Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105837 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rochani Nani Rahayu
"Analisis terhadap Directories of Special Libraries and Information Sources in Indonesia 2015 dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui jumlah dan status perpustakaan khusus di Jawa, tahun berdiri, luas ruangan, sumber daya manusia, jenis dan waktu layanan, jumlah dan jenis koleksi, database, pelanggan jurnal, dan keberadaan website. perpustakaan khusus yang ditemukan berjumlah 219 yang terdiri atas 173 (78,99%) perpustakaan pemerintah dan 47 (21,01%) perpustakaan swasta. Semua provinsi di Jawa memiliki perpustakaan yang berdiri setelah tahun 1945, yaitu sebanyak 15 (6,85%) dan tahunb 1976-1085 merupakan periode perpustakaan yang paling berdiri, yaitu 60 (27,39%). Terdapat 71 (32,42%) perpustakaan dengan luas <100 m2 dan luas terbanyak adalah 151-300 m2. Pengelola perpustakaan berjumlah 1.301 orang yaitu 458 pustakawan (35,20%), 14 programmer (1,08%), arsiparis 3 orang (0,23%), dan 826 orang (63,48%) tidak disebutkan profesinya. Seluruh perpustakaan melayani pembaca ditempat dan juga sirkulasinya, layanan penelusuran 112 (51,14%) perpustakaan, layanan foto kopi sebanyak 115 (52,51%), layanan internet 106 (48,40%), dan layanan lain 14 (6,39%). Tidak dijumpai perpustakaan yang beroperasi < 5 hari/minggu dan satu perpustakaan (0,45%) beruperasi selama tujuh hari. Terdapat 102 (46,57%) perpustakaan melakukan layanan <37,50 jam/minggu. Buku merupakan koleksi terbanyak, yaitu 978.807 (46,44%) judul laporan penelitian 247.381 1 (11,73%) judul, dan jurnal 132.374 (6,28%) judul. Pelanggan database adalah 34 (15, 53%) perpustakaan dan 185 (84,47%) tidak berlangganan. DKI Jakarta merupakan pelanggan jurnal terbanyak, yaitu 15 (6,85%) judul. Perpustakaan yang memiliki website terbanyak berada di DKI Jakarta (25,11%). Jadi perpustakaan pemerintah lebih banyak dibandingkan dengan swasta. Perpustakaan masih ada yang belum memenuhi SNI 7496:2009 pada aspek luas ruanganm SDM dan jam layanan setiap minggu. Belum seluruh perpustakaan memiliki website."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2015
020 VISI 17:3 (2015) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rochani
"Analisis terhadap Directory of Special Libraries and Information Sources in Indonesia 2015 dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui jumlah dan status perpustakaan khusus di Jawa, tahun berdiri, luas ruangan, sumber daya manusia,jenis dan waktu layanan,jumlah danjenis koleksi, database, pelanggan jurnal, dan keberadaan website. Perpustakaan khusus yang ditemukan berjumlah 219 yang terdiri atas 173 (78,99%) perpustakaan pemerintah dan 47 (21,01 %) perpustakaan swasta. Semua provinsi di Jawa memiliki perpustakaan yang berdiri setelah tahun 1945, yaitu sebanyak 15 (6,85%) dan tahun 1976--1985 merupakan periode perpustakaan yang paling berdiri, yaitu 60 (27,39%). Terdapat 71 (32,42%) perpustakaan dengan luas <100 m2 dan luas terbanyak adalah 151-300 m2. Pengelola perpustakaan berjumlah 1.301 orang yaitu 458 pustakawan (35,20%), 14 programmer (1,08%), arsiparis 3 orang (0,23%), dan 826 orang (63,48%) tidak disebutkan profesinya. Seluruh perpustakaan melayani pembaca di temp at danjuga sirkulasinya, layanan penelusuran 112 (51,14%) perpustakaan, layanan foto kopi sebanyak 115 (52,51 %), layanan internet 106 (48,40%), dan layanan lain 14 (6,39%). Tidak dijumpai perpustakaan yang beroperasi < 5 hari Iminggu dan satu perpustakaan (0,45%) beroperasi selama tujuh hari. Terdapat 102 ((46,57%) perpustakaan melakukan layanan < 37,50 jarn/minggu. Buku merupakan koleksi terbanyak, yaitu 978.807 (46,44%)judul;, laporan penelitian 247.3811 (11 ,73%)judul, dan jurnal 132.374 (6,28%)judul. Pelanggan database adalah 3415,53%) perpustakaan dan 185 (84,47%) tidak beriangganan. DKI Jakarta merupakan pelangganjurnal terbanyak, yaitu 15 (6,85%)judul. Perpustakaan yang memiliki website terbanyak berada di DKI Jakarta (25,11 %). Jadi,: perpustakaan pemerintah lebih banyak dibandingkan dengan swasta. Perpustakaan masih ada yang belum memenuhi SNI 7496:2009 pada aspek luas ruangan, SDM dan jam layanan setiap minggu. Belum seluruh perpustakaan memiliki website.
