Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157926 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yopi Triana
"Keterbatasan kemampuan pengelolaan pemimpin merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya mutu pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi kompetensi kepala ruangan dalam pelaksanaan fungsi pengarahan. Desain menggunakan survey dengan rancangan deskriptif korelasional, pada 98 kepala ruangan dan 196 ketua tim. Sampel diambil secara total dan instrumen riset berupa kuisioner. Analisis menggunakan uji Mann Whitney, Kruskall Wallis, Spearman Correlation, dan Regresi linear berganda. Variabel yang berhubungan dengan kompetensi kepala ruangan adalah masa kerja(p=0.0001), pelatihan manajemen ruangan(p=0.006) serta uraian tugas(p=0.008). Pelatihan merupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi kompetensi kepala ruangan dalam melaksanakan fungsi pengarahan. Hasil penelitian merekomendasikan manajemen untuk merancang pelatihan serta menyusun uraian tugas sesuai dengan kompetensi kepala ruangan.

Limited ability of leadership in management is one factor contributing to the low quality of nursing care. This study aimed to analyze factors influencing head nurses competency in directing function. Design used survey with descriptive correlational, to 98 head nurses and 196 team leaders. Total sample with questionnaire as an instrument. Analysis using Mann Whitney test, Kruskal Wallis, Spearman Correlation, and Multiple Linear Regression. Variables that relate to head nurses competency is working period(p=0.0001), ward management training(p=0.006) and job description(p=0.008). Training is the most dominant factor influencing competency of head nurses in directing. Results of the study recommend management to design training and develop job descriptions according to the competence of the head nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Damayanti
"Latar belakang: Angka kejadian infeksi dapat diturunkan dengan pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dalam asuhan keperawatan secara komprehensif oleh Perawat. Pada kenyataannya asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien dengan risiko infeksi masih rendah. Perawat membutuhkan model peran yang baik dari kepala ruang dan fungsi manajemen kepala ruang memberi pengaruh positif pada pelaksanaan PPI.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan peran dan fungsi manajemen kepala ruang dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dilakukan pada 221 perawat yang bekerja di rumah sakit pemerintah di Jakarta yang dipilih dengna menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari peran kepala ruang, fungsi manajemen kepala ruang, dan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan yang disebarkan pada responden melalui tautan google form. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen mendapatkan nilai r = 0,313-0,818 dan cronbach’s alpha = 0,922-0,945.
Hasil: Hasil penelitian ini mendapatkan ada hubungan peran kepala ruang dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dengan kekuatan sedang dan arah positif  (p = 0,0001, r = 0,489), demikian juga  fungsi manajemen kepala ruang mempunyai hubungan dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dengan kekuatan kuat dan arah positif  (p = 0,0001, r = 0,515. Faktor yang paling memengaruhi pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan yaitu fungsi pengorganisasian (nilai koefisien Beta = 1,145), fungsi pengendalian (nilai koefisien Beta = 1,125), peran decisional (nilai koefisien Beta = 1,145), dan peran interpersonal (nilai koefisien Beta = -1,010).
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran dan fungsi manajemen kepala ruang berhubungan dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan. Faktor yang paling memengaruhi pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan adalah fungsi pengorganisasian. Rekomendasi yang diberikan yaitu meningkatkan peran dan fungsi kepala ruang dalam PPI terutama fungsi perngorgaisasian untuk mengoptimalkan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dan peningkatan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan terutama pada tahap diagnosis keperawatan.

The incidence of infection can be reduced by implementing the Infection and Prevention Control (IPC) in comprehensive nursing care by nurses. In fact, comprehensive nursing care for patients with risk of infection is still low. Nurses need a good role model from the head nurse and the management function of the head nurse have a positive influence on the implementation of IPC.
Method: This study aimed to identify and analyze the relationship between the role and function of head nurse management and the implementation of IPC in nursing care. Quantitative research with cross sectional design was conducted on 221 nurses who worked in government hospitals in Jakarta who were selected using purposive sampling technique. The research instrument consisted of the role of the head nurse, the management function of the head nurse, and the implementation of IPC in nursing care which was distributed to respondents via the google form link.
