Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211746 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Teguh Hafizuddin
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh jatuhnya harga batubara dan komoditi tambang lainnya yang menyebabkan jatuhnya perusahaan-perusahaan tambang, yang dahulu mendapatkan keuntungan yang sangat besar, hal tersebut disebabkan oleh sisi operasional yang boros terutama di proyek atas belanja biaya, selain itu sisi pengendalian atas pengeluaran perusahaan terutama di proyek kurang mendapat perhatian dari pemegang kepentingan di perusahaan, padahal keuangan proyek sangat signifikan mempengaruhi keuangan perusahaan. Dengan data-data yang ada dibuktikan banyak ketidaksesuaian yang dilakukan di proyek dan sangat berisiko terhadap keberlanjutan perusahaan.

ABSTRACT
This research is motivated by falling coal prices and commodities other mines that led to the collapse of mining companies, which used to get huge profits, it is caused by operational side is wasteful, especially in projects on shopping expenses, on the other side of the control over company expenses mainly in the project receive less attention from stakeholders in the company, whereas the project finance significantly affect the company's finances. With the data that is proven many mismatches is done in the project and a greatly increased risk of corporate sustainability.
"
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi Bisnis, 2016
S62506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Daryanti
"Sebagai lembaga keuangan, dalam melakukan usahanya selalu dihadapkan pada berbagai resiko, yang diantaranya adalah resiko tingkat bunga yang berfluktuasi. Profitabilitas bank selain dipengaruhi oleh mahalnya sumber dana pada saat ini, juga dipengaruhi oleh faktor tingkat bunga yang semakin berfluktuasi. Tingkat bunga bagi dunia perbankan merupakan cerminan biaya untuk mendapatkan dana bank dan harga yang akan diterima dari penggunaan dananya, sehingga perlu
dilakukan pengelolaan dana yang cermat dan hati-hati dalam menghadapi situasi sekarang ini.
Fluktuasi tingkat bunga yang cepat dan tidak dapat diperkirakan pergerakannya sudah merupakan
konsekuensi resiko yang harus ditanggung bank dalam melaksanakan usahanya. Tingkat bunga yang berfluktuasi tersebut dapat mempengaruhi biaya banks liabilities dan pendapatan banks assets. Beberapa tehnik manajemen dalam menghadapi resiko tingkat bunga yang berfluktuasi dapat diterapkan oleh bank dalam rangka usahanya memperkecil resiko tingkat bunga. Dan salah satu tehnik pengelolaan tersebut adalah melalui penerapanf unds gap management yaitu penerapan
funds gap management yang disesuaikan dengan arah tingkat bunga yang terjadi. Walaupun untuk menerapkan besarnya funds gap yang sesuai untuk setiap fase dalam sikius tingkat bunga adalah tidak mungkir, akan tetapi pengelolaan secara garis besamya adalah penerapan funds gap yang disesuai dengan perkiraan tingkat bunga di masa depan, dimana akan mengurangi resiko kerugian
akibat tingkat bunga yang berfluktuasi.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Al Fatih
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh merger dan akuisisi
terhadap efisiensi profit bank umum di Indonesia selama 2006 hingga 2014
dengan menggunakan metode perhitungan efisiensi stochastic frontier analysis
dan regresi panel. Merger dan akuisisi pada industri perbankan secara teori
mampu meningkatkan kinerja, tetapi masih sedikit yang bisa membuktikan secara
empiris. Pada penelitian ini setiap merger dan akuisisi bank diperlakukan berbeda
menjadi dua pihak sebagai acquirer dan target sehingga bisa dilihat perbedaan
pengaruh dari keduanya. Hasil penelitian menemukan bahwa merger dan akuisisi
berpengaruh positif terhadap efisiensi bank umum konvensional baik pada entitas
kombinasi, bank acquirer, ataupun bank target. Selain itu, ditemukan bahwa
pengaruh positif lebih besar didapat oleh bank acquirer daripada bank target
ataupun kombinasi entitas. Dari hasil tersebut, penelitian ini menyarankan untuk
memberikan insentif bank umum di Indonesia melakukan merger dan akuisisi
karena dapat meningkatkan efisiensi profit pada kedua pihak baik acquirer atau target.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of merger and acquisitions on profit
efficiency of commercial banks in Indonesia during 2006 to 2014 using the
efficiency measurement method of the stochastic frontier analysis and panel
regression. Mergers and acquisitions in banking industry is theoretically able to
improve performance, but few available prove it empirically. In this study, each of
bank mergers and acquisitions are differentiated into two parties as the acquirer
and the target, as of effect differences on both entity can be seen. Results of the
study shows that mergers and acquisitions positively influence the efficiency of
conventional commercial banks both to entity combined, the acquirer bank, or
target bank. In addition, it is found that greater positive effect is obtained by
acquirer bank rather than target bank or combined entity. From these results, this
study suggests to provide an incentive for commercial banks in Indonesia for
mergers and acquisitions because it can improve profit efficiency on both sides
either the acquirer or the target.