"
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2015
020 VIS 17:3 (2015) (2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arfari Dwiatmodjo
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas peran one-person librarian dalam mengelola
perpustakaan Pungkas Tri Baruno. Tujuan dari mengidentifikasi kegiatan
pengelolaan perpustakaan khusus yang dilakukan oleh one-person librarian yang
meliputi pertama, akses informasi, pengembangan koleksi, pemasaran, asistensi
pemakai, dana dan sekertariat perpustakaan; kedua, menganalisis kendala yang dihadapi
oleh one-person librarian dalam pengelolaan perpustakaan khusus agar dapat
memahami kelebihan serta kekurangan one-person librarian dalam mengelola
perpustakaan khusus Pungkas Tri Baruno. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriptif dengan metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini berupa identifikasi
peran one-person librarian dalam mengelola perpustakaan khusus meliputi
kegiatan akses informasi, pengembangan koleksi, pemasaran, dana dan
kesekertariatan perpustakaan, dengan kesimpulan : peran yang sudah terlihat di
Perpustakaan Pungkas Tri Baruno adalah peran one-person librarian telah
melakukan kegiatan akses informasi, pengembangan koleksi, pemasaran, dan,
dan sekertariat perpustakaan dengan cukup baik, namun perlu ditingkatkan lagi
agar perpustakaan ini terus berkembang. Penelitian ini memberikan beberapa
saran untuk Perpustakan Pungkas Tri Baruno agar keseluruhan peran utama oneperson
librarian dapat berjalan dengan baik.

ABSTRACT
This thesis discribe the role of one-person librarian in managing the library
Pungkas Tri Baruno. The purpose of this research is firstly, to identify
management activities undertaken by one-person librarian including, information
access, collection development, marketing, user assistance, funding and secretarial
library work. Secondly, to analyze the constraints faced by one-person librarian in
a special library management in order to understand the advantages and
disadvantages of one-person librarian in managing a special library. The results of
this research is identification of the role of the one-person librarian in a special
library activities includes managing information access, collection development,
marketing, funding and secretarial library work. This research concluded: the role
that has been seen in the Library Pungkas Tri Baruno is the role of a one-person
librarian which comprise of activity information access, collection development,
marketing, and, and the secretarial library work which is carried out pretty well,
but needs further improvement so that the library continues to grow."
