Ditemukan 201566 dokumen yang sesuai dengan query
Guruh Arina Putra
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat pengaruh dari Leader Member Exchange (LMX) dan Role Stressor (Role Conflict, Role Ambiguity dan Role Overload) terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pegawai di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain survei menggunakan instrumen kuesioner kepada seluruh pegawai (jabatan administrasi dan jabatan fungsional) di seluruh unit di lingkungan KESDM. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan General Linear Model - Multivariate (GLM-Multivariate) terhadap 177 orang responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Leader Member Exchange (LMX) berpengaruh positif dan signifikan terhadap 2 dimensi Organizational Citizenship Behavior (OCB) yaitu Organizational Citizenship Behavior - Individual (OCBI) dan Organizational Citizenship Behavior - Organizational (OCBO), sedangkan 3 dimensi dari Role Stressor (Role Conflict, Role Ambiguity, dan Role Overload) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap OCBI dan hanya 1 dimensi dari Role Stressor (Role Ambiguity) yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap OCBO pegawai di lingkungan KESDM. Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan tingkat OCB di lingkungan KESDM harus diikuti dengan peningkatan dari tingkat LMX dan mengurangi tingkat role stressor pegawai.
This study was conducted to analyze the effect of leader member exchange and role stressor (role conflict, role ambiguity dan role overload) on organizational citizenship behavior at Ministry of Energy and Mineral Resources (MEMR).This research is quantitative research design using questionnaire survey approach towards all employees (administration and functional official) at all units in MEMR. The technical analysis methods used in this study are descriptive analysis and General Linear Model ? Multivariate (GLM-Multivariate) towards 177 respondents. The study found that Leader Member Exchange (LMX) may significant and positively affect 2 dimensions of Organizational Citizenship Behavior (OCB) that is Organizational Citizenship Behavior - Individual (OCBI) and Organizational Citienship Behavior - Organizational (OCBO). And 3 dimensions of Role Stressor (Role Conflict, Role Ambiguity, and Role Overload) may significant and negatively affect servant OCBI and only 1 dimension of Role Stressor (Role Ambiguity) may significant and negatively affect servant OCBO at MEMR.In consequence, to increase the level of servant OCB at MEMR must be followed by an increase of the level of LMX and reduce the level of role stressors servant."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yana Yojana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengelolaan SDM terhadap komitmen organisasi dengan persepsi dukungan organisasi sebagai variabel mediasi. Penelitian dilakukan di Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, pada Bulan Mei sampai dengan Juni 2011. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksplanasi, dengan melibatkan 103 responden yang dipilih secara acak. Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dengan menggunakan skala likert. Kuesioner telah di uji validitas dan reliabilitasnya dengan teknik pearson product moment dan tekhnik cronbach alpha. Sebelum dilakukan pengolahan data, data kuesioner yang merupakan data ordinal diubah terlebih dahulu menjadi data interval melalui metode succesive interval dengan microsoft excel 2007. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi melalui tekhnik komputasi SPSS 16 for windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan SDM positif dan signifikan mempengaruhi komitmen organisasi. Pengelolaan SDM juga positif dan signifikan mempengaruhi persepsi dukungan organisasi. Persepsi dukungan organisasi positif dan signifikan mempengaruhi komitmen organisasi. Terakhir, hasil lain yang ditemukan melalui penelitian ini adalah bahwa, persepsi dukungan organisasi secara positif dan signifikan merupakan mediator yang memperkuat hubungan praktik manajemen SDM dengan komitmen organisasi.
Penelitian diharapkan dapat memperkaya hasil-hasil penelitian mengenai komitmen organisasi khususnya di sektor publik. Untuk Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan metode eksploratif guna mengetahui secara mendalam faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi komitmen organisasi pegawai di sektor publik.