Results: The results of the validity and reliability test of the instrument get r value = 0.313-0.818 and Cronbach's alpha = 0.922-0.945. The results of this study found that there was a relationship between the role of the head nurse and the implementation of IPC in nursing care with moderate strength and a positive direction (p = 0.0001, r = 0.489), and the management function of the head nurse had a relationship with the implementation of IPC in nursing care with strong strength and positive direction (p = 0.0001, r = 0.515. The factors that most influence the implementation of IPC in nursing care are the organizational function (Beta coefficient value = 1.145), control function (Beta coefficient value = 1.125), decisional role (Beta coefficient value = 1.145), and interpersonal roles (Beta coefficient value = -1.010).
Conclusions: This study concludes that the role and management function of head nurse are related to the implementation of IPC in nursing care. The factor that most influences the implementation of IPC in nursing care is the function of organization. This study recommend to increase the role and management function of the head nurse in IPC  to optimize the implementation of IPC in nursing care and increase the implementation of PPI in nursing care, especially nursing diagnosis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiana
"Kepala ruangan sebagai perawat manajer yang bersentuhan langsung dengan staf, melaksanakan strategi untuk meningkatkan retensi agar stafnya mempunyai keinginan untuk bertahan bekerja. Strategi yang telah dilaksanakan kepala ruangan seringkali kurang membuahkan hasil yang baik karena beberapa faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi kepala ruangan dalam meningkatkan retensi perawat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini menggunakan total sampling dari kepala ruangan sesuai kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari instrumen strategi retensi perawat dan pengembangan dari beberapa sumber terkait.
Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara struktur organisasi, dukungan pimpinan, fungsi perencanaan, fungsi ketenagaan, dan fungsi pengendalian dengan strategi retensi p = 0,002 ndash; 0,044, ? = 0,05 . Faktor yang paling dominan mempengaruhi adalah dukungan pimpinan p = 0,032; OR = 2,817, 95 CI dan fungsi ketenagaan p = 0,042; OR = 2,714, 95 CI . Rekomendasi: Kepala ruangan perlu dukungan yang kuat dari pimpinan rumah sakit dalam melaksanakan strategi untuk meningkatkan retensi perawat.

Head nurse as a nurse manager in direct contact with staff, executes a strategy to increase retention so that his staff has a desire to survive. Strategies that have been implemented by head nurse are often poorly managed due to several factors. The purpose of this study was to identify factors that may influence the strategy in increasing nurse retention.
This research is descriptive research with cross sectional approach. This study used total sampling from head nurse according to inclusion criteria. The instrument used is a modification of the nurse 39 s retention strategy and development tool from several related sources.
The result showed that there was a significant relationship between organizational structure, leadership support, planning function, staffing function, and controlling function with retention strategy p 0,002 0,044, 0,05 . The most dominant factors influenced were leadership support p 0.032, OR 2.817, 95 CI and staffing function p 0.042 OR 2.714, 95 CI . Recommendations Nurse retention strategies conducted by head nurse need strong support from hospital management for their success in improving nurse retention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Widyana
"Kepala ruangan memerlukan kompetensi manajerial untuk mengelola ruangan rawat inap agar pelayanan yang optimal dapat tercapai dan kepuasan kerja perawat dapat terpenuhi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara kompetensi manajerial kepala ruangan dengan tingkat kepuasan kerja perawat pelaksana. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan cross sectional. Instrument penelitian menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner kepuasan, kompetensi manajerial kepala ruangan, dan karakteristik perawat. Sampel penelitian ini adalah 107 perawat pelaksana di dua rumah sakit Provinsi Riau yang dipilih dengan stratified random sampling berdasarkan ruangan ruangan rawat inap. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi manajerial kepala ruangan dengan tingkat kepuasan kerja perawat pelaksana p=0,001; OR=0,193 . Faktor yang paling berpengaruh adalah fungsi pengorganisasian yang dikontrol dengan faktor efikasi diri. Penelitian ini merekomendasikan khususnya pada manajemen keperawatan agar melakukan evaluasi rutin terhadap kepuasan kerja dan mengadakan pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi dan jenjang karir perawat serta kepala ruangan.

