Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angie Ratih Desnaria
"[ABSTRAK
Makalah ini memaparkan dan mengindentifikasi kata sapaan ? kata sapaan yang dipakai untuk menyebutkan orang tua dalam masyarakat Indonesia dan Belanda. yang ditemukan dalam 4 forum di internet (Femaledaily, Rahasiabunda, Gooievraag dan Zegmaaryes). Selain itu, dengan menggunakan metode deskriptif kualitaitf, makalah ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman kata sapaan untuk orang tua di kedua negara tersebut. Keberagaman kata sapaan dilihat dari nuansa yang muncul pada kata sapaan tersebut. Kata sapaan-kata sapaan yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah bapak dan ibu, ayah dan bunda, papa dan mama, papi dan mami, abah dan emak, babe dan nyak, pipi dan mimi untuk pemakaian dalam masyarakat Indonesia dan untuk pemakaian di dalam masyarakat Belanda adalah vader dan moeder, papa dan mama, pappa dan mamma, pap dan mam, pappie dan mammie, pa dan ma, moeke, dan nama depan orang tuanya. Latar belakang sejarah dan budaya tak dapat dilepaskan dari pengaruh pemilihan dan penggunaan kata sapaan ? kata sapaan untuk menyebutkan orang tua. Nuansa makna yang mendominasi pemilihan kata sapaan tersebut adalah nuansa moderen dan netral

ABSTRACT
This paper describes and identifies various terms of address for parents, which are commonly used in Indonesia and in the Netherlands, based on 4 internet forums ( Femaledaily, Rahasiabunda, Gooievraag dan Zegmaaryes). Furthermore, using the qualitative descriptive method this paper also discusses the factors that might be the cause of the diversity of the terms which address parents in the two countries. The diversity of the terms of address is viewed from the nuances. This paper gives an updated list of terms of address for parents in Indonesia such as bapak and ibu, ayah and bunda, papa and mama, papi and mami, abah and emak, babe and nyak, pipi and mimi and in the Netherlands terms such as vader and moeder, papa and mama, pappa and mamma, pap and mam, pappie and ma, moeke and their first names. The historical and cultural background plays an important role in influencing the choice of using the terms of address for parents. The two dominant nuances attached to the terms of address for parents are modern and neutral., This paper describes and identifies various terms of address for parents, which are commonly used in Indonesia and in the Netherlands, based on 4 internet forums ( Femaledaily, Rahasiabunda, Gooievraag dan Zegmaaryes). Furthermore, using the qualitative descriptive method this paper also discusses the factors that might be the cause of the diversity of the terms which address parents in the two countries. The diversity of the terms of address is viewed from the nuances. This paper gives an updated list of terms of address for parents in Indonesia such as bapak and ibu, ayah and bunda, papa and mama, papi and mami, abah and emak, babe and nyak, pipi and mimi and in the Netherlands terms such as vader and moeder, papa and mama, pappa and mamma, pap and mam, pappie and ma, moeke and their first names. The historical and cultural background plays an important role in influencing the choice of using the terms of address for parents. The two dominant nuances attached to the terms of address for parents are modern and neutral.]"
2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Yolanda Lasso
"[ABSTRAK
Cuaca merupakan keadaan yang berkaitan dengan udara dan dapat diprediksi atau diramalkan. Salah satu sarana
untuk melihat hasil prediksi tersebut adalah melalui program ramalan cuaca pada stasiun televisi. Peranan seorang pembawa berita ramalan cuaca sangatlah penting dalam program tersebut. Dalam penelitian yang bersifat
kualitataif deskriptif ini ajektiva yang digunakan oleh pembawa berita ramalan cuaca akan dianalisis
menggunakan teori ragam bahasa wanita dan pria. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh suatu gambaran
mengenai pemakaian ajektiva dalam laras bahasa pembawa berita ramalan cuaca di Belanda. Hasil analisis
menunjukkan bahwa para pembawa berita ramalan cuaca wanita lebih sering menggunakan ajektiva daripada pria
meskipun selisihnya tidak terlalu signifikan. Para pembawa berita ramalam cuaca wanita menggunakan ajektiva atributif lebih banyak daripada ajektiva predikatif. Terdapat juga pemakaian ajektiva jenis komparatif, yaitu 4 kata. Sementara itu, para pembawa berita ramalan cuaca pria lebih sering menggunakan ajektiva atributif. Pada
ragam bahasa pria tersebut terdapat satu kata yang termasuk dalam ajektiva komparatif. Pembawa berita ramalan cuaca wanita juga menggunakan kosakata yang berkaitan dengan nuansa warna.