The objective of this study was to investigate the influence of human resources management practices on organizational commitmen, and perceived organizational support as mediator variable. The study conducted in Board of Human Resources Management Development and Empowerment, The Ministry of Health The Republic of Indonesia, on May until June 2011. The research used quantitative explanation methode, with 103 respondents randomly picked. The data was collected through a closed questionnaires with likert scale. The reliability and validity instrumen had been tested using pearson product moment technic and cronbach alpha technic. Before analized, the data conversed from ordinal scale to interval scale with succesice interval methode using microsoft excel 2007. Regression analysis used to tested the hypotheses through computation technic SPSS 16 for windows. The result of this study provide that human resources management (HRM) practice had significan positive influence on organizational commitment. HRM practices also had significan positive influence on perceived organizational support. Perceived organizational support had significan positive influence on organizational commitment. The last, other finding through this research that perceived organizational support has a significan mediating efect on the relationship between HRM practices and organizational commitment. The study may be fullfiled research field about organizational commitment especially in public sector. For other study, qualitative methode suggested to exploration influenced factors about organizational commitmen of employment in public sector."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28589
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Nasution, Muhammad Daffa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi psychological capital dan job satisfaction pada pengaruh leader-member exchange terhadap organizational citizenship behavior, yang merupakan salah satu ciri dari sumber daya manusia yang dibutuhkan perusahaan, termasuk swasta dan BUMN, untuk mencapai tujuan dan kelangsungan perusahaan di era ekonomi disruptif dan MEA. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Data penelitian didapatkan melalui kuesioner online yang diisi oleh 193 karyawan swasta dan BUMN di Jakarta dan kemudian diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa leader-member exchange tidak memiliki pengaruh langsung yang positif terhadap organizational citizenship behavior. Meskipun demikian, leader-member exchange akan mempengaruhi organizational citizenship behavior secara positif apabila dimediasi penuh oleh psychological capital atau kepuasan kerja.
This research aims to determine the mediating role of psychological capital and job satisfaction on leader-member exchange influence in promoting organizational citizenship behavior, which is one of the characteristics of human resources needed by a company, including private and BUMN, to achieve goals and sustainability in disruptive economy and MEA era. Research data was gathered through an online questionnaire filled by 193 private and BUMN employees in Jakarta and then analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The results showed that leader-member exchange do not have any positive impact on organizational citizenship behavior. However, leader-member exchange will positively affect organizational citizenship behavior if it is fully mediated by psychological capital or job satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Khairunnisa Sugi Fatma
"
ABSTRAKPenelitian ini meneliti mengenai pengaruh Leader Member Exchange Terhadap Innovative Behavior Dengan Job Engagement dan Organization Engagement Sebagai Mediasi. Penelitian ini meneliti pada industri pertambangan menggunakan kuesioner yang didapatkan dari 290 responden yang bekerja di kantor pusat PT XYZ sebagai salah satu perusahaan pertambangan BUMN. Hipotesis penelitian dirumuskan dari penelitian sebelumnya dengan mengalami sedikit modifikasi dan diuji menggunakan structural equation model (SEM). Hasil menunjukkan bahwa Kualitas Leader Member Exchange memiliki efek positif pada Job Engagement, Kualitas Leader Member Exchange memiliki efek negatif pada Organization Engagement, Kualitas Leader Member Exchange memiliki efek positif pada Innovative Behavior, Job engagement memiliki efek positif pada Organization engagement, Job engagement memiliki efek positif pada Innovative Behavior, Organization engagement memiliki efek positif pada Innovative behavior. Job Engagement terbukti memediasi antara Leader Member Exchange dan Innovative Behavior, Organizational Engagement terbukti memediasi antara Leader Member Exchange dan Innovative Behavior di kantor pusat PT XYZ.
