Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The aim of this study was to evaluate the influence of different backgrounds on spectrophotometric colour values of natural teeth. Twenty volunteers (10 males and 10 females) with a mean age of 25 years old and 9 months (±3 years and 2 months) were each subjected to 4 spectrophotometric measurements of their upper right central incisor. Each sample was measured with alternatively black, 50 % grey, white or no background (positive control). ΔE medians ranged from 0.9 to 5.9. All artificial backgrounds presented significant differences (p < 0.05) when compared to values obtained without any background. No significant differences were observed between black and 50 % grey background (p < 0.05). If an artificial background needs to be used, as for example when performing in vitro studies, preference should be given to a black background as it approaches best the clinical situation (i.e. no background). Even if no statistically significant differences were found when compared with the grey background, the black background should be preferred due to its lower ΔE medians, standard deviation as well as lower minimum and maximum values."
ODO 102:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fatiany Fadillah
"Latar Belakang: Menuruthasil Riskesdas, prevalensi masalah gigi dan mulut anak usia7-9 tahun meningkat dari 21,6% pada tahun 2007 menjadi 28,9% pada tahun 2013. Dalam usaha mencegah karies gigi anak, peran guru dan orangtua (ibu) sangat penting sehingga diperlukan pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, kegiatan sikat gigi bersama juga dapat dilakukan dalam upaya mencegah karies dengan menghilangkan plak gigi.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pendidikankesehatan gigi dan mulutkepada guru dan orangtua (ibu) terhadap program menyikat gigi 16 permukaan pada anak usia 7-9 tahun.
Metode: Kuasi eksperimenta ldengan desain nonrandomized control group, pretest-posttest. Responden adalah 20 guru dan 66 ibu sebagai kelompok intervensi, kelompok kontrol adalah 10 guru dan 54 ibu. Seluruh responden diberikan edukasi mengenai cara menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut anak lalu memberikannya kepada anak. Pengambilan data pengetahuan dan sikap guru dan ibu melalui pengisian kuesioner pretest dan posttest.Kepada 66 anak dalam kelompok intervensi diberikan program menyikat gigi, sedangkan 54 anak pada kelompok kontrol hanya diberikan edukasi oleh guru dan orangtua (ibu). Evaluasi pemeriksaan dilakukan setelah 1 bulan untuk menilai indeks plak gigi anak.
Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut guru dengan persentase 16.7%,sikap kesehatan gigi dan mulut guru 20%, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut ibu 16.7%, sikap kesehatan gigi dan mulut ibu 20%dan penurunan indeks plak anak 47%.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan gigi dan mulut kepada guru dan orangtua (ibu) disertai program menyikat 16 permukaan terhadap penurunan indeks plak gigi pada anak usia 7-9 tahun. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwany Amalliah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi defek email gigi pada anak periode usia gigi sulung dan tetap. Tujuan lain adalah mengetahui distribusi dari tipe, lokasi dan luas defek tersebut pada gigi anak, serta menguji hubungan terbentuknya defek email dan status sosial ekonomi keluarga. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Serpong pada 2 kelompok umur, yaitu usia gigi sulung dan usia gigi permanen. Jumlah sample adalah minimal 630 anak tiap kelompok umur yang diambil secara acak dan proporsional dengan jumlah murid Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLIP).
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa prevalensi defek email cukup tinggi, yaitu 41% pada kelompok usia gigi tetap dan 28% pada kelompok usia gigi sulung. Tipe yang banyak ditemukan adalah tipe hypoplasia dan demarcated opacities pada rahang atas dengan luas 113 permukaan gigi. Ditemukan pula hubungan antara tingkat pendidikan orang tua, jumlah anak dalam keluarga dan jenis pekerjaan ayah terhadap terbentuknya defek email gigi anak. Kesimpulan yang dapat diambil, bahwa terjadinya defek email gigi yang cukup tinggi pada anak dapat memberikan gambaran tingkat kesejahteraan keluarga, yang menunjukkan pentingnya kelainan ini."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Andreas
"Suatu sistem teori penyakit meliputi kepercayaan - kepercayaan mengenai ciri-ciri sehat, sebab-sebab sakit, serta pengobatan dan teknik-teknik penyembuhan lain yang digunakan oleh para dokter. Sistem-sistem teori penyakit berkenaan dengan kausalitas, penjelasan yang diberikan oleh penduduk mengenai hilangnya kesehatan, dan penjelasan mengenai pelanggaran tabu, mengenai gangguan keseimbangan antara unsur- unsur panas dingin dalam tubuh, atau kegagalan pertahanan immunologi organ manusia terhadap agen-agen patogen seperti kuman-kuman dan virus. Semua sistem penyebab penyakit sebagian terbesar bersifat rasional dan logis, dalam arti bahwa teknik-teknik penyembuhan merupakan fungsi dari, atau berasal dari, suatu susunan ide konsepsional yang khusus tentang sebab-sebab penyakit. Sistem-sistem kausalitas penyakit hanya dapat dipandang sebagai suatu yang tidak rasional oleh masyarakat lain, yang percaya bahwa premis yang mendasari penjelasan itu seluruhnya atau sebagiannya bertentangan dengan fakta (Foster, 1986: 46).
