Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162951 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Purba, Esther Lamria
"Produk kosmetik, herbal maupun sintetik, telah banyak dikembangkan untuk mengatasi kerontokan rambut, namun produk sintetik berpotensi memberikan efek samping seperti gatal-gatal, sementara produk herbal umumnya lebih aman. Salah satu bahan aktif dari tanaman pangan yang berpotensi sebagai sediaan topikal penumbuh rambut adalah teh hijau.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan hair tonic yang stabil, memiliki khasiat penumbuh rambut, dan aman. Ekstrak etanol teh hijau diformulasikan dalam konsentrasi 2,5%, 5%, dan 7,5%, kemudian dilakukan berbagai evaluasi. Uji kestabilan fisik meliputi cycling test, penyimpanan pada suhu tinggi (40°C ± 2°C), suhu kamar (25°C ± 2°C), dan suhu rendah (4°C ± 2°C). Uji aktivitas pertumbuhan rambut dilakukan pada tikus putih jantan dengan pengamatan dan pengukuran panjang rambut pada hari ke-7, 14, dan 21, penimbangan bobot dan pengukuran diameter rambut pada hari ke-21. Uji keamanan dilakukan pada 9 sukarelawan dengan mengoleskan hair tonic pada lengan atas bagian dalam.
Hasil pengujian menunjukkan hair tonic stabil dalam penyimpanan, kecuali pada penyimpanan suhu rendah (4°C ± 2°C). Ketiga formula hair tonic memberikan aktivitas pertumbuhan rambut, bahkan lebih baik dibandingkan minoksidil 2,5%. Ketiga formulasi ini aman digunakan serta tidak mengiritasi kulit. Formula hair tonic ekstrak teh hijau yang paling optimal adalah formula dengan konsentrasi ekstrak teh hijau 2,5%.

Herbal and synthetic cosmetic products have been developed to unravel problem of hair loss, yet synthetics are potential to give side effects (e.g. itching), whilst herbal products are generally safer. Green tea is one of food derived active ingredient potential as topical hair grower.
The purpose of this study is to formulate hair tonic which is stable, effective towards hair growth, and safe. Ethanolic extract of green tea was formulated into varied concentrations i.e. 2.5%, 5%, and 7.5%. Physical stability test performed such as cycling test, storage in high temperature (40°C ± 2°C), room temperature (25°C ± 2°C), and low temperature (4°C ± 2°C). Activity of hair growth test was by hair length measurements on day 7, 14, and 21, plus diameter measurements and total weights of hair on day 21. Safety test was carried out on 9 volunteers? upper hands.
Results showed the hair tonic was stable in storage, except in low temperature (4°C ± 2°C). In addition to giving hair growth activity, all of the formulas had greater activity than synthetic drug i.e. minoxidil 2.5%. These hair tonics were safe and did not irritate skin. The most optimal formulation was formula 1 with green tea extract concentration 2.5%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri Islamiana Putri
"Terhadap Putusan KPPU Nomor 16/KPPU-M/2015 tentang keterlambatan dalam
kewajiban pemberitahuan pengambilalihan saham oleh LG International Corp.,
KPPU menjatuhkan sanksi denda sebesar Rp.8.000.000.000,00. kepada LG
International Corp. Dalam penulisan hukum ini Penulis membahas mengenai
keabsahan penerapan prinsip ekstrateritorial dalam persaingan usaha di Indonesia
serta kesesuaian substansi pokok perkara atas LG International Corp. dengan
peraturan persaingan usaha di Indonesia. Penulisan hukum ini bersifat yuridisnormatif
yang menggunakan data sekunder. Kesimpulan dari penulisan ini
menunjukkan bahwa penerapan prinsip ekstrateritorial di Indonesia tidak dapat
diterapkan, hal ini dikarenakan adanya pembatasan dari definisi Pelaku Usaha
dalam UU Nomor 5 Tahun 1999 yang tidak dapat menjangkau aktor dan
perbuatan yang dilakukan di luar wilayah yurisdiksi Indonesia, sekalipun juga
menimbulkan dampak persaingan usaha tidak sehat. Kemudian dari pembahasan
kesesuaian substansi pokok perkara, LG International Corp. dapat dijatuhkan
sanksi denda berdasarkan peraturan persaingan usaha Indonesia, namun karena
KPPU tidak memiliki kewenangan ekstrateritorial, dalam kasus ini eksekusi
putusan akan menjadi masalah dikarenakan terlapor berkedudukan di Korea.

