Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18303 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Octaviyanti Elizabeth Priscillia
"[ABSTRAK
Artikel ini membahas salah satu karya Ayu Utami, penulis feminis Indonesia, yang berjudul Saman, berdasarkan pemikiran Hélène Cixous mengenai konsep Écriture Féminine. Écriture Féminine adalah suatu metode menulis untuk menceritakan tentang perempuan dengan keterbukaan, variasi, irama, penuh kenikmatan dan dekonstruksi beberapa makna yang sebelumnya diterima sebagai kebenaran tunggal di tengah masyarakat. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah novel Saman, terbitan Gramedia, 2001. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa novel Saman ini merupakan salah satu contoh fenomena yang merepresentasikan pemikiran Hélène Cixous. Melalui penggambaran tokoh-tokoh dalam novel Saman, Ayu Utami menampilkan sosok perempuan tidak seperti citra yang selama ini melekat di tengah masyarakat Indonesia seperti; lemah, tidak mandiri, dan tidak memiliki hak memilih dalam hidup.ABSTRACT This article analyses a novel of Ayu Utami, Indonesian feminist and writer, titled Saman, which is based on the concept of Écriture Féminine by Hélène Cixous. Écriture Féminine is a model of writing that allows women to freely write about themselves with, a variety, a rhythm, full of pleasure and deconstruction that give them the freedom to move beyond patriarchy in the society. This research is classified as a qualitative research. The data used in this analysis is a novel Saman by Ayu utami, published by Gramedia in 2001. The result of the research shows that the novel Saman is one example of literature works which represent Hélène Cixous? thought. Through the depiction of the characters in thenovel Saman, Ayu Utami portrays female characters which do not like the image that has been culturally embedded in Indonesian society such as; weak, dependent, have no right to make a decision in life.;This article analyses a novel of Ayu Utami, Indonesian feminist and writer, titled Saman, which is based on the concept of Écriture Féminine by Hélène Cixous. Écriture Féminine is a model of writing that allows women to freely write about themselves with, a variety, a rhythm, full of pleasure and deconstruction that give them the freedom to move beyond patriarchy in the society. This research is classified as a qualitative research. The data used in this analysis is a novel Saman by Ayu utami, published by Gramedia in 2001. The result of the research shows that the novel Saman is one example of literature works which represent Hélène Cixous? thought. Through the depiction of the characters in thenovel Saman, Ayu Utami portrays female characters which do not like the image that has been culturally embedded in Indonesian society such as; weak, dependent, have no right to make a decision in life., This article analyses a novel of Ayu Utami, Indonesian feminist and writer, titled Saman, which is based on the concept of Écriture Féminine by Hélène Cixous. Écriture Féminine is a model of writing that allows women to freely write about themselves with, a variety, a rhythm, full of pleasure and deconstruction that give them the freedom to move beyond patriarchy in the society. This research is classified as a qualitative research. The data used in this analysis is a novel Saman by Ayu utami, published by Gramedia in 2001. The result of the research shows that the novel Saman is one example of literature works which represent Hélène Cixous’ thought. Through the depiction of the characters in thenovel Saman, Ayu Utami portrays female characters which do not like the image that has been culturally embedded in Indonesian society such as; weak, dependent, have no right to make a decision in life.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Kinasih Asmaradhani
"ABSTRAK
Artikel ini membahas penulisan perempuan criture f minine dalam novel Saman karya Ayu Utami yang didasarkan pada konteks pemikiran feminis H l ne Cixous. Ia merupakan salah satu penggagas feminisme posmodern yang menganggap bahwa perempuan dapat mengekspresikan eksistensi dirinya melalui tulisan. Data primer dihimpun dari novel Saman berupa berbagai teks yang memiliki kaitan dengan pemikiran feminis posmodern. Data yang telah dikumpulkan akan ditinjau dari sudut pandang feminis posmodern yang disampaikan oleh H l ne Cixous. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa novel Saman memiliki ciri-ciri yang sama dengan gaya penulisan perempuan seperti yang dikemukakan oleh H l ne Cixous. Maka, dapat disimpulkan bahwa novel Saman adalah bentuk penulisan perempuan.?

ABSTRACT
This article focuses on feminine writing criture f minine in Ayu Utami rsquo s Saman based on the context of feminism by H l ne Cixous. As one of the initiators of the postmodern feminism, Cixous assumes that women can express their existence through writing. Variety of texts gathered from Saman, spesifically those contained postmodern feminism idea. Those primary datas are reviewed from the standpoint of postmodern feminism delivered by H l ne Cixous. The result shows that Saman has the same characteristics as the concept of feminine writing proposed by H l ne Cixous. Thus, it can be concluded that Saman is a form of feminine writing. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Prahaya Putra
"Skripsi ini membahas bagaimana kata binatang dalam novel berbahasa Indonesia "SAMAN" diterjemahkan ke dalam novel "SAMAN" berbahasa Jerman melalui teori analisis komponen makna; temasuk kategori makna primer dan sekunder manakah kata binatang tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak semua kata binatang dalam buku novel "SAMAN" yang diterjemahkan secara identik atau sama dalam bahasa Jerman. Dalam penerjemahan kata binatang, hubungan generik dan spesifik kata binatang dapat digunakan untuk mengacu suatu kata yang tidak ada padanannya. Selain itu, konteks dalam suatu kalimat menentukkan makna primer dan sekunder suatu kata binatang.

