Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131989 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Catherine Intan
"ABSTRAK

Sebagai konsumen, tak jarang kita menemukan produk yang telah habis terjual (sold out, stock out, out of stock) masih dipasang dalam konteks pembelian. Ge, Messinger, dan Li (2009) menemukan bahwa produk sold out memberikan persepsi bahwa produk tersebut dinilai baik oleh orang lain sehingga turut meningkatkan penilaian konsumen. Ge dkk (2009) menyebut proses ini sebagai informational cascades, yang dalam ilmu psikologi lebih familiar disebut social proof. Penilaian baik akan produk sold out tersebut akan berpengaruh positif terhadap alternatif yang masih tersedia sehingga mendorong konsumen untuk membeli. Dalam studi ini, penulis memodifikasi eksperimen pertama Ge dkk (2009) untuk melihat apakah produk sold out mempengaruhi konsumen untuk membeli produk sejenis yang tersedia. Produk yang ditawarkan adalah tikar pantai berwarna biru dan hijau, dan pemasangan informasi sold out dilakukan secara counterbalanced. Hasilnya, kehadiran tikar sold out tidak mempengaruhi partisipan untuk membeli tikar sejenis yang masih tersedia. Tikar biru lebih banyak dibeli saat ditawarkan sendiri, χ2 (1, n = 66) = 9.82, p < .05, sementara pembelian tikar hijau tidak jauh berbeda saat ditawarkan sendiri ataupun saat ada tikar biru sold out, χ2 (1, n = 66) = 0.58, p = .45). Penulis menduga bahwa preferensi terhadap desain dan warna produk lebih kuat daripada produk sold out dalam mempengaruhi pilihan konsumen


ABSTRACT

As consumers, we often find products that have been sold (sold out, stock out, out of stock) were still displayed within the context of the purchase. Ge, Messinger, and Li (2009) found that sold out product gave perception that people judged it as a good product, and in turn increased consumer judgment. Ge et al (2009) called this process as informational cascades, which were more familiar as social proof in psychological study. Good judgment of sold out product then gave positive influence to another available alternatives and prompted consumers to buy. In this study, author modificated the first experiment conducted by Ge et al (2009) to see whether sold out product influenced consumers to buy similar available product. The products offered are blue and green beach mats, and sold out information given was counterbalanced. Result showed that the presence of sold out product did not affect participants to buy similar kind of mat that still available. Blue mat was purchased more when offered alone (χ2 (1, n = 66) = 9.82, p < .05), while the purchase of green mat was not much different when offered alone or when blue mat was sold out (χ2 (1, n = 66) = 0.58, p = .45). Author suspected that the preference for design and color of the product is stronger than sold out product in influencing consumer choice

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arnoldus Jansen
"Atribut mutu yang melekat pada suatu produk digunakan konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian karakteristik produk dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Keputusan untuk membeli ulang dipengaruhi oleh nilai atribut produk yang dievaluasi setelah melakukan pembelian pertama. Penelitian ini membahas pengaruh atribut produk terhadap minat beli ulang keripik maicih serta membahas dimensi pada atribut mutu produk tersebut yang terdiri dari mutu intrinsik dan mutu ekstrinsik yang mempunyai pengaruh terhadap minat beli ulang keripik maicih. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan menjelaskan hubungan dua variabel. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 100 mahasiswa FISIP UI dengan menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atribut mutu produk memiliki pengaruh terhadap minat beli ulang sebesar 42,8% dan sisanya sebesar 57,2% dipengaruhi oleh faktor lain.

