Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Humuntar Russell N.H.
"Tekanan surge dan swab merupakan fenomena yang selalu terjadi pada operasi pengeboran baik di darat maupun di laut. Fenomena ini muncul pada saat pipa pengeboran diturunkan dan diangkat ke dalam dan ke luar sumur pengeboran. Besar tekanan surge dan swab yang berlebihan dapat menyebabkan permasalahan serius, seperti loss circulation, kerusakan formasi, kick, dan blowout. Sehingga diperlukan manajemen tekanan pengeboran yang baik untuk mencegah permasalahan ini terjadi.
Studi teoritis dan lapangan telah menunjukkan baik tekanan surge dan swab dipengaruhi oleh kecepatan angkat/turun pipa, geometri lubang sumur, jenis aliran fluida, dan konsentris atau tidaknya pipa. Tulisan ini menunjukkan hasil studi eksperimen skala laboratorium yang mengarah kepada pengaruh karakteristik fluida dan geometri dari pipa dengan sumur terhadap tekanan surge dan swab.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pipa akrilik dengan diameter dalam 56 mm dan pipa besi dengan diameter 34 mm yang dapat bergerak vertikal dengan menggunakan sistem angkat dengan kecepatan yang dapat diatur. Ekperimen dilakukan dengan menggunakan air dan fluida polimer. Prediksi model dilakukan dengan membandingkan model pengukuran eksperimen dan matematis. Hasil penelitian menunujukkan peningkatan konsentrasi fluida pengeboran mempengaruhi tekanan surge/swab.

Surge and swab pressure is a phenomenon that always occurs in drilling operations both onshore and offshore. This phenomenon emerges when the drill string is being lowered and lifted into and out of the well bore. Significant surge and swab pressures can lead to a number of costly drilling problems such as loss circulations, formation fractures, fluid influx, kicks and blowouts. Drilling operations require a good drilling pressure management to prevent these problems occur.
Theoretical and field studies indicate that pressure surges and swabs strongly depends on drill pipe tripping speeds, wellbore geometry, flow regime, fluid regime, and drill string concentricity or eccentricity. This paper presents results of an experimental study aimed at fluid properties and borehole geometry on surge and swab pressures under laboratory conditions.
The experiment setup consist of 56 ID (inside diameter) fully transparent polycarbonate tubing and 34 OD (outside diameter) inner steel pipe, which moves axially using speed-controlled hoisting systems. Experiment were conducted using water and polymeric fluid. Model predictions were obtained by comparing experimental measurements and mathematical model. Experimental results and model predictions confirm that fluid rheology affect the surge and swab pressures.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwikana Fitra
"ABSTRAK
Memprediksi besar tekanan surge dan swab sangat penting dalam proses pengeboran minyak dan gas bumi. Perhitungan tekanan surge dan swab yang akurat dapat memudahkan kita dalam merencanakan operasi pengeboran, khususnya pengeboran pada sumur yang membutuhkan safety yang tinggi, celah antara pipa pengeboran dan wellbore yang sempit dan pada sumur dengan kedalaman yang tinggi. Tekanan surge yang berlebihan dapat menyebabkan lost circulation dan retak formasi, sedangkan tekanan swab yang berlebihan dapat menyebabkan kick dan blowout, dimana untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Mengingat ribuan sumur dieksplorasi di tiap tahunnya, fenomena ini adalah hal penting bagi industri minyak dan gas bumi untuk meminimalisir biaya eksplorasi. Hasil studi teoritis dan lapangan telah menunjukan bahwa tekanan surge dan swab dipengaruhi oleh parameter-parameter seperti kecepatan pipa, geometri wellbore, faktor eksentrisitas, reologi fluida dan apakah pipa yang digunakan terbuka atau tertutup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar karakteristik tekanan surge dan swab dalam skala laboratorium dengan variasi kecepatan pipa 0.08 m/s, 0.10 m/s, dan 0.12 m/s. Set-up alat terdiri dari ID 56 mm pipa akrilik dan OD 34 mm pipa besi yang dapat bergerak vertikal dengan menggunakan sistem angkat sederhana. Tekanan pada dinding sumur diukur menggunakan dua pressure transmitter dengan fluida pengeboran yang digunakan adalah air dan campuran 3500 ml air dan 150 gr bentonite. Dari hasil penelitian ini, kecepatan pipa pengeboran mempengaruhi besar tekanan surge dan swab. Kecepatan pipa terbesar 0.12 m/s menghasilkan gradien tekanan surge dan swab terbesar yaitu 0.0229 psi/ft dan 0.0256 psi/ft.

