Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Axl Haidi Lasandra
"[ABSTRAK
Nihilisme dalam perspektif Nietzsche adalah keadaan tertentu dimana tidak ada yang baik
maupun benar, semua hal menjadi tidak berarti. Sesuatu yang buruk dapat dianggap benar
dan sebaliknya. Konsep ?Kematian Tuhan? yang dinyatakan oleh Nietzsche memainkan
peran yang penting dalam film The Dark Knight Rises yang membuat film ini menjadi lebih
muram dibanding film-film Batman sebelumnya. Penulisan ilmiah ini akan menganalisa
bagaimana nihilisme mempengaruhi alur cerita film ini. Film ini akan dikontekstualisasikan
dengan membandingkannya ke situasi di Amerika Serikat setelah kejadian 9/11. Pada film
ini, teroris tidak selalu menjadi yang jahat, dan pahlawan tidak selalu menjadi yang benar.
Semua orang mengalami depresi.ABSTRACT Nihilism in Nietzsche perspective is the condition where there is neither right nor wrong in
particular condition, everything has no meaning. The bad can be considered good and vice
versa. The concept about ?The Death of God? which is stated by Nietzsche plays an
important role in The Dark Knight Rises that makes the film gloomier than the previous
Batman movies. This research paper will analyse how nihilism affects the flow of this movie.
The film will be contextualised by comparing it with the situation in U.S. condition after 9/11
accident. In this movie, terrorists do not always become the evil ones, and the hero does not
always become the good one. Everyone has experienced depressions., Nihilism in Nietzsche perspective is the condition where there is neither right nor wrong in
particular condition, everything has no meaning. The bad can be considered good and vice
versa. The concept about “The Death of God” which is stated by Nietzsche plays an
important role in The Dark Knight Rises that makes the film gloomier than the previous
Batman movies. This research paper will analyse how nihilism affects the flow of this movie.
The film will be contextualised by comparing it with the situation in U.S. condition after 9/11
accident. In this movie, terrorists do not always become the evil ones, and the hero does not
always become the good one. Everyone has experienced depressions.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
TA-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfitria Puspitasari
"[ABSTRAK
Penelitian ini melanjutkan diskusi tentang kebebasan perempuan dan perubahan persepsi perempuan sebagai
makhluk yang lemah dan tidak independen. Penelitian ini menganalisis beberapa adegan dan dialog tertentu
dalam film Frozen dan Maleficent dengan menggunakan metode deskriptif analitis dengan menggunakan teori
film mis-en-scene untuk menemukan bagaimana hubungan kekuasaan antar gender dalam film baru Disney
berubah dibandingkan dengan film-film sebelumnya. Proses analisis akan menentukan apakah Disney telah
mengubah ideologi karakter wanita dalam film dikarenakan posisi perempuan di era sekarang ini. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa media mulai menerima ideologi baru tentang kesetaraan gender di mana karakter
perempuan tidak lagi tunduk dan bergantung pada laki-laki.ABSTRACT This research continues the discussion about women independence and change of perception of women as weak
and dependent. This research analyzes certain scenes and dialogues in Frozen and Maleficent films using
analytical descriptive method by examining the mis-en-scene (theory of film) in order to find how power relation
between genders in new Disney movies shift from the old ones. The analytical process will determine if Disney
has shifted the ideology of female characters in films due to the position of women in today‟s era. The result
shows that media starts to accept new ideology of gender equality where female characters are no longer
submissive and dependent on men.;This research continues the discussion about women independence and change of perception of women as weak
and dependent. This research analyzes certain scenes and dialogues in Frozen and Maleficent films using
analytical descriptive method by examining the mis-en-scene (theory of film) in order to find how power relation
between genders in new Disney movies shift from the old ones. The analytical process will determine if Disney
has shifted the ideology of female characters in films due to the position of women in today‟s era. The result
shows that media starts to accept new ideology of gender equality where female characters are no longer
submissive and dependent on men., This research continues the discussion about women independence and change of perception of women as weak
and dependent. This research analyzes certain scenes and dialogues in Frozen and Maleficent films using
analytical descriptive method by examining the mis-en-scene (theory of film) in order to find how power relation
between genders in new Disney movies shift from the old ones. The analytical process will determine if Disney
has shifted the ideology of female characters in films due to the position of women in today‟s era. The result
shows that media starts to accept new ideology of gender equality where female characters are no longer
submissive and dependent on men.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Kurnia Alamsyah
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemaknaan di balik kompleksitas kejahatan yang terdapat dalam naratif superhero pada film The Dark Knight. Pembahasan menggunakan teori sintagmatik paradigmatik, teori kepribadian Jung dan teori monomyth Campbell. Upaya Joker dalam membuka identitas Batman dijadikan wacana untuk mengungkap ambivalensi heroik yang dilakukan oleh Batman.