Regarding the Indonesian business competition supervision commission (KPPU)'s
Decision Number 16/KPPU-M/2015 concerning the obligation to notify the
takeover of shares by LG International Corp., KPPU imposed a fine of
Rp.8,000,000,000.-. to LG International Corp. In this study, the author discusses
the validity of the application of the extraterritorial principle in business
competition in Indonesia as well as the suitability of the substance of the case
against LG International Corp. with business competition regulations in
Indonesia. This legal writing is juridical-normative using secondary data. The
conclusion from this assumption shows that the application of the extraterritorial
principle in Indonesia cannot be applied, this is because the principle that states
the definition of business actors in Law Number 5 of 1999 which cannot reach
actors and acts committed outside the jurisdiction of Indonesia, even though it
also has an impact on competition which is contributes to unhealthy business
environment. Then from the discussion of the suitability of the subject matter of
the case, LG International Corp. Fines can be removed based on Indonesian
competition regulations, however, because KPPU does not have extraterritorial
authority, in this case the execution of the verdict will be a problem because the
reported party is domiciled in Korea.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanjida Sutarni Husein
"Tantangan utama dari proses komunikasi antara pasien dan perawat adalah adanya ketidakmampuan beberapa pasien untuk menjelaskan secara verbal, seperti pasien dengan gangguan bicara atau juga pasien yang sedang kritis, sehingga diperlukan Bahasa Isyarat. Penelitian ini menggunakan pembelajaran mesin dengan model SSD MobilenetV2 untuk melatih isyarat tangan dan mengimplementasikan pengiriman pesan ke telegram. Isyarat tangan yang digunakan adalah: bantuan, dingin, dokter, duduk, makan, minum, obat, sakit, dan toilet. Pada penelitian ini digunakan data latih sebanyak 8.820 data dan data uji sebanyak 2.520 dan 1.260 data yang masing-masing merupakan data validasi dan data testing. Data tersebut diambil dari 14 orang dengan kategori Anak-anak hingga Lansia. Seluruh isyarat tangan dapat dideteksi dengan mAP sebesar 60.9%. Penelitian ini juga dapat mengenali isyarat secara langsung dengan baik pada jarak antara 0.5 m-1.2 m, dan dapat langsung mengirimkan pesan ke telegram sesuai dengan isyarat yang diperagakan.

The use of hand signals is common in medical settings, but of course there are limitations between patients and caregivers who do not understand sign language. As technology advances, this problem can be minimized by creating messaging systems that take input in the form of sign language and output in the form of the message the patient wants to convey, as was done in this study. This study used 9 hand gesture; help, cold, sit, doctor, eat, drink, medicine, sick, and toilet. And used 8,820 training data and 2,520 and 1,260 test data for data validation and testing, respectively. The data comes from his 14 people, with categories ranging from children to elderly people. All hand gestures can be recognized with an mAP (mean Average Precision) of 60.9%. This study can also recognize live gestures well at a distance between 0.5 m - 1.2 m, and can directly send messages to telegrams according to the gestures demonstrated. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Syawarani Rinaldi
"Penelitian ini membahas metafora dalam iklan produk kosmetik Shiseido menggunakan teori metafora Knowles dan Moon. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklan daring produk kosmetik pada situs web resmi Shiseido Jepang dari tautan https://www.shiseido.co.jp/cms/onlineshop/gb/i/portal/. Penelitian ini memiliki tujuan menjelaskan makna metafora dan mengidentifikasi jenis metafora dalam iklan produk kosmetik pada situs web resmi Shiseido. Dari hasil penelitian ini, ditemukan 12 data iklan yang mengandung total 16 metafora. Terdapat metafora jenis kreatif seperti バリア (baria) dengan makna pelindung untuk mengacu pada perlindungan dari produk terhadap kulit agar tidak mengalami alergi dan metafora jenis konvensional seperti つややか (tsuyayaka) dengan makna cerah untuk menunjukkan keadaan kulit yang indah, dengan makna keseluruhan mencerminkan perawatan tubuh demi menghasilkan kecantikan. Dari 16 metafora, 8 metafora merupakan metafora jenis kreatif dan 8 metafora merupakan metafora jenis konvensional. Porsi penggunaan jenis metafora yang seimbang ini mengindikasikan bahwa iklan yang memerlukan kreativitas tidak selalu menggunakan metafora jenis kreatif, tetapi juga menggunakan metafora jenis konvensional yang lazim digunakan masyarakat agar bisa menarik minat mereka membeli produk kosmetik yang ditawarkan dalam iklan.