The existence of the inherent quality attributes of a product is used by consumers to assess and measure the suitability of the product characteristics to their needs and desires. Yet, the decision to repurchase is affected by the value of the product attributes after being evaluated. This research examine the influence of product quality attributes on the repurchase intention of keripik maicih also discuss the dimensions of the product quality attributes that has the most impact on repurchase intention of keripik maicih which consist of intrinsic quality and extrinsic quality. This research uses a quantitive approach with the aim of explaining the relationship between two variables. Data collected using a self administered questionnaires to the 100 students at FISIP University of Indonesia using purposive technique. The result of this research indicate that product quality attributes has an influence on repurchase intention of 42,8%, and the balance of 57,2% influenced by other factor."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai diferensiasi produk, kegiatan promosi, positoning keputusan pembelian konsumen nasabah jasa asuransi pada PT. Jamsostek, serta Pengaruh Diferensiasi Produk, dan Kegiatan Promosi secara parsial maupun secara simultan terhadap Positoning yang Dampaknya pada Keputusan Pembelian konsumen"
330 JMM 5:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila
"Indonesia memiliki panduan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan setiap obat yang diproduksi harus memiliki sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) sebagai hasil dokumentasi bahwa industri farmasi tersebut telah memenuhi persyaratan CPOB. Mutu produk perlu dikaji secara berkala sebagai penerapan CPOB bab pertama, yaitu Sistem Mutu Industri Farmasi. Pengkajian mutu produk atau product quality review (PQR) dimuat dalam sebuah laporan yang merupakan salah satu peran dari departemen pemastian mutu. Berdasarkan CPOB tahun 2018, pengkajian mutu produk dilakukan di bawah departemen Pemastian Mutu sebagai dasar untuk memastikan mutu produk yang beredar telah sesuai dengan spesifikasi yang berlaku, sekaligus sebagai landasan data untuk mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan demi memastikan mutu produk dan proses. Product Quality Review (PQR) di salah satu industri farmasi di Indonesia, yaitu PT. Guardian Pharmatama dilakukan secara berkala dan didokumentasikan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dengan bahan awal, bahan pengemas, dan produk jadi untuk mengetahui tren mutu produk tersebut sejak dari bahan awal hingga produk jadi dikormersilkan. Laporan PQR dibuat dengan meninjau beberapa aspek utama, diantaranya jumlah seluruh bets yang diproduksi, kajian bahan awal, kualitas purified water, status kualifikasi peralatan dan mesin, pemantauan lingkungan, hasil uji saat proses (in process control), setiap perubahan pada tahap proses produksi perlu dicantumkan, disertai tindakan pencegahannya, hasil analisis uji pada produk jadi, pengendalian perubahan, serta rekomendasi tindakan yang perlu dilakukan. Laporan PQR di PT. Guardian Pharmatama telah disusun dengan terorganisir dan komprehensif. Namun masih ada data yang belum lengkap sesuai dengan current Good Manufacturing Products (cGMP).

Indonesia has guidelines for Good Manufacturing Practices (GMP) and every drug produced must have a certificate for Good Manufacturing Practices (GMP) as a result of documentation that the pharmaceutical industry has met GMP requirements. Product quality needs to be reviewed periodically as the implementation of the first chapter of GMP, namely the Pharmaceutical Industry Quality System. Product quality review (PQR) is contained in a report which is one of the roles of the quality assurance department. Based on the 2018 CPOB, product quality reviews are carried out under the Quality Assurance department as a basis for ensuring the quality of products in circulation is in accordance with applicable specifications, as well as a data basis for identifying necessary improvements to ensure product and process quality. Product Quality Review (PQR) in one of the pharmaceutical industries in Indonesia, namely PT. Guardian Pharmatama is conducted periodically and documented to prove process consistency, suitability with starting materials, packaging materials, and finished products to find out product quality trends from starting materials to commercialized finished products. The PQR report is made by reviewing several main aspects, including the total number of batches produced, review of starting materials, quality of purified water, status of equipment and machinery qualifications, environmental monitoring, test results during the process (in process control), any changes at the stage of the production process necessary listed, accompanied by preventive measures, results of test analysis on finished products, change control, and recommendations for actions that need to be taken. PQR Report at PT. Guardian Pharmatama has been prepared in an organized and comprehensive manner. However, there is still incomplete data according to the current Good Manufacturing Products (cGMP)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indah Nikensari
"Kebijakan pengurangan jumlah subsidi BBM dan Listrik dalam APBN 2001 oleh Pemerintah Indonesia membawa konsekuensi pada kenaikkan harga BBM dan Listrik. Meskipun harga BBM dan Listrik selalu mengalami kenaikkan dari tahun ke tahun, akan tetapi kenaikkan harga pada tahun 2001 ini lebih banyak disebabkan oleh penurunan jumlah subsidi dalam APBN, setelah sejak tahun anggaran 1997/1998 sampai dengan tahun anggaran 2000 jumlah subsidi BBM terus mengalami peningkatan akibat naiknya biaya pengadaan. Atas rekomendasi IMF, sehubungan dengan pencairan paket bantuan dan negara-negara donor yang tergabung dalam CG1 kepada Indonesia, subsidi BBM & Listrik direkomendasikan segera dihapus supaya ada efisiensi pada APBN. Rencana penghapusan jumlah subsidi BBM dan Listrik dalam APBN direncanakan secara bertahap dan akan berakhir pada tahun 2004.
