Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12249 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Siregar, Eveline
Bogor: Ghalia Indonesia, 2010
370.1 SIR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Wilis Dahar
Jakarta: Erlangga, 2011
370.1 RAT t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Irtadji
"ABSTRAK
Penelitian ini berawal dari pemikiran bahwa kreativitas yang mempunyai fungsi penting dalam kehidupan manusia dan dalam pencapaian hasil belajar siswa di sekolah adalah dapat dikembangkan. Upaya pengembangan kreativitas biasa dilakukan melalui pelatihan khusus, dan sebenarnya dapat dilakukan melalui pengajaran. Pengajaran yang dirancrang untuk mengembangkan kreativitas siswa adalah pengajaran kreatif, dan salah satu jenisnya adalah pengajaran dengan pendekatan synectics.
Sementara pengajaran dengan pendekatan synectics dimaksudkan untuk mengembangkan kreativitas siswa dan mempunyai efek pengiring dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Joyce dan Well, 1980), tetapi tidak ditemukan data tentang pelaksanaan pengajaran ini di Indonesia. Yang ada ialah pengajaran dengan pendekatan CBSA, yaitu pengajaran yang menekankan keterlibatan intelektual dan emosi siswa dalam proses belajar-mengajar (Sudjana, 1989) dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa (Partika, 1987; Wijayanti, 1991), dan menurut Romlah (1988) dapat pula meningkatkan kreativitas siswa, dalam arti bahwa situasi kelas memungkinkan berkembangnya kreativitas siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari pengajaran dengan pendekatan synectics dan CBSA terhadap kreativitas siswa, khususnya kemampuan berpikir kreatif dan sikap kreatif, serta hasil belajar siswa.
Melalui kajian teori tentang kreativitas, khususnya kemampuan berpikir kreatif dam sikap kreatif, hasil belajar, pengajaran dengan pendekatan synectics dan CBSA, maka dalam penelitian eksperimen "control group pretest-posttest design" ini diajukan tiga buah hipotesis yang diuji kebenarannya pada 77 orang siswa kelas IV SD Katolik "Sang Timur" Malang, yaitu:
1. Peningkatan skor berpikir kreatif kelompok siswa yang memperoleh pengajaran dengan pendekatan synectics lebih tinggi daripada kelompok siswa yang memperoleh pengajaran dengan pendekatan CBSA.
Peningkatan skor diukur dengan mengurangi skor paska tes dengan skor pra tes. Selisih ini mencerminkan efek dari perlakuan. Hipotesis 1 ditolak.
2. Peningkatan skor sikap kreatif kelompok siswa yang memperoleh pengajaran dengan pendekatan synectics lebih tinggi daripada kelompok siswa yang memperoleh pengajaran dengan pendekatan CBSA. Hipotesis 2 diterima.
3. Ada perbedaan dalam hasil belajar bidang studi IPS antara kelompok siswa yang memperoleh pengajaran dengan pendekatan synectics dan kelompok siswa yang memperoleh pengajaran dengan pendekatan CBSA. Hipotesis 3 ditolak.
Untuk penelitian lebih lanjut disarankan mengambil sampel yang lebih besar pada jenjang pendidikan yang berbeda-beda dan pelaksanaan eksperimen yang cukup lama. Tes IPS hendaknya mencakup tingkat pemikiran yang lebih tinggi dengan bentuk tes yang bervariasi, serta lebih memperhitungkan kesahihan isi dan kesahihan eksternal. Skala Sikap Kreatif perlu dicari kesahihan eksternalnya. "
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandita Adelia Putri
"Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan guru sekolah dasar terhadap siswa dengan kesulitan belajar. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran angket pada 121 guru yang dipilih secara acak. Berdasarkan hasil analisis multivariat diketahui bahwa keberadaan kebijakan sekolah adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap tindakan guru sekolah dasar (OR = 2,866). Faktor lain yang berhubungan yaitu jenis kelamin, sikap, jabatan, keaktifan program UKS, dan keberadaan program pemerintah.

