Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 231991 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elisabeth Kusumaningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku herding dan return saham portofolio asing pada pasar saham di Indonesia Tahun 2009-2013. Perilaku herding yang dianalisisis dibagi menjadi dua bagian yaitu saat kondisi market up dan market down. Perilaku herding dilihat dari hubungan Cross Sectional Absolute Deviation of Returns (CSAD) dengan return market. Analisis return portofolio asing dilakukan dengan cara membandingkan performa saham poertoflio asing dan domestik. Superior return dilihat dari hubungan antara risk premium portofolio dengan risk premium pasar menggunakan metode CAPMGARCH (1.1)
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perilaku herding pada portfolio asing pada kondisi up market dan down market, serta terdapat superior return portofolio asing dibandingkan dengan portofolio domestik untuk keseluruhan tahun 2009-2013 dan tahun 2009-2010, namun pada tahun 2011-2013 terdapat inferior return portofolio asing dibandingkan dengan portofolio domestik.

The aim of this study is to analyze herding behavior and stock return foreign portfolio at Indonesia Stock Exchange 2009-2013. Herding behavior that is being analyzed is divided into two conditions: up market and down market. Herding behavior can be seen from the relation between Cross Sectional Absolute Deviation of Returns (CSAD) and return market. The analysis of return of foreign portfolio was examine by comparing the stock performance of foreign portfolio with domestic portfolio, whereas the superior return can be seen from the relation between risk premium portfolio and risk premium market by using CAPMGARCH (1.1) method.
The result of the study shows that there is not any herding behavior in foreign portfolio when up market and down market condition, and foreign portfolio has more superior return than domestic portfolio for the whole years 2009 to 2013 and from 2009-2010 but has inferior return from 2011 to 2013."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S58652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Andika Putra
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perilaku herding di dalam pasar saham Indonesia dan Singapura, bentuk perilaku herding asimetris dan herding spillover diantara pasar saham kedua negara. Penelitian ini menggunakan metode CCK untuk menguji eksistensi perilaku herding. Untuk menguji bentuk asimetris herding, penelitian ini menguji pada berdasarkan tiga kondisi pasar yang berbeda, yakni berdasarkan return, volume perdagangan dan volatilitas pasar. Dengan menggunakan data harian populasi saham di pasar saham Indonesia dan Singapura pada periode 1996-2015, peneliti menemukan bukti bahwa terdapat perilaku herding di Indonesia dan Singapura. Peneliti juga menemukan adanya bentuk herding asimetris berdasarkan volume perdagangan dan volatilitas pasar. Tidak terdapat herding spillover baik dari pasar saham Indonesia kepada Singapura, maupun dari pasar saham Singapura kepada Indonesia.

ABSTRACT
This research aims to examine the existence of herding behavior in Indonesia and Singapore stock markets, asymetric herding behavior and herding spillover between the two countries. This research uses CCK method to test the existence of herding behavior. To test the asymmetrical shape herding, researcher examine on the basis of three different market conditions, which are based on the market return, trading volume, and volatility. By using daily data of the stock population in Indonesia and Singapore stock exchange on the period of 1996-2015, researcher found evidences of herding behavior in Indonesia and Singapore. Researches also found an asymmetrical herding by trading volume and market volatility. There are no herding spillover both from the Indonesia to Singapore stock market and from Singapore to Indonesia stock market.
;"
2016
S64699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melyana Nuffus
"Pada akhir tahun 2008, perekonomian dunia mengalami krisis yang berimbas pada pembekuan beberapa sekuritas terkait kredit perumahan di AS. Krisis ini menyebabkan gejolak di pasar finansial dan akhirnya merambat keseluruh dunia termasuk Indonesia. Krisis finansial ini menyebabkan perilaku irasional investor salah satunya yaitu perilaku herding.Penelitian ini membahas mengenai pendeteksian perilaku herding yang terjadi pada saham kompas 100 tahun 2008-2012. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya perilaku herding pada saham kompas 100 periode 2008-2012.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah return pasar. Sampel dari penelitian ini bahwa saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks Kompas 100 periode 2008-2012. Hasil penelitian ini, mengatakan bahwa di Indonesia secara keseluruhan tidak ditemukan perilaku herding selama periode 2008-2012. Hal ini dapat di lihat dari hasil regresi γ2 yaitu positif signifikan. Namun pada tahun 2010, menemukan adanya perilaku herding.

