Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ira Octaviana Madjid
"Permasalahan yang dihadapi oleh Pusat Promosi Kesehatan adalah sistem pelaporan kegiatan organisasi kemasyarakatan yang ada saat ini masih manual, laporan hasil pelaksanaan rincian kegiatan disampaikan setiap akhir termin, prosedur penyampaian laporan melalui tim pemeriksa dan pemerima barang, serta monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara kunjungan lapangan pada termin ketiga (akhir).
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi kegiatan organisasi kemasyarakatan berbasis web di Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Desain penelitian ini adalah riset operasional, yaitu melalui serangkaian proses ilmiah untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi terhadap masalah yang ditemukan pada sistem. Sedangkan pemecahan masalah menggunakan metode pengembangan sistem prototyping. Sistem yang dikembangkan ini dapat menghasilkan berbagai macam laporan dalam bentuk grafik, narasi, serta tabel yang dapat digunakan untuk monitoring dan evaluasi serta membantu proses perencanaan kegiatan organisasi kemasyarakatan.
Hasil penelitian menyarankan perlu dibuat kebijakan tentang pengoperasian sistem informasi ini kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan; perlu mereviu prosedur pelaporan kegiatan organisasi kemasyarakatan; sistem masih berupa prototype yang dikembangkan menggunakan data kegiatan pembinaan PHBS; kebutuhan diluar sistem aplikasi seperti spesifikasi sistem, perangkat lunak sistem, sumber daya manusia serta brainware sumber daya manusia perlu juga diperhatikan; serta pemerintah perlu menyediakan teknologi internet agar masyarakat dapat dengan mudah dan murah mengakses sistem informasi ini sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban organisasi kemasyarakatan kepada masyarakat.

The problem occurred at the Health Promotion Center is still manually Community Agencies reporting system, the implementation of details activities report delivered each end of the term, the procedure for submission of reports submitted by the inspection and consignee team, monitoring and evaluation done on the third installment (final) through work visit.
This research aims to design web based information systems for community agencies at Health Promotion Center of the Ministry of Health Republic of Indonesia. This research use an operational research design, through a series of scientific process to identify problems and seek solutions found in the system. The problem solving based on prototyping system development. This system can produce various kinds of reports such as graphics, narration, and tables that can be use for monitoring and evaluation as well as assist in the planning of activities of community agencies.
Results of this research suggest the need of policy regarding operation of these information systems to the parties involved in the implementation activities; need to review the activities of community agencies reporting procedures; the system is still as prototype that was developed using the PHBS's activities data; requirements beyond of application systems such as system specifications, system software, human resources and human resources brainware should also be noted; also the government should to provide Internet technology access so peoples can easily and cheaply to access this information system as a form of communty agencies responsibility to the public.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T42959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliastari
"Untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan sesuai dengan UU No.14 Th.2008 pada bab 64 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) serta Peraturan Pemerintah No.46 Tahun 2014 pada Bab VI tentang Penyebarluasan dan Penggunaan Data Informasi Kesehatan, menuntut seluruh instansi pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah untuk dapat lebih menginformasikan hasil capaian kegiatan atau program yang telah dilaksanakannya, sebagai bentuk pertanggungjawaban institusi tersebut kepada masyarakat luas. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang melalui Seksi data dan informasi memiliki tanggung jawab untuk mengimplementasikan peraturan pemerintah tersebut dengan menyediakan layanan data dan informasi yang dibutuhkan, tidak hanya kebutuhan informasi bagi internal dinas kesehatan melainkan juga kebutuhan informasi bagi masyarakat umum. Dalam menyediakan layanan data dan informasi kesehatan, dinas kesehatan membutuhkan sumber data yang telah diolah menjadi sebuah informasi yang secara konsisten dapat mensuplai layanan tersebut agar dapat memberikan layanan yang cepat, valid serta mudah bagi semua pengguna. Hal ini yang masih menjadi salah satu kendala di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang karena belum tersedianya media yang dapat mengolah data menjadi sebuah informasi serta dapat menampilkannya bila dibutuhkan dengan cepat, valid dan mudah bagi semua pihak secara maksimal.

