Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77028 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emy Prasetyohati
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran locus of control guru SD dalam mempersepsikan penyebab misbehavior siswa ketika belajar di dalam kelas dan mengetahui apakah ada pengaruh atribusi penyebab terhadap strategi guru menangani misbehavior siswa Sekolah Dasar. Ada limaMisbehavioryang digunakan menurut versi guru. Locus of control internal dijelaskan oleh atribusi penyebab dari guru, sedangkan locus of control eksternal dijelaskan oleh atribusi penyebab dari dalam diri siswa, keluarga, dan teman sebaya. Atribusi penyebab tentang misbehaviordiukur dengan alat ukur penyebab masalah perilaku siswa di kelas (FORM KAG)berdasarkan studi literatur dan strategi guru diukur dengan alat ukur strategi penanganan masalah perilaku siswa di kelas (FORM SAG)berdasarkan teori Ormrod (2008). Penelitian dilakukan kepada guru-guru SD Negeri dan SD Swasta di wilayah Jakarta Selatan (N=140).
Hasil penelitian menunjukkan guru SD memiliki skorlocus of control eksternal lebih tinggi secara signifikan dalam mempersepsikan lima misbehavior yang digunakan dalam penelitian (M(SD): 2,25(0,455), 2,49(0,503), 2,11(0,377), 2,35(0,425), 2,46(0,486).
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh dari empat atribusi penyebab(dari dalam diri guru, siswa, keluarga, dan teman sebaya) secara bersama-sama terhadap penggunaan strategi guru mendiskusikan masalah secara pribadi dengan siswa(R2= 0,110, F(4,135) =4,165, p< 0,05). Ada pengaruh dari tiga atribusi penyebab(siswa, keluarga, dan teman sebaya) secara bersama-sama terhadap penggunaan strategi guru mengajarkan strategi regulasi diri(R2= 0,059, F(3,136) =2,862, p< 0,05). Ada pengaruh dari atribusi penyebab siswa terhadap penggunaan strategi guru melakukan intervensi (R2= 0,053, F(1,138) =7,706, p< 0,05). Ada pengaruh dari tiga atribusi penyebab(siswa, keluarga, dan teman sebaya) secara bersama-sama terhadap penggunaan strategi guru berunding dengan orang tua (R2= 0,105, F(3,136) =5,319, p< 0,05). Tidak ada pengaruh dari atribusi penyebab guru terhadap penggunaan strategi guru menggunakan manajemen kelas.

ABSTRACT
The purpose of this study is to have an understanding of the locus of control of elementary school teachers in perceiving the cause of students' misbehavior when studying in the classroom and to understand if there is an influence of the causal attribution on teachers' strategies in handling the misbehavior of elementary school students. There are five types of misbehavior that are used according to teachers. There are four factors of causal attribution which are from the teacher, students, family and peers. Internal locus of control explained by teacher causal attribution. External locus of control explained by student, family, and peers causal attributions. Causal attribution of misbehavior was measured using a cause of student misbehavior in the classroom questionnaire (FORM KAG) based on a study of literature, and teachers' strategies were measured using a handling strategies of students misbehavior in the classroom questionnaire (FORM SAG)based on Ormrod (2008).Participants in this study are 140 teachers from state and private elementary school in South Jakarta.
The results of this study showed that teachers tend to have significantly highe score on external locus of control attributing this to family, student and peers as the cause of the students' misbehavior(M(SD): 2,25(0,455), 2,49(0,503), 2,11(0,377), 2,35(0,425), 2,46(0,486).
The results show that there is an impact from the four causal attribution (teacher, student, family and peers) togetherwhen using discussing problem privately with studentstrategy(R2= 0,110, F(4,135) =4,165, p< 0,05). There is an impact from the three causal attribution (student, family and peers) together when using teaching self regulation strategies (R2= 0,059, F(3,136) =2,862, p< 0,05). There is an impact from student causal attribution when using interventionsstrategy (R2= 0,053, F(1,138) =7,706, p< 0,05). There is an impact from the three causal attribution (student, family and peers) together when using conferring wth parentsstrategy (R2= 0,105, F(3,136) =5,319, p< 0,05). There is no impact from teacher causal attribution when using classroom management strategy.
