Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210613 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theresia Natalie
"ABSTRAK
Penulisan skripsi ini membahas peranan perusahaan pemeringkat efek dalam
pasar modal serta perbandingan pengaturan dan pengawasan perusahaan
pemeringkat efek di Indonesia, Australia, India, dan Jepang, yang kemudian
dibandingkan pula dengan standar internasional dari IOSCO. Dengan
menggunakan metode yuridis normatif, ketentuan hukum yang ada di keempat
negara tersebut dianalisis dan dibandingkan satu dengan lainnya, khususnya
ketentuan mengenai pengaturan umum, persyaratan, pengawasan, serta
pertanggungjawaban dari perusahaan pemeringkat efek. Hasil dari penelitian ini
menjelaskan adanya persamaan dan perbedaan aturan mengenai perusahaan
pemeringkat efek di keempat negara tersebut yang bertujuan untuk melindungi
kepentingan investor.

ABSTRACT
This thesis discusses the role of credit rating agency in capital market as well as
comparison of the regulation and supervision of credit rating agency in Indonesia,
Australia, India, and Japan which are compared to the international standard by
IOSCO, too. By using the normative juridical method, the provisions of existing
laws in these four countries are analyzed and compared with one another,
especially the provisions on general regulation, requirements, supervision, and
liability of credit rating agency. The result of this study describes similarities and
differences in the rules regarding credit rating agency in the four countries, that
aim to protect the interests of investors."
2015
S58256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mikaela Rafagabriola Edoloan
"Perusahaan pemeringkat efek memiliki pengaruh besar terhadap pasar modal. Dewasa ini, perusahaan pemeringkat efek memiliki dual role: (i) sebagai penyedia informasi dan (ii) pengemban fungsi regulasi. Pengaruh yang besar ini butuh diseimbangi dengan akuntabilitas yang sama besarnya. Maka dari itu, perlu dipastikan bahwa Indonesia memiliki kerangka regulasi yang kokoh seputar perusahaan pemeringkat efek. Melalui metode penelitian doktrinal yang menggunakan pendekatan komparatif, skripsi ini mengidentifikasi dan mengkaji kelebihan dan kekurangan dari seperangkat pengaturan terkait perusahaan pemeringkat efek di Indonesia. Skripsi ini pun membahas cara mengatasi kekurangan dari pengaturan di pasar modal Indonesia apabila dibandingkan dengan pengaturan serupa di Inggris dan Amerika Serikat. Berdasarkan penelitian yang dilangsungkan, skripsi ini menemukan bahwa, di samping sejumlah kelebihan yang dimiliki oleh pengaturan terkait perusahaan pemeringkat efek di Indonesia, terdapat beberapa kekurangan yang patut diperbaiki. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat berkaca pada ketentuan di Inggris dan Amerika Serikat yang telah mengatur hal serupa dengan konkret. OJK dapat membertimbangkan untuk melakukan revisi terhadap pengaturan terkait perusahaan pemeringkat efek di Indonesia untuk menyempurnakan pengaturan yang sudah ada dan menutup celah hukum guna memastikan bahwa perusahaan pemeringkat efek dapat melaksanakan tugasnya dengan objektif, independen, akuntabel, dan transparan.