ABSTRACTThis study examined the effect of Leader Member Exchange on Innovative Behavior on which is influenced by the role of Job Engagement and Organizational Engagement as a mediator. This research examined the mining industry using a questionnaire obtained from 290 respondents working at Headquarter office of PT XYZ. The research hypothesis was formulated from previous studies and added hypothesis and tested using structural equation model (SEM). The result showed that quality of Leader Member Exchange has positive effect on Job Engagement, quality of Leader Member Exchange has negative effect on Organization Engagement, quality of Leader Member Exchange has positive effect on Innovative Behavior, Job engagement has positive effect on Organization engagement, Job engagement has positive effect on Innovative Behavior, Organization engagement has positive effect on Innovative behavior. While Job Engagement directly influence Leader Member Exchange and Innovative Behavior, Organizational Engagement directly influence Leader Member Exchange and Innovative Behavior of employee at Headquarters office of PT XYZ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dika Heldis Pratiwi
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari kesiapan individu untuk berubah dan taktik pengaruh manajerial yang dimoderasi oleh persepsi bawahan atas kualitas leader member exchange terhadap komitmen pegawai untuk melakukan perubahan di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Responden dalam penelitian ini berjumlah 212 orang yang merupakan Pegawai Negeri Sipil di kedua unit utama tersebut.
Instrumen pengukuran kesiapan individu untuk berubah yang digunakan, merupakan adaptasi dari Hanpachern (1997), instrumen pengukuran persepsi bawahan terhadap leader member exchange diadaptasi dari Soetjipto (2002), taktik pengaruh manajerial dari Furst dan Cable (2008), sedangkan komitmen untuk melakukan perubahan diadaptasi dari Herscovitch dan Meyer (2002). Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan Partial Least Squares (PLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan individu untuk berubah berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen untuk melakukan perubahan. Untuk taktik pengaruh manajerial, legitimization berpengaruh signifikan terhadap komitmen afektif, consultation berpengaruh signifikan terhadap komitmen normatif dan komitmen kontinyu, serta ingratiation terhadap komitmen afektif. Di sisi lain persepsi bawahan terhadap leader member exchange tidak memberikan pengaruh yang signifikan untuk memoderasi hubungan antara taktik pengaruh manajerial dan komitmen untuk melakukan perubahan.
This research was conducted to see the effect of an individual readiness for change and managerial influence tactics moderated by the perception of the subordinate on the quality leader member exchange on employee commitment to do the change within the Secretariat General and the Inspectorat General Ministry of Energy and Mineral Resources. Respondents in this research are counted to 212 people who are civil servants on both units.Individual readiness for change measurement instrument adapted from Hanpachern (1997), member's perception of leader member exchange measurement instrument adapted from Soetjipto (2002), the effect of managerial tactics adapted from Furst and Cable (2008), while the commitment to change adapted from Herscovitch and Meyer (2002). Data was collected and analyzed using descriptive analysis and Partial Least Squares (PLS).The results show that individual readiness for change has significant effect on commitment to change. For managerial influence tactics, legitimization has significant effect to the affective commitment, while consultation has significant effect to the normative commitment and continuance commitment, then ingratiation has significant effect to the affective commitment. In another side, the perception of the subordinate on the quality leader member exchange has no significant effect for moderating the relationship between managerial influence tactics and commitment to change."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Intan Nurul Jadida
"Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh peningkatan kualitas hubungan atasan - bawahan terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi di PT LH. Berdasarkan data awal berupa Interview, FGD dan kuesioner diagnosa organisasi (ODQ), menunjukkan bahwa perilaku kewarganegaraan organisasi di PT LH masih perlu ditingkatkan. Kualitas hubungan antara atasan dan bawahan diduga berpengaruh terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi. Hal ini dibuktikan dengan mengukur pengaruh kualitas hubungan atasan - bawahan terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi. Kualitas hubungan atasanbawahan diukur dengan menggunakan kuesioner LMX-MDM dari Liden & Maslyn (1998) yang telah diadaptasi oleh Radikun (2010). Kuesioner kualitas hubungan atasan-bawahan ini terdiri dari 11 item (α=0,877). Sementara kuesioner perilaku kewarganegaraan organisasi menggunakan kuesioner dari Organ (1988) yang terdiri dari 18 item (α = 0,812). Hasil perhitungan uji regresi pada 40 responden memperoleh hasil R2 =0,117 (p<0,05) yang berarti kualitas hubungan atasan-bawahan mempengaruhi perilaku kewarganegaraan organisasi sebesar 11,7%. Dari keempat dimensi kualitas hubungan atasan-bawahan, dimensi kontribusi yang memiliki sumbangan paling besar terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi. Berdasarkan hasil tersebut, maka dilakukan intervensi untuk meningkatkan kualitas hubungan ataan-bawahan, khususnya dimensi kontribusi yang diharapkan dapat meningkatkan perilaku kewarganegaraan organisasi. Intervensi yang dilakukan berupa pelatihan effective coaching kepada para manajer di PT LH.