, The purpose of this study is to have an understanding of the locus of control of elementary school teachers in perceiving the cause of students' misbehavior when studying in the classroom and to understand if there is an influence of the causal attribution on teachers' strategies in handling the misbehavior of elementary school students. There are five types of misbehavior that are used according to teachers. There are four factors of causal attribution which are from the teacher, students, family and peers. Internal locus of control explained by teacher causal attribution. External locus of control explained by student, family, and peers causal attributions. Causal attribution of misbehavior was measured using a cause of student misbehavior in the classroom questionnaire (FORM KAG) based on a study of literature, and teachers' strategies were measured using a handling strategies of students misbehavior in the classroom questionnaire (FORM SAG)based on Ormrod (2008).Participants in this study are 140 teachers from state and private elementary school in South Jakarta.
The results of this study showed that teachers tend to have significantly highe score on external locus of control attributing this to family, student and peers as the cause of the students' misbehavior(M(SD): 2,25(0,455), 2,49(0,503), 2,11(0,377), 2,35(0,425), 2,46(0,486).
The results show that there is an impact from the four causal attribution (teacher, student, family and peers) togetherwhen using discussing problem privately with studentstrategy(R2= 0,110, F(4,135) =4,165, p< 0,05). There is an impact from the three causal attribution (student, family and peers) together when using teaching self regulation strategies (R2= 0,059, F(3,136) =2,862, p< 0,05). There is an impact from student causal attribution when using interventionsstrategy (R2= 0,053, F(1,138) =7,706, p< 0,05). There is an impact from the three causal attribution (student, family and peers) together when using conferring wth parentsstrategy (R2= 0,105, F(3,136) =5,319, p< 0,05). There is no impact from teacher causal attribution when using classroom management strategy.
]"
2016
T45069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Budi Hapsari
"Pada umumya prestasi yang diperoleh siswa dalam satu kelas tertentu, akan sangat bervariasi dan tidak jarang terjadi perbedaan yang besar antara nilai yang tertinggi dan yang terendah. Keadaan tersebut dapat terjadi akibat kelas yang heterogen atau terdiri dari siswa yang pandai dan tidak pandai. Keadaan kelas yang demikian juga dapat menyulitkan guru dalam mengajar, karena harus mengulang instruksi apabila ada siswa yang belum paham pada materi yang diajarkan (Slavin, 1994).
Berdasarkan hal tersebut, maka ada beberapa sekolah yang menerapkan suatu kebiijasanaan untuk mengelompokan siswa berdasarkan kecerdasan/ ability grouping (Hobson, 1969 dalam Reschly & Kicklighter, 1988) ataupun prestasi belajar siswa/achievement grouping (Marshall, 1935 dalam Reschly & Kicklighter, 1988). Dengan pengelompokan ini akan ditemukan adanya kelas unggulan dan non unggulan. Pengelompokan siswa seperti ini umum dilakukan pada tingkat sekolah menengah (Slavin, 1994). Oleh karena itu penelitian ini mengambil sampel siswa SMP. Dari beberapa sekolah di Jakarta yang berhasil diketahui, sistem yang dipakai adalah achievement grouping.
Pengelompokan siswa ini bertujuan untuk mengurangi rentang nilai yang terlalu besar dalam suatu kelas serta meningkatkan efisiensi dan mutu pendidikan (Lindgren, 1962). Para gurupun dapat menyesuaikan metode pengajaran dengan keadaan siswanya, sehingga siswa diharapkan dapat mencapai prestasi yang optimal.