ABSTRACT
Surge and swab pressure prediction is very important in drilling process during well construction operations. Accurately predicting surge and swab pressure model can ease on planning drilling operation, mainly in wells with high safety environment, low-clearance casings and deep water wells. Excessive surge pressure can lead to a number of costly drilling problems such as lost circulation and formation fracture, while excessive swab pressure can result in kicks, and blowouts. As thousands of wells are drilled every year, this phenomenon is of economic importance for the oil industry. Recent theoretical and field studies have indicated that surge and swab pressure depends on many parameters such as drill pipe movement speed, wellbore geometry, eccentricity factor, fluid rheology, and whether the pipe is open-ended or closed-ended. The study aimed at analyzing the effects of pipe movement speed on surge and swab pressures under laboratory conditions. Experimental study was performed in a test setup that can varying the drill pipe movement speed and measuring the surge and swab pressures. The setup consists of ID 56 mm fully transparent polycarbonate tubing and OD 34 mm inner steel pipe, which moves vertically using a simple hoisting system. Pressure on the wall of the well was measured using two pressure transmitters at various drill pipe movement speed and drilling fluid in this experiments were conducted using water and water based mud which is 3500 ml water mixed with 150 gr bentonite. The experimental results showed that the speed of the drill string downward and upward affects surge and swab pressure. From the study, it was concluded that at the highest downward and upward speed of drill pipe, the surge and swab pressure increases respectively. Maximum speed of downward and upward drill pipe at 0.12 m/s results the highest surge pressure and swab pressure at 0.0229 psi/ft and 0.0256 psi/ft."
[, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2015
S59788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Priambodo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tekanan dan kecepatan pada fluida laminer yang terdapat dalam Persamaan Bernoulli serta mendesain dan membuat rancang bangun pengukuran debit fluida menggunakan metode alat tabung venturi dan orifice plate. Penelitian menggunakan data kuantitatif dengan mengambil data berupa pengukuran tekanan yang terjadi pada alat tabung venturi dan orifice plate. Sensor MPXV7002DP digunakan dalam penelitian sebagai alat ukur perbedaan tekanan yang mengeluarkan data analog sehingga harus diolah terlebih dahulu menjadi data tekanan dengan menanamkan fungsi transfer ke dalam Mikrokontroler ATmega8 sebagai media akuisisi data yang diberikan oleh Sensor MPXV7002DP. Data kuantitatif terdiri dari tekanan, debit, dan kecepatan fluida yang berbentuk grafik. Pengolahan dari data tersebut menghasilkan hubungan antara tekanan dan kecepatan yang berupa akar dari ΔP dan nilai massa jenis fluida cair (air) yang digunakan sebesar 1.000,208 kg/m3.

The main purpose of this research is to observe the relation between pressure and velocity of a laminary fluid using Bernoulli?s formula and to design a prototype of flow measurement device using venturi tube and orifice plate. This research is conducted by gathering quantitative data such as pressure within the venturi tube and the orifice plate. The MPXV7002DP sensor which is used to measure the pressure difference has an analog output so it has to be converted into pressure data using a transfer function embedded in the ATmega8 microcontroller. The quantitative data measured are pressure, flow, fluid velocity, and are visualized using graphs. Data processing yields a relationship between pressure and velocity which is the square root of ΔP and the density of the fluid used (water) was 1.000,208 kg/m3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahirul Mursid
"Pembentukan bodi kendaraan (mobil) dengan proses press tentunya banyak terjadi bengkokan-bengkokan dengan jari-jari tertentu sesuai desain dari perusahaan masingmasing. Dari bengkokan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan struktur mikro dan tegangan sisa, dimana pada akhirnya terpengaruh terhadap sifat mekanis dan kecepatan korosi.
Dilakukan penelitian tentang pengaruh proses press fanel roof ( salah satu bagian bodi kijang) di Toyota Astra Motor, yaitu melakukan pengepresan lembaran plat SPCD dengan merubah arah roll 00; 25°;90 dan jari-jari bengkokan yang terbentuk adalah 0 mm ;15,6 mm ; 22mm ; 27.8 mm ; 38mm.
