Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140651 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Putrayasa
"Sinopsis : Jika Anda berpikir Anda tidak bisa meraih kesuksesan , kebahagiaan dan kelimpahan , Anda mungkin salah. Ini hanya bernyanyi bahwa desain dan rencana dalam hidup tidak holistik . Anda mungkin kehilangan beberapa hal , dan Anda perlu strategi dan pola untuk mempercepat kesuksesan Anda . Mendesain ulang pola pikir Anda , gaya hidup dan proses kehidupan untuk menghasilkan daya holistik yang akan membawa Anda hidup subur dalam hal waktu , kesehatan , cinta , penghargaan dan keuangan . Dengan membaca buku ini , Anda akan mendapatkan : + Strategi untuk mengubah ide-ide dan rencana tindakan yang efektif + Bagaimana memanfaatkan 7 hukum alam semesta untuk mendorong Anda untuk mencapai tujuan Anda dalam hidup ."
Jakarta: Gramedia, 2004
153.1 PUT d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Disa Vania
"ABSTRAK
Peran penting dalam penyelesaian kasus pertanahan di Indonesia menuntut Deputi
Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan BPN RI
untuk bekerja secara disiplin, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data
survei dengan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin kerja
memengaruhi kinerja karyawan di Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan
Sengketa dan Konflik Pertanahan BPN RI. Oleh karena itu, penyediaan alat
pelaksanaan disiplin kerja; pembuatan, pelaksanaan, dan sosialisasi SPO yang
jelas serta rinci; dan sistem pemberian insentif menjadi hal yang perlu dilakukan.

ABSTRACT
Important role in the resolution of land cases at Indonesia demanded Deputy of
Assessment and Management Dispute and Land Conflict National Land Agency
to work in discipline, so as produce good performance. This research uses a
quantitative approach and techniques of data collection by questionnaire survey.
The result of this research indicate that the work discipline affect employee
performance at Deputy of Assessment and Management Dispute and Land
Conflict National Land Agency. Therefore, the provision instrument of work
discipline; creating, implementation, and socialization of clear and detailed SPO;
and the system of incentives needs to be done.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Asri Nurahma
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan self-related work commitment sebagai variabel moderator pada hubungan antara trait kepribadian Machiavellianisme dan perilaku kerja inovatif. Data diperoleh dari 196 karyawan di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif dan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik regresi dengan program Macro Hayes PROCESS dalam SPSS Statistics 22. Skala perilaku kerja inovatif dari Janssen 2000 yang telah diadaptasi oleh Etikariena dan Muluk 2014 ?=0.82 digunakan untuk mengukur perilaku inovatif di tempat kerja, Machiavellian Personality Scale yang diadaptasi dari Dahling dkk 2009 ?=0.89 digunakan untuk mengukur kecenderungan trait kepribadian Machiavellianisme, dan alat ukur Employee Commitment yang diadaptasi dari Zettler dkk 2011 ?=0.94 digunakan untuk mengukur self-related work commitment. Analisis moderasi menunjukkan bahwa self-related work commitment tidak dapat berperan sebagai moderator yang memperkuat hubungan antara trait kepribadian Machiavellianisme dan perilaku kerja inovatif. Implikasi secara teoretis dan praktis akan dibahas dalam penelitian ini.

ABSTRACT
This study aims to determine the moderating role of self related work commitment on the relationship between Machiavellianism personality trait and Innovative Work Behavior. Data were collected among 196 employees from various creative industry companies and were analyzed using statistical regression analysis technique with Hayes PROCESS Macro program on SPSS Statistics 22. Innovative Work Behavior Scale from Janssen 2000 that has been adapted by Etikariena and Muluk 2014 was used 0.82 to measure innovative behavior in the workplace, Machiavellian Personality Scale from Dahling dkk 2009 was used to measure Machiavellianism personality trait 0.89 , and Employee Commitment from Zettler dkk 2011 was used to measure self related work commitment 0.94 . Moderation analysis showed that self related work commitment have no significant role on enhancing the positive relationship between Machiavellianism and Innovative Work Behavior. Theoretical and practical implications were discussed."
2017
S67533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Kusumaningtyas
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara leader-member exchange (LMX) dan perilaku inovatif di tempat kerja. Responden penelitian ini adalah 103 karyawan dari PT.X. PT.X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pertambangan batu bara yang juga menerapkan inovasi di tempat kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Innovative Work Behavior Scale (IWB Scale) dari Janssen (2000) dan Leader-Member Exchange Multidimensional (LMX-MDM) dari Liden dan Maslyn (1998). Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment correlation, Simple Regression, dan Multiple Regression.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LMX memiliki hubungan positif secara signifikan dengan perilaku inovatif di tempat kerja pada PT.X (r = .324, p < .01). Penelitan ini juga menemukan bahwa LMX berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja (R2 =.105, p < .01). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dari keempat dimensi LMX, hanya satu dimensi yang berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja yaitu contribution (β = .383, p < .01). Di sisi lain, dimensi affect, loyalty, dan professional respect tidak berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja.

