Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119253 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldrie Alman Drajat
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas bagaimana sikap Jepang terhadap ajaran Katolik pada Perang
Dunia kedua ditampilkan dalam novel Kiiroi Hito karya Endo Shusaku. Dengan
memanfaatkan analisis struktur naratif dan intertekstual, ditemukan bahwa teks
Kiiroi Hito menampilkan perbedaan kekristenan Jepang dan Barat. Selain itu
diperlihatkan pula kehadiran Endo Shusaku di dalam teks Kiiroi Hito yang
menjelma sebagai dua tokoh utama yang memiliki spiritualitas yang bertolak
belakang. Kajian intertekstualitas menghasilkan temuan bahwa sinkretisasi ajaran
Katolik di dalam novel Kiiroi Hito dikarenakan kondisi politik pada masa Perang
dan hal tersebut relevan dengan fakta sejarah maupun latar belakang Endo
Shusaku.

ABSTRACT
This thesis examines Japan‟s reception towards Christianity during World War II
which represented on Shusaku Endo‟s novel, Kiiroi Hito. By using narrative and
intertextuality approach I found that Kiiroi Hito reveals the differences in
Christianity between Japan and West. It also reveals that Endo appeared as two
characters‟ parallelism and whose spiritualities are different to each other.
Analysis on Kiiroi Hito‟s Intertextuality reveals that the religion syncretization in
the novel is influenced by Japan‟s political condition in WWII and it is relevant
with historical facts and Endo‟s background., This thesis examines Japan‟s reception towards Christianity during World War II
which represented on Shusaku Endo‟s novel, Kiiroi Hito. By using narrative and
intertextuality approach I found that Kiiroi Hito reveals the differences in
Christianity between Japan and West. It also reveals that Endo appeared as two
characters‟ parallelism and whose spiritualities are different to each other.
Analysis on Kiiroi Hito‟s Intertextuality reveals that the religion syncretization in
the novel is influenced by Japan‟s political condition in WWII and it is relevant
with historical facts and Endo‟s background.]"
2015
T43606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kazuko Budiman
"Penelitian novel Chimmoku, yang dianggap novel agama pada disertasi ini, bermula dari beberapa pikiran kritis tentang hubungan sastra dan agama, khususnya agama Kristen. Yamagata Kazumi berpendapat bahwa istilah kirisutokyo bungaku (sastra agama Kristen) berarti sastra yang ditulis oleh pengarang yang beragama Kristen dan koeksistensi unsur tokoh dalam karya sastra dengan unsur kekuatan seperti Tuhan atau setan merupakan pola asli yang umum bagi sebagian besar tema karya mereka. Garis horizontal, yaitu perbuatan manusia bertemu dengan garis vertikal, yaitu Tuhan (atau setan). Hal itu merupakan unsur dinamik dalam tema sastra yang banyak dikembangkan.
Sementara itu, kritikus sastra Jepang, Takeda Tomoju (1931-1991) menyatakan bahwa tidak ada arti kalau kita memikirkan putusnya hubungan agama dan sastra atau menyambungnya secara ideologis. Akan tetapi, hal yang diperlukan oleh pengarang ialah jejak agama Kristen yang terdapat dalam sastra modern, termasuk sastra kontemporer, atau bagaimana sastrawan Jepang memperlihatkan ketertarikannya pada agama Kristen atau unsur agama dalam sastra. Kemudian, pembaca juga akan memperhatikan maksud pengarang dalam berbagai karya sastra dengan praktis. Takeda juga menyatakan bahwa unsur agama dan sastra bertemu dalam pemikiran pengarang ketika mereka memperhatikan eksistensinya. Eksistensi itu bergerak menuju upaya menyucikan diri dengan sendirinya. Dengan begitu, agama dan sastra bergabung dalam sikap pengarang ketika ia berusaha menyaksikan hal-hal duniawi sambil berorientasi ke unsur yang kekal.
Setelah pascaperang dunia kedua, muncul beberapa perubahan dalam sikap budayawan terhadap agama Kristen. Mereka bersikap tidak membenci maupun memprotes agama asing seperti yang ditunjukkannya sebelum perang dunia kedua. Sikap mereka terhadap agama Kristen menjadi lebih netral; sikap seperti ingin tahu atau rindu pada unsur eksotisme dalam agama Kristen yang diidamkan oleh cendekiawan sebelumnya, tidak kelihatan lagi. Sebagai salah satu contoh, menurut Fukuda Tsuneari (1912-1994), pandangan dunia maupun budaya, pandangan tentang manusia, dan pandangan tentang mati dan hidup, diciptakan berdasarkan pemikiran Katolikisme walaupun ia tidak dibaptis dan juga tidak menganut agama Katolik. Akan tetapi, ia mengaku dirinya seperti pengemudi mobil yang bernama agama Katolik tanpa SIM. Dengan kata lain, ia dilatarbelakangi pandangan agama Katolik, tetapi tidak mengabaikan kebudayaan depang. Perhatian yang paling besar adalah keterlibatan agama Katolik dalam kebudayaan Jepang.
