Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muliana Widanarti
Bantul, Yogyakarta: Notebook, 2015
155.25 MUI l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nimas Linggar Saraswati
"Sehari-hari, memersepsi ciri kepribadian dari orang-orang di sekitar dilakukan oleh manusia. Penelitian ini merupakan penelitian zero-acquaintance kedua di Indonesia yaitu memersepsi ciri kepribadian Big Five melalui foto sepatu. Persepsi dilakukan melalui aspek-aspek sepatu yang mengandung informasi terkait ciri kepribadian pemiliknya dan dilihat akurasi persepsi yang disebut sebagai akurasi pengamat. Di sisi lain, kekuatan situasi mampu memengaruhi peran ciri kepribadian dalam bertingkah laku, termasuk memilih sepatu. Situasi kuat membatasi peran ciri kepribadian dalam memilih sepatu, sedangkan situasi lemah tidak.
Penelitian ini membandingkan akurasi pengamat pada dua kelompok sepatu yang berbeda, yaitu digunakan dalam situasi kuat dan dalam situasi lemah. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan akurasi persepsi ciri kepribadian antar kedua kelompok sepatu, yaitu openness to experience dan conscientiousness melalui sepatu yang digunakan dalam situasi lemah, sedangkan hanya conscientiousness melalui sepatu yang digunakan dalam situasi kuat.

On a daily basis, people perceive other peoples personality traits. The current research is the second zero acquaintance research in Indonesia that uses shoe photos to perceive the Big Five personality traits. Perceptions are done through shoe aspects that contain information regarding the owner rsquo s personality traits and the accuracy of the perception is sought, known as observers rsquo accuracy. On the other hand, situational strength constraints the role of personality traits in producing behavior, which include shoe choosing. A strong situation constraint the role of personality traits when choosing shoes, while a weak situation does not.
The research compares the observers rsquo accuracy between two different shoe groups, worn in strong and in weak situations. The results indicate that accuracy of perception differ between the two shoe groups, openness to experience and conscientiousness are accurately perceived from shoes worn in a weak situation, while only conscientiousness is accurately perceived from shoes worn in a strong situation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonia Triyana Chan
"Kehadiran penonton dapat mempengaruhi performa individu dalam bidang olahraga (audience effects). Selain itu, kepribadian individu dan tipe olahraga yang dilakukan juga mempengaruhi performa keolahragaan. Studi ini menginvestigasi bagaimana audience effects dapat mempengaruhi individu dengan level neuroticism atau kecemasan tertentu dalam melakukan olahraga yang sederhana. Tiga puluh sembilan mahasiswa direkrut untuk melakukan tugas melempar bola dalam situasi adanya penonton atau tidak ada penonton. Level neuroticism diukur dengan menggunakan Eysenck Personality Test. Studi ini memprediksi bahwa partisipan dengan neuroticism yang lebih rendah akan meraih skor lebih tinggi dalam situasi adanya penonton, sedangkan partisipan dengan neuroticism tinggi akan meraih skor lebih tinggi tanpa kehadiran penonton. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan penonton menurunkan performa partisipan dengan level neuroticism tinggi dan rendah secara paralel, sedangkan partisipan dengan level neuroticism tinggi meraih skor lebih tinggi dalam situasi tanpa penonton. Dalam keolahragaan, kehadiran penonton dapat mempengaruhi performa individu secara unik sesuai kepribadian individu tersebut. Studi ini hanya mendukung satu hipotesis sehingga studi lanjutan dalam area ini harus dilakukan.