To support government programs in order to achieve clean and transparent governance in accordance with Law No.14 Th.2008 in chapter 64 on Public Information Disclosure (UU KIP) and Government Regulation No.46 of 2014 in Chapter VI on Dissemination and Use of Health Information Data, Demands all government agencies both central and local government to be able to better inform the results of achievements of activities or programs that have been implemented, as a form of accountability of these institutions to the wider community. Tangerang District Health Office through the Section of data and information has the responsibility to implement the government regulations by providing data and information services needed, not only the information needs for the internal health service but also the information needs for the general public. In providing data services and health information, the health department needs data sources that have been processed into an information that can consistently supply the service in order to provide a fast, valid and easy service for all users. This is still one of the obstacles in Tangerang District Health Office because the unavailability of media that can process data into an information and can display it when needed quickly, valid and easy for all parties to the fullest."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Hermanto
"Puskesmas dan Klinik yang merupakan gate keeper dalam memberikan pelayanan klinis kepada masyarakat harus dapat menyediakan pelayanan klinis tingkat pertama yang aman dan bermutu. Dengan kata lain, Puskesmas dan Klinik merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Prinsip penyelenggaraan Puskesmas yaitu pertenggungjawaban kesehatan di daerah kerjanya membuat Puskesmas memiliki kewenangan untuk mengkoordinir dan membina klinik yang berada di wilayah kerjanya. Namun, di Kota Bandung, pelaksanaan pengawasan dan pembinaan klinik oleh Puskesmas saat ini tidak seragam dikarenakan tidak adanya pedoman pelaksanaanya di lapangan dan di tingkat Dinas Kesehatan pengelolaannya belum berjalan. Dengan menerapkan metode System Development Life Cycle (SDLC) Prototyping, penelitian ini bertujuan membangun prototype pengawasan dan pembinaan klinik oleh Puskesmas. Tahapan penting yang dilalui adalah menyusun format standar pengawasan, menetapkan standar klinik yang sesuai dengan pengawasan dan pembinaan klinik oleh Puskesmas, dan menyusun informasi standar output. Terdapat 73 parameter yang terbagi ke 10 jenis kategori pengawasan dan 6 jenis keluaran yang dihasilakan oleh sistem ini yang salah satunya adalah klinik yang sesuai dengan standar pengawasan dan pembinaan Puskesmas. Teknologi internet, berupa prototype berbasis Web, yang memiliki keunggulan memangkas jarak dan waktu dapat menjadi solusi bersama. Tujuannya, selain keunggulan diatas, situs Web mampu berkomunikasi, melakukan jasa, mengumpulkan informasi dari penguna dan berbagi basis data dengan pihak-pihak yang telah ditentukan sebelumnya. Kebijakan yang mendukung pengembangan sistem informasi ini dapat dilakukan pada perumusan pedoman pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pembinaan klinik oleh Puskesmas dengan mengundang lebih banyak pihak seperti oraganisasi profesi dan ASKLIN.

