Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178530 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riza Firmansyah Riyadi
"Mendapatkan sebuah sepeda motor di Indonesia sangatlah mudah. Pada data tahun 2013 menurut Korlantas Kepolisian Negara Indonesia menyebutkan 26.486 korban jiwa disebabkan oleh kecelakaan di jalan dimana 70% didominasi oleh pengendara motor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengalaman, pengetahuan, dan motivasi dengan persepsi risiko pengendara Harley Davidson. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah pengendara sepeda motor Harley Davidson di Jabodetabek, sedangkan sampel adalah pengendara sepeda motor Harley Davidson yang dipilih secara random dengan jumlah 100 orang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden memiliki persepsi risiko yang buruk"
2015
S59006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafni Elwina
"Kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu permasalahan di dunia, terutama di negara-negara berkembang. Penyumbang angka kecelakaan lalu lintas terbanyak adalah sepeda motor, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara di dunia. Penyebab utama kecelakaan lalu lintas di kalangan pengendara sepeda motor adalah perilaku berkendara. Perilaku berkendara sesorang dapat tergantung pada bagaimana persepsi berkendara dan persepsi risiko pengendara itu sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi berkendara dan persepsi risiko dengan perilaku berkendara ibu-ibu di Kabupaten Bekasi tahun 2015. Penelitian ini mengunakan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah pengendara sepeda motor ibu-ibu di Kabupaten Bekasi, sedangkan sampel adalah 150 ibu-ibu pengendara sepeda motor di Kabupaten Bekasi.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki persepsi berkendara dan persepsi risiko yang tinggi, sedangan perilaku berkendara mayoritas berperilaku tidak aman. Berdasarkan analisis bivariat menggunakan chi-square diperoleh persepsi berkendara (p-value = 0,002),persepsi risiko (p-value = 0,002). Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan antara 1) persepsi berkendara dengan perilaku berkendara dan 2) persepsi risiko dengan perilaku berkendara.

Traffic accidents are one of the major problems in the world, especially in developing countries.Contributor to the highest number of traffic accident is motorcycle. Not only in Indonesia but also in many countries around the world. The main cause of the traffic accident among motorcyclist were riding behavior. Someone riding behavior may depend on how the riding perception and the risk perception of the motorist itself.
The aim of this study was to determine the relationship between the riding perception and risk perception and women riding behavior in Kabupaten Bekasi 2015, using cross sectional design with quantitative approach.Population are women motorcyclist in Kabupaten Bekasi. While samples were 150 women motorcyclist in Kabupaten Bekasi.
The results showed that the majority of respondents havea high riding perception and high risk perception and the majority of respondents have unsafe riding behavior. Based on bivariate analysis using the chi-square obtained perception of riding (p-value = 0,002), risk perception (p-value = 0,002). The conclusions of this study is there is a relationship between 1) the riding perception with riding behavior and 2) risk perception with riding behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamka Rani
"ABSTRAK
Pekerja sektor transportasi merupakan salah satu sektor pekerjaan yang rawan terhadap penularan dan penyebaran HIV/AIDS. Risiko berasal dari luar daerah, sering berpindah-pindah tempat, serta jauh dari keluarga atau pasangan yang dapat mendorong mereka untuk melakukan perilaku seksual berisiko. Petugas penerbangan yang memiliki perilaku berisiko seperti kebebasan perilaku seks yang berganti-ganti pasangan serta penggunaan narkoba, merupakan kelompok pekerja yang berpotensi terpajan dengan
risiko terjangkit HIV karena pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku para petugas penerbangan di Bandara Soekarno Hatta berkaitan dengan HIV/AIDS. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2018, menggunakan desain potong lintang (Cross Sectional Study) dengan subjek penelitian
sebanyak 223 orang. Hasil dari penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden terhadap HIV/AIDS
masih rendah 56,5%, sikap responden terhadap HIV/AIDS memperlihatkan sikap yang negatif yaitu sebanyak 60,2%, perilaku berisiko tinggi terhadap HIV ditunjukkan
responden sebanyak 51,6%, sedangkan perilaku yang aman terhadap HIV sebesar 48,4%. Hubungan seks selain dengan pasangannya pada responden yang sudah menikah sekitar 54% dengan penggunaan kondom yang rendah hanya 15,2%. Hubungan seks pada yang belum menikah dengan pacar atau pasangan tetapnya 49% dan dengan selain dengan pasangan tetapnya sebesar 40,6%. Terdapat hubungan yang bermakna antara akses sumber informasi HIV (p-value=0,021), status pendidikan (p-value=0,005) dan status pernikahan (p-value=0,009) dengan pengetahuan HIV/AIDS. Namun tidak ada
hubungan yang bermakna dari semua faktor penentu dengan sikap responden terhadap HIV. Terdapat hubungan bermakna antara jumlah sumber informasi yang diakses responden (p=0,033), kelompok umur (p=0,013) dan sikap dengan perilaku berisiko terhadap HIV (p=0,004).

