Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48464 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rahmi Ariyani
"Penelitian ini menggambarkan tentang politisi perempuan Minangkabau dengan konstruksi realitas sosial budaya matrilineal dan agama Islam terhadap peran perempuan. Tujuan penelitian adalah menganalisis konstruksi sosial masyarakat Minangkabau terhadap perempuan dalam ranah politik. Melalui paradigma konstruktivis-interpretatif, peneliti memberikan gambaran atas konstruksi realitas sosial terhadap peran politisi perempuan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa proses konstruksi dilakukan oleh keluarga, sekolah, dan masyarakat terhadap peran perempuan Minangkabau, masih lekat dengan nilai ekonomi dan peran domestik. Hal ini mengakibatkan perempuan ketika berada di ranah publik tetap berpikir secara domestik, dan secara tidak langsung berdampak kepada hambatan perempuan dalam berpolitik
This research describe about Minangkabau woman politicians with construction process of matrilineal culture and Islam toward woman character. The research purposely to analyze social construction of Minangkabau society toward woman in political meadow. By using constructivism- interpretatif, researcher gives illustration in social reality construction toward the character of woman politicians. The result of will be seen that construction process of matrilineal culture value that doing by family and society toward Minangkabau woman character that the real stick with economic value and domestic meadow. This thing make woman that entry in the public meadow constant be think in the domestic manner, and indirectly become a closure to woman in politic."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lantang, Ayu Gardenia
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang fenomenakekkon iju josei dari negara-negara Asia lainnya, di wilayah prefektur Tohoku dan Niigata, di Jepang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan data sekunder dari jurnal Nihon Daigaku Sokosha Kaijo Hokenkyu, No.9, 305-316, 2008, jurnal Kanagawa Daigaku Hijou Kinko Ushi, dan jurnal GEMC University of Tohoku, No.7, Maret 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekkon iju merupakan pernikahan yang dibentuk dan dilakukan untuk tujuan tertentu, yang cenderung meningkat karena adanya peran pemerintah daerah dan biro jodoh sebgai pihak komersial.

ABSTRACT
This thesis is focus on the phenomenon of kekkon iju josei from other Asian countries, in the countryside areas of Tohoku and Niigata prefecture, in Japan. This research is descriptive interpretative by using secondary data from journal Nihon Daigaku Sokosha Kaijo Hokenkyu, No.9, 305-316, 2008,journal Kanagawa Daigaku Hijou Kinko Ushi, and journal GEMC University of Tohoku, No.7, Maret 2012, entitled“Jenda to Tabunka no Hazama de - Tohoku Nouson no Kekkon Iju Josei wo Meguru Shomondai.” The result of this research shows that kekkon iju is marriage by design for specific purpose, that tend to increasing by role of local government and marriage broker as commercial agencies."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doyle, Roddy
New York, N.Y.: Penguin Books, 1996
823 Doy w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Centre of Japanese Studies National University, 2008,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Ayu Lestari
"Filariasis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui transmisi nyamuk, umumnya adalah Brugia malayi, Brugia Timori, dan Wuchereria bancrofti. Lebih dari seratus dua puluh juta orang terinfeksi oleh filaria, dengan empat puluh juta orang menderita cacat dan lumpuh dikarenakan penyakit ini. Berdasarkan hasil pemetaan yang telah dilakukan, didapatkan prevalensi mikrofilaria di Indonesia adalah 19%, yang artinya terdapat empat puluh juta orang yang di dalam tubuhnya mengandung mikrofilaria. Dengan jumlah kasus yang banyak serta penyebaran yang cukup luas, dibutuhkan pencegahan kejadian filariasis. Untuk itu, perlu diketahui faktor risiko dominan yang secara signifikan memberikan pengaruh terhadap kejadian filariasis. Penelitian dilakukan menggunakan desain penelitian case-control dengan subjek penelitian adalah ibu hamil yang tinggal di kelurahan Jati Sampurna dan Jati Karya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara multivariate dengan metode odd ratio. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pendidikan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kejadian filariasis pada ibu hamil di kelurahan Jati Sampurna dan Jati Karya.

