Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183672 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Anggraini
"Skripsi ini bertujuan untuk membandingkan nilai estimasi VO2max, aktivitas fisik, asupan gizi, status gizi, dan kebiasaan sarapan antara anggota dan bukan anggota ekstrakurikuler olahraga. Penelitian ini menggunakan desain studi ecological study. Data dikumpulkan pada bulan Maret di SMAN 47 Jakarta. Nilai estimasi VO2max diukur menggunakan 20-meter shuttle run test, aktivitas fisik dengan kuesioner PAQ-A, asupan gizi dengan food recall 3x24 jam, status gizi dengan antropometri dan BIA untuk mengukur persen lemak tubuh, serta kebiasaan sarapan dengan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara nilai estimasi VO2max, aktivitas fisik, status gizi (IMT/U dan persen lemak tubuh), asupan energi, protein, karbohidrat, fosfor, dan magnesium pada anggota ekstrakurikuler olahraga dan bukan anggota ekstrakurikuler olahraga. Kedua kelompok diharapkan untuk rutin melakukan tes kebugaran kardiovaskuler. Pada kelompok bukan anggota ekstrakurikuler olahraga disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan memperhatikan kenaikan berat badan.

The purpose of this study was to compare the estimated of VO2max value, physical activity, nutritional intake, nutritional status, and breakfast habit between sport extracurricular participants and non-sport extracurricular participants. This research was an ecological study. The data were collected on May 2015 in SMAN 47 Jakarta. The data of estimated VO2max value was measured by 20-m shuttle run test, the physical activity by using PAQ-A questionnaire, nutritional intake by using food recall 3x24 hours, nutritional status by using anthropometry and BIA, and breakfast habit questionnaire.
The result of the study showed that there were significant difference in VO2max value, physical activity, nutritional status (BMI and body fat), energy intake, protein, carbohydrate, phospor, and magnesium. It is suggested that both groups have to examine the cardiovascular fitness regularly. Non-sport extracurricular participants are suggested to increase their physical activity and control their weight.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Pramitha Mahatmi
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai estimasi VO2max aktivitas fisik status gizi dan asupan gizi energi protein vitamin B1 vitamin C zat besi dan kalsium antara kelompok peserta dan non peserta ekstrakurikuler olahraga Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain ecological study Sampel dalam penelitian ini adalah 66 orang siswa laki laki berusia 16 ndash 18 tahun yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 33 orang peserta ekstrakurikuler olahraga dan 33 orang non peserta ekstrakurikuler olahraga Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret hingga April 2013 di SMA Yaspen Tugu Ibu I Depok Nilai estimasi VO2max diperoleh melalui 20 m shuttle run test
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai estimasi VO2max pada kelompok peserta ekstrakurikuler olahraga lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok non peserta ekstrakurikuler olahraga Selain itu aktivitas fisik status gizi asupan protein asupan zat besi dan asupan kalsium antara kelompok peserta dan non peserta ekstrakurikuler olahraga diketahui juga berbeda secara signifikan Sekolah dianjurkan untuk menambah jenis ekstrakurikuler olahraga agar siswa tertarik untuk berolahraga Selain itu sekolah juga diharapkan mampu memberikan penghargaan atas pencapaian siswa di bidang olahraga melakukan tes kebugaran kompetisi olahraga penimbangan berat badan pengukuran tinggi badan dan penyuluhan gizi secara berkala

