Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198863 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Latifah Putri
"Kehamilan dengan jarak terlalu dekat merupakan salah satu faktor tidak langsung kematian ibu. Alat kontrasepsi yang dianjurkan untuk wanita yang ingin menjarangkan kehamilan yaitu Intra Uterine Device (IUD) yang merupakan metode kontrasepsi non hormonal dan lebih efektif dibanding MKJP lainnya. Namun, penggunaannya di Indonesia terus menurun. Penelitian dilakukan untuk mengetahui determinan penggunaan alat kontrasepsi IUD pada akseptor KB yang ingin menjarangkan kehamilan. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dan data SDKI Tahun 2012. Kriteria inklusi penelitian adalah WUS yang ingin menjarangkan kehamilan dan menggunakan kontrasepsi saat survei.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan merupakan faktor dominan terhadap penggunaan IUD pada akseptor KB yang ingin menjarangkan kehamilan. Faktor-faktor yang berhubungan signifikan terhadap penggunaan IUD adalah status ekonomi, pengetahuan KB, pengambilan keputusan KB, dan tempat pelayanan, sedangkan umur dan wilayah tempat tinggal sebagai variabel konfounding. Oleh karena itu, penguatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang IUD kepada wanita dan pasangan, sosialisasi pelayanan IUD gratis pada golongan ekonomi bawah diperlukan sebagai upaya wanita yang ingin menjarangkan kehamilan berkenan menggunakan IUD.

Pregnancy distance which too close is one of the indirect factors for maternal mortality. Contraception methode that recommended for women who wants spacing their pregnancy is Intra Uterine Device (IUD). IUD is a non-hormonal contrapcetion methode and more effective than the other long-term contraception methodes (MKJP). However, the use in Indonesia continues to decline. The study was conducted to determine IUD use of family planning user who wants spacing pregnancy. The study uses cross-sectional study design and the data Indonesia Demographic and Health Survey 2012. The study has an inclusion criteria which reproductive age women who wants spacing pregnancy and using contraception when the survey was conducted.
Results showed that education is dominant factor for IUD use of family planning user who wants spacing pregnancy. Others factors that associate significantly for IUD use are economy level, knowledge about family planning, decision maker for family planning, and family planning service provider, while age and region as confounding variable. Therefore, strengthened communication, informastion, and education (KIE) about IUD for women and her partner, socialization of free IUD services for low level economy required in order to raise IUD use of women who wants spacing pregnancy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Indrian Dini
"Pendahuluan. Status kehamilan tidak diinginkan menjadi perhatian penting karena kehamilan tidak diinginkan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkannya.
Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan pengaruh dari kehamilan tidak diinginkan terhadap perilaku ibu selama kehamilan dan setelah kelahiran pada beda status ekonomi.
Metode Penelitian. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunkan data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012. Populasinya adalah wanita usia 15-49 tahun yang pernah hamil dan melahirkan dalam lima tahun terakhir saat survei dilakukan dengan sampel sebanyak 11.742 responden.
Hasil Penelitian. Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan mempunyai peluang untuk tidak melakukan perawatan kehamilan sebanyak 1,79 dibandingkan kehamilan diinginkan, sedangkan ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan mempunyai peluang yang sama dengan kehamilan diinginkan terhadap perilaku untuk tidak memberikan ASI eksklusif dan tidak memberikan imunisasi dasar lengkap. Hasil analisis stratifikasi regresi logistik multivariabel menunjukkan bahwa pengaruh status kehamilan tidak diinginkan terhadap perilaku perawatan kehamilan, pemberian ASI eksklusif dan pemberian imunisasi dasar lengkap juga dipengaruhi oleh status ekonomi.
Kesimpulan. Pentingnya mencegah kehamilan tidak diinginkan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

Introduction. The status of unwanted pregnancy became an important attention because unwanted pregnancy may influence the health of mother and their baby.
Objective. To describe and study the effect of unwanted pregnancies on the behavior of the mother during pregnancy and after birth at different economic status.
Methods. This study is a quantitative study using secondary data from Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS). The population is women aged 15-49 years who had pregnant and given birth in the last five years when the survey was conducted with a sample of 11.742 respondents.
