Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139801 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuruhli Shalihah
"Layanan jaringan komunikasi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sangat vital perannya dalam bisnis perbankan. ATM saat ini bukan lagi hanya merupakan layanan nilai tambah (added value service) dari perbankan retail tetapi telah menjadi kebutuhan bagi nasabah. Kehandalan dan ketersediaan infrastuktur jaringan komunikasi menjadi pondasi bagi penyampaian suatu layanan perbankan yang bersifat online sehingga failure pada jaringan komunikasi ATM menyebabkan layanan ATM tidak dapat dipergunakan (out of service). Untuk menurunkan risiko kegagalan jaringan komunikasi ATM, pada penelitian ini dibuat suatu optimasi yang dapat dijadikan acuan dalam proses perencanaan perluasan (deployment) jaringan baru untuk menurunkan risiko operasional jaringan komunikasi perbankan multi-provider.
Prinsip kerja dari optimasi yang dilakukan adalah memaksimalkan nilai harapan pencapaian service level sekaligus menurunkan tingkat risiko gangguan sentral. Optimasi dilakukan dengan memetakan provider dan jenis teknologinya di masing-masing area dengan cara yang paling efektif sehingga diharapkan dapat mencapai kinerja tertinggi. Dengan acuan data performansi jaringan komunikasi Bank X selama tahun 2014, optimasi yang dilakukan dapat menaikkan nilai harapan pencapaian service level hingga + 3,82%.

Communications network service of Automated Teller Machine (ATM) has a very vital role in the banking business. ATM today is no longer just a value-added service (value added service) of retail banking, but has become a necessity for customers. Reliability and availability of communications network infrastructure becomes the foundation for the delivery of a service that is online banking so that failure on the ATM communications network causes the ATM service can not be used (out of service). To reduce the risk of failure of the ATM communications network, in this study, an optimization designed to serve as a reference in the planning process of expansion (deployment) new network to reduce operational risk communications network on banks that have multiple providers.
The working principle of this optimization is to maximize the expected value of the achievement of service levels while lowering the risk level of the central interference. Optimization is achieved by mapping provider and the type of technology in their respective areas with the most effective ways that are expected to achieve the highest performance. With reference to the performance of data communication networks X Bank during 2014, this concept is expected can increase the value of expected value of service level to + 3.82%
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Firmandani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan dan kendala pada proses manajemen risiko teknologi informasi pada kasus skimming ATM sesuai dengan Risk IT Framework agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menggali secara mendalam proses manajemen risiko dan kendala yang dihadapi Bank X sesuai dengan best practice Risk IT Framework dengan mempertimbangkan ketiga domain yakni Risk Governance, Risk Evaluation, and Risk Response.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Bank X telah menjalankan proses manajemen risiko yang meliputi tata kelola risiko, evaluasi risiko dan respon atas risiko dengan baik pada kasus skimming ATM, namun masih terdapat beberapa kendala yaitu lemahnya independensi dan objektivitas Fungsi MR pada unit kerja, kurangnya risk awareness dari setiap individu, data pada perangkat Manajemen Risiko Operasional (MRO) yang belum optimal, belum terintegrasinya data audit, data kepatuhan dan data pada perangkat MRO serta hambatan dalam migrasi kartu berteknologi chip.

This study aims to analyze the application and constraints of the information technology risk management process in cases of ATM skimming in accordance with the Risk ITFramework so that similar incidents do not recur. The method used in this study is qualitative with a case study approach to explore deeply the risk management process and the constraints faced by Bank X in accordance with the best practice Risk IT Frameworkby considering the three domains, namely risk governance, risk evaluation, and risk response.
The conclusion in this study is that Bank X has carried out a risk management process that includes risk governance, risk evaluation, and response to risk in ATM skimming cases, but there are still some obstacles, namely the weak independence and objectivity of the function of work units, lack of risk awareness of each individual, data on operational risk management (ORM) devices that have not been optimal, lack of integration of audit data, compliance data and data on ORM devices and obstacles in chip technology card migration.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Adi Nugroho
"Evaluasi Manajemen Komunikasi Proyek Berbasis Risiko pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Perumahan Bintaro JayaManajemen proses komunikasi proyek memberikan hubungan keterkaitan kritis antara personil, ide-ide atau gagasan, dan informasi yang dibutuhkan untuk kesuksesan suatu proyek. Seperti halnya dalam Proyek Pembangunan Perumahan Bintaro Jaya yang mengalami keterlambatan dalam kinerja waktu proyek akibat dari beberapa faktor risiko yang ada dalam manajemen komunikasi proyek. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi khususnya kepada owner yang terlibat dalam proyek berupa pembangunan perumahan, agar dapat meningkatkan manajemen komunikasi yang telah dimiliki menjadi lebih efektif. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif pada faktor-faktor risiko dengan menganalisis setiap data kuesioner dari responden yang terlibat pada proyek Pembangunan Perumahan Bintaro Jaya. Hasil dari penelitian ini didapatkan 6 variabel peristiwa risiko yang diidentifikasikan menjadi risiko utama dalam penerapan manajemen komunikasi pada proyek Pembangunan Perumahan Bintaro Jaya.Kata Kunci : manajemen komunikasi, kinerja waktu, faktor-faktor risiko.