Credit rating agencies have a vast influence on the capital market. Nowadays, credit rating agencies have a dual role: (i) as information providers and (ii) as regulatory function bearers. This great influence needs to be balanced with equally great accountability. Therefore, it is necessary to ensure that Indonesia has a solid regulatory framework surrounding credit rating agencies. Through a doctrinal research method that uses a comparative approach, this thesis identifies and examines the advantages and deficiencies of regulations related to credit rating agencies in Indonesia. It also discusses how to overcome said deficiencies by comparing the Indonesian regulations to similar regulations in the United Kingdom and the United States. Based on the research conducted, this thesis finds that, in addition to the strengths possessed by the Indonesian regulations, there are several deficiencies that should be improved. To overcome these shortcomings, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) can reflect on the provisions in the United Kingdom and the United States that have regulated similar matters concretely. OJK may consider revising the regulations on credit rating agencies in Indonesia to enhance the existing regulations and close legal loopholes to ensure that credit rating agencies can perform their duties objectively, independently, accountably, and transparently."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Aderi Puspaningrum; Bernadette Aderi Puspaningrum
"ABSTRAK
Sistem finansial global memiliki ketergantungan pada kebutuhan informasi yang simetris sehingga dapat berjalan dengan efisien. Credit Rating Agency (CRA) hadir memenuhi kondisi asimetri informasi dalam sistem finansial sejak 1900an hingga kini. Peran CRA dalam system financial global mutlak diperlukan bagi investor untuk dapat menanamkan modalnya dalam pasar modal dan ke negara lain. Informasi kredit yang dikeluarkan oleh CRA dalam sistem finansial terangkum secara sederhana dalam bentuk alphabet rating setelah melalui proses penilaian dengan methodologi kuantitatif maupun kualitatif. Oleh sebab itu, rating CRA secara cepat diterima dan digunakan secara global. Rating CRA diharapkan dapat menjadi ?gatekeeper? yang diharapkan mampu menjaga stabilitas sistem finansial. Namun dalam perkembangannya, instabilitas finansial yang terjadi seringkali menyoroti CRA yang dipandang lalai dalam menjalankan aktifitasnya. Dalam kondisi tersebut, CRA masih tetap saja digunakan oleh pelaku pasar sehingga memunculkan pertanyaan mengenai pentingnya CRA sebagai non-state actor dalam sistem finansial global. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran CRA dalam sistem finansial. Hasil penelitian menunjukan bahwa CRA sebagai non-state actor internasional memiliki karakteristik yang khusus sehingga penggunaannya dalam sistem sulit untuk digantikan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa CRA dapat dikategorikan sebagai aktor internasional berdasarkan indikator Ryo Oshiba, karena: 1) CRA memiliki independensi sebagai lembaga privat, 2) CRA mampu memobilisasi sumber daya dalam hal ini modal dalam sistem internasional, 3) CRA mampu mempengaruhi aktor lain baik aktor negara maupun non-negara terkait keputusannya untuk menempatkan modal dalam pasar modal domestik maupun internasional.

ABSTRAK
The global financial system depends on symmetrical information so that it can run efficiently. Credit Rating Agency presence met the conditions of information asymmetry in the financial system since the 1900s until now. The role of CRA in the global financial system is absolutely necessary for investors to be able to invest in the capital market and to other countries. Credit information issued by CRA in the financial system are summarized simply in the form of rating after alphabet through assessment with quantitative and qualitative methodologies. Therefore, CRA rating can quickly be accepted and used globally. With that ability CRA is expected to be a "gate keeper" which can maintain the stability of the financial system. But in its development, financial instability that occurs often highlights the CRA deemed negligent in doing its activities. In these conditions, the CRA is still used by market participants so raises questions about the importance of CRA as non-state actors in the global financial system. This study aims to look at the role of CRA in the financial system. The results showed that the CRA as an international non-state actors have special characteristics, so its use in the system difficult to replace. The results show that the CRA can be categorized as an international actor based on Ryo Oshiba's international actor indicator, because: 1) CRA has independence as private institutions, 2) CRA able to mobilize resources (capital) in the system of international, 3) CRA is able to influence other factors both state actors and non-state-related decision to place the capital in domestic and international capital markets."
2016
S63660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Aderi Puspaningrum
"Sistem finansial global memiliki ketergantungan pada kebutuhan informasi yang simetris sehingga dapat berjalan dengan efisien. Credit Rating Agency (CRA) hadir memenuhi kondisi asimetri informasi dalam sistem finansial sejak 1900an hingga kini. Peran CRA dalam system financial global mutlak diperlukan bagi investor untuk dapat menanamkan modalnya dalam pasar modal dan ke negara lain. Informasi kredit yang dikeluarkan oleh CRA dalam sistem finansial terangkum secara sederhana dalam bentuk alphabet rating setelah melalui proses penilaian dengan methodologi kuantitatif maupun kualitatif. Oleh sebab itu, rating CRA secara cepat diterima dan digunakan secara global. Rating CRA diharapkan dapat menjadi gatekeeper yang diharapkan mampu menjaga stabilitas sistem finansial. Namun dalam perkembangannya, instabilitas finansial yang terjadi seringkali menyoroti CRA yang dipandang lalai dalam menjalankan aktifitasnya. Dalam kondisi tersebut, CRA masih tetap saja digunakan oleh pelaku pasar sehingga memunculkan pertanyaan mengenai pentingnya CRA sebagai non-state actor dalam sistem finansial global. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran CRA dalam sistem finansial. Hasil penelitian menunjukan bahwa CRA sebagai non-state actor internasional memiliki karakteristik yang khusus sehingga penggunaannya dalam sistem sulit untuk digantikan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa CRA dapat dikategorikan sebagai aktor internasional berdasarkan indikator Ryo Oshiba, karena: 1) CRA memiliki independensi sebagai lembaga privat, 2) CRA mampu memobilisasi sumber daya dalam hal ini modal dalam sistem internasional, 3) CRA mampu mempengaruhi aktor lain baik aktor negara maupun non-negara terkait keputusannya untuk menempatkan modal dalam pasar modal domestik maupun internasional.