"
2016
S63820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Yogi Ruspita Netty
"The continuous supervision and observation to banks' performance and soundness arc essential actions to promote a safe, sound and stable banking system. Supervision of bank is the responsibility of the government which is conceded to the Central Bank. Bank Indonesia (BI) as the central bank in Indonesia has the authority to generate bank regulations in order to conduct and monitor all banking practices in Indonesia.
For the purpose of monitoring, BI regularly assesses the financial condition of each bank in Indonesia and specific risks faced via on-site examinations and periodic reports on a quarterly basis. BI rates banks according to the Uniform Financial Institutions Rating system, which now encompasses six general categories of performance under the label CAMELS. Each letter refers to a specific category, which denotes Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity and Sensitivity to Market Risk. The CAMELS method has its function as an early warning system to reflect problems faced by bank. The result of the assessment will produce one of the categories of five bank ratings which cover a bank in excellent condition, in sound condition, in Fairly sound condition, in poor condition and in unsound condition.
PT. Bank BNP Paribas Indonesia is one of the joint venture banks in Indonesia and commenced its operation in Indonesia since 1989, with a shareholding of 99% by Banque Nationale de Paris (BNP) Paribas International and 1% by local company, PT. BNP Paribas Peregrine. Bank BNP Paribas Indonesia operates as a commercial bank which provides limited services and banking facilities only for medium and large domestic companies and multinational companies. As a pail of international bank, Bank BNP Paribas Indonesia holds a big name of BNP Paribas International which is based in Paris, France and operates in more than 85 countries world wide. As a joint venture bank in Indonesia, Bank BNP Paribas Indonesia has the obligation to make the periodical report to its parent company and also to Bl, which stands as the bank supervisory authority in Indonesia. Those reports are used to assess the performance and soundness of the bank periodically. Until this time, Bank BNP Paribas Indonesia still exists in Indonesia with no retained earnings recorded. Retained earning is the bank's cumulative net income retained in the business (also called undivided profits) in order to provide a larger capital base to support the future growth (Rose, 2005, 490).
Although Bank BNP Paribas Indonesia has not been able to make the positive retained earnings to support its future growth, it sustains its existence and maintains its activity in Indonesia successfully, even through the monetary crisis until now. Analyzing the earnings factor is needed to identify profoundly its financial condition and the causes of its incapability to gain the retained earnings. In spite of that, the analysis of the capital factor is also needed to describe the strength of Bank BNP Paribas Indonesia to maintain its daily operations and ensuring its long-run viability.
The capital analysis has been conducted on Bank BNP Paribas Indonesia in four periods during the year 2004. The result obtained from the capital analysis is the sound condition of capita]. It reflects its Capita] Adequacy Ratio by a range from 24.58 to 46.15 percent, which exceeds the minimum Capital Adequacy Ratio at 8 percent. The capability of Bank BNP Paribas Indonesia proved the high composition of core capital in its capital composition to absorb potential loss in the future. To support its business plan, Bank BNP Paribas Indonesia should improve its capital source gradually in the coming year. The increase of capital is conducted in accordance with the increase of risk-weighted assets and the growth of activities in the future while at the same time improving the quality of its assets continually in order to reduce the possibility of losses from the deterioration of productive assets.
The result obtained from earnings analysis is the fairly sound condition of earnings. It is reflected by its Return on Asset Ratio, Return on Equity Ratio and Net Interest Margin Ratio which has exceeded the ratio regulated by BI even though the Return On Asset Ratio and Return on Equity Ratio have the tendency to decrease. On contrary, the Efficiency Ratio and the operational profit growth of Bank BNP Paribas Indonesia were not good enough. Since Bank BNP Paribas Indonesia has not yet capable to improve the amount of the capital from its earnings because of the big loss compensation from the previous year, thus Bank BNP Paribas Indonesia has to prepare and provide the adequate capital source to anticipate the potential loss in the future. Until this time, the provision of capital is highly depends on the fund from its head office.