Suatu sistem perawatan kesehatan adalah suatu perawatan sosial yang melibatkan interaksi antara jumlah orang, sedikitnya pasien dan penyembuh. Sistem perawatan kesehatan memperhatikan cara-cara yang dilakukan oleh berbagai masyarakat untuk merawat orang sakit dan untuk memanfaatkan "pengetahuan" tentang penyakit untuk menolong si pasien. Fungsi yang terwujudkan dari suatu sistem perawatan kesehatan adalah untuk memobilisasi sumber-sumber daya si pasien, yakni keluarganya dan masyarakatnya, untuk menyertakan mereka dalam mengatasi masalah tersebut.
Pada sistem teori penyakit masyarakat Serpong, tidak lepas dari religi dan sistem kepercayaan, serta teknologi dalam ilmu pengetahuan modern. Karena sekalipun mereka mengetahui bahwa banyak penyakit disebabkan oleh kuman-kuman yang masuk ke dalam tubuh manusia, tetapi mereka juga percaya bahwa banyak penyakit yang disebabkan gangguan setan, roh halus atau kuaiat (ketulah) terhadap pusaka, barang tua, tempat-tempat angker, atau bebatuan yang dihuni makhluk-makhluk halus."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ansar Basar
"Dalam penelitian ini dibandingkan kekuatan setelah 1 jam, 24 jam, dan satu minggu setelah kondensasi. Triturasi yang dibandingkan adalah secara manual dan mekanik. Diameter spesimen yang dipersiapkan adalah 4 mm, tinggi 8 mm dan jumlannya 60 spesimen. Tiap percobaan menggunakan 5 spesimen. Alat pengetes yang dipakai adalah Instron Universal Tester buatan Inggris tahun 1986. Kekuatan kompresif pada pengadukan mekanik lebih baik dibandingkan dengan cara pengadukan manual pada kedua jenis amalgam yang dipakai. Kekuatan kompresif amalgam high copper dengan triturasi mekanik lebih baik daripada amalgam konvensional pada situ jam dan 24 jam setelah kondensasi. Akan tetapi setelah satu minggu kekuatannya tidak berbeda bermakna. Amalgam yang dipakai adalah merek Solila untuk amalgam konvensional dan Solila Nova untuk amalgam dengan kandungan tembaga tinggi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1990
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Sumaryono
"ABSTRAK
Upaya mempertahankan gigi adalah suatu tindakan yang mengutamakan tindakan penambalan dari pada pencabutan, pada gigi yang terkena penyakit karies gigi.
Manfaat tindakan penambalan gigi adalah (1) mencegah penjalaran penyakit karies, (2) mengembalikan bentuk anatomis gigi, (3) mengembalikan fungsi gigi yaitu untuk mastikasi, estetik dan fonetik, (4) mengurangi resiko hilangnya gigi asli oleh karena tindakan pencabutan, (5) mengurangi biaya untuk pemulihan kesehatan gigi (misalnya: biaya untuk pembuatan prothesa, bridge) sehingga dapat menekan ekonomi biaya tinggi pada masyarakat, (6) memberikan perasaan tenang dan hidup enak oleh karena tidak terganggu oleh sakit gigi sehingga dapat berkonsentrasi penuh dalam tugas sehari-hari, baik sebagai karyawan naupun pelajar dan sebagainya.
