Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102408 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Sulistyarini
"Saat ini perusahaan manufaktur sangat bergantung kepada supplier dalam menyediakan bahan-bahan dan komponen yang digunakan dalam produk jadinya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perancangan evaluasi kinerja yang mempertimbangkan segenap aspek kekinian untuk terciptanya hubungan jangka panjang yang baik. Metode AHP - TOPSIS diajukan sebagai salah satu metode pengukuran kinerja yang diharapkan dapat meneyelesaikan ketidakpastian yang disebabkan oleh persepsi manusia Hasil dari penelitian ini adalah munculnya kriteria dan sub-sub kriteria evaluai kinerja supplier dengan prioritas berdasarkan perhitungan AHP. Dari prioritas masing-masing kriteria kemudian dijadikan menjadi acuan perhitungan dalam memberikan penilaian terhadap kinerja supplier.

Nowadays manufacture company really rely on supplier in reserving parts and component that will be used in their finish product. Therefore, it required a design supplier performance evaluation which consider current aspects to have good long relationship. AHP - TOPSIS method proposed as one of assessment for performance evaluation that propose can cover uncertainty human perception. Result of this study are having criteria and sub criteria supplier performance evaluation with priority from AHP calculation. From this priority we can continue to measure supplier performance
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Oky
"Pemasok merupakan bagian dari suatu rantai pasok perusahaan. Pengukuran kinerja pemasok perlu dilakukan oleh perusahaan secara kontinyu karena berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Beberapa literatur telah menjabarkan pentingnya penilaian terhadap manajemen pemasok, namun belum membahas bagaimana proses perancangan kriteria penilaian pemasok dengan seksama dan menyeluruh. Penelitian ini menjelaskan perancangan kriteria kinerja pemasok berdasarkan ISO/TS 16949 sehingga diharapkan dapat mempermudah perusahaan yang bergerak dalam industri otomotif dalam melakukan evaluasi terhadap pemasok mereka. ISO/TS 16949 adalah suatu Technical Specification yang bertujuan untuk meningkatkan produksi automobile parts dan jasa terkait serta memperkuat kompetisi internasional untuk industri otomotif dan para pemasoknya. Berdasarkan tinjauan literatur dan diskusi dengan para pakar maka ditentukan 5 dimensi kriteria yaitu “Manajemen Pengembangan Proyek Baru”, “Biaya”, “Kinerja Pengiriman”, “Tanggung Jawab Manajemen”, dan “Manajemen Kualitas dan Perbaikan”. Hasil perancangan kriteria-kriteria penelitian ini adalah 27 kriteria yang memiliki ukuran, target, dan bobot. Proses pembobotan merupakan hasil dari Analytic Hierarchy Process.

Suppliers are part of supply chain in a company. Supplier performance measurement needs to be done by the company continuously because it affects the performance of the company. Some literature has outlined the importance of an assessment of supplier management, but has not discussed how the design process supplier assessment criteria thoroughly. This study describes the design criteria for the performance of suppliers based on ISO / TS 16949 which is expected to facilitate a company engaged in the automotive industry in evaluating their suppliers. ISO / TS 16949 is a Technical Specification that aims to increase the production of automobile parts and related services, and strengthen the international competition for the automotive industry and its suppliers. Based on the literature review and discussions with experts, the five dimensions criteria specified, as follows: "New Project Development Management", "Cost", "Delivery Performance", "Management Responsibility", and "Quality Management and Improvement". The results of the design criteria for this study were 27 criteria that have measurement units, targets, and weight. Weighting process is the result of the Analytic Hierarchy Process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Redian Wahyu Elanda
"Pemasok adalah bagian dari rantai pasok perusahaan. Evaluasi kinerja pemasok perlu dilakukan oleh perusahaan secara kontinu karena akan memengaruhi kinerja perusahaan. Hubungan dengan pemasok adalah salah satu aspek yang menjadi semakin kompleks di era baru ini. Keputusan yang melibatkan pemasok semakin strategis dan berisiko. Ketidakmampuan pemasok untuk memenuhi kebutuhan perusahaan akan menimbulkan kerugian, atau bahkan kebangkrutan. Pada penelitian ini menjelaskan bahwa kriteria utama untuk memilih pemasok, termasuk biaya, kualitas, pengiriman, fleksibilitas, dan risiko. Banyak pemasok mengalami masalah dan menyebabkan gangguan (risiko) pada proses bisnis perusahaan. Keberlanjutan menjadi penting untuk melihat faktor-faktor yang mendorong perhatian yang lebih besar terhadap risiko yang terkait dengan rantai pasokan, yang kemudian menjadi upaya untuk membangun sistem pasokan yang kuat yang mampu bertahan terhadap risiko. Metode Best-Worst digunakan untuk membobotkan kriteria dengan mempertimbangkan 27 kriteria untuk memperoleh data untuk mengevaluasi pemasok pada setiap kriteria. Pembobotan digunakan untuk memeringkatkan pemasok dengan menggunakan metode Promethee. Berdasarkan hasil pemeringkatan dengan metode Promethee didapat pemasok terbaik, dalam penelitian ini menunjukan pentingnya risiko sebagai bagian aspek penilaian evaluasi pemasok, sehingga keputusan diambil secara komprehensif sesuai dengan keadaan sesungguhnya.