Didapatkan hasil bahwa pada arah roll 25°kekuatan tarik kekuatan luluh dan kekerasannya paling tinggi juga diikuti dengan meningkatnya laju korosi. Untuk jari - jari kelengkungan 27,8 mm ; 38 mm di dapatkan kekerasan dan kekuatan tarik yang tinggi dan laju korosinya rendah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Failure of flow a fluid from a equipment to other equipment often happen caused by significant presure drop. To ascertain pressure ability flow of fluid in piping system necessary done calculation pressure drop earlier in engineering, because pressure drop that calculated to make base generate of pipe routing correctly is connects fron nozzle of vessel to nozzle of suction compressor."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Januar
"Surging merupakan salah satu fenomena penting dalam proses pengeboran minyak. Surging merupakan tekanan tinggi yang terjadi saat casing atau pipa pengeboran drill string dimasukkan ke dalam sumur. Jika tekanan surging lebih tinggi dari tekanan formasi tanah akan menyebabkan lost circulation dan memunculkan ancaman terhadap safety dan lingkungan Surging dikendalikan oleh parameter reologi fluida pengeboran dan hidrolika.
Penelitian tentang karakteristik tekanan surging pada sumur pengeboran telah dilakukan dengan tujuan untuk memahami pengaruh reologi fluida dan kecepatan drill string Penelitian dilakukan dengan skala laboratorium dengan eksperimental setup berupa pipa akrilik berdiameter 54 mm dengan panjang 3 meter yang berfungsi sebagai lubang pengeboran dan pipa besi berdiameter 33 mm yang berfungsi sebagai sepanjang 3 meter yang berfungsi sebagai drill string. Tekanan pada dinding sumur diukur menggunakan pressure differential tranducer pada berbagai kecepatan drill string dan beberapa jenis fluida pengeboran. Fluida pengeboran yang digunakan adalah air dan campuran air dengan Bentonite dengan berbagai konsentrasi.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa reologi fluida pengeboran dan kecepatan drill string mempengaruhi tekanan surging Hasil pengukuran juga menunjukkan kesesuaian yang baik dengan model matematisnya. Dari penelitian didapatkan kesimpulan bahwa naiknya konsentrasi bentonite maupun kecepatan drill string menyebabkan tekanan surge yang dihasilkan juga akan semakin besar.

Surging is one of the important phenomena in process of oil drilling well. Surging is a high pressure that occurs when the casing or drill string is lowered or run into the well. If the surging pressure higher than formation pressure it will cause lost circulation and evoke a threat to safety and environment. Surging is controlled by parameter of drilling fluid rheology and hydraulics.
Research on the characteristics of surging pressure in drilling wells has been conducted in order to understand the influence of the fluid rheology and the speed of the drill string. The study was conducted by a laboratory scale experimental setup with a 54 mm diameter acrylic pipe with length of 3 meters which serves as drilling holes and 33 mm diameter steel pipe with length 3 meters which serves as the drill string. Pressure on the wall of the well was measured using a differential pressure transducer at various speed drill string and several type of drilling fluid The drilling fluid used is water and water mixed with Bentonite with various concentrations.
The experimental results showed that the drilling fluid rheology and the speed of the drill string affect surging pressure The measurement results also showed good agreement with mathematical models. From the study it was concluded that the increase in the concentration of Bentonite or speed drill string causes pressure surges generated will also be greater.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S51717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Andrew Samuelson
"Pengeboran minyak dan gas merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk membuat lubang ke dalam inti bumi untuk mendapatkan sumber daya minyak dan gas dengan menggunakan rig pengeboran pada suatu sumur. Salah satu karakteristik dari sumur pengeboran adalah sumur dengan kondisi HPHT (High Pressure High Temperature) dimana pada sumur jenis ini suhu dapat mencapai 150°C dan tekanan yang mencapai 15000 psi. Sistem sirkulasi pengeboran merupakan salah satu sistem dari rig pengeboran yang memiliki fungsi untuk mengangkat serpihan formasi dari dasar sumur ke permukaan. mud pump dan solid control merupakan dua aspek dalam sistem sirkulasi pengeboran yang berkaitan langsung satu sama lain. Pengaruh sumur dengan kondisi HPHT (High Pressure High Temperature) sangat signifikan terhadap performa kedua aspek sistem sirkulasi tersebut sehingga memengaruhi proses pengeboran secara keseluruhan.

