankan tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan initiation of joint attention pada subjek. Prosedur prompting dan reinforcement belum berhasil diterapkan dengan tepat dan konsisten oleh ayah. Kesiapan ayah dalam menerima pelatihan, kemampuan anak dalam memproses tatapan mata, dan kondisi keluarga subjek merupakan sebagian faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meningkatkan intensitas pelatihan kepada ayah sebagai persiapan intervensi, dan evaluasi terus-menerus sepanjang intervensi.

Initiation of joint attention has been considered essential in the establishment of human social interaction. Three aspects are involved in this skill, namely communication, language, and social interaction. These are areas found to be deficit in autistic individuals. This research aimed to determine the effectiveness of father-implemented behavior modification in improving initiation of joint attention on a child with autism. The procedures involved were prompt and reinforcement. The subject of this research was a 10-year old boy who was diagnosed with PDD-NOS at the age of 2.5 years. He is now a 4th-grade-student in an inclusive public school. The intervention program was conducted in 23 sessions, with father`s training preceding the initial intervention. The research resulted in the ineffectiveness of the program. Father-implemented behavior modification`s procedures were found to be non-optimal. Father`s readiness in taking instructions, child`s ability in perceiving eye gaze, and family condition were amongst factors considered to be contributing to the results of the research. Intensifying father`s training preceding intervention and continuous evaluation during intervention were suggested for future research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kanti Sekarputri Pernama
"ABSTRAK
Defisit pada keterampilan sosial merupakan karakteristik utama yang ditemukan pada individu dengan gangguan autisme. Defisit tersebut meliputi berbagai aspek keterampilan, termasuk keterampilan yang paling dasar sekalipun seperti responsivitas sosial. Remaja yang didiagnosa dengan autisme umumnya menghadapi kesulitan yang lebih besar dibandingkan kelompok usia sebelumnya karena mereka dituntut untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa di sekolah maupun komunitasnya. Meskipun begitu, masih terbatas metode intervensi yang didukung oleh penelitian yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk mengatasi kesenjangan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penerapan behaviorally-based social skill group intervention pada remaja berusia 17-18 tahun dengan gangguan autisme (n=3). Intervensi behaviorally-based social skill group ini merupakan model progresif dari pendekatan applied behavior analysis dan terdiri dari 12 sesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah intervensi berakhir, semua partisipan mengalami peningkatan yang signifikan pada keterampilan responsivitas sosial mereka terhadap insisiasi sosial yang berasal dari orang dewasa (p<0.05), namun ketika inisiasi sosial berasal dari teman sekelompoknya, terdapat satu partisipan yang mengalami peningkatan namun tidak secara signifikan. Hasil yang didapatkan oleh ketiga partisipan ditemukan berhasil bertahan hingga 3 minggu setelah intervensi selesai, bahkan satu patisipan yang awalnya tidak mengalami peningkatan signifikan terlihat mengalami peningkatan pada tahap ini.

ABSTRACT
Deficits in social skills are the main characteristic of individual with autism, including the most basic social skills such as social responsiveness. Adolescents diagnosed with autism face a greater difficulties as they interact with same-aged peers and adults in their schools and communities. However, few empirically based interventions have been design to meet these needs. Therefore, this current study aims to test the effectiveness of a behaviorally-based social skill group intervention in adolescents aged 17-18 years with autism spectrum disorders (n=3). This 12 sessions intervention employed a progressive applied behavior analysis model. The results showed that every participants improved significantly in their social responsiveness (p<0.05) towards teacher's initiation, but their social responsiveness towards friend's initiation did not improve significantly. Despite that, the results were maintained up to 3 weeks after intervention had concluded."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T51699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Gita Mardian
"Anak-anak dengan autism spectrum disorder (ASD) mengalami hambatan dalam komunikasi dan interaksi sosial. Salah satu defisit yang tampak adalah kurangnya joint attention, padahal kemampuan tersebut penting bagi anak untuk membangun komunikasi serta interaksi timbal balik dengan orang lain. Developmental, Individual Differences, Relationship-Based (DIR)/Floortime merupakan salah satu intervensi bagi anak-anak dengan masalah perkembangan seperti ASD dalam mengembangkan JA dalam interaksi sosial, sebagai hasil dari keterlibatan dan hubungan yang terjalin antara pengasuh dan anak.
Maka dari itu, penelitian ini bermaksud untuk mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip DIR/Floortime untuk meningkatkan JA dalam interaksi sosial anak laki-laki berusia 7 tahun 4 bulan dengan ASD (level 1), dengan melibatkan nenek sebagai pengasuh utama. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip DIR / Floortime mampu meningkatkan JA dalam interaksi sosial anak dengan ASD yang terukur dari peningkatan frekuensi dan kualitas JA, jumlah siklus komunikasi, serta peningkatan skor pada alat ukur FEAS.