Pengarang pascaperang dunia kedua yang termasuk kelompok agama Protestan adalah Shiina Rinzo, Sako Junichiro, Sato Yasumasa, Miura Ayako, Abe Mitsuko, dan sebagainya. Sementara itu, pengarang yang termasuk kelompok agama Katolik adalah Shimao Toshio, Endo Shusaku, Miura Shuman, Sono Ayako, Ariyoshi Sawako, Ogawa Kunio dan sebagainya. Dilihat dari nama-nama tersebut, pengarang kelompok Katolik lebih menonjol dalam penulisan karya sastra. Menurut Takeda, sastra Jepang modern tidak bisa lepas dari unsur "pengakuan" ala agama Kristen seperti Kitamura Tokoku (1868-1894), yang menganjurkan tema pengakuan yang serius. Pengarang sastra modern merasa perlu untuk mengakui kebenaran kepada pembaca. Gaya seperti itu dikenal genre Shishosetsu atau novel Aku yang khas dalam sastra Jepang. Genre ini dipengaruhi oleh dorongan "pengakuan dosa" agama Protestan. Mereka memakai cara pengakuan dari kehidupan pribadi sebagai bahan yang diperoleh dengan cara paling mudah.
Namun, perkembangan sastra agama Kristen pascaperang dunia kedua yang dipelopori oleh Shiina Rinzo (1911-1973) merupakan tantangan terhadap ketergantungan pada gaya Shishosetsu sebelumnya. Mereka mulai mencari kebenaran eksistensi Tuhan atau keberadaan manusia. Gagasan mereka tidak ditunjang oleh formalitas pengakuan fakta yang disebut 'zange' (pengakuan/pertobatan), tetapi didorong oleh unsur konflik batin atau drama kejiwaan manusia yang terjadi sebelum tercapai zange itu. Karena itu, untuk menulis drama tersebut, bagaimanapun juga akhirnya mereka harus mempunyai kesadaran tentang manusia. Mereka berusaha menulis tentang pandangan manusia yang diperoleh dari pengalaman melalui agama Kristen Katolik seperti dosa manusia dan konflik, nasib manusia yang menyangkal Tuhan walaupun di sisi lain ia mencari Tuhan, konflik kebaikan dan kejahatan, dan sebagainya. Agama Katolik banyak berkontribusi kepada sastra Jepang. Sastra pascaperang menyangkal sastra pengakuan sehingga agama Katolik mengambil alih dari agama Protestan, yang menganggap pengakuan sebagai tema yang paling tinggi di antara tema-tema yang lain."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
D545
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Chodidjah
"Dalam perkembangan kesusastraan modern Jepang, khususnya pada masa setelah perang, telah lahir corak baru dalam aliran sastra yang berbeda dengan hasil karya sastra sebelumnya. Hal ditandai juga dengan munculnya pengarang-pengarang barn dengan berbagai karyanya. Endo Shusaku, disebut sebagai novelis Katolik, dengan novelnya Chinmoku juga memperlihatkan sebuah hasil karya sastra yang populer, tidak saja di negeri Jepang sendiri, tetapi juga di berbagai negara lainnya. Endo Shusaku dalam novel Chinmoku menggamharkan periode sejarah Jepang yang dikenal dengan abad Kristen di Jepang yaitu pada abad ke-17. Dengan menggunakan beberapa catatan sejarah, Endo merangkai cerita ini dengan sangat ahli, sehingga menjadi cerita yang sangat mengharukan dan sangat mencerminkan sisi kemanusiaan. Analisis mengenai tokoh utama novel ini yang mengalami dilema dan pergolakan batin yang sangat berat dilakukan dengan menggunakan metode penelitian pustaka. Adapun pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologi yaitu teori psikologi Carl Gustav Jung, yang dibatasi hanya mengenai konsep Self dan Gambaran Allah (Imago Del). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan memahami latar belakang tindakan murtad yang dilakukan oleh tokoh utama novel Chinmoku ini. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan teori tersebut, diketahui bahwa latar belakang tindakan murtad yang dilakukan oleh pendeta Rodrigues adalah ungkapan rasa cinta kasihnya terhadap umat Kristen Jepang, dengan kata lain, ungkapan rasa cinta kasihnya terhadap sesama manusia. Dengan penerapan teori Jung ini sekaligus dapat dibuktikan bahwa Gambaran Allah terdapat dalam jiwa Rodrigues. Dengan demikian, kalau dikatakan bahwa karya sastra merupakan hasiI renungan pengarang terhadap hidup dan kehidupan ini, maka dapat dikatakan pula bahwa gagasan yang terdapat dalam novel Chinmoku karya Endo Shusaku tersebut merupakan hasil renungannya mengenai persoalan kehidupan manusia yang dihadapinya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kazuko Budiman
Depok: ILUNI KWJ, 2006
895.635 KAZ s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Endo-perio lesion cound occur due to the close relationship between the pulp and the periodontium. Therefore, pulpal lesion could cause a periodontium lesion. To decide on an appropriate diagnosis, a thorough and careful examination needs to be done in order to determine the right treatment. Most of the endo-perio cases should be approached with a root canal treatment because the source of the lesion is in the canal and there is a possibility of healing of the periapical and periodontal ligament without surgical intervention. A report of a healing of an endo-perio case without surgical approach will be discussed."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endo Suanda
Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara, 2004
793.31 END t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Ita Suca Mayputri
"Jerman menerapkan kebijakan pembagian jenis lembaga pendidikan yang memiliki dua fokus berbeda: yaitu sekolah menengah yang berorientasi praktek kerja Realschule, Hauptschule dan yang berorientasi perguruan tinggi Gymansium. Lembaga Gymansium merupakan jalur prioritas bagi anak-anak Jerman untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dalam penelitian ini akan didiskusikan penggambaran ambisi tokoh orang tua terhadap Gymnasium dalam drama Frau M ller Muss Weg karya Lutz H bner.
Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan pandangan akan pendidikan yang dianggap ideal di antara tokoh-tokoh dalam drama. Tulisan ini membahas pula kritik yang disampaikan oleh Lutz H bner selaku pengarang terhadap pandangan akan superioritas Gymnasium. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan pendekatan sosiologis Bourdieu.

Germany implements a policy on the distribution types of educational institutions that have two different focuses the work oriented secondary school Realschule, Hauptschule and the university oriented secondary school Gymansium. Gymansium is a priority path for German children in order to continue their education to university. In this research will be discussed depiction of parents rsquo ambition towards Gymnasium in the drama Frau M ller Muss Weg by Lutz H bner.
The results of the study indicate, there are two different viewpoint of what considered as ideal education among the characters in the drama. This paper also discusses the criticism of the superiority of Gymnasium presented by Lutz H bner as the author. The method used in this research is descriptive qualitative method, with Bourdieus sociological approach.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najwa Abdullah
"Dewasa ini, representasi perempuan dalam majalah Cosmopolitan dianggap sebagai cara terselubung untuk mengukuhkan femininitas konvensional yang ada dengan slogan fun fearless female-nya. Berdasarkan analisis teks verbal dan visual pada penelitian sebelumnya, terdapat kontradiksi dalam konstruksi ideologi fun fearless female dan femininitas. Namun, sebagaimana yang dinyatakan oleh Stuart Hall, interpretasi yang berfokus pada makna laten teks verbal dan visual ini begitu terbatas dan sempit. Oleh karena itu, skripsi ini akan membahas interpretasi teks dari pihak pembaca majalah Cosmopolitan.
Berdasarkan kajian resepsi yang dilakukan terhadap lima orang responden melalui in-depth interview, interpretasi pembaca mengenai kode fashion dan beauty, seks, dan romansa dalam majalah Cosmopolitan merupakan medan pertandingan makna yang begitu luas. Hal ini karena munculnya negosiasi, refleksi, redefinisi, dan selektifitas dari pihak pembaca. Dengan mengetahui hal ini, resiprositas encoding/ decoding yang bervariasi dan posisi audiens Indonesia dapat diidentifikasi.

Nowadays, female representation in the Cosmopolitan magazine has been considered as a disguised tool to strengthen conventional femininity with its fun fearless female slogan. According to text-based and visual-based analyses in prior researches, there is contradiction found in the construction of fun fearless female ideology and femininity. However, as it was stated by Stuart Hall, interpretation focusing only on the latent meanings of verbal and visual texts is restricted. Therefore, this undergraduate thesis will focus more on the text interpretation according to the readers of Cosmopolitan magazine.
In reception study done to five respondents through in-depth interview, readers interpretation on the codes of fashion, beauty, sex, and romance is very broad and limitless. This is because of negotiation, reflection, redefinition, and selectivity done by the readers. Regarding this phenomenon, the varied reciprocities of encoding/ decoding and the position of Indonesian audience can be identified."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1651
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fanggidae, Erdhy
"Reformasi pada tahun 1998 memunculkan kebebasan bagi media massa di Indonesia dalam menjalankan praktek media, ditandai dengan munculnya fenomena di mana sensualitas dan seksualitas dalam berbagai bentuk yang hampir selalu ada. Banyak pihak kemudian yang memprihatinkan hal ini, meminta agar kalangan media massa merespon apa yang disebut dengan keprihatinan dan tuntutan masyarakat terhadap maraknya pornografi. Tercetus rencana pembentukan Undang-Undang Anti Pomografi dan Pornoaksi. Komite Penyiaran Indonesia (KPI) berjanji akan menetapkan sebuah standar penyiaran dan pemerintah juga mempersiapkan empat rancangan peraturan pemerintah (RPP) berkenaan dengan bidang penyiaran.