ABSTRACT
The weather is a condition associated with air and can be predicted. The predictions are to be seen through the TV weather forecast. The weather forecasters play a very important role. This qualitative descriptive research analyses the adjectives used by Dutch male and female weather forecasters using the theory of male and female language. The adjective is one of the distinguishing aspects of the male and female languages. The purpose of this research is to get a clear description of the usage of adjectives in the register of the weather forecasters. The results of this study show that the female weather forecasters tend to use more adjectives especially the attributive adjective. A very small number of comparative adjectives are also found in both languages. Meanwhile, the male weather
forecasters use more of the attributive adjectives. The female weather forecasters also use adjectives, which are related to colors., The weather is a condition associated with air and can be predicted. The predictions are to be seen through the TV weather forecast. The weather forecasters play a very important role. This qualitative descriptive research analyses the adjectives used by Dutch male and female weather forecasters using the theory of male and female language. The adjective is one of the distinguishing aspects of the male and female languages. The purpose of this research is to get a clear description of the usage of adjectives in the register of the weather forecasters. The results of this study show that the female weather forecasters tend to use more adjectives especially the attributive adjective. A very small number of comparative adjectives are also found in both languages. Meanwhile, the male weather
forecasters use more of the attributive adjectives. The female weather forecasters also use adjectives, which are related to colors.]"
2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Budhiyanthi Irma Samuel
"Tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu untuk mengungkapkan proses morfologis yang dapat diterapkan dalam pembentukan nomina penanda wanita dalam bahasa Belanda, yang bersufiks -e, -es(se), -in, -ster, aresse, -euse, -rice dan -rix. Serta menjelaskan keproduktivitasan dari masing-masing sufiks penanda wanita dalam membentuk Npw. Dan sebagai tujuan terakhir akan diungkapkan faktor-faktor sosiolinguistik ape. raja yang mempengaruhi pembentukan dan penggunaan Npw. Teori Van Santen dan Aronoff digunakan sebagai patokan pembahasan pembentukan nomina penanda wanita. Sedangkan pembahasan mengenai keproduktivitasan dari sufiks penanda wanita dan faktor-faktor sosiollinguistik yang mempengaruhi pembentukan dan penggunaan Npw, dilandasi dengan beberapa pendapat dari pakar linguistik, seperti Schultink, Van den Toorn, Geerts, Adriaens dan lain-lain. Untuk membuktikan pendapat_-pendapat tersebut, kami mengadakan studi lapangan dengan menyebarkan daftar isian yang berupa Npp, untuk diisi bentuk Npwnya. Selanjutnya kami akan mewancarai para informan yang mengisi daftar isian tersebut. Kesimpulan yang dapat ditarik, ada dua macam proses morfologis dan satu peraturan pelengkap yang diterapkan dalam pembentukan nomina penanda wanita. Sufiks -ster adalah yang paling produktif dan sufiks -e, -euse dan -rice memiliki potensi untuk menjadi produktif sedang_kan sufiks -aresse, -es(se), -in dan -rix tidak produktif lagi dalam membentuk Npw. Faktor-faktor sosiolinguistik yang mempengaruhi pembentukan dan penggunaan Npw yaitu tingkatan pekerjaan dan emansipasi wanita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resmita Reski Hariyani
"Bahasa adalah aspek penting interaksi manusia. Di dalam masyarakat terdapat perbedaan gender yaitu laki-laki dan perempuan sehingga ragam bahasa yang digunakan juga berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan perbedaan penggunaan bahasa laki-laki dan perempuan yang terdapat dalam kalimat pada situs iklan pencarian jodoh di Belanda, yaitu www.relatie.nl. Data akan disajikan dalam bentuk teks deskriptif. Sepuluh buah iklan pencarian jodoh digunakan sebagai data yang terdiri dari lima buah iklan dalam Vrouw zoekt Man dan lima buah iklan dalam Man zoekt Vrouw. Hasil analisis penelitian ini memaparkan bahwa perbedaan bahasa antara laki-laki dan perempuan terlihat dari cara mereka menuliskan adjektiva, jumlah kata, serta topik pada sebuah iklan pencarian jodoh yang sifatnya mempromosikan diri.

