Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Burdahyat
"ABSTRAK
Budaya organisasi yang kuat akan memberikan stabilitas pada organisasi dan dapat
mendorong peningkatan kinerja karyawan. Tujuan penelitian ini menggambarkan
hubungan Budaya organisasi dengan kinerja perawat pelaksana di RSUD Sumedang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan Cross
Sectional. Penelitian ini menggunakan total sampling dengan kriteria inklusi, perawat
pelaksana yang bekerja di Instalasi Rawat Inap RSUD Sumedang Tahun 2009
berjumlah 109 perawat. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner budaya organisasi
(tuntutan kerja, hubungan interpersonal, dukungan kerja serta lingkungan fisik) dan
kinerja. Hasil uji validitas dan reliabilitas di dapatkan hasil seluruh pernyataan dalam
Kuesioner dalah valid (0,364-0,771) dan Reliabel (0.959). Analisis data menggunakan
analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian adalah Perawat
mempersepsikan baik tentang budaya organisasi 49,5% dan lingkungan kerja fisik
(71,6%). Perawat mempersepsikan kurang tentang tuntutan kerja (60,6%), dukungan
kerja (53,2%) dan hubungan interpersonal (52,3%). Sedangkan 49,5% kinerja
dipersepsikan baik (50%). Analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara budaya
organisasi meliputi sub variabel tuntutan kerja, dukungan kerja, dan hubungan
interpersonal dengan kinerja perawat pelaksana (p value<0,05), sedangkan lingkungan
kerja fisik tidak berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana (p value=0,225). Hasil
multivariat didapatkan budaya organisasi merupakan variabel yang paling berhubungan
dengan kinerja perawat pelaksana setelah di kendalikan umur dan jenis kelamin. Saran:
hasil penelitian ini diharapkan pihak manajer rumah sakit mempertahankan dan
meningkatkan budaya organisasi dengan cara membuat surat keputusan tentang uraian
tugas bagi perawat pelaksana, pembuatan daftar urutan kesempatan mengikuti
pendidikan dan latihan serta kebijakan pengembangan lingkungan yang baik.

ABSTRACT
The strong organization culture it will give stability and create with nurse
performance. The aim of this research is to give a description of the correlation
between organization culture with nurse performance in Sumedang hospital. The
design of research was description correlation with cross sectional method. The
research used total population which have fulfilled inclusion criteria were 109
subject. The questionnaires used from organization culture and nurse performance.
The validity questionnaires was valid (0,364-0,771) and reliable (0,959). In analysis
univariate, bivariate and multivariate. The result from this research showed
perception nurses for organization culture good (49,5%) and work environment
physic (71,6%). Who had less for working demand (60,6%), working support
(53,2%), and interpersonal relationship (52,3%) and 49,5% the nurse has good nurse
performance. The conclusion of this study showed that there was significant
relationship between organization culture sub variable working demand, working
supporting, and interpersonal relationship with nurse performance (p value < 0,05).
Their work environment physic do not significant correlation with nurses
performance (p value=0,225). Analysis multivariate show that organization culture
the most influential factor with nurses performance as the control age and gender.
From this result can be suggested to manager Sumedang hostital to maintenance and
increase good organization culture with upon policy make standardized performance
appraisal, to give selection for education and training for nurse provider and policy to
work conditioning for increase work nurse performance."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Doris
"Berdasarkan UBA pasien di RS Siloam Kebon Jeruk, didapat komentar mengenai pemulangan pasien, yaitu : waktu tunggu penyelesaian administrasi pulang pasien masih cukup lama, terutama menggunakan asuransi. Dari uji petik didapatkan rata-rata waktu tunggu yang menggunakan jaminan perusahaan/asuransi 5 jam 45 menit dan non jaminan 3 jam 4 menit. Penelitian bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan administrasi pulang pasien rawat inap dengan jaminan perusahaan/asuransi di RS Siloam Kebon Jeruk. Desain penelitian menggunakan kuantitatif dan kualitatif. Data primer didapat dari wawancara dan observasi dan data sekunder didapat dari telaah dokumen dan laporan pasien pulang. Dari hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi adalah pengisian resume medis, jumlah sumber daya manusia, kebijakan dan alur proses rumah sakit yang sudah ada perubahan dengan proses yang dilaksanakan di lapangan. Dapat disimpulkan dengan efisiensi waktu pada tahap admin, tahap farmasi dan tahap gudang satelit dapat memperpendek waktu proses di rumah sakit. Efisiensi proses mempersingkat penyelesaian administrasi pulang pasien rawat inap dengan jaminan perusahaan/asuransi menjadi 2 jam. Saran peneliti yaitu sosialisasi mengenai pentingnya peran dokter spesialis, pengkajian ulan tenaga staf admin ruangan, revisi kebijakan dan alur proses administrasi pulang pasien dengan jaminan perusahaan/asuransi dan uraian tugas staf yang berperan, revisi MoU dengan pihak penjamin untuk masalah konfirmasi.