Wacana regulasi tentang pomografi sebenarnya baik, namun pertanyaan mengenai realitas pornografi menurut perspektif apa dan siapa yang sebaiknya digunakan dalam penyusunan dan implementasi regulasi terkait, serta faktor-faktor apa saja yang nantinya perlu mendapat penekanan dalam regulasi itu, harus dijawab terlebih dahulu. Sebabnya, realitas dibentuk dan dikonstruksi, berwajah ganda/jamak, setiap orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas. Setiap orang yang mempunyai pengalaman, preferensi, pendidikan tertentu dan lingkungan pergaulan atau sosial tertentu akan menafsirkan realitas sosial itu dengan konstruksinya masing-masing.
Sejalan dengan pandangan realitas menurut paradigma konstruktivisme, bahwa realitas adalah hasil dari konstruksi mental, bersifat sosial dan tergantung pada orang yang memahaminya, penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme ini berusaha untuk melihat bagaimana kalangan perempuan informan penelitian ini melakukan penerimaan dan juga pemaknaan terhadap realitas praktek media massa yang membahas seksualitas dari sensualitas. Selanjutnya penelitian dengan metode fenomenologi ini juga berusaha mengetahui realitas mengenai isu pornografi di media massa Indonesia menurut para informan, mengenai sejauh mana praktek media massa dengan bahasan seksualitas dan seksualitas tersebut bisa dikategorikan sebagai pornografi dalam pemaknaan mereka.
Menggunakan tiga kategori pemetaan dalam kerangka Audience Reception Theory.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audiens melakukan pemaknaan sendiri ketika melakukan konsumsi media massa. Dalam realitas bahasan seksualitas, para informan penelitian ini tidak keberatan dan mendukung adanya bahasan seksualitas di media massa. Penelitian ini juga memperlihatkan bagaimana ada perbedaan dalam pemaknaan pornografi dan juga realitasnya dalam praktek media massa di Indonesia sendiri. Temuan lainnya adalah bahwa laki-laki dianggap sebagai bagian masyarakat yang paling rentan terhadap dampak dari pomografi.
Dikaitkan dengan pengaruh latar audiens ketika melakukan pemaknaan, penelitian ini menghasilkan temuan bahwa pemaknaan para informan tidak bergantung kepada latar belakang lingkungan tempat tinggal dan mobilitas mereka dan bahwa faktor agama jarang digunakan untuk memaknai isu pomografi di media massa.
Implikasi teori dari penelitian ini adalah bahwa audiens memang mempunyai pemaknaan sendiri ketika mereka berhadapan dengan praktek media massa. Secara metodologis, dengan memperhatikan keterbatasan dari penelitian ini, di mana para informannya adalah hanya mereka yang menepakan perempuan lajang pekerja profesional yang berkantor di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, akan sangat menarik jika di kemudian hari bisa dilakukan sebuah eksplorasi bahasan yang sama.terhadap variabel-variabel yang lebih beragam dalam skala penelitian yang lebih luas secara kuantitatif menggunakan metode survey."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Arief Wibowo
"Tesis ini berfokus pada perubahan sikap masyarakat di Jepang terhadap h?fu, yaitu sebagai salah satu kelompok minoritas di Jepang dengan permasalahan sosial terhadap kelompok tersebut.Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah perubahan sikap yang terjadi pada masyarakat Jepang terhadap h?fu kearah positif.Data yang diperoleh merupakan data primer dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 23 orang Jepang dan data sekunder dari hasil wawancara melalui film dokumenter dan penelitian kepustakaan serta pengumpulan data dari sumber-sumber publikasi lainnya seperti artikel elektronik maupun jurnal ilmiah. Model analisis yang digunakan bersifat deskriptif eksploratif.Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan penyebab terjadinya perubahan sikap tersebut dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi, sosial dan budaya.

This research focused on one of minority group in Japan, H fu as one of social problem in Japanese society.This study attemps to examine the background experienced by h fu people who are discriminated in Japanese society.The primary data were obtained from questionnaire spread to 23 Japanese people and the secondary data were through documentary films, the result of literature research as well as the collection of data from publications resources such as electronic articles and scientific journals. This research used descriptive explorative method to analyze the data.Based on the findings, it can be concluded that the causes of the changing attitude from Japanese society towards h fu are motivated by economic, social and cultural factors.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>