Oil and gas drilling is an activity intended to make holes into the earth to obtain oil and gas resources using a drilling rig. One of the characteristics of drilling wells is the condition of HPHT (High-Temperature High Pressure) where this type of well can reach 150 ° C and the pressure reaches 15000 psi. The drilling circulation system is one of the systems of the drilling rig that has the function to lift the formation of debris from the bottom of the well to the surface. Mud pump and solid control are two aspects in the drilling circulation system that are directly related to each other. The influence of HPHT (High-Pressure High Temperature) conditions on well is very significant for the performance of both aspects of the circulation system thus affecting the overall drilling process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini
"Luka Bakar merupakan suatu kondisi dimana terjadi kerusakan integritas kulit yang dapat menimbulkan nyeri pada pasien. Perawatan luka yang dilakukan dapat menyebabkan nyeri ringan sampai berat. Dampak dari nyeri adalah pelepasan adrenalin yang berdampak pada peningkatan tekanan darah. Metode : menggunakan Quasi-experimental dengan Cross Over Design. Analisa data yang digunakan untuk data numerik skala nyeri pada kelompok kontrol dan intervensi menggunakan uji T berpasangan, sedangkan untuk tekanan darah pada responden yang tidak mendapatkan terapi musik dan yang mendapatkan terapi musik saat perawatan luka menggunakan uji Chi Square. Hasil : secara statistik terdapat perbedaan tingkat skala nyeri yang diberikan terapi musik saat perawatan luka dengan nyeri saat perawatan luka tanpa musik dengan (p=0,001), sedangkan untuk tekanan darah tidak ada pengaruh yang signifikan (p=0,057) . Simpulan : terapi musik dapat digunakan sebagai terapi penunjang saat dilakukan perawatan luka bakar.

Burns is a condition where the skin has damage and cause pain in patients. Wound care can cause unpleasant or painful feelings of pain intensity from mild to severe. The impact of pain is the release of adrenaline which can result in increased blood pressure. Methods: This study used a quasi-experimental with cross over design. Pain scale using the Numeric Pain Scale measuring tool, whereas blood pressure using spignomanometer. To compare the pain scale before being given music therapy and after given music therapy using paired t test analysis, for blood pressure using Chi square analysis. Results: Musical therapy gave a significant effect related to patient’s pain scale during wound care (p=0.001), while it has insignificant effect on blood pressure (p = 0,057). Conclusions: Musical therapy could be use as an adjuvant therapy when wound care is applied on burn patient."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Nibrosul Mamduh
"Peningkatan kebutuhan akan kemudahan transportasi antar wilayah, memacu pemerintah Indonesia untuk membuat insfrastruktur transportasi yang lebih baik. Untuk itu, dibuatlah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Proyek ini menggunakan model kereta Fuxing CR400AF yang memiliki kecepatan operasional hingga 350 km/jam. Pada kecepatan tersebut, muncul masalah-masalah aerodinamik, salah satunya berupa micro-pressure waves. Fenomena tersebut menjadi masalah baru di berbagai negara, karena sangat berkaitan erat dengan peningkatan kecepatan kereta. Semakin tinggi kecepatan operasional kereta, akan meningkatkan nilai micro-pressure waves, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan kekuatan konstruksi bangunan di sekitarnya. Pada penelitian ini dilakukan simulasi numerik, berupa CFD, menggunakan perangkat lunak ANSYS FLUENT. Skema pada penelitian adalah kereta melintasi sebuah terowongan, di mana fase awal micro-pressure waves terjadi saat kereta masuk terowongan. Fokus penelitian ini adalah pengukuran pressure gradient yang nilainya berkorelasi dengan micro-pressure waves. Terdapat 4 variasi tunnel portal, yaitu enlarged tunnel portal, enlarged vent tunnel portal, linear tunnel portal, dan tunnel portal walini, yang akan dibandingkan juga dengan terowongan tanpa tunnel portal. Hasil dari penelitian ini, desain tunnel portal walini memiliki maksimum pressure gradient yang paling rendah, dengan total penurunan 19,4% dibandingkan dengan variasi tanpa tunnel portal. Selain itu, juga diamati dampak perubahan variasi tunnel portal terhadap efek aerodinamik pada kereta. Hasilnya, perbedaan variasi antar tunnel portal tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, tetapi masih jauh menurun apabila dibandingkan dengan variasi tanpa tunnel portal. Variasi terbaik dapat menurunkan tekanan maksimum dan koefisien drag adalah enlarged tunnel vent portal, dengan masing-masing penurunan sebesar 19,7% dan 23,6%.