Evaluation Of Project Communication Management Based On Risk At Housing Project In Bintaro Jaya To Improve Schedule PerformanceManagement project communication contributing a critical relationship between members of project, many ideas or suggest, and information which for project success. Such as Housing Project Project in Bintaro Jaya has delay project in time performance because of some risk appearing in project communication management. So that is the reason this research to give recomendation for owner who mixed up with housing project in order to improve existing communication management project to be more effective. This research use qualitative approachment on risk factors with analyze Housing Project in Bintaro Jaya respondent quesioner. Six risk event variabels to be product research which is it can be principal risk in application communication management project on Housing Project Project in Bintaro Jaya.Keywords communication management, time performance, risk factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armin Darmawan
"Penelitian ini mengkaji sebuah model perancangan pengukuran risiko operasional yang menggunakan ANP sebagai alat dalam penentuan bobot kriteria risiko pada perusahaan pembiayaan konsumen. Identifikasi risiko operasional dengan menggunakan metode Risk Breakdown Structure (RBS) menunjukkan terdapat 21 kelompok risiko dengan 569 item risiko operasional dari 12 departemen yang ada pada operasional cabang PT ABC. Risiko-risiko tersebut kemudian ditransformasi dengan mengacu Basell II Committe dengan sevent event loss categorie dengan 21 kelompok risiko. Dengan responden expert, hasil ANP menunjukkan bahwa risiko kegagalan sistem dan gangguan bisnis merupakan kelompok risiko tertinggi dibanding kategori risiko lainnya. Model strategi penanganan mengadopsi model empat strategi penanganan risiko yaitu risk acceptance, risk avoidance, risk sharing/transfer, dan risk mitigation yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lapangan serta tingkat frekuensi dan dampak yang ditimbulkan. Pola controlling dan monitoring diterapkan dua model strategi yaitu On Going Monitoring (Pemantauan Berkelanjutan) yang penanggung jawabnya melekat pada PIC operasional. Dan yang lain yaitu : Separate Monitoring (Pemantauan oleh Pihak Ketiga : Internal Audit atau External Audit) dalam tiga kelompok yaitu : Self Compliance/Assesment, Internal Audit dan External Audit.