This study discusses metaphors in Shiseido cosmetic product advertisements using Knowles and Moon’s theory of metaphor. The data source used in this research is online advertisements of cosmetic products on the official website of Shiseido Japan from the link https://www.shiseido.co.jp/cms/onlineshop/gb/i/portal/. This study aims to explain the meaning of metaphors and identify the types of metaphors in cosmetic product advertisements on Shiseido’s official website. From the results of this study, 12 advertisement data containing a total of 16 metaphors were found. There are creative type metaphors such as バリア (baria) which means protective to refer to the protection of the product to the skin so as not to experience allergies and conventional type metaphors such as つややか (tsuyayaka) which means bright to indicate the state of beautiful skin, with the overall meaning reflecting body care to produce beauty. Out of 16 metaphors, 8 metaphors are creative type metaphors and 8 metaphors are conventional type metaphors. This balanced proportion of metaphor types indicates that advertisements that require creativity do not always use creative metaphors, but also use conventional metaphors that are commonly used by the public to attract them to buy the cosmetic products offered in
the advertisement.
"
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Kurniawan
"ABSTRACT
Kasein merupakan protein susu yang kaya akan residu asam amino hidrofilik dan
hidrofobik di sepanjang rantai peptidanya sehingga dapat berfungsi sebagai
emulgator pada suatu sistem emulsi. Biji lengkeng diketahui kaya akan kandungan
polifenol yang memiliki aktivitas peredaman radikal bebas dan dapat menghambat
aktivitas enzim tirosinase yang berperan dalam pigmentasi kulit, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai sumber bahan berkhasiat dalam sediaan kosmetik. Tujuan dari
penelitian ini adalah membuat formulasi krim kosmetik yang mengandung fitosom
ekstrak biji lengkeng dengan menggunakan kasein sebagai emulgator. Ekstrak biji
lengkeng dapat meredam radikal bebas DPPH dengan nilai EC50 sebesar 6,58 μg/mL
dan dapat menghambat aktivitas tirosinase dengan nilai IC50 sebesar 1812,96 μg/mL.
Ekstrak biji lengkeng diformulasikan dalam bentuk fitosom dan dievaluasi terkait
morfologi, ukuran partikel, analisis FTIR dan efisiensi penjerapan kemudian
diaplikasikan dalam formula krim kosmetik. Hasil evaluasi fitosom menunjukkan
diameter partikel rata-rata 382,59 nm dengan efisiensi penjerapan sebesar 65,54%.
Kasein diisolasi dari susu sapi cair bebas lemak dan diperoleh rendemen 2,9% (b/v)
dengan indeks emulsifikasi sebesar 357,43 m2/g. Pada penelitian ini dibuat enam
formula krim dengan komposisi yang berbeda dan yang paling baik adalah formula
F1 yang mengandung kasein sebagai emulgator. Setiap formula krim dievaluasi
meliputi penampilan fisik, pH, ukuran globul, viskositas, konsistensi dan uji
stabilitas fisik. Dari hasil evaluasi krim dapat disimpulkan bahwa krim F1 stabil
secara fisik dalam penyimpanan pada berbagai suhu dan cycling test.