The increasing demand for interregional transportation convenience has driven the Indonesian government to establish improved transportation infrastructure, leading to the development of the Jakarta-Bandung High-Speed Train project. This project utilizes the Fuxing CR400AF train model, capable of operating speeds up to 350 km/h. At such velocities, aerodynamic issues arise, including the micro-pressure waves phenomenon. Micro-pressure waves have become a new concern in various countries as it is closely related to the increased speed of trains. The higher the operational speed of the train, the worse the impact of micro-pressure waves on human health and the structural integrity of surrounding buildings. In this study, numerical simulations (CFD) using ANSYS FLUENT software were conducted. The research scenario involved the train passing through a tunnel, where the initial phase of the micro-pressure waves occurred upon the train's entry into the tunnel. The primary focus of this study was to measure the pressure gradient, which correlates with the micro-pressure waves. Four variations of tunnel portals were considered: enlarged tunnel portal, enlarged vent tunnel portal, linear tunnel portal, and walini tunnel portal, all of which were compared to a tunnel without a tunnel portal. The research findings indicate that the walini tunnel portal design exhibited the lowest maximum pressure gradient, with a total decrease of 19.4% compared to the variation without a tunnel portal. Additionally, the study examined the impact of different tunnel portal variations on the aerodynamic effects of the train. The results showed that the variations between tunnel portals did not significantly differ; however, they still exhibited considerable decreases compared to the variation without a tunnel portal. The enlarged vent tunnel portal was the best variation, capable of reducing maximum pressure and drag coefficient, with respective reductions of 19.7% and 23.6%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Aditia Perdana
"Petir merupakan fenomena alam yang sering kali terjadi di negara dengan curah hujan yang tinggi, termasuk negara Indonesia. Hal ini terbukti dengan tingginya nilai Isokeraunik Level (IKL) pada kawasan Indonesia. Berdasarkan data BMKG pada wilayah Depok memiliki IKL 55,15 dengan curah petir sebesar 201. Mengingat hal tersebut serta fungsi operasional gedung GK Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang penting karena menjadi pusat administrasi fakultas dan berisi peralatan elektronik yang sensitif maka perlu diberikan proteksi petir internal untuk melindungi dari sambaran petir tidak langsung. Proteksi petir internal dilakukan dengan memasangkan Surge Protection Device (SPD) pada panel distribusi gedung sesuai dengan tipe dan spesifikasi yang dibutuhkan. Pada penelitian ini dilakukan analisis tegangan lebih dengan tingkat proteksi level IV dengan arus petir 100 kA. Tegangan Induksi yang timbul ketika terjadi sambaran petir untuk loop yang terbentuk antara penghantar penyalur dengan kabel catu daya terdekat adalah sebesar 3,903 kV. Sedangkan untuk loop yang terbentuk akibat penghantar penyalur dengan kabel telekomunikasi konfigurasi vertikal dan horizontal adalah sebesar 67,5 V dan 150 V. Besar kenaikan tegangan pada pentanahan adalah 234 kV. Tegangan lebih pada panel distribusi berkisar dari 0,015 kV hingga 1,719 kV. Zona proteksi petir pada gedung GK terbagi menjadi ZPP 1 dan ZPP 2. Untuk ZPP 1 meliputi panel MDP menggunakan SPD tipe 1+2 dan untuk ZPP 2 meliputi panel SDP menggunakan SPD tipe

Lightning  is a natural phenomenon that often occurs in a country with high rainfall intensity, including Indonesia. It is proven by the high value of isokeraunic level (IKL) in Indonesian region. Based on data from BMKG, Depok region has the IKL value of 55,15 with 201 lightning intensity. Considering this and the operational functions of GK building Faculty of Engineering University of Indonesia which is important because it is the faculty administrative center and contains sensitive electronic equipment, it is necessary to provide internal lightning protection to protect against indirect lightning strikes. The internal lightning protection is done by installing surge protection devices (SPD) on the distribution panel of the building according to the type and specification required. In this research, overvoltage analysis is conducted with level IV protection level with 100 kA lightning current. Induction voltage arises when there is a lightning strike  for the loop that is formed between the down conductor and the nearest power supply cable is 3.903 kV. As for the loops that formed between down conductor and telecommunication cable with vertical and horizontal configuration are 67.5 V and 150 V. The amount of voltage increase on the earthing system is 234 kV. The  overvoltage on the distribution panels are between 0,015 kV to 1,719 kV. The lightning protection zone of GK building is divided into LPZ 1 and LPZ 2. For LPZ 1 that includes MDP uses type 1+2 SPD and ZPP 2 that includes SDP uses type 2+3 SPD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>