Suppliers are part of the company's supply chain. Evaluation of supplier performance needs to be done by the company continuously because it will affect the company's performance. The relationship with suppliers is one aspect that is becoming increasingly complex in this new era. Decisions involving suppliers are increasingly strategic and risky. The inability of suppliers to meet the company's needs will result in losses, or even bankruptcy. This research explains that the main criteria for selecting suppliers, including cost, quality, delivery, flexibility, and risk. Many suppliers experience problems and cause disruption (risk) to the company's business processes. Sustainability is important to look at the factors that encourage greater attention to risks associated with the supply chain, which then becomes an effort to build a strong supply system that is able to withstand risks. The Best-Worst method is used to weight criteria by considering 27 criteria to obtain data to evaluate suppliers on each criterion. Weighting is used to rank suppliers using the Promethee method. Based on the results of ranking using the Promethee method obtained the best supplier, in this study shows the importance of risk as part of the evaluation aspects of supplier evaluation, so that decisions are taken comprehensively in accordance with the real situation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Fajar Hasanah
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Karena PBF merupakan salah satu dari mata rantau alur distribusi, dalam menyelenggarakan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat dan/atau bahan obat, PBF wajib menerapkan Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) adalah cara distribusi atau penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk memastikan mutu sepanjang jalur distribusi sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Perlu adanya pemahaman tentang peran apoteker di PBF sehingga dapat meningkatkan fungsi dan peran apoteker dalam mengendalikan dan mengawasi distribusi obat dan alat kesehatan. Pelaksanaan evaluasi alur penerimaan produk rantai dingin dan narkotika dilakukan dengan membandingkan SOP dan aktual di lapangan serta CDOB. Analisis dilakukan dengan membandingkan kesesuaian SOP dan alur penerimaan aktual di lapangan untuk produk rantai dingin dan narkotika KFTD Cabang Bogor dengan CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) serta melakukan evaluasi terhadap SOP penerimaan serta alur penerimaan aktual di lapangan untuk produk rantai dingin dan narkotika berdasarkan ketentuan CDOB. Berdasarkan hasil pengamatan alur penerimaan CCP atau narkotika di KFTD cabang Bogor, baik Standar Operasional Prosedur Kimia Farma Trading and Distribution serta kegiatan penerimaannya di lapangan telah sesuai dengan Pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik.

