Ditemukan 94195 dokumen yang sesuai dengan query
Ahmad Jum`a Khatib Nur Ali
"Disertasi ini membahas representasi imigran oleh Uni Eropa di booklet Festival Film Europe on Screen Indonesia. Data diambil dari lima booklet festival dari tahun 2008 hingga 2011. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana imigran dalam masyarakat multikultur UE direpresentasikan kepada Indonesia dan apakah latar belakang ideologinya. Penelitian kualitatif ini menggunakan teori sirkuit budaya sebagai kerangka teori dan representasi konstruksionis dengan semiotik. Hasil penelitian menunjukkan adanya pola dan ideologi orientalis kepada Indonesia pada data penelitian.
This dissertation discusses immigrant representation by the European Union in Indonesian Europe on screen Film Festival booklets. Data are obtained from five booklets from 2008 until 2011. The goal is to see how immigrants in European Union multicultural society are represented to Indonesia and to discover the ideological background of the representation. This research adopts circuit of culture the grand theory, with constructive representation approach, using semiotic method. Research results arising from data analysis suggest a pattern of orientalist ideology towards Indonesia found on the research data verified."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
D1969
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Direktorat Jendral PPG, Departemen Penerangan , 1991
791.43 IND f
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Salim Said, 1943-
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
791.430 79 SAL d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rista Ihwanny
"Festival film tidak lagi hanya menjadi tempat pemutaran film, tetapi juga memiliki banyak divisi di dalamnya, antara lain pasar film, pelatihan, dan program pendanaan, yang diberikan kepada sineas-sineas baru berbakat. Disertasi ini membahas program pendanaan dari festival film Eropa, yang dianggap problematis karena melibatkan relasi kuasa yang tidak sejajar antara festival film Eropa sebagai pendana dari dunia pertama dan sineas dari dunia ketiga sebagai penerima dana. Penelitian ini berfokus untuk mengungkap strategi yang digunakan para sineas penerima dana dari Indonesia dalam menghadapi praktik hegemoni dana dan selera yang beroperasi dalam program pendanaan. Teori yang digunakan adalah teori hegemoni dari Antonio Gramsci, encoding-decoding dari Stuart Hall, dan konsep kapital dan arena dari Pierre Bourdieu. Wawancara dengan sineas dan pembacaan film mereka menjadi sumber data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para sineas berstrategi dengan mengafirmasi nilai dominan untuk mendapat kapital ekonomi, akan tetapi dalam perjalanannya, mereka mendapat keuntungan lainnya berupa kapital sosial, kapital simbolik, dan akses go-international, yang lalu menjadi modal penting untuk bertarung di arena film nasional. Hasil penelitian menemukan bahwa kaum subordinat tidak dapat selalu dilihat sebagai korban pasif yang tunduk patuh pada kaum hegemon, akan tetapi merupakan kaum yang mampu berstrategi dan menjadi agen aktif dalam suatu praktik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
D2539
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Ifa Isfansyah
"Berangkat dari pengalaman menginisiasi Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), Ifa Isfansyah menyusun buku Mengelola Festival Film. Selain ditujukan untuk kalangan internal JAFF sebagai pegangan penyelenggaraannya, buku ini bisa dijadikan referensi pelaksanaan festival film lain secara umum.
Dengan membaca buku ini, penyelenggara festival film mempunyai acuan untuk menjalankan organisasi, memahami teknis pelaksanaan, meningkatkan kapasitas penonton dengan tetap menjaga karakteristik festival, serta membangun jaringan dan kolaborasi yang mempunyai visi yang sama.
Buku ini dilengkapi dengan langkah-langkah persiapan, saat berlangsung, dan setelah festival film selesai. Panduan yang memungkinkan kita untuk fokus pada tujuan utama penyelenggaraan festival film: menghidupkan acara yang menyatukan masyarakat dengan film beserta pembuatnya untuk menciptakan budaya sinema."
