Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180959 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Romadhon Ardiansyah
"Karya tulis ini menguji validitas dari pardigma yang ada di Indonesia selama ini yang menyatakan bahwa tarif mampu menekan impor. Secara spesifik, karya tulis ini menginvestigasi efek tarif terhadap impor. Data yang digunakan adalah data perdagangan sektor industri pada periode 2001-2012 yang dikelompokkan berdasarkan HS 6-digit. Selain itu, kami juga mengukur welfare cost dari perubahan tarif dengan menggunakan Harberger`s approach. Hasilnya menunjukkan bahwa tarif berpengaruh negatif hanya pada beberapa sektor industri, seperti sektor kimia, bijih/kaca, dan logam, sedangkan pada sektor lainnya tidak menunjukkan efek tersebut. Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa pada tiga sektor industri tersebut, untuk tahun 2012 setiap penurunan tarif sebesar 1% akan meningkatkan welfare gain yang setara dengan 3% dari pendapatan tarif.

This paper examines the validity of the commonly accepted paradigm that tariffs discourage imports in Indonesia. Specifically, this paper investigates the effect of tariffs on imports by industry using six-digit sectoral trade data for the 2001 and 2012 period. We also measure the welfare cost of a marginal change in tariff rates in each industry using Harberger's approach. The results show that tariff negatively affect only certain industries, such as chemical, stone/glass, and metals, but not others industries. The findings demonstrate that in these three industries, the welfare gain from a 1% decrease in the 2012 tariff rate amounts to approximately 3% of tariff revenue."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alamsyah Pradana
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh variabel makroekonomi terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makroekonomi berupa inflasi, suku bunga SBI, jumlah uang beredar (M2), dan nilai tukar Rupiah (Rp) terhadap Dolar Amerika (USD). Penelitian ini menggunakan metode regresi dengan OLS yang dilanjutkan dengan ARCH/GARCH karena ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada data yang diolah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel nilai tukar Rupiah (Rp) terhadap Dolar Amerika (USD), jumlah uang beredar dan suku bunga SBI berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia selama periode 2001-2012 sedangkan variabel inflasi tidak berpengaruh secara signifikan.

This study investigate the influence of macroeconomic variables on Jakarta Composite Index in the 2001-2012 period. The purpose of this study is to analyze the influence of macroeconomic variables to Jakarta Composite Index such as inflation rate, SBI interest rate, money supply, Rupiah exchange rate to USD. The finding of this study based on regression model with OLS method and ARCH/GARCH method is that exchange rate variables, money supply and SBI rate significantly influence the Jakarta Composite Index and the inflation rate variables is not influence the Jakarta Composite Index significantly. This implies that beside the exchange rate, money supply and SBI rate variables there should be another macroeconomic variables that significantly influence the Jakarta Composite Index."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paloma Paramita Rachman
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh variabel makro ekonomi terhadap return indeks sektoral. Data yang digunakan adalah data time series. Objek pada penelitian ini adalah indeks sembilan sektor yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010. Data makro variabel yang digunakan adalah indeks produksi, harga minyak dunia, cadangan devisa, nilai tukar rupiah terhadap dollar, inflasi, jumlah ekspor, jumlah impor jumlah uang beredar, harga emas dan indeks keyakinan konsumen. Data yang digunakan berupa data bulanan. Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda.
Hasil dari penelitian ini adalah kurs berpengaruh negatif pada seluruh sektor. Indeks produksi berpengaruh positif pada sektor infrastruktur & transportasi, dan berpengaruh negatif pada sektor perdagangan. Harga minyak dunia berpengaruh positif pada sektor pertambangan, cadangan devisa berpengaruh positif pada sektor aneka industri, properti & real estat, infrastruktur & transportasi, keuangan dan perdagangan. Inflasi berpengaruh negatif pada sektor perdagangan. Harga emas berpengaruh negatif pada sektor keuangan dan perdagangan. Indeks keyakinan konsumen berpengaruh positif pada sektor aneka industri dan keuangan. Ekspor, impor dan uang beredar tidak berpengaruh pada seluruh sektor.