Pharmaceutical Supplier (PBF) are companies in the form of legal entities that have permits to procure, store, distribute drugs and/or medicinal ingredients in large quantities in accordance with statutory provisions. Because PBF is one of the distribution flow links, in organizing the procurement, storage and distribution of drugs and/or medicinal ingredients, PBF is obliged to implement the Technical Guidelines for Good Drug Distribution Methods (CDOB). Good Medicine Distribution Method (CDOB) is a method of distributing or distributing medicines and/or medicinal substances which aims to ensure quality along the distribution route according to the requirements and intended use. There needs to be an understanding of the role of pharmacists in PBF so that they can improve the function and role of pharmacists in controlling and supervising the distribution of medicines and medical devices. Evaluation of the flow of receipt of cold chain products and narcotics is carried out by comparing SOPs and actuals in the field and CDOB. The analysis was carried out by comparing the suitability of the SOP and actual receipt flow in the field for cold chain and narcotic products of KFTD Bogor Branch with CDOB (Good Medicine Distribution Method) as well as evaluating the receipt SOP and actual receipt flow in the field for cold chain and narcotic products based on the provisions CDOB. Based on the results of observations of the flow of CCP or narcotics receipts at KFTD Bogor branch, both Kimia Farma Trading and Distribution Standard Operational Procedures as well as receipt activities in the field are in accordance with the Guidelines for Good Drug Distribution Methods."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
London: VNU Business Publications, 1989
R 004.05 COM IV
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Raihana Izzatinisa
"Pengadaan merupakan salah satu kegiatan pendukung yang penting demi mendukung kesuksesan suatu perusahaan. Untuk memberikan obat yang berkualitas tinggi dan aman adalah suatu keharusan untuk mensertifikasi pemasok sesuai dengan persyaratan GMP atau CPOB. Laporan praktik kerja ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pelaksanaan kualifikasi pemasok PT. CKD OTTO Pharmaceutical, untuk melaksanakan analisa kesenjangan pelaksanaan kualifikasi pemasok di PT. CKD OTTO Pharmaceuticals terhadap peraturan atau regulasi yang berlaku, dan untuk menentukan action plan yang dilakukan terhadap kesenjangan yang ada pada hasil analisa. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan observasi untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai. Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan data dan referensi terkait materi tugas khusus yang dikerjakan melalui e-book, artikel publikasi, maupun sumber lainnya. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada proses Manajemen Kualifikasi Pemasok di PT. CKD OTTO Pharmaceuticals. Didapatkan kesimpulan diantaranya, pelaksanaan manajemen kualifikasi pemasok di PT. CKD OTTO Pharmaceuticals telah berjalan baik demi mendapatkan produk yang berkualitas tinggi; dari hasil gap analysis ditemukan satu potensi gap, dimana belum diklasifikasikannya pemasok berdasarkan risiko; klasifikasi pemasok berdasarkan risiko dapat dibuat menjadi risiko tinggi, sedang, dan rendah.

Procurement is one of the important supporting activities to support the success of a company. In order to deliver high quality and safe medicines it is a must to certify suppliers according to CPOB or GMP requirements. This work practice report aims to identify and analyze the implementation of the supplier qualifications of PT. CKD OTTO Pharmaceutical, to carry out a gap analysis of supplier qualification implementation at PT. CKD OTTO Pharmaceuticals against applicable rules or regulations, and to determine the action plan to be carried out against the existing gaps in the analysis results. The research method used is literature study and observation to obtain appropriate completeness of information. Literature studies were conducted to obtain data and references related to special assignment material through e-books, published articles, and other sources. Observations were made by direct observation of the Supplier Qualification Management process at PT. CKD OTTO Pharmaceuticals. The conclusions obtained include, the implementation of supplier qualification management at PT. CKD OTTO Pharmaceuticals has been doing well in pursuit of high quality products; the results of the gap analysis found a potential gap, where the supplier has not been classified based on risk; supplier classification based on risk can be made into high, medium, and low risk."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Joice Rosita
"Dalam kompetisi bisnis saat ini, pemasok dipandang sebagai sumber daya yang kritis bagi perusahaan Katana material mempakan hal yang substansial dalam proses produksi dan dan untuk sebagian industri, biaya material mencakup 50% dari harga penjualan. Seleksi dan evaluasi terhadap kinerja pemasok menjadi aktivitas yang sangat penting karena seleksi dan evaluasi yang salah terhadap pemasok dapat memberikan dampak yang buruk bagi kineria perusahaan. Oleh sebab itu evaluasi dan penilaian terhadap kinerja pemasok menjadi bagian yang sangat penting dalam menjamin tersedianya material yang berkualitas untuk prosas produksi.
Penilaian kinerja pemasok meliputi evaluasi dari berbagai kriteria yang berbeda. Tujuan penulisan iesis ini adalah untuk menetapkan kriteria-kriteria yang dianggap panting dalam penilaian kinerja pemasok tersebut. Penentuan knteria dan sub kritena penilaian beserta tingkat kepentingannya diperoleh dengan penyusunan hirarki kriteria penilaian terhadap kinerja pemasok yang meliputi kualitas harga, pengiriman, pelayanamkemampuan keuangan, kemampuan teknik, dan kemampuan manajemen.
Pengambilan keputusan terhadap kepentingan knteria dan sub kriteria tersebut dilakukan oleh pihak-bihak yang berkompeten dalam perusahaan yang berhubungan dengan pemasok yang dilakukan dengan mengisi kuisioner. Kriteria yang dinilai meliputi kualitas, harga, pengiriman, pelayanan, kemampuan keuangan, kemampuan teknik, dan kemampuan manajemen. Setelah memperoleh hasil kuisioner, penulis melanjutkan pengolahan data dengan menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk membuat hirarki metode evaluasi pemasok yang pengolahan datanya menggunakan program Expert Choice.
Hasil dari program Expert Choice menunjukkan bahwa kualiias memperoleh bobot penilaian tertinggi. Kualitas menjadi sangat penting karena dengan kualitas produk yang terjamin mulai dari materialnya, perusahaan menjamin bisa mengurangi biaya yang harus dikeluarkan sehingga perusahaan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Kriteria dan sub kriteria yang telah tersusun sebagai hirarki bisa dibandingkan dengan sistem evaluasi pemasok yang selama ini telah digunakan oleh pihak perusahaan dan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk perbaikan di masa mendatang.