Puskesmas and Clinics, the gatekeepers of social health services, as spearheads in providing first communal health services, always have to be on the top of their roles, giving the community their basic health services. Puskesmas as a senior partner, has the authority to nurture, coordinate, and to monitor its subordinate Clinics in order to implement their portion of health responsibility roles in the community. However, in the City of Bandung, the implementation of monitoring and supervising clinic by Puskesmas is not in the same shape over one another due unavaliable of implementation guidance in the field. The management of this activity at The District Health Office level has not been enabled yet. However, in the city of Bandung, the implementations of Puskesmas and Clinics monitoring supervising activities differ one from another, due to the absence of a thorough implementation guideline that can act as a Puskesmas-Clinic uniformed. Meanwhile, at the District Health Office level, such guidance or system are also yet to be invented, controlled nor managed systematically. This research objective is to build a monitoring sytem prototype in which to help Puskesmas effectively performs one of its functions and intended roles in the community, which are to monitor and to supervise its subordinate Clinics. The system suitable to perform in this environment is called System Development Life Cycle (SDLC). Important steps are arrange the standard format of supervision, establishing clinic standards monitoring and supervision of clinic by the Puskesmas, and the preparation of standard output information. The important steps are therefore broke down into three main stages. The first stage is to arrange the standard form for supervision, to be followed by establishing clinical standard for monitoring and supervising Clinics by the Puskesmas, and the third stage is to arrange the information standard output. The SLDC is going to generate seventy three parameters, which are then divided into ten different supervisory catagories and six different type of outputs. One of the outputs is going to produce a Clinic that complies with Monitoring and Supervision Standards of Puskesmas. Webbased data, supported by lightning fast internet connection that shaves time and distance, can be offered as solution to become the backbone of SLDC. Furthermore, web-based technology is projected to have the ability to communicate, to provide services, to collect information from users, and even to be able to share data to many different type of pre-selected individuals or institutions. The governing policies which will support the development of this information system can be proposed and formulated by Puskesmas under the Clinical Supervision and Monitoring Guidelines, with the help of other professional associates such as from ASKLIN or other professional institutions.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenya Puspita Lindri
"Permasalahan yang dihadapi oleh BBPK Jakarta berdasarkan prastudi di lapangan pada kegiatan evaluasi pasca pelatihan saat ini adalah besarnya biaya yang dibutuhkan dan waktu proses yang lama dalam kegiatan evaluasi pasca pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Model Sistem Informasi Evaluasi Pasca Pelatihan Berbasis Web di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta, Studi Pada Pelatihan Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan Bagi Tenaga Kesehatan. Metodologi pengembangan sistem menggunakan pendekatan prototype. Pengumpulan data primer dengan cara wawancara mendalam dan data sekunder berdasarkan telaahan dokumen dan observasi lapangan dengan metode pengujian sistem user acceptance test. Evaluasi Pasca Pelatihan merupakan tugas pokok dan fungsi dari bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu yang dilaksanakan di seksi Pengendalian Mutu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.2361/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan. Sistem yang dikembangkan dapat menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk perbaikan program Pelatihan Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan Bagi Tenaga Kesehatan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta secara efektif dan efisien. Saran terhadap pemanfaatan sistem informasi ini adalah melakukan sosialisasi sistem evaluasi pasca pelatihan berbasis web kepada semua peserta pelatihan di BBPK Jakarta dan instrumen evaluasi menggunakan perpaduan evaluasi dari Kirkpatrick dengan evaluasi berbasis pengetahuan dan keterampilan sehingga tujuan evaluasi dapat tercapai.