2014
S54365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmi Yamini
"Penelitian mengenai pengelolaan perpustakaan khusus oleh one-person librarian telah dilakukan di Perpustakaan Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Perpustakaan PB & Co., Perpustakaan PT Lautan Luas Tbk., Perpustakaan Firma Hukum Melanita & Partners, dan Perpustakaan Helen Keller International Indonesia dari bulan Januari hingga bulan Juni 2007. Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan dan menguraikan alasan apa saja yang menyebabkan adanya one-person librarian di perpustakaan; kegiatan pengelolaan perpustakaan khusus yang dilakukan oleh one-person librarian meliputi pemberdayaan koleksi, layanan, sarana dan prasarana, profesionalisme pustakawan, dan sumber daya finansial; kendala yang dihadapi oleh one-person librarian dalam mengelola perpustakaan khusus tersebut; dan keuntungan serta kerugian one-person librarian dalam pengelolaan perpustakaan khusus. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap one-person librarian. Kriteria pemilihan informan dan analisis penelitian dijelaskan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang adanya one-person librarian di 5 perpustakaan khusus adalah kebijakan manajemen yang menganggap seorang pustakawan cukup untuk mengelola perpustakaan dan keadaan keuangan organisasi induk yang kurang baik. Pengelolaan yang dilakukan oleh one-person librarian di 5 perpustakaan khusus tersebut umumnya kurang berjalan dengan baik, terutama karena keterbatasan waktu dan tenaga one-person librarian sehingga pengelolaan perpustakaan dirasa kurang maksimal. Kendala yang dirasakan oleh one-person librarian dalam mengelola 5 perpustakaan khusus tersebut adalah terbatasnya waktu, tenaga, anggaran, dan pengetahuan one-person librarian mengenai subjek khusus organisasi induknya. Keuntungan utama yang dirasakan 5 orang one-person librarian dalam mengelola perpustakaan khusus tersebut adalah kebebasan dalam mengembangkan perpustakaan. Keuntungan bagi organisasi induk adalah pengurangan anggaran untuk gaji pustakawan. Kerugian yang dirasakan one-person librarian adalah banyaknya pekerjaan yang sifatnya teknis yang sering tertunda atau terbengkalai. Selain itu, pengelolaan perpustakaan secara umum menjadi kurang maksimal. Dalam mengelola perpustakaan, one-person librarian hendaknya menerapkan unsur-unsur manajemen perpustakaan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan (evaluasi); melakukan pendidikan pemakai untuk pengguna perpustakaan; dan membuat jadwal tugas harian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pengurus Daerah Ikatan Pustakwan Indonesia. DKI Jakarta, 1998
R 027.05983 DIR
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Az Zahra
"Skripsi ini membahas mengenai peran pengelola perpustakaan di Perpustakaan Rimba Baca. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran pengelola berdasarkan kompetensi dari ALSC (Association for Library Service to Children) yang meliputi lima komponen yaitukompetensi pengetahuan mengenai kelompok pengguna, pengembangan bahan dan koleksi, membuat program, administrasi dan manajemen, dan advokasi, hubungan masyarakat, dan jaringan selain itu mengidentifikasi kendala yang dihadapi oleh pengelola perpustakaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan gambaran pengelola perpustakaan Rimba Baca telah memenuhi kompetensi pengetahuan mengenai kelompok pengguna, pengembangan koleksi, dan membuat program. Namun, masih mengalami kendala dalam kompetensi administrasi dan manajemen yaitu kegiatan pengolahan dan sirkulasi dan kompetensi advokasi, hubungan dan masyarakat.Untuk itu dibutuhkan pelatihan mengenai perpustakaan mengenai administrasi dan manajemen serta advokasi, hubungan masyarakat, dan jaringan perpustakaan untuk menambah kompetensi mereka dan secara aktif melakukan kerjasama.

This under graduate thesis discusses the role of the Rimba Baca library management. This study aims to describe the role of library management based on ALSC (Association for Library Service to Children) competencies which are; knowledge of client group; administrative and management skills; collection development; programming skills and; advocacy, human relation and networking. This research is qualitative research and use descriptive method. The results showed library management of Rimba Baca Library had full filed; knowledge of client group; collection development and; programming skills. However, there are still problems in administrative and management skills ( processing and circulating) and advocacy, human relation and networking. Therefore there is still a need library management training to increase their competence about administrative and management skills and advocacy, human relation and networking and management should actively to take cooperation with other institution."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mansur Sutedjo
"ABSTRAK
Tesis ini disusun berdasarkan hasil penelitian tentang sikap staf Perpustakaan Perguruan Tinggi di Pulau Jawa terhadap automasi perpustakaan. Sikap staf perpustakaan merupakan derajat afek positif dan negatif staf dalam kaitannya dengan objek psikologisnya berupa aspek-aspek yang berkaitan dengan komputer, manusia dan layanan/pekerjaan. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan penelitian survey, menggunakan eksplanasi.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mendapatan gambaran tentang sikap staf perpustakaan terhadap automasi perpustakaan; 2) untuk mengetahui perbedaan sikap antara staf terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan komputer, manusia dan layanan/pekerjaan bila dilihat dari latar belakang pendidikan, masa kerja, pengalaman komputer dan jabatan staf; 3) untuk mengetahui perbedaan sikap antara staf terhadap automasi perpustakaan bila dilihat dari latar belakang pendidikan, masa kerja, pengalaman komputer dan jabatan staf.