The global financial system depends on symmetrical information so that it can run efficiently. Credit Rating Agency presence met the conditions of information asymmetry in the financial system since the 1900s until now. The role of CRA in the global financial system is absolutely necessary for investors to be able to invest in the capital market and to other countries. Credit information issued by CRA in the financial system are summarized simply in the form of rating after alphabet through assessment with quantitative and qualitative methodologies. Therefore, CRA rating can quickly be accepted and used globally. With that ability CRA is expected to be a "gate keeper" which can maintain the stability of the financial system. But in its development, financial instability that occurs often highlights the CRA deemed negligent in doing its activities. In these conditions, the CRA is still used by market participants so raises questions about the importance of CRA as non-state actors in the global financial system. This study aims to look at the role of CRA in the financial system. The results showed that the CRA as an international non-state actors have special characteristics, so its use in the system difficult to replace. The results show that the CRA can be categorized as an international actor based on Ryo Oshiba's international actor indicator, because: 1) CRA has independence as private institutions, 2) CRA able to mobilize resources (capital) in the system of international, 3) CRA is able to influence other factors both state actors and non-state-related decision to place the capital in domestic and international capital markets."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reinard Tanukusuma
"Penelitian ini merupakan analisis penilaian risiko kredit (credit rating) ditinjau dari model penilaian risiko kredit berbasis data akuntansi dan data pasar, terhadap korporasi non-keuangan di Indonesia pada periode 2013-2022. Sampel yang digunakan adalah nilai peringkat kredit dari 20 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan masuk dalam indeks IDX 80, serta memiliki peringkat kredit dari PEFINDO selama sepuluh tahun pada periode 2013-2022. Data yang dianalisis merupakan data panel dan metode yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ditemukan bahwa dari model berbasis data akuntansi; indikator likuiditas, struktur modal, dan kemampuan membayar bunga; dan dari model berbasis data pasar; indikator volatilitas ekuitas dan market multiples berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat kredit. Hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa model penilaian yang menggabungkan model berbasis data akuntansi dan data pasar, menjelaskan peringkat kredit secara lebih komprehensif dan menyeluruh.

This research entails an examination of credit risk assessment (credit rating) with respect to credit risk assessment models utilizing accounting data and market data for non-financial corporations in Indonesia between the years 2013 and 2022. The sample comprises credit rating values of 20 companies listed on the Indonesia Stock Exchange and included in the IDX 80 index, possessing credit ratings from PEFINDO over a ten-year period from 2013 to 2022. Panel data analysis is conducted, employing the multiple linear regression method. The findings of this study reveal that the accounting data-based model demonstrates the significance of liquidity, capital structure, and interest payment ability indicators, while the market data-driven model highlights the influence of equity volatility and market multiples indicators in respect on credit ratings. Moreover, the study concludes that the combined model incorporating accounting data-based and market data-driven models provides a more comprehensive and holistic explanation of credit ratings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hastuti Setyorini
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan matriks perubahan probabilitas transisi rating kredit dengan mempertimbangkan perubahan faktor makro, yaitu: tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap USD, dan tingkat suku bunga SBI yang secara signifikan mempengaruhinya, serta menentukan keakuratan metode Macro Simulation Approach dengan backtesting dan Kupiec Test. Unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh debitur kredit korporasi PT Bank BHS selama kurun waktu Oktober 2005 ? Agustus 2008.
Setelah dilakukan penelitian, disimpulkan bahwa perubahan probabilitas transisi rating kredit dengan mempertimbangkan perubahan faktor makro dapat ditentukan melalui matriks conditional. Matriks transisi conditional menunjukkan probabilitas terjadinya transisi kredit dari rating awal menjadi rating akhir sebagai akibat pengaruh faktor makro. Pendekatan Macro Simulation Approach menunjukkan bahwa tidak semua perubahan probabilitas transisi rating kredit dipengaruhi oleh faktor makro. Faktor makro yang mempengaruhi secara signifikan antara lain yaitu:
1. Tingkat inflasi mempengaruhi perubahan probabilitas transisi rating A+ menjadi BB+ dan kestabilan rating AA, AA-, BBB+, serta BB-.
