Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizqi Avrila Putri
"[ABSTRAK
Salah satu tujuan utama dari investigasi kecelakaan adalah untuk memberikan rekomendasi perbaikan dan pencegahan agara dapat mencegah kecelakaan yang sama terulang di kemudian hari. Adanya kecelakaan berulang di PT.X mengindikasikan bahwa investigasi kecelakaan yang dilakukan belum efektif. Salah satu yang menjadi faktor penting dalam investigasi kecelakaan adalah kualitas investigator, karena investigator lah yang akan menjalankan seluruh rangkaian proses investigasi kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil wawancara awal, pihak investigator menjelaskan bahwa para investigator belum pernah mendapatkan pelatihan khusus mengenai investigasi kecelakaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas investigator kecelakaan kerja di PT.X . Kualitas investigator dilihat dari tiga variabel yaitu kompetensi, konsistensi, dan open minded. Metode yang digunakan adalah kualitatif bersifat deskriptif melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. ku Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas investigator di PT.X masih kurang baik. Dimana, aspek kompetensi masih kurang baik, aspek konsitensi berada pada tingkatan yang baik dan open minded berada pada tingkatan cukup baik.
ABSTRACT
One of the main purpose of accident investigation is to create recommendations for corrective actions in order to prevent the recurrent accident in the future. Some reccurent accidents at PT.X indicating that the previous accident investigations have not done effectively. One of the main factors in accident investigation is the quality of investigators, because investigators conduct the whole steps of accident investigation. Based on an early interview with some of the investigators, they said that they‟ve never been trained about accident investigation. Thus, this qualitative study aims to assess the quality of accident investigators at PT.X. The aspects of quality that will be assessed in this study are competency, consistency, and the ability of investigators to be open minded. The method used in this study is descriptive qualitative with in-depth interviews, observations, and secondary data. The result showed that the overall quality of accident investigators at PT.X is categorized not good, in which the competency aspect is poor, consistency aspect is good, and the ability of investigators to be open minded aspect is good enough.;One of the main purpose of accident investigation is to create recommendations for corrective actions in order to prevent the recurrent accident in the future. Some reccurent accidents at PT.X indicating that the previous accident investigations have not done effectively. One of the main factors in accident investigation is the quality of investigators, because investigators conduct the whole steps of accident investigation. Based on an early interview with some of the investigators, they said that they‟ve never been trained about accident investigation. Thus, this qualitative study aims to assess the quality of accident investigators at PT.X. The aspects of quality that will be assessed in this study are competency, consistency, and the ability of investigators to be open minded. The method used in this study is descriptive qualitative with in-depth interviews, observations, and secondary data. The result showed that the overall quality of accident investigators at PT.X is categorized not good, in which the competency aspect is poor, consistency aspect is good, and the ability of investigators to be open minded aspect is good enough., One of the main purpose of accident investigation is to create recommendations for corrective actions in order to prevent the recurrent accident in the future. Some reccurent accidents at PT.X indicating that the previous accident investigations have not done effectively. One of the main factors in accident investigation is the quality of investigators, because investigators conduct the whole steps of accident investigation. Based on an early interview with some of the investigators, they said that they‟ve never been trained about accident investigation. Thus, this qualitative study aims to assess the quality of accident investigators at PT.X. The aspects of quality that will be assessed in this study are competency, consistency, and the ability of investigators to be open minded. The method used in this study is descriptive qualitative with in-depth interviews, observations, and secondary data. The result showed that the overall quality of accident investigators at PT.X is categorized not good, in which the competency aspect is poor, consistency aspect is good, and the ability of investigators to be open minded aspect is good enough.]"