Filariasis is a disease that caused by filaria worm which being contagious through mosquito`s transmission, usually Brugia malayi, Brugia Timori, and Wuchereria bancrofti. More than one hundred twenty million people infected by filaria, with fourty million people being disable and handicap. Based on maping which have been done, microfilaria prevalency in Indonesia is 19%, which mean there is fourty people whom the bodies got microfilaria. With many cases and its spreading, preventive needed for filariasis. Then, there`s a need to know dominant risk factor which significantly gives effect in filariasis. Research done using casecontrol in the design, with pregnant woman lived in sub-district Jati Sampurna and Jati Karya being reseach subjects. The obtained data being analysed in multivariate ways with odd ratio method. Research result shows that education level gives higher effect in filariasis in pregnant woman lived in sub-district Jati Sampurna and Jati Karya."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mina Elfira
"The action of pai marantau (emigrating) is usually associated with the Minangkabau, the world’s largest matrilineal society, and one of the most fervently Islamic societies in Indonesia – the country with the largest Muslim population in the world. Once, it was mainly men who migrated, but more recently, women have also been emigrating. One consequence of emigrating from the matrilineal heartland in West Sumatra is that women lose some of the privileges conferred by the matrilineal adat, especially those pertaining to inheritance. Using qualitative fieldwork methods and Kandiyoti’s theory of the patriarchal bargain (1988), this paper explores how these women reconstitute matriliny in the contemporary rantau – in the multi-cultural society of the mega-city of Jabodetabek – by modifying it, and negotiating the terms of patriarchal norms. By exploring the mother-daughter relationships of emigrant Minangkabau women, the conclusion is that they have successfully exercised their agency, adapting to social changes, and regaining their power by using modified matriliny, and taking advantage of patriarchal norms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
909 UI-WACANA 24:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Xianggang: Xianggang Riben yu jiao yu yan jiu hui, 2016
495.6 HEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Handayani
"Menjadi politisi perempuan petahana dalam budaya matrilineal tidak memberikan hak istimewa bagi perempuan untuk terjun di bidang politik. Memahami cara politisi perempuan petahana mempertahankan jabatannya adalah topik yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini mengeksplorasi strategi komunikasi pemasaran politik yang digunakan oleh politisi perempuan petahana dalam budaya matrilineal di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif kualitatif dengan paradigma konstruktivis, pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa  tidak ada batasan terhadap partisipasi mereka di ranah publik, termasuk politik meskipun budaya matrilineal menekankan garis keturunan dan mendorong perempuan untuk fokus pada ranah privat. Politisi perempuan menghadapi tantangan dalam memenangkan suara ketika menggunakan pendekatan komunikasi pemasaran politik konvensional. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pendekatan komunikasi pemasaran terpadu (Integrated Marketing Communication; IMC) yang berbasis riset pasar untuk beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa riset khalayak politik memungkinkan politisi perempuan untuk mengembangkan program berkelanjutan seperti program Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pelatihan soft skill untuk perempuan, dan program kewirausahaan untuk perempuan dan penyandang disabilitas. Dengan menerapkan strategi IMC, politisi perempuan membangun hubungan timbal balik dengan konstituen, yang mengarah pada komunikasi dari mulut ke mulut dan menjaga loyalitas audiens politik. Selain itu, politisi perempuan terlibat langsung dengan masyarakat melalui kegiatan seperti sosialisasi, pelatihan, pendampingan, diskusi kelompok terfokus, dan keterlibatan masyarakat. Mereka juga memanfaatkan platform media seperti baliho dan spanduk untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat luas. Pada akhirnya, studi ini menunjukkan bahwa politisi perempuan dapat dipilih oleh masyarakat jika mereka benar-benar menunjukkan kemampuannya dalam mewakili aspirasi masyarakat, sama seperti politisi laki-laki.

Female incumbent politicians in a matrilineal culture do not possess privileged rights to engage in politics. Understanding how they successfully retain their positions is an interesting and distinct research topic. This study explores the political marketing communication strategies used by female incumbent politicians in the matrilineal culture at the Regional People's Representative Council (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; DPRD) of Pesisir Selatan Regency, West Sumatra Province. The study utilizes a qualitative descriptive case study approach with a constructivist paradigm, collecting data through in-depth interviews. The research findings reveal that while the matrilineal culture emphasizes lineage and encourages women to focus on the private sphere, there are no restrictions on their participation in the public sphere, including politics. Female politicians face challenges in winning votes when employing conventional political marketing communication approaches. To address this, an integrated marketing communication (IMC) approach based on market research is necessary to adapt to community needs. The research shows that political audience research has enabled female politicians to develop sustainable programs such as Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) cooperative programs, soft skills training for women, and entrepreneurship programs for women and people with disabilities. This demonstrates how women prove their ability to fulfill responsibilities and attract votes. By implementing IMC strategies, female politicians build mutual relationships with constituents, leading to word-of-mouth communication and maintaining political audience loyalty. Additionally, female politicians engage directly with the community through activities like socialization, training, mentoring, focus group discussions, and community involvement. They also utilize media platforms such as billboards and banners to disseminate information to the wider public. Ultimately, the study suggests that female politicians can be chosen by society if they genuinely demonstrate their ability to represent the aspirations of the people, just like their male counterparts."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>