Empat ratus enam puluh delapan kuesioner disebarkan di 44 Perpustakaan Perguruan Tinggi di Pulau Jawa yang diketahui telah menerapkan sistem automasi perpustakaan. Kuesioner dikirimkan ke alamat para pimpinan perpustakaan pada bulan Januari 1996, disertai surat pengantar dan permohonan bantuan untuk mendistribusikan kepada anggota staf perpustakaan sesuai dengan kriteria (baca: minimal staf berpendidikan SLTA dan yang menduduki jabatan kepala bidang). Untuk menjamin pengembalian kuesioner kepada peneliti, disertakan pula amplop balasan lengkap dengan perangko dan alamat peneliti. Setelah 11 minggu (Maret 1996), kuesioner yang dikirim kembali ke alamat peneliti adalah 386 kuesioner atau 82,48%, namun yang memenuhi syarat untuk diolah 326 kuesioner atau 69,66%. Data yang terkumpul diolah dengan cara memberi skor, mengelompokkan, menjumlahkan skor, merentangkannya secara deskriptif dalam bentuk tabel. Untuk mengetahui perbedaan sikap antara staf digunakan uji statistik 'AOVENEWAY' dan 'ttest TWOSAMPLE' dari MINITAB Inc. release 8.2 tahun 1991
Hasilnya menunjukkan bahwa sikap staf perpustakaan terhadap automasi perpustakaan positif. Sikap antara staf perpustakaan terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan komputer dilihat dari latar belakang pendidikan, masa kerja, pengalaman komputer dan jabatan staf, tidak berbeda. Sikap antara staf perpustakaan terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan manusia dilihat dari latar belakang pendidikan, pengalaman komputer dan jabatan staf, berbeda. Sikap antara staf perpustakaan terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan manusia dilihat dari masa kerja staf, tidak berbeda. Sikap antara staf perpustakaan terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan layanan/pekerjaan dilihat dari latar-belakang pendidikan, masa kerja, pengalaman komputer dan jabatan staf, berbeda. Sikap antara staf perpustakaan terhadap automasi perpustakaan, dilihat dari latar belakang pendidikan staf, pengalaman komputer dan jabatan staf, berbeda. Sikap antara staf perpustakaan terhadap automasi perpustakaan dilihat dari masa kerja staf, tidak berbeda.

ABSTRACT
This thesis is compiled based on research outcome of librarian?s attitude of at College Library in Java Island toward library automation. Attitude of librarians represent the positive and negative affect degree of librarians in relating to their psychological object, which are aspects of computer, human being and service or work. The research conducted by design of survey research use explanation.
The purposes of research are 1) to get description of librarians attitude toward library automation, 2) to know the attitude differences among librarians to aspects related to computer, human being and service or work, looking at background of education, working time, experience of operating computer and position of librarians 3) to know the attitude differences among librarians toward library automation, looking at background of education, working time, experience of operating computer and position of librarians.
Java Island, which is, knew to have applied the system of library automation. The questionnaires are delivered to the address of all libraries leader in January 1996, accompanied by the introductory letter and application aid to distribute to member of librarian as according to criterion (read: it is minimal of the librarians have passed education as equal as Senior High School (SLTA) and occupying lead the division of certain area). After 11 weeks (March 1996), questionnaires returned to researcher address are 386 questionnaires or 82,48%, but which fulfill standard to be processed are 326 questionnaires or 69,66%. Data gathered to be processed by giving score, grouping, summing score, flinging out of it descriptively in the form of table. To know the attitude differences among librarians are to use statistical test 'AOVONEWAY' and T-TEST from MINITAB Inc. release 8.2 year of 1991.
