Ditemukan 143111 dokumen yang sesuai dengan query
Ramandhika Rizky Putranto
"Material kayu merupakan salah satu bahan yang biasa digunakan dalam elemen desain arsitektur maupun interior. Material kayu dimanfaatkan oleh para desainer karena mempunyai karakteristik khas berupa warna, serat/motif, ataupun tekstur. Dewasa ini, kayu asli semakin mahal serta mempunyai kelemahan dalam beberapa aspek teknis meliputi konstruksi dan perawatan yang menyebabkan penggunaan material kayu asli semakin berkurang. Sejalan dengan berkembangnya teknologi, diciptakan material imitasi untuk dapat menduplikasi material kayu (asli) terutama dalam tampilan visual. Material kayu imitasi diproduksi untuk dapat menghadirkan kualitas kayu asli pada desain arsitektur/interior dengan harga yang lebih murah dibandingkan kayu asli. Perbedaan diantara kedua jenis kayu tersebut memberikan kekurangan serta keunggulan ketika digunakan dalam desain arsitektur/interior. Penggunaan material kayu baik asli maupun imitasi tidak hanya bertujuan untuk mendukung kualitas ruang secara estetika saja, akan tetapi juga dalam rangka memenuhi fungsi dan kebutuhan.
Wood is one of the materials commonly used in architectural and interior design elements. wood is used because it has characteristics typical of color, fiber / motif, or texture. Today, the original wood has a high price and complicated in technical aspects include construction and maintenance, which led to the use of real wood material decreases. In line with the development of technology, imitation wood created to be able to duplicate the wood material (original), especially in visual appearance. Imitation wood materials are produced in order to bring the quality of the original wood in architectural design / interior at a cheaper price than the original timber. The difference between the two types of wood give the advantages and disadvantages when used to design a space architecture / interior. The use of wood materials not only aims to support the aesthetic quality of the space, but also in accordance with the functions and needs. It became a separate consideration in determining the types of wood materials, whether to promote the quality of the original timber or convenience experience in the technical aspects offered by the imitation wood."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60269
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lidya Imanda
"Skripsi ini berisi tentang penelitian mengenai efek bukaan terhadap kualitas akustik ruang di Masjid UI. Efek bukaan terhadap kualitas akustik umumnya adalah bising. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur tingkat kebisingan yang terdengar di dalam Masjid UI. Pengukuran dilakukan secara objektif maupun subjektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek bukaan terhadap kualitas akustik ruang di masjid UI adalah bising, pembelokkan bunyi (refraksi dan difraksi) dan penerusan bunyi (transmisi) ke luar bangunan sehingga dapat mengurangi pantulan. Pengaruh terbesar dari bukaan pada masjid adalah bising.
This thesis describes about a research to the effects of exposure to the acoustic quality of a room in the University of Indonesia's mosque. The exposure effect is noisy. The research was done by measuring the level of noise that heard in the mosque of UI. The measurements conducted objectively and subjectively. The research found that the exposure effects is not only noisy, but also sound deflection (refraction and diffraction) and sound forwarding (transmission) to outside of the building so that reducing the reflection. But, the biggest influence of the mosque exposure is noisy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52590
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cesario Dwi Yoniarto
"Klub malam adalah salah satu ruang yang dapat menghasilkan faktor unik ketika berada di dalamnya. Skripsi ini akan menganalisa ruang klub malam, serta faktorfaktor yang dapat mempengaruhi perilaku orang-orang di dalam ruang tersebut; yang akan menguntungkan bagi pendalaman dan pemahaman ruang dalam arsitektur. Penemuan yang menarik, dimana perilaku orang-orang tercermin ke dalam bentuk timeline, di mana faktor-faktor yang beragam menentukan hasil perilaku mereka. Penulis ingin memperluas pengetahuan tentang studi arsitektur dan bagaimana hal itu mempengaruhi perilaku orang dalam klub malam. Hasil analisis dari skripsi ini dapat digunakan dan dikembangkan pada analisis di masa depan, dari sisi arsitektur, dan bidang lainnya.