This study examined a model of operational risk measurement design using ANP as a tool in determining the risk criteria weight on consumer finance companies. Identification of operational risk using the Risk Breakdown Structure (RBS) showed there were 21 risk group and 569 items of operational risk from the existing 12 departments at the operational branch of PT ABC. Risks are then transformed by referring Basell II Committee with sevent loss event categories with 21 groups of risk. With expert respondents, ANP results showed that the risk of system failure and business disruption is the highest risk group compared to other risk categories. Model management handling strategies adopted four model risk management handling strategies that is risk acceptance, risk avoidance, risk sharing / transfer, and risk mitigation tailored to the needs and conditions in the field and the level of frequency and impact. The pattern of controlling and monitoring strategies applied two models namely On Going Monitoring (Monitoring Sustainability) that the insurer responsibilities inherent in the PIC operation. And another is: Separate Monitoring (Monitoring by Third Party: Internal Audit or External Audit) in the three groups, namely: Self Compliance / Assessment, Internal Audit and External Audit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28738
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Richard Tohap
"ABSTRAK
Dunia telekomunikasi saat ini semakin penting dan diperlukan. Berbagai jenis produk dan layanan ditawarkan pada pelanggan memaksa pelanggan lebih selektif untuk memilih layanan yang digunakan. Karena itu usaha untuk mengembangkan jaringan dengan teknologi dan kapabilitas serta performansi yang baik yang menjadi program yang gencar dilakukan tiap operator termasuk Indosat. Peremajaan jaringan dengan modernisasi jaringan oleh Indosat merupakan salah satu upaya meningkatkan layanan pada pelanggan dengan maksud meningkatkan performansi jaringan. Dengan modernisasi jaringan diharapkan performansi, reliabilitas dan kapasitas jaringan menjadi lebih baik. Selanjutnya diharapkan modernisasi akan memberikan keuntungan dengan meningkatnya trafik. Namun implementasi suatu teknologi bukan tidak mempunyai resiko. Modernisasi yang sedang berjalan menunjukkan tanda-tanda penurunan performansi pada jaringan existing. Turunnya CSSR, SCR, CDR dan HOSR, dengan menurunnya availability BTS dan munculnya komplain pelanggan menjadi resiko yang patut diperhatikan untuk dikendalikan. Tujuan dari Tesis ini adalah untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi resiko-resiko yang mungkin muncul dalam modernisasi jaringan. Menggunakan teori Manajemen Resiko sebagai alat analisis, Tesis ini menyimpulkan faktor-faktor dominan yang menyebabkan turunnya performansi jaringan. Resiko availability dan degraded coverage merupakan resiko utama yang paling banyak yang disebabkan oleh hardware problem dan kegiatan proyek. Dengan mengetahui faktor -faktor tersebut Tesis ini akan memberikan rekomendasi mitigasi dan langkah-langkah pengendalian serta evaluasi pelaksanaannya. Performansi jaringan eksisting dapat dipertahankan dan ditingkatkan dengan mengontrol aktivitas proyek modernisasi dan resiko yang muncul.

ABSTRACT
Nowadays, telecommunications has become something important and a necessity. Various types of products and services offered force the customers to more selective choose the services in use. Therefore, efforts to develop the technology and network capabilities as well as the good performance became a serious program conducted by operators including Indosat. Network modernization by Indosat is one way to improve on customer service with the intention of improving network performance. Network modernization expected for the better performance, reliability and network capacity. Further modernization is expected to provide benefit with increased traffic. However, the implementation of a technology is always risk. Ongoing modernization showing signs of decline in performance on existing networks. Degraded CSSR, SCR, CDR and HOSR, with the decline in availability of BTS and the emergence of customer complaints is a risk that should be considered to be controlled. Objectives of this research are to identify, asses, and inventory risks that may arise in the network modernization. Using the theory of risk management as a tool of analysis, this study shows that the dominant factors cause a decline in network performance. Availability and the risk of degraded coverage are the key risks that most problems are caused by hardware and project activities. By knowing these factors this study will provide recommendations mitigation and control measures as well as the evaluation of its implementation. Network performance of existing network can be maintained and improved by controlling the activity of the modernization project and emerging risks."
2013
T35081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasid
"Walaupun mesin sudah dibuat otomatis namun kecelakaan kerja tetap dapat terjadi. Kegagalan pada mesin merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini melakukan pengkajian risiko pada proses radial tyre building dengan maksud untuk mengurangi kejadian kecelakaan kerja yang ada pada proses tersebut dengan menggunakan teknik FMEA. Teknik ini dipilih karena mampu mengidentifikasi penyebab sebelum terjadinya akibat.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa aktivitas paling berisiko dalam proses ini adalah ketika pemasangan material. Penanganan manual dan kurangnya perangkat keamananan pada mesin menjadikan proses ini memiliki nilai risiko yang tinggi.