Based UBA hospital inpatients in Siloam Kebon Jeruk , gained criticism and suggestions regarding the discharge of patients, namely: the waiting time of patients still settling administrative home long enough, especially the use of insurance. From the test results obtained quotes the average waiting time of patients who use the guarantee is 5 hours 45 minutes and non warranty is 3 hours 4 minutes. The study aims to determine the factors that influence waiting times administrative services to inpatients home insurance in Siloam Kebon Jeruk Hospital. Design using both quantitative and qualitative research. The primary data obtained from interviews and observations and secondary data obtained from the study of documents and reports patient's home. From the results, the factors that affect the length of time patients wait for completion of home administration is charging inpatient medical resume, the amount of human resources, policies and workflow processes existing hospitals with process changes implemented in the field. It can be concluded in less time on admin stage, stage pharmaceutical and satellite warehouses stage can shorten the processing time in the hospital. The efficiency of the process beyond the administrative processes to shorten hospital inpatients with insurance to 2 hours. Suggestions researchers that the socialization of medical importance to specialist resume, review of workforce, policy revisions and return patient administration process flow with insurance and job descriptions of staff whose role, revised MoU with an insurer to issue a confirmation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Leana Citra
"Salah satu dari fungsi hospital bylaws adalah sebagai sarana perlindungan hukum bagi semua pihak yang berkaitan dengan rumah sakit. Perlindungan hukum sangat diperlukan saat tenaga kesehatan mendapatkan tuntutan. Salah satu hal yang dapat menimbulkan tuntutan adalah timbulnya Kejadian Tidak Diharapkan (adverse events). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam tentang bagaimana isi kebijakan hospital bylaws dalam upaya perlindungan tenaga kesehatan terhadap tuntutan adverse events dan kesesuaian isi kebijakan dengan pedoman yang ada. Desain penelitian dengan metode kualitatif. Hasil penelitian adalah kebijakan hospital bylaws RSKO Jakarta sudah memuat tentang upaya perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan namun masih harus dilengkapi dengan pembuatan kebijakan teknis operasional lain dan masih ada ketidaksesuaian isi kebijakan hospital bylaws dengan pedoman. Saran yaitu agar dapat dilakukan perbaikan isi kebijakan hospital bylaws RSKO Jakarta, membuat kebijakan teknis operasional pendukung dan perbaikan pedoman hospital bylaws oleh pemerintah.