Transportation sector workers are one of the most vulnerable to the spread of HIV/AIDS. The risks came from being a migrant worker, never stay long in one place, as well as far from families or partner which can encourage them to engage in risky sexual behavior. Aviation worker who indulge in risky behaviors (such as having multiple sex partners and drug addiction) have a high risk of contracting HIV. The purpose of this research is to study the knowledge, attitude and behavior of flight officer
at Soekarno Hatta Airport on HIV/AIDS. This research was conducted in June 2018 by using cross sectional study on 223 subjects. The result shows that 56.5% respondents have low knowledge on HIV/AIDS. 60.2% respondents shows negative attitude. 51.6% respondents engage in high risk behavior, while 48.4% having low risk behavior. 54% of married respondents have extramarital unprotected sex, while 15.2% occasionally use condom. 49% unmarried respondents are having sex with a girlfriend or a regular partner, while 40.6% with non-regular/one time only partner/s. There was a significant correlation between HIV/AIDS knowledge and access to HIV information sources (p-value = 0.021), education status (p-value = 0.005), marital status (p-value = 0.009). However, there was no significant correlation between all of the major factors and the respondents' attitude toward HIV. There is a significant correlation between the accessibility of information sources (p = 0,033), age group (p = 0,013), attitude/high risk behavior (p = 0,004) and HIV."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Widayati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik, pengetahuan dan persepsi ibu balita terhadap pneumonia dengan perilaku pencarian pengobatan pertama di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Tahun 2015. Desain penelitian cross sectional dan metode pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah diujicoba, digunakan pada 100 ibu balita (0-59 bulan) yang dipilih dengan tehnik simple random sampling. Hasil penelitian mendapatkan 60.0% ibu balita melakukan pencarian pengobatan pertama ke bukan fasilitas pelayanan kesehatan, dimana 54% ibu balita memilih mengobati sendiri. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0.040), persepsi manfaat (p=0.000), persepsi hambatan (p=0.003), dan pendorong untuk bertindak (p=0,002) mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku pencarian pengobatan.

ABSTRACT
This study was conducted to determine the relationship between characteristics, knowledge and perceptions of under-five mothers? about pneumonia with first care-seeking behavior in Jagakarsa Community Health Center Working Area in the Year 2015. This research is a descriptive study with cross sectional design and method of collecting data through interviews using a questionnaire that had been tested, used in 100 mothers (0-59 months) were selected by simple random sampling technique. The study result showed 60.0% mothers did not search first treatment to health care facilities, where 54% of mothers choose to self-medication. The results of bivariat analysis showed that knowledge (p = 0.040), perceived benefits (p = 0.000), perceived barriers (p = 0.003), and the cues to action (p =0,002) has a significant relationship with first care-seeking behavior.