The focus of this research is to analyse how the vocabulary of animals in the indonesian novel "SAMAN" translated into German language through the theory of analysis components of meaning; including categories of primary and secondary meaning contained in the word of animals. The method that I use in this research is qualitative and quantitative method. The conclutions of this research revealed that not all of the word of animals in the novel book "SAMAN" that translated identicaly or similary in German. In the translation of vocabulary of animals, generic and specific meaning relations can be used to refer to a word which has no equivalents. In addition, the context in a sentence determine the meanings of the vocabulary of animals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Cahaya
"Artikel ini membahas écriture féminine yang diperlihatkan dalam kumpulan esai Si Parasit Lajang karya Ayu Utami. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik deskriptif. Penelitian difokuskan pada isu perempuan yang diungkapkan di dalam kumpulan esai tersebut. Kumpulan esai ini memperlihatkan bahwa terdapat banyak permasalahan di tengah masyarakat yang membuat perempuan berada di dalam posisi inferior. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa esai-esai Ayu Utami mengenai perempuan termasuk ke dalam kriteria écriture féminine yang dikemukakan oleh Cixous.

This article discusses about écriture féminine found in the collection of essays Si Parasit Lajang by Ayu Utami. This research is one of the qualitative research using the descriptive technique. The research focuses on women’s issues mentioned in Si Parasit Lajang. This collection of essays reveals that there are many issues among the society that puts women in an inferior position. The result of this research shows that the essays written by Ayu Utami about women are considered as écriture féminine mentioned by Cixous.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana
"Masalah seksualitas perempuan kerap kali jatuh pada ambiguitas. Pandangan yang meletakkan seks seks secara tidak adil pada perempuan ini memberikan legtimasi semu bahwa laki-laki sebagai pemilik hasrat, garah dan antuisiasme seks sedangkat perempuan hanya perangkat gairah itu sendiri. Seksualitas perempuan yang direpresentasikan dalam novel Saman dapat memberikan wacana seks yang bersudut pandang kehendak atau pengalaman peremuan yangs elama ini hanya dipegang kaum lelaki."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Samsiarni
"Tesis ini membahas tentang motif Oedipal yang dialami oleh tokoh Enrico yang
disebabkan karena tidak tuntasnya masa Oedipalnya, sehingga dia mengalami
kompleks Oedipus. Penelitian ini menggunakan teori Psikoanalisis Freud yaitu
tentang perkembangan psikoseksual anak dan teori kepribadian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Enrico mengalami kompleks Oedipus yang disebabkan
adanya jarak dalam hubungan dia dan ibunya. Ibu, dalam perkembangan seksual
Enrico muncul sebagai sosok yang memegang kendali, sehingga menyebabkan
Enrico tidak bisa menyampaikan perasaan cinta terhadap ibunya. Kematian
kakaknya, Sanda dan pelarian ibunya pada agama baru dirasakan Enrico sebagai
penyebab ibu mengabaikan kehadirannya. Hasil analisis yang dilakukan
menunjukkan adanya motif Oedipal yang berbeda dalam kasus Enrico dengan apa
yang diuraikan oleh teori Freud, yaitu mengenai penghambat anak mendapatkan
cinta ibunya. Dalam Freud yang menghalangi anak mengekspresikan cinta pada
ibu adalah sosok ayah, sedangkan dalam novel ini adalah sosok ibu itu sendiri.

ABSTRACT
This thesis discusses the Oedipal motive experienced by Enrico caused no
completion Oedipal period, so he experienced the Oedipus complex. This study
uses the theory of psychoanalysis Freud psychosexual development of children
and personality theory. The results showed that the Oedipus complex Enrico
suffered due to the distance in the relationship between he and his mother.
Mother, in the sexual development of Enrico appear as someone who is in
control, thus causing Enrico can’t express the feeling of love towards his mother.
Sister's death, Sanda and runaway mother to the new religion as a cause of
maternal perceived Enrico ignore its presence. Results of the analysis carried out
showed a different pattern in the case of Oedipal Enrico with what was described
by Freud's theory, namely the inhibitor son get mother love. In Freud that prevent
children from expressing love to the mother is a father figure, while in the novel is
itself a mother figure."
Depok: 2013
T35531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hilman Rasyid Yudistira
"Tesis ini akan mengkaji novel berjudul The Woman In Cabin 10, sebuah novel bergenre triler psikologis karya dari Ruth Ware, dengan persepektif feminis. Pembahasan tesis menjawab permasalahan subjektivitas perempuan di tengah-tengah budaya patriarkal, yang terkonstruksi dan mendiskreditkan perempuan. Tokoh utama dalam novel ini, Laura Blacklock, melakukan usaha melawan dominasi kuasa laki-laki dan berjuang untuk terbebas dari laki-laki yang mengontrolnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa tokoh Laura Blacklock, sebagai narator primer-fokalisator, memperlihatkan perubahan identitas dan kecenderungan akan ideologi ambivalensi. Melalui narasi dan fokalisasi, tokoh utama yang merupakan seorang perempuan memperlihatkan usaha untuk melepaskan diri dari kontrol dominasi kuasa yang menyebabkan hadirnya subordinasi, diskriminasi, dan perubahan kesadaran identitasnya. Kesimpulan dari tesis ini adalah narasi dan fokalisasi tunggal teks merupakan penjabaran ideologi ambivalensi yang dapat mengaburkan batas antara posisi tokoh utama antara objek dan subjek, membalikkan posisi objek-subjek, dan bahkan memberikan kesadaran bagi tokoh perempuan lain akan objektifikasi dan dominasi kuasa laki-laki yang mampu memberikan penilaian dan mengkritik budaya patriarki.

