Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Skripsi ini menganalisis mengenai ketidakikutsertaan di kalangan lanjut usia
Jepang dalam kegiatan sosial. Teori yang digunakan dalam skripsi ini mengacu
pada argumen Li-Mei Chen (2013) bahwa lanjut usia tidak yakin pada
kemampuan fisik dan psikologis mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan
sosial. Hasil penelitian ini menemukan bahwa alasan ketidakikutsertaan yang
dikemukakan Chen hanya berlaku di Jepang secara umum, sebab, terdapat
perbedaan alasan utama ketidakikutsertaan berdasarkan lokasi dan rentang usia
pada usia lanjut., This work analyzed regarding the nonparticipation among Japanese older adults in
volunteer activities. This work used Li-Mei Chen’s (2013) argument which
explained that the older adults didn’t have confidence with their physical and
psychological ability to participate in volunteer activities. The results of this study
found that the reasons explained by Chen about the Japanese older adults’
nonparticipation is may be applied only in general, because, there are facts about
differences on the main reasons of the nonparticipation based on the location and
the age range of older adults.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
610 JKI 22:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Kusuma Dewi
"
Masalah kesehatan yang kerap ditemukan pada lansia yaitu gangguan fungsi kognitif. Gangguan kognitif dapat mempengaruhi kesejahteraan dan keselamatan lansia. Pengelolaan faktor risiko perlu diperhatikan untuk menjaga fungsi kognitif, salah satunya kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan adanya hubungan antara kualitas tidur dengan fungsi kognitif pada lansia. Dengan desain cross-sectional, penelitian dilakukan terhadap 152 lansia berusia 60 tahun atau lebih yang bertempat tinggal di Kecamatan Cakung. Instrumen penelitian ini menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengetahui kualitas tidur dan Montreal Cognitive Assessment versi Bahasa Indonesia (MoCA-Ina) untuk menguji fungsi kognitif. Berdasarkan kualitas tidur, ditemukan 54,6% responden mengalami kualitas tidur terganggu, sedangkan sebanyak 73,7% responden mengalami penurunan fungsi kognitif. Uji chi square menunjukkan nilai p = 0,031 (p < α; α = 0,05), menandakan terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan fungsi kognitif pada lansia. Nilai odd ratio (95% CI) 2,233 menyimpulkan responden dengan kualitas tidur terganggu berisiko 2,233 kali lebih besar untuk terkena gangguan fungsi kognitif. Merujuk pada hasil penelitian, program kesehatan mengenai tidur dan kognitif dapat dibentuk dan diaplikasikan secara terpadu untuk menjaga kesehatan, kesejahteraan, dan keselamatan lansia.

The health issue commonly found in older adults is cognitive impairment. Cognitive impairment can significantly affect the well-being and safety of the older adults. Managing risk factors is essential to preserve cognitive function, and one of these factors is sleep quality. This study aims to ascertain the relationship between sleep quality and cognitive function among the older adults. With a cross-sectional design, the study was conducted on 152 elderly individuals aged 60 years or older residing in the Cakung District. The research instruments utilized were the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) to assess sleep quality and the Montreal Cognitive Assessment-Indonesian version (MoCA-Ina) to evaluate cognitive function. Based on sleep quality, it was found that 54,6% of respondents had disturbed sleep quality, while 73,7% experienced cognitive function impairment. The chi-square test results indicated a p-value of 0,031 (p < α; α = 0,05), indicating a significant relationship between sleep quality and cognitive function among the older adults. The odds ratio value (95% CI) of 2,233 concluded that respondents with disturbed sleep quality were 2,233 times more likely to experience decreased cognitive function. Based on the research findings, integrated health programs focusing on sleep and cognitive health can be formulated and implemented to safeguard the health, well-being, and safety of the older adult population."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Aisyah
"Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan asupan zat gizi mikro, aktivitas fisik, latihan kecerdasan, dan karakteristik responden dengan kejadian demensia pada lansia di Kelurahan Depok Jaya. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional selama bulan April - Mei 2009 pada 103 lansia kelompok umur di atas 60 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan lansia dengan asupan zat gizi mikro yang cukup disertai aktivitas fisik dan latihan kecerdasan berhubungan dengan rendahnya risiko demensia pada lansia. Kepada pihak terkait seperti Dinas Kesehatan Depok atau Puskesmas di wilayah kerja Depok agar mengembangkan KIE untuk penyuluhan mengenai sumber makanan vitamin A, vitamin E, vitamin C, FE dan Zn serta aktivitas fisik dan latihan kecerdasan untuk menurunkan risiko kejadian demensia.

This research?s aim to know the relation of micronutrients intake, physical activity, intellegence practices, and characteristic of subjects to occurence of dementia in older adults at Depok Jaya Village. This research use cross sectional design, during April until May 2009 in 103 older adults above 60 years old.