This study discusses about the impact of macro economics variable on the return indexes of nine sectors listed on Indonesia Stock Exchange in the period of 2006 - 2010. Macro variables in this study are production index, world oil price, foreign exchange reserve, foreign exchange rate, inflation rate, export value, import value, amount of circulating money, gold price and consumer perception index. The used data is monthly data. This study used multiple linier regression.
The results of this study show that Foreign exchange rate has negative impact on the whole sectors. Production index has positive impact on the infrastructure and transportation sectors, but has negative impact on trade sector. World oil price has positive impact on mining sector, foreign exchange reserve has positive impact on industry, property and real estate, infrastructure and transportation, finance and trade sectors. Inflation rate has negative impact on trade sector. Price of gold has negative impact on finance and trade sector. The consumer perception index has positive impact on industry and finance sectors. Export, import and amount of circulating money does not have any impact on the any sectors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32223
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Metri Sriwati
"ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara nilai tukar
terhadap nilai ekspor dan impor di Indonesia, baik pada jangka pendek
maupun jangka panjang. Data yang digunakan adalah data ekspor dan
impor bilateral Indonesia dengan 37 negara mitra dagang Indonesia
antara 1980:1 sampai 2006:4, diolah dengan memanfaatkan
pendekatan kointegrasi dan error-correction model. Hasilnya pada
jangka pendek, arah dan besarnya pengaruh perubahan nilai tukar
terhadap nilai ekspor, dan impor Indonesia dengan negara mitra
dagang tidak memiliki pola dan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan. Sementara pada jangka panjang, pengaruh perubahan pada
nilai tukar riil atau pendapatan terhadap nilai ekspor dan impor yang
berlaku sesuai hipotesis untuk sebagian besar negara, terutama
negara-negara mitra dagang Indonesia yang nilai perdagangannya
termasuk 10 besar. Pengaruh perubahan nilai tukar terhadap niiai
ekspor maupun impor, rata-rata akan bertahan selama lima triwulan.
Perdagangan Indonesia dengan 18 negara memenuhi Marsha/I Lerner
Condition. Termasuk di dalamnya negara yang termasuk 10 besar
mitra dagang Indonesia, yaitu: Jerman, Jepang, Malaysia, Singapura,
Thailand, dan Amerika Serikat

"
2007
T34463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wini Selnawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh makro ekonomi terhadap Non-Performing Loans pada bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian adalah seluruh bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2008-2011.Variabel makro ekonomi yang diuji pengaruh nya terhadap non-performing loans diproxy kan oleh GDP, Exchange Rate, Interest rate, Money supply dan Inflasi. Data yang digunakan adalah data panel. Estimasi model dilakukan dengan menggunakan regresi. Sebelum melakukan analisa terhadap hasil regresi, terlebih dahulu hasil tersebut diuji asumsi klasiknya dan signifikansinya, sehingga dapat dipastikan hasil tersebut memenuhi standar BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).
Berdasarkan uji multikolinearitas, ditemukan adanya penyimpangan dari asumsi klasik. Yaitu antara variabel interest rate dengan variabel inflasi. Untuk mengatasi hal tersebut penulis menghilangkan salah satu variabel independen yang terdapat multikolinearitas. Variabel yang dihilangkan oleh peneliti yaitu variabel inflasi.
Dari hasil regresi yang dilakukan, penelitian ini menemukan bahwa GDP, interest rate dan money supply (M2) memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat NPL sedangkan exchange rate tidak ada pengaruhnya terhadap NPL. Kemampuan prediksi dari keempat variabel tersebut terhadap NPL sebesar 13.9422%, sedangkan sisanya 86.0578% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan ke dalam model penelitian.