Pada pelayanan medik gigi di Puskesmas (1988) secara nasional tampak masih rendah, dimana didapatkan ratio Tambal : Cabut = 1 : 6 . Ratio Tambal : Cabut di DKI Jakarta {1988 /1989) dengan 5 Kodya-nya berkisar dari 1 : 1 s/d 1 : 3,6 dan didapat angka rata-rata = 1 : 2,5 per Kodya. Proporsi tambal di DKI Jaya adalah 1/3,5 = 28,57 = 29 2.
Target Pelita IV menurut Direktorat Kesehatan Gigi, ratio Tambal : Cabut = 1 : 1 , berarti Proporsi tambal = ½ = 0,50 = 50 % , dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Upaya mempertahankan gigi di DKI masih rendah dan masih perlu ditingkatkan lagi agar target Pelita IV dapat dicapai.
2. Perlu dilakukan penelitian upaya mempertahankan gigi untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi rendahnya upaya mempertahankan gigi.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh faktor: tenaga Dokter Gigi, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan penderita yang berobat gigi terhadap upaya mempertahankan gigi di Puskesmas.
Penelitian dilakukan di 6 Puskesmas DKI Jakarta dengan melibatkan 17 orang Dokter Gigi pada bulan Mel s/d Juni 1991 dengan 409 responden sebagai sample. Responden adalah penderita yang berobat gigi di Puskesmas. Pengendalian sampel dilakukan pada umur dan jumlah kunjungan, umur dibatasi minimal 8 tahun dan jumlah kunjungan adalah minimal kunjungan ke-dua.
Hasil penelitian upaya mempertahankan gigi dengan mempergunakan ukuran ?performed treatment need" yaitu dengan membandingkan. F/DMF-T, didapatkan hasil upaya mempertahankan gigi baik (0,50 - 1,00) = 20,8 % dan upaya mempertahankan gigi kurang baik (0,00 - 0,49) = 79,2 %.
Hasil analisis dengan uji statistik Chi Square dan analisis regresi dengan MLR (Multiple Logistic Regression) didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ditemukan adanya pengaruh faktor tenaga Dokter Gigi, khususnya peminatan spesialisasi kedokteran gigi terhadap upaya mempertahankan gigi di Puskesmas DKI 1991.
2. Tidak ditemukan adanya pengaruh faktor ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan gigi, khususnya alat rontgen dan alat endodontik terhadap upaya mempertahankan gigi di Puskesmas DKI1991.
3. Ditemukan adanya pengaruh faktor pada penderita yang berobat gigi di Puskesmas, khususnya status karies DHF-T, status ekonomi (kategori tinggi), status kebersihan mulut OHI-S (kategori sedang) terhadap upaya mempertahankan gigi di Puskesmas DKI, 1991."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raudha Wardina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman minuman yoghurt terhadap kekerasan permukaan resin komposit Tetric® N-Ceram bulk-fill. Enam puluh spesimen resin komposit bulk-fill dibagi menjadi 2 kelompok yaitu perendaman dengan akuades sebagai kontrol dan minuman yoghurt pH 4,01±0,1 (n=30). Masing-masing kelompok dilakukan perendaman selama 1 hari, 3 hari dan 7 hari (n=10). Nilai kekerasan permukaan resin komposit diukur menggunakan Knoop Hardness Tester. Data dianalisis menggunakan uji statistik Kruskal-Wallis. Setelah dilakukan perendaman, diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada setiap kelompok perendaman. Disimpulkan bahwa penurunan kekerasan lebih besar terjadi pada spesimen yang direndam dengan minuman yoghurt dibandingkan akuades serta kekerasan permukaan resin komposit Tetric® N-Ceram bulk-fill semakin menurun seiiring dengan bertambahnya waktu perendaman baik dalam perendaman akuades maupun minuman yoghurt.

