Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128978 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Salah satu program pemerintah dalam tumbuh kembang anak berhubungan dengan pendidikan dan pengembangan anak usia dini. Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi nilai-nilai, keterampilan hidup, dan karakter yang lahir pada awal kehidupan anak melalui proses menyusui. Metode penelitian adalah metode kualitatif, yang dilakukan melalui wawancara lima nilai (budi baik, dekat, bersama, stimulasi, dan respek), empat keterampilan hidup (mandiri, adaptasi, komunikasi, dan efikasi diri) dan enam karakter (bijaksana, berani, kasih sayang, percaya diri, syukur, dan gembira) yang lahir melalui proses tersebut. Hasil ini dapat digunakan pada program Promosi Kesehatan dan Pendidikan Anak Usia Dini dalam usaha membentuk anak bangsa yang sehat dan berkarakter kuat sejak awal kehidupan."
JIPSIUG 5:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Housniati
"Latar Belakang. Program 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yang merupakan panduan dalam menjalankan Rumah Sakit Sayang Bayi. Banyak studi menunjukkan program ini dapat membantu keberhasilan proses menyusui dan meningkatkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif. Dalam menjalankan program ini dibutuhkan tenaga kesehatan, manajemen dan semua pihak agar bisa terlaksana. Kualitas tenaga kesehatan yang melayani juga perlu diperhatikan serta kelengkapan prosedur standar pelayanan. Sarana dan prasarana yang mendukung juga dibutuhkan bagi keberlangsungan program. Sosialisasi dari kegiatan ini juga diperlukan dalam proses pelaksanaan program. RSIA Kemang Medical Care telah menjalankan langkah-langkah tersebut yang diharapkan dapat membantu keberhasilan menyusui bagi pasiennya.
Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran masukan, proses dan keluaran dalam program 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dan Focus Group Discussion dengan manajemen, tenaga kesehatan serta pasien dan informan ahli dan juga observasi dengan total 16 narasumber. Juga dilakukan survei kepada pasien RSIA Kemang Medical Care yang melahirkan di awal tahun 2013 sebanyak 100 orang dari 184 data yang ada. Penelitian dilakukan sejak 15 Oktober 2013 sampai 6 Desember 2013 dan berlangsung di RSIA Kemang Medical Care.
Hasil. Hasil analisa menunjukkan bahwa RSIA Kemang Medical Care telah menjalankan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui dengan baik dari berbagai temuan yang ada. Hasil survei menunjukkan angka ASI eksklusif pasien di awal tahun 2013 adalah sebesar 88%.

Background. 10 steps to successful sreastfeeding program is a guide to implement a Baby-Friendly Hospital initatives. Many studies have shown that BFHI can help improve the process of breastfeeding and exclusive breastfeeding rate coverage. In carrying out the program required health personnel, management and all parties to be involved in the implementation. The quality of health personnel who serve also need to be considered as well as the whole standard service procedures. Facilities that support is also needed for the sustainability of the program. Socialization of this activity is also required in the process of implementing the program. RSIA Kemang Medical Care has been running these steps and is expected to help the succesful rates of breastfeeding for the patients.
Method. The design study is a qualitative approach that aims to get an overview of input, process and output in the 10 Steps to Successful Breastfeeding program. Data was collected through in-depth interviews and focus group discussions with the management, health care workers and patients and expert informants and also observations with 16 resource persons. A survey is also conducted to 100 out of 184 of RSIA Kemang Medical Care patients who gave birth in early 2013. The study was conducted from October 15, 2013 until December 6, 2013 and took place in RSIA Kemang Medical Care.