"
2015
S60752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkiyani Istifada
"Remaja merupakan agregat berisiko yang rentan mengalami kecelakaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku keselamatan diri anak SMP dengan risiko kecelakaan di sekolah. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melibatkan 219 siswa SMP Negeri 10 Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan 56,7% responden dengan pengetahuan tinggi dan 56,5% responden dengan perilaku baik memiliki risiko rendah kecelakaan di sekolah. Hasil uji korelasi menyatakan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku keselamatan diri dengan risiko terjadinya kecelakaan di sekolah (p= 0,240, p= 0,585, α= 0,05). Hasil penelitian ini dapat dijadikan evidence based pentingnya diterapkan pendidikan kesehatan mengenai keselamatan diri di sekolah.

Adolescents are the risk aggregate that often have accidents. The purpose of study to examine the relationship between knowledge and behaviour personal safety among student with the risk accidents in school. This study used cross sectional design involved 219 students in SMP Negeri 10 Bekasi. The result showed 56,7% adolescents who high knowledge and 56,5% adolescents who good behaviour have low risk accidents in school. Based on correlation test, there wasn’t relationship between knowledge and behaviour personal safety among student with the risk accidents in school (p= 0,240, p= 0,585, α= 0,05). This study can be used evidence based to apply personal safety education in school.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Sani Fadillah
"Hubungan seksual pranikah merupakah kegiatan seksual yang dilakukan tanpa adanya ikatan pernikahan. Dari tahun 2013 ke tahun 2015, persentase proporsi tertinggi remaja laki-laki mengalami peningkatan dari 11% menjadi 11.75% sedangkan untuk remaja perempuan dari 4% menjadi 4.9%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor sosiodemografi, sumber informasi pengetahuan HIV/AIDS, dan perilaku berisiko terhadap kejadian seksual pranikah pada remaja di Indonesia berdasarkan STBP pada tahun 2015. Desain penelitian ini adalah studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder STBP tahun 2015. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode multistage cluster random sampling dengan kriteria inklusi murid Sekolah Menengah Atas (SMA) baik yang dikelola pemerintah (SMA Negeri) maupun SMA yang dikelola oleh swasta yang saat ini duduk di kelas 11 (kelas 2), dan berada dalam tujuh kota penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian seks pranikah pada remaja sebesar 201 orang (3.9%). Berdasarkan analisis regresi logistik, faktor yang berhubungan signifikan adalah tingkat pendidikan ibu, perilaku merokok, perilaku mabuk karena alkohol, dan rangsangan seksual. Faktor yang paling dominan adalah perilaku rangsangan seksual (OR =13.366 95% CI 8.909-20.054). Terdapat variabel kofounding yaitu mempunyai pacar.

Premarital sexual relations are sexual activities that are carried out without a marriage bond. From 2013 to 2015, the highest proportion of male adolescents has increased from 11% to 11.75% while for girls from 4% to 4.9%. The purpose of this study was to determine the relationship between sociodemographic factors, information sources of HIV / AIDS knowledge, and risk behaviors on premarital sexual incidence among adolescents in Indonesia based on the 2015 IBBS. The design of this study was a cross-sectional study using secondary data from the 2015 IBBS. The sample in this study used the multistage cluster random sampling method with the inclusion criteria of both government-run high school (SMA) and private-managed high schools (SMA) students who currently sit in grade 11 (grade 2), and are in seven research city. The results showed that the incidence of premarital sex among adolescents was 201 people (3.9%). Based on the logistic regression analysis, the factors that have a significant relationship are the level of mother's education, smoking behavior, drinking behavior due to alcohol and sexual stimulation. The most dominant factor was sexual stimulation behavior (OR = 13,366 95% CI 8,909-20,054). There is a cofounding variable, namely having a boyfriend."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Mardian Priyana
"Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan lansia tentang posbindu dengan motivasi lansia mengunjungi Posbindu Anggrek di Desa Kutamekar Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor 2014. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif studi cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 84 orang dengan analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan mayoritas lansia berpengetahuan rendah sebanyak 69% dan juga sebagian besar motivasinya rendah yaitu 65.5%. Penelitian ini juga mengidentifikasi adanya hubungan antara pengetahuan lansia dengan motivasi mengunjungi posbindu anggrek di Desa Kutamekar (p-value 0.000 < α 0.05). Untuk meningkatkan motivasi lansia datang ke posbindu puskesmas di sarankan membuka posbindu bertahap sesuai dengan lokasi yang dapat di jangkau dan memungkinkan dengan jumlah tenaga puskesmas.