This study was conducted to examine the relationship between leader-member exchange (LMX) and innovative work behavior. The respondents of this study were 103 employees of PT.X. PT X is a company that engaged in the coal mining industry and also implements innovation in the workplace. This research is a quantitative research that used Innovative Work Behavior Scale (IWB Scale) from Janssen (2000) and Leader-Member Exchange Multidimensional (LMX-MDM) from Liden and Maslyn (1998). This study used Pearson Product moment correlation, Simple Regression, and Multiple Regression as the analysis technique.
The result showed that LMX has significant relationship with the innovative work behavior in the workplace (r =.324, p < .01). This research also found that LMX contributed to innovative work behavior (R2 =.105, p < .01). In addition, this study showed that from the four dimensions of LMX, only one dimension that contributed to innovative work behavior significantly, namely contribution (β =.383, p < .01). On the other hand, affect, loyalty, and professional respect did not contribute significantly to innovative work behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oloi, Peter Samuel
"Persaingan bisnis mendorong perusahaan untuk bertahan dengan melakukan inovasi. Inovasi merupakan solusi terbaik bagi perusahaan untuk tidak hanya bertahan dalam persaingan, melainkan untuk meningkatkan kesuksesan. Dalam konteks bekerja, inovasi disebut sebagai perilaku kerja inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesiapan untuk berubah dan perilaku kerja inovatif pada karyawan pemasaran tingkat manajerial di PT XYZ. Sebagai penelitian kuantitatif, penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah mengumpulkan data 38 responden penelitian, yaitu karyawan pemasaran tingkat manajerial dari sebuah perusahaan pada industri barang kebutuhan sehari-hari.
Hasil korelasi Pearson Product Moment menunjukkan bahwa kesiapan untuk berubah berhubungan secara positif dan signifikan dengan perilaku kerja inovatif pada karyawan pemasaran tingkat manajerial di PT XYZ (r = .482, p< 0.01). Semakin siap karyawan untuk berubah, semakin sering karyawan menampilkan perilaku kerja inovatif di perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, PT XYZ perlu memperhatikan kesiapan untuk berubah pada karyawan pemasaran tingkat manajerial agar memiliki karyawan yang menampilkan perilaku kerja inovatif.

Business rivalry forces to the companies to survive by doing innovation. Innovation is the best solution for the companies to not only survive on that circumstance, but also improve its success. In working context, innovation is as well-known as innovative working behavior. This research aims to know the relationship between readiness for change and innovative working behavior among managerial level of marketing employees in PT XYZ. As a quantitative study, the methodology used is questionnaire which has collected 38 of managerial level of marketing employees from a consumer goods company.
The result of Pearson Product Moment shows that readiness for change has a positive and significant relationship with innovative working behavior among marketing managerial level of marketing employees in this company (r = .482, p< 0.01). The more ready employees to change, the more often employees to show innovative working behavior in this company. Thus, PT XYZ should have a concern to the readiness for change to its managerial level of marketing employees in order to have employees who show their innovative working behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Langit Biru
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022
158.3 LAN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ditta Septikawati
"Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas, petugas pengelola obat diharapkan dapat bekerja secara profesional dalam memberikan pelayanan obat kepada masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan permintaan obat. Hasil evaluasi Bidang Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Tahun 2006, menunjukkan kinerja petugas pengelola obat di Puskesmas selama ini masih rendah. Ada faktor yang dominan yang mempengaruhi kinerja, faktor tersebut adalah motivasi kerja. Hal ini telah dibuktikan dengan penelitian-penelitian ilmiah yang dilakukan oleh beberapa peneliti kinerja sebelumnya.
Pada penelitian ini penulis menganalisis hubungan antara faktor individu dan faktor kontekstual dengan motivasi kerja petugas pengelola obat di Puskesmas yang dilihat clan 5 dimensi yaitu penghargaan, pengembangan di.ri, tanggung jawab, prestasi kerja dan hubungan interpersonal.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner dan wawancara (indepth interview) untuk menambah informasi pada penelitian.
Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis membuktikan bahwa status perkawinan dan persepsi terhadap kepemimpinan mempunyai hubungan yang bermakna dengan motivasi kerja.Variabel yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja adalah persepsi terhadap kepemimpinan dan pada 5 dhnensi, dimensi pengembangan diri merupakan dimensi yang paling menonjol dibandingkan ke 4 dimensi lainnya. Hasil analisis kualitatif memberikan persepsi tentang kepemimpinan, sistem imbalan dan supervisi yang menyebabkan motivasi rendah, yaitu perilaku kepemimpinan yang kurang efektif, sistem imbalan tidak sesuai dengan harapan karyawan dan supervisi yang tidak efektif dalam memberikan motivasi kerja pada karyawan.
Kesimpulan utama pada penelitian ini adalah faktor yang sangat mempengaruhi motivasi kerja petugas pengelola obat Puskesmas yaitu faktor kepemimpinan. Pada dimensi pengembangan dui, petugas pengelola that perlu lebih diperhatikan lagi, terutama untuk mendapatkan peningkatan sumber daya manusia kesehatan yang berkompeten dan profesional. Oleh karena itu, disarankan perlu diadakan pelatihan, pendidikan/pembinaan kepemimpinan untuk para. pimpinan sehingga diharapkan dapat menjadi manajer yang efektif dan dapat memberikan motivasi kerja secara tepat kepada karyawannya. Untuk Bidang farmasi, diharapkan dapat mengadakan pelatihan khusus tentang pengelolaan obat yang meliputi pelaksanaan dan penyusunan perencanaan obat, penyimpanan obat-obatan (fisik, sarana penyimpanan, tata cars penyimpanan, pencatatan dan pelaporan), pelayanan that dan penyimpanan arsip di Puskesmas bagi petugas pengelola obat Puskesmas untuk pengembangan sumber daya manusianya, mengingat 50,375% petugas pengelola obat di Puskesmas dasar pendidikannya bukan dari farmasi.

