Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138849 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Setiawan
"Tujuan dari studi ini adalah untuk meneliti hubungan antar keterlibatan situasional dan berkelanjutan dengan budaya pop Korea, imej kognitif, imej afektif, imej keseluruhan, dan intensi kunjungan terhadap destinasi Korea turis Indonesia. Terlebih penelitian ini ditujukan untuk meneliti pengaruh dari keterlibatan situasional dan berkelanjutan dengan budaya pop Korea terhadap imej destinasi Korea yang terbagi ke dalam : kognitif, afektif, dan keseluruhan yang akan mempengaruhi intensi kunjungan terhadap destinasi Korea. Penelitian ini menggunakan structurral equation modelling (SEM) yang akan diproses menggunakan program Lisrel 8.80. Penelitian ini menggunakan budaya pop Korea sebagai topik utama karena budaya pop Korea dewasa ini sangat terkenal di Indonesia, bahkan dunia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterlibatan situasional yang menuju ke keterlibatan berkelanjutan dapat mempengaruhi imej kognitif lalu imej afektif destinasi Korea yang membuat individu memiliki intensi untuk mengunjungi destinasi Korea untuk berlibur. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak-pihak yang terlibat dalam industri wisata Korea seperti pemerintahan Korea, pemerintahan Indonesia, dan penyedia jasa wisata di Indonesia dalam merencanakan kegiatan pemasaran wisata Korea di Indonesia.

The purpose of this research is to recognize the relationships between situational involvement, enduring involvement, cognitive images, affective images, overall images, and visit intention in context of Korean pop culture and Korea destinations in Indonesia. Moreover this research is to recognize the impacts of Korean pop culture situational and enduring involvement to cognitive, affective and overall image of Korea as tourism destinations which impacts the visit intention to Korea destinations. Convenience sampling was used for this research and the samples were from Indonesia used for this research. The hypotheses are tested using structural equation modelling (SEM) using Lisrel 8.80. This research use Korean pop culture as its topic because Korean pop culture currently is one of the most popular pop culture in Indonesia and continuing to spread around the world. The results show that involvement with Korean pop culture indeed influence cognitive images then affective images of Korea destinations then influence the visit intention of potential touritst in Indonesia to visit Korea destinations. The findings in this research are useful for further research resolving simillar topic and also will give insights to parties that involved in tourism industry which are Korea government, Indonesia government, and Indonesian travel agents as references in formulating a right marketing tools for Korea tourism."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Anindya Prameswari
"YouTube, sebagai media digital, dapat menjadi alat untuk mengonstruksi dan merepresentasikan identitas sosial. Dapat diakses oleh audiens dari seluruh dunia, YouTube juga membuat batasan antara dunia Barat dan Timur semakin semu, memberi jalan bagi orang-orang dari kedua budaya tersebut untuk berbagi pengaruh kepada audiens mereka. Dalam video YouTube mereka, Korean Englishman mengonstruksi dan merepresentasikan budaya Korea, dimana hal ini menunjukkan adanya narasi pasca-kolonial yaitu orang Barat bernarasi tentang orang Timur. Melalui Model Diskursif dari Pendekatan Konstruksionis dalam Teori Representasi oleh Stuart Hall serta perspektif pasca-kolonial dalam Teori Orientalisme, makalah ini menganalisis bahwa meskipun Korean Englishman bertujuan memperkenalkan budaya Korea kepada orang Inggris dan dunia, terdapat jejak-jejak pandangan Orientalisme dalam representasi mereka terhadap budaya Korea yang terlihat dalam 2 video yang akan dianalisis dalam makalah ini. Dalam mengidentifikasi tanda-tanda Orientalisme, analisis tekstual akan digunakan sebagai metode. Makalah ini menemukan bahwa perspektif Orientalisme seperti pembedaan, stereotip, dan eksotisisasi budaya Timur ditemukan dalam representasi budaya Korea oleh orang Inggris yang juga menyebabkan normalisasi perspektif Orientalisme yang dapat dilihat melalui penggunaan bahasa dan nada percakapan. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku pasca-kolonial masih terjadi di zaman digital, meskipun disampaikan melalui sarana yang berbeda dan cara yang lebih halus.