The thesis aims to understand beneath the crime complexity found in superhero narrative in The Dark Knight movie. The analysis uses syntagmatic paradigmatic theory, Jung's personality theory and Campbell?s monomyth theory. Joker's efforts in unmasking the Batman are used as a discourse to unveil the heroic ambivalence done by Batman."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T40848
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iga Styowati
"Permasalahan sosial menjadi salah satu permasalahan terbesar yang dihadapi oleh orang yang memiliki riwayat penyakit kusta di Lingkungan Pondok Sosial Para Cacat Eks Kusta di Desa X (untuk selanjutnya akan disebut dengan ‘Liposos Paca’). Permasalahan sosial tersebut bersumber pada adanya stigma sebagai hasil konstruksi sosial negatif yang berkembang di masyarakat. Stigma menciptakan eksklusi sosial dan berbagai tindakan diskriminatif lain yang terjadi sejak mereka dinyatakan menderita kusta sampai mereka dinyatakan sembuh secara medis dari kusta. Analisis tentang stigma dan eksklusi sosial ini akan dikaitkan dengan pembahasan tentang kekerasan simbolik dari Bourdieu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe etnografi yang menekankan pada observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa praktik kekerasan simbolik yang dialami oleh orang yang memiliki riwayat penyakit kusta cenderung langgeng karena adanya pengakuan atas hubungan dominasi yang terbentuk.

Social problem is one of the biggest problems faced by people affected by leprosy, especially in a place called Lingkungan Pondok Sosial Para Cacat Eks Kusta in X village (and then it will be called as Liposos Paca). Social problem comes from stigma as a result of negative social construction. Stigma creates social exclusion and other discrimination actions that is occurred since they are affected by leprosy until they have cured from leprosy. Analysis about stigma and social exclusion in this research will be associated with symbolic violence from Bourdieu. This research uses qualitative research method especially ethnography emphasizing on participation observation, depth interview, and literature study. This research results that symbolic violence on people affected by leprosy tend to be lasting because of the recognition of the domination of relationship happen.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"sekitar 200 orang berkumpul di depan pengadilan amsterdam belanda pada rabu (20/1/2010). orang-orang itu membawa poster berisi dukungan terhadap geert wilders yang tengah diadili atas dakwaan menyebar kebencian dan diskriminasi terhadap komunitas muslim. sebuah poster memperlihatkan wajah politisi fkamboyan dari sayap kanan belanda itu dengan tanda silang merah dimulut. hentikan islamisasi eropa. teriak salah seorang dari mereka katanya."