Universitas Indonesia, 2016
S61942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jesslyn
"ABSTRAK
Cedera jari dan tangan sangatlah umum terjadi pada Divisi Maintenance. Hal ini dikarenakan tipe pekerjaan pada Divisi Maintenance adalah pemasangan dan pelepasan komponen yang bervariasi tahapannya, pekerjaan dilakukan saat berjalannya proses, menggunakan mesin yang rumit dan bekerja dengan tekanan waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran kecelakaan kerja dan analisis penyebab kecelakaan kerja pada insiden cedera jari dan tangan di Divisi Maintenance PT X. Penelitian ini menggunakan desain penelitian campuran (mixed method research) yang diawali dengan pengumpulan 102 data kecelakaan kemudian wawancara mendalam pada 6 orang yang mengalami cedera jari dan tangan, pengawas dan manajemen. Penyebab langsung paling banyak adalah tidak mengetahui adanya potensi bahaya, mengambil keputusan yang tidak tepat dan penggunaan perkakas secara tidak tepat. Penyebab dasar paling banyak adalah pengembangan PSP yang tidak memadai, perilaku aman yang penting tidak cukup diidentifikasi. Pekerja masih kurang memiliki kesadaran terkait kesehatan dan keselamatan kerja. Peran supervisor dalam mencegah kecelakaan adalah dengan mengingatkan pekerja terkait aspek keselamatan. Manajemen berperan dalam membuat dan mengembangkan prosedur kerja dalam mencegah kecelakaan.

ABSTRACT
Hand and finger injuries commonly happen in maintenance division. This happen because type of work in maintenance division have various stage, working alongside a running process, using complicated machinery, and time contraints. The objective of this study was to describe occupational accident and analyze accident causes hand and finger injury in Maintenance Division PT X. This research use mixed method research, that start with collecting accident data and in depth interview to 6 person hand and finger injuried, supervisor and management. The most direct causes were lack of knowledge of hazards present, improper decision making or lack of judgement, and improper use of tools. The underlying causes were inadequate development of policies / standards / procedures and inadequate identification of critical safe behaviors. Workers have inadequate awareness to health and safety. The roles of supervisor are reminder workers about safety issues. Management have made and developed work procedure to prevent accident.
;;"
2016
S64749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusmiyati
"ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara penghasil batubara
terbesar di dunia. Karakteristik pertambangan yang padat teknologi membuat
industri tambang tidak luput dari risiko kecelakaan kerja yang disebabkan oleh
banyak faktor. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran penyebab
langsung dan penyebab dasar kecelakaan kerja pada kegiatan penambangan
batubara terbuka di divisi Mining Operation PT X Tahun 2015. Penelitian ini
mengacu pada teori Domino dan Loss Causation Model. Desain penelitian yang
digunakan adalah mixed methods research. Data kuantitatif menggunakan data
sekunder berupa laporan investigasi kecelakaan untuk melihat distribusi gambaran
penyebab kecelakaan kerja yang kemudian dilanjutkan dengan studi kualitatif
analisis penyebab kecelakaan kerja pada insiden property damage dan lost time
injury. Adapun teknik penelitian yang digunakan adalah SCAT dan wawancara
mendalam. Hasil penelitian menunjukkan penyebab langsung yang berkontribusi
paling banyak adalah pengambilan keputusan yang tidak tepat dari operator,
pelanggaran, dan kondisi lingkungan yang berbahaya. Sementara penyebab dasar
mencakup: sikap agresif yang tidak tepat, kelelahan dan perilaku selamat yang
penting tidak cukup diidentifikasi. Tindakan perbaikan saat ini telah dilakukan oleh
operator dengan mengetahui dan mematuhi prosedur kerja. Supervisor akan
meningkatkan pengawasan dan manajemen melakukan refreshment terhadap
prosedur kerja untuk mencegah kecelakaan serupa tidak terulang kembali.

ABSTRACT
Indonesia is one of the ten largest coal producing country in the world. Mining
characteristics which complicated and surrounded with high technology make the
risk of workplace accidents in mining industry unavoidable which occur due to
many factors. The purpose of this study is to describe the immediate causes and
basic causes of occupational accidents on surface coal mining activities in Mining
Operation Division PT X in 2015. This study refers to Domino and Loss Causation
Model theory. The design uses a mixed methods research. The quantitative data
using secondary data from the accident investigation reports to get the accident
causes distribution, then followed by a qualitative study which analyzing
occupational accident causes of property damage and lost time injury incidents. The
research tools use SCAT and in-depth interview. The results show that the most
contributing factor as a direct cause are improper decision making, violation, and
hazardous environmental conditions. While the basic causes include: inappropriate
aggression, fatigue and inadequate identification of critical safe behaviors.