The problem faced by BBPK Jakarta at this time in the post-training evaluation is the high cost and the long time needed in the post-training evaluation. This study aims to develop a Model of Information System on Web-Based Post Training Evaluation at Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta, Study on Gender Mainstreaming in Health Training For Health Workers. System development methodology is using a prototype approach. Primary data collection by in-depth interviews and secondary data collection by research paper based on documents and field observations. Post-training evaluation is a fundamental duty and function of the field of Development and Quality Control carried out in the Quality Control section by Minister of Health Regulation No.2361/Menkes/PER/XI/2011 on the Organization and Administration of Technical Implementation Unit in the Field of Health Training. The system developed can produce information that can be used to improve training programs for Gender Mainstreaming in Health for Health Workers at Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta effectively and efficiently. Suggestions on the utilization of this information system is to disseminate web-based post-training evaluation system to all trainees in BBPK Jakarta and evaluation instruments using a combination of the Kirkpatrick evaluation with knowledge and skills evaluation so that the purpose of the evaluation can be achieved.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nopianto Ricaesar
"Transformasi sistem kesehatan Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan cara memperbaiki infrastruktur, meningkatkan kualitas obat-obatan, meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, memperkuat koordinasi antara pelayanan kesehatan, dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait pelayanan kesehatan. Pilar penting dalam transformasi sistem kesehatan Indonesia adalah transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kesehatan), yang bertujuan untuk menyediakan jumlah dan distribusi SDM kesehatan yang merata di seluruh Indonesia.Untuk memastikan mutu pelatihan kesehatan dan mutu SDM kesehatan, institusi penyelenggara harus terakreditasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2019. Akreditasi institusi saat ini masih dilakukan secara manual, termasuk pengusulan, penilaian, dan penilaian ulang dengan pengiriman dokumen melalui email. Untuk meningkatkan efektivitasnya, perlu dilakukan transformasi digital dalam sistem informasi akreditasi institusi pelatihan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sebuah rancangan sistem informasi akreditasi institusi pelatihan bidang kesehatan.Metode pengembangan menggunakan System Development Life Cyle (SDLC) dengan model prototipe sampai pada tahapan uji coba sistem. Desain sistem dilakukan dengan pembuatan diagram konteks, ERD, TRD, Data Dictionary, Flow Chart dan DFD, dan kemudian dilanjutkan pembuatan user interface.

by improving infrastructure, improving the quality of medicines, increasing the competence of health workers, strengthening coordination between health services, and involving community participation in decision-making related to health services. An important pillar in the transformation of the Indonesian health system is the transformation of Health Human Resources (HR Health), which aims to provide an even distribution of health human resources throughout Indonesia. To ensure the quality of health training and the quality of health human resources, implementing institutions must be accredited according to regulations. Government Number 67 of 2019. Institutional accreditation is currently still carried out manually, including proposals, assessments, and reassessments by sending documents via email. To increase its effectiveness, it is necessary to carry out digital transformation in the training institution accreditation information system. The purpose of this study was to create a design information system for training institution accreditation in the health sector. The development method used the System Development Life Cycle (SDLC) with a prototype model up to the system trial stage. System design is carried out by making context diagrams, ERD, TRD, Data Dictionary, Flow Chart and DFD, and then continuing with the creation of the user interface."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugianto
"Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan bekerjasam dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dan CDC Atlanta, mengembangkan jejaring surveilans virology dan epidemiologi ILI (Influenza Like Illness) di 26 propinsi di Indonesia. Permasalahan dalam jejaring surveilans ini adalah data epidemiologi tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh daerah, sehingga tidak ada data yang mendukung daerah untuk mengetahui secara dini adanya peningkatan kasus ILI diwilayahnya. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengembangkan sistim informasi surveilans ILI nasional sehingga diseminasi hasil surveilans ILI dapat berjalan dengan cepat dan efisien. Studi ini menggunakan metode model waterfall yaitu menggabungkan elemen-elemen dalam model urutan System Development Life Cycle (SDLC) dengan filosofi waterfall. Tahapannya yaitu analisis, desain, pengkodean, dan ujicoba. Analisis dilakukan berdasarkan hasil wawancara mendalam menggunakan kuesioner terhadap beberapa informan, telaah dokumen dan observasi pada instalasi laboratorium. Prototype dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQLyang bersifat open source. Pengembangan sistim informasi ini menggunakan 4 komponen yakni: penggunaan SMS gateway pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium, diseminasi data epidemiologi dan analisis situasi keadaan perkembangan virus influenza pada tiap sentinel. Sistem informasi diharapkan menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat yang dapat digunakan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan untuk mencegah adanya KLB/Wabah influenza diwilayahnya.