361 MAJEMUK 42:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian permasalahan dan perlindungan sosial pekerja migran di Malaysia dilakukan di Keduataan Besar RI di Kuala Lumpur dan konsulat Jenderal RI di Johor Bahru...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pauline Ratna Hendrati
Jakarta: LEKNAS-LIPI, 1975
305.8 PAU d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Marnoto
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang proses rujukan anak jalanan dari Rumah Singgah "Anak Tersayang" ke Panti Sosial Asuhan Anak "Putra Harapan" dan kendala-kendala didalamnya. Latar belakang tesis adalah ketidakberhasilan rumah singgah dalam merujuk anak jalanan yang menjadi binaannya ke panti sosial asuhan anak, yang ditunjukkan dengan kaburnya lima anak jalanan dari panti sosial asuhan anak. Untuk menjawab pertanyaan tentang ketidakberhasilan rujukan tersebut, maka peneliti mencoba menelusuri proses pelaksanaan rujukan dan kendala-kendalanya baik dari pandangan lembaga pengirim rujukan dan penerima rujukan serta anak jalanan. Rujukan anak jalanan dari rumah singgah ke panti sosial asuhan anak didasari oleh perspektif rehabilitatif dimana rumah singgah berfungsi sebagai pra kondisi untuk mempersiapkan penyesuaian diri mereka di panti sosial asuhan anak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif untuk menghasilkan data-data tentang proses pelaksanaan rujukan dan kendala-kendalanya, yang diperoleh melalui para informan. Pemilihan informan ini dilakukan dengan "snowball sampling" yang meliputi enam informan, terdiri dan dua pimpinan lembaga, dua pekerja sosial dan dua klien/anak jalanan yang dirujuk. Untuk mengumpulkan data dari informan tersebut, peneliti menggunakan teknik "in-depth interview", observasi dan studi dokumentasi. Ketiga cara ini dilakukan untuk saling melengkapi sehingga dapat menangkap realitas sosial dari berbagai jawaban informan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan rujukan yang dilakukan oleh rumah singgah dan panti sosial asuhan anak dilaksanakan secara tidak sempurna dimana esensi kegiatan seperti kontak awal dan tindak lanjut terpinggirkan, Selain itu anak jalanan sebagai pihak yang berkepentingan dalam rujukan kurang dilibatkan secara aktif baik dalam tahap awal (evaluasi dan pengambilan keputusan rujukan) maupun tahapan berikutnya (pemberitahuan rujukan, penyediaan informasi dan motivasi, pengiriman klien ke panti, identifikasi dan pembinaan). Ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan rujukan mengarahkan kegiatan tersebut secara praktis dan "instan" dengan fokus pada bagaimana memindahkan anak jalanan ke panti sosial asuhan anak dan tidak kembali lagi ke jalan.
Ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan rujukan berasal dari ketiga faktor kendala yang saling terkaii pada lembaga pengirim rujukan (rumah singgah ), klien/anak jalanan dan lembaga penerima rujukan panti sosial asuhan anak yaitu faktor predisposisi, pemungkin dan penguat. Pada faktor predisposisi terlihat bahwa anak jalanan yang dirujuk masih memiliki kepercayaan, pengetahuan, sikap dan nilai-nilai jalanan yang menyulitkan penyesuaian dirinya di panti sosial asuhan anak. Kendala dalam faktor pemungkin meliputi ketidakterjangkauan sarana dan prasarana pendidikan (karena harus menunggu tahun ajaran baru) dan kebijakan lembaga yang tertuang dalam mekanisme kerja (baik rumah singgah maupun panti sosial asuhan anak. Kendala dalam faktor penguat adalah kurangnya dukungan teman sebaya, pekerja sosial rumah singgah dan panti sosial asuhan anak.
Pelaksanaan rujukan yang tidak sempurna dan kendala-kendalanya memiliki kontribusi terhadap kasus kaburnya anak jalanan tersebut dari panti sosial asuhan anak., sehingga perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang didasarkan pada perspektif rehabilitatif. Pelaksanaan rujukan pada hakekatnya merupakan upaya membekali anak jalanan dengan pendidikan nilai-nilai dan pekerjaan sehingga mempunyai alternatif pemecahan masalah atas keterlantarannya di jalan. Hal ini perlu dilakukan dengan menggabungkan mekanisme hubungan antar lembaga, standar praktek terbaik ("hest practice standard') dalam rujukan, dan permasalahan-permasalahan transisi kehidupan yang dihadapi oleh anak jalanan atas pilihannya untuk dirujuk ke panti.