YouTube, as a digital medium, can be used as a tool to construct and represent social identities. Having the ability to reach a worldwide audience, YouTube also makes the barrier between the West and the East more subtle, paving the way for people embodying both cultures to share and create influence towards their audience. In their YouTube videos, Korean Englishman construct and represent Korean culture, which reflects a postcolonial narration of the West narrating the East. Through the Discursive Model of the Constructionist Approach of Representation by Stuart Hall and the postcolonial perspective of Orientalism, the paper attempts to analyze how although Korean Englishman aimed to capture and introduce Korean culture to British people and the world, there are traces of Orientalist views in their representation of Korean culture which are shown in 2 of their videos that are analyzed in this paper. In identifying the signs of Orientalism, the analysis will use textual analysis as a method. The article discovers that orientalist values such as otherness, stereotyping, and exoticization of the East are found in the representation of Korean culture by the British which perpetuates the normalization of orientalist views impacted by the language use and tone of the conversations. This reveals how postcolonial events are still prevalent in the digital era, although displayed in different mediums and delivered in a more indirect manner."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Purwa Kurnia Sucahya
"Pada pertengahan Juni 2002, Tim Advokasi Gerakan Nasional Penanggulangan Masalah Merokok (TAGN-PMM), yang terdiri dari lima lembaga swadaya masyarakat (LSM) secara resmi mendaftarkan gugatan publik legal standing terhadap 9 pelaku usaha periklanan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Gugatan ini diajukan karena pelaku usaha yang bergerak di periklanan dianggap melanggar ketentuan di bidang iklan rokok. Dampak dari semua ini akan meningkatkan aktivitas promosi dengan menggunakan pendekatan below the line. Salah satu alternatif media yang dipakai adalah dengan menggunakan poster, billboard, atau media cetak.
Secara garis besar, iklan-iklan rokok yang pernah dibuat dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu iklan yang didominasi teks, gambar, dan kombinasi yang seimbang antara teks dan gambar. Untuk itu, pertanyaan yang diajukan dalam penelitian adalah: Apakah ada perbedaan respon antara ketiga jenis iklan rokok tersebut (iklan gambar, iklan teks, atau iklan kombinasi)? Lalu, dari ketiga jenis konsep iklan tersebut, jenis iklan mana yang paling efektif? Bagaimana pengaruhnya terhadap personal involvement, emotional response, brand attitude, dan behavioral intention?
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis iklan yang sesuai atau efektif dalam mempengaruhi pembelian konsumen. Model dalam penelitian ini merupakan replikasi studi Winzar dan Anne (1997) yang meneliti perbandingan antara brosur dan web pada iklan wisata kunjungan ke Bali. Penelitian kali ini mencoba membandingkan pada iklan cetak pada tiga jenis iklan yang berbeda, yaitu iklan teks, gambar, dan kombinasi.
Desain penelitian ini adalah potong lintang (cross sectional) dengan sasaran pelajar sekolah menengah umum (SMU). Jumlah sampel terpilih 228 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel sistematic random sampling. Uji coba instrumen dilakukan untuk memilih jenis iklan yang sesuai kriteria menurut responden dan menguji keakuratan kuesioner. Jumlah responden yang terlibat uji coba sebanyak 30 orang. Teknik analisa data yang digunakan adalah factor analysis untuk mereduksi variabel dan analisis regresi untuk mengetahui tingkat hubungan antar variabel utama.
Hasil factor analysis pada ketiga iklan memperlihatkan adanya perluasan faktor pada variabel involvement (keterlibatan), emotional response dan brand attitude. Akibatnya, terjadi perluasan analisis karena faktor yang terbentuk tidak tunggal seperti yang diharapkan dalam model penelitian, kecuali pada behavioral intention.