The outcome shows that the librarian?s attitude toward library automation is positive. The attitude among librarians toward aspect related to computer seen from background of education, working time, experience of operating computer and position of librarians are not different. The attitude among librarians toward aspect related to human being seen from background of education, experience of operating computer and position of librarians are different. The attitude among librarians toward aspect related to human being seen from working time is not different. The attitude among librarians toward aspect related to service or work seen from background of education, working time, experience of operating computer and position of librarians are different. The attitude among librarians toward library automation, seen from background of librarian?s education, experience of operating computer and position of librarians are different. The attitude among librarians toward library automation seen from working time is not different.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyu Hari Murtiningsih
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menggambarkan perbedaan jumlah keterpakaian koleksi di lima Daerah Tingkat II di Jawa Tengah. Jumlah keterpakaian ini merupakan indikator kebutuhan bahan bacaan di suatu daerah.
Sampel penelitian adalah seluruh populasi sebanyak 5 daerah yang masing-masing mewakili satu perwilayahan pembangunan, yaitu : Kabupaten Dati II Pemalang, Kabupaten Dati II Purworejo, Kotamadya Dati II Surakarta, Kabupaten Dati II Pati, dan Kotamadya Dati II Semarang. Pengambilan data dilakukan melalui dokumen yang merupakan metode utama, dan wawancara dengan 30 responden di setiap Daerah Tingkat II sebagai data tambahan.
Hasil penelitian adalah : (1) ada perbedaan jumlah keterpakaian koleksi di setiap Daerah Tingkat II yang berarti ada perbedaan kebutuhan bahan bacaan (kekhususan kebutuhan); (2) ada pilihan kebutuhan bahan bacaan karena kebutuhan utama tidak terpenuhi; (3) masih banyak kendala/hambatan yang dihadapi dalam penyelenggaraan perpustakaan keliling, diantaranya : dana, keterbatasan tempat dan koleksi, pos dan waktu layanan, serta tingginya tingkat kerusakan dan kehilangan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, adanya perbedaan kebutuhan dan pilihan kebutuhan bahan bacaan di setiap Dati II disebabkan oleh ketidaksesuaian koleksi dengan pemakai. Oleh karena itu direkomendasikan agar Perpustakaan Daerah meminta masukan dari setiap Dati II mengenai koleksi yang benar-benar dibutuhkan oleh pemakai di setiap Dati II.
The Usefullness Of Mobile Library Collection In Central Java : A Case Study In Five Regencies In 1993 ? 1994The purpose of this research has been to describe the differences in the degree of usefullnes of library collections among five regencies in Central Java. The degree of usefullness can be used as an indicator of reading material needs in a regency.
The regencies from which research samples have been drawn are all of the population, that are : Pemalang, Purworejo, Surakarta, Pati, Semarang, and each regency represents its development zone. Datas have been collected by means of library document as the main method, and interview as the second method. In this research, 30 respondents from each regency was asked to participate in this interview.
The results of the research are as follows : 1) there is significant difference in the usefullness of collection among five regencies; it means that the need of collection varies from regency to another. 2) there is an alternative choice of reading materials because the basic need is not fulfilled. 3) there are still many challanges faced in organizing the mobile library, such as fund, limited place and collection, strategic service points, time of serving, and problem of lose and damage of the collections.
Based on the results of the research can be concluded that the differences and an alternative choice of reading material in each regency is caused by the insufficient variation of the existing collections. It is therefore recommended that Regional Library requests input from each regency concerning the collection really needed by their users.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Fajar
"Indikator kinerja perpustakaan adalah pernyataan numerik, simbol, atau verbal yang diperoleh dari statistik dan data perpustakaan yang digunakan untuk memberi ciri terhadap kinerja sebuah perpustakaan dan menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran indikator kinerja dapat digunakan untuk membandingkan kinerja satu perpustakaan dari waktu ke waktu, maupun membandingkan beberapa perpustakaan, atau di antara unit-unit kerja pada satu perpustakaan dengan tugas yang setara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan memperbandingkan tingkat kinerja layanan perpustakaan dan informasi pada Kelompok Layanan Bahan Pustaka Baru dan Kelompok Layanan Bahan Pustaka Langka di Perpustakaan Nasional RI. Hal itu dilakukan melalui pengukuran indikator kinerja berdasarkan ISO 11620-1998 tentang indikator kinerja perpustakaan.
