Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97798 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Puteri Larasati
"Menjadi sesuatu yang standar merupakan hal yang membosankan. Seringkali dengan tidak sadar kita telah masuk ke dalam permainan waktu dan tuntutan, sehingga kita tercetak sama seperti yang lain. Orang-orang melakukan hal yang sama dan biasa dilakukan oleh banyak orang. Memang hal ini merupakan hal yang sederhana dan mudah untuk dilakukan, namun hal tersebut secara otomatis mengurangi nilai dari apa yang kita lakukan atau yang kita hasilkan. Apa yang kita lakukan tersebut kemudian hanya menjadi sekedar sesuatu yang lewat dan kemudian terlupakan. Dengan ide awal inversi yang mengungkap yang tidak terlihat, seperti menjejak dengan bahan cair (lilin), proyek ini menjadi riset saya sebagai tolakan awal untuk mempelajari penjejakan atau castlebih dalam. Kemudian, dengan pemaknaan baru dan pemahaman yang lebih dalam, metode recasting ini dirasa mampumeningkatkan kualitas standar yang telah terbentuk tersebut, termasuk dalam kaitannya dengan interioritas. Dalam percobaan ini, Saya menjejak interioritas sebagai media penerjemah yang terjadi pada lifestyle center sebagai wadah studi kasus hingga terciptanya interioritas yang baru. Metode ini menjelaskan bahwa yang berkebalikan mungkin merupakan hal baik dan belum tentu berlawanan, bukan berarti menolak tetapi bisa saja memeperbaiki. Dan, penjejakan kembali yang menghasilkan keterkebalikan ini dapat menjadipemicu untuk kembali meningkatkan nilai berharga yang sebelumnya tidak disadari.

Being standard is boring. Unconsciously we have been playing in the game of time and demands, which copied us to be the same as any other. People do the same and obvious things. These things are actually simple and easy to do, but by doing this we will automatically decrease its original value. What we do will eventually be ignored and forgotten. With the initial idea of inversion which reveals the unseen, such as casting with a liquid material (wax), this project becomes my research as a jumping stone to learn more about casting methods. And then with new perspectives, this recasting method will be able to improve the quality of the original "standard", including its relation to interiority. In this experiment, I set foot on interiority as a way of translation that occurs in a lifestyle center which I pick as a case study until a new interiority being created. This method explains how inverse might be a good thing and is not necessarily the opposites, not rejected but could be repaired. This reversibility can be a trigger to increase the value that previously unrecognized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baihaqi Abdullah
"Sebuah bagian dari rancangan ulang dari kawasan Pasar Baru yang dirancang ulang untuk membangkitkan kembali perannya sebagai pusat perdagangan bertaraf internasional. Rancangan ini berada Jalan Pasar Baru yang merupakan ikon utama bersejarah di Kawasan ini, tapak berada di deretan 13 toko termasuk Toko Kompak dan Resto Tropic yang merupakan Cagar Budaya Obligatory. Kedua took tersebut merupakan simbol dari awal terbangunnya Pasar Baru pada tahun 1820, Hal ini dikarnakan arsitekturnya yang masih memiliki karakter Ruko Tradisional Peranakan. Selain dari sisi sejarah, tapak berdekatan dengan persimpangan antara Jalan Pasar Baru dan Jalan Antara yang menjadikan lokasi ini strategis sebagai sebuah pusat perbelanjaan dan ikon baru pasar baru.
Bangunan ini, Peranakan Lifestyle Center atau PLC, ditujukan sebagai ekstensi dari fungsi komersil yang berada di pertokoan pasar baru. Program dari bangunan ini mengambil konsep ruko tradisional yang mengkombinasikan antara fungsi hunian dan komersil dalam satu bangunan, namun fungsi komersil diaplikasikan kembali pada bangunan ini bukan dalam bentuk fungsi namun melalui pengalaman ruang serta aktivitas yang dialami oleh pengunjung.