Keterlibatan digunakan sebagai dasar yang memberikan pengaruh kepada responden atas kehadiran pesanliklan. Untuk itu, hasil penelitian ini difokuskan kepada emotional response, brand attitude, dan behavioral intention. Variabel emotional response diukur melalui basil regresi dari keterlibatan. Pada iklan teks, keterlibatan rendah (negatif) memberikan pengaruh terhadap respon emosi positif. Sedangkan pada iklan gambar terjadi respon sebaliknya, yaitu keterlibatan tinggi (positif) memberikan pengaruh terhadap respon emosi negatif. Pada iklan kombinasi, baik keterlibatan rendah maupun tinggi memberikan pengaruh signifikan terhadap respon emosional positif.
Variabel brand attitude diukur melalui regresi keterlibatan dan emotional response. Pada keterlibatan, iklan teks hanya ditemukan pada keterlibatan rendah (negatif 3), yang berpengaruh terhadap brand attitude (BA) 1, sedangkan pada BA 2 tidak demikian. Pada iklan gambar, terdapat dua faktor keterlibatan yang berpengaruh, yaitu keterlibatan rendah dan tinggi. Sedangkan pada iklan kombinasi hanya keterlibatan tinggi, dimana efek respon yang diberikan antara iklan gambar dan kombinasi terlihat sama besar. Pada emotional response, iklan teks hanya berpengaruh terhadap BA 2, sehingga terlihat pola terbalik dengan keterlibatan. Pada iklan gambar, walaupun respon yang terbentuk hanya emosional negatif, ternyata memberikan pengaruh yang signifikan pula. Hal ini mungkin telah terjadi proses adaptasi pada iklan gambar di kalangan responden. Sedangkan pada iklan kombinasi, terlihat respon emosional positif yang signifikan.
Variabel behavioral intention diukur melalui regresi brand attitude dan emotional response. Pada brand attitude, ada dua jenis iklan yang signifikan, yaitu iklan gambar dan iklan kombinasi. Iklan teks tidak memberikan pengaruh secara signifikan kemungkinan karena variabel brand attitude yang terbentuk terpecah menjadi dua faktor sehingga pengaruhriya menjadi melemah. Pada emotional response, ternyata ada 2 jenis iklan yang signifikan yaitu iklan teks dan iklan kombinasi. Iklan gambar tidak signifikan karena respon emosional yang terbentuk hanya emosional negatif. Kemungkinan ini terjadi karena proses adaptasi.
Dengan demikian, kesimpulan yang dapat ditarik adalah iklan teks memberikan pengaruh terbesar dalam mempengaruhi emotional response, sedangkan iklan gambar memberikan pengaruh yang kuat terhadap brand attitude. Iklan kombinasi merupakan jalan tengah bagi kedua jenis iklan tersebut dalam mempengaruhi emotional response dan brand attitude. Pada akhirnya, apapun jenis konsep iklan yang dipilih, baik iklan teks, gambar, maupun kombinasi, semuanya memberikan pengaruh terhadap behavioral intention."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20556
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triss Nitisastro
"Fenomena booming-nya destinasi film menjadi sebuah hal baru dalam industri pariwisata dalam beberapa tahun terakhir seperti Kafe Filosofi Kopi dari film Filosofi Kopi, Rumah Pengabdi Setan yang menjadi latar utama film Pengabdi Setan. Dalam upaya mengelola daerah dan destinasi wisata, Kementerian Pariwisata Indonesia perlu mengetahui berbagai faktor yang dianggap berpengaruh terhadap intensi pemilihan destinasi wisata dari film yang ditonton oleh calon wisatawan. Film yang dijadikan objek penelitian adalah Ada Apa Dengan Cinta 2 dan Rudy Habibie. Metode judgemental sampling digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan pre-experimental: intact-group comparison membagi kelompok penelitian menjadi experimental (responden yang sudah menonton Ada Apa Dengan Cinta 2) dan control group (responden yang sudah menonton film Rudy Habibie) dengan jumlah sebanyak 200 responden pada masing-masing kelompok dan dianalisis menggunakan pemodelan Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap intensi pemilihan destinasi wisata di Indonesia dari film adalah empathy dan nostalgia. Di sisi lain, perceived risk tidak sepenuhnya berpengaruh terhadap intensi pemilihan destinasi wisata.