Results. The analysis show that the mothers who experienced an unwanted pregnancy have the odds to no prenatal care as much as 1.79 compared to the desired pregnancy, whereas mothers who experienced an unwanted pregnancy have the same odds with the desired pregnancy to behavior to not giving exclusive breastfeeding and not giving complete basic immunizations. Stratified multivariable logistic regression shows that the influence of unwanted pregnancy towards prenatal care, exclusive breastfeeding and complete basic immunization was also influenced by economic status.
Conclusion. The importance of preventing unwanted pregnancy to improve maternal and infant health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anni Fithriyatul Masudah
Depok: Universitas Indonesia, 2018
613 KESMAS 12:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaely Presty Diasanti
"Kehamilan tidak diinginkan menjadi penyebab utama aborsi tidak aman dan berdampak buruk pada wanita yang mengalaminya serta janin yang dikandungnya. Risiko kehamilan tidak diinginkan semakin meningkat pada wanita usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan menganalisis lanjut data SDKI tahun 2012.
Hasil penelitian menunjukkan 18% wanita hamil pada usia berisiko yang memiliki kehamilan tidak diinginkan. Wanita yang mengalami kegagalan kontrasepsi berkecenderungan 8,5 kali untuk memiliki kehamilan tidak diinginkansetelah dikontrol oleh variabel umur, jumlah anak, status ekonomi, pengetahuan KB, dan akses ke pelayanan kesehatan.

Unwanted pregnancy is a major cause of unsafe abortion and adverse impact on women who experience it as well as the fetus. The risk of unwanted pregnancy increased in women aged less than 20 years and more than 35 years old. This study used a cross-sectional study design to analyze further the IDHS 2012 data.
Results showed 18% of pregnant women at risk of age had unwanted pregnancies, and women who experience contraceptive failure 8.5 times tended to have an unwanted pregnancies after controlled by age, number of children, economic status, knowledge of family planning, and access to health care variables.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Voni Silvia
"Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dimana angka kematian ibu hamil yang cukup tinggi. Data dari Direktorat Kesehatan Keluarga menunjukkan bahwa 40% penyebab kematian adalah perdarahan, dan diketahui bahwa anemia menjadi faktor risiko terjadinya perdarahan. Peningkatan kebutuhan zat besi hampir tiga kali lipat pada saat kehamilan, untuk pertumbuhan janin dan keperluan ibu hamil sehingga apabila kebutuhan zat besi pada ibu hamil tidak terpenuhi akan menyebabkan terjadinya anemia gizi besi.
Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran konsumsi tablet tambah darah pada ibu hamil dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah di Wilayah Puskesmas Muaralembu Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau Tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan desain cross Sectional dengan cara pengambilan sampel secara total populasi dan jumlah sampel dalam penelitin ini sebanyak 95 orang ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan tiga variabel yang terbukti secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah yaitu pekerjaan dengan nilai p= 0,035 (< 0,05) dan nilai OR = 3,83, pengetahuan gizi dengan nilai p= 0,00 (< 0,05) dan nilai OR=5,844, dan frekuensi ANC dengan nilai p= 0,030 (< 0,05) dan nilai OR= 7,39.

Iron nutrient anemia in pregnant women is still one public health problem in Indonesia where maternal mortality is quite high. Data from the health directorate families showed that 40% the cause of death was bleeding. And it is known that anemia is a risk factor for bleeding increased need for iron nearly three-fold during pregnancy, for fetal growth and the needs of pregnant women so that when the need for iron in pregnant women are not met will result in iron anemia.
Purpose of the research to find a picture of blood plus tablet consumption during pregnancy and factors associated with compliance of pregnant women consume tablets to gain more blood in the Clinic Muaralembu Riau Province Kuantan Singingi District in 2012.