Knowledge is one of the factors that influence a person's motivation. This study aims to determine the relationship between elderly’ motivation visited the posbindu and their knowledge at Desa Cariu Kec.Cariu Bogor, 2014. This study uses descriptive cross-sectional study with a sample of 84 people with data analysis using chi square test. The results showed the majority of the elderly as much as 69% lower knowledgeable and also most of the motivation is low at 65.5%. The study also identified a link between elderly’ motivation visited the posbindu and their knowledge at Desa Kutamekar (p-value 0.000 < α 0:05). To increase the motivation of elderly come to posbindu , recommend opening a clinic in posbindu gradually according to the location that can be reached and allows the number of clinic staff.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Dwi Hasriani
"Bus merupakan salah satu moda transportasi yang paling diminati masyarakat Indonesia, namun angka kecelakaan bus di Indonesia cukup tinggi. Kondisi jalanan yang macet, membuat frustasi dan stress menjadi pemicu perilaku pengemudi bus yang berisiko dan berbahaya seperti perilaku aggressive driving. Hal ini merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi risiko kecelakaan dengan intensi perilaku pengemudi bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) di PO “X” tahun 2015. Pengumpulan data dilakukan secara cross sectional dengan menggunakan instrumen kuesioner Driver Stress Inventory (DSI), Driver Coping Questionnairre (DCQ), dan kuesioner persepsi risiko.
Hasil yang diperoleh secara umum persepsi risiko kecelakaan pengemudi bus AKAP memiliki kecenderungan baik (60,5%) di atas rata-rata populasi penelitian, hasil pengukuran intensi perilaku untuk parameter yang bersifat positif (meningkatkan keselamatan) antara lain hazard monitoring, fatigue proneness, task focus, dan reappraisal cenderung sedang pada rata-rata populasi penelitian. Sedangkan pengukuran intensi bersifat negatif (meningkatkan risiko kecelakaan) antara lain agresi, dislike of driving, confrontive coping, emotional focus, dan avoidance memperoleh hasil kecenderungan sedang pada rata-rata populasi penelitian, namun variabel thrill seeking dengan kecenderungan tinggi diatas rata-rata populasi penelitian.

Bus is one of the most favored mode of transportation the people of Indonesia, but the number of bus accidents in Indonesia is quite high. Traffic jam, frustrating and stressful situations to trigger bus driver risky behavior and dangerous as aggressive driving behavior. This is one of the causes of accidents. This study aims to determine the relationship between risk perception and behavior intention of bus driver inter-city inter-province (AKAP) in the PO "X" in 2015. The data was collected with cross sectional approach using questionnaire Driver Stress Inventory (DSI), Driver Coping Questionnairre (DCQ), and risk perception questionnaire.
The results obtained accidents risks perception of AKAP bus driver generally had a good tendency (60.5%) above the average of the population study, results for positive parameters (increased safety) of the behavioral intention measurement, among others hazard monitoring, fatigue proneness, task focus, and reappraisal likely to moderate in the population study average. While the measurement of negative intentions (increasing the risk of accidents) among others aggression, dislike of driving, confrontive coping, emotional focus, and avoidance obtain results tendencies were on average the population study, however thrill-seeking variables with a high propensity above the average population study.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Ayu Putri
"ABSTRAK
Dokter anak merupakan lini pertama penanganan masalah kesehatan pada anakanak.
Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas (GPPH) adalah gangguan
perkembangan mental dan perilaku yang sering terjadi pada anak-anak usia sekolah
dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara pengalaman
praktek dengan tingkat pengetahuan/pemahaman, persepsi, dan sikap terhadap
GPPH diantara dokter anak di Indonesia. Rancangan studi potong lintang dan
metode uji acak sederhana digunakan dalam pemilihan sampel penelitian ini. Data
yang didapat adalah hasil dari kuesioner yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya menggunakan formula Pearson Alpha dan Cronbach’s Alpha. Hasil
dianalisis dengan uji korelasi spearman menggunakan program SPSS versi 20. Dari
total 109 responden, penelitian ini mengambil 96 responden melalui randomizer
sesuai formula sampel. Hasil dari 96 responden menunjukan bahwa tingkat
pengetahuan/pemahaman, persepsi, dan sikap terhadap GPPH berada pada tingkat
yang sangat rendah dan rendah (65.6%, 57.3%, dan 76%). Hasil analisis statistik
menunjukan bahwa hanya terdapat perbedaan bermakna antara persepsi dengan
pengalaman praktek (p<0.05), sehingga terdapat korelasi antara pengalaman
praktek dengan persepsi terhadap GPPH. Kesimpulannya, tingkat
pengetahuan/pemahaman, persepsi, dan sikap terhadap GPPH adalah sangat rendah
dan rendah dikalangan dokter anak, sehingga memerlukan edukasi lebih lanjut
terhadap ADHD kepada dokter anak tanpa melihat pengalaman praktek yang
dimiliki.

ABSTRACT
Pediatricians are the first primary care to seek for children’s health
problem. Attention – Deficit / Hyperactivity Disorder (ADHD) is a common mental
and behavioral developmental disorder in children. In Indonesia, pediatricians
usually do not realize ADHD and effect to its inappropriate management thus leads
to high prevalence of ADHD. The aim of this research is to identify the correlation
between practice experience and level of knowledge / understanding, perception,
and attitude towards ADHD among pediatricians in Indonesia. For the sample
selections, a cross-sectional study design with simple random sampling method was
used in this research. The data that has been acquired from questionnaire is
analyzed with spearman correlation test method using SPSS program 20th version.
The result from 96 respondents showed the level of knowledge / understanding,
perception, and attitude towards ADHD were in very poor and poor levels (65.6%,
57.3%, and 76% respectively). Statistical analysis showed that there were no
significant differences in between knowledge / understanding and attitude with
practice experience (p>0.05) that imply there are no correlation between practice
experience and level of knowledge / understanding and attitude towards ADHD. On
the other hand, there was a significant difference in between perception with
practice experience (p<0.05) that implies there is a correlation between practice
experience and level of perception towards ADHD. In conclusion, the levels of
knowledge / understanding, perception, and attitude towards ADHD were very
poor and poor on knowledge / understanding, perception, and attitude among
pediatricians in Indonesia, so that a follow-up about ADHD is necessary among
pediatricians without considering their practice experience."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi
"PT. XYZ merupakan perusahaan asuransi yang dimiliki oleh pemerintah den gan kepemilikan saham Bank Indonesia dan Departemen Keuangan Rl. Bidang usaha bergcrak di bidang asuransi knedit. Pada tahun pmduksi 2006 perusahaan mengalami penurunan kinclja, yang mana pendapatan premi danjasa pelayanan mengalami penurunan sebesar 10% dari pendapatan tahun 2005. Agen yang merupakan fasilitator dalam mendukung strategi bisnis pemsahaan ?i aringan pemasaran terpadu untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen?, dituntut untuk marnpu menguasai semua. pengetahuan tentang produk agar marnpu mcnjual serta memberikan pelayanan memuaskan kepada konsumen.