Head of room for nurse needs a managerial competency to manage the inpatient room for optimal service can be achieved. The purpose of this study was to identify the relationship between the head managerial managerial competence with the level of job satisfaction of the nurses. The methodology used is a quantitative approach with cross sectional. The research instrument used a questionnaire consisting of a satisfaction questionnaire, headroom managerial competence, and nurse characteristics. Sample of this study is 107 nurses in two Hospitals at Riau Province. In this study a large sample using stratified random sampling based on room inpatient room. The data analized by using chi square test obtained that there is significant relation between managerial competence of head of room with job satisfaction level of nurse p 0,001 OR 0,193 . The most influential factor is the organizing function that is controlled by self efficacy factor. The conclusion of this research is there is significant influence between the relationship of managerial competence of head of room to job satisfaction of nurse executor. Suggestions expected to the hospital, especially nursing management in order to conduct routine evaluation of job satisfaction and Conducting ongoing training to improve the competence and career path of nurse and head of the room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Novi Sandra
"Perilaku etik perawat pelaksana menjadi perhatian kepala ruangan dalam memberikan pelayanan keperawatan. Kepala ruangan yang menjalankan fungsi dengan baik akan berpengaruh terhadap penerapan praktik keperawatan dan penerapan prinsip etik keperawatan. Metode penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel 147 di rumah sakit X Tangerang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menggunakan uji chi-square dengan CI 95%, menunjukan hasil bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin (p-0,926), usia (p-0,438), tingkat pendidikan (p-0,983), jenjang karir (p-0,415), lama bekerja (p-0,353) dengan penerapan prinsip etik perawat. Terdapat hubungan signifikan antara fungsi perencanaan (p- 0,035), fungsi pengorganisasian (p-value 0,008), fungsi ketenagaan (p-value 0,001), fungsi pengarahan (p-0,002) serta fungsi pengendalian (p-value 0,008) dengan penerapan prinsip etik perawat.  Fungsi pengarahan kepala ruangan yang dilakukan dengan baik akan meningkatkan kesadaran penerapan prinsip etik dalam pelayanan keperawatan, maka perlu adanya optimalisasi fungsi kepala ruangan yang terencana dalam penerapan prinsip etik.

The ethical behavior of implementing nurses is a concern for the head nurses in providing nursing services. The Head nurse carries out the function properly will affect the application of nursing practice and the application of nursing ethical principles. This research method uses a quantitative approach with a cross-sectional design. Sampling with a total sampling technique with a total sample of 147 in Hospital X Tangerang. The resulted of the studi using the chi-square test with 95% CI, showed that there was no significant relationship between gender (0.926), age (0.438), education level (0.983), career path (0.415), length of work (0.353) with application of nursing ethical principles. There is a significant relationship between the functions of planning (p-value 0.035), organizing (p-value 0.008), staffing (p-value 0.001), actuacting (p-value 0.002) and controlling (p-value 0.008) with the application of nurse ethical principles. with the application of ethical principles of nurses. with the application of ethical principles of nurses. The function of Head Nurse that is done well will increase awareness of the application of ethical behavior in nursing services, it is necessary to optimize the function of the Head Nurse that is planned in the application of ethical principles."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruswati
"Peran kepala ruang yang dijalankan dengan baik dapat menghasilkan keselamatan pasien yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan peran kepala ruang terhadap perilaku perawat dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 95 responden dengan tehnik convenience sampling. Hasil penelitian karakteristik perawat pelaksana rata-rata median umur 28,00 tahun, masa kerja 3,00 tahun, jenis kelamin mayoritas perempuan 75, 8, dan pendidikan mayoritas Diploma tiga keperawatan 83,2. Gambaran peran kepala ruang yang paling banyak dipersepsikan oleh perawat pelaksana adalah informational, sedangkan gambaran peran kepala ruang dipersepsikan optimal oleh perawat pelaksana. Gambaran perilaku perawat baik dalam melaksanakan keselamatan pasien. Tidak Ada hubungan antara peran kepala ruang terhadap perilaku perawat pelaksana p= 0,086. Saran untuk manajemen rumah sakit mengadakan pembinaan terhadap kepala ruang mengenai kemampuan pelaksanaan peran kepala ruang dan ditingkatkan melalui pendidikan secara formal ke jenjang Ners mengingat saat ini mayoritas perawat masih berpendidikan D3 keperawatan.

