Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61213 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Berat molekul polimer pada umumnya tidak seragam, terdiri dari polimer dengan berat molekul rendah, sedang sampai tinggi, dan jika disusun dari yang paling rendah sampai yang palig tinggi akan merupakan suatu sebaran atau distribusi berat molekul. Pengukuran berat molekul polimer tidak cukup ditentukan hanya oleh berat molekul rata-rata tetapi juga oleh distribusi berat molekulnya.
Tulisan ini bertujuan mengungkapkan hubungan antara istilah-istilah dalam pengukran berat molekul polimer dengan istilah-istilah statistika seperti varian dan koefisien variasi."
MPI 1:2 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Steffany
"Polimerisasi stirena melalui sistem bulk dengan menggunakan dua jenis inisiator redoks yaitu H2O2/Asam askorbat dan H2O2/Fe2+ telah berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi konsentrasi dan komposisi masing-masing inisiator serta variasi temperatur terhadap persen konversi dan berat molekul rata-rata polimer. Dengan konsentrasi dan komposisi inisiator yang sama, inisiator redoks H2O2/Asam askorbat menghasilkan persen konversi yang lebih besar daripada inisiator H2O2/Fe2+. Terhadap polistirena dari masing-masing inisiator redoks yang dihasilkan dilakukan karakterisasi berat molekul rata-rata, dan didapat hasil: 196.170,44 gram mol-1 untuk konsentrasi inisiator H2O2/Asam askorbat 3% dengan komposisi 6:1 dan suhu 900C dalam waktu 5 jam; dan 354.413,28 gram mol-1 untuk konsentrasi inisiator H2O2/Fe2+ 2% dengan komposisi 3:1 dan suhu 950C dalam waktu 5 jam. Polistirena dengan inisiator H2O2/Asam askorbat menghasilkan persen konversi yang lebih besar dan berat molekul rata-rata yang lebih kecil daripada polistirena dengan inisiator H2O2/Fe2+.

Polystyrene was prepared by bulk polymerization method with two types of redox initiator, namely H2O2/Ascorbic acid and H2O2/Fe2+. This research has studied the effect of variation concentration and composition from each redox initiator and also temperature reaction to percent conversion and average molecular weight. With the same concentration and composition of initiator, percent conversion of initiator H2O2/Ascorbic acid was larger than initiator H2O2/Fe2+. Average molecular weight characterization has been measured after polystyrene was produced from each redox initiator, and the yield: 196.170,44 gram mole-1 for redox initiator H2O2/Ascorbic acid with 3% concentration, composition 6:1, temperature at 900C in 5 hours; and 354.413,28 gram mole-1 for redox initiator H2O2/Fe2+ with 2% concentration, composition 3:1, temperature at 950C in 5 hours. Polystyrene from H2O2/Ascorbic acid initiator has larger percent conversion and lower average molecular weight than initiator H2O2/Fe2+."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30695
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rochow, Eugene G.
New York: Richard R. Smith Publisher, 1974
541.22 ROC c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"A study on the effect of solvent extract of pomegranate pericarpium towards the appitite,body weight and leptin serum level of 15 male albino rats had been carried out....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Darmawan
"Minuman berenergi merupakan minuman yang banyak dikonsumsi masyarakat. Minuman berenergi mengandung kafein, sebuah zat yang menurunkan berat badan dan meningkatkan aktivitas fisik. Sebuah penelitian menunjukkan dari 496 mahasiswa, 51% mahasiswa meminum lebih dari satu minuman energi dalam setiap bulan. Selain itu, 30-50 % anak-anak, dan dewasa di Amerika Serikat mengonsumsi minuman berenergi. Sehubungan penelitian tersebut, kami ingin mengetahui pengaruh minuman Merk A terhadap berat badan dan aktivitas fisik.
Pengumpulan data berlangsung dari 14 Desember 2011-2 Januari 2012. Eksperimen diterapkan kepada 15 ekor tikus dikelompokkan menjadi tiga kelompok dan tiap kelompok mendapatkan minuman Merk A, Kafein dan Akuades. Selanjutnya, tikus diberi bahan uji dalam dosis tertentu dan diamati aktivitas serta berat badannya.
Penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kenaikan berat badan tikus yang meminum Merk A, Kafein dan Akuades ( p >0.05). Meskipun begitu, terdapat kenaikan aktivitas fisik yang bermakna ( p<0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh minuman berenergi terhadap berat badan tidak ada, namun tidak terhadap aktivitas fisik.