2. Nilai tukar rupiah terhadap USD mempengaruhi perubahan probabilitas transisi rating A menjadi AA+, rating BBB menjadi BBB-, dan kestabilan rating BBB+.
3. Tingkat suku bunga SBI mempengaruhi perubahan probabilitas transisi rating A+ menjadi BB+ dan kestabilan rating AA-, BBB+, serta BB-.
Berdasarkan hasil backtesting dengan tingkat keyakinan 95% dapat disimpulkan bahwa Macro Simulation Approach sebagai metode dalam mengestimasi faktorfaktor makro yang mempengaruhi perubahan probabilitas transisi rating kredit PT. Bank BHS cukup akurat. Sedangkan berdasarkan perhitungan Kupiec Test, diperoleh nilai Likelihood Ratio sebesar 3.7353 dan nilai Chi-square sebesar 3.8415. Angka Likelihood Ratio yang lebih kecil dibandingkan Chi-square menunjukkan bahwa model persamaan regresi dimana probabilitas transisi rating sebagai variabel dependen dan faktor makro sebagai variabel independen cukup akurat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode Macro Simulation Approach cukup akurat untuk memprediksi perubahan probabilitas transisi rating kredit PT. Bank BHS.

The purpose of the research is to define the changes matrix of credit ratings transition probability by taking into accounts the following macro factor changes: inflation rates, IDR/USD exchange rates, and the SBI rates, each of which play significant role, and to measure the accuracy of the Macro Simulation Approach through means of Backtesting and Kupiec Test. The analytical units used in the research are the entire corporate credit debtors of PT Bank BHS during Oktober 2005 - Agustus 2008.
Having conducted the research, it is concluded that the changes in credit ratings transition probability in consideration with macro factor changes can be measured by conditional matrix. The conditional transitional matrix demonstrated that the probability of transition from early rating into final rating is affected by changes in macro factor. Whereas the Macro Simulation Approach showed us that not all the changes in credit ratings transition probability are affected by macro factors. While, the macro factors affecting significantly are:
1. Inflation rates influenced the changes in probability of transition from A+ ratings to BB+ ratings and the stability of AA, AA-, BBB-, and BB- ratings.
2. IDR/USD exchange rates influenced the changes in probability of transition from A ratings to AA+ ratings, BBB ratings to BBB-, and the stability of BBB+ ratings.
3. SBI rates influenced the changes in probability of transition from A+ ratings to BB+ ratings and the stability of AA-, BBB+, and BB- ratings.
Based on the results of the backtesting with 95% confidence level, it is concluded that the Macro Simulation Approach as the method used to estimate the macro factors affecting the changes in probability of PT BHS? credit ratings transition is considerably accurate. Meanwhile, through Kupiec Test, a Likelihood Ratio of 3.7353 and a Chi-square of 3.8415 is achieved. Smaller Likelihood Ratio as compared to Chi-square implies a regression equation model of which the ratings transition probability as dependent variable and macro factors as independent variables are considerably accurate. As such, it is concluded the Macro Simulation Approach is considerably accurate to predict the changes in PT BHS? credit ratings transition probability."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26375
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kepemilikan peringkat kredit terhadap struktur modal perusahaan di Association of South East Asian Nations (ASEAN) Six dan secara khusus di Indonesia periode 2018 hingga 2023. Negara ASEAN Six meliputi Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Penelitian ini menggunakan fixed effect model. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemilikan credit rating berdampak positif dan signfikan terhadap struktur permodalan. Temuan ini mendukung teori signalling, yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki peringkat kredit memberikan sinyal ke pasar atas kemampuannya dalam membayar kewajiban. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi regulator, perusahaan, dan investor dalam memahami peran peringkat kredit dalam pengambilan keputusan struktur modal dan meningkatkan transparansi serta efisiensi pasar keuangan di kawasan ASEAN Six dan Indonesia.