Meskipun demikian, pengelompokan tersebut dapat menimbulkan masalah, baik berupa efek sosial dari keadaan itu, atau akibat dari cara mengajar guru yang berbeda pada masing-masing kelas. Masalah tersebut antara lain, siswa kelas unggulan yang mempunyai keyakinan bahwa keberadaan bersama teman yang juga pandai akan menghalangi untuk menjadi yang terbaik di kelasnya. Meskipun demikian, menurut Beck dan Austin (1970 dalam Worell & Stiwell, 1981), orang yang prestasinya tinggi, biasanya mempunyai keyakinan bahwa usaha serta kemampuannyalah yang akan menentukan tinggi atau redahnya prestasi yang diperoleh. Pengatribusian tanggung jawab terhadap kesuksesan atau kegagalan pada faktor internal atan eksternal disebut locus of control. Sedangkan masalah lain yang dapat timbul adalah siswa non unggulan yang merasa rendah diri dan menilai dirinya negatif karena memperoleh prestasi yang rendah dan ditempatkan di kelas non unggulan tersebut. Penilaian serta perasaan yang timbul dari persepsi seseorang tentang harga dirinya disebut self esteem.
Jika didasarkan pada konsep di atas, maka pada siswa kelas unggulan dan non unggulan akan terdapat perbedaan locus of control dan self esteem, dimana locus of control siswa kelas unggulan lebih internal, dan self esteem siswa kelas unggulan akan lebih tinggi dari siswa kelas non unggulan.
Untuk mengetahui perbedaan antara dua variabel (locus of control dan self esteem) pada ke dua kelas tersebut, digunakan alat Intellectual Achievement Responsibility (JAR) untuk mengukur locus of control dan Culture Free Self Esteem lnventory for Children dari Battle untuk mengukur self esteem, dimana sebelumnya terlebih dahulu diberikan tes Standard Progressive Matrices (SPM) untuk mengontrol faktor kecerdasan. Data yang diperoleh diolah dengan teknik Analysis of Covariance (ANCOVA), dangan kecerdasan sebagai kovariabel.
Dari pengolahan data itu diperoleh hasil yang tidak signifikan untuk perbedaan locus of control dan self esteem pada siswa kelas unggulan dan non unggulan. Untuk keseluruhan subyek, locus of control cenderung ke arah internal dan self esteem cenderung tinggi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem achievement grouping ternyata cukup baik untuk diterapkan dan tidak menimbulkan masalah pada kedua variabel yang diteliti, meskipun mungkin tidak demikian adanya untuk variabel lain.
Berdasarkan hasil penelitian, saran terutama ditujukan pada alat yang digunakan, yaitu dalam teknik jawaban, yang sebaiknya menggunakan skala Likert, kemudian juga meminimalkan efek social desirability pada item serta dilakukannya uji coba sebelum penelitian, agar dapat mengganti item yang tidak baik."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intiyas Utami
"ABSTRAK
Phenomena in public phenomena in public accountant that client pressure exists in an audit conflict situation are prevalent in . the audit environment. Theoretical linkages between personality, ethical reasoning and ethical behavior were interesting to study. This paper studies those phenomena with behavioral research in accounting. This paper investigates the interaction effects of locus of control, professional commitment, audit experience and ethical reasoning on the behavior of public accountants in the audit conflict situation. The data were collected through mail survey from fifty-two public accountants from CPA firm in DKI Jakarta, Semarang, and Surabaya. The convenience sampling method was used in this research because the population of public accountants' :hat worked in CPA .firm was unknown. The analyses technique was multiple regressions. The results of this research showed that the variables locus of control, professional commitment and ethical reasoning provides a better explanation for audit practice in a public accountants ' ethical decision-making. Other results qf this research show that audit experience have not interaction effect to explain audit practice in a public accountants 'ethical decision-making."