Improvement behavior is now performed by operators by obey the work
procedures. Supervisors will upgrade supervision intensively and management will
do the refreshment of working procedures to prevent similar accidents happen again
in the next day"
2016
S63311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shaula Felicia Isma Iliyya
"Pelaksanaan investigasi diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Management K3. Berdasarkan data statistik Marine Industrial Accident, Departemen Kelautan Hongkong tahun 2016 telah terjadi sebanyak 76 kasus kecelakaan kerja pada bagian pengangkatan bongkar muat pelabuhan. Kecelakaan kerja tersebut terdiri dari 60 kasus kecelakaan minor, 15 kasus kecelakaan serius dan 1 kasus kecelakaan fatal. Angka kecelakaan yang terjadi pada wilayah PT X cukup tinggi. Pelaksanaan investigasi yang baik dapat menghindarkan dari tindakan korektif yang tidak lengkap, salah arah, dan tertundanya perbaikan. Penelitian ini memberikan gambaran pelaksanaan investigasi kecelakaan pada PT X. Penelitian ini mengadaptasi model dari Benner and Rimson dengan menggunakan wawancara, telaah dokumen, dan observasi sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kekurangan pada proses input karena belum menyeluruhnya pelatihan pada investigator dan pada proses output karena data yang kurang lengkap pada penulisan deksripsi. Sedangkan dalam proses operasi dan feedback secara keseluruhan sudah berjalan baik.

The implementation of the investigation is regulated based on Government Regulation Number 50 of 2012 concerning K3 Management Systems. Based on Marine Industrial Accident statistics, the Maritime Department of Hong Kong in 2016 there were 76 cases of work accidents in the loading and unloading section of the port. The work accident consisted of 60 minor accident cases, 15 serious accident cases and 1 fatal accident case. The number of accidents that occurred in the PT X area was quite high. Implementation of a good investigation can avoid incomplete corrective action, misdirected, and delayed repairs. This study provides an overview of the implementation of accident investigations at PT X. This research adapts the Benner and Rimson model by using interviews, document review, and observation as data collection methods. The results showed that there were deficiencies in the input process due to incomplete training of investigators and in the output process due to incomplete data in writing descriptions. While the process of operation and feedback as a whole has been going well."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulida Miranti K.
"Kecelakaan kerja yang ada di Indonesia terjadi karena beberapa faktor diantaranya yaitu adanya penggunaan mesin, radiasi, peralatan listrik, bahan kimia dan sebagainya. Selain itu, kecelakaan juga terjadi karena adanya perilaku manusia sebagai pekerja. Perilaku tersebut terbentuk oleh persepsi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pekerja PT. PX terhadap faktor yang mempengaruhi kejadian kecelakaan di tempat kerja, tahun 2012.
Penelitian ini mengacu pada teori human factors yaitu model SHEL (Software, Hardware, Environment,Liveware) yang mana kecelakaan dipengaruhi oleh adanya peraturan, mesin, lingkungan dan Manusia. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan metode pengumpulan data primer (kuesioner dan wawancara) dan data sekunder. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Sampel yang diteliti adalah pekerja PT. PX yang berada di daerah Jakarta Pusat dan Cilegon. Sampel ini diambil dari 96 responden yang mengisi kuesioner dan 6 orang yang diwawancarai.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner menunjukkan sebanyak 52,1% pekerja memiliki persepsi tidak setuju terhadap peraturan sebagai faktor yang mempengaruhi kejadian kecelakaan kerja, sebanyak 68,8% pekerja memiliki persepsi tidak setuju terhadap manusia sebagai faktor kecelakaan kerja. Namun, sebanyak 96,6% pekerja memiliki persepsi setuju terhadap peralatan dan lingkungan sebagai faktor yang mempengaruhi kejadian kecelakaan di tempat kerja. Sedangkan dari hasil wawancara, empat sampai lima orang mengatakan bahwa faktor peraturan, peralatan, lingkungan, dan manusia dapat mempengaruhi kejadian kecelakaan kerja.

Occupational accident in Indonesia is happened due to several factors, such as: the use of machines, radiation, electrical equipment, chemicals and so on. In addition, accidents also occur because of human behavior as a worker. It is formed by one's perception. This research aims to know the perceptions of PT. PX employee to the factors that impact accidents at workplace in 2012.
This research is using the theory of human factors, model of Shel (Software, Hardware, Environment, Liveware), which accident is influenced by the presence of regulatory, machinery, human, and environment. The design uses a cross sectional study with primary data collection methods (questionnaires and interview) and secondary data. Sampling was taken by using simple random sampling technique. Studied samples were 96 workers of PT. PX which located in Central Jakarta and Cilegon. These samples were taken from the 96 respondents who filled out questionnaires and interviewed of 6 people.