The performance of Drug Officer in Public Health Center is still low so fay it is showed from the evaluation result of Pharmacy division of Tasikmalaya Health Departement 2006. The performance is dominant influenced by working motivation. It has been proved by scientific researches which has been done by a Iot of previous researchcers of working performance.
So, this research is analized relationship between factors and contectual factor with working motivation of Drug Officer of Public Health Center, which can be seen from five (5) dimension. They are : respect, self developing, responsibility, working prestation and interpersonal relation.
This research is observasional research by cross sectional method. The method which used in collecting data are questioner and indepth interview to take more information.
The analizing of data is done by univariat, bivariat and multivariat analising. It has been proved by analizing result, that marriage status and perception toward the leadership had the main relationship with working motivation. Working motivation variable is more dominant influenced by the leadership perception and on five (5) dimension, self developing dimension is more apparent dimension than other four (4) dimension. Qualitative analizing result is developed by indefth interview about perception toward the leadership, insentive system and supervision, so it is knew that the low working motivation is influenced by attitude of leadership is not effective, insentive system is not Iike the Drug Officer hoped and supervision is not effect to give working motivation for Drug Officer.
The main conclution of this research is the working motivation variable of Dug Officer in Public Health Center is influenced by leadership factor. On the self developing dimension, Drug Officer need to be more paid attention, more offer to improve the competent and profesionalism of health human resource, there for it is suggested to be held the trainning, leadership educational and contruction for the chi so it is hoped to be effective manager and can be give the right working motivation to Drug Officer. And it is need to be held the special training for the Drug Officer of Public Health Center about planning of drug, saving of drug, services of drug and document saving to develope the human resource. It is because 50,375% of the education of Drug Officer of Pulic Health Center is not from Pharmacy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T19095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetty Elitasari Tjipsastra
"Menimbang bahwa anak dan pemuda merupakan kekuatan yang mempunyai potensi besar bagi pembangunan suatu bangsa dan negara, serta merupakan sumber tenaga kerja yang produktif di masa mendatang. Mereka merupakan modal pembangunan yang harus digarap dengan efektif dan efisien. Namun, kenyataan menunjukkan masih terdapat sejumlah besar anak-anak terlantar yang karena keadaan keterlantarannya tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya sehingga tidak mampu berpartisipasi dalam proses pembangunan. Salah satu usaha pemerintah menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak terlantar adalah mendirikan panti sosial yang salah satunya adalah panti asuhan.
Mengingat bahwa panti asuhan dengan sistem asrama, di mana anak asuh dikelompokkan dalam jumlah besar dengan hanya satu atau beberapa petugas yang bertindak sebagai bapak/ibu pengaruh. Serta kurang intensif dan kurang merata pengawasan dan bimbingan yang diberikan kepada anak-anak. Kiranya hal tersebut mempengaruhi perkembangan anak asuh dan berdampak tertentu pada anak-anak panti asuhan, yang mungkin menyebabkan adanya perbedaan dari anak-anak yang diasuh dalam keluarga.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara anak-anak panti asuhan dan anak yang diasuh dalam keluarga dalam konsep diri, motivasi berprestasi dan prestasi belajar serta apakah terdapat hubungan antara konsep diri, motivasi berprestasi dengan prestasi belajar. Melalui kajian teoritis mengenai panti asuhan, masa remaja, konsep diri, motivasi berprestasi, pengaruh keluarga terhadap konsep diri dan motivasi berprestasi serta prestasi belajar, diajukan 6 hipotesis yang dijui pada 60 orang sampel yang terdiri dari 30 anak yatim piatu dan 30 anak yang diasuh dalam keluarga.
Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara konsep diri, motivasi berprestasi serta prestasi belajar anak-anak panti asuhan dengan anak-anak yang diasuh dalam keluarga. Serta tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan prestasi belajar, juga tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar serta tidak ada hubungan yang signifikan pula antara konsep diri, motivasi berprestasi dengan prestasi belajar.
Penemuan terpenting dari hasil penelitian ini adalah terdapatnya hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan motivasi berprestasi dan hubungan yang signifikan pula antara inteligensi dengan prestasi belajar. Setelah hasil penelitian ini didiskusikan, tesis ini ditutup dengan saran-saran praktis bagi penelitian lebih lanjut dalam bidang ini serta saran-saran praktis bagi para pengasuh anak/para orangtua mengenai pentingnya kebutuhan akan konsep diri yang positif agar seorang anak termotivasi berprestasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
T9140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saifuddin Chadavi
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara religiusitas dengan motivasi sukarelawan, dan juga untuk melihat dimensi-dimensi religiusitas yang memiliki hubungan dengan motivasi sukarelawan. Pengukuran religiusitas menggunakan alat ukur religiusitas (Iqbal, 2011) yang diadaptasi dari alat ukur religiusitas milik Fetzer (2003) dan pengukuran motivasi sukarelawan menggunakan alat ukur volunteer motivation inventory (Esmond & Dunlop, 2004). Partisipan penelitian ini adalah sukarelawan yang mayoritas mengikuti kegiatan sukarela di bidang pendidikan dan keagamaan. Total partisipan dalam penelitian ini berjumlah 182 orang dan berdomisili di Jabodetabek.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dan motivasi sukarelawan (understanding, reciprocity, dan social interaction). Sebaliknya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara religiusitas dan motivasi sukarelawan (values). Selain itu, dimensi religious coping diketahui sebagai satu-satunya dimensi dalam religiusitas yang memiliki hubungan signifikan dengan motivasi sukarelawan (reciprocity).