The result show that older adults with sufficient micronutrients intake together physical activity and intellegence practices related to lower risk of dementia. To the related institutions such as health official of Depok and public health services in work region of Depok may develop KIE (communication, information and education) for the counselling about food sources of vitamin A, vitamin E, vitamin C, Fe and Zn and also physical activity, and intellegence practices to degrade occurance dementia."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Tania Budianti
"ABSTRAK
Fungsi kognitif pada lansia mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Dukungan keluarga yang optimal menjadi salah satu cara yang dapat diberikan keluarga kepada lansia untuk mempertahankan fungsi kognitif lansia tetap berfungsi dengan baik dan meminimalisir kejadian gangguan fungsi kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan fungsi kognitif pada lanjut usia di RW 05 Kelurahan Jatipadang. Jenis penelitian ini berupa deskriptif korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini melibatkan 107 lansia yang dipilih dengan cara teknik simple random sampling. Dukungan keluarga diukur dengan kuisioner yang dibuat oleh peneliti sesuai dengan penelusuran literatur. Sedangkan, fungsi kognitif lansia diukur dengan menggunakan instrumen Mini Mental State Examination (MMSE). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan fungsi kognitif lansia, p value sebesar 0,001 (p value ≤ 0,05). Penelitian ini merekomendasikan kepada praktisi dan kader kesehatan untuk menyarankan kepada keluarga di wilayah binaannya untuk tetap memberikan dukungan yang positif kepada lansia.

ABSTRACT
Cognitive function of older adult is decreasing by age. Optimal family support is one of the family effort to defend elder?s cognitive function and minimize the disruption. This research aimed to identify the correlation between family support and older adult cognitive function in RW 05, Jatipadang. The design study of was cross sectional design. This research involved 107 older adults and families, who was selected by simple random sampling technique. The family support measured by questionnaire made by researcher based on literature, while the cognitive function measured by basic instrument Mini Mental State Examination (MMSE). The result shows that there is correlation between family support and older adult cognitive function (p value = 0,001, α ≤ 0,05). Health practicioners are recommended to encourage the family, especially to give positive support to older adult."
2016
S62961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Wijayani
"Pembangunan sosial adalah pendekatan pembangunan yang digunakan untuk mengatasi perrnasalahan yang timbul akibat kegagalan pembangunan ekonomi. Keberhasilan pembangunan ekonomi tidak diikuti oleh pembangunan di sektor lain, akibatnya menimbulkan permasalahan kesejahteraan sosial. Salah satunya adalah meningkatnya jumlah lanjut usia terlantar.
Kondisi demikian menuntut perhatian pemerintah, masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat dalam menyediakan pelayanan-pelayanan serta sarana dan prasarana bagi lanjut usia, khususnya bagi lanjut usia terlantar. PSTW 'Budhi Dharma' Bekasi sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Departemen Sosial mempunyai tugas memberikan bimbingan dan pelayanan bagi lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Salah satu program PSTW ?Budhi Dharma" Bekasi adalah melaksanakan program bimbingan sosial sebagai program inti (core) yang ditujukan kepada klien agar mampu mengembangkan relasi sosial yang positif dan menjalankan peranan sosialnya dalam kehidupan berrnasyarakat. Salah satu kegiatan dalam program bimbingan sosial yang dilakukan di PSTW "Budhi Dharma? Bekasi adelah kegiatan terapi kelompok. Kegiatan terapi kelompok bertujuan untuk membantu klien meningkatkan kapaaitasnya dalam memeoahkan masalah-masalah yang dihadapinya dan meningkatkan keberfungsian sosial klien dalam rangka menciptakan hubungan sosial dan penyesuaian sosial yang serasi dan harmonis diantara sesama klien dalam satu wisma.
Peneliti tertarik untuk memilih kegiatan terapi kelompok di PSTW "Budhi Dharma" Bekasi sebagai fokus penelitian didasarkan oleh tiga hal yaitu : 1) Kegiatan ini sangat dibutuhkan oleh klien dalam menjalani masa tuanya di panti, mengingat karakteristik klien yang dilayani di PSTW berbeda dengan panti-panti sosial lainnya dimana klien akan menjadi klien panti sampai mereka meninggal dunia, 2) PSTW "Budhi Dharma" Bekasi setama ini belum pemah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan terapi kelompok per tahunnya secara berkala dan tertulis, sehingga sultt untuk menilai pencapaian tujuan kegiatan tersebut, 3) Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan terapi kelompok ditakukan untuk memperoleh infomlasi secara rinci dan jelas bagaimana kegiatan tersebut bekerja.
Penelitian ini benujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan terapi kelompok dan faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaannya.