In the coming year, Bank BNP Paribas Indonesia has to determine its business strategy which consists of short-term and middle-term strategy. Those strategies are applied by enhancing its number of loan portfolio and become more aggressive in offering its products and optimize its fee-based income. In spite of doing that, Bank BNP Paribas Indonesia should also observe the quality of its asset continually and conducts the efficiency of running the business."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Ardiansyah
"Bank sebagai lembaga keuangan, lembaga intermediasi sektor finansial, merupakan suatu bentuk lembaga keuangan yang sangat penting keberadaannya. Pengalaman empirik membuktikan bahwa kehadiran banyak bank telah mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Kondisi fundamental sektor keuangan dapat mengambarkan kekokohan fundamental perekonomian makro suatu negara.
Sementara itu, bank, yang dahulu lebih dikenal sebagai lembaga keuangan simpan pinjam, telah mampu menempatkan dirinya sebagai perantara (intermediary) antara peminjam dan penyimpan dana karenanya optimalisasi asset dan liability bank menjadi penting untuk dilakukan. Sebagai bagian dari perbankan nasional bagaimana strategi manajemen PT. Bank DKI dalam melakukan optimalisasi pengelolaan asset dan liability dari pendapatan bunga dan beban bunga rupiahnya?
Dengan menggunakan program tujuan ganda atau linear goal programming (LGP) akan dilakukan optimasi dan simulasi yang menghasilkan ekstraksi yang optimal yang memaksimalkan pendapatan bunga dan meminimumkan beban bunga PT. Bank DKI. LGP merupakan modifikasi atau variasi khusus dari program linear (Linear Programming).
Kesimpulan peneiitian mengenai optimalisasi pendapatan dan beban bunga PT. Bank DKI, diperoleh bahwa pencapaian target tujuan optimalisasi pendapatan bunga dan beban bunga PT. Bank DKI sebesar Rp. 1.372.577 juta dan Rp. 691.977 juta. Perubahan koefisien variabel keputusan terhadap tujuan pendapatan dan beban bunga PT. Bank DKI akan mampu mengoptimalkan penempatan PT. Bank DKI pada instrument Bank Indonesia dan simpanan bank lain pada PT. Bank DKI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsu Fauzie
"ABSTRAK
Pemerintah dengan kebijakan yang dituangkan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun telah memberikan kesempatan bagi Bank ataupun Perusahaan Asuransi Jiwa mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) untuk menyelenggarakan program pensiun kepada masyarakat luas. Kebijakan merupakan usaha Pemerintah untuk memelihara kesinambungan pendapatan karyawan perusahaan dan pekerja mandiri pada saat memasuki usia pensiun (retirement benefit).
Sebagai implementasinya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang disingkat DPLK BNI, berdasarkan keputusan Direksi Bank BNI Nomor KP/137/DIR/R tanggal 09 Juni 1993, yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan Nomor KEP13011KM.1711993 tanggal 28 Desember 1993 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 18 tanggal 4 Maret 1994, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri, yang terpisah dari Dana Pensiun bagi karyawan Bank BNI.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui kesempatan dalam penyerapan pasar oleh Bank BNI dalam memasarkan program pensiun DPLK BNI, dengan menggunakan Analisis SWOT, dalam rangka menyusun kebijaksanaan strategi pemasaran yang tepat untuk mendapatkan peluang pasar yang ada dan mengantisipasi pensaingan yang semakin meningkat.
DPLK BNI mempunyai banyak peluang untuk memasuki pasar. Hal ini terlihat dari tingkat pertumbuhan rata-rata perusahaan di Indonesia per tahun untuk periode Tahun 1991-1997 sebesar 3,01 persen atau 4.357 perusahaan, dengan rata-rata penyerapan jumlah tenaga kerja WNI per tahun sebanyak 454.712 tenaga kerja atau 6,99 persen.