The Correlation between Head Nurse Role and Staff Nurses Behavior in Implementing Patient Safety Program The head nurse role that is well run can produce better patient safety. The purpose of this study is to examine the correlation between head nurse role and staff nurses behavior in implementing patient safety program. This is cross sectional using method. Ninety five respondents were recruited using convenion sampling technique. The result shows there characteristics of nurses and the average median age of 28.00 years, 3.00 years working period, the majority of female sex 75, 8, and three nursing education Diploma majority of 83.2. Overview of the head nurse role of the most widely perceived by nurses are informational, while overview the of the head nurse role optimal perceived by nurses. Overview good behavior of nurses in implementing patient safety. There is no relationship between the head nurses role of the behavior of nurses p 0.086. Recommendations for the hospital management to hold coaching of head nurses role regarding the implementation of the head nurses role capabilities and enhanced through formal education to the level of nurses since currently the majority educated nurses still three nursing diploma.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estelle Lilian Mua
"Sistem supervisi klinik kepala ruangan yang dijalankan dengan tepat dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana. Fenomena yang ditemukan di RS Woodward Palu, supervisi kepala ruangan, kepuasan kerja, dan kinerja perawat pelaksana belum optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan supervisi klinik kepala ruangan terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS Woodward Palu.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan pre-post test design with contol group. Sampel untuk supervisi kepala ruangan dan kepuasan kerja masing-masing kelompok 32 perawat dan sampel untuk kinerja perawat pelaksana masing-masing kelompok 56 dokumen. Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan dan bimbingan supervisi klinik kepala ruangan model akademik.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan yang signifikan (p value =0,000) pada supervisi klinik kepala ruangan setelah mendapat pelatihan dan bimbingan supervisi. Supervisi klinik yang dilaksanakan secara tepat telah berdampak pada kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana secara signifikan (p value =0,000). Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana yang signifikan (p value=0,000) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Penelitian ini membawa pada simpulan ada pengaruh pelatihan supervisi klinik kepala ruangan terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap rumah sakit Woodward Palu. Rekomendasi penelitian ini adalah terus mempertahankan penerapan supervisi klinik kepala ruangan dengan cara pembinaan, monitoring, dan evaluasi secara berkelanjutan agar kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana terus dapat ditingkatkan.

Clinical supervision by head nurse can increase working satisfaction and clinical performance by nursing staff in the ward. However, in Wordward hospital clinical supervision by head nurse, working satisfaction and clinical performance by nursing staff has not been improved.
The purpose of this study was to identify the influence of clinical supervision training by the head nurse on the working satisfaction and clinical performance of nursing staff in the in-patient ward of Woodward hospital in Palu.
This study used quasi experiment method with pre and post-test design with control group. The sample in clinical supervision and working satisfaction into groups, where each group consisted of 32 nurses, where for measuring clinical performance of staff nurses each group consisted of 56 nurses. Intervention that was given to the sample (intervention group) was training and supervision toward head nurse on clinical supervision with academic model.
The result showed that the clinical supervision by head nurse was significantly increased (p value = 0,000) after training and supervision. Clinical supervision that accurately implemented gave influence significantly (p value = 0,000) into working satisfaction and clinical performance of staff nurses. Further analysis showed the significantly difference on working satisfaction and clinical performance of staff nurses between intervention and control groups (p value = 0,000).