Results. The analysis shows that RSIA Kemang Medical Care has a good implementation of the 10 Steps to Successful Breastfeeding from numerous findings. The survey has shown that exclusive breastfeeding rates are 88% from the early 2013 patients data.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramita Anindita Vidyatami
"Salah satu penyebab cakupan ASI ekslusif di Indonesia yang masih rendah ialah kurangnya pengetahuan ibu mengenai menyusui ASI secara ekslusif. Oleh karena itu dibutuhkan edukasi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan ibu menyusui sebagai program promotif untuk keberhasilan menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kebutuhan belajar ibu menyusui di RSAB Harapan Kita. Desain penelitian yang digunakan ialah desain deskriptif sederhana dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 106 ibu post partum yang menyusui di RSAB Harapan Kita yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner modifikasi tentang kebutuhan belajar ibu menyusui. Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan belajar ibu menyusui terutama mengenai ASI ekslusif, cara meningkatkan produksi ASI, nutrisi ibu menyusui, Inisiasi Menyusui Dini, dan manfaat ASI. Direkomendasikan agar perawat mengkaji kebutuhan belajar ibu menyusui terlebih dahulu agar mendapatkan hasil belajar yang optimal.

The low coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia is caused by the lack of knowledge about exclusive breastfeeding. Therefore health education that fits the needs of breastfeeding mothers as successful breastfeeding promotion program is needed. This research’s purpose was to provide an overview of the learning needs of breastfeeding mothers in RSAB Harapan Kita. This research’s design was simple descriptive design with cross sectional approach. The samples included 106 breastfeeding mother were selected with consecutive sampling method. Data were collected by a modified questionnaire about the learning needs of breastfeeding mothers. The results showed the learning needs of breastfeeding mothers, namely exclusive breastfeeding, the way how to increase breastmilk production, the nutrition of breastfeeding mothers, early initiation of breastfeeding, and the benefits of breastfeeding. It is recommended that nurses assess the learning needs of breastfeeding mothers in order to obtain the optimal learning results.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorius Bhaskara Wikanendra
"Usia awal kehidupan seorang bayi merupakan waktu terpenting dalam tumbuh kembangnya. Hingga usia 6 bulan, seorang bayi cukup mendapatkan sumber nutrisinya dari ASI, yang sering disebut sebagai periode pemberian ASI eksklusif. Namun sayangnya, hingga saat ini persentase ibu yang menjalani ASI eksklusif baru mencapai 34,5%. Kebanyakan ibu tidak mengikuti karena kurangnya edukasi mengenai ASI eksklusif dan adanya masalah menyusui yang keduanya bisa ditangani oleh dokter yang kompeten. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku Peserta Program Pendidikan Dokter spesialis (PPDS) Ilmu Kedokteran Anak (IKA) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mengenai masalah menyusui dan juga berbagai faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional dengan data yang didapatkan melalui kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 77,3% memiliki pengetahuan kurang, 64,9% memiliki sikap kurang namun 82,5% memiliki perilaku baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan (p=0,016), serta terdapat hubungan yang bermakna antara banyaknya jumlah sumber pengetahuan dan asal universitas dengan perilaku, dengan nilai p berturut turut 0,036 dan 0,017. Tetapi tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan terhadap sikap dan perilaku dan sikap dengan perilaku subjek tentang masalah menyusui.

The most important time in a baby?s development is in the first 6 months. Until the age of 6 months old, breastmilk is the only source of nutrition needed. In Indonesia, exclusive breastfeeding has only been done by 34,5% of mother. Majority of this situation was caused by lack of knowledge and breastfeeding problems. Both could be handled by competent doctors through education, thus good knowledge, attitude and practice is needed. This study was a cross-sectional research based on questionnaires to 97 participants of pediatric residents in the Cipto Mangunkusumo Hospital.
