Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64621 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogi Wishnu Batara
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan alasan Indonesia menunda ratifikasi ASEAN Multilateral Agreement on the Full Liberalisation of Air Freight Services (MAFLAFS). ASEAN MAFLAFS merupakan salah satu bentuk kerjasama transportasi udara pada jasa angkutan udara yang perlu diimplementasi oleh negara anggota ASEAN guna mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Indonesia pada awalnya menargetkan untuk meratifikasi ASEAN MAFLAFS pada tahun 2013, namun ratifikasinya baru terlaksana pada tahun 2015. Penundaan yang dilakukan Indonesia tersebut yang menjadi pertanyaan dari penelitian ini. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, model analisa penelitian ini menggunakan teori two-level games dari Putnam. Penggunaan teori two-level games untuk melihat interaksi antara domestik dan internasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penundaan ratifikasi disebabkan adanya penolakan dari angkutan udara kargo nasional. Pemerintah Indonesia melakukan berbagai strategi dalam rangka mendapatkan dukungan dari angkutan udara kargo nasional sehingga ASEAN MAFLAFS dapat diratifikasi.

ABSTRACT
This research aims to explain the reason of Indonesia for postponing ratification of ASEAN Multilateral Agreement on the Full Liberalisation of Air Freight Services (MAFLAFS). ASEAN MAFLAFS is one form of air transport cooperation on air freight services which need to be implemented the ASEAN member countries in order to realize the ASEAN Economic Community (AEC). Indonesia initially targeting to ratify ASEAN MAFLAFS in 2013, but its ratification was finally done in 2015. The postponement that conducted by Indonesia is the question of this research. In answering the question, the analysis model of this research using two-level games theory by Putnam. The use of two-level games theory to observe the interaction between domestic and international.
The result showed that the postponement in ratification was due to the refusal of national cargo air transport. The Government of Indonesia perform some strategies in order to get support from national cargo air transport so ASEAN MAFLAFS can be ratified.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Debbigrisyafti
"Manajemen risiko berperan penting dalam meningkatkan ketahanan suatu organisasi untuk mengatasi risiko yang teridentifikasi. Peningkatan urbanisasi global, kebutuhan keamanan, serta permintaan produk ramah lingkungan yang melatarbelakangi pertumbuhan industri lift tentunya tidak terlepas dari risiko. Namun, pada industri lift belum banyak ditemukan penelitian mengenai penilaian risiko khususnya pada bidang instalasi lift. Penelitian ini bertujuan untuk membuat analisis penilaian risiko pada proses isntaalasi lift yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai acuan dalam memitigasi risiko. Penilaian expert digunakan untuk menghasilkan bobot kepentingan prioritas job step dan task pada instalasi lift. Risiko paling tinggi yaitu job step 10 dan risiko paling rendah yaitu job step 1.

Risk management has been known as a discipline that plays an important role in improving the resilience of an organization to address the risks identified. As the increasing of global urbanization, security needs, and the demand for environmental friendly products, has been underlying the growth of the elevator industry, thus can not be separated from the risks. However, in the elevator industry has not found much research on risk assessment, especially in the field of elevator installation. This study aims to make a risk assessment analysis on the elevator installation process which then used as a reference in mitigating risk. Expert judgement being used to generate the priority weight of each job step and task on the elevator installation. The result are job step 10 has the highest risk and job step 1 has the lowest risk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Fathnurfirda
"Industri film Indonesia mengalami penurunan perolehan jumlah penonton yang cukup signifikan pada tahun 2011. Akibatnya film Indonesia mengalami kesulitan untuk bersaing dengan film impor. Untuk mengatasinya diperlukan suatu strategi industri yang tepat. Analisis SWOT merupakan metoda untuk mendapatkan strategi bedasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada suatu industri. Kemudian dilakukan pembobotan terhadap strategi yang dihasilkan dengan analisis SWOT menggunakan Proses Analisis Hirarki (AHP). Hasilnya, strategi diprioritaskan untuk dapat mengatasi permasalahan industri film Indonesia adalah alternatif strategi Strength-Opportunities.

Indonesian film industry has decreased the acquisition of a significant number of moviegoers in 2011. As a result, the film Indonesia has struggled to compete against imported films. The purpose this study is to solve the problem by a proper industrial strategy. SWOT analysis is a method to get the strategy based on the strengths, weaknesses, opportunities and threats that exist in the industry. Then, we do the weighting of the strategy produced by the SWOT analysis using the Analysis Hierarchy Process (AHP). The results, strategies that is prioritized to address the problems of the Indonesian film industry is an alternative strategy of Strength-Opportunities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30864
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Fitriyadi
"PT. ABC beroperasi di Indonesia dibawah Kotrak Kerja Sama dengan SKK Migas sebagai badan pengawas minyak dan gas Indonesia, oleh karena itu semua proses pemilihan pemasok harus mengikuti peraturan pemerintah PTK007. Kesuksesan kinerja & efisiensi pengilangan sangat tergantung dari pemilihan pemasok. Proses pemilihan pemasok saat ini menyebabkan beberapa pelaksanaan kontrak dilakukan dengan kinerja yang kurang baik. Pemilihan pemasok adalah salah satu bidang di mana pendekatan Fuzzy AHP telah diterapkan untuk memilih pemasok terbaik dan memberikan kepuasan paling besar untuk kriteria yang ditentukan. Fuzzy AHP adalah ekstensi dari metode AHP klasik ketika ketidakjelasan pembuat keputusan dipertimbangkan. Makalah ini memberikan rekomendasi pada perbaikan pemilihan pemasok untuk membantu para pembuat keputusan untuk mengevaluasi serangkaian alternatif menggunakan Fuzzy AHP dan sistem evaluasi kualitas teknis dan harga tanpa melanggar peraturan PTK007.