Conclusion of this study showed that there was a significantly influence on head nurse clinical supervision training working satisfaction and clinical performance of staff nurses in Woodward hospital in Palu. The recommendation of this study suggested that maintaining implementation of clinical supervision by head nurse should be improved by supervision, monitoring, and evaluation, in order to maintain the working satisfaction and clinical performance of staff nurses within the ward.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yayat Supriyatna
"Rumah sakit sebagai salah satu tatanan pemberi jasa pelayanan kesehatan harus mampu menyediakan berbagai jenis pelayanan yang bermutu dan profesional. Pelayanan keperawatan dirumah sakit merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan, dan merupakan salah satu faktor penentu bagi mutu dan citra rumah sakit dimata masyarakat. Oleh karena itu diperlukan kemampuan kepemimpinan yang tinggi dari kepala ruangan sehingga dapat mempengaruhi perawat yang berada dibawah tanggung jawabnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan produktivitas kerja dengan disain deskripsi korelasi melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja di Instalasi rawat Inap Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta berjumlah 379 orang dengan sampel berjumlah 210 orang. Data didapat melalui penyebaran kuesioner, pengolahan serta analisa data dilakukan dengan perhitungan statistik perangkat komputer.
Hasil penelitian univariat menggambarkan distribusi karakteristik, sebagian besar responden yaitu umur 25-30 tahun 92 orang (50%), jenis kelamin wanita 162 orang (88%), tingkat pendidikan DIII Keperawatan 157 orang (85,3%), 152 orang (82,5%) tidak pernah mengikuti pendidikan tambahan, dan lama kerja 5-8 tahun 77 orang (41%). Gaya kepemimpinan kepala ruangan yang dipersepsikan oleh responden demokratis sebesar 58,69%, partisipatif 32,60%, Autokratis 7,06% dan laissez faire 1,63%. Produktivitas kerja perawat di RS Pusat Pertamina Jakarta 54,3% adalah tinggi sedangkan sisanya (45,7%) rendah.
Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis kepala ruangan dengan produktivitas kerja perawat. Karakteristik responden tidak berhubungan secara bermakna dengan produktivitas kerja di RS Pusat Pertamina Jakarta. Dari hasil analisis tersebut maka disarankan untuk terns mengembangkan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang paling berhubungan dengan produktivitas kerja perawat yaitu gaya kepemimpinan demokratis.

The Relationship between the Leadership Styles of Head Nurses with Productivity of the Nursing Staff in Pertamina Central Hospital-Jakarta 2002Hospital as health care providers have to provide various qualified and professional services. Nursing services as a part of health services could not be separated, because it is one of the hospital determinations for quality. This study aimed to analyze the relationship between the leadership styles of head nurses with productivity of nursing staff in Pertamina Central Hospital.
The methodology used in this study is description correlation through cross sectional approach. The populations were all nurses that work at inpatient department in Pertamina Central Hospital Jakarta, which were 379 nurses. The samples were 210 nurses which were decided based on proportional random sampling. This study used questionnaires to collect data than analyzed by computer's software.
The result of univaried analysis described the characteristic of the respondent they are 25-30 years old (50%), female (88%), and nursing diploma (85,3%). 82,5% have never got additional education, and 41% of them have worked in Pertamina Central Hospital for 5-8 years. The leadership style of head nurses which perceived by the respondent was democratic 58,69%, participative 32,60%, autocratic 7,06% and laissez faire 1,63%. The productivity of nursing staff in Pertamina Central Hospital is 54,3%.
The conclusion of this study showed that there was significant relationship between democratic leadership styles of the head nurses with productivity of nursing staff. The characteristics of respondent had no significant relationship with productivity in Pertamina Central Hospital. From this result can be suggested to develop and apply democratic leadership style in order to improve productivity."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003
T 8820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Roymond H.