ABSTRACT
Casein is a protein from milk consists of hydrophilic and hydrophobic residues along
its polypeptide chain so it can be used as an emulsifier for an emulsion. Longan seed
has been known as a rich containing of polyphenol compounds which has a good
activity as antioxidant and can act as a tyrosinase inhibitor, so it can be used as an
active agent in a cosmetic dosage form..The aim of this research is to make a
formulation of cosmetic cream containing phytosome from longan seed extract using
casein as emulsifier. The result showed that longan seed extract can scavenge the
DPPH radicals with a good EC50 (6,58 μg/mL) and also able to inhibit the tyrosinase
activity with IC50 1812,96 μg/mL. The longan seed extract was formulated in a form
of phytosome and have been evaluated for the morphology, particle size, FTIR and
entrapment efficiency. The result showed that the particle size of phytosome is
382,59 nm and the entrapment efficiency was 65,54%. Casein was isolated from
skimmed bovine milk and the rendement is about 2,9% (m/v) of the whole milk and
the value of the emulsifying activity index was 357,43 m2/g. In this research, six
formulas of cosmetic cream were made with different ingredients and formula F1 is
the best one which uses casein as emulsifier. Each formula was evaluated for
physical appearance, pH, particle size, viscosity, and physical stability test. From the
result can be concluded that the F1 cream was physically proved that stable in a wide
range of temperature storage and cycling test."
2014
S56098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harjanti
"ABSTRAK
Sebagai salah satu merek yang dipasarkan oleh perusahaan kosmetika PT
Bunga, Kosmetika Lily menunjukkan kinerja yang terus menurunn, bahkan sudah
mulai merugi.
Untuk mengatasinya, strategi pemasaran yang disarankan adalah berdasarkan
strategi pemasaran terpadu, yang dimulai dengan identifikasí kesempatan
pemasaran yang dipunyai kosmetika Lily, melalui serangkaian analisis terhadap
sumber daya perusahaan, pesaing, pasar, dan pelanggan. Kemudian hal itu
dikembangkan secara sinergis menjadi serangkaian strategi yang membentuk suatu
sistem pemasaran yang berkesinambungan.
Berdasarkan identifikasi kesempatan pemasaran, diketahui bahwa kosmetika
Lily masih mempunyal kesempatan untuk lebih berkembang lagi, sekalipun
persaingan cukup ketat dan perkembangan permintaan terhadap kosmetika di
Indonesia hanya 4,16%, bahkan untuk sediaan yang dijual kosmetika Lily ha.mpir
tídak berkembang.
Untuk itu, sesuai dengan struktur industrinya yang cenderung bersifat
persaingan monopolistik, kosmetika Lily mesti menggunakan kunci sukses
pemasaran kosmetika, yaitu diferensiasi dengan positioning jelas dan tepat serta
promosi atau komunikasi tentang positioning yang dipilih dengan jitu dan agresif
Strategi pengembangan produk merupakan langkah pertama yang mutlak
dilakukan oleh kosmetika Lily, termasuk repositioning produk, terutama mengingat
bahwa produk-produknya bersifat me too.
Adapun repositioning kosmetika Lily harus bersifat unik dan menunjukkan
diferensiasi yang jelas ketimbang para pesaingnya. Sedangkan diferensiasi yang
dipilih adalah diferensiasi produk. Dalam hal ini disarankan agar kosmetika Lily
mengambil ceruk pasar kosmetika modern yang masih kosong, yaitu segmen
kosmetika antialergi, sehingga positioning baru kosmetika Lily adalah kosmetika
yang aman bagi setiap jenis kulit. Di samping itu, Iangkah tersebut juga untuk
menghindarkan pertarungan langsung dengan para pesaing utama, mengingat
perbedaan posisi dan pangsa pasar yang sangat jauh.
Langkah kunci sukses berikutnya adalah promosi yang agresif dan terpadu
antara above dan below the line, yaitu berupa pemasangan iklan di televisi dan
consumer beauty class & demo, publikasi melalui para pakar (dokter kulit), untuk
mengkomunikasikan diferensiasi tersebut di atas.