This study uses cross-sectional design by sampling the total population and the number of samples in this study as many as 95 people pregnant results showed that three variables are statistically proven to have a meaningful relationship with the compliance of pregnant women consume tablets that work with blood added p-value = 0.035 (<0.05) and the value of OR = 3.83, knowledge of nutrition to the value ofp = 0, 00 (<0.05) and the value of OR = 5.844, and the frequency of ANC with p-value = 0.030 (<0.05) and OR = 7.39 value.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wati Sufiawati
"Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Cibadak masih rendah, karena ibu bersalin masih percaya pada dukun atau bukan tenaga kesehatan untuk menolong persalinannya yang seringkali menimbulkan berbagai masalah yang merupakan penyebab kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam pemilihan tenaga penolong persalinan di Puskesmas Cibadak pada tahun 2012. Desain penelitian yang di gunakan adalah Cross sectional dengan total sampel 100 ibu yang telah bersalin dengan masa persalinan 0-3 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan rendahnya cakupan persalinan ke tenaga kesehatan yaitu 46%. Adapun hasil uji statistik terdapat faktor-faktor yang bermakna terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan diantaranya adalah pendidikan, pengetahuan, persepsi terhadap jarak, persepsi terhadap biaya, riwayat persalinan keluarga, dan dukungan suami/keluarga. Maka sebaiknya tenaga kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan dan pendekatan pada ibu dan keluarganya melalui perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K), meningkatkan kemitraan Bidan dengan paraji juga menjalin kerja sama lintas program dan lintas sektoral untuk mendukung persalinan ke tenaga kesehatan.

Scope of labor by health officers in public health center Cibadak is still low, because of expectants are more belief to traditional midwife or non medic officer as their labor support that often bring various problems regarding to mortality and morbidity of expectant and infant. Therefore, it needs to have a study which aims to find out factors related to election of labor support personnel in public health center Cibadak 2012. Study design used is cross sectional by 100 expectants with labor period 0-3 months as sample. Study result shows that small number of labor scope which using medic officers (46%).
Result of statistical test shows that there are significant factors in electing labor support that are education, knowledge, perception about distance, and cost, history of family delivery, and husband/family support. In order to improve their services, medic officers must give more counseling and more close to expectant and their family through labor planning and prevention of complication (P4K), develop partnership between midwife and traditional midwife, and also cooperating as cross-program and sector to effort expectant using medic officer.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfatun Nazifah
"Salah satu penyebab kematian bayi dan neonatal terbesar indonesia adalah BBLR. Angka kejadian BBLR di Indonesia yaitu 11,1 % dan di Propinsi Sumatera Barat 6,0 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beberapa faktor ibu dengan kejadian BBLR. Penelitian ini menggunakan disain kasus kontrol dengan memanfaatkan data rekapan kohort ibu dan catatan persalinan di seluruh puskesmas di Kota Pariaman. Kasusnya ibu yang melahirkan bayi BBLR dan kontrolnya ibu yang melahirkan bayi bukan BBLR pada tahun 2011-2012. Pengambilan sampel metode simple random sampling.
Hasil uji statistik mendapatkan 33,3 % kejadian BBLR. Variabel yang secara statistik memiliki hubungan dengan kejadian BBLR adalah jarak kehamilan (nilai p = 0,001), status anemia (nilai p = 0,002), kejadian perdarahan dalam kehamilan (nilai p = 0,001),Pre/eklampsi (nilai p=0,007) kejadian hipertensi dalam kehamilan (nilai p = 0,001), Diabetes mellitus dalam kehamilan (nilai p = 0,006) dan Frekuensi ANC (nilai p = 0,016).

One of the causes of infant mortality and Indonesia is the largest neonatal LBW. The incidence of LBW in Indonesia at 11.1% and 6.0% of West Sumatra Province. The purpose of this study was to determine the relationship of maternal factors with the incidence of LBW. This study uses a case-control design by exploiting the cohort of mothers date and birth records in all health centers in Pariaman. Case is the mother who gave birth to LBW infants and mothers who gave birth control instead of LBW infants in 2011-2012. Sampling simple random sampling method.