Results of the research showed that 52.1% of workers not agree to the rules of perception as a factor that affects the incidence of workplace accidents, 68.8% of workers not agree to the human perception as a factor of workplace accidents. However, 96.6% of workers agree to the equipment and the perception of the environment as factors that affect the incidence of workplace accidents. While from the results of interview, four to five people said that the regulatory factors, equipment, environment, and humans can affect the incidence of workplace accident.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elia Rosalinda Afif
"Latar Belakang
Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja. Kece1akaan kerja akan menimbulkan kerugian pada kedua belah pihak, pihak pekerja dan pengusaha. Kecelakaan kerja dapat terjadi di semua sektor industri, termasuk di Pertambangan.
Banyak faktor yang mempengaruhi teriadinya kecelakaan kerja seperti suhu, ventilasi, penerangan, pengetahuan, umur, dan lain-lain: yang kesemuanya ini tidak terlepas dari keadaan pekerjanya itu sendiri
Setiap kecelakaan kerja yang terjadi di Perusahaan, harus dianalisis untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan tersebut, akibat yang mungkin akan ditimbuikan serta langkah apa yang perlu diambil dalam rangka upaya pencegahannya.
Penelitian tentang kecelakaan kerja, terutama yang terjadi di PT. X, belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab terjadinya. kecelakaan, perlu dilakukan analisis terhadap kecelakaan yang sudah terjadi agar untuk selanjutnya dengan upaya-upaya koreksi yang ditujukan terhadap penyebabnya, kecelakaan tersebut dapat dicegah dan tidak terulang kembali
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan bersifat deskriptif analitik yang diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai hubungan antara faktor-faktor Pekerja (umur, pendidikan, status perkawinan, status kepegawaian dan masa kerja); Faktor-faktor Lingkungan Kerja (shift kerja, tempat kecelakaan dan jam terjadinya kecelakaan) dengan Kecelakaan Kerja (Kecil dan Ringan/Berat). Sampel penelitian adalah semua pekerja yang bekerja di Satuan Kerja Produksi Tambang Departemen Tambang dan yang mengalami kecelakaan kerja selama tahun 2003.
Hasil
Kecelakaan kerja dapat terjadi pada : semua golengan umur, berbagai tingkat pendidikan, pekerja dengan status perkawinan kawin maupun tidak, pckerja dengan status kepegawaian apapun baik karyawan tetap, KPO maupun TH., pekerja dengan masa kerja yang sudah lamapun dapat mengalami kecelakaan kerja, kecelakaan kerja terbanyak terjadi pada shift malam yaitu antara jam 24.00 - 07,30, kecelakaan kerja dapat terjadi dimanapun di lingkungan Perusahaan terutama lingkungan Produksi dan Manajemen mempunyai peran yang sangat besar dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja.
Kesimpulan dan Saran
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinva kecelakaan kerja. Faktor manusia itu sendiri paling dominan terhadap timbulnya kecelakaan akibat kerja, seperti kurang hati-hati, kurang perhatian, dll. Menegakkan disiplin para pekerja dalam memenuhi dan melaksanakan K3: Melaksanakan pendidikan dan pelatihan K3 bagi seluruh karyawan. Kebijakan K3 dan SOP yang telah ada serta Meningkatkan frekuensi pengawasan, supervisi dan inspeksi.