A booming phenomenon of movie destination tourism has become a new thing in tourism industry in recent years, such as Filosofi Kopi Cafe from the Filosofi Kopi film, Rumah Pengabdi Setan which is the main setting of the film Pengabdi Setan. In terms of maintaining and developing tourism area and tourist destinations, The Indonesian Ministry of Tourism needs to know the factors considered related to
the intention to select tourist destinations from films watched by potential tourists. The film used as the object of the research is Ada Apa Yang Cinta Cinta 2 and Rudy Habibie. Judgmental sampling method used in the study with preexperimental: intact-group comparison which divided the whole group of research into experimental groups (respondents who have watched Ada Apa Dengan Cinta 2) and the control group (respondents who have watched the film Rudy Habibie)
with a total of 200 respondents in each group and analyzed using Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results showed that the facts intended for the intention of choosing tourist destinations in Indonesia from the film were empathy and nostalgia. On the other hand, the perceived risk is not entirely determined the intention to select tourist destinations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Tsani Almasah
"Industri budaya populer Korea Selatan telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa jika dibandingkan pada awal perkembangannya di tahun 2000-an. Meskipun telah banyak penelitian yang memberikan wawasan mengenai hubungan antara budaya populer dan pariwisata, masih sedikit yang membahas mengenai bagaimana industri budaya populer Korea Selatan berperan dalam membentuk dan mengubah citra negaranya. Penelitian ini kemudian hadir untuk mengonfirmasi hubungan antara budaya populer Korea Selatan (Hallyu) dengan citra negara Korea Selatan dengan menggunakan musik (K-Pop), serial drama (K-Drama), dan film Korea Selatan sebagai objek penelitiannya. Survei diikuti oleh 280 responden usia sekolah menengah atas (perempuan = 66,1%) yang familiar dengan budaya populer Korea Selatan. Temuan menunjukkan bahwa Hallyu berpengaruh terhadap citra negara Korea Selatan. Akan tetapi, hasil dari uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa Hallyu bukanlah faktor pemengaruh satu-satunya dalam pembentukan citra negara Korea Selatan (R2 = 36,8%).

South Korea's popular culture industry has seen tremendous growth compared to its early development in the 2000s. While studies have provided many insight into the relationship between popular culture and tourism, little has been discussed about how South Korea's popular culture industry plays a role in shaping and changing its country's image. This research is then aimed to confirm the relationship between South Korean popular culture (Hallyu) and the country image of South Korea by using music (K-Pop), drama series (K-Drama), and South Korean films as the research objects. Valid survey responses were collected from 280 high school students respondents (female = 66,1%) who are familiar with South Korean popular culture. The findings showed that Hallyu has an effect on the country's image of South Korea. However, the coefficient of determination analysis test shows that Hallyu is not the only influencing factor that could contribute to South Korea's country image (R2 = 36,8%)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriele Faustine Hartawidjaja
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh trustworthiness, customer citizenship behaviour, customer participation behaviour, dan expected brand value terhadap purchase intention dalam high involvement product. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan pendekatan kuantitatif dan metode SEM-PLS yang menggunakan perangkat lunak SmartPLS versi 4. Hasilnya adalah semua pengaruh langsung signifikan kecuali customer participation behaviour. Semua pengaruh mediasi dan moderasi tidak signifikan. Penelitian ini memiliki kebaruan dalam segi influencer untuk high involvement product dengan variabel independen trustworthiness karena menggunakan influencer mobil sebagai objek penelitian serta penelitian dilakukan di negara yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Implikasi dari penelitian ini yaitu brand juga dapat meningkatkan perannya dalam mengeksplorasi media sosial dengan melakukan kampanye untuk menampung komunikasi dan interaksi seperti diskusi, ulasan, dan komentar Brand juga dapat mempertimbangkan apakah Fitra Eri merupakan influencer otomotif yang tepat untuk mempromosikan brand sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh brand.