PT. ABC operates in Indonesia under a Production Sharing Contract with the Indonesian oil and gas regulatory body SKK Migas, therefore all supplier selection processes shall follow government regulation PTK007. The success of plant performance & efficiency of the company is highly dependent on selection of suppliers. The current supplier selection process caused several un-perform contract executions. Supplier selection is one of the fields to which the Fuzzy AHP approach has been applied to select the best supplier and providing the most satisfaction for the criteria determined. Fuzzy AHP is extension of classical AHP method when the fuzziness of the decision makers is considered. This paper gives recommendation on supplier selection improvement to helps the decision makers to evaluate a set of alternatives using Fuzzy AHP approach and Price-Quality Method without violation to PTK007."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ammi Ardiyanti
"Perjanjian perdagangan regional telah mencakup lebih dari setengah dariperdagangan internasional di seluruh dunia sejak di awal 1990-an. ASEAN FreeTrade Area (AFTA) didirikan untuk meningkatkan daya saing ekonomi regional. Peningkatan ekspor telah menjadi salah satu prioritas utama dalam timbulnya perdagangan internasional sebagai kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi.Sebagai akibat dari krisis keuangan global adalah hal yang penting bagi negaranegaraanggota untuk meningkatkan hubungan perdagangan internasional melalui perjanjian perdagangan bebas untuk meningkatkan sistem produksi regional. Perjanjian perdagangan bebas meningkatkan perdagangan barang secara efisien bersumber antara negara-negara anggota dan menyebabkan terciptanya transaksi perdagangan yang meningkatkan kesejahteraan. Untuk menganalisis dampak AFTA pada kinerja ekspor negara-negara anggota, penelitian ini mengembangkan model gravitasi dasar untuk melakukan analisis data cross sectional yang melibatkan enam puluh negara, baik anggota dan non-anggota AFTA, untuk periode tahun 1991,2001, dan 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah AFTA mulai berlaku, terdapat efek positif pada kinerja ekspor negara-negara anggota.

Regional trade agreements have covered more than half of international trade throughout the world since in the beginning 1990?s. The ASEAN Free Trade Area (AFTA) was established to improve regional economic competitiveness. Encouraging export has been one of the main priorities within the opening-up to international trade as the driving force for economic growth. In the aftermath of the global financial crisis, it is important for the member countries to enhance international trade relations through free trade agreements to improve regional production systems. Free trade agreements enhance the trade of goods efficiently sourced between member countries and lead to trade creation that improves welfare. In order to analyze the impact of AFTA on member countries? export performance, this paper develops a basic gravity model to perform cross sectional data analysis involving sixty countries, both members and non-members of AFTA, for the periods of 1991, 2001, and 2012. The main finding of this study is that after AFTA came into force, there was a positive effect on the member countries? export performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T45049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Febriyantie Puspita Rany
"Penelitian ini membahas prospek realisasi kerjasama penerbangan dalam ASEAN-European Union Comprehensive Air Transport Agreement (ASEAN-EU CATA), serta melihat implikasinya pada kerjasama bilateral maskapai penerbangan Indonesia dan Belanda. Teori scenario building menganalisa serangkaian kondisi di masa depan dari perjanjian multilateral ini. Penelitian ini menggunakan paradigma structure-conduct-performance dalam menganalisa industri transportasi udara di Uni Eropa dan ASEAN kemudian dianalisis menggunakan teori keunggulan komparatif dan kompetitif. Penelitian ini juga melihat manfaat dari perjanjian tersebut terhadap kerjasama penerbangan bilateral Belanda dengan Indonesia dalam hal ini dilihat dari maskapai penerbangan kedua negara dan dianalisis menggunakan keunggulan kompetitif.