This study aims to investigate the effect of improving leader member exchange to organizational citizenship behavior in PT. LH. Based on initial data from Interview, focus group discussions, and organizational Diagnosis Questionnaire (ODQ), the researcher found that organizational citizenship behavior in PT.LH still need improvement. Low quality of the leader member exchange are assumed to affect organizational citizenship behavior. This is evidenced by measuring the effect of leader member exchange to organizational citizenship behavior. Leader-Member Exchange was measured using LMX-MDM from Liden & Maslyn (1998) which has been adapted by Radikun (2010). LMX-MDM is consists of 11 items (α = 0.877). While organizational citizenship behavior measured by using a questionnaire from Organ (1988) which consists of 18 items (α = 0.812). The results of calculations using simple regression from 40 respondents showed R2 = 0.117 (p <0.05), which means the quality of LMX affects organizational citizenship behavior at 11.7%. Among four dimensions of LMX, contribution has the most influence and significant impact on organizational citizenship behavior. Based on these result, the intervention in this study was designed to increase leader member exchange, particularly contribution dimension in other to increase the organizational citizenship behavior of employees. Researcher then implemented effective coaching training towards manager in PT LH."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T36022
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sahetapy, Triska Christy
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara leader member exchange dengan in role dan extra role behavior karyawan PT XYZ. Berdasarkan hasil korelasi antara leader member exchange dengan in role dan extra role behavior dikembangkan program intervensi yang dapat meningkatkan kualitas hubungan antara atasan dan bawahan. Peneliti melakukan pengukuran terhadap variabel in role dan extra role behavior OCB-Individu OCB-Organisasi menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh William Anderson 1990, terdiri dari 21 item. Kemudian untuk mengukur leader member exchange peneliti menggunakan kuesioner LMX-MDM dari Liden Maslyn 1998, terdiri dari 11 item.
Hasil perhitungan uji korelasi kepada 90 responden diperoleh hasil bahwa LMX berhubungan dengan IRB r = 0.24, p < 0.05, signifikan dan LMX berhubungan dengan OCBI r = 0.21, p < 0.05, signifikan . LMX tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan OCBO r = 0.16, p > 0.05 . Berdasarkan hasil tersebut maka rancangan intervensi yang sesuai untuk meningkatkan leader member exchange adalah coaching, yang diberikan melalui workshop kepada manager. Diharapkan dengan intervensi tersebut dapat meningkatkan in role behavior dan OCB ndash; individual karyawan. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48197
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anisa Damayati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leader-member exchange pada komitmen terhadap perubahan melalui rasa berdaya psikologis di Kementerian BUMN. Tipe penelitian ini adalah non eksperimental dengan responden sebanyak 100 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Commitment to Change Inventory, Leader-Member Exchange - Multidimensional Measures, dan Psychological Empowerment. Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan model causal steps dari Baron dan Kenny dan uji bootstrap dari Preacer dan Hayes. Perhitungan uji regresi tahap satu Baron dan Kenny diperoleh hasil t hitung=4.501 (p<0.05) dan nilai B=0.334 yang berarti bahwa leadermember exchange mempengaruhi rasa berdaya psikologis secara signifikan. Perhitungan uji regresi tahap dua diperoleh hasil t hitung=2.812 (p<0.05) dan nilai B sebesar 0.228 yang berarti bahwa leader-member exchange memilki pengaruh yang signifikan pada komitmen terhadap perubahan. Perhitungan uji regresi tahap tiga diperoleh hasil t hitung=0.2463 (p<0.05) dan nilai B=0.264 yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara rasa berdaya psikologis dengan komitmen terhadap perubahan. Selanjutnya, berdasarkan hasil uji regresi tahap tiga juga diketahui bahwa pengaruh leader-member exchange pada komitmen terhadap perubahan mengalami perubahan, yang semula signifikan menjadi tidak signifikan. Hal tersebut menjukkan bahwa leader-member ecxchange memiliki pengaruh tidak langsung pada komitmen terhadap perubahan melalui peran variabel rasa berdaya psikologis. Dari hasil uji bootstrap diketahui bahwa pengaruh tidak langsung tersebut signifikan dengan nilai B=0.1061 dan estimasi true indirect effect berkisar antara 0.0220 sampai 0.2820 pada confidence interval 95%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan komitmen terhadap perubahan, variabel yang dapat menjadi target intervensi adalah leadermember exchange. Untuk dapat meningkatkan leader-member exchange, dalam penelitian ini diajukan intervensi berupa pelatihan keterampilan coaching pada atasan.
This study aims to determine the effect of Leader-Member Exchange to commitment to change trough psychological empowerment. The type of this study is non-experimental with the number of participants is 100. Measurement scales that was used in this study were Commitment to Change Inventory, Leader-Member Exchange ? Multidimensional Measures, and Psychological Empowerment. Data was processed using causal steps from Baron and Kenny and bootstrap test from Preacer and Hayes. Baron and Kenny first step calculation using regression showed that t=4.501 (p<0.05) and B=0.334. It means that leadermember exchange is significantly affected psychological empowerment. The second step of calculation showed that t=.812 (p<0.05) and B=0.228, which means that commitment to change is significantly affected by leader-member exchange. In the last step of calculation showed that t=0.2463 (p<0.05) and B=0.264, which means that psychological empowerment significantly affected commitment to change. Furthermore, based on the last step of calculation, it showed that the effect of leader-member exchange to commitment to change is changed, which previously significant become not significant. This indicated that leader-member exchange has indirect effect to commitment to change trough the role of psychological empowerment. Bootstrap test result showed that the indirect effect is significant, with B=0.1061 and true indirect effect estimation in about 0.0220 - 0.2820 at confidence interval 95%. It can be concluded that to increase commitment to change, leader-member exchange should be the targeted variable for interventions. In order to increase the effect of leader-member exchange on commitment to change, it is proposed that intervention in the form of training coaching skills should be conducted to the leader."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45816
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dini Andriani
"
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari leader member exchange, human resource management practices, dan psychological empowerment terhadap extra role performance dengan mediasi organizational commitment pada karyawan Indonesia di Kedutaan X. Responden penelitian ini berjumlah 280 karyawan Indonesia di Kedutaan X. Model penelitian menggunakan 7 hipotesis yang diuji oleh Structural Equation Modeling SEM .Hasil penelitian menyatakan bahwa organizational commitment berpengaruh positif dan signifikan terhadap extra role performance. Organizational commitment memediasi hubungan antara leader member exchange, human resource management practices, dan psychological empowerment dengan extra role performance.Kata kunci: leader member exchange, human resource management practices, psychological empowerment, extra role performance, organizational commitment.