Determine the effect of trustworthiness, customer citizenship behaviour, customer citizenship behaviour, and expected brand value towards purchase intention in high involvement product. This research uses purposive sampling, quantitative approach and SEM-PLS method with the Smart-PLS version 4 software. All direct effects are proven as significant, except for customer participation behaviour. There is no mediation effect and no moderation effect. Novelty of this research can be found in the research object itself, which is influencer's influence on products' high involvement with independent trustworthiness as variable, where automotive influencer is used as research object. Moreover, this research is conducted in a different country than previous research. Building trust is one of the most important things in ensuring the success of customer citizenship behavior, by giving key updates via various social media or brand influencer. Brand owners could also increase their own involvement in exploring social media, one of the examples is by doing campaign to communicate and interact with customers, reviews, comments, and votes. Brand owners could also consider whether Fitra Eri is the most suitable automotive influencer to promote their brand, in accordance with their objectives."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widita Hananingtyas
"Film-induced tourism adalah salah satu pendorong kunjungan ke suatu destinasi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami film seperti apa yang dapat mempengaruhi intensi bepergian penontonnya. Audience involvement menjadi faktor yang diteliti untuk mengetahui aspek psikologis yang mendorong keinginan wisata setelah menonton film. Sampel yang digunakan adalah 345 responden yang sudah pernah menonton film Ada Apa dengan Cinta 2, dan dianalisis menggunakan structural equation modeling. Hasilnya menunjukkan bahwa audience involvement memiliki pengaruh positif terhadap audience travel intention tetapi destination image tidak memediasi hubungan tersebut.

Film induced tourism is one of the drivers of a visit to a destination. This study aims to understand what kind of film can affect the audiences intentions of traveling. Audience involvement becomes the factor studied to know the psychological aspect that encourages the desire to travel after watching the movie. The sample used is 345 respondents who have ever seen the movie Ada Apa dengan Cinta 2 and analyzed using structural equation modeling. The results show that audience involvement has a positive influence on the audience travel intention but the destination image does not mediate the relationship.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Tsani Almasah
"Industri budaya populer Korea Selatan telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa jika dibandingkan pada awal perkembangannya di tahun 2000-an. Meskipun telah banyak penelitian yang memberikan wawasan mengenai hubungan antara budaya populer dan pariwisata, masih sedikit yang membahas mengenai bagaimana industri budaya populer Korea Selatan berperan dalam membentuk dan mengubah citra negaranya. Penelitian ini kemudian hadir untuk mengonfirmasi hubungan antara budaya populer Korea Selatan (Hallyu) dengan citra negara Korea Selatan dengan menggunakan musik (K-Pop), serial drama (K-Drama), dan film Korea Selatan sebagai objek penelitiannya. Survei diikuti oleh 280 responden usia sekolah menengah atas (perempuan = 66,1%) yang familiar dengan budaya populer Korea Selatan. Temuan menunjukkan bahwa Hallyu berpengaruh terhadap citra negara Korea Selatan. Akan tetapi, hasil dari uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa Hallyu bukanlah faktor pemengaruh satu-satunya dalam pembentukan citra negara Korea Selatan (R2 = 36,8%).