Pengurangan jumlah subsidi membawa dampak multiplier yang sangat luas pada perekonomian, termasuk pada PDB. Hal ini ditunjukkan oleh hasil simulasi dengan model INDECGE dengan tahun dasar 1998, yang menyatakan bahwa dalam jangka pendek adanya kenaikkan harga energi masih memberikan dampak positif pada kenaikkan PDB Sektoral maupun PDB Pengeluaran dengan prosentase yang menurun, akan tetapi dalam jangka panjang kenaikkan harga energi akan memberikan dampak negative pada PDB semua sektor, kecuali pada sektor yang masih ada subsidinya, dengan cacatan kondisi perekonomian saat itu tidak ada peningkatan dari kondisi tahun dasar 1998. Dampak negatif pada PDB Pengeluaran jika kondisinya belum berubah lebih baik, adaiah bahwa selain Konsumsi. Pemerintah, semua variabel pada PDB Pengeluaran seperti Konsumsi Rumah Tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Stok Inventori, Ekspor serta Impor akan mengalami penurunan."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T20585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yazid Alfajri
"Pada saat ini industri halal merupakan salah satu sektor yang paling menjanjikan di seluruh dunia terlebih di negara dengan penduduk muslim terbesar yaitu Indonesia. Salah satu sektor pada industri halal yang paling utama adalah sektor makanan dibanding dengan sektor lainnya seperti keuangan, fesyen, farmasi, media, pariwisata, dan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran produk makanan halal terhadap keputusan pembelian konsumen Gen Y dan Gen Z Indonesia dengan moderasi religiusitas. Pengumpulan data menggunakan survei beberapa platform digital seperti Whatsapp dan Instagram. Metode sampling yang digunakan adalah Non-Probability & Purposive Sampling. Sampling penelitian ini melibatkan 207 responden muslim dari generasi Y dan Z, tinggal di Indonesia selama 1 tahun terakhir, dan pernah mengenyam pendidikan formal di institusi pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan software SPSS dan Smart PLS. Temuan dari penelitian ini adalah konsumen muslim dari Gen Y dan Gen Z di Indonesia memiliki kesadaran tinggi terhadap kriteria produk makanan halal, kesadaran produk makanan halal berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian dan religiusitas memoderasi hubungan antara kesadaran produk makanan halal dengan keputusan pembelian.

Currently, the halal industry is one of the most promising sectors in the world, especially in the country with the largest Muslim population, namely Indonesia. One of the most important sectors in the halal industry is the food sector compared to other sectors such as finance, fashion, pharmaceuticals, media, tourism, and cosmetics. This study aims to determine the effect of awareness of halal food products on the purchasing decisions of Indonesian Gen Y and Gen Z consumers with religiosity moderation. This study involved 207 Muslim respondents from generations Y and Z, lived in Indonesia for the last 1 year, and received formal education in Islamic educational institutions. The sampling method used is Non Probability & Purposive Sampling. Data collection uses several digital platforms such as Whatsapp and Instagram. The findings of this study are Muslim consumers from Gen Y and Gen Z in Indonesia have high awareness of the criteria for halal food products, awareness of halal food products has a significant positive effect on purchasing decisions and religiosity moderates the relationship between awareness of halal food. product and purchasing decisions. This research uses SPSS and Smart PLS software."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meri Suhartini
"ABSTRAK
Karet tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini dan yang akan datang. Barang yang berbahan dasar karat diperlukan di seluruh negara di dunia baik untuk kehidupan sehari-hari, maupun keperluan khusus yang berkaitan dengan teknologi tinggi. Penggunaan karet alam untuk berbagai keperluan yang semakin meningkat seiring dengan kemajuan industri, di sisi lain menimbulkan dampak negatif berupa pencemaran. Salah satu dampak negatif tersebut adalah menumpuknya/tidak terolahnya limbah padat karet alam. Limbah padat karat alam adalah produk jadi atau setengah jadi berbahan baku karet alam, yang telah kadaluwarsa, cacat atau tidak dipergunakan lagi karena tidak dikehendaki.