Nightclubs are one of the spaces that creates a unique feeling to be inside of. Beneficial to understanding space in architecture, the thesis will analyze nightclub spaces, and the behavior that it influences towards the people inside it. An interesting find, that the behavior of the people are reflected into a form of timeline, where diverse factors determine those outcomes of behavior. The author wishes to widen the knowledge of architectural studies and how it affects the behavior of people in a nightclub setting. The uniqueness of nightclub spaces benefits in future analysis in architectural studies, and environmental psychology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53876
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anna Adytia Kristiliani Saiman
"Fenomena ruang komunal pada permukiman padat tidak terbentuk karena perencanaan formal. Terbentuknya ruang-ruang komunal lebih untuk menjawab kebutuhan spontan warganya. Berkaitan dengan kebutuhan akan interaksi, skripsi ini membahas tentang pengaruh kondisi spasial pada ruang komunal terhadap interaksi sosial warga di permukiman padat dengan mengambil studi kasus ruang-ruang komunal di permukiman Kampung Pulo, Jatinegara. Tujuan dari skripsi ini agar ke depannya dapat berguna dalam proses rancangan ruang komunal di permukiman padat dengan memperhatikan aspek komponen spasial berupa properties yang memadai. Berdasarkan hasil analisis studi kasus dan tinjauan teori, kondisi spasial seperti tata letak, orientasi, jalur sirkulasi, dan properties yang baik di dalam ruang komunal dapat memberikan persepsi yang mengarahkan dan mendorong warga untuk melakukan kegiatan interaksi sosial di dalamnya.
Most of communal spaces in dense settlements were unintentionally formed. It was existed regarding the spontaneous needs of citizen. Relating to the need of interaction, this paper examines the influence of spatial conditions in communal space for residents’ interaction in dense settlements. The study uses Kampung Pulo, Jatinegara as case study. It aims to create communal space, with spatial components such as adequate properties as main consideration. Based on the analysis of case studies and theoretical review, spatial conditions such as layout, orientation, circulation paths, and good properties in communal spaces indicate that human perception able to directs and encourages citizens to engage in social interaction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60666
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hikmatul Lifa Febriani
"Ruang transisi memiliki karakteristik yang unik. Ia merupakan ruang di antara ruang. Namun, seringkali orang hanya melewatinya sebagai ruang sirkulasi. Skripsi ini meninjau sebuah ruang transisi dari sudut pandang liminalitas, pergerakan, waktu, dan persepsi yang akan membentuk pemaknaan terhadap ruang transisi tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk melihat makna sebenarnya dari ruang transisi.
Skripsi ini mengambil studi kasus Terminal Blok M. Terminal ini merupakan sebuah ruang transisi dengan lalu lintas yang cukup padat. Selanjutnya, dengan studi kasus ini akan ditemukan kembali makna ruang transisi yang sebelumnya kurang nampak. Pada bagian akhir dari skripsi ini akan nampak karakteristik ruang transisi ditinjau dari keempat sudut pandang di atas, sehingga ditemukan maknanya sebagai ruang dari, ruang di, dan/atau ruang ke.
Transitional space has unique characteristics. It is a space between spaces. However, people often just pass it through as a circulation space. This thesis studies about transitional space considered from the point of view of liminality, movement, time, and perception that will shape the meaning of transitional space.This thesis takes Blok M terminal as case study. It is a transitional spce with a fairly dense traffic. Furthermore, this case study will re-discover the meaning of transitional space that can’t so obviously seen.. At the end of this thesis, the characteristics of transitional space that are viewed from those four perspectives above can finally be seen as from space, at space and/or to space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46739
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nurul Septiantia
"Hubungan antara manusia dan hewan saling berkaitan erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Kehadiran hewan peliharaan di dalam rumah tinggal manusia memberikan keuntungan bagi sebagian orang. Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang memiliki kemampuan emosional seperti manusia sehingga karakteristik anjing yang responsif terhadap tingkah laku manusia. Namun ketika anjing berada di dalam ruang tinggal manusia di rumah menimbulkan negosiasi diantara keduanya. Bagaimana aspek yang perlu diperhatikan ketika memelihara anjing di dalam rumah yaitu dari aspek psikologis dan spasialnya sehingga tercipta lingkungan yang sehat dan well-being untuk keduanya. Hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada skripsi ini.