Secara kongkret, pelaksanaan rujukan perlu didasarkan pada evaluasi bersama antara pekerja sosial rumah singgah dan klien untuk mencapai pemahaman bersama tentang perlunya rujukan kepada lembaga penerima rujukan. Untuk memperoleh lembaga penerima rujukan diperlukan penyeleksian terhadap beragam alternatif lembaga penerima rujukan dan pekerja sosial perlu memberikan informasi yang sejelas-jelasnya tentang kesesuaian lembaga dengan kebutuhan dan permasalahan klien/anak jalanan. Jika ternyata pilihan klien/anak jalanan jatuh pada panti sosial asuhan anak, pekerja sosial rumah singgah perlu melakukan kontak terhadap lembaga tersebut bersama-sama dengan klien untuk memastikan kesesuaiannya dengan klien dan berdiskusi dengan pekerja sosial panti sosial asuhan anak (untuk memperhitungkan permasalahan transisi kehidupan yang dialami klien pada masa tinggalnya di panti). Setelah klien tinggal di panti sosial asuhan anak, perlu dilakukan tindak lanjut pekerja sosial rumah singgah untuk melakukan pengecekan terhadap penyesuaikan dan pemanfaatan pelayanan panti sosial asuhan anak oleh klien (anak jalanan). Pihak panti sosial asuhan anak perlu untuk "sharing" informasi dan menjalin komunikasi terbuka dengan rumah singgah demi kelangsungan hidup dan perkembangan anak binaannya."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T4469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Herawaty Sekara
"Sebagai salah satu produk budaya populer yang paling digemari, film tidak semata-mata hanya berperan sebagai hiburan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai suatu wadah untuk menyoroti isu-isu sosial dan budaya yang telah atau sedang terjadi saat proses pembuatan film tersebut terjadi. Salah satu film Rusia yang mengangkat isu sosial adalah film Человек, который удивил всех/Pria yang Mengejutkan Semua Orang yang secara tersirat mengangkat isu keseteraan gender dalam masyarakat Rusia modern. Penelitian ini membahas isu sosial dalam film tersebut yaitu kesetaraan peran wanita dan pria dalam lingkup rumah tangga serta bagaimana hal tersebut berhubungan dengan realita sosial di masyarakat Rusia abad 21.

As one of the most favorable popular cultural products, films do not merely act only as entertainment for the public, but also as a forum to highlight social and cultural issues that have occurred, or were currently occurring during the film-making process. One of the Russian films that raises social issues is The Man Who Surprised Everyone, which implicitly raises the issue of gender equality in modern Russian society. This research discusses social issues in the film The Man Who Surprised Everyone, namely the equality of the roles of women and men in the household sphere and how it relates to social reality in Russian society in the 21st century."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Adhitya
"ABSTRAK
Manusia sebagai mahkluk sosial tidak pernah lepas dari masalah sosial. Salah satu masalah sosial yang menarik adalah tingkat kecelakaan yang tinggi di sekitar lintasan kereta api di Australia. Dumb Ways to Die merupakan kampanye pemasaran sosial yang dirancang untuk mengatasi masalah sosial tersebut. Kampanye Dumb Ways to Die menggunakan strategi yang memusatkan pada video sebagai konten utamanya, dan dengan didukung oleh media-media seperti permainan, lagu, aktivasi, dan sales promotion, kampanye tersebut berhasil mendapatkan khalayak yang besar dan dapat mencapai tujuan utamanya dengan baik. Kampanye ini dikaji menggunakan studi literatur mengenai pemasaran sosial, dengan produk, biaya, lokasi, dan promosi yang menjadi fokusnya.

ABSTRACT
Human as social creature cannot escape from social problems. One of the interesting social problems is high accident rate around Australian railroad. Dumb Ways to Die is a social marketing campaign designed to solve that social problem. Dumb Ways to Die rsquo s campaign was using a strategy that focuses on video as its main content, and supported by media such as games, songs, activation, and sales promotion, the campaign managed to get a large audience and can reacehd its main objectives well. This campaign assessed using literature on social marketing, and focused on product, price, place, and promotion."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>