Center for Biomedical and Basic Technology of Health under the National Institute of Health Research and Development (NIHRD) with the Directorate Generalof Disease Control and Environmental Health (P2PL) and CDC Atlanta, developing surveillance networks virology and epidmiologi ILI (Influenza Like Illness) in 26 provinces in Indonesia. Problems in this surveillance network is epidemiological data are notfully utilized by the county, so there is no data to support the area early to determine the increase incases of ILI in the region. The objective of this study is todevelop a information system for national ILI surveillance to disseminate surveillance data quickly and efficiently, by using SMS as ameans of support. The method of ths study is waterfall model combines elements in the model order System Development Life Cycle (SDLC). Analysis is performed based onthe results ofin-depth interviews using questionnaires tosomeinformants, document review and observations on a laboratory installation. Prototypeis designed using PHP programming language and open sourceMySQL. Information systemis expected toproduce information quickly, precisely and accurately whichcanbe use d in management decision-making to prevent the outbreak/epidemic influenza territory.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayuwati
"Skripsi ini bertujuan untuk merancang suatu sistem informasi Telaah Material Transfer Agreement (MTA) berbasis web pada Tim Advokasi dan Penelaahan Perjanjian Alih Material (Tim MTA) guna membantu proses Telaah MTA agar menjadi lebih efektif dan efisisen sesuai dengan kebutuhan serta mampu laksana. Metode pengembangan sistem informasi yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode System Development Life Cycle (SDLC), yang dimulai dari tahap analisis, perancangan basis data, perancangan desain antar muka, hingga tahap uji coba sistem. Dari pengumpulan data yang dilakukan, ditemukan adanya permasalahan pada proses pengajuan permohonan MTA, proses telaah protokol, serta proses penyampaian hasil MTA yang masih dilakukan secara manual. Dari hasil analisis didapatkan pula adanya peluang pengembangan sistem informasi untuk membantu pelaksanaan telaah MTA. Berdasarkan hal tersebut, telah disusun suatu rancangan sistem informasi telaah MTA berbasis web pada Tim MTA.

This thesis aims to design an information system of the study material transfer agreement based on web to assist in the review of the MTA in Team Advocacy and Study Material Transfer Agreement in order to become more effective and efficient. Information system development methods used in this thesis is a method of System Development Life Cycle (SDLC), which starts from the stage of the analysis, database design, interface design, until the test phase of the system. The results of data collection, find problems in the process of submission of the request MTA, protocol review process, as well as the process of delivering results MTA is still done manually. The analysis shows that there are opportunities developing information systems that can be used to assist the implementation process of the MTA. Based on this, has compiled the design of the study information system web-based material transfer agreement on the Advocacy Team and Study Material Transfer Agreement."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggih Dewi Kusumaningrum
"Tesis ini membahas pengembangan Sistem Informasi Online Kebutuhan Tenaga Kesehatan Rumah Sakit di Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Tujuan pengembangan yaitu membangun prototipe panel informasi Kebutuhan Tenaga Kesehatan yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online untuk mendukung kebijakan pemenuhan tenaga kesehatan. Metode pengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) berbasis prototipe. Pengembangan sistem informasi dilaksanakan dalam waktu singkat dengan melibatkan pengguna sehingga sesuai dengan kebutuhan pengguna. Input sistem informasi ini yaitu basis data SIRS Online yang selanjutnya dihitung menggunakan standar minimal kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan jenis dan klasifikasi rumah sakit untuk menghasilkan informasi. Penyajian informasi per wilayah yaitu grafik kekurangan, rekapitulasi kekurangan per kelas RS, grafik kondisi pemenuhan, detail kondisi pemenuhan per RS, tabel kekurangan dan kelebihan tenaga kesehatan rumah sakit, serta rekomendasi provinsi prioritas pemenuhan tenaga kesehatan berdasarkan besaran masalah di setiap wilayah. Perangkat lunak prototipe ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySql dan penyajian informasi HTML, Javascript, Bootstrap, dan Highchart. Sistem informasi ini dapat diakses secara online menggunakan komputer maupun smart phone sehingga informasi dapat di download untuk kepentingan analisis tahap berikutnya.