This study critically discusses the prospect of realizing aviation sector cooperation in the ASEAN-European Union Comprehensive Air Transport Agreement (ASEAN-EU CATA) multilateral agreement, as well as looking at the implications of bilateral cooperation between Indonesian and Dutch airlines. Scenario building theory analyzes a series of conditions in the future of this multilateral agreement. This study uses the structure-conduct-performance paradigm in analyzing the air transportation industry in the European Union and ASEAN and then analyzed using the theory of comparative and competitive advantage. This study looks at the benefits of the agreement on bilateral aviation cooperation between the Netherlands and Indonesia, in this case seen from the airlines of the two countries and analyzed using competitive advantage."
Jakarta: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: Asean National Secretariat. Department of Foreign Affairs Republic of Indonesia, [date of publication not identified]
R 341.026 959 ASE a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: ASEAN Secretariat, 2008
R 341.026959 ASS a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Wilim Mario Zega
"Implementasi perjanjian perdagangan dapat mempengaruhi perdagangan melalui dua efek yaitu trade creation dan trade diversion. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek trade creation dan trade diversion dari implementasi ASEAN +1 FTA terhadap perdagangan bilateral Indonesia dengan 25 negara mitra dagangnya pada periode 2000-2019 yang mana perdagangan bilateral ini menggunakan data ekspor dan impor Indonesia. Metode estimasi menggunakan model gravitasi dengan menambahkan dummy anggota dan bukan anggota. Dengan menggunakan fixed effect time, hasil penelitian ini menemukan adanya trade creation, dan tidak ditemukan trade diversion. Pengaruh implementasi ASEAN +1 FTA ternyata sama-sama meningkatkan ekspor dan impor Indonesia dengan negara anggota dan bukan anggota.

Free Trade Agreement implementation can affect trade through two effects: trade creation and trade diversion. This study aims to analyze the effects of trade creation and trade diversion from the implementation of the ASEAN+1 FTA on Indonesia's bilateral trade with 25 of its trading partner countries in the 2000–2019 period, where this bilateral trade uses Indonesian export and import data. The estimation method uses a gravity model by adding dummy members and non-members. By using the fixed effect time, the results of this study found trade creation and no trade diversion. The effect of implementing the ASEAN +1 FTA turned out to be that both member and non-member countries increased Indonesia's exports and imports."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adila Nurul Ilma
"Asia Tenggara secara statistik merupakan wilayah yang paling rawan bencana di dunia, menyumbang lebih dari 50% kematian akibat bencana global. Dengan latar belakang ini, the ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER) berdiri sebagai instrumen terkait manajemen risiko bencana yang mengikat secara hukum pertama di dunia yang telah diratifikasi oleh semua negara anggota ASEAN dan mulai berlaku pada tahun 2009. Menggunakan metode penelitian hukum kualitatif dan normatif, skripsi ini bertujuan untuk menganalisis implementasi AADMER sebagai kerangka kerja yang mengikat secara hukum di ASEAN dengan menggali, pertama, kekuatan mengikat perjanjian tersebut terhadap negara-negara anggotanya; kedua, mekanisme kerja AADMER, khususnya melalui mesin operasionalnya AHA Centre; dan ketiga, implementasinya dalam rezim manajemen risiko bencana domestik masing-masing negara anggota. Kemudian, skripsi ini akan mengevaluasi implementasi AADMER pada kasus Topan Haiyan yang melanda Filipina pada tahun 2013. Disimpulkan bahwa, pertama, kekuatan mengikat AADMER sebagai kerangka manajemen risiko bencana regional pada negara-negara anggota ASEAN bertumpu pada kewajiban bagi negara-negara anggota untuk menerjemahkan ketentuan AADMER ke dalam hukum domestik, dan meskipun negara-negara anggota secara umum sudah menerapkan ketentuan AADMER, hukum domestik mereka belum memperjelas peran AADMER atau AHA Centre; kedua, bahwa mekanisme kerja AADMER sangat bergantung pada Negara Terdampak, sehingga diperlukan persetujuan dan permintaan Negara Terdampak untuk memobilisasi AHA Centre; dan ketiga, implementasi AADMER pada saat Topan Haiyan 2013 belum memadai karena kurangnya koordinasi selama fase tanggap darurat bencana dan kurangnya sumber daya manusia dan finansial.

Southeast Asia is statistically the most disaster-prone region in the world, contributing to more than 50% of global disaster mortalities. Against this backdrop, The ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER) stands as the world’s first legally binding disaster risk management-related instrument that was ratified by all ASEAN member states and entered into force in 2009. Using qualitative and normative legal research, this thesis aims to analyze the implementation of AADMER as a legally binding framework in ASEAN by delving into, first, the treaty’s binding force upon its member states; second, the working mechanism of AADMER, particularly through its operational engine AHA Centre; and third, its implementation in each member state’s domestic disaster risk management regime. Then, this thesis will evaluate AADMER’s implementation during Haiyan Typhoon that hit the Philippines in 2013. From the analysis, it was concluded that, first, AADMER’s binding force as a regional disaster risk management framework upon ASEAN member states rests in the obligation for member states to translate AADMER provisions into domestic law, and while member states have generally applied AADMER provisions, none of their municipal law acknowledge AADMER or AHA Centre; second, that the working mechanism of AADMER is heavily reliant on the Affected State, so the Affected State’s consent and request is required to mobilize AHA Centre; and third, the implementation of AADMER during Haiyan Typhoon 2013 was inadequate due to the lack of coordination during the disaster response phase and the lack of financial and human resources.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>