The purpose of this study was to compare estimated VO2max physical activity nutritional status and nutritional intakes energy protein vitamin B1 vitamin C iron and calcium between participants and non participants of sport extracurricular This study was an ecological study Sample of this study were consisted of 66 male students aged 16 ndash 18 and divided into two groups which were 33 participants of sport extracurricular and 33 non participants of sport extracurricular The data were collected from March to April 2013 at SMA Yaspen Tugu Ibu I Depok Estimated VO2max was measured by using 20 m shuttle run test
The results showed that estimated VO2max in participants of sport extracurricular were significantly higher than non participants of sport extracurricular Besides estimated VO2max physical activity nutritional status protein intake iron intake and calcium intake between participants and non participants of sport extracurricular were significantly different as well The school is suggested to add various kinds of sport extracurricular in order to make students more interested in engaging in sport activities In addition to suggestions school is also expected to give reward for student's achievement in sport examine cardiovascular fitness do sport competition weight and height measurement and nutrition education regularly
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Permatasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, status gizi (IMT/U dan persen lemak tubuh), aktivitas fisik, asupan zat gizi makro (energi, karbohidrat, lemak, protein), dan asupan zat gizi mikro (vitamin C, zat besi, seng, magnesium, kalsium) dengan nilai VO2max. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain studi cross sectional yang melibatkan 116 siswa kelas X di SMAN 39 Jakarta pada tahun 2013. Nilai VO2max diukur dengan menggunakan metode 20 m shuttle run test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai VO2max siswa belum mencapai standar VO2max yang baik, yaitu 41,15 ml/kg/menit pada siswa laki-laki dan 36,45 ml/kg/menit pada siswa perempuan. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan VO2max adalah jenis kelamin, status gizi (IMT/U dan persen lemak tubuh), aktivitas fisik, asupan protein, zat besi, seng, dan kalsium. IMT/U dan persen lemak tubuh memiliki korelasi negatif yang kuat dengan VO2max. Sementara aktivitas fisik dan asupan zat besi memiliki korelasi positif yang sedang, sedangkan asupan protein, seng, dan kalsium memiliki korelasi positif yang lemah dengan VO2max. Diperlukan status gizi yang baik, asupan gizi yang seimbang serta aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur untuk meningkatkan nilai VO2max sehingga mencapai standar yang baik.

The purpose of this study was to determine the relationship between sex, nutritional status (BMI/Age and body fat percentage), physical activity, intake of macronutrients (energy, carbohydrate, fat, protein), and intake of micronutrients (vitamin C, iron, zinc, magnesium, calcium) with VO2max value. This study was conducted using a cross sectional design that involved 116 students of class X at SMAN 39 Jakarta in 2013. VO2max value was measured by 20 m shuttle run test. The results showed that the average values of VO2max of students had not reached a good standard, 41,15 ml/kg/min on boys and 36,45 ml/kg/min on girls. Variables that had significant relationships with VO2max were sex, nutritional status (BMI/Age and body fat percentage), physical activity, intake of protein, iron, zinc, and calcium. The results of correlation tests also showed that BMI/Age and body fat percentage had strong negative correlations with VO2max. While physical activity and intake of iron had moderate positive correlations, intake of protein, zinc, and calcium had weak positive correlations with VO2max. A good nutritional status, balanced nutrition, and regular activity are needed to improve VO2max values and achieve a good standard."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Rayinda Ajeng
"VO2max merupakan jumlah oksigen maksimal dalam tubuh manusia untuk beraktivitas dimana nilai tersebut dapat menentukan kebugaran dan performa seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai estimasi VO2max yang meliputi aktivitas fisik, status gizi, asupan gizi, perilaku merokok, serta jenis kelamin pada tim UI kategori intermittent sport.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dengan 92 sampel pada bulan April-Mei 2014. Pengumpulan data dilakukan melalui 20-m shuttle run test, pengisian kuesioner GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire), pengukuran berat badan, tinggi badan dan persen lemak tubuh, dan food recall 2x24 jam. Analisis statistik menggunakan uji korelasi dan uji t-independen.
Hasil penelitian menujukkan rata-rata nilai estimasi VO2max sebesar 37,7 ml/kg/menit. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara persen lemak tubuh, aktivitas fisik, dan jenis kelamin dengan nilai estimasi VO2max. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan individu dapat mengetahui kemampuan daya tahan maksimal individu dan faktor yang berhubungan sehingga dapat meningkatkan nilai VO2max agar dapat memberikan performa yang maksimal.