One of the functions of hospital bylaws is as a means of legal protection for all parties associated with the hospital. Legal protection is very necessary when health workers get claim. One of the things that can cause the claim is unexpected incidence (adverse events). The purpose of this research is to know in depth about how the policy content of hospital bylaws in efforts to protect health workers against the claim of adverse events and the content of policy conformance with existing guidelines. Research design with qualitative methods. Results of the study was RSKO Jakarta hospital bylaws policy already contains about legal protection for health workers but still need to be equipped with making other technical operational policies and there is still a discrepancy contents policy with Hospital Bylaws guidelines. Suggestion is that the contents of the RSKO Jakarta hospital bylaws policy can be improved, making technical operasional policies and improvement of hospital bylaws guidelines by government.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Dalam suatu organisasi bagi pegawai Non Organik (kontrak) ketidaktahuan
batasan tentang karir dengan segala aturannya sering menambah ketidakpuasan di
antara pegawai. Jika hal ini dibiarkan, maka akan timbul suasana kerja yang tidak
nyaman yang dapat memengaruhi kinerja pegawai dan perusahaan. Berbeda
dengan para pegawai Organik (tetap) yang karirnya sudah jelas dan tidak ada
kekhawatiran dalam dirinya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data
primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis
statistik deskriptif berupa analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian
menyarankan bahwa untuk lebih meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi bagi
perawat pada khususnya dan pegawai secara keseluruhan sebaiknya pihak RS
Krakatau Medika Cilegon lebih sering memberikan pelatihan dan seminar baik
pada pegawai tetap maupun kepada pegawai kontrak agar kemampuan mereka
lebih baik dalam bidangnya masing-masing., In an organization for non organic officer (contract) unknown constraint in
career with everything rules often add to dissatisfaction between employee. If it
let out, so it will come to the surface uncomforting work atmosphere that can
influence employee’ performance and organization. It is different with organic
officer (fixed) that have clear career and nothing anxious about themselves. In the
research, researcher use primary and secondary data. Analysis method that used
is descriptive statistic analysis method in form of univariat and bivariat analysis.
Result of the research suggest that to further improve the performance better for
nurses in particular and overall employees should the Krakatau Medika Hospital
more frequently provides training and seminars both permanent employees and
contract workers in order to better their skills in their respective fields.]"
Universitas Indonesia, 2013
S58824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Wahyuningsih
"Sebesar 60% karyawan Krakatau Medika Hospital adalah perawat. Fokus utamanya adalah pelayanan perawatan kelas menengah atas, sehingga penelitian dilakukan di Ruang Flamboyan. Adanya keluhan perawat pelaksana mengenai beban kerja dan merasa kekurangan tenaga, diperlukan analisis kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja nyata dengan menggunakan metode Workload Indicator Staff Need (WISN). Hasil perhitungan didapatkan masih kekurangan 3 orang. Namun, perawat juga melakukan beberapa tugas pramuwaluya. Jika RS mengeluarkan tugas tersebut, maka kekurangan 1 perawat pelaksana dengan menambah 2 pramuwaluya. Dengan demikian, diharapkan perubahan uraian tugas, menambah tenaga, melibatkan kepala ruangan dalam perencanaan kebutuhan tenaga tahunan, dan menggunakan WISN di unit lain.

Total nurses in Krakatau Medika Hospital are 60%. The main focus is on care services for upper-middle class, so the study was conducted in Flamboyan Room. One of human resources planning method based on workload is Workload Indicator Staff Need (WISN). Based on calculation, there is under staffing 3 people. There are some tasks of pramuwaluya done by nurses. If hospital put out these tasks, 1 practical nurse and 2 pramuwaluya are needed. Thus, researcher suggested to changing job description, addition staff, involve head room in planning the need of human resources annual, and using WISN method in other units."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Alda Zhafira
"Menurut Permenkes No. 755/MENKES/PER/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit, tugas dari Komite Medis Rumah Sakit ialah menjaga mutu profesi, disiplin, etika dan perilaku staf medis dengan cara menyelenggarakan evaluasi kinerja terhadap staf medis. RS Hermina Ciputat terakhir melakukan penilaian kinerja terhadap staf medis, yakni pada tahun 2015. Idealnya penilaian tersebut dilakukan setiap tahun. Penelitian ini bertujuan menganalisis adakah dari faktor individu, psikologis dan organisasi yang memiliki hubungan dengan kinerja dokter di RS Hermina Ciputat pada tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain studi cross sectional dan menggunakan uji Chi Square. Pengambilan data melalui penyebaran kuesioner skala likert terhadap 60 responden, yakni dokter spesialis dan dokter umum yang praktek tahun 2018, serta telaah dokumen dari Form OPPE (On Going Professional Practice). Hasil penelitian menunjukkan variabel status kepegawaian (p=0,005) dan budaya organisasi (p=0,039) memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja dokter, sedangkan variabel karakteristik individu (umur, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja), serta variabel psikologi, yakni kepuasan kerja dan motivasi tidak memiliki hubungan yang signifikan. Sebagian besar kinerja dokter sudah baik, namun pihak manajemen masih perlu mengaktifkan peran KSM dan Komite Medik dengan mengadakan rapat secara rutin untuk mewadahi usulan dokter dan meningkatan atensi dokter mengenai pentingnya kegiatan RS.