The Study was conducted to find the relationship between religiousity and volunteer motivation, and also to see which dimensions of religiousity that has a relationship with a volunteer motivation. Measurement of religiousity using religiousity measuring instrument (Iqbal, 2011), adapted from the measuring religiousity instrument?s of Fetzer (2003), and the measurement of volunteer motivation using volunteer motivation inventory (Esmond & Dunlop, 2004). Participants of this study were volunteers who followed the majority of the volunteer activities in the field of education and religious affairs. Total Participants of this study are 182 volunteers who live in Jabodetabek.
The results of this study showed a significant positive relationship exists between religiousity and volunteer motivation (understanding, reciprocity, and social interaction). In contrast, there is no significant relationship between religiousity and volunteer motivation (values). In addition, coping religious dimension known as the only dimension in religiousity that has a significant positive relationship with the volunteer motivation (reciprocity).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Flaina Auri
"Latar belakang penelitian ini adalah perawat gigi di rumah sakit. Masalahmasalah yang terjadi pada perawat gigi perlu mendapat perhatian lebih guna meningkatkan kualitas rumah sakit tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan tujuan untuk dapat menggali informasi dan data lebih mendalam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan motivasi pada tenaga perawat gigi di rumah sakit.
Berdasarkan hasil penelitian faktor yang dirasa paling menonjol dalam kaitannya dengan motivasi adalah pengakuan. Sehingga dalam upaya untuk meningkatkan motivasi kerja perawat gigi dibutuhkan system penghargaan yang baik dan kejelasan status.

The background of this research is dental nurse at the hospital. The problems that occurred in dental nurses should get more attention in order to improve the quality of the hospital. This study included qualitative research with the aim to explore more in-depth information and data on matters relating to the motivation on dental nurses at the hospital.
Based on the results of research which is considered the most salient factor in relation to motivation is recognition. So in an effort to enhance work motivation needed dental nurse system rewards the good and the clarity of status.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30556
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>