Children with autism spectrum disorder (ASD) encounter difficulties in social communicating and interacting. One of deficits that is seen is the deficient of joint attention (JA), whereas JA is important for children for developing communication and reciprocal interaction with other people. Developmental, Individual Differences, and Relationship-Based (DIR)/Floortime is one of the interventions which can help children with developmental problem such as ASD in developing JA, as a result of engagement and relationship of child and responsive caregiver.
Thus, this study is interested in evaluating the application of DIR/Floortime principles to improve JA in social interaction of a seven-year-old Indonesian boy with ASD (level 1), by involving his grandmother as his primary caregiver. This results showed that the application of DIR / Floortime principles is able in improving JA in social interaction of a child with ASD, as reflected in the enhancement on frequency and quality of JA, number of circle of communication, and the scoring enhancement of FEAS instrument.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Carolina Hendarko
"Salah satu ciri anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah kesulitan untuk berkomunikasi fungsional dalam menyampaikan permintaan sehingga menimbulkan perilaku tantrum dan agresif yang mengganggu kehidupan sosial anak dan lingkungannya. Oleh karena itu perlu intervensi dengan metode yang tepat, salah satunya adalah menggunakan prinsip behaviorisme pada Picture Exchange Communication System (PECS). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa PECS yang dimodifikasi bentuk kartunya sesuai dengan kebutuhan anak dapat meningkatkan keterampilan komunikasi fungsional untuk meminta pada anak dengan ASD berusia empat tahun yang belum bisa berbicara dan setiap hari dititipkan di penitipan anak karena keterbatasan waktu orangtuanya.
Intervensi dilakukan dalam 15 sesi bersama dengan peneliti dengan melibatkan orangtua dan pengasuh di tempat penitipan anak. Instrumen penelitian ini adalah form keterampilan ibu dan anak dalam menerapkan PECS pada fase 1-3B dan form observasi keterampilan dalam menyampaikan permintaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PECS dapat meningkatkan keterampilan komunikasi fungsional dalam menyampaikan permintaan. Dampak dari peningkatan keterampilan komunikasi pada anak adalah menurunnya perilaku tantrum dan agresif. Selain itu kosa kata pada anak meningkat. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memperhatikan kebutuhan dan kemampuan anak.