According to the rule of Health Ministry No. 755/MENKES/PER/IV/2011 about medical implementation of hospital, the duty of a hospital medical committee are maintaining quality of profession, discipline, ethic and behavior of the medical employee by evaluation of the performance. Basically, the purpose of this research is to analyze correlations of individual, organization and psychology factor to the doctor performance. Hence, the method of this research is quantitative with the cross sectional study design and using the Chi Square experiment. Moreover, questioners use to collect the data. Questioners distributed with the scale of likert towards 60 respondents such as general practitioner and specialist practitioner in 2018, along with the research document in the form of OPPE (On Going Professional Practice). The result of this research shows that variable status of officialdom (p=0,005) and organization culture (p=0,039) have significant correlation with the doctor performance, while the characteristic of individual variable (age, gender, education and work period) as well as psychology variable, which are work satisfaction and motivation doesn’t have any significant correlation. Generally, the majority of doctor performance is excellent; however, the hospital management authority should activate roles of KSM and medical committee to arrange a meeting in order to accommodate the suggestion from doctor and improving doctor attention in regard to hospital activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Irpanis
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh seleksi terhadap kinerja karyawan pada PT. Schenker Petrolog Utama. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survey. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Schenker Petrolog Utama level non-manajerial yang berjumlah 50 orang. Hasil penelitian ini menunjukan seleksi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Kedua varaibel tersebut memiliki korelasi yang positif. Penelitian ini menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar meneliti dengan sampel yang lebih besar lagi dan mengambil seleksi secara keseluruhan tidak hanya metode seleksinya saja.

In this study we elaborate about the influence of selection process towards non-managerial staff performance at PT. Schenker Petrolog Utama. The approach of this study quantitative which using survey method by collect data. 50 respondent were selected through total sampling method to the non-staff of PT. Schenker Petrolog Utama. The result of this study is selection process significantly influences employee performance and there is positive correlation between selection process and performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Meidiawati
"Keberhasilan kualitas pelayanan keperawatan sangat berhubungan dengan terpenuhi atau tidaknya rangkaian kegiatan pelayanan keperawatan yang merupakan beban kerja perawat. Beban kerja perawat tersebut adalah jumlah seluruh kegiatan yang dilaksanakan perawat dalam waktu dan satuan hasil. Tesis ini bertujuan menganalisis beban kerja untuk menentukan kebutuhan tenaga perawat dan mendapatkan gambaran strategi bagi manajemen dalam memenuhi kesenjangan beban kerja yang ada di Rumah Sakit Tugu Ibu. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif secara cross-sectional pada perawat ruang rawat inap kelas III Flamboyan. Observasi kegiatan perawat dilakukan dengan metode work sampling dan kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan menggunakan metode Workload Indicators Of Staffing Need (WISN).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui kegiatan produktif langsung perawat adalah sebesar 29,34% dan kegiatan produktif tidak langsung perawat mencapai 54,86%. Perhitungan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan beban kerja diperoleh 24,43 tenaga perawat dengan rasio WISN 0,82. Hasil penelitian menyarankan bagi manajemen Rumah Sakit Tugu Ibu untuk mempertimbangkan beban kerja perawat sebagai acuan dalam menentukan kebutuhan tenaga perawat dan diperlukan evaluasi terhadap uraian tugas perawat agar waktu kerja yang ada lebih efektif pemanfaatannya sesuai dengan fungsi utama perawat.