Tipe evaluasi yang digunakan dalam penelltian ini adalah evaluasi formatif (formative evaluations) dengan mengacu pada Program Outcome Model yang mencakup komponen inputs-activities-outputs dan outcomes, sedangkan impacts dilihat sebagai tujuan ideal yang ingin dicapai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan tipe penelitian deskriptif untuk memperoleh informasi seputar pelaksanaan kegiatan terapi kelompok meliputi input, activity, output, outcome faktor pendukung dan faktor penghambat dari para pejabat struktural, penanggung jawab dan para petugas terapi kelompok. lnformasi mengenai proses pelaksanaan kegiatan tersebut juga diperoleh dari klien yang telah mengikuti kegiatan terapi kelompok, mewakili masing-masing kelompoknya dan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
Hasil penelitian pada komponen input menunjukkan sumber-sumber yang diperlukan ada yang cukup memenuhi standar profesionalisme dan ada juga yang belum. Begitu juga dalam komponen activity, walaupun cukup memenuhi prosedur namun untuk optimatisasi pencapaian tujuan pertu dilakukan perbaikan-perbaikan Output dan outcome mengacu pada tujuan kegiatan, namun output dan outcome yang dihasilkan belum sesuai dengan yang direncanakan. Belum optimalnya outcome yang dihasilkan terkait dengan karakteristik klien yang berusia lanjut dan juga perbedaan status sosial ekonomi dan Iatar belakang klien sebelum masuk panti (karakteristik partisipan/participant characteristic) yang sekaligus juga menjadi Salah satu penghambat kegiatan ini. Aspek lainnya yang menghambat pelaksanaan kegiatan ini adalah kurangnya frekuensi pelaksanaan kegiatan ini di setiap wismanya dan terbatasnya dana yang tersedia (karakteristik keadaan/context characteristic), terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, kurang maksimalnya peran pekerja sosial dan belum adanya panduan pelaksanaan yang rinci dan jelas (karakteristik program yang dilaksanakan/charactertstic of program implementation). Selain itu juga, belum tersedianya atat perekam (tape recorder), alat-alat terapi (outcome program/program outcome), serta belum pemah dilakukannya evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini menyebabkan sulit untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan kegiatan selama ini. Hambatan-hambatan tersebut pertu segera diatasi, karena sangat mempengaruhi keefektifan petaksanaan kegiatan ini. Elemen input seperti sumber daya manusia, sarana dan prasarana menjadi daya dukung kegiatan ini. Walaupun kegiatan ini cukup memenuhi prosedur ilmiah, namun belum cukup efektif daiam mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu masih sangat diperlukan perbaikan dan penyempurnaan komponen-komponen kegiatan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian maka diberikan rekomendasi sebagai perbaikan atau penyempurnaan kegiatan, terkait dengan faktor penghambat pelaksanaan kegiatan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miller, Carol A.
""This book provides comprehensive, easy-to-understand coverage of the theory and practice of gerontological nursing, addressing both physiologic and psychosocial aspects of aging, as well as broader issues such as cultural competence and legal and ethical concerns." -- Publisher."
Philadelphia: Wolters Kluwer, 2015
618.97 MIL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmah
Jakarta : Erlangga, 2010
613.2 FAT g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Zulfitri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku lansia hipertensi dalam mengontrol kesehatannya di wilayah kerja Puskesmas Melur Pekanbaru.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan rnetode probability sampling method dengan teknik secara gugus bertahap (multistage sampling), yang berjumlah 82 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia hipertensi berusia di atas 55 tahun, panca indra berfungsi baik, sehat jiwa, tingga! bersama keluarga, dan anggota keluarganya yang paling dominan bersama dan merawat lansia, yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Melur Pekanbaru. Uji statistik yang digunakan adalah uji Cl1i-Square.
Hasil penelitian tentang hubungan dukungan keluarga (komposit dari dukungan emosional, dukungan fenghargaan, dukungan informasi, dukungan instrumental) dengan perilaku lansia hipertensi dalam mengontrol kesehatannya, didapatkan hasil adanya hubungan yang bermakna (p value = 0,042). Jika dilihat dari empat bentuk dukungan keluarga, hanya tiga bentuk dukungan keluarga yang mempunyai hubungan secara bermakna dengan perilaku lansia hipertensi dalam mengontrol kesehatannya, yaitu dukungan emosional (p value = 0,001), dukungan penghargaan (p value = 0,008), dan dukungan informasi (p value = 0,004). Dukungan keluarga yang paling dominan berhubungan dengan perilaku lansia hipertensi adalah dukungan emosional, dengan menggunakan uji regresi logistik Banda.
Dari basil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lansia dengan penyakit kronis sangat membutuhkan dukungan dari keluarga, khususnya dukungan erosional, yang dapat meningkatkan semangat dan motivasi lansia untuk bersikap dan berperilaku sehat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Takasihaeng, Jan
Jakarta: Kompas, 2000
613.043 8 JAN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>