A part of the redesign of the Pasar Baru area which was redesigned to revive its role as a center for international trade. This design is located on Jalan Pasar Baru which is the main historical icon in this area, the site is in a row of 13 shops including Toko Kompak and Resto Tropic which is an Obligatory Cultural Heritage. The two shops are a symbol of the early development of Pasar Baru in 1820, this is because the architecture still has the character of a traditional Peranakan shophouse. Apart from the historical side, the site is adjacent to the intersection between Jalan Pasar Baru and Jalan Antara which makes this location strategic as a shopping center and a new icon of the new market. This building, the Peranakan Lifestyle Center or PLC, is intended as an extension of the commercial function located in the new market shops. The program of this building takes the concept of a traditional shophouse which combines residential and commercial functions in one building, but the commercial function is re-applied to this building not in the form of function but through the experience of space and activities experienced by visitors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Manda Pramudhita
"Pusat perbelanjaan sering kali digunakan oleh masyarakat untuk berekreasi di ruang publik. Sebagai ruang publik, pusat perbelanjaan semestinya mampu berkontribusi dalam pembentukan kota dengan pembangunan yang mewadahi aktivitas konsumsi dan aktivitas sosial di perkotaan. Namun seiring perkembangannya, kebutuhan terhadap aktivitas sosial dalam pusat perbelanjaan tidak tercapai karena desain pusat perbelanjaan membuat ruang ini terisolasi dari ruang perkotaan, seperti halnya yang terjadi pada mal. Akibatnya, pusat perbelanjaan dengan jenis lifestyle center hadir untuk memenuhi kebutuhan ini. Karakteristik ruang lifestyle center telah memenuhi karakter spasial yang mempromosikan aktivitas sosial, menunjukkan bahwa lifestyle center tidak hanya berfungsi sebagai ruang publik yang dikomersialkan tetapi juga sebagai ruang publik yang memenuhi tujuan sosial perkotaan. Dengan studi kasus pada One Satrio, sebagai pusat perbelanjaan dengan jenis lifestyle center, akan ditelusuri mengenai karakter spasialnya yang membedakannya dengan jenis pusat perbelanjaan lain sehingga dapat mewadahi aktivitas sosial masyarakat perkotaan.

Shopping centers are often used by the citizens for recreation in public spaces. As public spaces, shopping centers should be able to contribute to urban development by providing spaces that serve both consumption activities and social activities. However, as they evolved, the need for social activities within shopping centers has often not been met duet to designs that isolate them from urban environment, as seen in malls. Consequently, lifestyle center-type shopping centers have emerged to fulfill this need. the spatial characteristics of lifestyle centers meet the criteria that promote social activities, demonstrating that lifestyle centers function not only as commercial public spaces but also as public spaces that achieve urban social objectives. Through a case study of One Satrio, a lifestyle center-concept shopping center, this study will explore the spatial characteristics that distinguish it from other types of shopping centers, enabling it to accommodate urban social activities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Afliyah Harni
"Penelitian ini mengkaji dampak integrasi antara retail dan ruang terbuka terhadap daya tarik pengunjung dalam lifestyle center, dengan fokus khusus pada One Satrio dan The Breeze BSD City di bidang properti. Dalam dekade terakhir, industri properti retail telah mengalami transformasi signifikan akibat perubahan drastis dalam perilaku konsumen dan munculnya era digital, mendorong pengembang untuk menciptakan pengalaman belanja yang unik melalui konsep 'retailtainment.' Pandemi COVID-19 semakin menekankan pentingnya ruang terbuka yang aman dan nyaman sebagai bagian integral dari kompleks retail. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei cross-sectional dengan desain survei deskriptif dan kausal, mengumpulkan data melalui kuesioner dari pengunjung One Satrio dan The Breeze, serta menganalisisnya menggunakan statistik deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, serta analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek sirkulasi, zoning aktivitas, dan daya tarik visual ruang terbuka publik secara signifikan mempengaruhi daya tarik pengunjung, memberikan wawasan berharga bagi pengembang properti untuk mengoptimalkan desain dan fungsi ruang terbuka publik, sehingga meningkatkan daya tarik dan relevansi properti retail yang terus berkembang.

