Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180721 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Citra Larasati
"Skripsi ini membahas relasi antara tokoh perempuan dan tokoh laki-laki dalam kaitannya dengan persoalan gender. Relasi gender yang dianalisis untuk melihat kecenderungan pola relasi yang terjalin. Dari relasi tersebut, dapat dilihat adanya ketidakadilan gender yang dialami tokoh perempuan sebagai dampak ketimpangan relasi. Meskipun begitu, ada upaya untuk mendekonstruksi isu gender dalam rangka menyejajarkan posisi perempuan dengan posisi kaum lakilaki. Walaupun pada akhirnya, perempuan tidak dapat menandingi dunia laki-laki yang berkuasa dalam dunia yang patriarkal.

This undergraduate thesis analyzes gender relation between man and woman, to see what kind of pattern has been made. From that pattern, we could see there is unfairness for female as an effort of imbalance between man and woman. However, there is an effort to deconstruct that issue in order to make man and woman position in that same place. Yet in the end, we could not deny that the power of man is too strong compared to woman in this patriarchy-mindset world.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Sunari
"Dalam karya sastra, tokoh perempuan umumnya ditampilkan dalam posisi yang tidak menguntungkan. Posisi perempuan selalu dianggap nomor dua (second class) di bawah dominasi laki-laki. Perempuan tampil sebagai mahluk yang lemah, tertindas, dan hidup tergantung pada kaum laki-laki.
Namun, hal tersebut tidak ditemui dalam trilogi novel Dari Lembah Ke Coolibah, Welas Asih Merengkuh Tajali, dan Menyucikan Perselingkuhan-- karya Titis Basino. Titis menampilkan tokoh perempuan yang tegar, mandiri, tidak cengeng, percaya diri, dan tidak tergantung sepenuhnya pada laki-laki. Titis juga berusaha memandang perempuan melalui tradisi dan kedudukannya, terutama berkaitan dengan hubungan laki-laki dan perempuan. Melalui bahasanya yang mengalir lancar, Titis berusaha membuktikan bahwa perempuan tidak hanya berperan inferior dalam tradisi dan kedudukannya tetapi juga kadang berperan superior sebagai individu yang berotonomi.
Dalam penelitian terhadap trilogi novel tersebut tampak sejauh mana peran ganda perempuan. Tokoh perempuan dalam ketiga karya tersebut berhasil membuktikan bahwa mereka dapat berperan ganda, baik sebagai ibu rumah tangga, istri, perempuan karier, dan sekaligus individu yang bebas. Hal ini menunjukkan bahwa tokoh perempuan dalam trilogi novel tersebut telah berada dalam posisi superior, walaupun tokoh laki-laki dalam trilogi novel tersebut masih menganggap bahwa dari berbagai sudut, baik agama, budaya, dan kemampuan/kerja, perempuan masih berada di bawah laki-laki. Selain itu, peran, sikap, dan sifat inferior perempuan masih tampak jika berkaitan dengan masalah cinta karena perempuan masih cenderung menggunakan perasaan dalam menyelesaikan berbagai persoalan.
Penelitian ini tidak hanya memfokuskan sudut pandang dan pemikiran tokoh perempuan tetapi juga menampilkan sudut pandang tokoh laki-laki terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi kaum perempuan. Berbagai permasalahan hubungan perempuan dan laki-laki juga dikaitkan dengan konsep gender. Hal tersebut disadari sebagai kondisi yang berlaku dalam masy,irakat. Oleh karena selama ini masyarakat biasanya tidak dapat menerima perilaku yang menyimpang dari norma standar maka berkembang mitos yang membedakan peranan laki-laki dan perempuan (gender).
Dalam trilogi novel tersebut juga terlihat sikap pengarang-yang kebetulan perempuan-- yang ditampilkan oleh tokoh perempuan. Pada intinya perempuan dalam ketiga karya Titis tersebut hanya ingin tampil sejajar (kedudukannya) dengan laki-laki, tanpa keinginan untuk memberontak atau menaklukan posisi dan dominasi laki-laki."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S10899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rieza Utami Meithawati
Rawamangun, Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2004
899.221 RIE t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Rima Dewi
"Masyarakat Jawa merupakan penganut bentuk dasar sistem terminologi bilateral dan generasional yang menyamaratakan kedudukan ayah dan ibu. Namun, pada kenyataannya tetap saja ada perbedaan mengenai pola persaudaraan ini yaitu pembedaan dalam senioritas dan jenis kelamin. Dalam budaya Jawa pun dikenal istilah Kanca Wingking bagi perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat kedudukan perempuan Jawa dalam keluarga yang tergambar novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih dilihat dari perspektif gender. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa diskriminasi gender seperti marginalisasi, stereotipe, dan subordinasi melahirkan berbagai kekerasan ekonomi, fisik, psikis, dan seksual.

The Javanese follow the basic rules of bilateral and genarational terminology system which balance the position of men and women in society. However, there is still differentiation found in this type of family pattern, which is the differentiation in seniority and gender. There is also "Kanca Wingking" terminology for women raised in Javanese culture. Therefore, this research analyzes the position of women in Javanese families based on gender perspective illustrated in Hati Sinden, a novel written by Dwi Rahyuningsih. This research, using analytical descriptive method, finds out that the gender discrimination such as marginalization, stereotyping, and subordination often result in economic, physic, psychological, and sexual violence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42852
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fenty Nadia Luwis
"Masalah jenis penelitian skripsi ini adalah jenis KDRT apa saja yang terdapat dalam DFKM dan bagaimana KDRT, sebagai bentuk ketidaksetaraan gender, digambarkan di dalam novel ini"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10859
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Safira Nurarafah
"David Levithan dikenal sebagai salah satu penulis yang tidak menggambarkan karakter LGBTQ yang stereotipikal dalam novel-novelnya. Salah satu novelnya, Every Day (2012) menyampaikan cerita tentang seorang karakter yang memiliki identitas gender berada di luar gender biner (gender non-conforming) yang dapat melakukan perjalanan dari satu tubuh ke tubuh lain setiap hari. Karakter utama novel ini adalah roh yang tidak memiliki tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki konstruksi gender di Every Day (2012). Menggunakan analisis tekstual, penelitian ini menunjukkan bahwa Every Day (2012) mempermasalahkan representasi dari konstruksi gender dan menantang konstruksi tersebut melalui karakternya.