At the end of 2008, the world economy experienced a crisis which impact on freezing some mortgage-related securities in the United States. This crisis led to turmoil in the financial markets and eventually spread throughout the world, including Indonesia. The financial crisis led to irrational behavior of investors one of which is herding behavior. This study discusses about the detection of herding behavior that occurs on the Kompas 100 index from 2008-2012. This study aimed to detect the presence of herding behavior on Kompas 100 index from 2008-2012. The dependent variable in this study is Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD).
The independent variable in this study is the market return. Samples from this study that the shares of companies listed on the Kompas 100 index from 2008-2012 period. The results of this study, said that in Indonesia as a whole is not found herding behavior during the period 2008-2012. It can be seen from the regression results γ2 is significantly positive. But in 2010, found the herding behavior
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita
"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penyebab dan konsekuensi perilaku herding oleh investor asing dan domestik di Bursa Efek Indonesia. Faktor-faktor penyebab perilaku herding difokuskan pada karakteristik saham, meliputi ukuran perusahaan, tingkat likuiditas, imbal hasil masa lalu, dan volatilitas imbal hasil. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis data panel, yaitu model fixed effect dan model random effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik investor asing maupun investor domestik berperilaku herding, tetapi tingkat herding investor asing lebih tinggi dibandingkan investor domestik. Selain itu, tingkat sell-herding oleh investor asing dan domestik lebih tinggi dibandingkan tingkat buy-herding. Penelitian ini menemukan bukti signifikan bahwa perilaku herding oleh investor asing dan domestik sama-sama termasuk dalam kategori unintentional herding. Investor asing merupakan momentum trader, sedangkan investor domestik merupakan contrarian trader. Portofolio saham yang di-herd buy dan di-herd sell oleh investor asing menghasilkan imbal hasil positif di masa depan, menunjukkan bahwa buy-herding dan sell-herding oleh investor asing, secara terpisah, menguntungkan dan merugikan investor. Di lain pihak, buy-herding dan sell-herding oleh investor domestik merugikan investor. Hal ini ditunjukkan oleh imbal hasil negatif di masa depan untuk portofolio saham yang di-herd buy oleh investor domestik, sedangkan portofolio saham yang di-herd sell mempunyai imbal positif di masa depan. Terakhir, perilaku buy-herding investor asing tidak mendestabilisasi harga saham, tetapi tidak demikian dengan perilaku sell-herding investor asing. Baik perilaku buy-herding maupun sell-herding oleh investor domestik mendestabilisasi harga saham.

This study investigates causes and consequences of foreign and domestic investor herding in Indonesia Stock Exchange. Causes of herding are focused on stock characteristics, such as size, stock liquidity, past returns, and volatility. The analysis technique used in this study is fixed effect and random effect panel regression model. Results show that both foreign and domestic herd, but foreign investors herding level is higher than domestic’s. Furthermore, sell-herding level of both foreign and domestic investors is higher than buy-herding level. This study find significant evidence of foreign and domestic investor herding is driven by past returns. Domestic investors tend to herd more on firms with bigger capitalization. Foreign investors are momentum traders, while domestic investors are contrarian trader. The portfolio that foreign investors herd buy and herd sell produce positive returns in the future, suggest buy-herding and sell-herding by foreign investors have a desirable and adverse effect on investors, respectively. By contrast, buy-herding and sell-herding by domestic investors incur losses. This is indicated by negative returns in the future for the portfolios that domestic investors herd buy, while the portfolios that domestic investors herd sell generate positive returns in the future. Lastly, foreign investors buy-herding behavior does not have potential to destabilize stock prices, but not so with foreign sell-herding behavior. Either domestic buy-herding or sell-herding destabilizes the stock prices.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Satya Wicaksana Abyuda
"Sektor energi memiliki peran penting dalam perekonomian global, namun sektor ini juga rentan terhadap krisis ekonomi, pandemi, dan konflik geopolitik yang dapat memicu volatilitas harga saham. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perilaku herding investor selama dua krisis utama, yaitu pandemi COVID-19 dan invasi Rusia terhadap Ukraina, pada saham sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2018–2022, dengan fokus pada identifikasi indikasi perilaku herding pada return saham sektor energi selama kedua periode krisis tersebut. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan menganalisis data time series harian, dan sampel penelitian terdiri dari 57 saham yang dipilih melalui metode purposive sampling berdasarkan kriteria relevan. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengidentifikasi perbedaan perilaku herding selama kedua periode krisis serta mengevaluasi dampak fluktuasi harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terhadap perilaku herding di sektor energi. Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi perilaku herding di perusahaan sektor energi selama periode 2018–2022, namun tidak ditemukan bukti yang cukup kuat bahwa perilaku herding terjadi selama periode krisis COVID-19 dan invasi Rusia terhadap Ukraina, sementara fluktuasi harga minyak mentah WTI tidak terbukti secara signifikan memicu perilaku herding di sektor energi. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi regulator dan akademisi dalam merancang kebijakan yang lebih efektif untuk mengelola perilaku pasar selama periode ketidakpastian global serta mendorong penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang memengaruhi perilaku herding di sektor-sektor lain.