One of the characteristics of children with Autism Spectrum Disorder (ASD) is deficit in functional communication to requesting that give rise to tantrum and aggressive behavior and impacts in social life. Therefore it is necessary to intervention with the right methods. One of effective intervention is behaviorism principles using Picture Exchange Communication System (PECS). This study aims to prove that card-modified PECS according to the needs of the child can improve functional communication skills to requesting in a four years old non-verbally child with ASD who live in daycare because of limited time to interact with her parent.
Intervention was conducted in 15 sessions involving researcher, parent, and caregivers in daycare. The instruments of this research are the form of mother and child skills in applying phase 1-3B PECS and the observation form of requesting skills. This study show that PECS can improve functional communication skills to requesting. The impact of increasing communication skills in partisipan is a decrease in tantrum and aggressive behavior. Besides that vocabulary in child has increased. For further research it is recommended to pay attention to the needs and abilities of children.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52533
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Autism a behaviorally defined disorder which occurs within the first three years of life first discribed by Leo Kanner. Autism is a life a life - long, complex and severe disorder...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Dessabela Isnannisa
"Kesulitan menjalin komunikasi adalah salah satu fitur utama pada Autism Spectrum Disorder (ASD). Anak dengan ASD cenderung memiliki gangguan pemrosesan sensori yang berdampak pada defisit kemampuan komunikasi. Hal tersebut membuat anak membutuhkan bantuan pengasuh untuk meregulasi diri sebelum dapat menjalin komunikasi dengan orang lain. Salah satu intervensi yang membantu meningkatkan kemampuan komunikasi adalah Developmental, Individual Differences, Relationship (DIR)/Floortime. Intervensi ini mempertimbangkan keunikan profil sensori dan perkembangan functional emotional partisipan sebagai landasan pembuatan program, serta melibatkan pengasuh secara aktif. Secara lebih lanjut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas DIR Floortime untuk meningkatkan komunikasi antar anak dengan autisme dan ibu dengan profil sensori yang berbeda.  Penelitian ini menggunakan single case design dan multiple baseline across situation untuk mengevaluasi penerapan DIR/Floortime pada situasi free play dan semi-structured play. Lembar Observasi Circle of Communication (CoC) digunakan untuk menghitung jumlah komunikasi dua arah yang terjalin antara anak dan ibu. Skor kapasitas perkembangan functional emotional anak dan ibu juga diukur menggunakan Functional Emotional Assesment Scale (FEAS) untuk mengetahui kapasitas perkembangan yang melandasi kemampuan komunikasi. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa DIR/Floortime efektif untuk meningkatkan jumlah dan kualitas komunikasi antara anak dan ibu. 

The deficit in communication is one of the main features of Autism Spectrum Disorder (ASD). Children with ASD tend to have sensory challenges that aggravates their deficit in their ability to communicate. They need caregivers to help them self-regulate to engage in communication with others.  One of the interventions that often used to increase communication skill in children with ASD is called Developmental, Individual Differences, Relationship (DIR)/Floortime. DIR/Floortime intervention focuses on childrens individual differences, functional emotional development and relationship. Thus, this study aims to evaluate the effectiveness of DIR/Floortime to increase communication between a child with ASD and a mother with different sensory profile. Single case design with multiple baselines across situation was used to evaluate the effectiveness of DIR/Floortime in two settings: free play and semi-structured play. In order to evaluate the effectiveness of the intervention to increase communication, Circle of Communication (CoC) Observation Form was used to measure the frequencies of communication between a child and a mother. The Functional Emotional Assesment Scale (FEAS) was used to assess and measure the child`s and the mother`s functional emotional development capacity. The results indicated that DIR/Floortime is effective to increase the frequency and quality of communication."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frederika Antoinette Ketting Olivier
"Perilaku agresif pada anak dengan autisme dengan disabilitas intelektual merupakan masalah yang sering dihadapi oleh guru-guru di sekolah. Penanganan yang tepat perlu dilakukan untuk mengatasi masalah perilaku agresif agar perilaku tersebut tidak menetap dan tidak menghalangi proses pengembangan kemampuan pada anak. Penelitian dengan desain single subject experimental design, menggunakan teknik differential reinforcement dengan positive reinforcement dan extinction bertujuan untuk mengurangi frekuensi perilaku agresif pada satu orang anak laki-laki berusia 11 tahun dengan autisme dengan disabilitas
intelektual. Keberhasilan dari program intervensi dilihat dengan membandingkan frekuensi sebelum intervensi dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan frekuensi kemunculan perilaku agresif

Aggressive behavior in children with autism with intellectual disability is an ongoing issue often faced many teachers in educational settings. A comprehensive intervention is needed to reduce or eliminate the aggressive behavior due to its negative affect on the child social and academic development. This current study, applied differential reinforcement with positive reinforcement and extinction techniques to reduce the frequency of aggressive behavior on a 11 year old boy with autism with intellectual disability. The effectivity of the intervention was measured by comparing the data taken before and after the intervention. The results showed a decrease in the frequency of the aggressive behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>