The presence of an audience could impact an individual`s sporting performance. Individuals with personalities such as high self-esteem and extraversion are often found to perform well in sporting tasks where the audience is present. Because there is a lack of studies on the effects of neuroticism on audience effects, the current study aimed to investigate the effects of neuroticism on audience effects in a simple sports-related task. 39 university students were asked to perform a ball throwing task in an audience or no audience condition. Neuroticism level was measured using the Eysenck Personality Test. The current study hypothesised that participants with lower neuroticism would perform better in audience condition, while participants with higher neuroticism will have impaired performance output. Results showed that there was a significant effect of the presence of an audience in both higher and lower neuroticism, suggesting that despite the level of neuroticism, participants perform better in no audience condition. Thus, only one hypothesis was supported, suggesting that future research should address more careful study on this topic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriel Sebastian Adriana
"Mekanisme hubungan antara kebahagiaan dan kepribadian secara populer dijelaskan oleh irisan kedua variabel dengan faktor-faktor genetik dan lingkungan tempat individu tumbuh. Meskipun begitu, Cybernetic Big Five Personality Theory (CB5T) dan Cybernetic Value Fulfilment Theory (CVFT) melihat bahwa terdapat alternatif lain dalam menjelaskan hubungan antara kebahagiaan dan kepribadian secara praktis. Konsep adaptasi karakteristik dan meta-traits dalam CB5T menduga bahwa kepribadian adalah fungsi adaptif manusia dalam proses pencapaian tujuan. CVFT menduga bahwa kebahagiaan merupakan jarak antara keadaan aktual individu dengan tujuan-tujuan yang individu anggap penting dalam hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kepribadian dan kebahagiaan menggunakan perspektif sibernetik. Oleh karena itu, penelitian ini mengukur sifat-sifat kepribadian dan tingkat kebahagiaan holistik partisipan untuk kemudian dianalisis menggunakan analisis korelasional dan regresi. Hasil analisis regresi terhadap data dari 158 WNI dengan rata-rata usia 32.6 tahun menunjukkan: 1) Peran signifikan plastisitas atau fleksibilitas kepribadian dalam pencapaian tujuan sebagai prediktor tingkat kebahagiaan, dan 2) peran signifikan stabilitas atau konsistensi kepribadian dalam pencapaian tujuan sebagai prediktor tingkat kebahagiaan.

The mechanism of the relationship between happiness and personality is commonly explained by the intersection of both variables with genetic and environmental factors in which individuals grow. Nevertheless, the Cybernetic Big Five Personality Theory (CB5T) and the Cybernetic Value Fulfilment Theory (CVFT) propose an alternative explanation for the practical relationship between happiness and personality. The concepts of characteristic adaptation and meta-traits in CB5T suggest that personality is a human adaptive function in the process of goal achievement. CVFT posits that happiness is the distance between an individual's actual state and the goals that individual considers important in life. This research aims to examine the relationship between personality and happiness from a cybernetic perspective. Therefore, this study measures personality traits and the holistic happiness level of participants, which are then analyzed using correlational and regression analyses. The regression analysis results for data from 158 Indonesian citizens with an average age of 32.6 years indicate: 1) The significant role of personality plasticity or flexibility in goal achievement as a predictor of happiness, and 2) the significant role of personality stability or consistency in goal achievement as a predictor of happiness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audi Nuraini Ramadhina
"Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui peran mentoring ebagai mediator dalam hubungan antara kepribadian proaktif dan kesuksesan karier subjektif ibu bekerja. Penelitian ini menggunakan alat ukur Career Satisfaction Scale untuk mengukur kesuksesan karier subjektif, Proactive Personality Scale untuk mengukur kepribadian proaktifPartisipan terdiri atas 124 ibu bekerja penuh waktu (40 jam/minggu) yang memiliki minimal satu orang anak. Hasil analisis korelasi dan mediasi sederhana (Hayes, 2019), menunjukkan: 1) terdapat hubungan antara kepribadian proaktif dan kesuksesan karier subjektif ibu bekerja (r = 0,40, = 0,00,< 0,01) dan 2) mentoring berperan sebagai mediator yang dapat memediasi hubungan antara kepribadian proaktif dengan kesuksesan karier subjektif ibu bekerja (CI = 95%). Penelitian ini menyediakan saran untuk penelitian lanjutan, serta saran praktis yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kepribadian proaktif dan mentoring untuk mencapai kesuksesan karier subjektif pada ibu bekerja.