Language is an important aspect of human interaction. In a society, we usually find gender differentiation which defines by man and woman so the variance of language used by man and woman also different. The objective of this research is to elaborate the difference of language utilization for man and woman in a soulmate searching website in the Netherlands, www.relatie.nl. The data will be presented in descriptive texts and sentences. The researcher used ten soulmate searching adverts as data, which consist of five adverts in Vrouw zoekt Man and five adverts in Man zoekt Vrouw. This research shows that language difference between man and woman can be found in the way the adverts write out adjective, quantity of word, and topic in soulmate searching adverts that has self-promoted characteristics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Albi Pradhyatama
"Makalah ini membahas mengenai register dokter di video Youtube berjudul Het Spreekuur Sint Andriesziekenhuis Tielt. Register dokter diamati melalui percakapan antara dokter Clara dengan Katty. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penulis menggunakan data berupa video Het Spreekuur Sint Andriesziekenhuis Tielt yang diunduh dari Youtube, kemudian dianalisis dari faktor field, tenor, dan mode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa field yang ditemukan dalam video membahas mengenai penyakit kista yang dialami Katty. Tenornya yaitu dokter Clara dan Katty. Mode yang digunakan di dalam video tersebut adalah ragam bahasa akrab. Ragam bahasa akrab digunakan oleh dokter Clara ketika sedang melakukan interaksi dengan Katty. Cara komunikasi antara 2 peserta tuturan tergantung dengan latar belakang sosial dan pendidikan masing-masing peserta. Apabila seorang dokter dan pasiennya memiliki latar belakang sosial dan pendidikan yang berbeda, sang dokter akan menyesuaikan atau mengubah cara komunikasinya dengan mengurangi penggunaan kosakata medis.

This article discusses the registers of physician at Youtube‟s Het Spreekuur Sint Andriesziekenhuis Tielt. The register of physicians can be identified by analyzing the conversations between doctor Clara and Katty. This study uses a qualitative descriptive method. The data, taken from the Youtube, namely Het Spreekuur Sint Andriesziekenhuis Tielt is then being analyzed by using the theory of field, tenor, and mode. The field of the video is the cysts disease, suffered by Katty. Doctor Clara and Katty play a role in the tenor. The intimate language is used the whole time by doctor Clara while interacting with Katty. The mode of speech being used between two participants, depend on the social and educational background of each participant. If doctors and patients have a different social- and educational background, the doctor have to adjust or change the way of communication by using less medical vocabulary.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Lestari
"Dalam skripsi ini saya membandingkan penggunaan kata sapaan oleh remaja dan kata sapaan yang digunakan untuk menyapa remaja dalam novel Hell and Dunkel, karya Hansjorg Martin dan Der Sommer, als Alle Verliebt Waren, karya Marjaleena Lembeke. Fokus dari penelitian saya adalah analisis tentang hubungan antara pemilihan kata sapaan dengan latar belakang sosial dan hubungan sosial antar tokoh dalam kedua novel tersebut dilihat dari aspek sosiolinguistik. Skripsi ini terdiri dari empat bab. Teori yang tersaji dalam Bab II terdiri dari teori kata sapaan pronomina dari Brown dan Gilman, Klaus Bayer, dan Slobin, teori kata sapaan nomina menurut Ervin-Tripp serta teori tentang remaja dan bahasa yang digunakan dan teori tentang struktur sosial. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam penggunaan kata sapaan, baik pronomina, maupun nomina dalam kedua buah novel. Pada novel Der Sommer, als A11e Verliebt Waren, kata sapaan pronomina yang ditemukan hanya kata sapaan pronomina Du, sedangkan dalam novel Hell and Dunkel masih dapat ditemukan penggunaan kata sapaan pronomina Sie. Penggunaan kata sapaan pronomina dalam kedua novel ini dapat memperlihatkan hubungan sosial antar tokoh, seperti keintiman, formalitas, solidaritas dan jarak sosial, Penggunaan kata sapaan nomina dalam kedua novel dapat menunjukkan secara tidak langsung status dan peran mitra bicara, hubungan antara penutur dan mitra bicara, serta situasi pembicaraan yang menyertai. Hasil penelitian ini mengungkapkan, bahwa kata sapaan, secara tidak langsung dapat mencerminkan norma sosial dan sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Sahara
"Berlatar belakang belum adanya kajian linguistik tentang kata sapaan dari karya sastra Indonesia-Tionghoa, maka disusunlah beberapa masalah. Pertama, variasi kata sapaan apa saja yang terdapat dalam novel Indonesia-Tionghoa dan apakah pemakaian kata sapaan tersebut dipengaruhi oleh faktor sosial. Kedua, apakah ada kata sapaan khusus yang mewakili pembauran antarbangsa, terutama melalui hubungan kekasih dan apakah pelapisan sosial pada masa kolonial berpengaruh dalam pemakaian kata sapaan tadi. Dengan menggunakan enam novel sebagai bahan kajian, maka penganalisisan korpus dilakukan berdasar hubungan antar patisipan dan latar masyarakat pada masa itu. Faktor bahasa yang digunakan oleh para tokoh yang bermain dalam novel juga tidak luput dari penganalisisan. Setelah penganalisisan dilakukan, diperoleh beberapa hasil yang patut dicatat. Pertama, kata sapaan yang digunakan bervariasi jenisnya, pemakainya, dan bahasa yang dipakai. Kedua, faktor-faktor seperti status, kedudukan, kekayaan, dan usia yang dimiliki oleh partisipan kedua menjadi hal yang patut diperhitungkan pada saat pemakaian kata sapaan. Ketiga, sistem pelapisan sosial pada masa kolonial berperan dalam pemilihan kata sapaan sehingga tidak ada sapaan khusus yang mewakili hubungan kekasih berlainan bangsa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S10916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Theresia Margareth
"[ABSTRAK
Berita ditujukan untuk semua kalangan. Oleh karena itu, berita bersifat universal. Meskipun bersifat universal,
para remaja yang berusia sekitar 9 sampai dengan 12 tahun pada umumnya kurang tertarik untuk menonton berita
di televisi. Hal itu disebabkan oleh segi pemakaian bahasa yang terkadang sulit dipahami dan cara penyampaian
yang terlalu cepat dari pembawa berita. Dengan adanya acara berita yang ditujukan khusus untuk para remaja
menjadikan para remaja lebih mudah untuk memahami berita yang disampaikan dan tertarik untuk menonton
berita. Salah satu acara berita khusus untuk para remaja yang berusia sekitar 9 sampai dengan 12 tahun adalah
Jeugdjournaal di Belanda. Dalam Jeugdjournaal terdapat beberapa faktor yang membuat para remaja tertarik
untuk menonton berita. Salah satu faktornya adalah pemakaian bahasa dari pembawa berita. Laras bahasa
pembawa berita Jeugdjournaal akan dianalisis dalam penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori
dasar laras bahasa yang dilihat dari konteks situasi (topik wacana, modus wacana, hubungan peran dalam wacana).