The aim of this study is to explore the impact of the macroeconomic toward non-performing loans in bank that listed in Indonesia Stock Exchange. The object of this study is all of bank that listed in Indonesia Stock Exchange for the periode of 2008-2011. The variables of macroeconomic seeks to examine the effect of several factors on non-performing loans proxied by Gross Domestic Product (GDP), Exchange Rate, Interest Rate, Money Supply and Inflation. Using panel data. The panel regression is being employed in the model estimation. Before starting the annalyzing of the result of regression we need to examine the result to prove its signifiance by mean of classic and statistic assumption test, therefore we can ascertain the results already has a BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).
Based on multicollinearity test, found a deviation from the classical assumptions. That is between the variable interest rate with a variable inflation. To overcome this, the researchers omit one of the independent variables contained multicollinearity. Variables eliminated by the researchers is the variable inflation.
The findings reveal that Gross Domestic Product (GDP), Interest Rate and money supply play an important role in influencing non-performing loans (NPL), whereas exchange rate have no significance effect. Predictive capability of the four variables to Non-performing Loans (NPL) of 13.9422%, while the remaining 86.0578% influenced by other factors not included in the research model.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joy Enrico
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kondisi makroekonomi terhadap tingkat penggunaan utang. Variabel yang menjelaskan kondisi makroekonomi terdiri dari GDP growth, expected inflation, dan Corruption Perception Index (CPI). Penelitian ini menggunakan sampel yang meliputi 156 perusahaan di Indonesia pada periode 2001-2011. Dengan menggunakan regresi data panel, hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan pengaruh masing-masing variabel determinan kondisi makroekonomi terhadap tingkat penggunaan utang di Indonesia. Selain itu ditemukan pula bahwa terdapat perbedaan pengaruh masing-masing variabel determinan kondisi makroekonomi terhadap tingkat penggunaan utang antar industri.

This research aims to examine the impact of macroeconomic conditions on leverage. The determinants that represents macroeconomic conditions are GDP growth, expected inflation, and Corruption Perception Index (CPI). This research uses sample from 156 companies in Indonesia within period of 2001-2011. By using panel data regression, the result of this study discovers that there are some differences in the effect of each explanatory variable of macroeconomic conditions on leverage in Indonesia. In addition, the research also finds that there are some differences in the effect of each explanatory varible of macroeconomic conditions on leverage among the industries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Maruliana
"ABSTRAK
Skripsi ini b?rtujuan untuk menguji secara empiris pengaruh variabel makroekonomi terhadap likuidit s obligasi p?merintah di pasar sekunder, dimana likuiditas obligasi diukur dengan proksi tunoyer latio. Variabel makroekonomi yang diuji adalah inflasi, ku.s USD/IDR, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) darJ spread l^karta Interbanh Ofered Rate (JIBOR) dalam kurun waktu 2007 sampai dengan 2012, Penelitian ini m?nggunakan sampel yang dipilih dengan metode puposive sampling- Sampel yang dipilih adalah obligasi benchmort lc,tor 10 tahun dan 5 tahun, dikarcnakal paling aktif diperdagangkan di pasar sekunder. Pengujian hiporesis dilakukan dengan mengguakan analisis regresi berganda. Dari hasil pengujian, diperlihatkan bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap likuiditas obligasi pemerintah pada tenor l0 dan tenor 5 tahun ditingkat kepercayaan 95o/o- Spreod II8'OR yang mer?prcs?ntasikan risiko suku bunga antar banlqbqpengamh signifikan hanya terhadap likuiditas obligasi pernerintah tenor l0 di tingkat kep?raayaar 99olo- Variabel makDekonomi lainnya yang diuji, yaitu kurs USD DR dan IHSG, tidak berpengaruh sigifikan terhadap likuiditas obligasi pemerintah baik pada tenor l0 tahun malpun 5 tahun.