"Peran manajer keperawatan daiam mcngeloia tenaga keperawatan maupun sumber lainnya merupakan faktor penting dalam mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan profesionai. Sebagai manajer harus memadukan antara kepemimpinan dan manajemen sehingga dapat mencapai tujuan. Kepala ruangan sebagai manajer bawah mengelola pelayanan keperawatan di ruang rawat inap, bertanggung jawab atas kualitas asuhan keperawatan yang berada dalam lingkup tanggung jawabnya. Kepala ruangan sebagai pemimpin di ruang rawat inap memegang peranan penting dalam menggerakkan. memotivasi dan mengarahkan staf untuk meningkatkan kinerjanya.
Hasil penelitian Reni (2001), ditemukan adanya keluhan pasien agar perawat sering kontrol (7.14%), tingkatkan pelayanan (21.43 %), agar pasien dimandikan (14.29 %). Rohana (2004) mengatakan bahwa 54,7 % kepala ruangan jarang melakukan pendelegasian, menurut Prawiroscntono (1999) terdapat hubungan yang erat antara kinerja perorangan dengan kinerja organisasi. RSUD Koja adalah rumah sakit rujukan di daerah Jakarta Utara, jumlah tenaga yang ada 90 % adalah DIII keperawatan. SOP dan SAK sudah ada, visi, misi keperawatan ada. Jenjang karir untuk perawat belum ada, serta masih ditemukan pemberian asuhan yang tidak sesuai dengan SOP ruangan. Berdasarkan temuan tersebut maka dilakukan penelitian tentang hubungan penerapan fungsi pengorganisasian yang dilakukan oleh kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Koja Jakarta Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan fungsi pengorganisasian dengan kinerja perawat pelaksana. Metode penelitian adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cuss sectional. Tempat penelitian adalah 7 ruang rawat Inap RSUD Koja Jakarta Utara, dengan responden perawat pelaksana sebanyak 103 orang. Penelitian ini dilakukan pada minggu IV Mei sampai dengan minggu I Juni 2005. Instrumen penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu kuesioner A mencakup karakteristik perawat pelaksana, kuesioner 13 mencakup penerapan fungsi pengorganisasian. dan kuesioner C mencakup kinerja perawat pelaksana.
Berdasarkan hasil analisis univariat diperoleh bahwa 62,1% perawat pelaksana berumur ≤ 27 tahun, wanita (90.3 %), dan 48,5 % belum menikah, pendidikan yang paling banyak adalah DIII keperawatan yaitu 98.1 % dan 62.1 % perawat pelaksana tidak pernah mengikuti pelatihan. Lama kerja yang paling banyak adalah 5 6 tahun (55.3 %). Berdasarkan analisis diperoleh bahwa perawat pelaksana mempersepsikan kemampuan kepala ruangan untuk melakukan pembagian tubas 58.3 % menyatakan baik. Kemampuan untuk melakukan koordinasi dan penjadwalan 65 5 menyatakan baik. Kemampuan memberikan arahan dan komando 64. 1 % menyatakan kurang. kemampuan membagi tanggung jawab dan tugas melaksanakan asuhan keperawatan 50,5 % menyatakan baik dan kinerja perawat pelaksana 54.4 % menyatakan baik. Dari seluruh variabel konfounder jenis kelamin (p-value 0,050) dan umur (p-value 0.26) terbukti mempengaruhi kinerja perawat pelaksana.