The energy sector plays a vital role in the global economy but is also vulnerable to economic crises, pandemics, and geopolitical conflicts that can trigger stock price volatility. This study aims to explore investor herding behavior during two major crises, namely the COVID-19 pandemic and Russia’s invasion of Ukraine, on energy sector stocks listed on the Indonesia Stock Exchange during the 2018–2022 period. The objective is to identify indications of herding behavior in energy sector stock returns during these crisis periods. A quantitative approach is employed, analyzing daily time series data. The sample consists of 57 stocks selected through purposive sampling based on relevant criteria. Hypothesis testing is performed to identify differences in herding behavior during the two crisis periods and to evaluate the impact of fluctuations in the price of West Texas Intermediate (WTI) crude oil on herding behavior in the energy sector. The results indicate the presence of herding behavior in energy sector companies during the 2018–2022 period, but there is no strong evidence that herding behavior occurred during the COVID-19 crisis or the Russia-Ukraine invasion. Meanwhile, fluctuations in the WTI crude oil price were not found to significantly trigger herding behavior in the energy sector. These findings are expected to serve as a reference for regulators and academics in designing more effective policies to manage market behavior during global uncertainty periods and to encourage further research into other factors influencing herding behavior in other sectors."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Santoso
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menganalisa keberadaan perilaku herding di Bursa Efek Indonesia dan pengaruhnya terhadap imbal hasil IHSG tahun 2015 ndash;2016. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Cross Sectional Standard Deviation CSSD dan Cross Sectional Absolute Deviation CSAD . Kedua metode tersebut mengukur penyebaran imbal hasil antara saham individu dengan IHSG. Hasil penelitian membuktikan bahwa perilaku herding tidak terjadi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2016 dengan menggunakan kedua metode tersebut. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa volume transaksi hanya berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil IHSG tahun 2016.

ABSTRACT
This thesis is aimed to analyze existence of herding behavior ini Indonesia Stock Exchange and its impact on IHSG return volatility for 2015 2016 period. Cross Sectional Standard Deviation CSSD and Cross Sectional Absolute Deviation CSAD method are used in this research. Both method measure return dispersion between individual stock and IHSG. Empirical results show that there are no evidence of herding behavior in Indonesia Stock Exchange for 2015 2016 period. Beside of that, this research shows that transaction volume has significant impact on IHSG return volatility only on 2016 period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Ikhsan Arief
"Penelitian ini melihat hubungan antara volatilitas, kinerja operasi perusahaan, dan imbal hasil saham, dengan menggunakan data panel dari tahun 2009 sampai dengan 2013. Kita sering mendengar kalimat ?risiko investasi yang tinggi akan memberikan imbal hasil yang tinggi pula?. Penelitian sebelumnya di Amerika Serikat membuktikan bahwa dalam jangka panjang saham-saham yang memiliki volatilitas yang rendah memberikan imbal hasil yang tinggi. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya di Amerika Serikat. Di Indonesia, saham-saham yang memberikan imbal hasil yang tinggi adalah saham-saham dengan tingkat risiko yang tinggi pula, hal ini dapat disebabkan oleh adanya perbedaan antara kecenderungan investor pada pasar di Indonesia dan di Amerika Serikat.

This study looked at the relationship between stock return volatility, the company's operating performance and stock returns, using data from 2009 to 2013. We often hear the phrase "high-risk investments that will provide high returns as well". Previous research in the United States proved that in the long run stocks that have a low volatility will have high yield. Results of this study differs from previous studies in the United States. In Indonesia, stocks that provide high yields are stocks with a high level of risk anyway, this can be caused by the difference between in the tendency of investors to the market in Indonesia and in the United State.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winarko Tio
"Penelitian ini menganalisis pengaruh kebijakan moneter terhadap perilaku herding pada pasar saham Indonesia sebelum dan setelah pandemi Covid-19. Dengan menggunakan data harian dari 3 Januari 2018 – 30 Desember 2022, terdapat bukti bahwa perubahan kebijakan moneter oleh the Fed dan Bank Indonesia menyebabkan perilaku herding. Perilaku herding dapat menjadi lebih buruk ketika the Fed dan Bank Indonesia memiliki arah kebijakan moneter yang berbeda. Oleh karena the Fed memiliki pengaruh yang besar terhadap pasar keuangan global maka kebijakan moneter Bank Indonesia sebaiknya selaras dengan the Fed.