Target pasar program pensiun adalah masyarakat pekerja secara keseluruhan, maka untuk menggarap peluang dan dalam rangka mensosialisasikan program pensiun kepada masyarakat, perlu dilakukan promosi lewat media massa antara lain televisi, disamping memanfaatkan secara optimal pendayagunaan jaringan Kantor Cabang Bank BNI yang ada diseluruh Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selamet Riyadi
"Bank merupakan usaha jasa keuangan yang bertumpu pada kepercayaan masyarakat atau nasabah, besarnya tingkat kepercayaan masyarakat pada suatu bank sebagai salah satu tolok ukurnya adalah kemampuan bank tersebut dalam menghimpun dana masyarakat.
Usaha bank untuk menjaga kepercayaan masyarakat adalah memelihara agar likuiditasnya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya, berdasarkan data empiris tidak ada bank yang langsung collapse sebagai akibat kerugian transaksi, kecuali kerugian transaksi foreign exchange tetapi jika terkena rumours mengenai kekurangan likuiditas dapat mengakibatkan bank tutup selamanya. Disamping itu terlalu banyak likuiditas akan menyebabkan idle funds yang berarti terdapat beban biaya bunga demikian pula bila terjadi kekurangan likuiditas dapat berakibat lebih buruk lagi. Pengelolaan dana terutama likuiditas ini dimisalkan seperti orang menggenggam telur, terlalu kencang bisa pecah dan longgarpun akan bisa jatuh .
Dengan memperhitungkan taken dan placement terikat berdasarkan laporan keuangan sementara per 31 Desember 1995 terjadi kekurangan idle funds rupiah sebesar Rp. 239.404 juta, fasilitas kredit yang belum digunakan sebesar Rp. 1.681.482 juta dan dana masyarakat ( giro, tabungan dan deposito) berjumlah Rp. 10.601.897 juta, dalam posisi seperti ini Bank XYZ mempunyai risiko yang sangat tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa strategi pengelolaan secondary reserve yang diterapkan oleh PT. Bank XYZ menyimpang dari kerangka teori serta konsep yang ada, yaitu penanaman dana pada interbank money market dan surat-surat berharga tidak marketable, high quality dan short term maturity sehingga tidak dapat digunakan untuk berjaga-jaga terhadap pemenuhan kebutuhan primary reserve.
Strategi pengelolaan Secondary Reserve menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan laba perusahaan dan menjaga likuiditas yang dibutuhkan, sehingga bank selalu berada'dalam posisi likuidity yang aman sekaligus dapat menghindari dana-dana yang idle, yang pada akhirnya dapat meningkatkan earning assets atau meminimalisir cost , karena semua sumber dana yang berasal dari masyarakat merupakan beban biaya bunga bagi bank."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Jasfar
"Gejolak tingkat bunga sebagai akibat dari perubahan- perubahan yang sering terjadi di bidang moneter dan perbankan ditambah dengan semakin berkembangnya pasar keuangan internasional (international financial market), mengharuskanmanajemen bank siap mengembangkan strategi untuk mengantisipasi setiap keadaan secara cepat dan cermat. Salah satu aspek manajemen yang sangat penting untuk menghadapi situasi yang bergejolak ini adalah Asset Liability Management (ALM) yaitu pengelolaan Asset dan Liability secara terpadu dengan memperhatikan kedua sisi neraca yang peka terhadap resiko perubahan tingkat bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai seberapa jauh penerapan ALM pada perbankan di Indonesia, kesulitan apa yang dihadapi dalam pelaksanaannya, faktor- faktor apa saja yang menunjang keberhasilannya, dan apakah terdapat hubungan antara penerapan ALM dengan tingkat kesehatan (kinerja) bank. Dari basil penelitian Binder and Linquist tahun 1982 pada 60 bank komersial di Amerika Serikat dan pendapat praktisi perbankan kita, ternyata aspek kualitatif dari pengelolaan Asset dan Liability merapakan faktor yang sangat menentukan berhasilnya fungsi operasional manajemen bank tersebut. ALM yang pelaksanaannya dilembagakan dalam Asset Liability Committee (ALCO) akan efektif apabila terdapat komitmen yang-tinggi dari pimpinan bank.