[Universitas Kristen Satya Wacana; Fakultas Ekonomi UI, Fakultas Ekonomi UI], 2007
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Tanjung, Kristi Helena Ratnaningsih
"Penelitian ini bertujuan untuk membuat media edukasi gizi berupa video tentang kegemukan yang berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi pada siswa sekolah dasar dengan berbagai karakteristik yang berbeda. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah praeksperimental dengan desain penelitian one group pre-test post-test. Penelitian dilakukan pada 101 siswa kelas V di sekolah dasar swasta dan negeri. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan tes sebelum intervensi, memberikan intervensi video, lalu melakukan tes setelah intervensi. Hasil analisis uji t berpasangan menunjukkan ada peningkatan skor pengetahuan, sikap, dan perilaku yang signifikan pada kedua kelompok responden. Analisis uji t independen juga dilakukan untuk melihat hubungan karakteristik responden dengan peningkatan skor pengetahuan, sikap, dan perilaku.
Didapatkan hasil bahwa karakteristik jenis kelamin, pendidikan orangtua, dan kegiatan non-formal berhubungan signifikan terhadap kenaikan skor pengetahuan, sementara keterpaparan informasi sebelumnya, pekerjaan orangtua, dan pemberian uang saku tidak berhubungan signifikan. Tidak ada karakteristik yang berhubungan signifikan dengan kenaikan skor sikap dan perilaku. Tidak ada perbedaan signifikan pada kenaikan skor pengetahuan, sikap, dan perilaku pada kedua sekolah. Dapat disimpulkan, media video yang dibuat oleh peneliti dan digunakan untuk intervensi merupakan media yang efektif untuk menyampaikan informasi tentang kegemukan pada siswa sekolah dasar dengan berbagai karakteristik.

The purpose of this research is to create an educational video about overweight that impacts the knowledge, attitude, and behavior of elementary school students with different characteristics. The research method is pre experimental using one group pre test post test design. Respondents are 101 fifth grade students in a private school and a public school. The result from the paired t test shows significant increase of the knowledge, attitude, and behavior scores for respondents in both schools. The data is also analyzed using independent t test to find the connection between respondent characteristics and the increasing of knowledge, attitude, and behavior scores.
The result is that gender, parents' education level, and non formal activities is significantly connected to the increase of knowledge scores, while the other characteristics such as parents' jobs, previous exposures to information about overweight, and monthly allowances do not significantly connect. There are no characteristics that connects significantly to the increase of attitude and behavior scores. Also, there is no significant difference of score enhancement between both schools. Therefore, it can be concluded that the educational video used for the intervention is an effective media to convey information about overweight to elementary school students with different characteristics.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Ardy Wibowo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi stres karyawan DPB Bank Indonesia, Mengetahui locus of control karyawan bank indonesia, dan mengetahui pengaruh locus of control terhadap stres kerja karyawan Departemen Pengawasan Bank, Bank Indonesia. peneliti menggunakan total sampling pada 225 karyawan Departemen Pengawasan Bank, Bank Indonesia. lalu peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas lalu menganalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan regresi linear sederhana. Hasil dari penelitian ini adalah : Internal locus of control memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja, External locus of control memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap stres kerja, Karyawan Departemen Pengawasan Bank, Bank Indonesia memiliki kecondongan pada internal locus of control, Kondisi stres kerja karyawan Departemen Pengawasan Bank, Bank Indonesia rendah

The purpose of this research is to know what happened to workstress of Departement of Bank Monitoring Bank of Indonesia, knowing about Bank of Indonesia employee locus of control, and knowing the effect of locus of control for employee of Departement of Bank Monitoring workstress, Bank of Indonesia. researcher used total sampling to 252 employees Departement Bank Monitoring, Bank of Indonesia. and then researcher use validity and reliability test to analyze using descriptive statistic analyze. Simple linear regression. The results are : Internal locus of control have positive and significant effect toward workstress, External locus of control have negative and signifficant effect toward workstress, The employees of Departement of Bank Monitoring, have preference to internal locus of control, The employees of Departement of Bank Monitoring workstress condition were low"
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S53788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sih Wening Wijayanti
"Kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan dan kecenderungannya terhadap resiko (risk propensity) dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah orientasi lokus kontrol dan karakteristik kepribadian ekstrovert-introvert (Cohen, 2000; Prasetyo, 1994; MacCrimmon 6: Wehrung, 1984). Individu dengan lokus kontrol internal diasumsikan memiliki kecenderungan pengambilan resiko yang lebih. Demikian juga dengan individu dengan kepribadian ekstrovert. Lebih lanjut kecenderungan pengambilan resiko sendiri dianggap memiliki kaitan erat dengan kinerja yang dicapai seseorang, terutama pada jenis-jenis pekerjaan tertentu seperti di bidang perdagangan saham yang mengandung resiko dan menuntut pengambilan keputusan secara cepat (Robbins, 1996).