ABSTRACT
The purpose of this studyis to examine empirically the effect of macro?conomics variables to liquidity of Govemment Bonds in Secondary Marke,which the liquidity is measured by tumover ratio, Some macroeconomics variables examined are inflation, currency exchange rate USDIDn" Jakarta Conposite lndex (JCl), and spread Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) in the period 2007 to 2012. This study us?s samples which selected by sampling puposive method, The samples are selected namely benchmark govemment bond series matured in l0 years and 5 years due to most actively tnded in secondary market. Hypothcsis testing is done using multiple iegresion analysis. The result is inflation having si$ificant influance to liquidity of Covemment Bonds matured in l0 ye{rs and 5 yeanin 95% confidance level,Spresd JIBOR which reflect of interbar* intercst having signilicant influanc? in 99elo confidance level toliquidity of Govemment Bonds mah.r?d l0 years Government Bonds. The other macro?aonomics variables, namely currency exchange rate USD/IDR and JCI, do not havc signilicant to liquidity ofGovernrnent Bonds neith?r maturcd in l0 years normatured in 5 yea$ Govemment Bonds."
2013
S46338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Hanifah
"Non-Performing Loan (NPL) merupakan indikator penting yang mencerminkan peran kredit bank dalam pertumbuhan ekonomi di dalam suatu negara. Pemerintah dan regulator menginginkan NPL yang rendah dan tingkat pertumbuhan kredit yang tinggi, sebagai sasaran untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inflasi yang rendah. Sektor keuangan Indonesia yang sedang menghadapi resesi ekonomi tentunya akan berdampak pada kinerja bank, terutama dalam hal pencapaian NPL. Skripsi ini mengkaji NPL perbankan nasional selama 2015 – 2020, serta menyusun model empiris yang dapat digunakan untuk memproyeksikan NPL di masa mendatang. Unit sampling adalah bank yang tergabung dalam kategori bank umum konvensional yang berjumlah sebanyak 104 bank. Data yang digunakan adalah data time series untuk variabel penelitian tahun 2015 – 2020, dan teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi time series dengan model estimasi Ordinary Least Square (OLS). Hasil empiris menunjukkan bahwa variabel makroekonomi suku bunga, tingkat inflasi, nilai tukar, dan US Prime Rate berpengaruh signifikan secara parsial terhadap NPL, sedangkan PDB berpengaruh negatif dan tidak signifikan secara parsial terhadap NPL. Namun demikian, suku bunga, tingkat inflasi, PDB, nilai tukar, dan US Prime Rate berpengaruh signifikan dan positif terhadap NPL secara simultan. Peneliti menemukan bahwa proyeksi NPL untuk tahun 2021: untuk skenario pesimis NPL tetap pada 5,08%, pada skenario optimis NPL akan turun menjadi 3,77%, dan pada skenario moderat NPL juga diprediksi akan turun menjadi 4,43%.

Non-Performing Loan (NPL) is an important indicator reflecting the role of bank credit in a country's economic growth. The government and regulators want low NPL and high credit growth rates, as intermediate targets to achieve high economic growth and low inflation. The Indonesian financial sector, which is facing an economic recession, will certainly have an impact on banking performance, especially in terms of achieving NPL. This thesis reviews the NPL of national banks during 2015 – 2020, as well as developing an empirical model that can be used to project NPL in the future. The sampling unit is banks that are incorporated into conventional commercial banks, of which the total number is 104 banks. The data used are time series data for the studying variables of years 2015 – 2020 which are observed, and the analysis technique in this study used time series regression analysis with the estimation model is Ordinary Least Square (OLS). The empirical results indicate that the macroeconomic variables exerting significant influence partially to NPL are interest rate, inflation rate, exchange rate, and US Prime Rate, while GDP has a negative and insignificant effect partially both on NPL. However, the effect of interest rate, inflation rate, GDP, and also exchange rate and US Prime Rate simultaneously to NPL is significant and positive. Projecting NPL in 2021 the research found that in the pessimistic scenario, NPL remains 5.08%, in the optimistic scenario, NPL will decrease to 3.77%, and in the moderate scenario, NPL is also predicted that it will decrease to be 4.43%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farouq Widya Pramana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh shock kondisi makroekonomi Indonesia dan tingkat bunga internasional terhadap imbal hasil Obligasi Negara dalam US Dollar. Penelitian dengan metode Vector Error Correction Model (VECM) menggunakan data bulanan yang terdiri dari imbal hasil Obligasi Negara dalam US Dollar, tingkat bunga domestik, tingkat harga, nilai tukar riil, dan tingkat bunga internasional periode bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2013. Hasil penelitian menunjukkan variabel tingkat bunga domestik, tingkat harga, nilai tukar riil dan tingkat bunga internasional secara signifikan berpengaruh positif terhadap imbal hasil Obligasi Negara dalam US Dollar dan terjadi mekanisme koreksi dalam model imbal hasil Obligasi Negara dalam US Dollar yang mengindikasikan adanya kointegrasi.

This study analyzes the effect of Indonesia macroeconomic condition and international interest rate shocks on yield of the Government Bond in US Dollar. It applies Vector Error Correction Model (VECM) using monthly data consist of yield of the Government Bond in US Dollar, domestic interest rate, price level, real exchange rate, and international interest rate in the period of January 2006 to December 2013. The results show that domestic interest rate, price level, real exchange rate, and international interest rate have significantly positive impact on yield of the Government Bond in US Dollar and confirm the presence of error correction mechanism in the yield of the Government Bond in US Dollar model that indicates the existence of cointegration.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>