This study examines the impact of integrating retail and open spaces on visitor attraction within lifestyle centers, specifically focusing on One Satrio and The Breeze BSD City in the property sector. Over the past decade, the retail property industry has undergone significant transformations due to drastic changes in consumer behavior and the rise of the digital era, prompting developers to create unique shopping experiences through the concept of 'retailtainment.' The COVID-19 pandemic has further emphasized the importance of safe and comfortable open spaces as integral parts of retail complexes. This research employs a cross sectional survey approach with descriptive and causal survey designs, collecting data through questionnaires from visitors to One Satrio and The Breeze, and analyzing it using descriptive statistics, validity and reliability tests, and regression analysis. The results indicate that aspects such as circulation, activity zoning, and visual appeal of public open spaces significantly influence visitor attraction, providing valuable insights for property developers to optimize the design and functionality of public open spaces, thereby enhancing the appeal and relevance of retail properties in a continuously evolving."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destin Kurniawati
"Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah global dewasa ini ini. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya penderita hipertensi di dunia pada tahun 2015 adalah 1,13 miliar dan prevalensi di Indonesia adalah 34% pada tahun 2018. Angka hipertensi masih tinggi dan penanganan hipertensi masih kurang menjadi masalah klien dengan hipertensi berisiko mengalami komplikasi. Kemampuan literasi kesehatan klien merupakan faktor penting dalam manajemen hipertensi. Tujuan: Mengetahui hubungan antara literasi kesehatan dan gaya hidup pada klien dewasa hipertensi di Puskesmas Rangkap Jaya Baru. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penampang. Hasil: Nilai p hasil uji korelasi gamma antara literasi kesehatan dengan gaya hidup 0,028. Kesimpulan: Ada hubungan antara literasi kesehatan dengan gaya hidup klien dewasa hipertensi karena implikasi literasi kesehatan adalah responden dapat menggunakan layanan kesehatan dan memahami manajemen penyakit. Sehingga semakin baik literasi kesehatan responden maka semakin baik gayanya kehidupan responden menjadi lebih baik.

Background: Hypertension is a disease that has become a global problem today. This is evidenced by the number of hypertension sufferers in the world in 2015
is 1.13 billion and the prevalence in Indonesia is 34% in 2018. The hypertension rate is still high and handling hypertension is still less of a problem for clients with hypertension at risk of experiencing complications. The client's health literacy ability is an important factor in hypertension management. Objective: To determine the relationship between health literacy and lifestyle in hypertensive adult clients at Puskesmas Rangkap Jaya Baru. Research Methods: This study used a cross-sectional design. Results: The p value of the gamma correlation test results between health literacy and lifestyle is 0.028. Conclusion: There is a relationship between health literacy and lifestyle of adult clients with hypertension because the implication of health literacy is that respondents can use health services and understand disease management. So that the better the respondent's health literacy, the better the respondent's life style is getting better.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumenta, Graciel Frederika
"Penulisan skripsi ini berfokus pada konsep contingent reality yang merupakan cerminan dari realita dunia nyata yang telah tercemar oleh narasi pada novel dan bagaimana konsep ini berperan dalam membentuk interioritas karakter di dalamnya. Pembahasan mengenai peran realita dalam membentuk kondisi spasial dalam novel hingga saat ini masih sangat minim. Rekonstruksi sosial menganggap dimensi realita dan imajinasi adalah dua hal yang tidak dapat disatukan, namun dalam novel akan selalu terdapat dua dimensi ini–terutama dalam hal deskripsi spasial dari latar. Dengan demikian, dibutuhkan metode yang dapat menggabungkan kedua dimensi ini–realita dan imajinasi–menjadi sebuah contingent reality. Skripsi ini akan mengkaji contingent reality lebih lanjut menggunakan dasar teori rekonstruksi mental space lewat transformasi kode arsitektural pada novel The Lightning Thief (Riordan, 2006) yang menjadi studi kasus pada skripsi ini.