South Korea's popular culture industry has seen tremendous growth compared to its early development in the 2000s. While studies have provided many insight into the relationship between popular culture and tourism, little has been discussed about how South Korea's popular culture industry plays a role in shaping and changing its country's image. This research is then aimed to confirm the relationship between South Korean popular culture (Hallyu) and the country image of South Korea by using music (K-Pop), drama series (K-Drama), and South Korean films as the research objects. Valid survey responses were collected from 280 high school students respondents (female = 66,1%) who are familiar with South Korean popular culture. The findings showed that Hallyu has an effect on the country's image of South Korea. However, the coefficient of determination analysis test shows that Hallyu is not the only influencing factor that could contribute to South Korea's country image (R2 = 36,8%)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Putri
"[Skripsi ini membahas tentang pengaruh situational involvement dan intensi pembelian melalui e-tailer studi kasus pada Bhinneka.com. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif konklusif dan single-cross sectional. Kuesioner disebar kepada responden yang pernah membeli dan menggunakan Bhinneka.com sejumlah 226 responden yang diambil menggunakan metode convenience sampling dan snowball sampling. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa situational involvement memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ekpektasi kepercayaan dan intensi pembelian melalui e-tailer studi kasus pada Bhinneka.com. Pada penelitian ini juga terdapat implikasi manajerial serta saran untuk penelitian selanjutnya.

This thesis (skripsi) discusses the influence of situational involvement and intention to purchase through e-tailer, of case studies are on Bhinneka.com. This research uses descriptive conclusive research designs and single-cross sectional. Questionnaires are distribute to respondents who have bought and used Bhinneka.com with total respondents 226 people, use a convenience sampling
method and snowball sampling. This research results in the conclusion that the Situational Involvement is positive influence on trust expectation and Intention to Buy from E-Tailer on Bhinneka.com. In this study, there is also a managerial implications and suggestions for further research., This thesis (skripsi) discusses the influence of situational involvement and
intention to purchase through e-tailer, of case studies are on Bhinneka.com. This
research uses descriptive conclusive research designs and single-cross sectional.
Questionnaires are distribute to respondents who have bought and used
Bhinneka.com with total respondents 226 people, use a convenience sampling
method and snowball sampling. This research results in the conclusion that the
Situational Involvement is positive influence on trust expectation and Intention to
Buy from E-Tailer on Bhinneka.com. In this study, there is also a managerial
implications and suggestions for further research.]
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Putriaji
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh daya tarik rasa takut dan humor pada iklan terhadap intensi membeli helm pada pengendara sepeda motor. Penelitian ini merupakan eksperimen daring dengan 2 daya tarik rasa takut vs netral x 2 daya tarik humor vs netral between subjects factorial design, yang dilakukan kepada 306 orang partisipan pengendara sepeda motor berusia 18-29 tahun. Pada penelitian ini, partisipan dibagi secara acak menjadi empat kelompok dan ditunjukkan sebuah gambar iklan yang berkonten netral, daya tarik rasa takut, humor, dan/atau kombinasi antara daya tarik rasa takut dan humor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik rasa takut tidak mempengaruhi intensi membeli helm. Sementara itu, daya tarik humor serta interaksi antara daya tarik rasa takut dan humor terbukti dapat mempengaruhi intensi membeli helm. Dengan demikian, para pelaku industri helm yang hendak mempromosikan produknya melalui iklan dengan daya tarik rasa takut dapat mempertimbangkan penambahan elemen humor pada iklan untuk membantu meningkatkan efektivitas iklan.

ABSTRACT
This study aims to investigate whether the influence of fear and humor appeal on advertising to the intention of buying a helmet on a motorcycle rider. An online experiment with 2 fear appeal vs neutral x 2 humor appeal vs neutral between subjects factorial design was conducted to 306 participants, aged between 18 and 29 years old. A single ad image that contained neutral, fear, humor, or a combination of both fear and humor were given randomly for each participant. The results showed that the appeal of fear does not affect the intention of buying a helmet. However, humor appeal as well as the interaction between the fear and humor appeal influenced to affect the intention of buying a helmet. Thus, the helmet industry players who will promote their products through advertising with fear appeal can consider adding humor elements to increase the effectiveness of the ads."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>