Beberapa akibat merugikan yang disebabkan oleh adanya limbah produk karet alam adalah : 1. Gangguan terhadap kesehatan; 2. Gangguan terhadap kehidupan biotik; 3. Gangguan terhadap keindahan dan kenyamanan.
Limbah padat ini karena tidak dapat didaur-ulang, maka biasanya dibiarkan menumpuk begitu saja, ditimbun atau dibakar. Hal ini disebabkan karena karat alam merupakan bahan polimer yang bersifat termoset atau bahan polimer yang tidak dapat diolah kembali dengan cara pemanasan dan pengepresan. Selain itu karat alam juga merupakan bahan polimer yang sulit terdegradasi dialam, sehingga limbah karet alam tersebut akan menumpuk di permukaan bumi.
Dalam mengatasi limbah produk karat alam, beberapa upaya telah dilakukan antara lain pembakaran ataupun penimbunan, di mana hat ini menimbulkan masalah baru karena dengan pembakaran (insenerasi) selain biayanya cukup mahal juga menghasilkan asap hitam yang mengganggu pernafasan dan mengganggu kenyamanan. Sedangkan bila ditimbun di dalam tanah, akan mengganggu masuknya unsur hara dan menghambat resapan air kedalam tanah.
Untuk mengantisipasi semakin menumpuknya limbah karat, saat ini sedang dikembangkan bermacam-macam penelitian untuk menanggulangl limbah tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Pedoman Minimisasi Limbah (BAPEDAL,1992). Di antaranya yang penulis lakukan yaitu studi pendaur-ulangan produk dan limbah karat alam (Moditikasi dengan cara ''blending" polietilen dalam karet alam stiren). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan di laboratorium Bidang Proses Radiasi, Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN, jl. Cinere Pasar Jumat.
Tujuan dari penelitian MI adalah untuk mendapatkan bahan karet yang dapat didaur-ulang guna mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan penumpukan limbah karat alam. Sedangkan manfaat dari penelitian inl adalah sebagai bahan informasi penunjang bags penelitian lanjutan tentang bagaimana memperoleh karat atam yang dapat didaur ulang.
Sampel berupa lateks karet alam berasal dari Perkebunan karat Pasir Waringin Jawa Barat (PTP XI). Prinsip dasar dari penelitian ini adalah mengubah sifat karat yang semula bersifat elastomer termoset menjadi elastomer termoplastis dengan cara menambahkan stiren (monomer) dan polietilen (LDPE), dengan adanya penambahan tersebut diharapkan bahan karat modifikasi yang dihasiikan dapat didaur-ilang dengan cara sederhana. Penambahan stiren dilakukan setelah iradiasi dengan dosis 2 Mrad, di mana setelah ditambah stiren lateks kembali diiradiasi dengan dosis 1 Mrad, sefanjutnya dikeringkan dan di?blending?dengan polietilen. Data hasil percobaan dianalisis secara deskriptif menggunakan grafik, selain untuk mendapatkan kondisi optimal dan konsentrasi optimal dari polletilen yang ditambahkan, juga untuk mengetahui dapat tidaknya karet hasil modifikasi didaur-ulang. Hasil eksperimen dapat disimpulkan sebagal berikut Bahan karat modifikasi yaltu ?blending? karat alam stiren dan polietilen dapat didaur ulang dengan penurunan kekuatan tarik sebesar rata-rata 3,71%; perpanjangan putus 2,13%; rasio pengembangan volume 0,74% dan kekerasan 6,06% pada daur ulang langsung tanpa proses pengusangan. Sedangkan pada daur ulang yang dilakukan setelah proses pengusangan terjadi penurunan kekuatan tarik sebesar rata-rata 26,11%, perpanjangan putus 14,91%, rasio pengembangan volume 36,03% dan kekerasan 13,64%. Campuran karet alam stiren dan 20 psk polietilen merupakan komposisi campuran yang optimal, karena pada komposisi campuran tersebut sifat fisik mencapai maksimum dengan kekuatan tarik 110,62 kg/cm2; perpanjangan putus 416,7%; rasio pengembangan volume 4,07 dan kekerasan 66 shore. Sedangkan kondisi operasi optimum dicapai pada jumlah mastikasi sebanyak 60 kali dengan suhu 140°C, dan pada tekanan pengepresan 200kg/cm2 dengan suhu 160 °C selama 5 menit.