This research is a correlational research which aim to investigate the role of mentoring as a mediator in the relationship between proactive personality and subjective career success among working mothers. This research uses measurements such as Career Satisfaction Scale to measure subjective career success, Proactive Personality Scale to measure proactive personality, and Mentoring Received Scale to measure mentoring. Participants in this study amounted to 124 full-time working mothers (40 hours/week) who had at least 1 child. The result of the correlational analysis and simple mediation model (Hayes, 2019), shows that : 1) there is a relationship between proactive personality on subjective career success among working mothers (r = 0,40, p = 0,00, p < 0,01) and 2) mentoring have a role as a mediator that can mediate the relationship between proactive personality and subjective career success among working mothers (CI = 95%). This research contributes to future studies and for practitioners to enhance their proactive personality and mentoring in order to achieve subjective career success."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumadi Suryabrata
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993
155.2 SUM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Setiawati
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh ciri kepribadian, khususnya ciri kepribadian vigilant, devoted, dan self-sacrificing, terhadap intimacy pada dewasa muda yang sedang menjalin hubungan romantis berpacaran atau menikah . Sebanyak 1000 responden berusia 20-40 tahun mengisi kuesioner alat ukur ciri kepribadian Personality Self-Portrait dan intimacy Personal Assessment of Intimacy in Relationships . Pada penelitian ini, ditemukan adanya pengaruh ciri kepribadian self-sacrificing yang signifikan terhadap engagement ? = -0.511, p < 0.01 dan communication ? = -0.361, p < 0.01 , dimana pengaruh ini tetap signifikan setelah jenis kelamin dan status hubungan dikontrol sebagai covariate. Hasil penelitian lainnya yaitu adanya pengaruh ciri kepribadian vigilant ? = -0.225, p < 0.05 dan devoted ? = 0.132, p < 0.05 yang signifikan terhadap shared friends, serta ditemukannya pengaruh status hubungan yang signifikan terhadap communication ? = 0.102, p < 0.01.
Pengaruh ciri kepribadian self-sacrificing yang signifikan terhadap dua karakteristik intimacy menekankan kembali pentingnya keterlibatan kedua pihak dalam mempengaruhi kualitas hubungan mereka, baik dalam hal kedekatan emosional maupun komunikasi. Selain itu, karakteristik berupa kepekaan yang terlalu tinggi karakteristik ciri kepribadian vigilant dan rasa nyaman akan hubungan dengan orang lain karakteristik ciri kepribadian devoted dapat mempengaruhi individu dalam menjalin hubungan dengan lingkungan sosial di luar hubungannya. Adanya perbedaan mean skor intimacy berdasarkan jenis kelamin dan status hubungan yang ditemukan dalam penelitian ini kembali mengonfirmasi hasil penelitian sebelumnya bahwa wanita menganggap intimacy sebagai suatu hal yang lebih berharga dibanding pria dan adanya perbedaan cara komunikasi yang digunakan oleh pasangan yang masih berpacaran dengan pasangan yang sudah menikah.

The aim of this research is to examine the impact of personality styles, especially vigilant, devoted, and self sacrificing personality styles, on intimacy among young adults in romantic relationships dating or married . A total of 1000 respondents aged 20 40 years old completed questionnaires on personality styles Personality Self Portrait and intimacy Personal Assessment of Intimacy in Relationships. In this research, there is a significant impact of self sacrificing personality styles on engagement 0.511, p 0.01 and communication 0.361, p 0.01 , while this effect remained significant after sex and relationship status controlled as covariate. Other research results show that there are significant influences of vigilant personality styles 0.225, p 0.05 and devoted personality styles 0.132, p 0.05 to shared friends, and also a significant impact of relationship status to communication 0.102, p 0.01.