This thesis discusses the development of Online Information Systems for Hospital Health Human Resources Needs in the Directorate General of Health Services, Ministry of Health of the Republic of Indonesia. The purpose of development is to build a dashboard prototype of Health Human Resources Needs integrated with Sistem Informasi Rumah Sakit(SIRS) Online or Hospital Information Online System support policy making of hospital health human resources fulfillment. Information system development method using Prototype-based System Development Life Cycle (SDLC) approach. The development of information systems is implemented in a short time by involving the user so that according to user's needs. This information system input is SIRS Online database which is then calculated using minimum standard of health worker needs based on type and classification of hospital to produce information. Information presented by region, there are graphics information of needs by region, recapitulations of needs by hospital class, graphs of fulfillment condition, details fulfillment condition by hospital, tables of needs and excess of hospital health human resources, and recommendation of priority province for health personnel fulfillment based on problem scale in each region. This prototype software uses PHP programming language, MySql database and presentation of HTML information, Javascript, Bootstrap, and Highchart. This information system can be accessed online using computer or smart phone so that information can be downloaded for the interest of the next level analysis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efi Indarti
"SP3 yang berjalan selama ini belum menghasilkan data/informasi program kesehatan yang lengkap, cepat dan keakurasiannya masih diragukan, oleh karenanya pemanfaatan hasil luaran SP3 oleh pengelola program di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten belum optimal.
SP3 bukan merupakan satu-satunya pelaporan yang harus dibuat oleh Puskesmas, tetapi masih terdapat laporan lain dari para pengelola program Dinas Kesehatan. Hal ini disamping menjadi beban bagi Puskesmas, juga menyebabkan pelaporan tidak lengkap, tidak tepat waktu dan adanya duplikasi data antra pengelola program dengan data pada pengelola SP3. Hal lain yaitu tidak berjalannya mekanisme umpan balik dari tingkat Dinas Kesehatan kepada Puskesmas.
Sejalan dengan era desentralisasi, maka Dinas Kesehatan Kabupaten mempunyai kewenangan dalam pengembangan Sistem Kesehatan di tingkat Kabupaten maupun dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatannya. Kebijakan organisasi dan komitmen yang tinggi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang beserta jajarannya, serta dukungan sumber daya yang memadai dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan di wilayahnya. Sistem Informasi Program Kesehatan (SIPK) berbasis data Puskesmas merupakan pengembangan dari SP3, yang diharapkan menghasilkan data/informasi mengenai program kesehatan di Puskesmas sehingga dapat mendukung pelaksanaan manajemen program kesehatan di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten, baik perencanaan, monitoring dan evaluasi program.
Pengembangan SIPK berbasis data Puskesmas ini, dimulai dengan menetapkan informasi, indikator dan data yang dibutuhkan, mendesain sistem pengumpulan, pengolahan dan penyajian data, mendesain format input dan output laporan, serta perancangan program aplikasinya. Kebijaksanaan satu pintu keluar-masuk data pada Sub Bagian Perencanaan, yang mempunyai tugas dan fungsi dalam pengelolaan data program kesehatan, serta pelaksanaan mekanisme umpan balik akan lebih mengoptimalkan pelaksanaan sistem ini dalam menghasilkan data/informasi program kesehatan yang berkualitas.

The existing Public Health Center Recording and Reporting System has not yet sufficient and satisfy our need to gather a complete health program data and information, in fact the speed and accuracy is still questionable. Therefore the output utilization by the Program Manager in the Health Office Tangerang District is far from optimum.
The major problem of Public Health Center Recording and Reporting System is on its data collection, in which it is not the only report should prepared by the Public Health Center, but there are many other reports required by the Program Manager in the Health Department as well. It is more often becoming an additional workload to them and resulting incomplete reports made and not submitted on time. It is also containing data duplications between the report received by the Program Manager in the Health Department with another one delivered to the Recording and Reporting System Manager. Another problem is the inaccuracy information will affect the feedback mechanism from Chief Executive of Health District Office to the Public Health Center. Along with decentralization era, the Health District Office has an authority to develop the health system in the level of district and to develop the health information system as necessary. Policy and strong commitments of the organization supported by adequate human resources to maintain the development of health information system in the District.