Results of statistical tests to get 33.3% incidence of LBW. Variables that were statistically linked to the incidence of low birth weight is the distance of pregnancy (p = 0.001), anemia (p = 0.002), the incidence of bleeding in pregnancy (p = 0.001), pre/eclampsia (p value = 0.007) incidence of hypertension in pregnancy (p = 0.001), diabetes mellitus in pregnancy (p = 0.006) and frequency of ANC (p value = 0.016).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Agar setiap kehamilan dikehendaki dan berakhir dengan keadaan ibn dan bayi sehat perlu diusalkan menekan resiko gangguan intelektual dan emosional akibat prosses reproduksi dengan pengaturan jarak dan jumlah anak. Oleh karena itu pasangan usia subur yang tidak manginginkan anak perlu menggunakan alat konirasepsi yang efektif. Apabila pasangan yang diperkirakan subur tidak memakai kontrasepsi. ulaka kuraug lebih 85 % wanita akan hamil dalam jangka waktu 1 tahun
{Pritc1u‘d and Mac Donald, 1984 :islam Bennett and Brown, 1993). Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang informasi metode menjarangkan kehamilan yang, dibutuhkan oleh ibu postpartum primipara. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dengan metode menjarangkan kehamilan yang digunakan oleh ibu postpartum primipara. Metode penelitian ini deskriptif sederhana dengan responden 30 orang Tempat penelitian di IRNA A Lantai II kanan RSUPN CM Jakarta. Instrumen penelitian yang digunakan kuisioner tersebut terdiri dari daia demografis dan pandangan ibu posipartum prinzipara terhadap metode menjarangkan kehamilan. Hsdil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 67% ibu postpartum primipara menyatakan sangat perlu informasi. Sedangkan gambaran informasi yang diperlukan oleh ibu postpartum promopara meliputi arti KB sebanyak 96,7%, manfaat KB 96,7%, cara ber-KB 96,7%, tempat pelayanan KB 96,7%, biaya pemakaian KB 96,7%, waktu konsultasi 96,7%, cara KB yang tdak menggunakan ASI 80%, keuntungan KB 96,7% dan kerugian KB 100%, masalah yang mungkin terjadi akibat KB 96,7% serta penanganannya 96,7%. Dari hasil penelitian 30 responden hanya 46,6% yang pernah mendapatkan informasi KB 23,3% ibu dapat menentukan waktu terbaik untuk ikut KB dan hanya 13,3% ibu yang menyertakan KB menimbulkan ketidakharmonisan dalam keluarganya. Untuk itu perawat perlu memahami informasi tentang metode menjarangkan kehamilan yang diperlukan bagi ibu postpartum primipara."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5021
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ii Solihah
"Tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia sering dilatar belakangi oleh tiga jenis keterlambatan (3T) yaitu keterlambatan mengenai tanda bahaya gawat darurat dan mengambil keputusan untuk merujuk, keterlambatan mencari fasilitas pclayanan kcschatan dan keterlambatan mempcroleh pcrtolongan memadai di fasilitas pelayanan rujukan (Depkes,2005).
Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan suami tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan. nifas dan neonatus, di Kabupaten Garut Jawa Barat, tahun 2007. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari " Survei Data Dasar Pengem-bangan Madel Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial di Kabupaten Garut, Jawa Barat, 2007'; yang telah dilakukan oleh Pusat Penelitian Kesehatan UI & Pusat Kajian Promkcs FKM-UI bekerja sarna dengan Save The Children, pada bulan Juli sampai Oktober 2007, di 40 desa dari 10 kecamatan di Kahupaten Garut. Rancangan penelitian adalah potong lintang (cross sectional). Sampel yang digunakan yaitu suami yang memiliki istri dengan hayi yang berumur 0-11 bulan. Jumlah sampcl sebanyak 209 pasang suami istri. Sumber data berasal dari modul survei suami dan ibu. Data yeng berasal dari suami yaitu pengelahuan tentang tanda bahaya pada masa kebamilan, persalinan. nifas dan neonatus, kererlibatan keanggotaan kegiatan sosial, keterpaparan mdia informasi, keterpaparan terhadap Desa Siaga, kepercayaan/kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatan maternal dan neonatal, sedangkan yang berasal dari ibu yaitu umur suami pendididkan suami, pekerjaan suami, jumlah anak, pendapatan keluarga yaitu pendapatan istri, suami dan jumlah tanggunagn keluarga, kepemilikan media elektronik, kepemilikan alat transportasi.
Variabel terikat adalah pengetahuan suami tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus, sedangkan variabel bebas adalah karakteristik. suami (umur, pendidikan, pekeljaan, jumlah anak, jumlah pendapatan keluarga, kepercayaan/kebiasaan terkait kesehatan maternal dan neonatal), kepemilikan media komunikasi elektronik, kepemilikan alat transportasi, keterpaparan terhadap media infonnasi, keterpaparan terhadap Desa Siaga, keterlihatan keanggotaan kegiatan sosial. Berdasarkan hasil analisis multivariat dari regresi model akhir kandidat model multivariat didapatkan bahwa variabel pendidikan merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan pengetahuan suami tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus.