Kata Kunci
80 - 85 % kecelakaan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan manusia, kecelakaan terjadi karena adanya interaksi antara 3 (tiga) faktor yaitu faktar rnanusia (human resources factor), faktor situasi (situatianaf factor) dan faktor lingkungan (environment factor)"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T13621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Normalita Putri
"International Labour Organization (ILO), setiap tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan lebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja. dan 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja. Dampaknya pada ekonomi dunia karena hilangnya hari kerja mendekati 4% dari GDP Global. PT. X merupakan perusahaan konsorsium konstruksi migas yang salah satu aktivitas yang memiliki tingkat kecelakaan kerja tinggi di PT. X hal ini dapat dilihat dari data pendahulu kecelakaan kerja yang dimiliki PT. X pada periode Januari 2023 sampai dengan April 2023 dengan total kasus kecelakaan kerja sebanyak 40 kejadian. Dari uraian diatas maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja pada perusahaan konstruksi migas di PT. X Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan rancangan crossectional. Penelitian ini memiliki sampel berjumlah 106, penelitian dilakukan pada bulan Mei 2023 sampai dengan Juni 2023, berusia rata-rata 28 tahun dan di dominasi usia di atas 28 tahun sebanyak 94 pekerja (88,7%), jenis kelamin di dominasi pekerja laki-laki sebanyak 85 pekerja (80,2%), untuk tingkat pendidikan di dominasi pekerja berpendidikan tingkat tinggi sebanyak 85 pekerja (83%), dan masa kerja di dominasi pekerja yang bekerja di bawah 5 tahun sebanyak 91 pekerja (85.8%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Analisis Bivariat terdapat 3 Faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja yaitu Shift Kerja dengan hasil p value 0,000 < 0,05, Sosialisasi K3 dengan hasil p value 0,008 < 0,05, Pengawasan Manajemen dengan hasil nilai p value 0,032 < 0,05. Dengan hasil Analisis Multivariat yang menunjukkan bahwa faktor yang dominan adalah faktor shift kerja. Kesimpulannya adalah faktor yang paling mendominasi dalam terjadinya kecelakaan kerja adalah shift kerja.

International Labor Organization (ILO), every year there are more than 250 accidents in the workplace and more than 160 million workers become sick due to hazards in the workplace. and 1.2 million workers died as a result of accidents and illness at work. The impact on the world economy due to lost working days is close to 4% of Global GDP. PT. X is an oil and gas construction consortium company which is one of the activities that has a high work incident and or accident rate at PT. X, this can be seen from the work incident and accident predecessor data owned by PT. X in the period January 2023 to April 2023 with a total of 40 occupational incident and accident cases. From the description above, the authors want to conduct research on the factors that influence occupational incident and or accidents at oil and gas construction companies at PT. X Year 2023. This research uses a descriptive analytic research design with a cross-sectional design. This study has a sample of 106, the study was conducted from May 2023 to June 2023, the average age is 28 years and the predominance is over 28 years of age as many as 94 workers (88.7%), gender is dominated by male workers as many as 85 workers (80.2%), for the level of education dominated by highly educated workers as many as 85 workers (83%), and years of service dominated by workers who worked under 5 years as many as 91 workers (85.8%). The results of this study indicate that in Bivariate Analysis there are 3 factors that influence work accidents, namely Shift Work with a p-value of 0.000 <0.05, OSH Socialization with a p-value of 0.008 <0.05, Management Supervision with a p-value of 0.032 <0.05. With the results of Multivariate Analysis which shows that the dominant factor is the work shift factor. The conclusion is that the most dominating factor in the occurrence of work accidents is shift work."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Rusnianah
"ABSTRAK
Dokter sebagai gate keeper di fasilitas kesehatan tingkat pertama FKTP , memerlukan kompetensi pelayanan komprehensif berpusat pada pasien, sebagai komponen utama pelayanan kesehatan primer, namun kemampuan dokter dalam pelayanan berpusat pada pasien di FKTP masih rendah. Optimalisasi implementasi sistem pelayanan kesehatan berjenjang dan program rujuk balik, merupakan program Jaminan Kesehatan Nasional yang keberhasilannya ditentukan oleh dokter di FKTP, oleh karena itu diperlukan terobosan pembelajaran dengan situasi nyata di tempat kerja, serta penilaian terstandar diperlukan untuk meningkatkan kompetensi dokter dalam pelayanan komprehensif berpusat pada pasien.Penelitian ini bertujuan membuat Model pembelajaran dan penilaian berbasis tempat kerja PPBTK untuk meningkatkan kompetensi pelayanan komprehensif berpusat pada pasien bagi dokter di FKTP. Desain penelitian adalah ldquo;Penelitian Tindakan rdquo; 4 tahap yaitu ldquo;Tindakan Diagnosis rdquo; dengan metode survei. responden terdiri 96 pasien, 56 dokter, dan 64 pendidik, bertujuan mendapatkan indikator pelayanan komprehensif berpusat pada pasien, ldquo;Tindakan Perencanaan rdquo; dengan metode Delphi, responden terdiri 2 orang ahli pendidikan kedokteran, 5 orang ahli pelayanan primer, bertujuan menyusun Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Tempat Kerja PPBTK yang tervalidasi dengan expert judgment, ldquo;Tindakan Implementasi rdquo; sebagai uji coba model, dengan rancangan eksperimen kuasi, terdiri 13 dokter sebagai kelompok intervensi dan 12 dokter sebagai kelompok kontrol. ldquo;Tindakan Evaluasi rdquo; dengan metode Kirkpatrick untuk membuktikan efektivitas model.Sebanyak 33 indikator dinilai relevan untuk mengukur pelayanan komprehensif berpusat pada pasien, menjadi instrumen Self Assessment dan Direct Observation. Case-based Discussion yang teruji konsistensinya, menjadi instrumen penilaian pertemuan modifikasi Balint group. Kompetensi ranah kognitif, afektif dan psikomotor sebelum dan sesudah intervensi Model PPBTK berbeda bermakna p value < 0,05 . Hasil uji SEM-PLS menunjukkan model efektif untuk meningkatkan kompetensi pelayanan komprehensif berpusat pada pasien di FKTP. Kata Kunci. pelayanan berpusat pada pasien, pelayanan komprehensif,pembelajaran berbasis tempat kerja.