Energy drink is beverage commonly consumed by people. It contains caffeine, a substance can reduce body weight and increase physical activity. A research in United States shows that from 496 students, 51% of them drink more than one bottle of energy drink per month. Also, 30%-50% children and adults in U.S consume them. From this research, we want to know the effect of Merk A to body weight and physical activity.
Data collected from December 14th , 2011 until January 2nd, 2012. Experiment was applied to 15 rats that are differentiated into three groups and each group got Merk A, Caffeine, and Aquadest. After they consume it, they were monitored in term of their weight and physical activity.
The research shows that there isn't significance increase in weight of rats that consume Merk A, Caffeine and Aquadest (p> 0.05). However, there is a significance increase to their physical activity (p<0.05). It can be concluded that energy drink gives no impact to body weight but it affects physical activity.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina
"Bayi berat lahir rendah (BBLR) mengalami masalah pernafasan dan pertumbuhan sehingga memerlukan perawatan khusus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perawatan metode kanguru (PMK) terhadap peningkatan berat badan dan saturasi oksigen BBLR. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental pre dan post kontrol grup. Sampel penelitian terdiri dari 34 BBLR yang dipilih dengan menggunakan tehnik pengambilan sampel purposive sampling. Sampel dibagi menjadi kelompok intervensi ( 17 BBLR mendapatkan PMK intermittent) dan kelompok kontrol (17 BBLR mendapat perawatan konvensional di dalam inkubator). Perbandingan rerata peningkatan berat badan dan saturasi oksigen antara kelompok kontrol dan intervensi dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan berat badan (p<0,001) dan saturasi oksigen (p=0,019) lebih baik pada bayi yang mendapat PMK intermittent dibandingkan BBLR yang mendapat perawatan konvensional di dalam inkubator. Penelitian selanjutnya diharapkan mengkombinasikan PMK dengan metode pijat bayi.

Low birth weight (LBW) infants experienced respiratory and growth problems so they need special treatment suc as kangaroo mother care methode (KMC). The objectives of this study were to investigated effects of KMC on LBW?s weight gain and oxygen saturation. A quasi eksperimental pre and post control group design was performed in LBW infants at Fatmawati hospital Jakarta. A total of 34 LBW infants who choosen by purposive sampling were divided into intervention group (17 LBW infants received intermittent KMC two hours/day for seven days) and control group ( 17 LBW infants received conventional care incubator). Independent t test was performed to compared mean weigt gain and oxygen saturation between control group and intervention group. Better weight gain (p<0.001) and oxygen saturation (p=0.019) were seen in infants who receiving intermittent KMC. Future study should be combine KMC with baby massage.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Alvito
"Minuman berenergi merupakan minuman yang diproduksi secara besar-besaran Target penjualan utama adalah remaja. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2008 konsumsi minuman berenergi mencapai 35,8 juta dan mengalami pertumbuhan sebesar 14% setiap tahunnya. Minuman berenergi pada umumnya mengandung kafein, suatu zat yang dapat mempengaruhi berat badan dan Aktivitas fisik.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh antara minuman berenergi terhadap berat badan dan aktivitas fisik.
Pengumpulan data berlangsung dari 14 Desember 2011 sampai 2 Januari 2012.Eksperimen dilakukan pada15 ekortikus yang dikelompokkan menjadi tiga dan setiapkelompok mendapatkan minuman berenergiMerek E, Kafein benzoat dan akuades. Tikus setiap hari diberi minuman tersebut sesuai dengan kelompok dan dosisnya.Setelah pemberian minuman tersebut dicatat aktivitas fisik dan berat badan dari tikus tersebut.
Penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara peningkatan berat badan tikus yang mengonsumsi minuman berenergiMerek E, Kafein dan Akuades (p<0.05). Terdapat kenaikan aktivitas fisik yang bermakna pada tikus yang mengonsumsi minuman berenergiMerek Edan Kafein terhadap Akuades ( p<0.05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minuman berenergi Merek E memiliki pengaruh terhadap berat badan dan aktivitas fisik.