Even though automation in machine process has come a long way, accident still happens particularly when worker comes in contact with machine. Machine failure is one of the causes of those accidents. This study assessed risk involved in radial tire building process in tire industry. This study focused on failure mode in machine using FMEA in order to reduce accident. FMEA is identified as the appropriate risk assessment since it involves identifying system failure modes before actual failure.
This study discovered that activity which has the highest score of RPN was material assembly into shaft roll. Manual handling and lack of safeguards contribute the most into making this process has high RPN score.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T38912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Rima Aulia
"Induk Koperasi X memiliki unit bisnis agar bisa menyejahterakan anggota secara mandiri. Salah satu bisnis yang dijalankan adalah jasa penyewaan gedung Graha Nusantara (disamarkan). Sejak pandemi tahun 2020 permintaan penyewaan gedung menurun drastis, dan belum kembali seperti sebelum pandemi. Selain itu, sebagai bisnis yang bergerak dibidang pelayanan jasa, Graha Nusantara mengalami permasalahan yang berkaitan dengan operasional bisnisnya seperti pembatalan acara oleh pihak konsumen dengan berbagai alasan, perawatan dan pengelolaan gedung, pengelolaan pegawai hingga yang berkaitan dengan vendor rekanan. Hal ini menyebabkan Graha Nusantara terus merugi karena operasional gedung tidak efektif yang sebenarnya dapat dicegah dengan mengefektifkan operasional Graha Nusantara. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi manajemen risiko operasional di unit bisnis Graha Nusantara, yang merupakan bisnis penyewaan gedung, dengan mengacu pada standar manajemen risiko berdasarkan ISO 31000:2018 serta penilaian risiko menggunakan risk breakdown structure dan failure mode and effect analysis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, melalui teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan manajemen risiko belum menentukan proses ruang lingkup, konteks dan kriteria sesuai ISO 31000:2018 serta teridentifikasi sembilan belas risiko dengan berbagai tingkatan risiko. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan penanganan masing- masing risiko dan diharapkan manajemen menetapkan kebijakan manajemen risiko terutama risiko operasional.

Induk Koperasi X has a business unit so that it can prosper members independently. One of the businesses run is the Graha Nusantara (disguised) building rental service. Since the pandemic in 2020 the demand for building rentals has decreased dramatically, and has not returned to what it was before the pandemic. In addition, as a business engaged in services, Graha Nusantara experiences problems related to its business operations such as event cancellations by consumers for various reasons, building maintenance and management, employee management to those related to partner vendors. This causes Graha Nusantara to continue to lose money due to ineffective building operations which could have been prevented by streamlining Graha Nusantara's operations. This study aims to evaluate operational risk management in the Graha Nusantara business unit, which is a building rental business, by referring to risk management standards based on ISO 31000: 2018 and risk assessment using risk breakdown structure and failure mode and effect analysis. The method used in this research is descriptive qualitative analysis with a case study approach, through interview and documentation data collection techniques. The results showed that risk management has not determined the scope, context and criteria process according to ISO 31000: 2018 and nineteen risks with various levels of risk were identified. Therefore, this study recommends handling each risk and it is expected that management establishes risk management policies, especially operational risks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karbala Madania
"ABSTRAK
Pandemi Corona Virus Disease  2019, disingkat Covid-19, yang mewabah di seluruh negara di dunia menjadi alasan utama Kerajaan Saudi Arabia (KSA) untuk menutup sementara akses masuk wilayah negaranya dari semua warga asing sampai waktu yang tidak ditentukan. Untuk pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama, kebijakan KSA ini pada gilirannya menjadi awal krisis nasional bagi penyelenggaraan ibadah umrah dan ibadah haji. Akibat dari dikeluarkannya kebijakan KSA itu adalah ditundanya keberangkatan calon jemaah umrah Ketika pandemi Covid-19 tengah memuncak hingga akhirnya Kementerian Agama RI mengeluarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 494 tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2020 M/1441 H. Dalam situasi krisis seperti itu,  praktik komunikasi yang efektif sebagai bagian dari manajemen komunikasi krisis menjadi hal vital yang tak bisa diabaikan. Tanpa praktik komunikasi yang efektif, bisa dibayangkan betapa keresahan lebih dari 220 calon Jemaah haji tahun 2020 yang gagal berangkat ke tanah suci akan meledak menjadi amarah dalam skup nasional. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini berusaha menganalisis penanganan krisis yang dilakukan Kementerian Agama RI dalam perspektif komunikasi dengan mengacu pada model Crisis and Emergency Risk Communication (CERC). Penelitian ini membagi tahapan krisis ke dalam empat tahap menurut Steven Fink, yaitu tahap prodromal, tahap akut, tahap  kronis  dan  tahap  resolusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menangani krisis yang terjadi, Kementerian Agama RI tidak sepenuhnya menerapkan prinsip-prinsip komunikasi yang efektif dan pada gilirannya berakibat pada semakin meradanganya krisis yang terjadi dan kurangnya kepercayaan publik terhadap pemerintah.