This study showed that the majority of residents lacked knowledge and attitude but showed good practice towards breastfeeding problems. There was significant relationship between gender and knowledge regarding breastfeeding problems (p=0,016). We found also significant relationship between graduate university (p=0,036) and source of knowledge (p=0,017) with behaviour regarding breastfeeding problems. There were no significant relationships between knowledge with attitude and practice and attitude with practice."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmita A`yuni
"Tingkat menyusui yang rendah berisiko terjadi pada kelompok ibu usia remaja. Penelitian ini bertujuan menggambarkan tingkat pengetahuan tentang laktasi dan intensi menyusui ibu hamil usia remaja dengan menggunakan desain deskriptif sederhana. Penelitian melibatkan 51 ibu hamil usia remaja di Puskesmas Kecamatan Ciampea dan Cibungbulang, Kabupaten Bogor dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah hasil modifikasi dan terjemahan dari Breastfeeding Quessionaire untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang menyusui dan Behavioral Intention Quessionaire untuk mengukur tingkat intensi menyusui.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas ibu hamil usia remaja memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai manfaat menyusui, tingkat pengetahuan yang cukup tentang fisiologi dan manajemen laktasi, serta menunjukkan sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang baik terhadap menyusui. Penelitian ini memberikan pandangan baru terhadap dunia keperawatan bahwa ibu hamil usia remaja memiliki pengetahuan yang cukup tentang laktasi dan intensi yang tinggi untuk menyusui.

Low rate of breastfeeding is risky in group of pregnant adolescents. This study aims to describe the level of knowledge about lactation and breast-feeding intentions of pregnant adolescent mothers by using a simple descriptive study design that involved 51 pregnant adolescent mothers in Puskesmas Ciampea and Cibungbulang, Bogor, taken with total sampling technique. The instrument used was a modified and translation version of Breastfeeding Quessionaire to measure the level of knowledge about breastfeeding and Behavioral Intention Quessionaire to measure the level of intention to breastfeed.
The results showed majority of adolescent mothers have a good level of knowledge about breastfeeding benefits, adequate level of physiology and management of lactation knowledge, and also good attitude, subjective norm, and behavioral control towards breastfeeding. This study provides new insights on the world of nursing that pregnant adolescent mother, which majority were primigravide mother, had sufficient knowledge and higher intention to breastfeed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43382
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifan Fauzie
"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2003, jumlah pekerja di Indonesia mencapai 100.316.007 jiwa, dengan komposisi 64,63% adalah pekerja laki-laki dan sebanyak 35,37% wanita yang bekerja. Permasalahan yang timbul adalah perlakuan yang sama dalam segi kesehatan bagi wanita yang bekerja sedangkan mereka memiliki perbedaan sesuai kodratnya. Diantaranya adalah wanita yang bekerja akan mengalami haid, kehamilan, melahirkan dan menyusui bayinya. Kenyataan yang ada saat ini adanya suatu kontradiksi antara keadaan tersebut dengan program pemberian ASI secara eksklusif pada bayi Indonesia seperti yang telah ditetapkan melalui Kepmenkes RI No. 450/MENKFS/IV/2004. Pihak wanita yang bekerja di Indonesia saat ini hanya mendapatkan cuti resmi berdasarkan peraturan pemerintah yaitu 6 rninggu sebelum melahirkan dan 6 minggu setelah melahirkan. Dengan masa cuti itu sulit untuk mencapai cakupan ASI eksklusif seperti yang telah ditargetkan.
Keberhasilan menyusui secara eksklusif pada wanita yang bekerja (ibu pekerja) relatif lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang tidak bekerja di luar rumah. Meskipun pada beberapa tahun terakhir didapatkan adanya kecenderungan peningkatan angka caku pan wanita yang menyusui bavinva segera setelah melahirkan, namun angka cakupan ASI eksklusif itu sendiri masih rendah. Faktor cuti melahirkan, dukungan dari pihak keluarga maupun tempat kerja, tingkat pemahaman tentang keunggulan ASI, dan persepsi yang salah tentang menyusui dapat merupakan faktor yang mempengaruhi rendahnya angka cakupan ASI eksklusif pada wanita yang bekerja. Faktor lain adalah pengaruh media rnassa dan lama waktu meninggalkan rumah.