VO2max is the maximum amount of oxygen in the human body to move where the value can determine a person's fitness and performance. The objective of this study was to determine the factors associated with the estimated VO2max values that include physical activity, nutritional status, nutrient intake, smoking behavior, and sex.
The research design was cross-sectional, with 92 samples in April-May 2014. Data were collected through the 20-m shuttle run test, questionnaire GPAQ (Global Physical Activity Questionneaire), measurements of weight, height and percent body fat, and 2x24 hours food recall. Statistical analysis using correlation and independent t-test.
The results showed the average value of the estimated VO2max of 37.7 ml / kg / min. Results of the bivariate analysis showed there was a significant relationship between percent body fat, physical activity, and sex with the estimated value of VO2max. based on these results, it is expected that each individu can determine the ability of the individual maximum durability and related factors that can increase the value of VO2max in order to provide maximum performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Fauziyana
"Tingkat kebugaran pada pekerja merupakan faktor penting dalam mendukung produktifitas kerja yang optimal dan terhindar dari berbagai resiko penyakit terkait gaya hidup yang sedentari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tinkat kebugaran pada pekerja. Desain penelitian ini menggunakan studi cross-ssectional pada 98 karyawan yang bekerja di kantor pusat PT Wijaya Karya, Cawang, Jakarta Timur. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode simple randon sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji t-independen, uji ANOVA, uji korelasi Pearson, dan uji korelasi regresi linier sederhana.
Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson, hubungan persen lemak tubuh dan tingkat kebugaran ditemukan bermakna dengan pola hubungan positif (p< 0.000, r= 0.38). IMT berhubungan bermakna positif hanya pada responden laki-laki (p< 0.05, r= 0.301). Aktifitas fisik (p< 0.05, r= -0.304), asupan vitamin B1 (p< 0.05, r= -0.204), dan vitamin B6 (p<0.05, r= -0.216) berhubungan bermakna dengan pola hubungan negatif terhadap kebugaran. Berdasarkan hasil analisis, diketahui faktor-faktor yang berhubungan bermakna dengan tingkat kebugaran yaitu IMT, persen lemak tubuh, ativitas fisik, asupan vitamin B1 dan B6. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar kelompok pekerja/ karyawan dapat meningkatkan aktivitas fisik secara rutin dan menyeimbangkan asupan zat gizi sesuai dengan anjuran konsep gizi seimbang.

Employee's fitness is one of the urgent factor to support optimum wor productivity and avoid from sedentary lifestyle disease. This research ovjective is to investigate factors related to employess' fitness. This research designed for a crosssectional study to 98 employees in main office of PT Wijya Karya, North Jakarta, 2012. Samples taken by simple random sampling method. Statistic analysis used is tindependent, ANOA, Pearson correlation, and simoke linier regression analysis.
According to the Pearson's correlation analysis, body fat percentage significantly has positive associtation with physical fitness (p< 0.000, r= 0.38). Body mass index was significantly has postitive association with physical fitness only for males employees (p<0.05, r= 0.301). Physical acitivities (p< 0.05, r= -0.304), vitamin B1 intake (p< 0.05, r= -0.204), and vitamin B6 intake (p<0.05, r= -0.216) significantly has negative associations' with employees fitness. It is recommended for employees to improve their regular physical activities and balancing their nutrient's intake based on recommended dietary allowance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wita Mailani
"Kebugaran kardiorespirasi yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kebugaran kardiorespirasi berdasarkan status gizi (IMT), persentase lemak tubuh, aktivitas fisik, konsumsi sarapan pagi, asupan gizi dan gizi mikro pada siswa SMAN 39 Jakarta sebelum dan sesudah dikontrol berdasarkan jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sebanyak 131 responden dari SMAN 39 Jakarta dari kelas 10 dan 11 dilibatkan dalam penelitian ini. Asupan makanan diukur menggunakan penarikan makanan 1x24 jam, aktivitas fisik menggunakan PAQ-A, status gizi (BMI) diukur menggunakan BIA dan konsumsi sarapan diukur dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61,8% siswa tidak layak. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara status gizi (BMI), persentase lemak tubuh dan aktivitas fisik berdasarkan jenis kelamin pada status kebugaran kardiorespirasi pada siswa SMAN 39 Jakarta. Sementara itu, ada juga perbedaan dalam status kebugaran kardiorespirasi berdasarkan asupan Vitamin B2 pada siswa SMAN 39 Jakarta.