The focus of this study is factors related to elementary teacher's practice toward students with learning difficulty. This study use quantitative methods. Data collecting is done through questionnaire distribution to 121 teachers randomly selected from those schools. Multivariate analysis performed find that school policy existence is the most dominant factor associated with elementary teachers' practice (OR = 2,866). Other related factors are gender, attitude, organizational function, school health's program activeness, and government's program existence."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S52898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanullang, Nursari Rindu
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi dalam meningkatkan proses belajar dan hasil belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Teluk Dalam. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Teluk Dalam tahun pelajaran 2014/2015. Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3, dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan membuat kalimat yang diakhiri dengan tes harian di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode-metode pembelajaran demonstrasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode-metode pembelajaran demonstrasi sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar."
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 48 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rheinanda Kaniaswari
"Perkembangan teknologi yang pesat mempengaruhi lingkungan pembelajaran yaitu membentuk lingkungan pembelajaran modern, salah satu bentuk lingkungan belajar modern tersebut adalah kelas belajar pintar. Aplikasi teknologi terbukti telah meningkatkan ketertarikan belajar serta kualitas dari edukasi. Untuk memiliki hasil yang maksimal, institusi yang menyelenggarakan kelas belajar pintar, membutuhkan analisis terhadap faktor yang memiliki pengaruh terhadap kelas belajar pintar, agar dari faktor- faktor tersebut dapat dibentuk strategi untuk meningkatkan dan mempercepat tingkat adopsi kelas belajar pintar.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi guna mengakomodir tingkat adopsi pengguna kelas belajar pintar, dalam hal ini dosen dan mahasiswa, dengan mengembangkan model konseptual menggunakan kombinasi instrumen dari theory of planned behavior (TPB) dan preference instrument of smart classroom learning environment (PI-SCLE). Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa dan dosen di lingkungan Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Selanjutnya, partial least squares (PLS) digunakan untuk menganalisis kedua model.
Metode why how laddering digunakan untuk perumusan dan pengembangan strategi, serta metode strategy to mission matrix digunakan untuk validasi dan pemilihan strategi. Berdasarkan analisis model mahasiswa, 9 hipotesis diterima, dan 3 hipotesis ditolak. Sedangkan pada analisis model dosen, 5 hipotesis diterima dan 5 hipotesis di tolak. Berdasarkan perumusan dan pengembangan strategi menggunakan why how laddering, 24 rekomendasi strategi diajukan, kemudian 4 strategi dipilih sebagai prioritas atau fokus utama berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan strategy to mission matrix.

The rapid development of technology creates a modern learning environment, one of which is smart learning class. The application of technology is increasing the learning interest and quality of education. In order to have a maximum output, the institution in which the smart learning class will be adopted have to analyze certain factors that could be enhanced to accommodate students and teachers, to formulate strategies therefore, the system will be well adopted, in a manner of time.
This paper aims to develop recommendations of strategy, to increase the adoption rate and timeline towards smart learning class. Conceptual Model for smart learning class for student and lecturer’s adoption was build by using the combination instruments from theory of planned behavior (TPB) and preference instrument of smart classroom learning environments (PI-SCLE), to analyze the influential factors related to smart class adoption. This research was conducted using the questionnaire for lecturers and students in engineering faculty, Universitas Indonesia. The data was analyzed using Partial Least Square (PLS) method for hypotheses testing.
Why how laddering method was used to formulate and develop the strategy recommendation, and strategy to mission matrix will be used to validate and choose the appropriate strategies. From the student model, 9 hypotheses are accepted and 3 hypotheses are rejected, and from the lecturer model, 5 hypotheses are accepted and 5 hypotheses are rejected. 24 strategies recommendations were formulated using why how laddering method, and 4 strategies are chosen as priorities for implementation by using strategy to mission matrix.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Hangugmunhwasa, 2008
KOR 495.7 GUG h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Philippe Grange, author
"The suffix ‑nya is one of the most frequent and polysemic suffixes in Indonesian. It can provide definite determination and topicalization. The “Verb‑nya“, which often appears in a topicalized subject Noun Phrase (NP), is generally labelled as a deverbal noun. Nevertheless, many syntactic constraints set it apart from Indonesian deverbal nouns. “Verb‑nya“ must be complemented by a NP, which can easily be reconstructed as a former subject: a sentence is topicalized and thus becomes a noun clause, generally the subject of the main clause Verb Phrase (VP). I argue that “Verb‑nya“ is a subordinate noun clause, almost always conveying causality. This causal noun clause, an innovation in formal written Indonesian (especially in the media), seems to fill a “gap“: the impossibility of beginning a sentence with a subordinating morpheme (‘that’, ‘because’)."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>