Hingga saat ini belum didapatkan data-data yang pasti mengenai pola menyusui dan cakupan ASI eksklusif pada wanita yang bekerja (ibu pekerja) di Indonesia serta faktor-faktor yang cenderung dapat mempengaruhinya sehingga diperlukan suatu pengkajian lebih lanjut.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan beberapa masalah pada pelaksanaan program pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja, yaitu :
1. Berapa besar proporsi ibu pekerja di beberapa tempat di Jakarta yang menyusui sendiri bayinya ?
2. Faktor-faktor apa yang memiliki kecenderungan untuk dapat mempengaruhi pemberian AS1 eksklusif pada ibu bekerja di Jakarta?
3. Bagaimana pengetahuan ibu pekerja mengenai fisiologi laktasi ?"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara informasi anfaat ASI
Eksklusif dengan motivasi ibu menyusui dalam memberikan ASI Eksklusif. Untuk
mendapatkan responden yang sesuai, peneliti mengambil 30 responden di RSAL. Dr.
Mintohardjo dengan kriteria ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan dan
dapat membaca serta menulis. Sampling yang digunakan adalah purposive sampling,
dengan istrumennya berupa angket. Setelah data terkumpul, kemudian diolah dengan
menggunakan uji statistik Pearson Product Moment dan uji kemaknaan dengan t -
test,yang hasilnya adalah hubungan antara informasi manfaat ASI Eksklusif dengan
motivasi ibu menyusui dalam memberikan ASI Eksklusif mempunyai korelasi
negatif dengan kategori sangat rendah (r = - 0,095) dengan nilai kemaknaan (t)
sebesar - 0,505 yang berati tidak didapatkan angka yang significant setelah dirujuk
dengan table distribusi t. Kategori yang sangat rendah pada nilai r diatas mungkin
disebabkan oleh jumlah sampel yang relatif kurang, dan instrumen yang digunakan
tidak reliabilitas dan validitas karena tidak melalui uji coba. Walaupun mempunyai
hubungan yang sangat rendah peneliti meyakini ada hubungan antara informasi
dengan motivasi asalkan informasi yang disampaikan efektif dan jelas. Untuk itu
perlu penelitian lanjut tentang hal ini dengan menggunakan desain Quasi
eksperiment."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5280
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Andayani
"Berbagai penelitian yang menganalisis tentang faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif telah banyak dilakukan. Namun, penelitian yang menganalisis tentang pengalaman menyusui sebelumnya bagi ibu multipara (memiliki dua anak atau lebih) masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman menyusui sebelumnya terhadap pemberian ASI eksklusif balita berikutnya diantara ibu multipara dengan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2014. Hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa dibandingkan dengan variabel kontrol sosial ekonomi dan demografi lainnya, dapat disimpulkan bahwa pengalaman menyusui eksklusif sebelumnya adalah yang paling besar pengaruhnya terhadap perilaku menyusui anak berikutnya pada ibu multipara. Selain pengalaman menyusui, faktor yang pengaruhnya besar terhadap pemberian ASI eksklusif bagi ibu multipara adalah keberadaan orang tua perempuan (nenek), penolong persalinan dan tingkat pendidikan ibu.