ABSTRACT
Corona Virus Disease 2019, abbreviated as Covid-19, which is endemic in all countries in the world no doubt is the main reason for the Kingdom of Saudi Arabia (KSA) to temporarily close the country's access to its territory from all foreign citizens until an uncertain time. For the Indonesian government, especially the Ministry of Religions, the kingdom's policy has become the beginning of a national crisis for the implementation of the Umrah and Hajj pilgrimage. The consequence of the KSA policy was the postponement of the departure of pilgrims when the Covid-19 pandemic was peaking until finally the Indonesian Ministry of Religions issued a Decree of the Minister of Religions No. 494 of 2020 concerning the Cancellation of the Departure of Hajj Pilgrims to the Hajj Pilgrimage Year 2020 M/1441 H. In that situation, various effective communication practices as part of crisis communication management are very vital which cannot be ignored. Without any effective communication practices, it could be imagined how the unrest of more than 220 candidates for the Hajj in 2020 who failed to leave for the holy land would explode into anger in the national scope. Using a qualitative approach, this study seeks to analyze the handling of crises carried out by the Indonesian Ministry of Religions in a communication perspective by referring to the Crisis and Emergency Risk Communication (CERC) model. This study divides the stages of the crisis into four stages according to Steven Fink, namely the prodromal stage, the acute stage, the chronic stage, and the resolution stage. The results of this study indicate that in dealing with the crisis that occurred, the Ministry of Religions of the Republic of Indonesia did not fully apply the principles of effective communication and in turn resulted in increasingly inflaming crises and a lack of public trust to the government."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakaria Zata Adikusna
"ABSTRAK
Penelitian pada tesis ini membahas mengenai perumusan strategi operasi dari Divisi Jaringan Teknologi Informasi terkait adanya investasi dengan melakukan integrasi vertikal infrastruktur jaringan komunikasi. Divisi Jaringan Teknologi Informasi sebagai unit kerja yang dibentuk terkait adanya integrasi vertikal ini belum memiliki prioritas dan tahapan implementasi strategi operasi yang dapat dijadikan acuan untuk mengoptimalkan dukungan terhadap layanan bisnis dalam mencapai efisiensi operasional. Perumusan strategi operasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan model strategi operasi Slack and Lewis. Hasil dari perumusan strategi operasi penelitian ini diharapkan dapat memberikan strategi operasi Divisi secara formal dalam bentuk matriks strategi operasi dan tahapan implementasi untuk digunakan sebagai arahan dalam kegiatan operasional unit kerja.

ABSTRACT
The research on this thesis discusses the formulation of the operation strategy of the Information Technology Network Division related to the investment by doing vertical integration of communications network infrastructure. The Division of Information Technology Network as a work unit that is formed related to the existence of vertical integration has no priority and implementation stage of operational strategy yet which later can be used as a reference to optimize support for business services in achieving operational efficiency. The formulation of an operating strategy is done using the Slack and Lewis strategy model approach. The results of the operation strategy formulation of this research are expected to give the Division 39 s strategic strategy formally in the form of operational strategy matrix and implementation stages to be used as a direction in the operational activities of the work unit."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asa Belani Cesarima Basuki
"Manajemen risiko harus dilakukan oleh rumah sakit dalam upaya menerapkan patient safety dan menjaga kelangsungan organisasi. Studi kasus ini menganalisis proses manajemen risiko yang dilakukan oleh RS X terhadap risiko non klinis. RS X telah memiliki Pedoman Manajemen Risiko berdasarkan Manajemen Risiko dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit dan menjalankan proses manajemen risiko. Proses pemantauan dan kaji ulang strategi mitigasi tidak diulangi, tetapi hanya pada akhir periode proses manajemen risiko, sehingga tidak dapat mendeteksi efektivitas strategi mitigasi.

Risk management must be carried out by the hospital in an effort to implement patient safety and maintain the continuity of the organization. This case study analyzes the risk management process carried out by RS X on non-clinical risks. RS X already has Risk Management Guidelines based on Risk Management from the Hospital Accreditation Commission and carries out a risk management process. The process of monitoring and reviewing the mitigation strategy is not repeated, but only at the end of the risk management process period, so it cannot detect the effectiveness of the mitigation strategy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>