Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 520 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sander Sasmita
"Cahaya dinyatakan pada penglihatan manusia melalui interaksi dengan material, ketika material itu sendiri hanya hadir secara visual dengan kehadiran cahaya. Cahaya mengacu pada kualitas yang secara dikotomi hadir dalam wujud materiil atau yang dapat terbentuk dalam interioritas subyek, kondisi imateriilnya. Dekonstruksi pemahaman cahaya adalah untuk membongkar konstruksi konsep cahaya yang telah dimaknai dari basis scientific, dengan melihat pemaknaannya berdasarkan sifat atau dampaknya.
Ruang yang terdefinisi dengan konsep kecahayaan, mengisyaratkan bahwa dimensi ketiga pembentuknya merupakan dampak dari representasi cahaya terhadap suatu medium. Mengangkat istilah 'kecahayaan' berupaya untuk mengungkap konsepsi alternatif yang terlebih bersumber pada sifat-sifat cahayanya, agar tidak terjebak pada batas kebendaan (noun) dari kata 'cahaya'. Dialog mutual antara ruang dan cahaya, memposisikan kehadiran arsitektur sebagai ruang perantara yang menghadirkan permutasi cahaya, ketika arsitektur itu pun hanya hadir dan bertransformasi dengan kehadiran cahaya.
Perancangan arsitektur di sini mengungkap keterhubungan antara sifat materiil dan imateriil cahaya, yaitu bagaimana pencerapan pengalaman subyek yang bersumber dari sifat imateriil cahaya sebagai konsep dapat diterjemahkan menyentuh kondisi materialitasnya sebagai kehadiran.

Light, revealed as visions through interaction with materials, as materials themselves are revealed visually in the presence of light. It may appear as a divine phenomenon in its materiality, as well as something that may be formed in the interiority of a human mind, its immaterial state. Deconstructing the understanding of light was to reconsider its definition that has much been explained through scientific means, by reviewing its meaning qualitatively according to its characteristics.
Space that has now been framed in the concept of light, indicates that the third-dimension of its forming relates to the effects of light's representations on the face of a medium. A mutual dialogue between space and light situates the presence of architecture as an intermediary, of which accomodates the permutations of light, while architecture itself would be revealed and be transformed in the play of light.
The design process uncovers the interconnections between material and immaterial qualities of light, that is to say, how a subject's perceptual experience that emerged from the immaterial state of light as a concept could be rendered into its material form as a presence.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harsoyono
"In particular we concentrate on mayor current implementations of optical fiber communications system which employ some form of intensity modulation (1M) of optical source, together with simple direct detection (DD) of the modulated optical signal at receiver- Good receiver where x is 0,3 (factor x ranges between 0 and 1.0 depending on the photo diode material }and SNR excess of 70 dB, is for 25 km transmission distance. The deployment optical amplifiers, particularly on long IM/DD optical fiber 'ink with RFR (flouride glass fiber in excess of 30 dB, and the Raman shift of 6097:6 cm i ) can be represented by an increase of 3.4 dB/km for the power level of 0 dBm and the signal input of 6097.6 cm-1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Radiananda
"Porphyromonas gingivalis dalam plak gigi merupakan penyebab utama terjadinya penyakit periodontal. Aloe vera memiliki sifat antibakteri karena kandungan senyawa fenol. Tujuan penelitian ini untuk menguji efek antibakteri kulit lidah buaya terhadap Porphyromonas gingivalis dengan metode ekstraksi terpilih. Dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi dan infundasi untuk menarik senyawa aktif antibakteri. Uji antibakteri terhadap Porphyromonas gingivalis dilakukan dengan metode dilusi (KHM dan KBM) dan metode difusi (zona hambatan). Hasil metode dilusi menunjukkan nilai KHM dan KBM pada konsentrasi 70%. Sedangkan, metode difusi menunjukkan zona hambat tertinggi sebesar 2.25 mm pada konsentrasi 80%. Dapat disimpulkan bahwa infusum kulit Aloe vera mengandung senyawa fenol, tanin, dan antrakuinon serta memiliki efek bakteriostatik dan bakterisidal terhadap Porphyromonas gingivalis secara in vitro.