Saran bagi Depkes RI. khususnya Bagian Promosi Kesehatan agar meningkatkan kerjasama dalam bidang komunikasi dan inforrnasi khususnya dengan institusi pertelevisian nasional untuk memasukan acara penayangan infonnasi kesehatan tematama tentang tanda bahaya pada masa kehamilan persalinan, nifas dan neonatus. Bagi Dinkes Kabupaten, agar I) melakukan advokasi ke Pemda Kabupaten Garut untuk selanjutnya dilimpahkan ke Diknas untuk melakukan peningkatan pendidikan masyarakat Kabupaten Garut. 2) Menganjurkan kepada petugas kesehatan untuk senantiasa mendorong suami agar dapat berperan serta dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan maternal dan neonatal, khususnya pengetahuan tentang tanda bahaya diatas.; 3) Melakuan sosialisasi Desa Siaga serta uji coba dibentuknya kader kesehatan yang terdiri dari para suami dalarn suatu forum kegiatan sosial.; 4) Melakukan keljasama dengan stasiun radio setempat untuk mernasukan prognm sosialisasikan peningkatan pegetahuan tentang tanda bahaya pada masa keharnilan, persalinan, nifas dan neonatus. dengan acara yang disukai masyarakat; 5) Kerjasama dengan iustitusi pendidikakan kesehatan setempat baik pemerintah maupun swasta melalui kerjasarna pengelolaan daerah binaan kesehatan. Bagi kelompok profesi IDI, PPNI, IBI, agar senantiasa meningkatkan pemberikan informasi kesehatan khususnya tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus dengan sasaran suami atau keluarga. Bagi masyarakt dan LSM, PKK, Forum Desa Siaga, agar dapat berperan serta aktif yaitu mengikuti kegiatan social yang dibentuk untuk mengatasi maalah maternal dan neonatal, sehingga dimasa yang akan datang kematian ibu dan bayi yang disebabkan karena keterlambatan mengenal tanda bahaya tersebut dapat teratasi.

In Indonesia the high number of both maternal and neonatal death rate frequently has Background which consist of delay?s in recognizing emergency danger signs, making decision where to refer the emergency case to the health service facilities and in getting adequate treatment from referral services facilities. (Depkes,2005). This research used aimed to aim factors related wife husband's knowledge about danger sign at pregnancy time,partus, pcstpartus and neonates in Ga:rut West Java, 2007.
This research usad secondary data from "Baseline Survey of Neonatal Essential Health Services Improvement Model in Garut Districk West Java, 2007' which was conducted by the Center of Health Research University of Indonesia & Center of Health Promotion Study FKM-UI in cooperation with Save the Children. It third July until October 2007, at 40 covered from 10 district in Garut Distrek. The research design was cross sectional. The selected sample was the husband whose wife matter having infant age 0..11 months. Total sample was 209 couples. The data instrument was take from the modules survey of husband and wife matter infant 0..11 moun infant. The data taken from husbands were knowledge about danger sign at pregnancy time, partus, postpartus and neonates, involvement in the of social organization exposure to information media, exposur towards ? Desa Siaga ?, Aler village program wich related to maternal and neonatal health, while data taken from the mothers were husband?s age, last education, work state job, number of children, family income consist with wife?s and husband?s income and number of family burden, electronic media partnership, vehicles partnership.
The independent variable was husband's the knowledge,about danger sign at pregnancy time, partus, postpartus and neonates, while dependent variable was husband characteristic (age, education, job, number of children, family income, trust/habits related with maternal and neonatal health), electronics media communication partnership, vehicles possession, exposures towards information media, exposures towards "Desa Siaga" involvement in social organization activity. The multivariate analysis result showed that from regression of the last candidate model, education variable was the most dominant factor which related with husband knowledge about danger sign at pregnancy time, pregnancy delivery, postpartum, and neonates periode.