ABSTRACT
Doctors as gatekeepers at First Level Healthcare Facility FLHF require a patient-centered and comprehensive care competency. The patient-centered care competency is necessary to determine the optimization of referral program in the National Health Insurance program implementation. Thus, learning methods with real situations in the workplace and standardized assessment are also required. The study design was Action Research with 4 stages. The first stage was diagnosing action supported by survey method. This stage consisted of many respondents involving 96 patients, 56 doctors, and 64 lecturers. The determination of respondents in the first stage was aimed to obtain a patient-centered and comprehensive care indicator. Second stage namely planning action supported by Delphi method with 2 medical education experts and 5 primary care specialists as respondents. The determination of the respondents in the second stage was to develop Workplace-Based Learning and Assessment WPBLA Model validated with expert judgment. The third stage was taking action as the test model with a quasi-experimental design, consisting of 13 doctors as an intervention group and 12 doctors as a control group. The last stage was evaluating action measures with Kirkpatrick method purposed to prove the effectiveness of the model. As many as 33 indicators were assessed to be relevant for evaluating patient-centered and comprehensive care. Case-based Discussion which its consistency had been tested, functioned as instruments of Balint Group meeting modification. The cognitive, affective and psychomotor domains before and after the intervention of WPBLA Model was significantly different p value < 0.05 . The SEM-PLS test showed the WPBLA was effective in improving patient-centered and comprehensive care competency at FLHF. Keywords. comprehensive care, patient-centered care, workplace-based learning. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budisetiawan Muchtar
"Latar belakang: Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan akibat dari kerja yang berkaitan dengan hubungan kerja dengan perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi kecelakaan kerja dan mengetahui hubungan aspek perilaku pekerja serta faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja industri minyak dan gas bumi (migas) di Kalimantan sehingga dapat dilakukan upaya. pcncegahan untuk menurunkan angka kecelakaan kerja.
Metode: Studi potong lintang dilakukan pada bulan November 2009 terhadap 364 responden di bagian operation yang bekerja selama bulan Januari-September 2009. Data dikumpulkan dengan wawancara dan kuesioner pada pekenja maupun supervisor. Hubungan antara umur, pendidikan, masa kerja, status perkawinan, status kepegawaian, lama kerja, kerja safety, status kesehatan, perilaku, pengetahuan sqkzy, pelatihan keselamatan kerja, supervisi, tanda peringatan, bising, panas dan keadaan Iingkungan kenja Iainnya dianalisis statistik secara univariat, bivariat dan regresi Iogistik.
Hasil: Prevalensi keoelakaan kerja 5.7% yang terdiri dari kecelakaan kexja ringan sebesar 3.3% dan near miss 2.4%. Dari analisis mullivariat didapat hubungan bemmkna antara kejadian kecelakaan kezja dan variabel kenja shw (OR=1 1.9; CI 95% 2.2-49.9), at risk behavior (OR=8.4; CI 95% 1.9-36.6), pengctahuan safézy kurang (OR=9.3; Cl 95% 2.0-44.l), myop (OR=45.0; Cl 95% 2.9-70l.3), masa kerja antara 5-I0 tahun (OR=0.I; CI 95% 1.9-36.6), dan kebisingan (OR=3.4; CI 95% 1.9-36.6).