Partisipan pada penelitian ini adalah para Wakil Manajer Investasi pengelola Reksadana yang telah memiliki sertifikat kelulusan sebagai WMI dari Bapepam. Partisipan juga disyaratkan memiliki pengalaman minimal 1 tahun sebagai pengelola Reksadana yang menjadi tanggung jawabnya saat ini dan berdomisila Serta bekerja di perusahaan sekuritas di Jakarta partisipan seluruhnya adalah 51 orang.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (i) Instrumen
Kecenderungan Pengambilan Resiko adaptasi dari skala Risk Orientation Questionnaire dari Bernd Rohrmann yang terdiri dari 16 butir pernyataan; (ii)Instrumen Lokus Kontrol terjemahan IPC Levenson yang terdiri dari 24 butir pernyataan; dan (iii) Skala Kepribadian Ekstrovert-Introvert dari Eysenck yang terdiri dari 7 butir ciri sifat. Untuk instrumen (i) dan (ii) digunakan skala Likert dengan 6 alternatif jawaban, sedangkan untuk instrumen (iii) digunakan skala semantic differential dengan 7 skala. Untuk variabel kinerja digunakan data dari return rata-rata produk Reksadana yang dikelola dipublikasikan di media massa dan dinyalakan dalam bentuk persentase.
Untuk menguji pengaruh lokus kontrol dan karakteristik kepribadian ektrovert-introvert terhadap kecenderungan pengambilan resiko digunakan teknik regresi berganda. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan skor kecenderungan pengambilan resiko pada individu dengan lokus kontrol dan karakteristik kepribadian yang berbeda digunakan teknik Oneway ANOVA. Sedangkan unluk melihat hubungan antara kecenderungan pengambilan resiko dengan kinerja yang dicapai digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel lokus kontrol yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kecenderungan pengambilan resiko (p=.O0O), sedangkan variabel karakteristik kepribadian ekstrovert-introvert terbukti tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecenderungan pengambilan resiko (p=0.197). Penelitian ini juga menemukan bahwa kecenderungan pengambilan resiko yang dimiliki mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja yang dicapai para Wakil Manajer Investasi pengelola Reksadana (r=.781; p=.000)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T37846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosidah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Dewi Setyorini
"Keberadaan wanita dalam dunia perdagangan bukanlah hal baru. Keterlibatan mereka dalam dunia perdagangan telah ada sejak terbentuknya sistem ekonomi pasar. Hal ini dapat dilihat di pasar-pasar tradisional. Namun keberadaan mereka masihlah belum banyak disentuh. Peran rnereka yang sangat penting justru terabaikan. Penelitian ini berusaha melihat sisi lain dari keberadaan wanita terutama dalam kaitannya dengan aktivitas mereka dalam dunia perdagangan. Motivasi berprestasi dianggap sebagai salah satu variabel yang dipandang penting dimiliki bagi siapapun yang hendak terjun dalam dunia usaha. Konsep motivasi berprestasi ini dipergunakan berdasar atas kajian McClelland (1987) yang cukup mendalam dalam hal motivasi manusia. Variabel-variabel yang dipandang berpengaruh terhadap motivasi
berprestasi yaitu sikap terhadap peran tradisional-non tradisional wanita dan focus of
control dipergunakan untk melihat sejauh mana variabel ini rnampu memprediksi
pengaruhnya terhadap motivasi berprestasi.