Various studies that analyzed the factors influencing the exclusive breastfeeding have a lot investigated. Previous breastfeeding experiences for multiparous mothers (having two or more children), however, have been examined less frequently. This research aims to study the influence of previous breastfeeding experience for a mother?s earlier children on the practice of exclusive breastfeeding for her later children using the 2014 National Socio-Economic Survey (Susenas 2014). Binary logistic regression results show that compared with the socioeconomic and demographic control variables, it can be concluded that the previous exclusive breastfeeding experience is the greatest influence on the next breastfeeding practice. Besides breastfeeding experience, the factors that influence greatly to exclusive breastfeeding are the role of grandmother, birth attendants and mothers' education level."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Fikawati
"Di Indonesia, pencapaian target Air Susu Ibu (ASI) eksklusif 80% terlihat terlalu tinggi karena tren ASI eksklusif justru menurun. Tujuan dari artikel ini adalah mengkaji implementasi dan kebijakan ASI eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Indonesia secara deskriptif berdasarkan studi-studi yang ada. Kebijakan, yaitu Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. 237/1997, PP No. 69/1999, Kepmenkes No. 450/2004, dianalisis menggunakan pendekatan konten, konteks, proses dan aktor serta kerangka kerja koalisi advokasi. Hasil kajian implementasi menunjukkan masih rendahnya pemberian ASI eksklusif di Indonesia dan masih kurang optimalnya fasilitasi IMD. Kebijakan ASI eksklusif belum lengkap dan komprehensif, IMD belum masuk secara eksplisit dalam kebijakan. Analisis kerangka kerja koalisi advokasi mengonfirmasi lemahnya aspek sistem eksternal dan subsistem kebijakan dalam penyusunan kebijakan ASI eksklusif. Disarankan agar kebijakan ASI eksklusif yang ada segera diperbarui supaya relevan dari segi konten, konteks, proses dan aktor, harus memasukkan unsur IMD secara eksplisit, dan harus disusun mencakup unsur sanksi dan reward serta monitoring dan evaluasi sebagai upaya penguatan implementasi kebijakan di masyarakat.

In Indonesia, the Ministry of Health has set an Exclusive Breast Feeding [EBF] target of 80%, which is considered as unrealistic, especially where the current trend of EBF is showing a decline. The aim of this paper is to review the implementation and the policy of EBF and Early Initiation of breastfeeding (EI) in Indonesia based on existing studies. The policy, as stated in Kepmenkes No. 237/1997, PP No. 69/1999, and Kepmenkes No. 450/2004, was analysed using content, context, process and actor models, and triangulated by an advocacy coalition framework. Review on implementation shows that EBF practice in Indonesia is still very low and midwives have not been facilitating EI optimally. Policies on EBF are not complete and not comprehensive. EI has not been included explicitly and several aspects of policy content should have been updated. The advocacy coalition framework analysis confirms the findings of earlier analysis by emphasizing weaknesses in the external system as well as policy sub-system in the development of EBF policy. It is suggested to update and renew the existing EBF policy as to be more relevant in terms of content, context, process, and actor. An EBF policy should always include an Early Initiation component. The new policy should also include sanction, reward, and monitoring and evaluation to strengthen the implementation of the policy in community."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Lisbeth A.
"Pemberian ASI eksklusif merupakan modal dasar bagi pembentukan manusia berkualitas. Pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan ibu-ibu memberikan ASI kepada bayinya perlu digali untuk mensukseskan keberhasilan pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara pengetahuan ibu tentang manfaat dan cara pemberian ASI eksklusif terhadap motivasi ibu menyusui. Desain penelitian pendekatan korelasi dengan sampel sebanyak 43 orang di RW 05 Kelurahan Bidaracina Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Alat pengumpul data berupa kuesioner berisi pertanyaan sebanyak 30 soal. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi Square didapat nilai x2 hitung sebesar 9,86 dan apabila dibandingkan dengan x2 0.05 d.b. I tabel didapat nilainya sebesar 3.841 sehingga dengan demikian 12 hitung > X3 tabel yang berati Ho ditolak atau ada hubungan antara tingkat pengetahuan rerhadap tingkat motivasi menyusui pada ibu yang mempunyai balita. Dan korelasi Spearman menunjukkan hasil p = 0,272 yang berarti hubungan kedua variabel lemah. Saran bagi penelitian selanjulnya adalah memperluas area penelitian, menguji instrumen 531% melanjutkan penelitian tentang hal-hal yang lebih berpengaruh terhadap motivasi menyusui."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5339
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>