The relationship between humans and animals are closely interrelated and influence each other. The presence of pets in human living space was provided many benefits for some people. Dog is one of the pet that has the ability like human emotional, so the characteristics of dogs that are responsive to human behavior. But when the dog lives in the human living space, caused negotiation between them. How aspects to consider when getting a dog in the house, from the psychological and spatial aspects so as to create a healthy environment and well being for both of them. This will be explained further in this thesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57077
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andhika Budiantono Irfan
"Dalam dunia arsitektur, teknologi bangunan saat ini berkembang pesat. Demikian juga banyak ditemukan metode perancangan arsitektur yang membantu, bahkan mempermudah pekerjaan seorang arsitek. Di sisi lain, keragaman budaya dan sumber daya alam Indonesia menambah wawasan arsitek dalam kemampuan merancang. Sementara itu, seorang arsitek juga dituntut untuk dapat memiliki kemampuan dalam menghasilkan karya arsitektur yang berkelanjutan. Self-healing material hadir sebagai salah satu konsep teknologi material yang dapat dimanfaatkan dalam perancangan arsitektur sehingga diharapkan dapat memperpanjang usia material pada konstruksi sebuah bangunan. Studi ini akan mempelajari konsep tersebut dan pengaruhnya dalam dunia arsitektur.
In the world of architecture, building technology is currently developing rapidly. Likewise, many architectural design methods are found that help and even facilitate the work of an architect. On the other hand, the diversity of Indonesia's culture and natural resources adds to the architect's insight in the ability to design. Meanwhile, an architect is also required to have the ability to produce sustainable architectural works. Self-healing material is present as one of the material technology concepts that can be utilized in architectural design so that it is expected to extend the life of the material in the construction of a building. This study will study the concept and its impact in the world of architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Inten Gumilang
"Pertanyaan besar mengenai ada tidaknya potensi ruang yang bersifat meditatif didalam ruang perjalanan user menjadi basis pengkajian skripsi ini. Pendalaman teori dibagi menjadi tiga bagian, pertama adalah aktivitas berjalan dan ruang seperti apa yang tergolong meditatif, lalu yang kedua adalah hubugan antara jenis karakter ruang meditatif yang sesuai dengan aktivitas berjalan meditatifnya, dilanjutkan dengan yang ketiga yakni mengkaji bagaimana proses mengalami ruang oleh user sewaktu aktivitas berjalan meditatif terjadi. Hasil pendalaman teori menjadi basis studi kasus yang melibatkan tiga user yang masing-masing berjalan di empat ruang perjalanan yang berbeda, tiap proses pengalaman perjalanannya digambarkan lewat diagram. Dari hasil studi kasus, ditemukan bahwa ada potensi ruang meditatif dalam ruang perjalanan user yang melakukan aktivitas berjalan meditatif, karena di dalamnya user dan ruang bisa saling berinteraksi dengan cara yang lebih intim dan personal. Membuktikan bahwa ruang mampu mempengaruhi manusia dititik yang tidak mereka sadari
"Is there any meditative potential space that could be found in a space of journey by user" ? will becoming a base foundation for research in this thesis. It started by the assessment of theories that divided in three section, first is walking activity and character of space that has meditative quality, second is relation between each character of meditative space with its meditative walking activity, and third is analysing the spatial experience process by user when the meditative walking activity is happening. The theory assessment will be the foudation of case studies which involves 3 partisipant. Each of them will be doing a walking journey in 4 different space characteristic, every experience in every journey will be depicted by diagram. The conclusion of the case studies are : meditative potential space could be found in a space of journey by user who do the meditative walking activity, because user and space could communicate in a very intimate and personal way. It proves that space could affect human in a way that sometime we are unconscious about it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61085
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ujung, Verarisa Anastasia
"Ruang sebagai wadah representasi kuasa dan respon akan penyimpangan perilaku diri merupakan ide besar dalam skripsi ini. Sebab, ruang merupakan dimensi kehidupan sosial dan elemen penting terkait dengan kuasa dan pengawasan sosial. Ruang dengan fungsi dan karakteristik terkait ide tersebut didefinisikan sebagai correctional space. Pada dasarnya, correctional space merupakan solusi ruang akan kebutuhan penghukuman, pengawasan serta koreksi terhadap penyimpangan yang dipahami sebagai tindakan kriminal. Sehingga, skripsi ini berfokus dalam konteks keterikatan ruang, diri, dan kuasa dalam ide koreksi.