ABSTRACTThis study aims to know the impact between leader member exchange, human resource management practices, and psychological empowerment on extra role performance mediated by organizational commitment of Indonesian employee at Embassy X. This study using 280 respondents of Indonesian employees at Embassy X and Structural Equation Model SEM method is used for analyzing data.The results declare that organizational commitment is positively related to extra role performance and acts as mediator between leader member exchange, human resource management practices, psychological empowerment and extra role performance. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jonathan Proklamanto
"Organisasi tidak dapat berkembang apabila mereka tidak mengandalkan sumber daya manusia mereka untuk menjalankan operasi harian. Tapi di satu sisi, organisasi tidak bisa percaya begitu saja dengan kualitas tenaga kerja mereka. Karena beberapa dari mereka ada yang harus didorong untuk dapat bekerja sesuai dengan nilai-nilai organisasi. Salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk menilai tingkat keterlibatan, dedikasi, dan komitmen seorang pegawai adalah Organizational Citizenship behavior (OCB). OCB dapat diartikan sebagai kesediaan seorang pekerja untuk mengerahkan kemampuan mereka melampaui tugas dan peran yang telah diberikan kepada mereka. Studi-studi sebelumnya telah menggambarkan bahwa untuk seorang pekerja mencapai OCB mereka harus memiliki komitment terlebih dahulu. Studi tentang Komitment Afektif telah menjadi bukti jika pekerja yang memiliki komitmen tersebut bersedia untuk mengerhakan kemampuan mereka untuk kepentingan organisasi dan bersedia untuk menjadi anggota tetap di perusahaan (Nelson & Quick, 2007). Riset lain yang dilakukan oleh Moorman, Niehoff, dan Organ (1993) mengusulkan bahwa persepsi keadilan sangatlah penting dalam mempromosikan OCB. Dengan demikian kita dapat menilai bahwa persepsi akan keadilan dan komitmen afektif dapat memprediksi OCB.
Karya ilmiah ini bertujuan untuk memperluas ilmu bahwa Afektif Komitmen dapat menjadi mediasi antara keadilan prosedural (i.e. teori dari persepsi keadilan) dan OCB. Pertama-tama hubungan langsung antara keadilan prosedural dan OCB akan dikaji dan dianalisa. Langkah selajutnya akan diikuti dengan menganalisa efek mediasi dari komitmen afektit. Setelah dilakukan penilaian dan analisa secara kritis dari literatur sebelumnya, telah dibenarkan bahwa keadilan prosedural mempebngaruhi OCB dan komitmen afektif secara positif. Penemuan lainnya juga memberikan konklusi bahwa komitmen afektif dan Ocb memiliki hubungan positif yang sangat kuat. Tesis ini mengemukakan bahwa keadilan prosedural mempengaruhi koitment afektif seorang karyawan yang menghasilakan perilaku diskresioner dalam organisasi.
Organizations cannot thrive off if they do not rely on their human resources to execute the daily operations. In contrast, an organization cannot rely on all of its employees as some must be pushed and coerced in order to work in tandem with the organizational goals and objectives. One of the measures that can be used to judge an employee?s level of engagement, dedication, and commitment is the organizational citizenship behavior (OCB). Organization citizenship behavior can be defined as the willingness that employees exert to go beyond their given roles. It has been portrayed that for employees to attain OCB they must first commit to the organization. Affective commitment is evident that employees are willing to put in an effort on behalf of the organization and have a desire to remain as members of an organization (Nelson & Quick, 2007). Other study by Moorman, Niehoff, and Organ (1993) suggest that perception of fairness is important in promoting employee?s citizenship. Thus, we can see that both fairness perception and commitment predict citizenship behavior.This paper aims to extend the knowledge of affective commitment to become the mediator between procedural justice (i.e., the theory of fairness perception) and OCB. The direct relationship between procedural justice and OCB will be presented and analyzed as the first step of the analysis. It will be followed with the analysis of the mediating effect of affective commitment. After the critical appraisal of previous research in the form of literature review, it has been found that procedural justice affects OCB and affective commitment positively. The other finding also concludes that affective commitment has strong positive relationship with OCB. This thesis found that procedural justice affects affective commitment of an employee and result in an increase discretionary behavior in the organization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57509
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library