Porphyromonas gingivalis in dental plaque has been the primary cause of periodontal disease. Aloe vera has antibacterial properties because of its active compounds such as phenol. The aim of this study was to examine antibacterial effects of Aloe vera rind on Porphyromonas gingivalis using the chosen method. It was performed by doing xtraction with maceration and infusion methods to attract antibacterial active compounds. Antibacterial tests on Porphyromonas gingivalis were carried out using dilution (MIC and MBC)) and diffusion (inhibition zone) methods. The result of the dilution method showed MIC and MBC values at 70% concentration while the diffusion method showed the highest inhibition zone of 2.25 mm at 80% concentration. Hence, Aloe vera rind infuse revealed the presence of phenol, tannin, and anthraquinon and along with bacteriostatic and bacterisidal effects on Porphyromonas gingivalis, in vitro."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Armalia Iriano
"Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri penyebab penyakit periodontal. Aloe vera memiliki khasiat antibakteri karena kandungan senyawa fenol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas antibakteri Aloe vera terhadap Porphyromonas gingivalis. Dilakukan metode ekstraksi maserasi dan infundasi terhadap Aloe vera untuk menarik senyawa aktif antibakteri. Uji antibakteri dilakukan dengan metode dilusi (KHM dan KBM) dan difusi (zona hambat).
Hasil metode dilusi menunjukkan nilai KHM sebesar 70% dan tidak terdapat nilai KBM. Sedangkan, metode difusi menunjukkan zona hambat tertinggi sebesar 1,75 mm pada konsentrasi 90%. Kesimpulan, infusum lidah buaya mengandung senyawa aktif fenol, tanin dan antrakuinon serta memiliki sifat bakteriostatik dan tidak bersifat bakterisidal terhadap Porphyromonas gingivalis secara in vitro.

Porphyromonas gingivalis is the main etiologic agent of periodontal disease. Aloe vera has antibacterial effect because of its phenolic compound. The aim of this study is to investigate the antibacterial effectivity of Aloe vera on Porphyromonas gingivalis. The study was performed by extracting Aloe vera using maceration and infusion extraction methods in order to attract the antibacterial active compounds. The test method of the antibacterial effect was carried out by dilution method (MIC and MBC) and diffusion method (inhibition zone).
The results of dilution method showed that MIC value was at 70% concentration while MBC value could not be determined. The largest inhibition zone of the diffusion method was 1,75 mm at 90% concentration. In summary, Aloe vera infuse contained antibacterial active compounds such as phenol, tannin and anthraquinone and showed bacteriostatic effect on Porphyromonas gingivalis, in vitro."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2008
R20-OB-446
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Jumlah perokok remaja yang semakin banyak ditemui disebabkan ketidaktahuan remaja tentang bahaya merokok. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik remaja dengan persepsi remaja mengenai bahaya merokok pada remaja. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Karakteristik responden pada penelitian ini adalah siswa SMA kelas X, dan XI di Jakarta Utara. Sampel dalam penelitian ini, yaitu 205 responden yang diambil dengan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari lima karakteristik hanya satu yang berhubungan dengan persepsi, yaitu status merokok (p = 0,011; α = 0,05). Peneliti merekomendasikan agar pernerintah membuat iklan tentang bahaya rnerokok sehingga persepsi remaja positif terhadap bahaya merokok.
Kata kunci: bahaya; karakteristik; merokok; persepsi; remaja"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5660
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia terrnasuk mahasiswa. Fenomena ini sangat memprihatinkan karena rokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Hal ini membuat berbagai pihak berupaya untuk menarnbah pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perokok aktif tentarig bahaya merokok dengan frekuensi merokok. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang diambil dengan cara purposive sampling. Alat pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang bahaya merokok dengan frekuensi merokok (p=0,201; α=0,05). Peneliti merekomendasikan kepada petugas kesehatan agar mengadakan pelatihan, seminar, simposium yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi mahasiswa perokok aktif untuk menghentikan kebiasaan merokok."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5661
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengetahuan tentang bahaya merokok merupakan salah satu faktor yang akan menyebabkan individu mempunyai perilaku merokok atau tidak. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pengaruh tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap prilaku merokok, dengan cara membandingkan perilaku antara kelompok individu dengan tingkat pertgetahuan tentang bahaya merokok yang berbeda. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif perbandingan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang yang diambil dengan cara random sampling. Data yang didapat adalah; 80% responden yang memiliki pengetahuan tinggi dan tidak merokok; 20% responden dengan pengetahuan tinggi dan merokok; 50% responden dengan pengetahuan rendah dan tidak merokok; 50% memiliki pengetahuan rendah dan tidak merokok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan erat antara tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap perilaku merokok, hal ini didasarkan pada hasil penelitian yaitu dengan diterimanya Ho yang mernpunyai arti bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku yang signifikan antara individu dengan pengetahuan tinggi tentang bahaya merokok dengan individu dengan tingkat pengetahuan rendah tentang bahaya merokok terhdap prilaku merokok."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5073
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang
penyelamatan diri dan perilaku mahasiswa Universitas Indonesia saat terjadi gempa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain korelasi.