Low cardiorespiratory fitness is associated with an increased risk of cardiovascular disease. This study aims to examine the differences in cardiorespiratory fitness based on nutritional status (BMI), body fat percentage, physical activity, breakfast consumption, nutrient intake and micronutrients in students of SMAN 39 Jakarta before and after being controlled by sex. This study uses a cross sectional design. A total of 131 respondents from SMAN 39 Jakarta from grades 10 and 11 were included in this study. Food intake was measured using 1x24 hour food withdrawal, physical activity using PAQ-A, nutritional status (BMI) was measured using BIA and breakfast consumption was measured by questionnaire. The results showed that 61.8% of students were not eligible. The results of the bivariate analysis showed that there were significant differences between nutritional status (BMI), body fat percentage and physical activity based on sex in cardiorespiratory fitness status in students of SMAN 39 Jakarta. Meanwhile, there were also differences in cardiorespiratory fitness status based on Vitamin B2 intake in Jakarta 39 High School students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Ranty Sendayung
"Skripsi ini bertujuan untuk membandingkan nilai VO2max, asupan gizi (energi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin C, dan zat besi), status gizi, dan aktivitas fisik antara vegetarian dan non-vegetarian. Penelitian ini menggunakan desain ecological study. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret - April 2013 di Vihara Adi Dharma, Vihara Ajita, dan Wisma Sahabat Yesus. Pengambilan data estimasi nilai VO2max dengan metode Queen College Step Test, asupan gizi dengan food recall 2x24 jam, status gizi dengan antropometri, dan aktivitas fisik dengan kuesioner GPAQ. Data diolah dengan uji t independen.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna nilai VO2max, asupan energi, karbohidrat, lemak, vitamin C, dan zat besi, status gizi (IMT dan persen lemak tubuh), dan aktivitas fisik. Rata-rata asupan kelompok non-vegetarian lebih tinggi secara bermakna untuk asupan protein (p=0,00021). Kedua kelompok disarankan untuk rutin melakukan tes kebugaran kardiovaskular. Pada kelompok vegetarian disarankan untuk meningkatkan asupan protein nabati.

The purpose of this study was to compare estimated VO2max, nutritional intakes (energy, carbohydrate, protein, fat, vitamin C, and iron), nutritional status, and physical activity between vegetarian and non-vegetarian. This research was an ecological study. Data were collected from March to April 2013 in Vihara Adi Dharma, Vihara Ajita, and Wisma Sahabat Yesus. Data of estimated VO2max value were collected with Queen College Step Test method, nutritional status with food recall 2x24 hours, nutritional status with anthropometry, and physical activity with GPAQ questioner. Data were processed with independent t test.
This study showed that there were no significant difference in VO2max value, energy intake, carbohydrate, fat, vitamin C, and iron, nutritional status (BMI and body fat), and physical activity. Mean of nutritional intake in non-vegetarian was significantly higher in protein (p=0,00021). It is suggested that the both groups have to examine the cardiovascular fitness regularly. Vegetarian’s group are suggested to increase their plant protein intake.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Dwi Hutami
"Nilai VO2max yang rendah pada anak-anak merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Skripsi ini merupakan penelitian dengan desain studi cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin, status gizi, aktivitas fisik, dan asupan gizi dengan nilai estimasi VO2max. Pada penelitian ini responden sebanyak 89 (laki-laki = 48; perempuan = 41) siswa kelas 4 dan 5 SD Islam As-Syafi’iyah 02 Bekasi. Nilai VO2max diukur menggunakan tes 20m shuttle run.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata VO2max laki-laki (44,30 ml/kg/menit) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata VO2max perempuan (41,22 ml/kg/menit). Pada penelitian ini, variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai estimasi VO2max yaitu jenis kelamin, status gizi (IMT/U), dan aktivitas fisik. Status gizi yang baik dan aktivitas fisik yang baik dibutuhkan untuk mencapai nilai VO2max yang baik.