This thesis focuses on the concept of contingent reality which is a reflection of the real world reality that has been polluted by narratives in the novel and how this concept plays a role in shaping the interiority of characters in it. Discussion about the role of reality in shaping spatial conditions in the novel is still very minimal. Social reconstruction considers the dimensions of reality and imagination to be two things that can’t be combined, but in novels there will always be these two dimensions–especially in terms of the spatial description of the setting. Thus, a method is needed that can combine these two dimensions – reality and imagination – into a contingent reality. This thesis will study contingent reality further using the theoretical basis of mental space reconstruction through architectural code transformation in the novel The Lightning Thief (Riordan, 2006) which is the case study in this thesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emir Ismail Basya
"Dengan makin beragarmnya produk dan tingkat kompetisi yang semakin keras, produsen membutuhkan strategi komunikasi pemasaran yang efektif agar identitas produk dapat diingat secara lebih baik oleh konsumen. Sementara itu, konsumen mulai mencari produk produk yang dapat memberikannya identitas, sehingga bermunculan produk yang memiliki ketertarikan tertentu dan memiliki makna bagi penggunanya.
Emotional branding adalah cara produsen melakukan kontak dengan konsumen dengan memperhatikan aspek aspek emosional mellui input panca indera manusia, sehingga terbangun reputasi yang didasari rasa emosional dalam benak konsumen. Dengan emotional branding, produsen dapat menentukan strategi komunikasi pemasarannya dengan tepat, dengan melihat segmentasi pasar berdasarkan nilai dan usia yang dimilikinya, inovasi yang diperlukan, serta cara pandang baru terhadap kepentingan konsumen.

Producer nowdays need a very good and effective strategy of marketing communication for facing a various product and harder competency in the market. A1eanwhile, consumers start to search products that can give them identity. They looking for products that attract them, products that they like, and products that can meet their expectation.
Emotional Branding is a way that producers can make contact with consumers by looking their emotional aspects through human sense. It can lead them to build reputation based on emotional feeling in consumer mind. With emotional branding approach, producer can find a right methods for their marketing communication strategy that can look through the market segmentation based on age and their value, new innovation, and brand new point of view on consumers need.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T31986
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Pratitha
"Keterlibatan aspek sensori motorik pada subyek terkait konteks spasial melahirkan interioritas; yaitu kualitas pada ruang sebagai proyeksi akan makna. Terkait dengan subyek anak usia dini, interioritas ruang menjadi hal yang esensial; merujuk pada proses tumbuh kembang terkait tujuan pembelajaran dan pembentukan diri melalui eksplorasi spasial. Pada Knowledge Age sekarang ini, pesatnya perkembangan teknologi turut menyentuh aspek arsitektural. Perkembangan teknologi menghadirkan gubahan ruang dalam bentuk representasi. Kehadiran video interaktif berupa gambar bergerak menjadi sarana yang menghadirkan konteks keruangan melalui serangkaian interaksi dan aktivitas mengalami ruang. Analisis studi kasus terhadap video interaktif Balamory, Sesame Street, dan Hi-5 dilakukan untuk menelusuri interioritas pada ruang representasi terkait proses tumbuh kembang anak hingga tahap usia prasekolah. Kualitas ruang terkait home, shelter, lokalitas—place attachment, serta identitas, menjadi nilai-nilai yang terproyeksi terkait aspek-aspek pembelajaran.