This study analyzes the effect of monetary policy on herding behavior in Indonesia Stock Market before and after the Covid-19 pandemic. By using daily data from 3 January 2018 – 30 December 2022, there is evidence that changes in monetary policy by the Fed and Bank Indonesia caused herding behavior. Herding behavior could be exacerbated if the Fed and Bank Indonesia had different direction of monetary policy. Since the Fed has strong influence in the global financial market then Bank Indonesia’s monetary policy should align with that of the Fed."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aninda Putri Miranti
"Pandemi Covid-19 telah menimbulkan reaksi panik irasional yang berdampak material yang memicu volatilitas di pasar saham akibat kekhawatiran atas risiko dan ketidakpastian di masa depan. Perilaku kawanan sering dikaitkan dengan kondisi pasar yang tidak stabil, di mana investor tidak melakukan analisis melainkan mengikuti euforia pasar dan merasa lebih aman mengikuti orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi perilaku herding sebelum dan pada saat terjadi pandemi Covid-19 dan melihat perbedaannya, serta menganalisa perilaku herding jika dikaitkan dengan tingkat volatilitas idiosinkratik. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional absolute deviation untuk mengukur perilaku herding dan single factor model untuk menghitung volatilitas idiosinkratik. Hasil empiris menunjukkan bahwa perilaku herding ditemukan sebelum pandemi Covid-19, namun tidak ditemukan pada periode saat terdapat pandemi Covid-19. Dalam lingkup sektoral, perilaku herding ditemukan pada subsektor industri telekomunikasi pada periode sebelum pandemi Covid-19 dan subsektor industri transportasi pada periode saat terjadi pandemi Covid-19. Selain itu, perilaku herding ditemukan pada portofolio dengan tingkat volatilitas idiosinkratik yang rendah dan tinggi pada periode sebelumpandemi Covid-19, namun tidak ditemukan pada seluruh portofolio dengan berbagai tingkat volatilitas idiosinkratik pada periode pandemi Covid-19.

The Covid-19 pandemic has caused an irrational panic reaction with a material impact that triggers volatility in the stock market due to concerns over risks and uncertainties in the future. Herd behavior is often associated with unstable market conditions, where investors do not do analysis but follow the market euphoria and feel safer following others. This study aims to detect herding behavior before and during the Covid-19 pandemic, the difference, and analyze herding behavior whether it is associated with the level of idiosyncratic volatility. This study uses a cross-sectional absolute deviation method to measure herding behavior and a single factor model to calculate idiosyncratic volatility. Empirical results show that herding behavior was found before the Covid-19 pandemic, but not during the period when there was a Covid-19 pandemic. In the sectoral scope, herding behavior was found in the telecommunications industry sub-sector before the Covid-19 pandemic and the transportation industry sub-sector during the Covid-19 pandemic. In addition, herding behavior was found in portfolios with low and high levels of idiosyncratic volatility in the period before the Covid-19 pandemic, but not in all portfolios with various levels of idiosyncratic volatility during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmad Hidayat
"Globalisasi membuat interaksi antara negara menjadi semakin intensif dan tanpa tas. Salah satu dampak dari interaksi ini adalah adanya keterbukaan pasar modal terhadap aliran modal asing. Institusi asing dari seluruh dunia berusaha untuk menanamkan modalnya di negara-negara berkembang. Hal ini karena negara berkembang dinilai mempunyai risk premium yang lebih tinggi dari negara maju sehingga mampu memberikan keuntungan yang lebih besar. Namun aliran dana dari institusi asing ini membawa resiko global terhadap pasar modal.
Penelitian ini berusaha menjelaskan pengaruh kepemilikan institusi asing terhadap volatilitas return saham di Indonesia tahun 2007-2011. Dengan menggunakan data panel unbalance (768 observasi), penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan institusi asing tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volatilitas return saham di Indonesia, bahkan setelah menambahkan variabel kontrol (kepemilikan institusi domestik, kepemilikan pemerintah domestik, size, turnover dan leverage) kedalam persamaan.

Globalization brings the interaction of the nations become more intense and limitless. One of the effect of the interaction is the opening market for foreign capital. Foreign institutional from all of the world trying to invest their money in emerging market. It because the emerging market has higher risk premium than developed market, so that would give bigger return. But, capital flow from foreign institution bring global risk to the capital market.
This research try to explain the effect of foreign institutional ownership on stock return volatility in Indonesian stock exchange in period 2007-2011. Using unbalance panel data (768 observations), this research find that foreign institution ownership has not significant on stock return volatility in Indonesia, even after added control variable (domestic institutional ownership, domestic government ownership, size, turnover and leverage) on model.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>