The success of nursing service quality has high correlation with the adequacy of nursing service activities which is the nurse workload. The nurse workload is the total of all conducted activities in certain time with the result as unit of measure. This thesis is aimed to analyse the workload to determine the needs of nursing staff and to obtain the strategy which is required by the management to fulfill the workload gaps at Tugu Ibu Hospital. The research method used was cross-sectional quantitative to the nurses at Class III Flamboyan Ward. Observation of the nurses activities were done by work sampling method and the needs to nursing staff was calculated with Workload Indicators Of Staffing Need (WISN) method.
Based on the research, it was known that the nurses direct productive activities is 29,34% and nurses indirect productive activities is as high as 54,86%. Calculation of the needs on nursing staff based on workload resulted of 24,34 nurses with WISN ration of 0,82. From the research, it is recommended that TuguIbu Hospital management to consider nurse workload as reference in determining the needs of nursing staff, and evaluation is needed to the nurse job description, to be effective in time management according to the main function of a nurse.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T33079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usri Suharyono
"Persaingan antar rumah sakit yang semakin ketat dan adanya tuntutan pelayanan kesehatan yang lebih baik dari masyarakat, mendorong praktisi manajerial rumah sakit untuk melakukan pembenahan di berbagai sektor, terutama pembenahan sumber daya manusia di Rumah Sakit
Dari data angket pelayanan di bagian administrasi dan pemeliharaan (umum) secara keseluruhan tahun 1999 di RS. Setia Mitra, yang menyatakan baik 84.55%, sedang 14.69% dan kurang 0.76%, sementara di bagian perawatan, yang menyatakan baik 94.64%, sedang 5.14% dan kurang 0.23%.
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik karyawan di bagian administrasi keuangan dan umum dengan persepsinya terhadap pekerjaan di RS. Setia Mitra.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian bersifat kross seksional. Pengambilan data primer dilakukan dengan kuesioner. Populasi penelitian adalah karyawan di bagian administrasi keuangan dan umum RS. Setia Mitra sebanyak 42 orang.
Hasil penelitian adalah, karakteristik karyawan sebagaian besar berpendidikan SMU/SMU keatas, belum pernah mengikuti pendidikan tambahan, mempunyai pengalaman kerja lebih dari 5 tahun dan sebagian berjenis kelamin pria. Hampir semua karakteristik karyawan berhubungan dengan persepsi karyawan terhadap pekerjaan, hanya terdapat satu karakteristik yang tidak berhubungan. Satu karakteristik tidak dilakukan uji statistik karena data tidak sebanding.
Saran untuk RS. Setia Mitra, adalah lebih mengintensifkan sosialisai mengenai sistem kerja serta sistem pemberian penghargaan kepada karyawan, khususnya sistem pengggajian yang berlaku tertutama kepada karyawan pelaksana, lebih banyak memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti pendidikan tambahan, dan juga dilakukan perbaikan kondisi kerja, sekaligus lebih melengkapi alat kerja serta mempermudah birokrasi pengadaan alat kerja.

Analysis on the Characteristic Relation of the Financial and General Administration Staffs with Their Perception on Their Job at the Hospital Of Setia MitraThe increasing tight competition between hospital and the demand for the health services from the community have push the hospital management practitioners to organize various sectors, especially the human sector of hospitals.
Based on the questioners data from the administration and maintenance department the figures for 1999 indicate, that in Setia Mitra Hospital the services are 84.55% good, average 14.69% and 0.76% less good, While in the treatment services are 94.64% good, average 5.14% and 0.23% less good.
The purpose of this research is to find out how the relation is between the financial and general office staffs characteristic and their perception of their job in Setia Mitra Hospital.
The research is a quantitative one with cross sectional research plan. Primary data were obtained from questioners. The research population consists of the financial administration and general office staffs of Setia Mitra Hospital, 42 people in total.
Most of the staffs are senior secondary school graduates or higher, have never attend further education, have a working experience of more than 5 years and some of them are men. Nearly all staff's characteristic are related with the staffs perception on their job. Only one characteristic in not No statistical test has not been carried out for this one since the available data is not in accordance with the requirement.
It is suggested the Setia Mitra Hospital should intensify their socialization on their work and rewarding system, especially their remuneration system for their executing staff, they should also give opportunity to their staff to attend additional training, improve working conditions including the provision of working tolls and ease their purchasing method."
2000
T7793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Arief
"Tesis ini bertujuan membahas mengenai kompetensi pegawai dalam penerapan teknologi informasi di Mahkamah Konstitusi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Sedangkan, pendekatan penelitian bersifat kuantitatif, dimana jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian yang positif atau baik terhadap kompetensi pegawai dalam penerapan teknologi informasi di Mahkamah Konstitusi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut adalah; pertama perlu adanya pengembangan pegawai untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam menerapkan teknologi informasi, kedua perlu disusun standar kompetensi jabatan sebagai pedoman dalam penempatan pegawai di lingkungan Mahkamah Konstitusi.

This research aims is to explain employee competencies regarding to the Information Technology appliance in Mahkamah Konstitusi. The research using surveying method. And, the approach of the research is quantitative, which the quantitative data sources from distribution of quesionaire.
The research result describe that most of respondent has positive appreciate to the employee competencies regarding to the Information Technology appliance in Mahkamah Konstitusi. Based on research, the suggestion are; the first, it`s neceserally for employee development to enhance skills and knowledge in order to apply the Information technology in Mahkamah Konstitusi and the second, it`s neceserally to arrange the standard of competencies for the employee as a guidance to employee placement in Mahkamah Konstitusi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28089
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>