The involvement of subject's perception and motor activities in space produces interiority; a quality of space which projects spatial meanings. For preschool-age children, interiority of space becomes essential in relation to their needs for learning experience and self development through spatial exploration. In Knowledge Age, the development of technology reaches architectural aspect. It produces an arrangement of space as a representative form. Interactive video becomes one of the tools to deliver spatial context through space experiencing. The analyses of case studies—Balamory , Sesame Street, and Hi-5—was conducted to capture the interiority related to growth and development process of children until preschool age. The quality of home, shelter, place attachment, and identity were found as the projected spatial values related to early childhoord learning aspects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Exacorinna Azalia Sucipto
"Kawasan Mangga Besar didominasi oleh bangunan dengan fungsi komersial dan hunian berkepadatan tinggi. Pada kawasan ini sangat sedikit jumlah ruang terbuka hijau ataupun ruang publik yang aksesnya memadai termasuk ada atau tidaknya biaya retribusi. Dibuktikan dengan fenomena yang kami temukan pada saat survei yaitu terlihat anak-anak yang bermain air di Kali Ciliwung Gajah yang letaknya berada di median Jalan Raya Gajah Mada dan Jalan Raya Hayam Wuruk. Fenomena ini menunjukkan kurangnya jumlah ruang terbuka hijau yang terbuka bagi publik untuk masyarakat lokal berekreasi dengan akses bebas. Selain itu, berpengaruh juga terhadap kesehatan masyarakat lokal disana karena tidak adanya ruang terbuka hijau dan hanya ada kali/sungai berwarna coklat yang menjadi arena rekreasi mereka. Fenomena inilah yang menjadi sorotan utama latar belakang tugas akhir ini. Maka dari itu, penting untuk menghadirkan ruang terbuka publik yang dapat diakses dan digunakan masyarakat lokal untuk rekreasi dan menunjang kesehatan masyarakat, sekaligus ingin menjadikan ruang tersebut menjadi daya tarik pengunjung untuk datang. Dari analisis konteks diatas, maka disimpulkan tugas akhir ini akan merancang sebuah lifestyle center yaitu berupa mal yang isinya berpusat di rekreasi, sarana kebugaran, dan tempat makan yang menjual makanan sehat. 

Mangga Besar area is dominated by buildings with high-density commercial and residential functions. In this area there are very few green open spaces or public spaces that have adequate access, including whether or not there is a retribution fee. Evidenced by the phenomenon that we found during the survey, namely children playing in the water in the Ciliwung Gajah River, which is located on the median of Jalan Raya Gajah Mada and Jalan Raya Hayam Wuruk. This phenomenon shows the lack of green open space that is open to the public for local people to have free access to recreation. Apart from that, it also affects the health of the local community there because there is no green open space and there is only a brown river/river which is their recreation arena. This phenomenon is the main highlight of the background of this thesis. Therefore, it is important to present public open spaces that can be accessed and used by local communities for recreation and to support public health, while at the same time wanting to make these spaces an attraction for visitors to come. From the context analysis above, it means that this final project will design a lifestyle center in the form of a mall whose contents are recreation, fitness facilities, and places to eat that sell healthy food."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmania Alaydrus
" ABSTRAK
Manusia merupakan titik penting dalam sebuah pengalaman ruang. Dua aspek
penting dalam ruang publik adalah perasaan nyaman dan tidak nyaman. Kenyamanan
maupun ketidaknyamanan di ruang publik tidak terlepas dari tindak kriminalitas.
Melalui pendekatan tersebut, saya melakukan studi dan penelitian yang bertujuan
untuk mengidentifikasi serangkaian proses dengan menelusuri proses autopoiesis
jejak secara holistic, saat manusia mengalami ketidaknyamanan pada ruang
eksistensialnya. Sehingga, batas tertentu dari sebuah jejak akan menjadi identitas dari
segmen tertentu dalam cerita masa lampaunya. Ketika segmen demi segmen terbaca,
rangkaian cerita akan dapat seutuhnya teridentifikasi menjadi satu keutuhan cerita.
Ketika jejak tersebut dapat hadir dan menjadi sebuah batas, maka disitulah muncul
interioritas.

ABSTRACT
Humans are the most important thing in a space experience. Two important
aspects of public space are the feelings of comfort and discomfort. That comfort or
discomfort kind of feeling in the public space, are obviously inseparable from the acts
of crime. Through such approaches, I undertake this studies and research that aims to
identify the sequence of trails autopoietic processes, holistically, when human come
up against their discomfort, and in their existential space. So, that specific and
particular boundary from the trail will come up as identity. Identity of the past. When
the segments are legible as segment-by-segment, the processes will be holistically
identified as a whole story. When the presence of a trail becomes a boundary, therein
the trail will appear as the interiority."
2016
S63234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>