The impact of self sacrificing personality styles on two characteristics of intimacy indicates the importance of both parties rsquo involvement in influencing the quality of their relationships, in terms of emotional closeness and communication. In addition, being too sensitive characteristic of vigilant personality styles and having a sense of comfort in relationships with others characteristic of devoted personality styles could influence how individuals engage in social relationships outside their romantic relationships. The differences in intimacy mean score based on sex and relationship status found in this research reconfirm the results of previous studies that women consider intimacy more valuable than men and there are different ways of communication used by couples who are still dating and married couples.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T49158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiyah
"Pada tahun 2017 sebanyak 69% anak muda diketahui pernah melakukan cyberbullying (Ditch The Label, 2017). Perilaku ini tidak hanya terjadi pada remaja tetapi juga dewasa. Penelitian menemukan bahwa cyberbullying memiliki hubungan dengan kepribadian Dark Triad (Goodboy, & Martin, 2015; Kircaburun, Demetrovics & Tosuntaş 2018) dan harga diri (Pyżalski, 2012). Kepribadian Dark Triad terdiri dari 3 sifat yaitu Psikopati, Machiavellianisme, dan Narsisisme. Pada penelitian ini kepribadian Dark Triad diukur pada tingkat subkilinis. Semakin tinggi kepribadian Dark Triad seseorang maka semakin tinggi kecenderungan melakukan cyberbullying. Pada kepribadian Dark Triad individu memiliki harga diri yang tinggi. Sementara, harga diri yang tinggi akan berkorelasi dengan perilaku cyberbullying. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran harga diri sebagai mediator dalam hubungan antara kepribadian Dark Triad dan kecenderungan cyberbullying pada usia dewasa awal. Partisipan penelitian terdiri dari 292 partisipan dengan rentang usia 20-35 tahun. Hasil analisis mediasi dengan menggunakan PROCESS menemukan bahwa harga diri memediasi secara signifikan terhadap hubungan antara sifat Psikopati dan Narsisisme dan cyberbullying.

In 2017 a survey found that 69% of young people did cyberbullying (Ditch The Label, 2017). Cyberbullying does not only occur in adolescents but also adults. Previous research found that cyberbullying had a relationship with Dark Triad personality (Goodboy, & Martin, 2015; Kircaburun, Demetrovics & Tosuntaş 2018) and self-esteem (Pyżalski, 2012). The Dark Triad personality consists of 3 characteristics, namely Psychopathy, Machiavellianism, and Narcissism. In this study Dark Triad personality measured in subclincial population. People who have higher Dark Triad personality will have higher tendency to cyberbullying. Individuals in Dark Triad personality have high self-esteem. High self-esteem correlates with cyberbullying. This study aims to see the role of self-esteem as a mediator in the relationship between Dark Triad personality and cyberbullying in early adulthood. The study participants consisted of 292 participants with an age range of 20-35 years. Researcher used Cyberbullying Scale, Rosenberg Self-Esteem Scale and Short Dark Triad Scale for measurement tools. The results of mediation analysis using PROCESS found that self-esteem mediated significantly in relationship between Psychopathic and Narcissistic traits with cyberbullying."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T51898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enzo Hering Fahrezzy
"Penyebaran platform media sosial berbasis video pendek sangat meningkat, terutama di kalangan Generasi Z di Indonesia. Media sosial yang dulunya memiliki ciri khas masing-masing kini memiliki kesamaan, yaitu adanya segmentasi khusus untuk konten video pendek seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara karakteristik kepribadian, yang diukur dengan model HEXACO dan Narcissism, dengan motif penggunaan media sosial, serta affordance yang disediakan oleh platform-platform tersebut. Dengan pendekatan mixed-method, penelitian ini melibatkan 12 narasumber wawancara dan 655 responden kuesioner dari Generasi Z pengguna media sosial berbasis video pendek. Penelitian ini menemukan empat motif utama penggunaan media sosial, yaitu entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, dan surveillance. Analisis menggunakan metode PLS-SEM menunjukkan bahwa semua dimensi kepribadian terkait dengan setidaknya satu motif penggunaan media sosial berbasis video pendek. Temuan ini diharapkan dapat membantu pengembangan platform media sosial berbasis video pendek yang lebih personal dan sesuai dengan kepribadian pengguna, sehingga meningkatkan pengalaman penggunaan media sosial secara keseluruhan.