In business competition today, suppliers are viewed as critical sources for the company because materials represent a substantial part of the value of products, and for a majority of industries, represent more than 50 per cent of the sales price. Supplier selection and evaluation is one of the most important activities because improper evaluation and selection to their supplier results bad consequences in company performance. Evaluation for suppliers performances becomes the most important part to guarantee availability of the right quality of materials for production.
The performance rating process involves evaluation of different criteria. The purpose of the paper is to determine these criteria that are considered important for the performance evaluation of suppliers. These criteria and sub-criteria as well as their importance levels are obtained with criteria hierarchy arrangement. Decision making to these criteria and sub criteria is executed by parties who have relationship competencies with suppliers. They have asked to till the questionnaire about criteria quality, price, delivery, service,financial ability, technical ability, and management ability. After the questionnaire is obtained, the' next step is to build hierarchy for suppliers evaluation method with Analytical Hierarchy Process (AHP). Data for AHP is proceed by using Expert Choice Program.
Expert Choice result shows that quality have the highest point and as key criteria. Quality becomes the most important thing because with product quality guarantee from the beginning -the material - company can assure to reduce cost in order to increase their profit.
These criteria and sub criteria that have resulted can be compared with evaluation and verification system that have been implemented in the company. It also can be implemented for the company development in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T4758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucya Amanda
"[ABSTRAK
Tantangan bagi PT. Trakindo Utama pada saat ini adalah bagaimana memastikan
bahwa barang-barang direct memiliki supply management yang dapat diandalkan.
Terutama dalam pengadaan barang-barang direct yang berkualitas dan dengan
total biaya perolehan yang minimal. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
penjualan (dealership), kualitas barang dituntut untuk selalu terjaga dengan baik
dan juga biaya perolehan barang hendaknya minimal agar PT. Trakindo
mendapatkan keleluasaan dalam pengambilan marjin. Pada saat ini gejala yang
ditemukan adalah adanya keluhan dari user (enjinir) maupun pelanggan yang
memesan barang direct, yang menyatakan bahwa barang tersebut sering terdapat
defect (cacat) ataupun spesifikasi yang dipesan tidak sesuai dengan yang diminta.
Jumlah retur juga semakin meningkat atas barang-barang direct. Berdasarkan
studi literatur dan jurnal, salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas barang dan
menurunkan total biaya perolehan adalah dengan membina buyer-supplier
relationship. Hal ini sesuai dengan karakterisik perusahaan dealership yaitu dapat
berusaha untuk meningkatkan kualitas dengan cara meningkatkan aspek diluar sisi
produksi fisik barang tersebut seperti dari sisi relasi dengan pemasoknya. Oleh
sebab itu, akan diteliti lebih lanjut pengaruh antara buyer-supplier relationship
dengan kualitas dan total biaya perolehan barang demi meningkatkan supply
management yang baik bagi PT. Trakindo Utama. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif, dengan pengolahan data menggunakan regresi linear serta
secara kualitatif dengan melakukan interview kepada pihak-pihak terkait
penelitian ini.