Penelitian melibatkan 393 mahasiswa Universitas Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan 52% responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi tentang tindakan
penyelamatan diri dan 49,62% responden melakukan perilaku adaptif saat terjadi
gempa. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara tingkat
pengetahuan tentang penyelamatan diri dan perilaku saat terjadi gempa (p value=
0,141 , a= 0,05). Hasil penelitian menyarankan perlu diadakan simulasi penyelamatan
diri terkait gempa di lingkungan Universitas Indonesia agar pengetahuan mahasiswa
dapat diaplikasikan dengan baik."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5906
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Alharis
"Di Indonesia khususnya di Sumatera, gempa bumi telah membawa dampak kerusakan yang sulit untuk diprediksi, tidak hanya pada manusia tetapi juga pada lingkungan dan makhluk hidup lainya. Karena kondisi ini lah selama beberapa dekade para ahli mengembangkan disiplin ilmu tentang gempa dan mitigasi setelah terjadinya gempa. Salah satu aplikasi yang telah dikembangkan adalah Sistem Proteksi Pasif dengan menggunakan sistem seismic isolation. Pada studi ini akan dijelaskan tentang pengaruh seismic isolation terhadap prilaku lateral pondasi. Studi ini mengacu pada gedung di Sumatera Barat yang menggunakan Sistem proteksi Pasif dengan Lead Rubber Bearing sebagai isolatornya. Dengan Sistem Proteksi Pasif ini diharapkan momen, lendutan, geser dan putaran sudut di sepanjang tiang pondasi dapat dikurangi, sehingga menghindari terjadinya kegagalan pondasi dan struktur tetap dalam keadaan stabil setelah terjadinya gempa.
In Indonesia, especially in West Sumatera earthquake phenome has bought unpredictable damage, not only for the people but also for environment and all living thing. Because of this situation, over the past few decades, earthquake engineering has developed as a branch of engineering concerned with the estimation of earthquake consequences and the mitigation of these consequences. One of them is passive protective system that using Seismic Isolation system. In this study would be explained the influence of seismic isolation to foundation behavior of structure. Its study refers to building in west sumatera. In this case, Lead Rubber Bearing is one of passive protective system that used. With this passive protective system, the moment, deflection, shear and rotation along of foundation will be over come and there is no failure on foundation, so the structure of building stay on stable condition after earthquake attack."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42828
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Philia Silado
"Industrialisasi di Jepang membawa tantangan baru terhadap perekonomian jepang yaitu krisis bahan baku karena kualitas sumber daya alam mineral Jepang yang minim. Di samping itu, krisis ekonomi yang terjadi akibat Gempa Bumi Kant5 1923, jatuhnya perdagangan internasional Jepang pasca perang Dunia I, dan Depresi Ekonomi 1929 memperburuk perekonomian Jepang. Dengan analisis data menggunakan pendekatan histori, tulisan ini menguraikan upaya Jepang untuk masuk ke Manchurk dan aktivitas ekonomi Jepang di Manchuria untuk memahami bahwa machuria adalah arternatif yang sesuai untuk masalah JepangĀ· South Machuriaa Railway yang dibentuk Jepang di Machuriaa menjadii solusi untuk meningkatkan kondisi ekonomi jepang yang terpuruk.

Industrialization brought out japan into a new challenge which is raw materials crisis as the pool quantity of minetal resources in Japan. Coming to aggravate Japan's economy were the economy crisis for the Great Kanto Earthquake 1923, the decline of Japan' international trade post-World War I, and the Great Depression 1929. By using historical approach on analyzing data, this thesis describes japan's efforts to enter Manchuria and her economy activities there in order to figure out that Manchuria as the alternative to Japan's problems was appropriate. South Machuria Railway that was formed in Manchuria by Japan was the solution towards the increase of Japan's economic health."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42855
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>