Hasil analisis multi varial ditemukan bahwa membagi tugas (p-value 0.017) dan membagi tanggung jawab dan tugas dalam pemberian asuhan keperawatan P-value 0.006) merupakan komponen yang berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana setelah dikontrol umur dan jenis kelamin perawat pelaksana tersebut. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada pimpinan rumah sakit agar senantiasa meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manejerial SDM keperawatan terutama tentang membagi tugas dan memberi tanggung jawab dalam pemberian asuhan keperawatan melalui pendidikan keperawatan berkelanjutan baik formal maupun informal serta hasil penelitian ini penerapan fungsi manajemen khususnya komponen penerapan fungsi pengorganisasian merupakan masukan dalam menentukan kriteria kepala ruangan sehingga perawat pelaksana yang akan dipromosikan menjadi kepala ruangan dapat dilakukan seleksi mengacu kepada komponen fungsi manajemen tersebut. Untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana diruangan perlu jenjang karir yang jelas dan bagi perawat. Baru peranan mentor dapat ditingkatkan, kepala ruangan hendaknya berperan aktif dalam memotivasi. memberikan bimbingan dan pengarahan untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana serta mampu sebagai contoh. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik penelitian ini perlu dilanjutkan dengan metode kuasi eksperimen yaitu melakukan intervensi tentang penerapan fungsi pengorganisasian kepada sekelompok kepala ruangan dan perawat pelaksana dan sebagian responden tidak diintervensi kemudian hasilnya dibandingkan.

The roles of nursing manager in managing workers or other sources are important factors to make a professional and quality nursing service. The manager should combine leadership and management to reach his aim. Chicks of the ward as sub managers direct nursing services in hospitalizes rooms and get responsible fir the quality of nursing. They as leaders hold important roles in mobilizing, monitoring and directing staff to improve their works.
According to Reni's report (2001), some patients complained because of attention, they demanded more attention(7.14 %). The service should be improved (21,43 %) and the patients should be bathed (14.29 %). Rohana (2004) said that 54.7 % of chiefs of the ward were are delegating their patient. According to Prawirosentono (1999) there was tight relationship between individual work and team work. RSUD Koja is a sub hospital in North Jakarta which has 98 % of its nurse?s graduate from nursing diploma. Not only SOP and SAK but vision and nursing mission have already been prepared at this hospital. The career strata for nurses have been made but it is still found that the giving of care supervision has not fixed with SOP's ward rules. Based on the facts above, the writer conducts a study between the applied relationship of organization function which is done by chiefs of the ward and the works of duty nurses in hospitalize rooms at RSUD Koja, North Jakarta.
The aim of study is to find out the applied relationship of organizing function with the works of duty nurses. The method of study is correlation descriptive with cross sectional as its approach, 7 hospitalize wards at RSUD Koja have been used as the setting of study with 103 duty nurses. The study's instruments consist of 3 parts they are first Questioner A includes duty nurses' characteristic. Second. Questioner B includes the organizing function applied. Third, Questioner C applied the works of duty nurses. Based on the result of univariat analysis found 'that 62.1 5 of duty nurses are less than 27,49 % years old women (90.3 %) and 48.5 % of nurses have not got married. In other side. 98.1 % of nurses got diploma degree and 62,1 % have not any training. The writer also found that the longest time work is 6.45 years (55,3 %). Based on the result analysis, the writer found that the duty nurses have some perception to the ability of chiefs of the ward in dividing jobs. 53,3 % of correspondents stated good. The ability in coordinating and scheduling, 65,5 % stated good. The ability in giving direction and ordering, 64.1 % slated good. The ability in dividing responsibility and implementing nursing 's jobs, 50,5 % stated good and the works of duty nurses. 54.5 % states good. From all sex confounder variables have tight relationship with the works of duly nurses (p-value 0.050).