Hasi1 pene1itian menyimpulkan bahwa penerapan ALM sangat dipengaruhi o1eh karakteristik bank yang me1iputi besar keci1nya bank, status kepemi1ikan, port fo1io asset, Iingkup kegiatan dan jum1ah cabang-cabangnya. Secara keseluruhan terlihat penerapan ALM pada industri perbankan kita sudah berja1an dengan cukup baik, terutama di1ihat dari tingkat pemahaman serta kesediaan para penge1o1a mengerahkan sumberdaya untuk terlaksananya proses manajemen tersebut. Dukungan (support) dan tingkat keyakinan dari penge1o1a bank tentang berperannya ALM dalam meningkatkan kinerja bank di ukur masih kurang baik. Ha1 ini ter1ihat dart masih sangat berperannya pen11aian-peni1aian (judgement) dari pimpinan bank terhadap keputusan-keputusan strategis yang akan diambil, yang terutama dipengaruhi oleh Iingkungan perbankan Kita yang masih be1um mendukung berkembangnya profesiona1isme dalam manajemen perbankan.
Keberhasi1an bank menerapkan manajemen yang profesiona1 be1um tercermin me1alui tingkat kesehatan bank tersebut. Keberhasi1an ditentukan tidak hanya oleh "good management" tetapi juga o1eh "good luck". Dengan disyahkannya Rancangan Undang-Undang Perbankan yang baru diharapkan profesiona1isme perbankan dapat ditingkatkan secara optimai.Hasi1 pene1itian menyimpulkan bahwa penerapan ALM sangat dipengaruhi o1eh karakteristik bank yang me1iputi besar keci1nya bank, status kepemi1ikan, port fo1io asset, Iingkup kegiatan dan jum1ah cabang-cabangnya. Secara keseluruhan terlihat penerapan ALM pada industri perbankan kita sudah berja1an dengan cukup baik, terutama di1ihat dari tingkat pemahaman serta kesediaan para penge1o1a mengerahkan sumberdaya untuk terlaksananya proses manajemen tersebut.
Dukungan (support) dan tingkat keyakinan dari penge1o1a bank tentang berperannya ALM dalam meningkatkan kinerja bank di ukur masih kurang baik. Ha1 ini ter1ihat dart masih sangat berperannya pen11aian-peni1aian (judgement) dari pimpinan bank terhadap keputusan-keputusan strategis yang akan diambil, yang terutama dipengaruhi oleh Iingkungan perbankan Kita yang masih be1um mendukung berkembangnya profesiona1isme dalam manajemen perbankan. Keberhasi1an bank menerapkan manajemen yang profesiona1 be1um tercermin me1alui tingkat kesehatan bank tersebut. Keberhasi1an ditentukan tidak hanya oleh "good management" tetapi juga o1eh "good 1uck". Dengan disyahkannya Rancangan Undang-Undang Perbankan yang baru diharapkan profesiona1isme perbankan dapat ditingkatkan secara optimal."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Embun Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sistem pengendalian internal dalam penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR), mulai dari prosedur penyaluran, peran dari pihak terkait, pengendalian fasilitas kredit yang sudah diberikan, hingga pencegahan dan penyelesaian kredit macet (Non Performing Loan). Penelitian ini dilakukan pada Bank BTN Cabang Depok dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penulis mendapat kesimpulan bahwa sistem pengendalian penyaluran KPR yang dilaksanakan Bank BTN Cabang Depok telah berjalan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Selain itu, Bank BTN Cabang Depok telah menerapkan sistem pengendalian manajemen perbankan dengan baik, sehingga penerapannya dapat dijadikan acuan bagi penyaluran KPR oleh Bank Umum lainnya. Namun demikian, Bank BTN Cabang Depok masih dapat meningkatkan kinerjanya melalui optimalisasi penggunaan sistem informasi dan meningkatkan kehati-hatian dalam proses penilaian debitur untuk meminimalisir terjadinya kredit bermasalah.