The low value of VO2max was a risk factor for cardiovascular disease in children. The purpose of this cross-sectional study was to investigated the correlation between sex, nutritional status (BMI/A), physical activity, and nutritional intake with the estimated value of VO2max. The samples were 89 (male = 48; female = 41) students grade 4 and 5 from SD Islam As-Syafi'iyah 02 Bekasi. VO2max was measured by 20m shuttle run test.
The results showed that the mean of VO2max in male students (44,30 ml/kg/min) was higher than the mean of VO2max in female students (41,22 ml/kg/min). Sex, nutritional status (BMI/A), and physical activity was significantly related to estimated value of VO2max by bivariat analysis. Good nutritional status and high physical activity are required to improve VO2max value.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Arie Setiawati Gunawan
"Skripsi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan dan pola sarapan, asupan energi, dan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja. Penelitian ini dilakukan pada siswa dan siswi SMAN 39 Jakarta tahun 2013. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas X yang sudah memenuhi kriteria penelitian sebanyak 115 responden yang dipilih dengan metode systematic random sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara pengukuran antropometri untuk tinggi dan berat badan, food recall 24 jam untuk asupan makanan, dan kuesioner untuk data karakteristik responden dan orang tua, kebiasaan dan pola sarapan, pengetahuan gizi, dan aktivitas fisik. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh sebanyak 29,6% responden gemuk dan hasil uji bivariat menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan, pola sarapan, dan pengetahuan gizi dengan status gizi. Oleh karena itu, perlu diberikan edukasi atau penyuluhan mengenai gizi seimbang yang termasuk di dalamnya pesan tentang pentingnya sarapan setiap hari.

This research was a quantitative study with cross sectional study which obejctively investigated relationship between breakfast habit and pattern, energy intake, and physical activiy with nutritional status in adolescents. This research was done to student of 39 Senior High School Jakarta year 2013. Subject for this research are students in class X who meet the criteria of the research about 115 respondents. They were selected by systematic random sampling. Data for this research were obtained by antropometric measurement for height and weight, food recall 24 hours for food intake, and questionnaire for students and parents characteristic, breakfast habit and pattern, nutrition knowledge, and physical activity. Based on the result of this research, 29,6% respondents were overweight. Based on bivariate analysis, there were relationship between breakfast habit, breakfast pattern, and nutrition knowledge with nutritional status. Therefore, students had to be given education or guidance about nutritional balance that includes messages about the importance of breakfast everyday."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denita Selvia Sinta
"Citra tubuh merupakan suatu konsep yang berhubungan dengan penampilan fisik, yaitu ukuran, bentuk tubuh, dan berat badan yang menggambarkan seseorang mengenai bentuk dan ukuran tubuhnya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan antara status gizi dengan citra tubuh dan faktor lain pada pengguna pusat kebugaran. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 dengan menggunakan desain cross-sectional dan jumlah sampel sebanyak 143 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 74,1% responden laki-laki dan perempuan mengalami ketidakpuasan citra tubuh. Beberapa variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan citra tubuh adalah status gizi (p-value = 0,001), pola makan berdasarkan frekuensi minuman berenergi dan minuman isotonik (p-value = 0,003), pengaruh teman sebaya (p-value = 0,001), dan pengaruh lawan jenis (p-value = 0,009) dengan citra tubuh.
Disarankan kepada pusat kebugaran untuk melakukan kerja sama dengan universitas-universitas yang memiliki program studi gizi dalam mempromosikan dan meningkatkan pengetahuan tentang pola konsumsi, aktivitas fisik dan citra tubuh yang baik bagi pengguna pusat kebugaran melalui upaya komunikasi, informasi dan edukasi.

Body image is a concept related to the body appearance, including size, body shape and weight which describe someone based on their shape and weight. This study aims to show factors that have significance associated between nutritional status, body image, and other factors within the gym community. This cross-sectional study was conducted on April 2015 with a total of 143 respondents.
The result showed that 74,1 % men and women respondents were unsatisfied with their body image. Variables that showed a significantly associated with body image are nutritional status (p-value = 0,001), model of meal based on energy and isotonic drink frequencies (p-value = 0,003), impact by peer group (p-value = 0,001), and their body image perception based on their opposite gender counterparts (p-value = 0,009).
The results of this study has come to a few suggestions where gyms should work together with universities with major in nutrition to promote and increase knowledge about eating habits, physical activities and the right body image the gymers through the efforts of communication, information, and education."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>