Suggestions for the Health Department of the Republic Indonesia especially to the latter of Health Promotion is to improve the cooperation in communication and information especially with national television exident status to eximined health information speclatly about danger sign at pregnancy time, partus, postpartus and neonates. sub-province Health Department shall; (1) advocate to the Garut local government especially to ide to improve of level education the people, (2)Emergency health personal always to support the husband to develop their role in increasing knowledge of health maternal and neona!al, especially the above knowledge of danger sign, (3) conduct socialization of Desa Siaga and tryout health cadre formation which coos lists of the husbands , (4) establish cooperation with local radio station to create program of socialization of danger sign in pregnancy time, pregnancy delivery, postpartum, and neonates periode, with event or agenda that interest the society, (5) make cooperation with local health educational institution not only government but also private institution trough cooperation in establish pilot project such at IDI, PPNI, IBI could asistant socially, especially about danger sign in pregnancy time) pregnancy delivery, postpartum, and neonates periode with husband or family as target program."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20889
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Aulia Fitriani
"Kehamilan remaja merupakan masalah yang dihadapi pada hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Besarnya jumlah populasi remaja dan masa transisi yang dialami remaja tersebut menjadi sebuah tantangan dalam permasalahan yang berkaitan dengan perilaku berisiko dan kesehatan reproduksi. Berbagai situasi saat ini seperti tingginya angka perkawinan dini, pengetahuan kesehatan reproduksi yang belum memadai serta berbagai hal lainnya dapat menempatkan remaja pada kondisi yang berisiko untuk mengalami kehamilan dini. Hal tersebut juga mengarahkannya pada morbiditas dan mortalitas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja dengan responden remaja putri usia 15-19 tahun yang pernah melakukan hubungan seksual di Indonesia tahun 2012. Metode penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan data yang dianalisis menggunakan data sekunder hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan p le;0.05 antara usia responden, tingkat pendidikan OR 1.69, 95 CI= 1.26-2.26 , status pekerjaan OR 1.86, 95 CI= 1.39-2.48, status kawin OR 26.6, 95 CI= 12.6-56.4 dan hidup bersama OR 17.4, 95 CI= 6.38-47.6, pengetahuan kontrasepsi OR 0.54, 95 CI=0.39-0.73 dan riwayat penggunaan kontrasepsi OR 0.24, 95 CI= 0.18- 0.32 dengan kehamilan pada remaja.
Disarankan agar pihak yang fokus pada masalah remaja dan pembuat kebijakan dapat berkolaborasi dan mengkaji ulang kebijakan terkait batasan usia menikah, mendukung terus peningkatan status wanita dengan memastikan akses pendidikan yang juga memuat informasi kesehatan reproduksi yang memadai, melakukan sosialisasi kepada orang tua terkait peraturan menikahkan anak dan pemahaman akan bahaya kehamilan dini, mendukung penuh perekonomian yang dapat melibatkan remaja serta dilakukannya penelitian lebih lanjut.

Teenage pregnancy is a problem faced by almost all countries in the world including Indonesia. The large number of adolescent populations and the transition experienced by adolescents is a challenge in issues related to risk behavior and reproductive health. Current situations such as high rates of early marriage, inadequate knowledge of reproductive health and other things can put teenager at risk for early pregnancy that also leads to morbidity and mortality.
The purpose of this study was to determine the factors associated with teenage pregnancy. Respondents from this study were women aged 15 19 years who had sexual intercourse in Indonesia in 2012. The method used cross sectional study and data were analyzed using secondary data from Indonesian Demographic and Health Survey 2012.
The results of this study showed a significant relationship p le 0.05 between respondent rsquo s age, educational level OR 1.69, 95 CI 1.26 2,26 , employment status OR 1.86, 95 CI 1.39 2.48 , marital status OR 26.6, 95 CI 12.6 56.4 and coexistence OR 17.4, 95 CI 6.38 47.6, knowledge of contraception OR 0.54, 95 CI 0.39 0.73 and history of contraceptive use OR 0.24, 95 CI 0.18 0.32 with teenage pregnancy.
It is recommended that teen focused parties and policymakers can collaborate and review policies related to marriage age restrictions, supporting the continual improvement of women 39 s status by ensuring access to education that also includes adequate reproductive health information, socialize to parents related to marriage rules and understanding of the dangers of early pregnancy, also fully supporting the economy that can involve adolescents and conduct further research.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>