Melihat posisi harga dan kekuatan distributor kosmetika Lily, maka untuk
strategi pertumbuhan intensif selanjutnya diarahkan kepada penjualan massal (tidak
eksklusif di counter BA saja seperti sekarang), yaitu berupa penetrasi pasar ke toko
toko kosmetika dan kelontong. Langkah ini kemudian dilanjutkan dengan perluasan
pasar ke manca negara, dengan mulai melakukan langkah-langkah berorientasi
ekspor.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andikaputra Brahma Widiantoro
"Saat ini tren penggunaan kosmetik di Indonesia tidak untuk wanita saja, namun telah berinovasi pada produk kosmetik bagi pria maupun anak-anak. Hingga tahun 2019, pemerintah Indonesia mencatat terdapat sebanyak 797 perusahaan kosmetik dalam negeri baik dari skala kecil, menengah maupun besar dimana angka tersebut meningkat dari jumlah pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 760 perusahaan. Kinerja industri kosmetik juga mengalami pertumbuhan sebesar 5.59% pada tahun 2020 dan berhasil menyumbang devisa negara dengan nilai ekspor mencapai USD 317 juta atau mengalami kenaikan sebesar 15.2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Aliran supply chain dalam akivitas bisnis tentunya merupakan hal yang rumit untuk dibicarakan karena aktivitas, koneksi dan keterkaitan antar elemen dari hulu ke hilir penuh dengan risiko dan ketidakpastian. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model penilaian kinerja supply chain padaperusahaan kosmetik di Indonesia, sehingga pengelolaan risiko dan ketidakpastian dalam jaringan supply chain dapat dieksplor lebih lanjut sehingga dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan mitigasi risiko yang tepat. Terdapat 3 metode yang digunakan pada penelitian ini, pertama adalah literature review untuk mengumpulkan indikator SCOR lalu memvalidassi dengan expert, adalah ANP untuk mengetahui bobot dan pengaruh antar dimensi. Ketiga adalah melakukan evaluasi dengan methode traffic light. 27 indikator dalam 5 parameter telah berhasil tervalidasi dari 41 indikator oleh 3 expert di bidang industri kosmetik dengan rata-rata nilai sebesar 7,9.untuk evaluasi nya dari dari 5 parameter 3 harus segera di evaluasi performancenya dikarenakan lebih rendah dari target. Untuk parameter plan harus segera menyediakan buffer stock Ketika terjadi keterlambatan raw material dan memfasilitasi data historical sales untuk proses perhitungan forecast lalu untuk delivery adalah memastikan barang yang dikirim dalam kondisi bagus serta melakukan perjanjian dengan distributor untuk proses return dilakukan sebulan sekali dan untuk parameter source menambahkan buffer time jika terjadi delay pengiriman.

Currently, the trend of using cosmetics in Indonesia is not only for women, but has made innovations in cosmetic products for men and children. Until 2019, the Indonesian government recorded that there were 797 domestic cosmetic companies, both small, medium and large scale, where this number increased from the previous year's number of 760 companies. The performance of the cosmetics industry also grew by 5.59% in 2020 and succeeded in contributing to foreign exchange with an export value reaching USD 317 million, an increase of 15.2% compared to the previous year. The supply chain flow in business activities is certainly a complicated matter to discuss because activities, connections and linkages between elements from upstream to downstream are full of risks and uncertainties. This study aims to design a supply chain performance assessment model for cosmetic companies in Indonesia, so that the management of risk and uncertainty in the supply chain network can be further explored so that it can be used as a reference in carrying out appropriate risk mitigation. There are 3 methods used in this study, the first is a literature review to collect SCOR indikators and then validated by experts, namely ANP to determine the weight and influence between dimensions. The third is to evaluate the traffic light method. 27 indicators in 5 parameters have been successfully validated from 41 indicators by 3 experts in the cosmetics industry with an average value of 7.9. for the evaluation of the 5 parameters 3, the performance must be evaluated immediately because it is lower than the target. For plan parameters, you must immediately provide a buffer stock when there is a delay in raw material and facilitate historical sales data for the forecast calculation process. For delivery, ensure that the goods sent are in good condition and make agreements with distributors for the return process to be carried out once a month and for the source parameter, add a buffer. time in the event of a delivery delay."