This thesis will examine a novel entitled The Woman In Cabin 10, a psychological thriller novel by Ruth Ware, with a feminist perspective. The thesis discussion answers the problem of women's subjectivity in the midst of a patriarchal culture, which is constructed and discredits women. The main character in this novel, Laura Blacklock, struggles to fight against the domination of male power and struggles to be free from the men who control her. The results of the analysis show that Laura Blacklock's character, as the primary narrator-focalizer, shows a change in identity and a tendency to ideological ambivalence. Through narration and focalization, the main character, who is a woman, shows an effort to escape from the control of domination of power that causes subordination, discrimination, and changes in her identity awareness. The conclusion of this thesis is that the narrative and single focalization of the text are the elaboration of ambivalence ideology that can blur the line between the main character's position between object and subject, reverse the position of object-subject, and even provide awareness for other female characters of the objectification and domination of male power which is able to evaluate and criticize the patriarchal culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Melani
"Lirik lagu, jika dipisahkan dari alunan melodinya, adalah sebuah puisi. Oleh sebab itu, lirik lagu dapat dianalisis dari segi kesusastraan. Dalam karya sastra, kedudukan perempuan umumnya ditampilkan berada di bawah dominasi Iaki-laki. Perempuan digambarkan sebagai makhluk yang lemah, tertindas, pasif, inferior, lembut, dan hidupnya tergantung pada kaum laki-laki. Namun, dalam lirik lagu ciptaan Melly Goeslaw perempuan justru digambarkan sebaliknya. Perempuan yang digambarkan Melly lewat lirik lagunya adalah sosok perempuan yang berani bertindak, tidak cengeng, superior, dan tidak tergantung sepenuhnya pada laki-laki. Walaupun demikian, dalam beberapa hal perempuan tidak dapat sepenuhnya melepaskan diri dari norma yang berlaku di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan citra perempuan dalam lirik lagu karya Melly Goeslaw. Penulis mengemukakan hipotesa bahwa perempuan yang digambarkan Melly lewat link lagunya adalah sosok perempuan yang menginginkan kesetaraan kedudukan dengan laki-laki, bahkan seringkali perempuan digambarkan berperan sebagai subjek (pelaku) daripada menjadi objek (korban). Kebenaran hipotesis itu akan dibuktikan melalui analisis citra perempuan dalam link lagu karya Melly Goeslaw dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Penelitian deskriptif analitis terhadap lirik lagu ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik yang dikaitkan dengan konsep gender."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Nur Permata
"Kisah dosa pertama banyak digunakan masyarakat patriarkhat untuk melegitimasi superioritas laki-laki atas perempuan. Pada drama Der zerbrochene Krug karya Heinrich von Kleist kisah tragis ini digarap kembali, dengan suatu perbedaan tajam. Bukan Eve yang merayu Adam untuk berbuat dosa, melainkan sebaliknya. Berdasarkan titik awaI ini figur Eve sebagai searang perempuan diteliti demi rnenginterpretasi nuansa perubahan tersebut dan menggali unsur lain dari drama yang sekilas hanya mengulang kembali stereotip perempuan yang sudah ada.
Tujuan penelitian adalah menunjukkan, bahwa pembalikan mitos oleh Kleist, seperti telah disinggung di atas memiliki suatu arti krusial bagi drama ini. Dan selain itu juga, bahwa konsep jender yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat kala itu memang dipertanyakan.
Pencapaian tujuan di atas akan dilakukan melalui analisis struktural drama bersangkutan. Surat-surat pribadi dan salah satu esei Kleist, Uber das Marionettentheater, serta teori jender akan menjadi pendukung yang sangat berguna dalam proses analisis ini.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa Kleist memang meletakkan konsep jender yang berlaku waktu itu (dan yang juga dianutnya sendiri) dalam lingkaran pertanyaan. Figur Eve ditampilkan sangat cemerlang di tengah keburaman jenis kelamin lainnya, ditengah masyarakat patriarkhat. Konfrontasi antara Adam dan Eve dengan dikuti kaburnya Adam dari arena menunjukkan keunggulan Eve si perempuan dibandingkan Adam si laki-laki."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S14656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>