Dengan diperolehnya karat alam modifikasi yang dapat didaur ulang, akan memberikan banyak keuntungan di antaranya mengurangi limbah karet bekas pakai yang selama ini pengolahannya hanya dibakar, ditumpuk dan ditimbun begitu saja. Selain itu akan membuka lapangan usaha baru bagi pengusaha kecil, karena pendaur-ulangan bahan karet modifikasi dapat dilakukan dengan mudah.

ABSTRACT
Product Modification and Waste Recycle of Natural RubberNatural Rubber had been used in many purposes. It was increased every year following the development of industrial technology. One of by product of increasing natural rubber usage was increasing solid waste. It was due to natural rubber as an termoset elastomer polymer material, it could not be recycled by heating and pressing, besides that it is not a degradable polymer material. Therefore, used natural rubber became solid waste that accumulate on the earth.
To anticipate solid waste as by product from natural rubber use, many efforts have been done, for examples are incineration or ground pilling.
But this solution makes new pollution. The by product of incineration is black gas that may cause environmental pollution. This kind of pollution is causing health disturbance. If it were piled in the ground it will disturb important element and water cannot through the ground. Based on that reason, recently some experiment have been done to tackle the problems.
Study of product modification and waste recycle of natural rubber, was an experimental research, done in radiation processing laboratory (Polymer group), Center for the Application of Isotopes and Radiation, jl. Cinere, Pasar Jumat, South Jakarta, Indonesia.
Natural rubber latex concentrate was obtained from PTP Xl Pasir Waringin, West Java. Basic principal of the experiment was modification natural rubber latex that have thermoset elastomer characteristic to thermoplastic elastomer characteristic by blending polyethylene (Low Density Polyethylene) in styrene natural rubber. it was expected new rubber material that have such characteristic can be recycle.
Styrene was added after the first irradiation (dose 2 Mrad) and then continued irradiated for the second lime (dose 1 Mrad). After irradiation, latex styrene was dried and then blended with low density polyethylene.
The data from the experiment was analysed in a description manner using graph. This method, besides to carry out optimal condition and optimal concentration from added polyethylene is to understand whether the modification rubber can or cannot be recycled.
Conclusion of the experiment and analysed : Modification rubber material by blending polyethylene (Low Density Polyethylene) In styrene natural rubber can result in rubber that has elastomer thermoplastic characteristic. This makes the material can be recycled, with decrease in Tensile Strength average of 3.71%; in Elongation at break average of 2.13%; In Swelling ratio average of 0.74%; in Hardness average of 6.06% for direct recycle, and decrease In Tensile Strength average of 26.11%; Elongation at break average of 14.91%; Swelling ratio average of 36.03%; Hardness average of 13.64% for recycle after drying process.
Optimal blending concentration of styrene natural rubber and polyethylene (Low Density polyethylene) was reached on polyethylene concentration of 20 91100 g rubber styrene, ft has physical quality as tensile strength of 110.62 kg/ cm2; Elongation at break of 416.7%; swelling ratio of 4.07; hardness of 66 shore. Optimal operation condition was reached on mastication number of 60 times and temperature of 140°C, pressing at 200 kg/cm2 and temperature of 160 °C for 5 minutes.
Some benefit can be obtained with modification of natural rubber, besides can be recycle, It has a good price of about 3 to 5 times from before modification.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>