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenifer
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pola-pola verba imperatif yang terdapat dalam petunjuk
pemakaian produk makanan, obat-obatan dan kosmetik. Penulis menganalisis verba
yang menunjukkan perintah yang digunakan dalam produk tersebut. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penulis menjadikan 16
produk yang terdiri dari enam produk jenis makanan, lima produk jenis obat-obatan,
dan lima produk jenis kosmetik, sebagai sumber data dalam penelitian. Tujuan
penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana penggunaan verba imperatif dalam
teks iklan, yakni petunjuk pemakaian beberapa produk yang sering digunakan
masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa verba imperatif yang terdapat pada
produk-produk tersebut adalah verba imperatif asli dan verba imperatif berdasarkan
pragmatik dengan jumlah verba imperatif berdasarkan pragmatik lebih banyak
digunakan daripada verba imperatif asli. Adapun verba imperatif berdasarkan
pragmatik tersebut antara lain berupa nomina deverbal, verba imperfektif, dan
nomina berpreposisi. Sebagian besar verba imperatif berdasarkan pragmatik dalam
petunjuk pemakaian ini merupakan verba imperfektif.

Abstract
The focus of this study is verb, one of imperative devices, which appears in
instruction of use in food, medicines and cosmetic product. Imperative verb which is
used in the products will be analyzed through this study. The method of this study is
qualitative with descriptive design. The sources of this study are 16 products which
consist of six products of food, five products of medicines and five products of
cosmetic. The purpose of this study is to describe how to use imperative verb in
advertisement text, specifically instruction of use in products which is common in
public. The result shows that the imperative verb which appears in these products are
original imperative verb and non-original imperative verb. In addition, the number of
non-imperative verb is more dominant than original imperative verb ones. As for
non-original imperative verbs are verbal noun, imperfective verb and prepositional
noun. The non-original imperative verb which is mostly used is imperfective verb."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43172
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Hanifah Nasir
"UI telah mengidentifikasi 7 potensi keadaan darurat yaitu kebakaran, pohon tumbang, darurat medis, kecelakaan lalu lintas, insiden laboratorium, gempa bumi dan tenggelam. Keadaan darurat yang tidak ditanggulangi dengan baik dapat menjadi suatu keadaan krisis dan akan menimbulkan kerugian bagi Universitas. Aplikasi mobile Panic Button UI merupakan salah satu layanan notifiaksi keadaan darurat untuk menanggulangi 7 keadaan darurat tersebut. Namun pada penerapannya Aplikasi yang saat ini dimiliki masih memiliki beberapa keterbatasan, oleh karena itu peneliti melakukan pengembangan terhadap aplikasi tersebut. Hasil rancang ulang desain aplikasi Mobile UI Panic Button (PB 2) dapat meningkatkan 70% pemenuhan apalikasi sebelumnya (PB 1). Pemenuhan standar aplikasi tersebut meliputi informasi nama dan No HP pengguna, pilihan kategori  keadaan darurat, informasi korban, informasi foto/voice, deskripsi keadaan darurat (teks), pilihan lokasi kejadian, pengiriman notifikasi keadaan darurat, pop up notifikasi terkirim, informasi keadaan darurat kepada  petugas ERT. Setelah dilakukan pelatihan waktu penggunaan aplikasi mobile UI Panic Button lebih cepat 20 Detik. Pengembangan Aplikasi Mobile UI Panic Button (PB 2) dapat mempercepat waktu respon dan aksi respon, meningkatkan keakuratan respon, memudahkan proses notifikasi keadaan darurat serta memudahkan komunikasi keadaan darurat.

UI has identified 7 potential emergencies such as fire, fallen trees, medical emergencies, traffic accidents, laboratory incidents, earthquakes, and drowning. Emergencies that are not properly addressed can be a crisis and will cause harm to the University. A Panic Button UI mobile application is one of the existing emergency notification services in managing the identified 7 emergencies above. However, there were some limitations in this current application. Researcher, therefore, has developed an improvement of the application. The result shows that the redesign of the UI Panic Button (PB 2) application design can increase 70% of the fulfillment of previous applications (PB 1). Fulfillment of the standard application includes information on the user's name and mobile phone number, emergency category, victim information, photo/voice information, description of the emergency condition, location of the incident, sending an emergency notification, sending a pop-up notification, emergency notification to ERT officer. Moreover, after the training and simulation has been conducted, the time to use the UI Panic Button mobile application is shortened by 20 second. The development of the Mobile UI Panic Button (PB 2) application can accelerate response times and response actions, improve response accuracy, facilitate the emergency notification process and facilitate emergency communication."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>