Jakarta: PT Gramedia, 2024
791.430 25 IFA m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ganesh Annisa Ramadhania
"Artikel ini membahas representasi imigran kulit hitam di Prancis melalui tokoh Hassan dan Sophie dalam film cerita pendek Place des Fêtes karya Oliver Schmitz. Place des Fêtes adalah salah satu sekuen yang ada dalam film Paris, Je t’aime. Stereotip dan konteks sosial di Prancis menjadi faktor pendukung dalam merepresentasikan tokoh tersebut. Hassan digambarkan sebagai sosok yang dominan berstereotip negatif, sedangkan Sophie memunculkan stereotip positif. Tidak hanya melalui aspek naratif saja, film ini juga dianalisis melalui aspek sinematografis yang juga berperan penting dalam pemaknaan.
This article discusses the representation of black immigrant in France through the characters of Hassan and Sophie in the work of Oliver Schmitz short film, Place Des Fêtes. Place des Fetes is one of the sequences in the film Paris, Je t'aime. Stereotype and social context in France are contributing factors in representing the figures. Hassan is described as a dominant negative stereotype, whereas Sophie shows positive stereotypes. Not only through the narrative aspect, the film is also analyzed through the cinematographic aspect which also an important role in interpreting."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Marcia Audita
"Festival Film Indonesia FFI merupakan sebuah kompetisi antar insan perfilman sebagai wujud apresiasi bangsa kepada para pekerja film dalam rangka membangkitkan sinema Indonesia. Pelaksanaan FFI sempat mengalami masa kekosongan selama lebih dari satu dasawarsa di tahun 1993 mdash;2003. Berakhirnya masa tugas Panitia Tetap FFI serta tingkat penurunan kuantitas dan kualitas film Indonesia telah memengaruhi arus peredaran film dalam hal produksi, distribusi dan eksibisi hingga menjelang era awal masa reformasi. Masa kekosongan tersebut rupanya diisi oleh aktivitas para sineas muda yang mulai berusaha untuk kembali membangitkan produksi perfilman nasional. Keberhasilan para sineas muda dalam mengembalikan penonton Indonesia mendorong FFI untuk hadir kembali di tahun 2004 dengan puncak jumlah produksi film serta prestasi internasional diraih di tahun 2005. Pada akhirnya skripsi ini membuktikan bahwa masa kekosongan berkepanjangan FFI rupanya tidak menyurutkan dan memengaruhi para sineas untuk terus berkarya membangkitkan kembali industri perfilman nasional yang sempat merosot. Skripsi ini menggunakan pendekatan desktiptif naratif melalui 4 tahapan metode sejarah: heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi.
This thesis discusses about the revival of the national film industry in the middle of the emptiness Indonesian Film Festival 1993 mdash 2005. Indonesian Film Festival FFI is a competition between film makers as an appreciation of the nation to film workers in order to raise Indonesian cinema. Implementation of the FFI had experienced a period of vacancy during a decade in the years 1993 mdash 2003. The Expiration of the Standing Committee of FFI and the rate of decline in the quantity and quality of Indonesian films have affected the flow of circulation of the film in terms of production, distribution and exhibition of up ahead of the beginning of the reform era. The vacancy period apparently filled by the activities of the young filmmakers who began trying to re generating national film production. The succeded of the young filmmakers in the audience restore Indonesia encouraged FFI to be present again in 2004 and the peak in the number of international film production and performance achieved in 2005. At the end of this thesis proves that the prolonged vacancy of FFI apparently did not discourage and affect filmmakers to revive the national film industry which had declined before. This thesis uses descriptive narrative approach through 4 stages of the historical method heuristic, verification, interpretation and historiography."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63558
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rosihan Anwar
Jakarta: Pustaka Antara Utama , 1999
791.437 ROS r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Enrico Julian Akbar
"Studi berikut tujuannya guna menganalisa “Representasi Hegemoni Maskulinitas dan Isu Transgender dalam Film Lola and Billy the Kid”. Latar belakang masalah berikut menyasar pada isu transgender dalam film. Metode yang digunakan meliputi analisis naratif, karakter, dan elemen visual dengan pendekatan teori representasi Stuart Hall, hegemoni maskulinitas Raewyn Connell, dan performativitas gender Judith Butler. Hasil yang diharapkan adalah pemahaman mendalam tentang hubungan diantara identitas gender, etnisitas, serta norma sosial di dalam masyarakat diaspora Turki-Jerman, serta bagaimana film ini menggambarkan ketegangan antara nilai-nilai tradisional dan modernitas. Penelitian ini juga diharapkan memberikan kontribusi terhadap diskursus tentang maskulinitas dan transgender dalam konteks imigran Turki di Jerman.