Kuasa yang direpresentasikan dalam correctional space berlaku melalui aspek spasial dan sosial dalam bentuk institusi yang dalam hal ini adalah Lembaga Pemasyarakatan. Studi kasus yang dibahas adalah Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang yang menerapkan sistem pengawasan dan pembinaan melalui kuasa pendisiplinan dan toleransi. Lembaga Pemasyarakatan sebagai correctional space dikarakterisasi oleh sistem relasi, interaksi, kontak, dan toleransi antar penyelenggara kuasa terhadap warga binaan. Maka, penting untuk membahas bagaimana kuasa pendisiplinan dan toleransi dipahami secara ruang dalam Lembaga Pemasyarakatan sebagai correctional space. Temuan skripsi ini diharapkan dapat memberi pengertian spasial terkait penerapan correctional space dalam Lembaga Pemasyarakatan.
Space as the representation of power and response of disorder behavior is a central idea of this study. That's because of space is related to social life dimension and an important element in the constitution of power and social control. Space that consist of the function and characteristic according to those idea is defined as a correctional space. Basically, correctional space is the space solution with the aim of punishment, control and correctional action for the opposite behavior which is considered as a crime. That's why the study is focusing in the context of space, body, and power through correctional idea.Power which represented in correctional space applied through spatial and social aspect in institution which considered as a penitentiary. This case studied in Penitentiary of Cipinang in which applied the control and development system through disciplinary power and toleration. Penitentiary as a correctional space is characterized by the system of relation, interaction, contact, and toleration between stake-holder and inmate. That's why, it's important to study how disciplinary power and toleration has been considered spatially in penitentiary as the correctional space. As the result, this study may contribute in spatial understanding of the implementation of correctional space in Penitentiary."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S181
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Dyah Prawirajati
"Coffee shop telah menjadi gaya hidup dalam budaya minum kopi di Indonesia bahkan dunia. Gaya hidup ini membawanya pada keseharian masyarakat di Indonesia yang sebelumnya memiliki budaya minum kopi di warkop (warung kopi). Everyday dilihat sebagai konsep dan pengalaman berkaitan dengan modernity dan domesticity. Dalam ruang interior coffee shop, domesticity dan modernity dapat dilihat melalui setting dan producer ruang interior yang didasarkan pada everyday serta kebutuhan dan kenyamanan manusia. Modernity dalam ruang interior coffee shop hadir melalui setting ruang interior yang seragam, global, dan kekinian. Setting ini hadir dari penguasa ataupun desainer dengan keidealan untuk membentuk citra(images). Domesticity hadir dengan setting ruang yang subjektif dan apa adanya dengan memanipulasi setting sebagai upaya individu untuk mendapatkan kebutuhan dan kenyamanan dengan subjektivitasnya.
Coffee shop has become lifestyle in Indonesian coffee culture and even in the world. This lifestyle brought on everyday people in Indonesia who previously had warkop (warung kopi) as their coffee culture. Everyday as a concept and a experience relating with domesticity and modernity. In interior space of coffee shop, domesticity and modernity can be viewed through spatial setting and spatial producer which are based on everyday as well as human needs and comfort. Modernity in interior space of coffee shop is presented by spatial setting which are uniform, global, and modern. The setting comes from ruler or designer with their ideal to create images. Domesticity is presented by spatial setting which are subjective and ordinary with manipulating setting. That is a people attempt with their subjectivity to get needs and comfort."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S46768
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library