Bila dianalisis den gan menggunal-can pendekatan enable:-5 Ba Nonaka, komponen yang paling lemah terletak pada tidak adanya intensi dan redundansi. Produk yang harus dikuasai agen dalam waktu yang singkat sedangkan pengetahuan yang dibagikan tidak terstruktur dan lerarah. Proses transfer pengetahuan dan pengalaman yang kurang Iancar sehingga menimbulkan gap kompctensi antara agen senior dan yunior, dan motivasi unmk rnernpelaj ari, menggunakan dan berbagi pengetahuan masih kurang. Tidak adanya intensi dan redundansi inilah yang menyebabkan bcium lancarkan mobilisasi sharing SECI Nonaka dan menghambat pula proses OKC sehingga mengakibatkan bclum munculnya budaya knowledge sharing di organisasi.
Untuk mclakukan pcrbaikan terhadap masalah tersebut, intervensi yang dilakukan pada tingkat organisasi adalah pengadaan enabler 5 Ba Nonaka yang menekankan pada intensi dan redundansi dalam rangka meningkatkan budaya knowledge sharing. Pada Iingkat kelompok (group) dilakukan intervcnsi menciptakan gaya kepemimpinan fasilitatiil yang diharapkan akan menjadi kataiisator proses pembelajaran dan pembahan dalam organisasi. Sedangkan pada tingkat individu dilakukan intervensi meningkatkan motivasi untuk belajar, menggunakan dan berbagi pengetahuan.
Ditinjau dari Strategy Map, intervensi psikologi berada pada perspective learning and growrh. Tujuan intewensi adalah merubah keadaan dari tidak adanya budaya knowledge sharing menjadi berkembangnya budaya knowledge sharing dalam organisasi dengan melakukan pembahan pada tingkat organisasi, kelompok dan individu (individual learning), sehingga diharapkan terjadi generate Ieuming yang berdampak pada perbaikan operation management pada internal process perspective serta customer perspective yang semakin baik. Dan secara tidak Iangsung akan memberikan dampak pada peningkatan share holder value organiswi.

PT XYZ is state-owned Insurance Company belongs to Bank Indonesia and Ministry of Finance. The main business as to provide an credit insurance. ln the year of 2006 production, the company had experienced low productivity, premium income and services had decreased of 10% in compare to 2005. Agents are facilitator to support business strategic ofthe company in order to ?Marketing synergy web to improve service to customers? has been pushed to be able to cover product knowledges. This is aimed to cater lack ofproduet knowledge and provide better service to the customers.
According to analysis approach of enabler 5 BA Nonaka, the most wealcnexes is no intention and redundancy. The product knowledge which must be owned by the agents in a short time, whereas the given knowledge has not structures and target yet. The knowledge transfer process and experience is inadequate, this is result to gap competency between senior and junior Agents. Moreover, there is lack of motivation on Ieaming, using and sharing the knowledge. lnexistency of intention and redundancy will cause ineffective of sharin g SECI mobilization as well as bad eliect to the process of OKC, which may result to unappearance ofknowledge sharing in the organization.
In order to resolve the problem, t.he intervention which must be done on the organizational level is to provide Enabler 5 Ba Nonaka particularly on the intention and redundancy to enhance knowledge sharing culture. The intervention which must be done on group level is to create facilitative leader style, and hopefully it will be a staping stone in a leaming process and improvement within tl1e organization. Whereas in the individual level the intervention which must be done is to motivate for learning using and sharing the knowledge.
Looking at Map Strategy, psychology intervention stands at lcaming perspective and growth. The aim of intervention is to change the situation fiom nothing of knowledge sharing culture to the enhancement of knowledge sharing culture within the organization, by doing of improvement on the organizational level, group and individual (individual leaming). Eventually, generate leaming which is etiected to improvement of operation management in the intemal perspective process and customers perspective is better. Moreover this will bring good impact to the increasement of organization share holder values.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>