The Health Program Information System is an outcome of Public Health Center Recording and Reporting System development. The expectation is to produce data and information concerning health program in the Public Health Center, and to have the ability to support managing the health program management in the Health Office Tangerang District. The development of Health Program System Information begins with verifying the information, data and indicator required, designing the collection system, processing and data presentation, designing the output and input format of reports, and application program design.
The one gate policy of data in the Planning Section which has task and function in handling health program data, and maintaining a feedback mechanism which will optimizing the system achievement to produce high quality health program data and information.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T3023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rano Banyu Aji
"Untuk mengatasi permasalah air bersih dan sanitasi sesuai kesepakatan MDG?s pada goal 7 target 10, pemerintah bersama pihak donor membuat program CWSH (community water services and health) yang dilaksanakan di 4 propinsi dan 20 kabupaten, tujuan programnya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui komponen pembangunan sarana air bersih dan sanitasi, permberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku hidup sehat.
Untuk pengendalian pelaksanaan mutu program, peran data atau informasi berkait dengan quality control (QC) dan quality assurance (QA) /verifikasi proses kegiatan di dapat dari mekanisme laporan bulan dan qurtal. Sepanjang kuartal 2009 laporan terlambat penyampaiannya mulai dari 10 sampai 40 hari dari akhir priode kuartal yang disepakati. Sedangkan laporan bulanan priode Juli 2008 -Juli 2009 hanya 21,4 % yang tepat waktu (on schedule).
Seluruh laporan (quartal dan bulanan) belum menginformasikan ukuran hasil dan manfaat yang dicapai sesuai key performance indicator (KPI) yang termuat didalam logical framework CWSHP disetiap keluaran komponen kegiatan. Kondisi ini disebabkan data masih diolah dengan worksheet, tidak mampu mengolah data secara otomatis membuat data tidak mudah dan cepat disajikan dan tidak mudah untuk diintergrasikan di tingkat kabupaten, propinsi maupun pusat.
Untuk membantu seorang manager melakukan pengendalian, dengan memperoleh kemudahan pengumpulan data dan pemantauan kegiatan, sehingga memperoleh manfaat waktu, biaya dan megurangi kesalahan membuat keputusan atau mengambil tindakan, diperlukan alat pengendali berupa PPMS (project performance Monitoring system) dengan teknologi berbasis Web (database dan Internet) yang mampu memproses dan menampilkan data secara realtime dalam berbagai bentuk (kurva, tabel, grafik) pada jangkauan area wilayah yang luas.

To overcome the problem of clean water and sanitation MDG's in goal 7 target 10, the government together with the donor makes the Community Water Services and Health (CWSH) program conducted in 4 provinces and 20 districts, the purpose of the program is to improve community health status through development clean water and sanitation facilities, community empowerment and health behavior change component.
To control the quality of program implementation, the role of the data or information related to quality control (QC) and quality assurance (QA) / verification process may be the mechanism of activity in the months and quartal report. Throughout the late quarter report 2009 range from 10 to 40 days from the final quarter of the agreed period. While the monthly report period July 2008-July 2009 that only 21.4% on time (on schedule ).
All reports (quartal and monthly) were not informed of the outcome and the benefits achieved according to key performance indicator (KPI) is contained within the logical framework of activities CWSHP each output component. This condition is caused by the data is still processed by the worksheet, is not capable of processing data automatically creates easily and fast data not presented and not easy to integrate in the district, provincial and central governments.
To help a manager to control, to obtain ease of data collection and monitoring activities, so as to obtain the benefit of time, cost and errors decisions reduce or take action, necessary control equipment such as PPMS (Project Performance Monitoring System) with Web-based technologies (databases and Internet) capable of processing and displaying data real time in various forms (curves, tables, graphs) in the coverage area of a large area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28406
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>