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa pemakaian bahasa dari pembawa berita berperan dalam meningkatkan minat
para remaja untuk menonton berita.ABSTRACT News is for everyone. Therefore, news is universal. Although news is universal, teenagers around 9 to 12 years
old are generally less interested in watching news on television. That is because the terms of the language used are
sometimes difficult to be understood and the methods of delivery from the news anchor are too fast. With the news
programs that are intended exclusively to the teenagers, it makes the teenagers more easy to understand the news
delivered and interested to watch the news. One special news programs for teenagers around 9 to 12 years old is
Jeugdjournaal in the Netherlands. In Jeugdjournaal there are several factors that makes teenagers interested to
watch the news. One of them is the use of language from the news anchor. The register of Jeugdjournaal news
anchor will be analyzed in a descriptive qualitative research by the use of the basic theories of the register that is
seen from the context of the situation (field of discourse, mode of discourse, tenor of discourse). The results of this
analysis show that the language use from the news anchor have roles in increasing the interest of teenagers to
watch the news., News is for everyone. Therefore, news is universal. Although news is universal, teenagers around 9 to 12 years
old are generally less interested in watching news on television. That is because the terms of the language used are
sometimes difficult to be understood and the methods of delivery from the news anchor are too fast. With the news
programs that are intended exclusively to the teenagers, it makes the teenagers more easy to understand the news
delivered and interested to watch the news. One special news programs for teenagers around 9 to 12 years old is
Jeugdjournaal in the Netherlands. In Jeugdjournaal there are several factors that makes teenagers interested to
watch the news. One of them is the use of language from the news anchor. The register of Jeugdjournaal news
anchor will be analyzed in a descriptive qualitative research by the use of the basic theories of the register that is
seen from the context of the situation (field of discourse, mode of discourse, tenor of discourse). The results of this
analysis show that the language use from the news anchor have roles in increasing the interest of teenagers to
watch the news.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Augustina Isakh
"Dalam skripsi ini kata sandang Belanda akan dibahas dalam kaitannya dengan substantif yang menyertainya, yang dijabarkan dalam analisis sintagmatis dan analisis paradigmatis; berbagai kasus khusus pemakaian kata sandang de, het, een, dan _ yang nonidiomatis; Berta ciri-ciri sintaksisnya. Selain itu juga akan dibahas ciri-ciri pembeda semantis kata sandang Belanda menurut beberapa pakar linguistik Belanda. Sebagai tambahan juga dibahas mengenai kata tunjuk dalam Bahasa Belanda, yang meliputi deze, die, dit, dan oat. Dalam meneliti kata sandang ini penulis mengadakan penelitian pustaka dan penelitian korpus. Pertama-tama penulis mengumpulkan berbagai sumber rujukan pustaka yang berkaitan, dengan kata sandang. Setelah itu bahasan yang berasal dari sumber tadi dilengkapi dengan penelitian korpus. Dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa kata sandang tidak memiliki makna, namun kata sandang memiliki fungsi, yaitu menentukan kata benda dan mensubstantifkan suatu kata, sehingga erat sekali keterikatan antara kata sandang dan kata benda. Berdasarkan tatabahasa baku Belanda, kata sandang termasuk salah satu kelas kata yang barmakna gramatikal, karena kehadirannya di dalam kalimat harus didampingi Oleh kelas kata benda, sehingga keterikatan tersebut akan memunbulkan makna baru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrika Mayang Puti
"Pada umumnya, seseorang akan selalu berbicara menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan konteks pembicaraan tersebut. Namun demikian, dalam film berjudul Enchanted, kesesuaian antara gaya bahasa yang digunakan oleh tokoh utama, Giselle dengan situasi pembicaraannya dengan tokoh-tokoh lainnya tidak terjadi secara konsisten.
Skripsi ini menganalisis gaya bahasa yang digunakan tokoh Giselle berdasarkan teori basic sentence pattern dan interpretasi latar belakang penggunaan gaya bahasa tersebut berdasarkan teori language and sex.
Seluruh pembicaraan tokoh Giselle dengan tokoh-tokoh dalam film Enchanted hampir selalu menggunakan gaya bahasa formal meskipun situasi pembicaraannya formal atau pun tidak formal. Hal tersebut menunjukkan bahwa selain tokoh Giselle menyesuaikan gaya bahasa dengan situasi pembicaraannya, kenyataan bahwa ia adalah seorang perempuan lebih mendominasi gaya bahasa yang digunakannya pada setiap pembicaraannya dengan tokoh-tokoh dalam film tersebut.

Commonly, people use a speech style in consistence with the speech context. However, in a movie titled Enchanted, the main character, Giselle, does not use a speech style which is consistent with the speech context in almost every scene the character talks to other characters.
This paper analyzes the speech style of the character Giselle based on basic sentence pattern theory and describes the reason of the particular speech style based on the theory of language and sex.
Almost all of Giselle?s dialogues of the movie are in the formal style although the context of the dialogue is either formal or informal. This shows despite fitting her speech style with the context of the speech, Giselle?s preference of using formal speech is based on her status as a woman in every dialogue she has with other characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13992
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>