David Levithan is known as one of the authors who does not portray stereotypical LGBTQ character in his novels. One of his novels, Every Day (2012) delivers a story about a gender non-conforming character who can travel from ones body to another every single day. The main character of the novel is a spirit who does not possess any bodies. This research aims to investigate gender construction in Every Day (2012). Using textual analysis, this research suggests that Every Day (2012) problematizes the representation of gender construction and challenges the construction through its characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raudra Rachmilia Putri
"ABSTRAK
Salah satu negara yang menganut budaya patriarki adalah Indonesia. Dalam budaya patriarki, perempuan sering dianggap bergantung pada laki-laki dan memiliki kelas lebih rendah dalam status sosial budaya. Adat dan nilai-nilai budaya mengharuskan perempuan berada di wilayah domestik. Budaya patriarki dalam masyarakat Jawa membuat perempuan mengalami ketidakadilan gender berupa subordinasi dan stereotipe. Novel Kartini karya Abidah El Khalieqy merupakan salah satu novel yang menyoroti perjuangan perempuan demi hak dan kesetaraan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan subordinasi dan stereotipe yang dialami oleh perempuan dan upaya perempuan untuk mendapatkan posisi yang setara dengan laki-laki.

ABSTRACT
One of the countries that adopted a patriarchal culture is Indonesia. In patriarchal culture, women are often being represented as the ones who always depend themselves on men and somehow, has a lower class in social and cultural status than men. The tradition and norms of Indonesian cultures requires women to take a role on domestic sector only. Patriarchal culture, specifically in Java, caused gender inequality towards women. Those type of gender inequality, often to be called gender bias, are subordination and stereotype. The novel called Kartini by Abidah El Khalieqy is one of the novel that focused on women rsquo s struggle and battles to achieve a more equal position, the same as men. This research is going to point out types of gender inequality gender bias that can be found in this novel such as subordination and stereotype that happened to women, also their efforts to achive an equal position, the same position as men."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hana Rahma Kamila
"Jurnal ini membahas beberapa aspek dalam agama dan kontribusinya dalam membentuk gender. Iran merupakan sebuah negara Islam yang memegang erat nilai dalam Islam dan Patriarki, memiliki rezim radikal yang tidak bisa mentolelansi perbedaan di antara masyarakatnya. Dalam novel grafis, Persepolis, penulis menggambarkan bagaimana situasi yang kacau dan menyedihkan setelah Revolusi Islam di Iran.
Jurnal ini, akan fokus kepada bagaimana agama memberikan kontribusi dalam membentuk gender dan bagaimana agama digunakan sebagai media untuk mengendalikan dan melanggar hak-hak manusia. Jurnal ini berisi bahwa agama tidak berjalan sesuai dengan fungsinya sehingga mengakibatkan dampak yang buruk bagi masyarakat, baik pria maupun wanita.

This paper scrutinizes several aspects in religion attributes and its contribution in forming gender. Iran is an Islamic state who strongly holds the conservative values of Islam and Patriarchy; forming a radical regime as it cannot tolerate the diversity among its people. On the graphic novel, Persepolis, the writer depicts how wretched and chaotic the situation is after The Islamic Revolution in Iran.
This paper, however, will be focusing on how religion contributes in forming gender and how it is used as a medium to control and violate against human's right. This paper summarizes that religion is not working as the way it is, thus it creates harmful outcomes to its people, both men and women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sariah
"Kajian ini membahas kesetaraan gender dalam tuturan yang digunakan pada novel Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H. yang dikaji secara pragmatik untuk merekam jejak kesetaraan gender dalam novel sejarah. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif-deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara menyimak dan mencatat tuturan yang mengandung kesetaraan gender yang terdapat dalam novel tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa kesetaraan gender dalam tuturan yang digunakan pada novel tersebut mengandung empat tuturan ilokusi dalam sumber penelitian pada novel Kuantar ke Gerbang, yaitu asetif, ekspresif, direktif, dan komisif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur ilokusi Searle (1979). Tindak tutur asertif, ekspresif, direktif, dan komisif yang digunakan mengekspresikan bentuk dan makna kesetaraan gender melalui tokoh Inggit dan Kusno yang merupakan dua tokoh sentral dalam novel tersebut. Sebagai novel yang berhubungan dengan peristiwa sejarah, pergerakan pemuda meraih kemerdekaan Indonesia mengalami banyak tekanan dari penguasa, Pemerintah Hindia Belanda. Tokoh Inggit sebagai seorang perempuan memiliki pemikiran dan perilaku yang menunjukkan kemajuan dan antikejumudan. Wanita ulet dan merdeka yang lebih mengutamakan kebahagiaan bukan kemewahan. Tuturan yang digunakan dalam novel tersebut mengandung makna kesetaraan gender yang menjadi dasar bahwa sejak awal berdirinya Republik Indonesia sudah didasarkan pada isu-isu kemandirian dan kemajuan wanita meskipun tuturan tersebut hanya terekam dari dua tokoh Inggit dan Kusno."
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2023
400 BEBASAN 10:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>