Energy drink is beverage that is produced in large amounts. The main consumers of this beverage is teenager. A research shown that the consumption of enegy drink reached 35.8 millions in 2008, and growth until 14% per year. Commonly, Energy drink contains caffeine, a substance that can be used to reduce body weight and to increase physical activity. From this research, we want to know the effect of MerkE to body weight and physical activity.
Data collection started from December 14, 2011 till January 2, 2012. Experiment was applied to 15 rats that are differentiated into three groups and each group gets energy drinkMerk E, Caffeine, and Aquadest. After they consume energy drink with particular dosage, they will be monitored in term of their weight and physical activity.
From the research, it can be found there is significance increase in weight of rats that consume energy drinkMerk E, Caffeine and Aquadest (p< 0.05). And there is a significance increase to their physical activity to the rats that consume energy drinkMerk E, Caffeine and Aquadest (p<0.05). It can be concluded, through this research, that energy drink gives no impact to body weight but it affects physical activity.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kier, Lemont B.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997
541.28 KIE t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Whelli Mursala
"Penelitian ini membahas model prediksi berat lahir bayi berdasarkan status gizi dan faktor lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Kejadian rata-rata berat lahir bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok sebesar 3172,96 gram.Untuk mengetahui model prediksi berat lahir bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok dilakukan penelitian dengan desain penelitian Cross Sectional, menggunakan data sekunder dari rekam medik ibu yang memeriksakan kehamilan atau melahirkan di Rumah Sakit tersebut.
Hasil penelitian rata-rata usia ibu yang melahirkan 30,29 tahun dengan pendidikan ibu di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok tertinggi SMP sebesar 50,4%, SD 22,2%, SMA 25,9%, dan Perguruan Tinggi 1,5%. Rata-rata ibu yang memeriksakan kehamilan atau melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah tidak bekerja sebesar 97,8% dengan paritas atau jumlah anak kurang dari sama dengan tiga orang sebanyak 68,9% dan rata-rata usia kehamilan ibu 38,59 minggu, rata-rata berat badan sebelum hamil sebesar 53,52 kg.
Hasil penelitian menyebutkan 3 variabel yang signifikan yaitu usia ibu, usia kehamilan, dan berat badan sebelum hamil dan usia kehamilan yang paling besar pengaruhnya terhadap berat lahir bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok.

This study discusses birthweight prediction model based on nutritional status and other factors at the General Hospital in Depok. This research is a quantitative study. Average incidence of birth weight babies in the General Hospital of 3172.96 grams. To determine the predictive model birth weight infants in the General Hospital in Depok conducted research with cross sectional research design, using secondary data from medical records of mothers during their pregnancy or childbirth in the hospital.
The results of the study the average age of mothers giving birth to 30.29 years of education of mothers in the General Hospital of Depok City junior high at 50.4%, SD 22.2%, 25.9% high school, and university 1.5% . Average mothers during their pregnancy or childbirth in the General Hospital of 97.8% does not work with parity or the number of children less than three to 68.9% and an average age of 38.59 weeks gestational mother, average The average pre-pregnancy weight was 53.52 kg.
The results mentioned three significant variables, namely maternal age, gestational age, and prepregnancy weight and gestational age were greatest effect on birth weight infants in the General Hospital in Depok.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>