Kesimpulan: Prevalcnsi kecelakaan kenja 5.7% dan kerja .shw merupakan faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja.

Background: Work accident is an unexpected or unwanted event from work which is related to work in company. The purpose of this research is to know the prevalence of work accident and to determine relationship between behavior aspect of workforce and other factors which could influence the occurence of work accident to oil and gas workforce in Kalimantan, so that preventive efforts to reduce the number of work accident can be performed.
Method: A cross-sectional study was perfonned in November 2009 to 364 workforces of Operations Department who had worked during January-September 2009. The data was compiled through interviews and questionnaires to the workforce and supervisors. Relationship between age, education, tenure, marital status, employment status, length of work, work-shift, health status, behavior, safety knowledge, safety trainings, supervision, warning signs, noise, heat and other work environment condition were analyzed statistically by univariate, bivariate and logistic regression.
Result: Work accident prevalence of 5.7%, consists of minor work accident of 3.3% and near-miss of 2.4%. From multivariate analysis, it was identified that there is a significant relationship between work accident and work-shift (0R=l 1.9; CI 95% 2.2- 49.9), at risk behavior (OR=8.4; CI 95% 1.9-36.6), lack of knowledge on safety (OR=9.3; CI 95% 2.0-44.l), myop (OR=45.0; CI 95% 2.9-7013), tenure between 5-10 years (OR=0.1; CI 95% l.9-36.6), and perception of noise (OR=3.4; CI 95% 1.9-36.6).
Conclusion: Prevalence of work accident is 5.7% and work-shitt is the most associated factor with work accident.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32317
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marita Rani
"Kecelakaan kerja di PTSI Cilegon Factory terus terjadi berulang setiap tahunnya walaupun perusahaan telah mengimplementasikan sistem manajemen K3 berdasarkan PP 50 tahun 2012 dan OSHAS 18001 selama kurang lebih delapan tahun. Untuk mengendalikan insiden kecelakaan yang terus berulang maka diperlukan analisis mendalam terkait penyebab kecelakaan di PTSI Cilegon Factory, sehingga kecelakaan kerja dapat dihindarkan dengan adanya tindakan pengendalian.
Skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor apa saja yang merupakan penyebab kecelakaan kerja terus terjadi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode penelitian campuran metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif yaitu analisa data sekunder berupa laporan kejadian kecelakaan, laporan klinik dan laporan investigasi. Metode kualitatif dengan observasi di lingkungan kerja dan wawancara mendalam terhadap pekerja, supervisior dan manajer.
Hasil penelitian kuantitaif didapatkan dari data sekunder bahwa faktor penyebab kecelakaan terbesar adalah slip kegagalan keterampilan karena tidak fokus dan pelanggaran yang segaja di lakukan oleh pekerja. Hasil ini sebanding dengan faktor kerusakan alat atau mesin yang digunakan. Hasil penelitian kualitatif didapatkan bahwa faktor penyebab utama adalah pekerja yang tidak fokus dalam bekerja karena keterbatasan waktu, serta kurangnya pengawasan supervisior terhadap prosedur kerja dan keadaan alat kerja.Kata kunci : Kecelakaan, Gambaran Kecelakan Kerja, Faktor Kecelakaan Kerja.

Accidents at PTSI Cilegon Factory continue recuring every years even though the company has implemented occupational health and safety management system based on PP 50 tahun 2012 and OSHAS 18001 for about eight years. To control the incident of accidents that continue to repeat the necessary in depth analysis of the causes of accidents in PTSI Cilegon Factory, so that workplace accidents can be avoided with the existence of control measures.
This thesis aims to analyze about the factors are causes of recurrent work accidents. This research is descriptive with research method of mixed quantitative method and qualitative method. Quantitative method is analiyze secondary data of accident reports, clinical reports and investigative reports. Qualitative method with workplace observation and in depth interviews of workers, supervisors and managers.
The result of quantitative research from the secondary data that the biggest causes of accidents is a slip failure skills because not focus and workers deliberately have violations. This result is balance about the damage factors of the tool or machine have used. The result of qualitative research are found that the main causes factor are the worker not focus when working and have a limited time, and the lack of supervision on work procedure and the state of the work tool.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>