This study aims to analyze the impact of credit rating ownership on the capital structure of companies in the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Six and specifically in Indonesia for the period 2018 to 2023. The ASEAN Six countries include Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand, the Philippines and Vietnam. This research uses a fixed effect model. The research results show that ownership of a credit rating has a positive and significant impact on capital structure. These findings support the signaling theory which states that companies with credit ratings provide signals to the market regarding their ability to pay obligations. This research provides important implications for regulators, companies and investors in understanding the role of credit ratings in making capital structure decisions and increasing transparency and efficiency of financial markets in the ASEAN region."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Tumpal Wagner
"Penelitian ini bertujuan untuk meiakukan antisipasi perilaku migrasi kualitas kredit (credit quality migration) dan probabilitas default dan kebangkrutan (bankruptcy) dalam matriks transisi markov chains. Antisipasi ini disebut sistem peringatan dini untuk periode waktu ke depan, yaitu t, t3, t4, t5, sampai dengan jangka panjang, Untuk mencapai tujuan tersebut, pertama-tama, dilakukan evaluasi atas peringkat kredit eksternal (external credit ratings) atau the basic standarized model yang dikeluarkan oleh dua agen pemeringkat, yaitu Pefindo (berafiliasi strategis dengan Standard & Poor's) dan Kasnic (bagian dari jaringan Fitch). Kedua, mengingat masih sedikitnya populasi peringkat kredit eksternal yang diperingkat secara kontinu, disusuniah peringkat kredit internal (internal ratings-based) yang mengacu ke definisi Pefindo. Ketiga, dengan memperhacikan kondisi ekonomi dan perusahaan di Indonesia di tahun 2000 dan 2001. ditambahkan satu peringkat untuk perusahaan-perusahaan yang tengalarni kebangkrutan (bubar, pailit, dimerger, diiikuidasi, perseroan kosong) atau disebut absorbing state.
Akhirnya, untuk mencapai matriks transisi markov chains yang regular dan ergoclic, peringkat AA dan AAA digabung menjadi AA* dan absorbing state dikeluarkan dari sistem. Jadi, komposisi jumiah peringkat kredit perusahaan pada keadaan tetap AA*, A, BBB, BB, 13, CCC, SD, dan D berikut ini:
[3 i 64 141 34 10 13 34 9 ]
Sementara itu, probabilitas pada keadaan sekarang (current state) atau tt berikut ini:
[16 47 125 34 15 33 22 44 ]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lanngohr, Herwig
Hoboken, N.J: Wiley Blackwell, 2014
332.7 LAN r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sipayung, Leonardo
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis apakah model proses persetujuan kredit yang berjalan di perusahaan pembiayaan PT XYZ masih dapat dijadikan acuan dalam melakukan analisis persetujuan kredit atau tidak, dan menganalisis variabel-variabel/ determinant factor yang berpengaruh dalam menentukan kualitas kredit/ NPL. Selanjutnya pada penelitian ini, dilakukan perancangan internal credit rating model khususnya pada segmen UMKM yang dapat digunakan PT XYZ dalam akusisi kelayakan debitur, serta menguji credit model rating yang direkomendasikan. Proses Perancangan internal credit rating model segmen UMKM dan pengujiannya terhadap NPL (non performing loan) pada perusahaan pembiayaan PT XYZ dimulai dari proses In depth interview (IDI) & Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan Top Management PT XYZ untuk menentukan variable determinant apa saja yang berpengaruh terhadap kualitas debitur. Dari hasil analisis pengujian back testing model, dapat disimpulkan bahwa internal credit rating model ini cukup valid, untuk dijadikan acuan dalam proses persetujuan kredit segmen UMKM di PT XYZ. Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran mengenai perancangan credit rating model segmen UMKM yang tepat, digunakan diperusahaan pembiayaan PT XYZ sebagai salah satu alat untuk mengukur tingkat risiko kredit.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze whether the loan approval process model that runs on PT XYZ finance companies can still be used as a reference in analyzing credit approval or not, and analyzing variables / determinant factors that influence the quality of credit / NPL. Furthermore, in this study, an internal credit rating model was designed, especially in the SME's segment that PT XYZ could use in the acquisition of debtor feasibility, and tested the recommended credit model rating. The process of designing the SME's segment internal credit rating model and its testing of NPLs (non-performing loans) at the finance company PT XYZ began with the process of In-depth Interview (IDI) & Focus Group Discussion (FGD) together with Top Management of PT XYZ to determine any determinant variables which affects the quality of the debtor. From the results of the analysis of the back testing model, it can be concluded that the internal credit rating of this model is quite valid, to be used as a reference in the credit approval process of the SME's segment at PT XYZ. This research is expected to provide an overview of the appropriate design of the SME's credit rating model segment, used in the PT XYZ financing company as a tool to measure the level of credit risk."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>