ABSTRACT
Challenge for PT. Trakindo Utama nowadays is about how to ensure direct item
have reliable supply management. Especially in procurement of direct goods
which require high quality and low total cost of ownership. As a company that run
dealership type of business, quality of goods is expected to be well maintained all
the time and also the total cost of ownership of the goods should be minimized in
order to get the opportunity to increase the margin. Currently, the symptom that
occured is there is complaint from the users (engineer)/ customer because of
defect or incorrect specification which does not comply with the intial order.
Number of return to vendor is increasing also. Based on literature study and
journal, one of the solution to improve the quality and decreasing the total cost of
ownership is via developing the buyer-supplier relationship. Therefore, this
research will continue to check whether there is influence of buyer-suppplier
relationship in quality and total cost in order to improve supply management in
PT. Trakindo Utama. This research is using descriptive method and data
processing using linear regression. Interview is performed to confirm the result of
linear regression to the parties that related to this research, Challenge for PT. Trakindo Utama nowadays is about how to ensure direct item
have reliable supply management. Especially in procurement of direct goods
which require high quality and low total cost of ownership. As a company that run
dealership type of business, quality of goods is expected to be well maintained all
the time and also the total cost of ownership of the goods should be minimized in
order to get the opportunity to increase the margin. Currently, the symptom that
occured is there is complaint from the users (engineer)/ customer because of
defect or incorrect specification which does not comply with the intial order.
Number of return to vendor is increasing also. Based on literature study and
journal, one of the solution to improve the quality and decreasing the total cost of
ownership is via developing the buyer-supplier relationship. Therefore, this
research will continue to check whether there is influence of buyer-suppplier
relationship in quality and total cost in order to improve supply management in
PT. Trakindo Utama. This research is using descriptive method and data
processing using linear regression. Interview is performed to confirm the result of
linear regression to the parties that related to this research]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Yusuf Islami
"Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan minyak dan gas dengan tujuan mendapatkan kriteria dan sub kriteria dalam pemilihan pemasok dan melakukan pemeringkatan pemasok. Pemasok memiliki peranan yang sangat penting dalam rantai pasok. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus memilih pemasok yang dapat menghasilkan jasa atau produk yang memiliki kualitas yang diekspektasikan oleh perusahaan yang tentunya paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. Adanya pemeringkatan pemasok dapat membantu perusahaan dalam menunjang proses pemilihan pemasok yang terbaik sesuai dengan kriteria dan sub kriteria yang dipertimbangkan.
Penelitian ini menggunakan penggabungan metode antara metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dan metode Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS). AHP digunakan untuk menentukan bobot kepentingan kriteria dan sub kriteria sedangkan TOPSIS digunakan untuk menghasilkan urutan peringkat pemasok. Berdasarkan pengolahan data menggunakan kedua metode tersebut, harga jasa merupakan sub kriteria yang memiliki bobot tertinggi yaitu 0,12195. Sedangkan hasil dari pemeringkatan pemasok menempatkan pemasok 3 sebagai pemasok terbaik dan pemasok 5 sebagai pemasok terburuk diantara 5 alternatif pemasok. Dengan dibuatnya suatu model pembobotan kriteria, sub kriteria, dan pemeringkatan pemasok ini diharapkan dapat berguna untuk proses pemilihan pemasok pada kasus lainnya.

This research was conducted on Oil and Gas Company with the purpose of getting criteria and sub criteria on supplier selection and ranking suppliers. Suppliers play a key role in the supply chain. Therefore, a company have to choose a supplier that can produce services or products that have quality that is expected by the company which is certainly the most suitable for the conditions and needs of the company. Doing supplier ranking can assist the company in selecting the most suitable supplier according to the considered criteria and sub criteria.
This research used a combination of Analytical Hierarchy Process (AHP) method and Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS) method. AHP was used to determine the importance weight of criteria and sub criteria and TOPSIS was used to produce an outranking of suppliers. Based on data processing using the two methods, servive price is the sub criteria that has a highest weight about 0,12195. Whereas the result of the ranking for suppliers plaing Supplier 3 as the best supplier and Supplier as the worst among the five alternatives of suppliers. With the establishment of criteria and sub criteria weight and supplier ranks, this model can be usefull for the supplier selection process in another case.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadheatul Arifa
"Dampak terhadap lingkungan yang semakin tinggi menuntut industri untuk mengintegrasikan pemikiran lingkungan ke dalam manajemen rantai pasok. Salah satunya dengan memiliki pemasok berwawasan lingkungan, karena pemasok memiliki peran yang sangat penting dalam rantai pasok. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemasok pada salah satu hotel di Bogor, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memperoleh bobot kriteria penilaian pemasok, dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk memperoleh nilai akhir dari setiap pemasok yang akan menjadi dasar dalam mensegmentasi pemasok berdasarkan dimensi kemampuan dan dimensi kesediaan. Hasil dari penelitian ini adalah pengelompokkan 31 pemasok hotel ke dalam empat segmen berbeda, serta rekomendasi strategi pengelolaan yang sesuai untuk setiap segmen pemasok.

The increasing impact on the environment requires the industry to integrate environmental issues into their supply chain. One of them by having green supplier, because suppliers play a key role in the supply chain. This study aims to evaluate supplier in one of the hotel in Bogor, Indonesia. The method used in this study is Analytical Hierarchy Process (AHP) to obtain the weight of supplier evaluation criteria, as well as Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final score of each supplier which will be the basis for segmenting suppliers based on capabilities and willingness dimensions. The result of this study are classifying 31 suppliers of hotel into four different segments, and recommendations of suitable action plans for each segment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>