Penelitian dilakukan di Pasar Klewer pada wanita pedagang batik etnis Jawa, Cina, dan Arab. Sebanyak 108 responden disertakan dalam penelitian dengan jumlah masing-masing etnis sebanyak 36 orang. Motivasi berprestasi dilihat dengan menggunakan kuesioner motivasi berprestasi yang disusun berdasar teori motivasi berprestasi. Sikap terhadap peran tradisional-non tradisional wanita dilihat dengan menggunakan axfimde foward women scale yang disusun oleh Spence dan Helmreich (1977); sedangkan locus of control diungkap dengan menggunakan skala IPC dari Levenson. Hasil menunjukkan adanya pengamh yang sangat signifikan dari ketiga variabel terhadap motivasi berprestasi (R= 0,435; p=0,000). Dari ketiga varibel tersebut, variabel LOC eksternal memberikan sumbangan sebesar 15,'7%.
Uji multiple regression pada masing-masing etnis ditemukan:
pada wanita pedagang batik etnis Jawa ditemukan pengaruh yang signifikan dari Sikap terhadap peran tradisional-non tradisional wanita, LOC eksternal, dan LOC internal terhadap motivasi berprestasi (R= 0,523; p<0,05). Dari ketiga variabel tersebut, LOC eksternal mernberikan surnbangan yang cukup besar terhadap motivasi berprestasi wanita pedagang batik etnis Jawa.
pada wanita pedagang batik etnis Cina justru tidak ditemukan pengaruh yang signikan dari sikap terhadap peran tradisional-non Uadisional wanita., LOC eksternal, LOC internal terhadap motivasi berprestasi (R= 0,398; p>0,05).
pada wanita pedagang batik etnis Arab ditemukan pengaruh yang signifkan dari sikap terhadap peran tradisional-non tradisional wanita, LOC eksternal, LOC internal terhadap motivasi berprestasi (R= O,435; p < 0,05). Penelitian ini membuktikan bahwa variabel LOC internal memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap motivasi berprestasi.
Hasil analisis perbedaan ditemukan adanya perbedaan yang signifikan dalam hal motivasi berprestasi antara ketiga etnis, wanita pedagang batik etnis Cina memiliki motivasi berprestasi yang lebih tinggi diantara kedua etnis, wanita pedagang batik etnis Jawa memiliki motivasi berprestsi yang lebih tinggi dibanding wanita pedagang batik etnis Arab. Demikian juga dalam hal LOC eksternal ditemukan perbedaan yang Signifikan antara ketiga etnis. Wanita pedagang batik etnis Cina memiliki LOC eksternal yang lebih tinggi dibanding etnis Jawa dan Cina. Hasil ini sangat menarik untuk menjadi diskusi lebih lanjut.
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan diskusi yang menarik mengingat temuan-temuan baru yang berbeda dari teori yang ada. Dari penelitin ini nampaknya keberadaan wanita tidak bisa dilepaskan dari lingkungan dimana ia berada. Meskipun dalam diri seorang wanita ada keyakinan bahwa ia mampu berhasil atau mencapai prestasi yang baik, namun terkadang faktor di luar dirinya merniliki peran yang lebih besar untuk berprestasi. Faktor luar dalam hal ini dapat saja keluarganya termasuk suami maupun anak-anaknya, keluarganya, atau keyakinannya pada nasib atau kekuatan- kekuatan di luar dirinya."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>