The spread of short video-based social media platforms has increased significantly, especially among Generation Z in Indonesia. Social media platforms that once had distinct characteristics now share a common feature: a dedicated segment for short video content, such as TikTok, Instagram Reels, and YouTube Shorts. This study aims to investigate the relationship between personality traits, measured by the HEXACO model and Narcissism, with social media use motives and the affordances provided by these platforms. Using a mixed-method approach, this study involved 12 interview participants and 655 questionnaire respondents from Generation Z users of short video-based social media. The study identified four main social media use motives: entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, and surveillance. Analysis using the PLS-SEM method showed that all personality dimensions are related to at least one motive for using short video-based social media. These findings are expected to assist in the development of short video-based social media platforms that are more personalized and aligned with users' personalities, thereby enhancing the overall social media experience."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chalika Vanya Resya, autho
"Penyebaran platform media sosial berbasis video pendek sangat meningkat saat ini, khususnya di kalangan Generasi Z di Indonesia. Media sosial yang dulunya memiliki ciri khas masing-masing kini telah terdapat kesamaan, yaitu segmentasi khusus untuk menikmati konten video pendek. TikTok, Instagram Reels, dan Youtube Shorts adalah contoh dari platform konten video pendek. Banyaknya variasi platform media sosial berbasis video pendek menimbulkan pertanyaan terkait mengapa orang-orang menggunakan platform yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana karakteristik kepribadian seseorang yang diukur dengan model HEXACO yang merupakan model kepribadian yang mencakup enam dimensi: Honesty-Humility; Emotionality; Extraversion; Agreeableness; Conscientiousness; Openness, dan Narcissism, motif untuk menggunakan media sosial, dan affordance yang disediakan oleh platform-platform tersebut berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method dengan 12 narasumber wawancara dan 655 responden kuesioner. Subjek penelitian adalah Generasi Z pengguna media sosial berbasis video pendek. Lalu, didapatkan empat konstruk motif penggunaan media sosial, yaitu entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, dan surveillance. Pengolahan data dilakukan dengan metode Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa semua kepribadian yang dibahas pada penelitian memiliki hubungan minimal ke satu motif penggunaan media sosial berbasis video pendek. Selain itu, semua motif penggunaan media sosial juga didukung dengan beberapa social media affordance yang dibahas pada penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat membantu mempercepat pengembangan platform media sosial berbasis video pendek dan menghasilkan fitur yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan kepribadian pengguna. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan platform media sosial yang lebih baik yang dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi pengguna serta meningkatkan pengalaman penggunaan media sosial secara keseluruhan.

The spread of short video-based social media platforms has increased significantly, especially among Generation Z in Indonesia. Social media platforms, which once had distinct characteristics, now share a common feature: a dedicated segment for enjoying short video content. TikTok, Instagram Reels, and YouTube Shorts are examples of short video content platforms. The variety of short video-based social media platforms raises questions about why people use different platforms. The aim of this study is to investigate how personality traits, measured by the HEXACO model (which includes six dimensions: Honesty-Humility, Emotionality, Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, and Openness), plus narcissism, motives for using social media, and the affordances provided by these platforms are related and influence this usage. This study uses a mixed-method approach with 12 interview participants and 655 questionnaire respondents. The research subjects are Generation Z users of short video-based social media. The study identified four constructs of social media use motives: entertainment, pass time & relaxation, information seeking & sharing, and surveillance. Data processing was conducted using the Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM) method. The analysis results show that all personality traits discussed in the study are related to at least one motive for using short video-based social media. Additionally, all social media use motives are supported by several social media affordances discussed in this study. The findings of this research can help accelerate the development of short video-based social media platforms and produce features that can be personalized according to users' personalities. Therefore, this study can provide benefits for developing better social media platforms that meet users' needs and preferences and enhance the overall social media experience."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>