The result of multi variants found that is dividing jobs (p-value 0,017), responsibility and jobs under nursing care (p-value 0.006) are the most reasonable components with the works. Based on the result of study, it is advised to the director of hospital to improve the ability of leadership and human resources nursing managerial especially to divide and give responsibility to nursing under taking care. It can be done by continuing nursing education formally or informally. This result is an applied management function especially applied components of organizing function which are the inputs for recognizing some criteria. Some criteria are needed for chiefs of the word so that duty of nurses who will be promoted can be tested trough careful selection based on the components of management function. In improving the works of duty nurses, both the career strata and guidance and directing to improve nurses work. In addition, they have to be good examples for nurses. In getting a better result, this study should be continued with quasi experiment as method. Quasi experiment method is doing sonic intervention to the applied of organizing function to some chiefs of the ward, duty nurses and respondents who are not intervened then result of both sides compared.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alpan Habibi
"Supervisi yang dilaksanakan kepala ruangan di rumah sakit kerap menjadi sorotan, apakah pelaksanaannya sudah berfungsi optimal atau belum. Adanya perbedaan situasi dari sebelum pademi, saat pandemi, dan setelah pandemi Covid-19, menjadi sesuatu yang menarik untuk diketahui lebih mendalam tentang faktor penyebab terjadinya kemudahan maupun kesulitan dari pelaksanaan supervisi. Handover yang dilakukan oleh perawat dengan menerapkan komunikasi SBAR menjadi salah satu sasaran untuk dilakukan supervisi oleh kepala ruangan agar dapat diketahui proses pelaksanaannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengeksplorasi pengalaman kepala ruangan dalam pelaksanaan supervisi penerapan komunikasi SBAR pada kegiatan handover perawat. Desain penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam tidak terstruktur. Partisipan pada penelitian ini 14 orang kepala ruangan dengan memperhatikan prinsip saturasi data dan variasi maksimal. Pemilihan partisipan dengan teknik purposive sampling yang ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data yang digunakan adalah metode Colaizzi dan analisis tematik. Hasil penelitian didapatkan tujuh tema yakni 1) Bank Kepala Ruangan Sebagai Solusi Pelaksana Supervisi di Era Pandemi; 2) Budaya Supervisi Konvensional dan Digital di Berbagai Era; 3) Patient Safety Alasan Utama Optimalisasi Pelaksanaan Supervisi; 4) Kolaborasi dalam Pelaksanaan Supervisi; 5) Masalah 4 M dalam Pelaksanaan Supervisi; 6) Solusi Mengatasi Penerapan Komunikasi SBAR Kegiatan Handover; 7) Tiga Faktor Pendukung Pelaksanaan Supervisi. Diharapkan rumah sakit dapat melakukan peninjauan dan memperbaharui pedoman-pedoman berbasis digital untuk menghadapi tantangan masa kini maupun yang akan datang. Sementara perawat manajer diharapkan dapat melakukan pengawasan secara terjadwal pada pelaksanaan supervisi kepala ruangan penerapan komunikasi SBAR pada kegiatan handover perawat.

Supervision carried out by the head nurse in the hospital is often in the spotlight, whether the implementation is functioning optimally or not. There are differences in situations from before the pandemic, during the pandemic, and after the Covid-19 pandemic, it is interesting to know more about the factors that cause the ease and difficulty of carrying out supervision. The handover carried out by the nurse by applying SBAR communication is one of the targets for supervision by the head nurse so that the implementation process can be known. The purpose of this study was to explore the experience of the head nurse in supervising the implementation of SBAR communication in nurse handover activities. The study design is qualitative with a phenomenological approach, the data collection method uses unstructured in-depth interviews. Participants in this study were 14 head nurses with due observance of the principles of data saturation and maximum variation. Selection of participants by purposive sampling technique which was determined based on inclusion and exclusion criteria. The data analysis used is the Colaizzi method and thematic analysis. The results of the study obtained seven themes, namely 1) Head Nurse Bank as a Solution for Supervision Executors in the Pandemic Era; 2) Conventional and Digital Supervision Culture in Various Eras; 3) Patient Safety Main Reason for Optimizing Supervision Implementation; 4) Collaboration in Supervision Implementation; 5) 4 M Problems in the Implementation of Supervision; 6) Solutions for Overcoming the Implementation of SBAR Communication for Handover Activities; 7) Three Factors Supporting the Implementation of Supervision. It is hoped that hospitals can review and update digital-based guidelines to deal with current and future challenges. Meanwhile, nurse managers are expected to be able to carry out scheduled supervision on the implementation of the supervision of the head nurse on the implementation of SBAR communication in nurse handover activities."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>