The following study aims to analyse the representation of the hegemony of masculinity and transgender issues in the film Lola and Billy the Kid, whose history is populated by Turkish- German immigrants. The background of the following problem targets the transgender issue in the film. The methods used include analysing narrative, character, and visual elements with the approach of Stuart Hall's representation theory, Raewyn Connell's hegemony of masculinity, and Judith Butler's gender performativity. The expected result is an in-depth understanding of the relationship between gender identity, ethnicity, and social norms among the Turkish-German diaspora, and how the film portrays the tension between traditional values and modernity. This research is also expected to contribute to the discourse on masculinity and transgender in the context of Turkish immigrants in Germany."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Felicia Amelinda Dewi Priatna
"Permasalahan kondisi masyarakat sebagai potret sosial bukan lagi hal yang asing untuk diangkat dalam bentuk film. Gambaran banlieue sebagai aspek yang berkaitan dengan isu sosial di Prancis sudah menjadi potret sosial, seperti permasalahan yang terjadi di kelompok imigran. Pada perkembangannya, film Prancis banyak mengambil isu-isu mengenai imigran, terutama imigran kulit hitam. Film Banlieusards: Street Flow (2019) karya Leïla Sy dan Kery James mengisahkan tiga bersaudara dari Senegal yang tinggal di banlieue wilayah Paris dengan konflik dan permasalahan rasial yang terjadi di dalamnya. Berdasarkan paparan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan usaha tokoh melawan stigma dan bentuk tindakan rasisme imigran kulit hitam yang dihadirkan dalam film. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan struktur naratif dan sinematografis Boggs dan Pettrie untuk kajian film, teori interaksi simbolik George Herbert Mead untuk menganalisis konsep rasisme, serta teori stigmatisasi Erving Goffman untuk menganalisis konsep stigma pada film. Hasil dari analisis, ditemukan bahwa rasisme dan stigma negatif terhadap tokoh Soulaymaan, Demba, dan Noumouké dapat dilakukan oleh siapa pun tanpa memandang status dan kedudukan yang bisa mengarah pada tindakan diskriminasi. Stigma negatif dan tindakan rasisme yang Soulaymaan, Demba, dan Noumouké dapatkan sebagai imigran kulit hitam pada film Banlieusards dapat didobrak dan dibantah dengan prestasi tanpa harus mengubah budaya asli asalnya dan tradisi.
The issue of the condition of society as a social portrait is no longer a strange thing to be raised in the form of a film. The image of banlieue as an aspect related to social issues in France has become a social portrait, such as the problems that occur in immigrant groups. In its development, many French films took issues about immigrants, especially black immigrants. The film Banlieusards: Street Flow (2019) by Leïla Sy and Kery James tells the story of three brothers from Senegal who live in the banlieue area of Paris with conflicts and racial problems that occur in them. Based on this explanation, this study aims to show the character's efforts to fight the stigma and forms of racism of black immigrants that are presented in the film. This study uses a qualitative method by using Boggs and Pettrie's narrative and cinematographic structure for film studies, George Herbert Mead's symbolic interaction theory to analyze the concept of racism, and Erving Goffman's stigmatization theory to analyze the concept of stigma in films. The results of the analysis, it was found that racism and negative stigma against the characters Soulaymaan, Demba, and Noumouké can be done by anyone regardless of status and position which can lead to acts of discrimination. The negative stigma and acts of racism that Soulaymaan, Demba, and Noumouké get as black immigrants in the film Banlieusards can be broken and refuted with achievements without having to change their native culture and traditions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library