Indikator kinerja ditentukan dan dipilih yang berkaitan dengan layanan perpustakaan yaitu: Persentase Judul yang Diminta dalam Koleksi; Median Waktu Temu Kembali Dokumen dari Koleksi Tertutup; Tingkat Ketepatan Jawaban yang Diberikan; Tingkat Keberhasilan Penelusuran Melalui Katalog Judul; Tingkat Keberhasilan Penelusuran Melalui Katalog Subyek; Tingkat Penggunaan Fasilitas dirinci menjadi 4 sub indikator: Tingkat Penggunaan Kursi. Tingkat Penggunaan Meja Baca, Tingkat Penggunaan Monitor OPAC, dan Tingkat Penggunaan Mesin Fotokopi.; serta Tingkat Keterisian Kursi.
Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan teknik penelitian survei. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2004. Subjek penelitian ini adalah pengguna Layanan Bahan Pustaka Baru dan Layanan Bahan Pustaka Langka. Sampel penelitian pada pengguna Layanan Bahan Pustaka Baru sebanyak 232 orang dan pengguna Layanan Bahan Pustaka Langka sebanyak 33 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran langsung di lapangan, observasi, penyebaran kuesioner, dan data statistik. Hasil pengukuran dikaji lebih jauh melalui analisis deskriptif dengan melihat keterkaitannya di antara indikator-indikator kinerja.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
  1. Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja layanan perpustakaan.
  2. Memberikan masukan yang obyektif bagi manajemen perpustakaan khususnya bidang layanan perpustakaan.
  3. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan agar lebih efektif dan efisien.
  4. Diharapkan dapat mensosialisasikan ISO 11620-1998 kepada lembaga perpustakaan lainnya untuk menggunakan indikator-indikator kinerja yang ada di dalam standar ISO 11620-1998, khususnya untuk mengevaluasi kinerja layanan perpustakaan.

Library performance indicator is statement of numeric, symbol, or verbal which derived from library statistics and data, used to characterize the library performance and describe level of goals attainment that have specified. Performance indicator measurement can be used for comparison of performance over time within the same library, also between some libraries or among work units with equivalent duty from one library.
This research goal was to compare and to measure performance level of information and library service at Service Group of New Book Materials and Service Group of Scarce Book Materials in National Library of Indonesia Republic. That used through of performance indicator measurement to pursuant ISO 11620-1998, about library performance indicators.
Performance indicators selected and determined be relate of library service. Those indicators were Percentage of Required Titles in the Collections; Required Titles Extended Availability; Median Time of Document Retrieval from Closed Stacks; Correct Answer Fill Rate; Title Catalogue Search Success Rate; Subject Catalogue Search Success Rate; Facilities Use Rate, detailed become of 4 indicators: Seat Use Rate, Read Desk Use Rate, OPAC Monitor Use Rate, Copier Use Rate; Facilities Use Rate; and Seat Occupancy Rate.
The research used quantitative method with technique survey. Time of research conducted during of May 2004. Subject of research was consumer of Service Group of New Book Materials and Service Group of Scarce Book Materials. Research sample at Service Group of New Book Materials was 232 people and Service Group of Scarce Book Materials was 33 people. Data was collected through direct measurement in field, observation, questioner, and statistical. Results measurement analyzed through by descriptive analysis and related with other performance indicators.
Benefits from this research was:
  1. Knowing of efficacy and failure level of library service performance.
  2. Giving of objective input for library management specially the library service unit.
  3. Repairing and improving of service quality that to be more effective and efficient.
  4. Have expected to socialize ISO 11620-1998 to other library institution and use performance indicators of ISO 11620-1998, that specially to evaluate library service performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josan Kusuma
"Skripsi ini membahas kepuasan pengguna terhadap layanan perpustakaan di Kantor Kearsipan dan Perpustakaan umum Kabupaten Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna didasarkan kepada lima dimensi SERVQUAL, yaitu: bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan perhatian (empathy). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 80 responden yang dilakukan pada bulan November 2013. Data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan perhitungan skala likert dan diubah ke dalam persentase untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna. Hasil dari penghitungan tersebut akan dibandingkan dari masing - masing kelima dimensi kualitas layanan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hampir seluruh responden merasakan sangat puas terhadap layanan perpustakaan di Kantor Kearsipan dan Perpustakaan Umum Kabupaten Bogor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>