The main purpose of this research is to analyze the control system of mortgage loan distribution, including the distribution procedure, job descriptions of responsible parties, loan control, prevention and resolution of Non-Performing-Loan. The study is conducted in Bank BTN Cabang Depok and using descriptive qualitative method. We could take a conclusion that Bank BTN Cabang Depok has complied the regulation of Bank Indonesia in delivering their mortgage loan. Besides, Bank BTN Cabang Depok has also apllied the control system of banking management. Their practice in mortage loan can be a benchmark for other Banks in the same field. However, there are still room for improvement for Bank BTN Cabang Depok. They may consider to optimizing the usage of information system, and improvement in debtor assessment process to minimize the bad loans. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pamrakarsa Awiadhi
"ABSTRAK
Yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bahwa saat DPK BMI diuraikan menjadi beberapa segmen denominasi kopur, ditemukan bukti bahwa trend penurunan DPK yang terjadi tidak seragam pada setiap segmen denominasi kopur. Fenomena ini belum teridentifikasi dan dikelola dengan baik melalui diferensiasi produk dalam strategi pemasaran BMI sehingga perlakuannya masih disamakan dengan segmen dana lainnya, sehingga volume dana dengan segmen denominasi yang bergerak berbeda ini dalam total portfolio DPK BMI masih belum dominan. Fenomena ini masih belum bisa terukur oleh manajemen BMI, sehingga belum diciptakan suatu tindakan atau kebijakan khusus terhadap dana-dana ini. Karenanya ada empat tujuan yang ingin dilihat dalam penulisan tesis ini. Pertama, mengetahui faktor-faktor makro yang diduga mempengaruhi perilaku nasabah dalam menempatkan dananya di bank syariah pada setiap segmen denominasi. Kedua, mengetahui bagaimana faktor-faktor makro tersebut mempengaruhi penempatan dana pihak ketiga pada setiap segmen denominasi. Ketiga, mengetahui nasabah dengan range level denominasi berapa yang paling rendah dipengaruhi oleh instrumen-instrumen makro daiam pertimbangan penempatan dananya. Keempat, bagaimana sinergi kebijakan deposito BMI terhadap kebijakan pemasaran umum BMI. Data yang digunakan bersumber dari data laporan Dana Pihak Ketiga dari Bank Muamalat pada periode Januari 2004 sampai dengan September 2006 dan data publikasi dari Bank Indonesia. Hasil penelitian dengan metode Error Correction Model (ECM), dalam keseimbangan jangka panjang, variabel Base landing Rate dan Indeks Harga Konsumen sebagai proxy dari inflasi menjadi variabel yang dapat menjelaskan perilaku penempatan deposito pada segmen denominasi sampai dengan 1 milyar. Narnun untuk segmen denominasi 1 milyar atau iebih, terdapat faktor bunga deposito konvensional yang signifikan mempengaruhi perilaku penempatan dana pihak ketiga pada segmen ini. Dari hasil penelitian ini didapat suatu cara untuk mengukur bagaimana dana pada setiap denominasi dipengaruhi oleh instrumen-instrumen imbal hasil makro, sehingga suatu produk yang dapat mengakomodasi pasar segmen denominasi yang paling rendah dipengaruhi oleh instrumen-instrumen imbal hasil makro, sehingga portfolio dana pihak ketiga dapat terjaga tanpa terlalu terpengaruh fluktuasi kondisi perbankan konvensional.

ABSTRACT
The problem identified in this thesis is that when third party funds in Mu'amalat Bank Indonesia is segmented based on kopur denomination, the finding shows that the trend of decrease among each kopur segmented third party funds is not homogeneous. This phenomenon has not yet been identified and well managed through product differentiation in the bank's marketing strategies. Since the bank's policy toward the specified denominated segment is still similar to other segments, this particular segment has not yet become dominant in the total portfolio of the bank's third party funds. It seems that this fact has not yet occurred to the management of Mu'amalat Bank Indonesia as so far there are no special actions and policies taken to manage the funds in this segment. Therefore, there are four objectives of this thesis. First, to find out macro factors, which could influence the attitude of costumers in placing their funds in shariah banks in every denominated segment. Second, to find out how those macro factors influence the placement of third party funds in every denominated segment. Third, to identify the denomination level range in which costumers are at least influenced by macro instruments in their consideration of placing their funds. Fourth, to find out the synergy of BMI's policies on deposits toward its general marketing policies. The data used in this thesis is acquired from Muamalat Bank Indonesia's report on third party funds from January 2004 until September 2006 as well as publications from Bank of Indonesia. The Poundings using the Error Correction Model (ECM) method in the long-run equilibrium show Base Lending Rate and Consumers Price Index as a proxy of inflation which can explain the behaviour in deposits placement at denomination segment up to l billion rupiah. However, for the segment 1 billion rupiah and above, there are factors, such as conventional deposit interests, which are significantly influencing the behaviour of third party fund placement. As a result of this research, a means to measure how deposit fund in each segment is influenced by macro profit instruments is found. Therefore, a product which can accommodate the denomination segment at least influenced by macro profit instruments can be designed. Based on this result, the portfolio of third party fund can be maintained without being too affected by fluctuating conditions of conventional banks.
"
2007
T20708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>