This study aims to analyze the effect of yoghurt drink immersion on the surface hardness of Tetric® N-Ceram bulk-fill composite resin. Sixty bulk-fill composite resin specimens were divided into 2 immersion groups with distilled water as control and yogurt drinks pH 4,01 ± 0,1 (n = 30). Each group was immersed for 1 day, 3 days and 7 days (n = 10). The value of the composite resin surface hardness was measured using Knoop Hardness Tester. Data were analyzed using Kruskal-Wallis statistical test. After immersion, the results showed that there were significant differences (p <0,05) in entire group. It was concluded that the decrease in surface hardness was greater in the specimens immersed in yogurt drinks than distilled water and the surface hardness of the resin decreased with increasing immersion time in distilled water and yogurt drinks."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silviana Swastiningtyas
"Skripsi ini membahas perbedaan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi anak usia ±12 tahun antara kelas unggulan dan reguler di MTsN Pagedangan. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan jenis penelitian cross sectional study dengan jumlah responden 100 orang. Hasil penelitian yaitu terdapat perbedaan bermakna pada perilaku (p=0,036), pengetahuan (p=0,015) dan tindakan (p=0,001) pemeliharaan kesehatan gigi antara kelas unggulan dan kelas reguler. Namun pada aspek sikap (p=0,613) dan status karies gigi (DMFT) (p=0,606) tidak terlihat perbedaan bermakna. Kesimpulan penelitian ini adalah kelas unggulan memiliki perilaku pemeliharaan kesehatan gigi yang lebih baik daripada kelas reguler.

The focus of this study is the differences between dental healthcare behavior of children aged 12-year-olds between unggulan and reguler classes in MTsN Pagedangan. This research is an analytical research with cross sectional study by the number of respondents are 100 students. Research results are there is significant difference of dental healthcare behavior (p=0,036), at the level of knowledge (p=0,015) and action (p=0,001) between unggulan and reguler classes, but there is no significant difference on the attitude aspect (p=0,613) and dental caries status (DMF-T) (p=0,606). The conclusion is unggulan class has a better dental healthcare behavior than reguler class."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S45638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Jamilah
"Skripsi ini membahas mengenai persepsi ibu terhadap kesehatan gigi mulut dan status kesehatan gigi mulut anak prasekolah. Penelitian ini adalah deskriptif analitik potong lintang. Data persepsi ibu tentang kesehatan gigi dan mulut diambil dengan pengisian kuesioner Hiroshima University Dental Behaviour Inventory (HU-DBI) yang dimodifikasi. Data status kesehatan gigi mulut anak diambil menggunakan oral rating index dan oral debri. Hasil penelitian menunjukkan status kesehatan gigi mulut anak lebih baik dibandingkan dengan ibunya dan ditemukan hubungan yang bermakna antara beberapa persepsi ibu mengenai kebiasaan ibu dalam menjaga kesehatan gigi mulut anaknya dengan status kesehatan gigi mulut anak.

The focus of this study is maternal perception of oral health and oral health status in preschool children. This research is cross-sectional analytic. Data about maternal perception of oral health was carried out by using Hiroshima University Dental Behaviour Inventory that has been modified. Data about oral health status was carried out by using oral rating index and oral debri. The results showed oral health status of children is better than their mother and found a significant association between some maternal perceptions about taking care their children`s oral health with oral health status of children."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S45212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nori Febriyensi
"Perilaku kesehatan masyarakat masih kurang baik menyebabkan masalah kesehatan gigi. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh buku saku terhadap perbedaan perubahan perilaku antara kelompok remaja dan dewasa. Pada 30 orang pada setiap kelompok diberikan buku saku selama 1 minggu. Sebelum dan sesudahnya diminta untuk mengisi kuesioner pra dan paska-tes untuk dilihat perubahan perilaku yang terjadi. Kemudian perubahan tersebut dilihat perbedaannya antara kedua kelompok. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan perilaku bermakna pada kelompok remaja (p=0,002) dan dewasa (p=0,008), namun tidak terjadi perbedaan bermakna peningkatan perilaku antara remaja dan dewasa (p>0,05). Buku saku memiliki pengaruh yang sama terhadap peningkatan perilaku kelompok remaja dan dewasa.

The lack of health behavior causes dental health problems. Purpose of the research is to know the influence of pocketbook towards behavioral changes of adolescent and adult. The pocketbooks were given to 30 people from each groups. The subjects were expected to fill the pre and post questionnaire, then compared inter and intra groups. The behavior of adolescent and adult were improved, with p=0,002 and p=0,008, but they were not significantly different. The pocketbook has same effect in improving behavior of adolescent and adult."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>